Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KETERKAITAN STUNTING DENGAN METABOLISME


Tugas ini disusun guna untuk memenuhi tugas mata kulia kimia terapan

DOSEN PENGAMPU :

Suwaji Handaru W,S.Si.,MSI

Disusun oleh :

Iliyaul Amali (P27240022074)

Irfan Eka Nur Rahman (P27240022078)

Nabbila Aina Masruroh (P27240022088)

Nanda Lutvi Yani (P27240022091)

Wilda Chovivah Allaily (P27240022102)

PRODI D-IV AKUPUNKTUR DAN PENGOBATAN HERBAL

JURUSAN AKUPUNKTUR DAN PENGOBATAN HERBAL

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

SURAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga
makalah dengan berjudul “Keterkaitan Stunting dengan Metabolisme” dapat selesai. Tidak
lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Kimia Terapan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang keterkaitan stunting dengan metabolisme.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Suwaji Handaru


W,S.Si.,MSI selaku dosen mata kuliah Kimia Terapan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami menyadari bahwa


dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami
memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam
makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Surakarta, 28 juli 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

A. Pengertian Stunting ................................................................................. 3


B. Pengertian Metabolisme .......................................................................... 3
C. Keterkaitan Stunting dengan Metabolisme ............................................. 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 5

A. Kesimpulan ............................................................................................. 5
B. Saran ....................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Stunting merupakan masalah gizi kronis di karenakan kurangnya asupan gizi dalam
jangka waktu panjang sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu permasalahan gizi yang dihadapi dunia, khususnya di
negara-negara miskin dan berkembang, hal ini menjadi permasalahan kesehatan karena
berhubungan dengan risiko terjadinya kematian dan kesakitan serta menyebabkan
perkembangan otak yang kurang optimal, sehingga perkembangan gerak terlambat dan
terhambatnya pertumbuhan mental. Balita yang mengalami stunting akan memiliki tingkat
kecerdasan yang tidak maksimal, sistem imun tubuh balita yang terdampak stunting menjadi
kurang baik sehingga hal ini menjadikan anak akan lebih rentan terhadap penyakit. Tubuh
anak terlihat lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seumurnya adalah definisi
stunting yang ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan
kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai dengan umur anak
(WHO, 2006 ) stunting diartikan sebagai indikator status gizi TB/U sama dengan atau kurang
dari -2 standar deviasi (-2 SD) di bawah rata-rata standar atau keadaan di mana tubuh anak
lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak lain seumurnya ini merupakan indikator
kesehatan anak yang kekurangan gizi kronis yang memberikan gambaran gizi pada masa lalu
yang dipengaruhi lingkungan dan sosial ekonomi (UNICEF II,2009; WHO,2006). Adapun
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tubuh anak mengalami stunting yaitu faktor
internal yang merupakan kurangnya asupan gizi ketika ibu hamil sehingga membuat
metabolisme atau pertumbuhan janin terhambat serta faktor eksternal yaitu lingkungan serta
ekonomi sehingga membuat beberapa kebutuhan ibu hamil yang tidak dapat terpenuhi.
Kegagalan pertumbuhan linier karena kekurangan gizi baik sebelum dan sesudah kelahiran.
Stunting pada anak umur dini dikaitkan dengan kognitif, gerak, dan perkembangan sosio
emosional yang rendah dan dapat meningkatkan mortalitas.

Gangguan metabolik stunting yang berdampak pada kondisi kesehatan jangka panjang,
akan menurunkan kualitas generasi pada masa yang akan datang sehingga hal ini merupakan
hal yang perlu di perhatikan ketika anak masih dalam usia balita.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah
yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan stunting?
2. Apa yang dimaksud metabolisme?
3. Apakah ada keterkaitan antara stuntimg dengan metabolisme?

1
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Kimia Terapan.
2. Untuk menambah wawasan tentang keterkaitan stunting dengan metabolisme.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STUNTING

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat gizi buruk,
infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai.Stunting adalah akibat dari
nutrisi yang tidak memadai, dan serangan infeksi berulang selama 1000 hari pertama
kehidupan seorang anak, sejak pembuahan sampai usia dua tahun. Dampak stunting bagi
anak adalah penurunan perkembangan kognitif, fisik, bahasa dan sensorik-motorik.

 Cara mencegah stunting pada anak :


a) Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil
b) Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
c) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.

