Kelas/Semester : 1B
NIM : 202201083
Mata Kuliah : Farmakologi Keperawatan
TUGAS!!!
2. Apa yang disebut dengan distribusi dan faktor apa yang mempengaruhi distribusi?
Jawaban :
Distribusi adalah proses Pendistribusian obat ke sistem peredaran darah
menuju tempat kerja / proses penyebaran zat atau obat ke dalam jaringan tubuh
setelah diabsorpsi. Obat akan didistribusikan dan diikat oleh protein plasma
(Albumin, Globulin, dll) dan diikat secara reversible.
Faktor yang mempengaruhi Distribusi :
a. Permeabilitas membran kapiler terhadap molekul obat membran kapiler
kebanyakan terdiri dari lemak, obat yang larut dalam lemak juga akan mudah
terdistribusi.
b. Fungsi kardiovaskuler : aliran darah
c. Ikatan obat dengan protein plasma obat yang dapat menembus membran
adalah obat dalam bentuk bebas, maka kuat atau lemahnya ikatan obat dengan
protein plasma akan mempengaruhi distribusi.
d. Adanya hambatan fisiologi tertentu
Morfin: Morfin adalah obat penghilang rasa sakit yang bekerja sebagai agonis
pada reseptor opioid di otak dan sistem saraf pusat.
Adrenalin: Adrenalin adalah hormon yang bekerja sebagai agonis pada
reseptor adrenergik di jantung dan pembuluh darah, meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah.
Albuterol: Albuterol adalah obat bronkodilator yang bekerja sebagai agonis
pada reseptor beta-2 adrenergik pada saluran udara, membantu melebarkan
saluran udara dan mempermudah pernapasan pada penderita asma.
Insulin: Insulin adalah hormon yang memicu penyerapan glukosa oleh sel
tubuh dan mengurangi kadar gula darah. Insulin bekerja sebagai agonis pada
reseptor insulin di sel tubuh.
Dopamin: Dopamin adalah neurotransmitter yang bekerja sebagai agonis pada
reseptor dopamin di otak dan sistem saraf pusat, berperan dalam regulasi
mood, pergerakan, dan reaksi terhadap rangsangan.
5. Jelaskan apa yang disebut Antagonis dan sebutan contoh obat Antagonis!
Jawaban :
Antagonis merupakan Obat yang struktur kimianya mirip dengan suatu
hormon, yang mampu menduduki sebuah reseptor yang sama tapi tidak mampu
mengaktifkan reseptor tersebut sehingga tidak menimbulkan efek farmakologis &
menghalangi ikatan reseptor dengan agonisnya secara kompetitif sehingga kerja
agonis terhambat.
Contoh obat Antagonis :