Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN MASALAH NUTRISI

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Ns. Elok Yulidaningsih,S.Kep.,M.Kep

Disusun Oleh: Kelompok 2


1. Mila Amalia Griselda (P17240201002)
2. Ega Salsabilla Arnasya (P17240201004)
3. Nabila Putri Ramadhani (P17240201017)
4. Avivatul Zhullaikhah (P17240201020)
5. Brilliana Lintang Q. (P17240203026)

(Tingkat 2A)

PROGRAM STUDI
D3 KEPERAWATAN TRENGGALEK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
Juli 2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena
atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Asuhan
Keperawatan Lansia dengan Masalah Nutrisi” yang disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Gerontik.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari ada banyak hambatan dan
kesulitan. Hambatan dan kesulitan itu akhirnya dapat diatasi karena adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Ns.Elok Yulidaningsih,S.Kep.,M.Kep. dosen mata kuliah Keperawatan Gerontik
serta teman-teman yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga
awal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dari pembaca pada
umumnya.

Trenggalek, 28 Juli 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Tujuan ...................................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
D. Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II KONSEP TEORI .................................................................................................. 3

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi ... 3
B. Asuhan Keperawatan ............................................................................................ 10

BAB III KESIMPULAN .................................................................................................. 14

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
B. Saran ...................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu
energi,membangun seria mericlihara jaringari, seria mengatur proses- proseskehidupan
(Soenarjo, 2000). Nutrisi yang diperlukan tubuh adalah nutrisi yang terdapat didalam
makanan karena mengandung nutrisi esensial bagi kelangsunganmetabolisme sel tubuh.
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorangdalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badanakibat ketidakcukupan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme(hidayat, 2009).
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi dan nutrisi untuk fungsi
organ dan untuk pergerakan badan, untukmempertahankan suhu tubuh dan untuk
menyediakan material mentahuntuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan kembali dan
perbaikan sel. Pada umumnya, ketika kebutuhan cnergi dan nutrisi dipenuhilengkap oleh
asupan kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah melainkan berat seseorang
akan bertambah sedangkan ketika pemasukankalori gagal seseorang akan kehilangan
berat badan.
Lansia beresiko tinggi mengalami masalah nutrisi, hal ini cukup beralasan sehingga
prevalensi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia ini telahmenjadi sorotan
dalam jumlah survei, karena terdapat fakta bahwa sebahagian besar lansia dikomunitas
mengalami masalah nutrisi juga dapat dialami oleh lansia yangdirawat di rumah sakit.
Lansia yang mengalami masalah nutrisi disebabkan oleh sejumlah faktor,antara lain fisik,
patologis, dan psikososial. Jika semuanya bergabung maka akanmengakibatkan
keburukan status nutrisi, yang akhirnya dapat membahayakan status kesehatan mereka.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memahami konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan
dasar nutrisi beserta penyunan asuhan keperawatannya.
2. Tujuan Khusus
a. Konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan nutrisi
1. Konsep dasar kebutuhan nutrisi
2. Prinsip-prinsip nutrisi

1
3. Proses pencernaan
4. Kebutuhan nutrisi berdasarkan usia lansia
5. Faktor yang mempngaruhi kebutuhan nutrisi
6. Masalah kebutuhan nutrisi
b. Asuhan keperawatan nutrisi pada lansia
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. intervensi

C. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Konsep dasar asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan nutrisi ?

D. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami konsep dasar asuhan keperawatan
dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi beserta bagaimana penyunan asuhan
keperawatannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi


1. Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari makanan.Karenanya,
manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang
dikenal dengan istilah nutrisi tersebut.Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan
memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber tenaga, untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit. Dengan demikian fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan
energi bagi aktifitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta
mengatur berbagai proses kimia didalam tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien.Nutrien adalah sejenis zat kimia organic atau anorganik yang terdapat dalam
makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Setiap nutrien
memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan sekurang-kurangnya
satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap oleh tubuh. Asupan
makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien)
yang seimbang. Nutrien mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
a. Memyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
b. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot
c. Mengatur proses tubuh