B. PENGERTIAN METABOLISME

Metabolisme (bahasa Yunani: μεταβολισμος, metabolismos, perubahan) adalah


seluruh reaksi biokimia yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan yang terjadi di
dalam suatu organisme. Reaksi kimia terjadi akibat interaksi spesifik secara teratur antara
molekul-molekul di dalam lingkungan sel beserta dengan perubahannya. Sel akan berhenti
bekerja jika metabolisme tidak berlangsung di dalam tubuh. Metabolisme juga berperan
melakukan detosifikasi. Jenis reaksi yang terjadi selama proses metabolisme terbagi menjadi
katabolisme dan anabolisme. Proses metabolisme memerlukan bantuan enzim sebagai
aktivator. Tiga tujuan utama metabolisme yaitu mengonversi makanan menjadi energi untuk
menjalankan proses pada tingkat seluler, mengonversi makanan menjadi bahan baku
penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa jenis karbohidrat, serta mengeliminasi
limbah metabolik.

C. KETERKAITAN STUNTING DENGAN METABOLISME

Penyebab stunting menurut UNICEF dipengaruhi oleh sebab langsung dan tidak
langsung. Penyebab langsung diantaranya adalah asupan makanan dan keadaan kesehatan,
sedangkan penyebab tidak langsung meliputi faktor ekonomi dan keluarga.

Asupan makanan adalah susunan, jenis dan jumlah pangan yang dikonsumsi
seseorang pada waktu tertentu yang dapat menunjukkan tingkat keberagaman pangan.
Asupan zat-zat gizi yang lengkap masih terus dibutuhkan anak selama proses tumbuh
kembang, karena proses tumbuh kembang ini dipengaruhi oleh makanan yang diberikan pada
anak. Makanan yang diberikan harus tepat, baik jenis dan jumlahnya, hingga kandungan
gizinya.

3
Berikut yang harus diperhatikan agar seimbang, sehingga diperolehnya status gizi
yang baik :

1. Metabolisme Energi

Energi merupakan salah satu hasil metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Energi berfungsi sebagai zat tenaga untuk metabolisme, pertumbuhan, pengaturan suhu dan
kegiatan fisik. Proses metabolime energi dari glukosa darah akan berawal dari karbohidrat
yang dikonsumsi.

Semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi oleh manusia baik itu jenis karbohidrat
kompleks (nasi, kentang, roti, singkong dsb) ataupun juga karbohidrat sederhana (glukosa,
sukrosa, fruktosa) akan terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh.

2. Metabolisme Protein

Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai enzim, zat
pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut. agar terjadi hubungan yang
harmonis antara proses metabolisme yang satu dengan yang lain. Menurut Almatsier fungsi
protein adalah sebagai berikut:

a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.


b. Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh.
c. Pembentukan anti bodi.
d. Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah.
e. Sebagai sumber energi.

Adapun penyakit kekurangan protein, akan mengalami busung lapar serta Kerontokan
rambut, serta akibat kelebihan protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.
Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.
Kelebihan protein dapat menimbulkan masalah lain pada bayi, asam amino akan
memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebian
nitrogen.

4
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Stunting merupakan istilah para nutrinis untuk penyebutan anak yang tumbuh tidak
sesuai dengan ukuran yang semestinya (bayi pendek). Anak-anak yang mengalami hambatan
dalam pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai. Untuk
menentukan stunted pada anak dilakukan dengan cara pengukuran. Pengukuran tinggi badan
menurut umur dilakukan pada anak usia di atas 2 tahun. Adapun Standarisasi pengukuran dari
WHO menggunakan pengukuran standar deviasi atau Z-score untuk usia dan jenis kelamin
yang sama pada anak- anak. Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia (IQ),
sehingga prestasi belajarnya semakin rendah dan mungkin akan mengalami kesulitan dalam
proses belajar di sekolah. Karena itu anak yang menderita stunting berdampak tidak hanya
pada fisik yang lebih pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan, produktivitas dan prestasinya
kelak setelah dewasa.

B. SARAN

Penuhilah kebutuhan nutrisi pada anak agar dapat mencegah terjadinya stunting pada
metabolisme anak.

5
DAFTAR PUSTAKA

WHO.(2011). Nutrition: complementary feeding.


http://www.who.int/nutrition/topics/complementary_feeding/enWHO

Mitra. (2015). Stunting Problems and Interventions to Prevent Stunting (A Literature


Review).

Almatsier, S. (2010). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2191/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai