Anda di halaman 1dari 14

GIZI SEIMBANG UNTUK LANJUT USIA

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : Gizi dan Diet

Disusun oleh :

Tamara Andani (P17320319046)

Vitka Nur Kholisah (P17320319047)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN PRODI KEPERAWATAN BOGOR

2020

Jl. DR. Sumeru No.116, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16111, Indonesia
KATA PANGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Gizi dan Diet mengenai
“Gizi Seimbang Untuk Lanjut Usia”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati supaya makalah ini dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi nantinya. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dalam
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama dosen mata kuliah
Gizi dan Diet yang telah yang membimbing kami dalam penulisan makalah ini, serta kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kami semua. Terimakasih.

Januari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PANGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................................3

2.1 Pengertian Gizi dan Lanjut Usia..................................................................................3

2.2 Peranan Gizi Pada Lanjut Usia....................................................................................6

2.3 Menu Seimbang Untuk Lanjut Usia............................................................................8

BAB III.....................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

1.4 Kesimpulan................................................................................................................10

1.5 Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan gizi pada orang lanjut usia perlu mendapat perhatian, karena
kebutuhan gizi pada masa ini berubah dibandingkan dengan kebutuhan gizi pada
orang dewasa. Terjadi perubahan pada fungsi fisiologis tubuh dan sistem
metaboliknya sehingga mempengaruhi banyak hal termasuk kebutuhan gizi yang
menunjang kesehatan. Semua kebutuhan zat gizi harus diperhatikan, yang paling
dominan adalah zat makro, vitamin, dan beberapa mineral utama. Gizi memegang
peranan penting dalam kesehatan usia lanjut. Masalah kekurangan gizi sering di
alami oleh usia lanjut sebagai akibat dari menurunnya nafsu makan karena
penyakit yang di deritanya. Selain masalah kekurangan gizi, masalah obesitas
(kegemukan) juga sering dialami oleh usia lanjut. Obesitas pada usia lanjut
berdampak pada peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus
dan hipertensi. Asupan gizi sangat diperlukan bagi usia lanjut untuk
mempertahankan kualitas hidupnya. Sementara untuk usia lanjut yang sakit,
asupan gizi diperlukan untuk proses penyembuhan dan mencegah agar tidak
terjadi komplikasi.

Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan
penurunan daya ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi kesulitan
mengenal benda-benda gangguan dalam penyusunan rencana yang dapat
mengakibatkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang disebut
amnesia atau pikun. Gejala pertama pelupa, perubahan kepribadian, penurunan
kemampuan untuk sehari-hari dan perilaku yang berulang-ulang dapat juga
disertai delusit palanoid atau perilaku antisosial lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian gizi dan lanjut usia?
2. Apa saja kebutuhan gizi pada lanjut usia?
3. Bagaimana peranan gizi pada lanjut usia?

1
4. Apa sajakah menu seimbang pada lanjut usia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mendeskripsi pengertian gizi dan lanjut usia.
2. Mendeskripsi kebuutuhan gizi pada lanjut usia.
3. Mendeskripsi peranan gizi lanjut usia.
4. Mendeskripsi menu seimbang pada lanjut usia.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gizi dan Lanjut Usia
Gizi atau nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk
fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Penelitian di
bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap
kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal.

Menurut para ahli:

a. Sunita Almatsier menjelaskan tentang zat-zat gizi yang dapat


memberikan energi di dapat dengan karbohidrat, lemak, dan protein,
oksidasi yang terjadi di zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang dapat
diperlukan tubuh untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas. Lalu
ketiga zat gizi merupakan termasuk zat organik yang mengandung
senyawa karbon yang dapat dibakar, jumlah zat gizi tersebut yang
paling banyak terdapat dalam pangan dan ini disebut juga zat
pembakar.
b. Menurut Ida Purnomowati, Diana H, Cahyo gizi merupakan zat
yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membantu proses pertumbuhan,
mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang ada di tubuh tubuh,
mengatur proses dalam tubuh, dan menyediakan energi guna untuk
fungsi tubuh, atau dapat juga diartikan sebagai komponen untuk
pembangun tubuh manusia.

Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua
(lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis
maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua


adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.

3
Penggolongan lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok
yakni :

 Kelompok lansia dini (55 – 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuk
lansia
 Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
 Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.

2.1 Kebutuhan Gizi Pada Lanjut Usia

Kecukupan gizi usia lanjut berbeda dengan usia muda. Kebutuhan gizi
sangat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, aktivitas/kegiatan, postur tubuh,
aktivitas fisik dan mental (termasuk pekerjaan) sehari-hari, iklim/suhu udara,kondisi
fisik tertentu (masa pertumbuhan,sedang sakit) dan unsure lingkungan (misalnya
bekerja dibahan dengan bahan nuklir). Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang
akan brmanfaat bagi usia lanjut untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan
penyakit degenerative seperti penyakit jantung, ginjal, diabetes mellitus, arthritis dan
lain-lain atau kekurangan gizi yang seyogianya telah dilakukan sejak muda. Adapun
kebutuhan zat-zat gizi pada usia lanjut:

a. Protein
Pada usia 50 tahun biasanya kebutuhan protein hanya 0,8 g/kilo Berat
Badan, tetapi ada juga yang merekomendasikan hingga 1,2 g/kilo Berat
Badan sangat dianjurkan sumber protein untuk orang lanjut usia, berasal
dari protein yang berkualitas tinggi. Sumber terbaik adalah ikan dan
daging ( hindari bagian lemak ), serta pengolahan yang baik adalah dengan
cara direbus atau dikukus. Fungsi dari protein sangat banyak tetapi yang
terpenting adalah proses regenerasi sel.
b. Karbohidrat
Anjuran kebutuhan karbohidrat pada masa ini berkisar 45-60% dari
total energi dan sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks (misalnya :
pati). Selain itu pilihan makanan yang berindeks glikemik rendah harus
diutamakan, misalnya beras merah, gandum, roti putih, dan buah-buahan
kaya serat. Karbohidrat sebgai sumber energi utama bagi tubuh untuk

4
menjalankan fungsi-fungsi dasar organ tubuh dan untuk melakukan
aktivitas fisik.
c. Lemak
Banyak orang mengatakan jika sudah tua sebaiknya tidak perlu makan
makanan yang berlemak, padahal pada usia tersebut tidak ada masalah
untuk mencerna lemak yang dikonsumsi. Lemak juga dibutuhkan bagi
orang usia lanjut, misalnya untuk memberikan energi jangka panjang.
Contoh dari makanan yang mengandung lemak adalah keju, susu.

d. Air dan Serat


Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia. Dengan
berkurangnya kemampuan ginjal maka air punya peranan penting sebagai
pengangkut sisa pembakaran tubuh dan mendorong peristaltic usus.
Dianjurkan manula mengonsumsi cairan minimum 6-8 gelas sehari. Serat
dalam makanan akan membantu mendorong peristaltic usus dan dapat
mencegah konstipasi pada manula.
e. Vitamin
Untuk usia lanjut dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi makanan
kaya vitamin A,D,E untuk mencegah penyakit degeneratif(sebagai
antioksida).Selain itu,mengonsumsi mkanan yang banyak mengandung
vitamin B12,asam folat dan B1 juga dianjurkan,untuk menanggulangi
resiko penyakit jantung.
Adapun kebutuhan vitamin untuk usia lanjut per orang per hari Adalah:

1) Vitamin wanita 500 RE dan laki-laki 600 RE.

2) Vitamin B1 1,0 ug.

3) Vitamin B6 wanita 1,6 ug dan laki-laki 2,0 ug.

4) Vitamin B12 1,0 ug.

5) Asam Folat wanita 150 ug dan laki-laki 170 ug.

6) Vitamin C 60 ug.

8) Vitamin E wanita 8 ug dan laki-laki 10 ug.