2. Prinsip-prinsip Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energy untuk fungsi
organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk
menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan
kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia
dalam sel tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun)
ataukatabolik( merusak). Makanan dimakan,dicerna,dan di serap untuk
menghasilkanenergi yang diperlukan urnuk reaksi ini.
Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupankalori

3
pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalorimelebihi
kebutuhan energi. maka berat badan seseorang akan menambah. Ketikapernasukan
kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi. maka seseorang akankehilangan
berat badan. Enam kategori zat rnakanan adalah air, karbohidrat, protein,
lemak,vitamin dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Air adalah komponen tubuh yangvital dan
bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral tidakmenyediakan
energi. tetapi penting untuk proses metabolisme dan keseimbanganasam-basa.
Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi
nutrien penting untuk jumlah kalori.Makanan dengan kepadatan nutrientinggi
seperti buah-buahan dan suyur-sayuran menyediakan sejurnlah besarnutrien yang
berhubungan dengan kalori. Makanan dengan kepadatan nutrienrendah seperti gula
dan alkohol tinggi kalorinya tapi berzat gizi rendah.

3. Proses Pencernaan
Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk menyediakannutrisi
tubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi, dan rnetabolisme.
a. Ingesti
Ingesti merupakan proses masuknya makanan dan cairan dan lingkunganke
dalam tubuh melalui prosse menelan baik melalui koordinasi gerakan
volunterdan involunter. Tahap pertama pada proses ingesti ini adalah koordinasi
otot lengan dan tangan mcmbawa makanan ke mulut. Makanan di mulut terjadi
prosesmengunyah yaitu proses penyederhanaan ukuran makanan yang
melibatkan gigi, kontrol volunter otot mulut, gusi, dan lidah. Proses
mengunyah ini dilakukansecara sadar dan diatur oleh sistem saraf pusat. Proses
mengunyah ini terjadipencainpuran makanan dengan saliva. Bercampurna
saliva ini bukan hanyamenyebabkan terjadinya pemecahan ukuran makanan di
mulut melainkan jugaterjadi proses digesti. Hal tersebut disebabkan terdapatnya
kandungan enzirnptialin dalam saliva yang dapat rnengubah amilurn merjadi
maltosa. Tahapselanjutnya setelah makanan dikunyah adalah proses menelan.
Menelan merupakan bergeraknya makanan dan mulut ke esofagus menuju
lambung. Prosesmenelan ini terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian
faring.
b. Digesti

4
Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan
yangdibawa ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti ini
terjadipenyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal.
Organpencernaan yang berperan pada proses ini diataranya adalah mulut,
faring,esolágus,lambung,usus halus, dan kolon.
c. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses nutrien yang diserap usus melalui saluran
darah dan getah bening menuju ke hepar. Proses absorbsi ini tidak merata
ditiapbagian saluran pencernaan . Misalnya, di lambung hanya terjadi proses
absorbs alkohol, pada usus halus terjadi proses absorbsi yang paling utama yaltu
90% darinutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air.Secara
spesifik.absorbsi yangdilakukan pada usus halus adalah sebagai berikut : pada
usus halus bagian atasmengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asarn lemak,
dan gliserol, natrium.kalsium, Fe, serta klorida. Usus halus bagian tengah
mengabsorbsi monosakarida.asan amino, dan zat lainnya. Sedangkan usus halus
bagian bawah rnengabsorbsigaram empedu dan vitamin B12.Absorbsi air paling
banyak dilakukan padakolon.
d. Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalarn tubuh
yangmeliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap
olehtubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagal sampah. Proses metabolisme
terjadiberbeda-beda berdasarkan jenis nutrien. Glukosa yang merupakan hasil
akhirdigesti karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan
kalori,energi, dan zat sumber energi, maka glukosa akan mengalami proses
glikogenesisdan menghasilkan glikogen yang kernudian disimpan di hepar dan
otot. Bilasewaktu-waktu glukosa kurang.maka glikogen diubah kembali
menjadi glukosa (giikolisis). Protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas
dalam tubuh, sistemirnun dan normalisasi pertumbuhan. mernproduksi enzim,
memelihara sel,perbaikan jaringan, dan menjadi keseimbangan cairan tuhuh.
Bila kekuranganprotei,. maka dapat menyebabkan terjadinya edema, asites, dan
gangguanpertumbuhan.
e. Ekskresi
Ekskresi yaitu proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam
tubuhuntuk menjaga homeostatis. Caranya rnelalui defekasi, miksi,

