SISTEM ENDOKRIN
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
3. FITRIANINGSIH (113121097)
LOMBOK TIMUR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada tuhan yang maha kuasa karena atas tuntunan-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai dengan gangguan nutrisi dan
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
Demikian yang dapat di sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian.....................................................................................................6
Pada Anak....................................................................................................8
A. Pengertian.....................................................................................................21
C. Jenis-jenis Kelenjar......................................................................................31
iii
BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................80
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan akan nutrisi dan cairan adalah sangat penting dalam membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi
dan cairan dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak,
serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti
kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi iodium, defisiensi seng (Zn),
defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usia tumbuh kembang
dan dapat menigkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan
mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari
karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh,
dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh.
Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak 50-
55%, lemak sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15%. Pemenuhan kebutuhan nutrisi
pada anak haruslah seimbang diantara zat gizi lain, mengingat banyak sekali yang kita
temukan berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang,
seperti tidak suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan sedangkan makanan
yang tidak disukai tersebut mengandung zat gizi yang seimbang, sehingga harapan
dalam pemenuhan gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksana, disamping itu
1
pada anak sakit dapat dijumpai masalah masukan nutirsi yang kurang sedangkan
Sistem Endokrin
digunakan didalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substan yang tetap beredar
dan bekerja didalam tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia khusus diproduksi oleh
kelenjar endokrin tertentu. Terdapat hormon setempat dan hormon umum. Contoh dari
hormon setempat adala asetikolin yang dilepaskan oleh bagian ujung-ujung syaraf
parasimpatis dan saraf rangka. Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duodenum yang
diangkat dalam darah menuju penkreas untuk menimbulkan reaksi pankrean dan
timbul kontraksi kandung empedu dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim
terhambatnya atau bahkan kerusakan fungsi organ lain, beberapa gangguan sistem
tubuh, jika terjadi ganguan endokrin akan menimbulkanmasalah yang komplek terutama
Secara umum di dunia terdapat 15 kasus per 100.000 individu pertahun yang
menderita DM tipe 1. Tiga dari 1000 anak akan menderita IDDM pada umur 20 tahun
nantinya. Insiden DM tipe 1 pada anak-anak di dunia tentunya berbeda. Terdapat 0.61
kasus per 100.000 anak di Cina, hingga 41.4 kasus per 100.000 anak di Finlandia. Angka
2
ini sangat bervariasi, terutama tergantung pada lingkungan tempat tinggal. Ada
kecenderungan semakin jauh dari khatulistiwa, angka kejadiannya akan semakin tinggi.
Diabetes Melitus ada 1,2 % sampai 2,3 % daripenduduk berusia diatas 15 tahun,
sehingga Diabetes Melitus (DM) tercantumdalam urutan nomor empat dari prioritas
sakit dari berbagai tingkat umur, jumlah kasus Diabets Melitusmenempati nomor dua.
urutan ke 16 denganjumlah 430 orang dari jumlah kematian 37.279 orang dengan
setelah India, Cina, Amerika Serikat. Dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk dan
pada tahun2025 diperkirakan meningkat menjadi 12.4 juta penderita. Sedangkan daridata
Departemen Kesehatan , jumlah pasien Diabetes mellitus rawat inapmaupun rawat jalan
2008) Umur ternyata merupakan salah satu faktor yang bersifat mandiridalam
diabetes dewasa 90% termasuk diabetes tipe 2. Dari jumlahtersebut dikatakan 50%
adalah sosial ekonomi yang kurang, perumahan dan lingkunganyang kotor, pengetahuan
3
tentang DM yang masih kurang. Faktor pengetahuankeluarga merupakan penghambat
yang sering terjadi, karena denganpengetahuan yang kurang akan mengetahui proses
B. Rumusan Masalah
berikut :
Gangguan nutrisi
2. Apa sajakah komponen nutrisi dan cairan yang dibutuhkan oleh anak ?
Sistem endokrin
C. Tujuan Penulisan
Gangguan nutrisi
4
3. Untuk mengetahui komponen cairan dan nutrisi untuk anak
Sistem endokrin
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang
Nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk hidup untuk
dikenal dengan istilah nutrien (unsur gizi, yaitu: air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin
Nutrisi adalah zat penyusun bahan makanan yang banyak diperlukan oleh tubuh
untuk metabolisme, yaitu: air (H2O), protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral
Nutrisi adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan
berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda-beda dan anak
mempunyai karakteristik yang khas dalam mengkonsumsi makanan atau zat gizi tersebut.