5
2.2 Peranan Gizi Pada Lanjut Usia
a) Peranan Energi

Energi untuk diukut dengan kalori dan menghasilkan dari


karbohidrat,protein, dan lemak.

Kelebihan energi dapat memengaruhi terjadinya penyakit


degeneratif,karena energy ini disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Penyakit
jantung dan penyakit degeneratif lainnya lebih banyak terdapat pada orang-
orang dengan energi yang berlebihan.

Kekurangan energi mengakibatkan berat badan rendah yang dapat


mengakibatkan fungsi umum menurun,seperti menurunnya daya tahan dan
kesanggupan kerja.

b) Peranan Protein
Pada usia lanjut fungsi protein yang di konsumsi tubuh tidak lagi untuk
pertumbuhan. Peranan protein yang utama adalah memelihara dan
mengganti sel-sel jaringan yang rusak,pengatur fungsi fisiologi organ
tubuh.
Kebutuhan protein pada usia lanjut didasarkan kepada kebutuhan orang
dewasa muda pada umur 25 tahun,yaitu pada pria 0,95g/kg berat
badan/hari sedangkan pada wanita 0,87 g/kg berat badan/hari. Kecukupan
protein yang dianjurkan untuk orang indosnesia adalah 50 g/hari untuk pria
dengan umur 60 tahun ke atas dan 44g/hari untuk wanita dengan umur 60
tahun ke atas. Dianjurkan kebutuhan protein pada usia lanjut dipenuhi dari
protein yang bernilai biologi tinggi seperti telut, akan dan lain-lain karena
kebutuhan asam-asam amino esensial meningkat pada usia lanjut.Tetapi
konsumsi protein yang berlebihan tidak bermanfaat Karena akan dapat
memberatkan fungsi ginjal dan hati.
c) Peranan lemak

6
Lemak merupakan sumber energi yang dapat disimpan di dalam tubuh
sebagai cadangan energy. Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia
lanjut tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan kadar lemak dalam
tubuh, khususnya kadar kolesterol darah. Masukan lemak melalui makanan
dianjurkan tidak melebihi 30% dari jumlah total energi yang
dibutuhkan.Untuk bangsa Indonesia konsumsi lemak dianjurkan tidak
melebihi 25% dari energi yang di butuhkan.
d) Air
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia
seseorang.Dengan berkurangnya kemampuan ginjal,,maka air mempunyai
peranan penting sebagai pengangkut sisa metabolism dalam
tubuh.Dianjurkan meminum air sebanyak 6-8 gelas atau lebih dalam sehat.
Air juga mempunyai peranan mendorong peristaltik usus sehingga dapat
mencegah kontipasi.
e) Peranan Serat
Pada manula serat diperlukan memungkinkan proses buang air besar
menjadi teratur dan menghindari berbagai penyakit. Fungsi serat dalam
usaha pencegahan penyakit yaitu mencegah penyakit jantung
koroner,kanker usus besar,penyakit diabetes melitus,penyakit divertikular
(penonjolan bagian luar usus), dan mencegah kegemukan.
f) Peranan Vitamin
Secara umum vitamin mempunyai fungsi yaitu mengatur berbagai
proses metabolisme dalam tubuh,mempertahankan fungsi berbagai
jaringan,memengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru dan
membentuk pembuatan zat-zat tertentu dalam tubuh.
 Vitamin A
Penghasilan yang baik,ketahanan jaringan,daya tahan tubuh
terhadap infeksi sangat tergantung kepada kecukupan Vitamin A.Pada
pria maupun wanita usia umur 60 tahun ke atas kecukupan Vitamin A
adalah 3.500-4.000 mikrogram/orang/hari. Contoh makanan yang
mengandung vitamin A adalah sayur bayam, wortel serta minyak ikan.
 Vitamin B1/Tiamina