5
diaforesis,ekspirasi.Defekasi ialah mengekskresi sisa metabolisme berupa feses
melalul saluran cerna.Miksi membuang sisa metabolisme dalam bentuk urin
yang dikeluarkan olehurogenitalia. Diaforesis merupakan pembuangan zut sisa
metabolisme melaluikeringat. Dan ekspirasi mengeluarkan air dan
karbondioksida.
f. Kebutuhan Nutrisi
Tujuan utama dari nutrisi suportif adalah untuk memenuhi
kebutuhanenergi untuk proses metabolisme, pemeiiharaan suhu basal, dan
perbaikanjaringan. Kegagalan untuk menyediakan sumber energi nonprotein
yang memadaiakan menyebabkan penggunaan cadangan jaringan tubuh.
Kebutuhan untuk energidapat diukur dengan kalorimeter secara langsung atau
diperkirakan dan ekskresinitrogen urin, yang sebanding dengan pengeluaran
energi selama istirahat(Asmadi, 2012). Untuk menentukan kebutuhan kalori
harus diketahuimetabolisme basal, sedangkan untuk menentukan basal
energy expenditure (BEE)ini digunakan suatu rumus Harris-Benedict:
Rumus:
BEE (laki-laki) = 66,47 + 13,75 (Berat badan/Kg) + 5,0 (Tinggi badan/Cm) -
6,76 (Usia/tahun) kkal/hari
BEE (perempuan) 655,1 + 9,56 (Berat badan/Kg) + 1,85 (Tinggi badan/Cm)
-4,68 (Usia/tahun) kkal/hari
Tujuan kedua dan nutrisi suportif adalah untuk memenuhi kebutuhan
substratuntuk sintesis protein. Kalori nonprotein yang sesuai: rasio nitrogen
150:1(misalnya 1 g N = 6,25 g protein) harus dipertahankan, yang
merupakankehutuhan kalori basal yang diberikin untuk mencegah penggunaan
proteinsebagai sumber energi. Kebutuhan kalori harus dirinci.Karbohidrat
sebagaisumber kalori diberikan tidak lebih dan 6 g/kgBB/ hari, bila
berlebihan.Terjadihipermetabolisme.0leh karena pembatasan penggunaan
karbohidrat.Lemakdigunakan juga sebagai sumber kalori.sekaligus sebagai
sumber asam lemakesensial. Elektrolit dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan elektrolit dan asambasa, juga untuk metabolisme sel. Unsur Na,
K, Mg,Ca, p. CI sama pentingnyaseperti protein dan kalori dalam proses
penggantian sel yang rusak. Kebutuhannutrisi diperkirakan atas dasar kondisi
klinis pasien.penemuan status metabolic yang lebih tepat dapat didasarkan pada
keseimbangan nitrogen.