Oleh karena itu, untuk menentukan makanan yang tepat pada anak, tentukan jumlah
kebutuhan dari setiap nutrien, kemudian tentukan jenis bahan makanan yang dapat dipilih
untuk diolah sesuai dengan menu yang diinginkan, tentukan juga jadwal pemberian
Selain nutrisi, tubuh manusia juga membutuhkan cairan karena sebagian besar
tubuh manusia tersusun terdiri atas cairan, persentasenya dapat berubah tergantung pada
umur, jenis kelamin dan derajat obesitas seseorang. Pada bayi usia <1 tahun cairan tubuh
6
adalah sekitar 80-85% berat badan dan pada bayi usia >1 tahun mengandung air sebanyak
70-75%. Seiring dengan pertumbuhan seseorang persentase jumlah cairan terhadap berat
badan berangsur-angsur turun yaitu pada laki-laki dewasa 50-60% berat badan, sedangkan
beberapa faktor yaitu baik faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor
eksternal yang telah dikemukakan adalah nutrisi yang didapat oleh anak. Orang tua
diharapkan mempunyai pemahaman yang tepat tentang nutrisi yang diperlukan anak untuk
tumbuh dan berkembang, serta zat gizi yang dibutuhkan anak pada usia tertentu, sehingga
dapat diberikan dengan cepat walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa lingkungan dan
status sosial ekonomi keluarga sangat mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk anak.
mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang tepat dalam memberikan nutrisi pada
anak sesuai dengan tahapan usianya. Semua makanan, khususnya untuk bayi dan anak
kecil harus memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Ini dapat dicapai dengan
mempunyai volume terlalu besar untuk memenuhi energi dan zat gizi yang dibutuhkan,
untuk tetap melestarikan pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayinya. Anjurkan bagi
pemberian makanan bayi dan motivasi pada keluarga sebaiknya diteruskan sampai si ibu
memutuskan menerima atau menolak untuk memberikan ASI. Ibu perlu mengetahui
7
makanan bayi dengan susu formula komersial. Oleh sebab itu dicarikan alternatif
pembuatan makanan bayi yang memenuhi persyaratan gizi, akan tetapi mudah disiapkan
di rumah tangga dengan cara yang sederhana dan higienis. Sehubungan dengan
bervariasinya pangan yang tersedia serta kebiasaan makanan yang berbeda-beda, anjuran-
B. Dampak dan Fungsi Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Nutrisi pada Anak
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi pada anak memiliki beberapa dampak
yakni:
1. Dampak Psikologis
a. Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar
melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam
pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum. Dampak psikodinamik yang
b. Psikososial (Erikson)
psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan merupakan
stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten
anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah
kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat
makanan.
2. Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan
fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak
tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan
nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan
dengan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang
maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya
yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak,
asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak.
Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir
dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi,
toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada
pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau
a. Fungsi Fisiologis
9
yaitu memberikan nutrisi sesuai kebutuhan agar tercapai tumbuh kembang yang
optimal.
b. Fungsi Psikologis
yaitu penting dalam pengembangan hubungan emosional ibu dan bayi sejak awal.
c. Fungsi Sosial/Edukasi
Jenis-Jenis Kebutuhan Cairan dan Nutrien yang Diperlukan Bayi dan Anak
1. Air (H2O)
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien lainnya.
Berikut ini adalah tabel kebutuhan anak usia bayi untuk pemenuhan kebutuhan terhadap
air:
1 3 hari 80 – 100
Sekitar 65% dari bobot tubuh adalah air. Air ini merupakan unsur paling
penting diantara semua nutrien dan terdapat baik dalam makanan padat maupun dalam
minuman. Sejumlah kecil air dihasilkan oleh metabolisme. Air merupakan media
tempat semua proses metabolisme berlangsung. Kehilangan air terjadi melalui udara
10
pernapasan disamping itu lewat keringat, urine dan feses. Manusia dapat hidup
berminggu-minggu tanpa makanan, namun tanpa air hidupnya hanya beberapa hari saja
2. Protein
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Terdapat dua
Nilai gizi protein hewani lebih besar dari pada protein nabati dan lebih mudah
diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein hewani dan
protein nabati sangat dianjurkan dalam pemenuhan protein yang seimbang (Yupi
Supartini, 2004). Fungsi protein merupakan konstituen penting bagi semua jaringan
tubuh, yaitu:
1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal
dan proses pengauasan yang normal. Protein akan hilang dalam pembentukan
rambut serta kuku, dan sebagai sel-sel mati yanfg lepas dari permukaan kulit serta
2) Protein menghasilkan jaringan yang baru. Jaringan baru terbentuk selama masa
3. Lemak
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali
11
lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai
kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak
dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorsi vitamin
yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K (Yupi Supartini, 2004).
