Anda di halaman 1dari 4

Membahas tentang perpindahan massa pada obat.

Kita tahu bahwa kita sehari-harinya


akan mengkonsumi obat bila sakit, baik obat tersebut berbentuk pil, tablet maupun kapsul,
ataupun krim sekalipun. Obat inilah yang akan di absorbsi oleh membrane mukosa dalam tubuh
agar dapat mengalir dalam peredaran darah di seluruh tubuh untuk menyembuhkan bagian yang
sakit atau terinfeksi virus tersebut. Pada presentasi kali ini kita akan menjelaskan tentang proses
absorbs obat ini terhadap lambung atau usus halus
Sebelumnya kita akan membahas tentang perpindahan massa, karena yang kita akan
tinjau hari ini merupakan perpindahan massa dengan proses absorbs pada obat Perpindahan
massa adalah perpindahan massa dari satu lokasi, biasanya berupa aliran, fasa, fraksi, atau
komponen, ke lokasi lainnya. Ketika sistem berisi dua atau lebih komponen yang konsentrasinya
berbeda-beda antar titik, ada kecenderungan alami dari massa untuk berpindah, untuk
meminimalkan perbedaan konsentrasi dalam sistem
Selanjutnya kita akan membahas tentang mekanisme bekerjanya obat pada tubuh kita.
Terdapat 3 fase yaitu di slide. Tiga fase yang terjadi selama proses obat bekerja dalam tubuh
ialah fase Farmasetik, fase Farmakokinetik, dan fase farmakodinamik. Dimana pada fase
farmasetik obat yang masuk ke dalam mulut secara oral akan didisintegrasi menjadi partikelpartikel kecil supaya dapat larut ke dalam cairan, dan proses ini dikenal sebagai disolusi dimana
nanti partikel partikel ini akan di absorpsi di dalam lambung atau di dalam usus halus. Pada fase
Farmakokinetik adalah fase dimana proses absorpsi akan berlangsung, merupakan fase yang
akan ditekankan pada makalah ini, dan fase yang terakhir merupakan fase farmakodinamik
merupakan fase yang menjelaskan tentang efek obat yang akan bekerja di dalam tubuh.
Fase farmakokinetik merupakan fase dimana absorpsi terjadi. Merupakan fase dimana
absorbi akan terjadi tergantung pada ph obatnya. Fase inilah yang akan dijelaskan karena fase ini
membahas tentang absorbs yang dilakukan pada lambung atau usus halus
Dan fase yang terakhir adalah fase farmakodinamik dimana fase tersebut menunjukkan efek
obat tersebut terhadap tubuh kita.
2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Absorbsi
2.2 Kecepatan pengosongan lambung
Kecepatan pengosongan lambung besar penurunan proses absorpsi obat-obat yang
bersifat asam.
Kecepatan pengosongan lambung kecil peningkatan proses absorpsi obat-obat yang
bersifat basa.
2.3 Motilitas usus
Jika terjadi motilitas usus yang besar (ex : diare), obat sulit diabsorpsi.
2.4 pH medium
Lambung : asam untuk obat-obat yang bersifat asam
Usus : basa untuk obat-obat yang bersifat basa.
2.5 Jumlah pembuluh darah setempat

Intra muskular dengan sub kutan


Intra muscular absorpsinya lebih cepat, karena jumlah pembuluh darah di otot lebih
banyak dari pada di kulit.
Yang mempengaruhi kecepatan absorbsi
1. Kelarutan obat
Agar dapat diabsorbsi, obat harus dalam larutan. Obat yang diberikan dalam larutan akan
lebih cepat diabsorbsi daripada yang harus larut dulu dalam cairan tubuh sebelum
diabsorbsi. Obat yang sukar sekali larut akan sukar diabsorbsi pada saluran
gastrointestinal.
2. Kemampuan difusi melalui sel membrane
Semakin mudah terjadi difusi dan makin cepat melintasi sel membrane, makin cepat obat
diaborbsi.
3. Konsentrasi obat
Semakin tinggi kosentrasi obat dalam larutan, makin cepat diabsorbsi.
4. Sirkulasi pada letak absorbsi
Jika tempat absorbsi mempunyai banyak pembuluh darah, maka absorbs obat akan lebih
cepat dan lebih banyak. Misalnya pada injekasi anestesi local ditambah adrenalin yang
dapat menyebabkan vasokonstriksi, dimaksudkan agar absorbs obat diperlambat dan
efeknya lama.
5. Luas permukaan kontak obat
Obat lebih cepat diabsorbsi olehi bagian tubuh yang mempunyai luas permukaan yang
besar, misalnya endetarium paru-paru, mokusa usus, dan usus halus.
6. Bentuk sediaan cair
Kecepatan absorbs obat tergantung pada kecepatan pelepasan obat dari bahan
pembawanya. Urutan kecepatan obat dari bentik peroral sebagai berikut : larutan dalam
air serbuk - kapsul - tablet bersalut gula - tablet bersalut enteric.
Proses absorbs
Absorpsi obat tergantung sifat fisika dan kimia obat yang berbeda-beda tiap senyawa, dan
tempat absorpsi obat yang menentukan pH lingkungan absorpsi (lambung memiliki pH
rendah=asam, usus pH tinggi=basa). Selain itu ada pengaruh bentuk obat, yang berbentuk
partikel kecil sangat mudah/cepat absorpsinya. Juga tak bisa dilupakan bentuk obat yang
tersedia di lokasi absorpsi, apakah bentuk ion atau molekul. Hanya obat dalam bentuk
molekul yang akan mengalami absorpsi karena bentuk molekul yang larut dalam lipid akan
mudah menembus membran tubuh tempat absorpsi obat (membran tubuh bersifat lipid
bilayer).