6
4. Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia lansia
Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada saat
tingkat metabolis menurun dengan bertarnbahnya umur.Kebutuhan rata-rata
perbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari untuk wanita 1900
kkal/hari.Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah
dan tingkat dewasa tengah.Banyak faktor yang mempengaruhi status nutrisi
lansia.Pendapatan kemungkinan adalan faktor penting karena pendapatan yang
tetap dapat mengurangi junlah uang yang digunakan untuk membeli
makanan,Kesehatan merupakan pengaruh penting lainnya.
Lansia mengikuti diet teraupetik atau memiliki kesulitan makan karena gejala
fisik, kehilangan gigi, atau gigi palsu, atau beresiko interaksi nutrien- obat.Lansia
beresiko untuk masalah nutrisi yang behubungan dengan penggunaan medikasi
untuk mengobati penyakit kronik.Lansia sebagai suatu kelompok, lebih sering
menggunakan medikasi untuk penyakit kronik daripada pasangannya yang lebih
muda.Obat dapat mempengaruhi absorpsi dan metabolisme zat gizi, dan
mempunyai efek terhadap nafsu makan.
Nutrisi dapat berinteraksi dengan obat untuk meningkatkan atau menurunkan
absorpsi dan metabolisme obat. Obat yang meningkatkan nafsu makan : seperti
prednison, insulin dan lithium; dapat menempatkan lansia pada resiko obesitas.
Obat yang menurunkan nafsu makan, atau mengganggu rasa dan bau: seperti
kaptopni,digoksin, dan penasiilamin; dapat menempatkan lansia padaresiko
malnutrisi.
Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa muda,
walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi mungkin perlu
diubah. Diet pada lansia. ciri khasnya yaitu rendah makananprotein dan tinggi pada
roti, kue, dan sereal. Daging dapat dihindari karenaharganya utau sulit untuk
dikunyah. Keju. telur, dan selai kacang berguna untukpersediaan protein. Susu
terus-menerus menjadi makanan penting. Khususnyauntuk wanita lansia yang
memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadaposteoporosis (kekurangan
kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan rotiharus mendukung. Kelompok
sup krim dan sup sayur berdasarkan daging baikbagi lansia yang bermasalah untuk
mengunyah. Diet pada lansia harus terdiri danpilihan-pilihan semua kelompok
makanan dan memberikan suplemen vitamin.

7
5. Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan
dankelebihan nutrisi. Adapun penyakit yang berhubungan dengan kelebihan
nutrisiyaitu hipertensi.
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialamai seseorang
dalamkeadaan tidak berrpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibatketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
 Tanda-tanda kiinis:
- Berat badan 10-20% dibawah normal
- Tinggi badan di bawah ideal
- Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dan 60% ukuran standar
- Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
- Adanya penurunan albumin serum
- Adanya penurunan transferin
 Kemungkinan penyebab:
- Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori
akibat penyakit inteksi atau kankcr
- Disfagia karena adanya kelainan persarafan
- Penurunan absorpsi nutrisi akibat intokransi laktosa
- Nafsu makan menurun
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialamiseseorang
yangrnempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhanmetabolismesecara berlehihan.
 Tanda-tanda Kiinis:
- Berat badan Iebih dan 10% berat ideal
- Obesitas ( lebih dan 20% berat ideal)
- Lipatan kulit trisep lebih dan 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
- Adanyajumlah asupan yang berlebihan
- Aktivitas menurun atau monoton
 Kemungkinan Penyebab:

8
- Perubahan pola makan
- Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

6. Faktor Yang Mempngaruhi Kebutuhan Nutrisi


a. Pengetahuan
Pengetáhuan yang kurang tentang manfaat bergizi dapat
mempengaruhipada konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasisehingga dapat terjadi kesalahan dalam mernahami
kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi
dapatmempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah,
tempe yangmerupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan
bahan makananyang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap
bahwa mengkonsumsimakanantersebut dapat merendahkan derajat mereka.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap
makanantertentu juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa
daerah,terdapat larangan rnakan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja.
Padahal,makananan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik.
Ada pulalarangan makanikan baik anak-anak karena ikan dianggap dapat
menyebabkancacingan. padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat
baik bagi anak-anak.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan. sehingga tubuh tidak
memperolehzat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Saat ini. para remaja di kota-kota besar di negara
kita memiliki kecendrungan menyenangi makanan tertentu secara
berlebihan. Seperti makanan siap saji(junkfood),bakso,dan lain-lainnya.
Makanan-makanan ini tentu sajadapat berdampak buruk bagi kesehatan
mereka jika dikonsumsi terlalu sering danberlebihan karena tidak memiliki
asupan gizi yang baik.