1) Sumber energi, lemak dioksidasi di dalam tubuh untuk memberikan energi bagi
2) Ikut serta membangun jaringan tubuh. Sebagian lemak masuk ke dalam sel-sel
3) Perlindungan. Endapan jaringan lemak di sekitar organ tubuh yang penting akan
4) Penyekat (isolasi). Jaringan lemak subkutan akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
5) Perasaan kenyang. Adanya lemak di dalam chime ketika lewat dalam duodenum
6) Vitamin larut dalam lemak. Membantu proses penyerapan dari dalam usus dan
4. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga pada anak. Bayi yang baru mendapat
asupan makanan dari ASI akan mendapatkan 40% kalori dari laktosa yang dikandung
dalam ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapatkan makanan yang banyak
mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim, atau nasi. Apabila tidak
akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh (Yupi Supartini, 2004).
12
Dibawah ini kebutuhan kalori untuk bayi dan anak (Marlow, D.R dan Reeding,
B.A, 1988):
Berat Cal/kg
Permukaan
badan
No. Usia tubuh (m2)
(kg) (kg)
5. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi
untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow, D.R dan Reeding, B.A, 1988). Vitamin
terbagi dalam dua bagian besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C yang tidak disimpan
mencakup vitamin B1, B2 dan B12. Berikut ini adalah fungsi-fungsi dari vitamin
13
tersebut:
B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam
lemak yaitu sebagai koenzim dari flavin enzim. Kekurangan vitamin ini akan
menyebabkan tubuh merasa lelah sehingga kurang aktif dalam bekerjaserta dapat
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Berikut ini
dan gigi.
E: untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fetilisasi
manusia.
K: untuk proses pembentukan darah dan mineral yang dibutuhkan tubuh adalah
mineral makro, yaitu Ca, P, Mg, Na, dam K serta mineral mikro yaitu Fe dan Zn.
6. Mineral
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat
penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh. Unsur- unsur mineral di dalam
14
tubuh kurang lebih 3% dari keseluruhan bobot tubuh. Sejumlah mineral yang terlibat
natrium/sodium, klor, besi fluor, tembaga, seng, yodium, kobalt, mangan, magnesium,
a) Mineral merupakan konstituen tulang dan gigi, yang memberikan kekuatan serta
pertumbuhan dan perkembangan sel atau organ pada anak berbeda, dan perbedaan ini yang
menyebabkan jumlah dan komponen zat gizi berlainan. Secara umum kebutuhan nutrisi
pada anak dapat dikelompokkan berdasarkan usia anak, mulai umur 0-4 bulan, 4-6 bulan,
6-9 bulan, 9-12 bulan, usia todlerr atau prasekolah, usia sekolah dan usia remaja.
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu ibu yang
terdapat komponen yang paling seimbang, akan tetapi apabila terjadi gangguan dalam
air susu ibu maka dapat menggunakan susu formula dan nilai kegunaan atau manfaat
jauh lebih baik dari menggunakan ASI. Pemberian ASI eksklusif adalah sampai 4 bulan
tanpa makanan yang lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dubutuhkan
pada bayi, dan proses pemberian ASI ini dapat dilakukan melalui proses menyusui.
Pada proses menyusui ini akan memberikan dampak yang baik seperti pada
15
proses awal menyusui, setelah bayi lahir terdapat zat kekebalan tubuh yang terdapat
pada kolostrom yang kaya akan protein dan mengandung imunoglobulin A yang tinggi
melalui keluarnya pertama dari ASI, disamping itu proses menyusui akan membantu
reflek bayi untuk mengisap yang menyebabkan kebutuhan kasih sayang (ASI) pada
bayi terpenuhi dan membantu proses bonding. Proses pengeluaran ASI dapat terjadi
karena adanya reflek menghisap juga dapat dipengaruhi proses hormonal terutama
ASI merupakan makanan yang ideal pada bayi, disamping mempunyai zat gizi
yang ideal juga mempunyai beberapa manfaat seperti harganya murah dan sederhana,
tersedia pada suhu yang ideal dan tidak perlu dipanaskan atau disterilkan dahulu, bebas
saluran pencernaan, akan mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan
bagi anak mengingat zat gizi yang ideal terdapat didalamnya, diantaranya
komponen protein yang dapat mengurangi tersedianya zat besi pada pertumbuhan
tubuh, adanya sel makrofag dan metrofil yang berfungsi menfagosit kuman, adanya
16
lipase yang merupakan zat anti virus.