7
Kecukupan Vitamin B1 untuk pria lanjut adalah 1,2
mg/orang/hari dan 1,0 mg untuk wanita lanjut. Misalnya, padi,
gandum, kacang-kacangan, bayam, selada, kubis, asparagus, ikan,
telur, susu, dan daging.
 Vitamin B6
Kecukupan Vitamin B6 yang dianjurkan pria lansia adalah 2,2
mikrogram/hari dan 2,0 mikrogram untuk wanita lanjut. Misalnya,
daging merah, kentang, kacang-kacangan, daging unggas, telur dan
sereal.
g) Peranan Karbohidrat
Zat gizi ini yang menjadi sumber energi tubuh untuk melewati
berbagai aktivitas harian. Menurut ahli, energi ini diperoleh dari
karbohidrat yang dicerna dan diolah tubuh menjadi glukosa. Misalnya,
nasi, gandum, roti putih, oat, kentang atau ubi.

2.3 Menu Seimbang Untuk Lanjut Usia


Zat Gizi yang diperlukan :

Zat tenaga (karbohidrat): nasi, roti, singkong, jagung, ubi, dll

Zat pengatur (vitamin & mineral); sayur & buah-buahan

Zat pembangun (protein nabati/hewani); daging, susu rendah lemak, ikan, telur

Penting untuk diperhatikan dalam usaha mencapai gizi seimbang :


 Banyak mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam dan bergizi.
 Banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat (sayur dan
buaha-buahan).
 Banyak minum air putih (8-10 gelas/hari).
 Hindari makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti jeroan, daging
kambing, otak, keju, sumsum tulang, mentega, kuning telur, dll.
 Mengurangi makanan yang mengandung garam/ makanan yang diawetkan.
 Kurangi makanan yang banyak mengandung gula/terlalu manis.
 Berhenti merokok dan minum minuman beralkohol.
 Memelihara berat badan tetap dalam batas normal.

8
Contoh Pengaturan Menu Untuk Lansia :

Pagi: Bubur ayam komplit (1 mangkok)

Selingan: Puding (1 potong)

Siang : Nasi (1 piring = 200 gr)

Perkedel daging cincang (1 potong = 50 gr)

Sayur bening bayam (1 mangkok = 100 gr)

Semangka (1 potong = 100 gr)

Pepes tahu (1 potong = 50 gr)

Selingan: Nagasari (1 buah)

Sore : Nasi (1 piring = 200 gr)

Pindang telor (1 butir = 50 gr)

Sayur sop (1 mangkok = 100 gr)

Tempe goreng (1 potong = 25 gr)

Pepaya (1 potong = 100 gr)

9
BAB III

PENUTUP
1.4 Kesimpulan
Kebutuhan gizi pada lanjut usia perlu mendapatkan lebih banyak perhatian,
karena pada individu yang sudah lanjut usia sistem metabolisme tubuhnya sudah
banyak berkurang fungsinya. Sehingga tubuh memerlukan cakupan nutrisi dan gizi
yang sesuai, tidak kelebihan apalagi kekurangan. Kandungan nutrisi yang harus
dipenuhi oleh individu yang sudah lanjut usia antara lain yaitu protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, dan mineral.

1.5 Saran
Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini,
segala kritik dan saran akan kami terima dengan tulus hati.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Betty Yosephin, S. (2018). Tuntunan Praktis Menghitung Kebutuhan Gizi. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.

Lansia. (t.thn.). Diambil kembali dari dosenpendidikan:


https://www.dosenpendidikan.co.id/lansia-adalah/

Menu Gizi Seimbang Untuk Lansia. (2009, November). Diambil kembali dari
wikimedya.blogspot: http://wikimedya.blogspot.com/2009/11/menugizi-seimbang-
untuk-lansia.html?m=1

Pengertian Gizi Menurut Para Ahli. (2016, Juni 12). Diambil kembali dari
seputarpengetahuan: https://www.seputarpengetahuan.co.id/2016/06/12-pengertian-
gizi-menurut-para-ahli-dan-who-lengkap.html

Prof.DR. Achmad Djaeni Sediaoetama, M. (2004). Ilmu Gizi . Jakarta: Dian Rakyat.

11

Anda mungkin juga menyukai