Oleh karena itu, kita bisa memperkirakan di mana tempat absorpsi obat
tergantung pH obat. Obat bersifat asam seperti asetosal (aspirinR), ibuprofen (prorisR),
asam mefenamat (ponstanR) pasti akan mengalami absorpsi di lambung bukan di usus.
Sebabnya adalah dalam lambung yang bersuasana asam obat-obat asam akan mengalami

bentuk molekul yang lebih banyak dibandingkan bentuk ionnya (bentuk ion larut air
mudah diekskresikan, bukan diabsorpsi). Selama proses absorpsi, obat mengalami
penurunan jumlah karena tak semua obat diabsorpsi

Setelah obat ditelan, maka obat akan segera mencapai lambung. Di lambung obat akan
mengalam absorbsi. Setelah obat mencapai lambung, obat akan meneruskan perjalannya ke
usus halus. Di usus halus ini, obat diabsorbsi (diserap). Ada beberapa hal yang
mempengaruhi kecepatan absorbsi obat. Pertama, kelarutan obat, obat yang larut dapat segera
diserap oleh tubuh, semakin cair bentuk suatu obat maka akan semakin cepat diabsorbsi.
Sirup lebih cepat diabsorbsi dari pada obat bentuk tablet. Karena itu bila meminum obat,
seharusnya diminum dengan segelas air putih (jangan dengan susu atau jus) untuk
mempercepat kelarutan obat. Kedua, obat dapat berinteraksi dengan makanan atau obat yang
lain karena pada makanan mungkin terdapat zat-zat yang dapat merusak struktur kimia obat
sehingga bisa merusak obat. Obat juga dapat beriteraksi dengan obat lainya sehingga bisa
merusak struktur obat. Karena itu pengosongan lambung sebelum meminum obat itu perlu.
Pada proses absorpsi ini terjadi perpindahan massa obat, dikarenakan adanya perbedaan
konsentrasi dari obat dan juga perbedaan konsentrasi yang terdapat dalam lamina propria
yaitu lapisan pembuluh darah, oleh karena perbedaan konsentrasi itu terjadi absorpsi yaitu
penyerapan molekul obat yang akan melewati membran mukosa dan menuju lamina propria.
Dimana saat obat telah di absorpsi dan menuju lamina propria, molekul tersebut akan menuju
seluruh tubuh dan sebagiannya menuju liver untuk mengalami proses metabolism dan
ekskresi
Tidak semua seratus persen dapat terabsorbsi
Kemudian dengan mengetahui tempat absorpsi dipengaruhi oleh pHkita dapat tahu cara
konsumsi obat maka, obat asam jika dikonsumsi sesudah makan selain efeknya maksimal
juga efek samping nyeri lambung akan tereduksi dengan nyata. Sebaliknya obat seperti
parasetamol yang bersifat kurang asam lebih baik dikonsumsi sebelum makan, dengan
harapan saat ada makanan masuk lambung maka parasetamol akan terdorong ke usus di
mana menjadi tempat absorpsi yang maksimal bagi obat jenis kurang asam. Jadi perlu
ditegaskan kalau setiap obat memiliki sifat fisika kimia berbeda yang menyebabkan tak
semua obat harus dikonsumsi setelah makan. Masih banyak contoh obat yang bisa
dikonsumsi sebelum makan, bahkan adanya makanan di lambung bagi beberapa obat justru
akan mengurangi efeknya seperti berbagai jenis antibiotik.
Obat oral lebih mudah diabsorpsi, jika diberikan diantara waktu makan. Saat lambung
terisi makanan, isi lambung secara perlahan diangkut ke duodenum, sehingga absorpsi
melambat. Beberapa makanan dan antasida membuat obat berikatan membentuk kompleks
yang tidak dapat melewati lapisan saluran cerna. Contoh, susu menghambat absorpsi zat besi
dan tetrasiklin. Beberapa obat hancur akibat peningkatan keasaman isi lambung dan
pencernaan protein selama makan. Selubung enterik pada tablet tertentu tidak larut dalam
getah lambung, sehingga obat tidak dapat dicerna di dalam saluran cerna bagian atas.
Selubung juga melindungi lapisan lambung dari iritasi obat.

Anda mungkin juga menyukai