Tidak semua anak mendapatkan ASI secara langsung, banyak kita temukan
anak-anak kebutuhan nutrisinya melalui susu formula. Untuk itu dalam pemakaian susu
formula atau susu botol juga perlu perhatian diantaranya: sterilkan dahulu sebelum
memberikan pada bayi dengan cara dipanaskan jangan membuat lama-lama susu dalam
Pada usia ini kebutuhan nutrisi pada anak tetap yang utama adalah ASI
kemudian di tambah lagi dengan bubur susu, dan sari buah, pemenuhan kebutuhan
nutrisi pada anak terdapat tambahan mengingat seiring dengan perkembangan fungsi
sistem pencernaan. Perubahan kebutuhan nutrisi anak hanya perubahan bentuk makan
akan tetapi kadar zat gizi tetap seimbang dengan komposisi yang ada.
Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah tetap diteruskan kebutuhan nutrisi
dari ASI kemudian ditambah dengan bubur susu, bubur tim saring, dan buah,
pada usia anak, makanan lembut padat dari usia sebelumnya mengingat perkembangan
gigi sudah mulai dan pada usia ini bayi mulai mengunyah apa saja dan memasukkan
semua makanan ke dalam mulut, untuk itu perlu pengawasan dalam setiap aktivitas.
Pada usia anak ini masih tetap diberikan ASI dengan penambahan pada bubur,
susu, bubur tim kasar dan buah, bentuk makanan yang disediakan dapat lebih padat dan
sudah bertambah. Pada usia ini anak sering senang makan sendiri dengan sendok atau
suka mencoba makan sendiri dan makan dengan tangan, pada anak seusia ini adalah
17
merupakan usaha yang baik dalam menuntun ketangkasan dan merasakan bentuk
makanan.
sudah mulai muncul, sehingga segala peralatan yang berhubungan dengan makan
seperti garpu, piring, sendok, dan gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau
diperkenalkan dan dilatih tentang pengguanaan, sehingga dapat mengikuti aturan yang
ada. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada usia ini sebaliknya penyediaan
bervariasi menunya untuk mencegah kebosanan, berikan susu dan makanan yang
dianjurkan antara lain, daging, sup, sayuran, dan buah-buahan, pada anak ini juga perlu
6. Usia Sekolah
Pada usia sekolah ini kebiasaan makan pada anak tergantung pada kehidupan
sosial disekolah, kadang-kadang anak malas makan di rumah karena kondisi yang tidak
disukai, pada usia ini kemampuan makan dengan menggunakan sendok, piring, dan
garpu sudah baik. Pada usia sekolah tatacara dalam makan seperti makan dengan
duduk, mencuci tangan sebelum makan, tidak mengisi mulut secara penuh dan
dilakukan. Kadang-kadang usia sekolah juga malas untuk makan akibat stress dan sakit
sehingga perlu pemantauan, dan anak sekolah cenderung suka makan secara bersamaan
7. Usia Remaja
menjadi pubertas dan aktifitas. Pada masa remaja sangat menyadari akan gambaran diri
sehingga perlu pemantauan diit dalam makanan, seperti takut akan obesitas dan takut
18
timbulnya akne atau jerawat akibat makanan. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang
cepat baik tinggi maupun berat badan sehingga kebutuhan gizipun meningkat
a. 0-4 bulan
Susu ASI atau susu formula. Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu.
b. 5-6 bulan
c. 6-7 bulan
Diberikan nasi tim bertahap. Bisa diselingi buah dan sayur dijus. Mulai dengan jus 1
mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C, 1 mangkok jus, buah lunak dan sayur
yang dimasak.
d. 8-12 bulan
Nasi tim atau sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan
sumber protein lain, daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur,
ikan, kacang, polong-polongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
• Susu 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira 1/2-1 gelas.
19
• Sereal dan roti; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. 1 kali pemberian kira-kira 1/2-1
• Sayur dan buah-buahan; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-
kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran
hijau/kuning.
3. Anak Sekolah
dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak
preschool.
Contoh: Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3-1/2 gelas, roti 1-2 iris, sereal 1/2-
1 mangkok.