9
e. Ekonorni
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi
karenapenyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit.Olehkarena itu. masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
biasanyamampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan
masyarakat dengankondisi perekonomian rendah.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Keperawatan Pengkajian keperawatan terhadap masalahkebutuhannutrisi
dapat meliputi pengkajian khusus rnasalah nutrisi danpengkajian fisik secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhannutrisi(Alirnul, 2006).
Aspek biologis, antara lain me liputi:
a. Umur Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang kilen. Pada
masapertumbuhan, kebutuhan nutrisi sangat besar dibandingkan dengan
masa lansia.
b. Jenis kelarnin hal yang perlu di kaji antara lain : tingkat BMR antara laki-
lakidan wanita berbeda, begitu puta persentase lemak dalam tubuh , dan
lain- lain.
c. Tinggi badan dan berat badan pengkajian ini dilakukan salah satunya
adalahuntuk mengetahul perbandingan antara tinggi dan berat badan.
apakah ideal atautidak.
d. Pengukuran antropometri ini berguna untukmengidentifikasi rnasalah
nutrisi klien.
- Berat badan ideal : TB (cm)-l00-(10%(TB-l00)
- Lingkar lengan atas (MAC) :
 Nilal normal wanita : 28.5 cm
 Pria :28.3 cm.

2. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan menghubungkan data dengan
penyebabberdasarkan konsep. Icon dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulandalam menentukan masalah keperawatan kiien. Fungsinya adalah
menginteprestasidata yang diperoleh dari klien .rnaupun dan sumber lain.

10
sehingga data yangdiperoleh memiliki makna dan arti dalam pengambilan
keputusan untukmenentukan masalah keperawatan dan kebutuhan klien (Potter
dan Perry,).

3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada gangguan nutrisi harus aktual dan
potensialberdasarkan pengumpulan data yang selama peengkajian dirnana perawat
menyusunstrategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya
berhubungandengan nutrisi (Potter&Perry.2006).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan
nutrisi(NANDA, dalam Potter&Perry. 2006), yaitu:
a. Nutrisi : kurang dan kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan
b. Nutrisi : lebih dan kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan
c. Nutrisi : lebih dan kebutuhan tubuh, resiko, ketidakseimbangan

4. Perencanaan
Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangakan secara
mendalam,tahap yang sistematis dan proses keperawatan meliputi kegiatan
pembuatankeputusan dan pemecahan masalah. Dalam perencanaan keperawatan.
Perawatmenetapkan berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan
diagnosekeperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan
asuhan keperawatan untuk mencegah,menurunkan atau mengelirnìnasi masalah
kesehatankl ien (Kozier.200). Langkah-langkah dalam membuat perencanaan
keperaw atanmeliputi : penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan.,menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan
pengembangan rencana asuhankeperawatan. Setelab diagnose keperawatan
dirurnuskan secara spesitik. Perawatmenggunakan kemampuan berpikir kritis
untuk segera menetapkan prioritasdiagnosa keperawatan dan intervensi yang
penting sesuai dengan kebutuhan klien(Potter dan Perrv2005).
Diagnosa keperawatan mengawali rumusan rencana perawatan.
Rencanaperawatan dibuat secara individual sesuai dengan persepsi kiien tentang
nutrisi danasuhan keperawatan yang mencegah atau merninimalkan rnasalah
nutrisi (Nanda dalam Potter & Perry. 2006). Menurut Tarwoto dan Wartonah
(2006) adalah:

11
Intervensi Rasional

1. Tingkatkan intake makanan melalui : 1. Cara khusus untuk


- Mengurangi gangguan dari
lingkungan seperti berisik dan lain meningkatkan nafsu makan
– lain 2. Mulut yang bersih
- Jaga privasi klien
- Jaga kebersihan lingkungan meningkatkan nafsu makan
- Berikan obat sebelum makan Jika 3. Membantu klien makan
ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut klien 4. Meningkatkan selera makan

3. Bantu klien makan jika tidak mampu dan intake makan

4. Sajikan makanan yang mudah dicerna 5. Memudahkan makanan masuk

Dalam keadaan hangat, tertutup dan 6. Mengurasi rasa nyaman

berikan sediki – sedikit tetapi sering 7. Observasi kebutuhan nutrisi

5. Selangi makan dengan minuman 8. Menambah nafsu makan

6. Hindari makanan yang banyak 9. Membantu mengkaji keadaan klien

mengandung gas 10. Monitor status nutrisi

7. Ukur intake makanan dan timbang 11. Menigkatkan kepercayaan

berat badan untuk meningkatkan

8. Lakukan latihan pasif dan aktif makanan


9. Kaji tanda vital, sensori, bising 12. Meningkatkan pengetahuan
usus agar klien lebih kooperatif
10. Monitori hasil lab, seperti 13. Menghindari aspirasi dan
glukosa, elektrolit, albumin, obstruksi tube
hemoglobin kolaborasi dengan 14. Menghindari aspirasi
dokter 15. Mengurangi kram dan
11. Berikan umpan balik yang positif terbakar pada abdomen
tentang peningkatan intake, berat 16. Mengurangi regurtasi
badan 17. Mencegah komplikasi

12. Berikan pendidikan kesehatan


tentang cara diet, kebutuhan
kalori, dan tindakan keperawatan
yang berhubungan dengan nutrisi
jikan klien menggunakan NGT
13. Cek kepatenan tube
14. Pemberian cairan/makanan tidak

12
lebih dari 150cc sekali pemberian
15. Cek temperatur makanan agar
tidak terlalu panas/dingin
16. Atur posisi semifowler saat
memberikan makanan
17. Jelaskan bagaimana tube bekerja
dan perawatannya

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu energi,membangun seria memelihara jaringari, seria mengatur proses proses
kehidupan (Soenarjo, 2000). Nutrisi yang diperlukan tubuh adalah nutrisi yang
terdapat didalam makanan karena mengandung nutrisi esensial bagi kelangsungan
metabolisme sel tubuh. Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami
seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibat bertidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
Lansia beresiko tinggi mengalami masalah nutrisi, hal ini cukup beralasan
sehingga prevalensi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia ini telah
menjadi sorotan dalam jumlah survei, karena terdapat fakta bahwa sebaagian besar
lansia dikomunitas mengalami masalah nutrisi juga dapat dialami oleh lansia yang
dirawat di rumah sakit. Lansia yang mengalami masalah nutrisi disebabkan oleh
sejumlah faktor,antara lain fisik, patologis, dan psikososial. Jika semuanya bergabung
maka akan mengakibatkan keburukan status nutrisi, yang akhirnya dapat
membahayakan status kesehatan mereka.

B. SARAN
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita,. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka. ;
https://books.google.co.id/books/about/Prinsip_dasar_ilmu_gizi.html?
id=aEmYNwAACAAJ&hl=id ,diakses pada 28 Jul.2021

Bulechek, dkk.(2016). Nursing Classification, Edisi 6, Indonesia. Editor bahasa Indonesia


Nurjannah, Tumanggor. (2016). ; http://perpus.fikumj.ac.id/index.php?
p=show_detail&id=3289&keywords= ,diakses pada 29 Jul.2021

Chayatin ( 2007 ) . Buku Ajar Kebutuhan Dasar : Teori & Aplikasi Dalam Praktik. Cetakan
1.Jakarta : EGC. ; https://onesearch.id/Record/IOS2726.slims-30382 ,diakses pada 29
Jul.2021

Harwina Widya Astuti. (2011). Ilmu Gizi Dalam Keperawatan.Jakarta : Perpustakaan


Nasional : Katalog dalam Terbitan ( KDT ); https://onesearch.id/Author/Home?
author=Harwina+Widya+Astuti ,diakses pada 29 Jul.2021

Potter, P & Perry, A. (2005) & (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses
dan praktik, Edisi 4 Jakarta : EGC. ;
https://kink.onesearch.id/Record/IOS2902.YOGYA000000000000238 ,diakses pada 28
Jul.2021

Utama Alimul H. A. Aziz. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi konsep
dan proses keperawatan . Buku 2.Jakarta : Salemba Medika Mubarak. ;
https://onesearch.id/Record/IOS2726.slims-54936 ,diakses pada 28 Jul. 2021

iii

Anda mungkin juga menyukai