4. Adolesence
makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua
20
II. SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan"
tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin
seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran
gastroinstestin.
efek ke organ atau jaringan target. Beberapa hormon seperti insulin dan trioksin
mempunyai banyak target. Sedangkan hormon lain hanya memiliki satu atau beberapa
target.
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-
21
hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan
mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau
rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka
susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel,
lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau
diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melaui saluran,
tapi dari selsel endokrin langsung masuk ke pmbuluh darah. Selanjutnya hormon tersebut
dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon. Sedangkan
ekresi kelenjar eksokrin keluar dari tubuh kita melalui saluran khusus, seperti uretra dan
saluran kelenjar ludah. Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara
kelenjar-kelenjar tersebut, ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya
hormon tersebut hanya menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis /
pituitary, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar
timus.
22
Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan
berbagai organ tubuh. Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar
hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi
tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur
a. Kerdil (Dwarfism)
digunakan secara terapeutik dalam kasus dwarfism hipofisis. Tes diagnosa yang
dapat dilakukan untuk menilai pertumbuhan anak dan memastikan apakah mengidap
dwarfism mencakup:
Pengukuran
Yang biasanya diukur adalah tinggi dan berat badan anak serta lingkar
tertunda atau ukuran kepala yang tidak proporsional atau lebih besar daripada
Teknologi pencitraan
untuk mencari tahu kelainan pertumbuhan yang mungkin dialami anak. Berbagai
23
teknologi pencitraan ini dapat mengungkapkan pematangan tulang yang tertunda
Tes genetic
dwarfisme dan jenis dwarfisme yang diidap ana, misalnya sindrom Turner.Tes
diambil dari sel darah merah.Perlu diketahui bahwa tes ini belum tentu
anak, seperti memiliki tinggi badan normal, tetapi dapat mengurangi masalah
yang disebabkan oleh komplikasi. Ada beberapa pengobatan dan perawatan yang
Bedah
pelat logam, dan memperbesar ukuran pembukaan pada tulang belakang untuk
mengurangi tekanan pada sumsum tulang belakang. Selain itu, bedah juga
24
dapat dilakukan untuk memanjangkan anggota badan walaupun agak lebih
Terapi hormon
menerima suntikan harian selama beberapa tahun sampai dia mencapai rata-
berlanjut terus sepanjang masa remaja dan dewasa muda untuk memastikan
sewajarnya. Terapi ini juga dapat mencakup hormon lainnya, misalnya hormon
b. Gigantisme
berlebihan ini biasanya disebabkan oleh tumor hipofisis yang jarang terjadi.
c. Akromegali
25
penambahan ketebalan tulang pipih dan wajah, dan memperbesar ukuran tangan dan
kaki.
biokimiawi : IGF-1 normal dan kadar GH < 1 ng/ml setelah beban glukosa (13).
dan radiasi.
Pengobatan medis.
pengobatan medis adalah menghilangkan keluhan / gejala efek lokal dari tumor
dan / atau kelebihan GH / IGF-1. Untuk itu sasaran pengobatan adalah kadar GH
< 2 ng/ml pada pemeriksaan setelah pebebanan dengan glukosa ( < 1 mcg / l
paruh pendek maka yang digunakan adalah analog kerja panjang yang dapat
pada reseptor somatostatin sub tipe II dan V dan menghambat sekresi GH.
pada 50% pasien dan menormalkan kadar IGF-1 pada 60% pasien akromegali.
satu kali dua minggu ternyata efektif dan aman untuk pengobatan akromegali.
26
Bromokriptin merupakan suatu antagonist dopamin yang banyak
cabergoline ternyata lebih efektif dan lebih dapat ditolerir dalam menekan GH
Pembedahan
kadar GH dapat disupresi sampai < 1 ng/ml oleh beban glukosa pada 52%.
transsphenoid berhasil pada 80 – 90% pasien dengan tumor < 2 cm dan kadar GH
< 50 ng/ml.
27
Radiasi.
remisi sekitar 40% setelah 2 tahun dan 75% setelah 5 tahun terapi, namun disertai
efek negatif berupa pan hipopituitarisme.Di samping itu studi Ariel dkk (1997)
pada 140 pasien akromegali mendapatkan terapi radiasi tidak dapat menormalkan
untuk tumor besar dan invasif dan apabila terdapat kontraindikasi operasi.Apabila
a. Hiposekresi ADH
Penyakit diabetes insipidus merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan mual,
pusing (simtoma), kondisi dimana tubuh tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak
buang air kecil (poliuria) dan rasa haus yang terjadi terus menerus tidak bisa
berhenti meskipun sudah menghabiskan beberapa liter air (polidipsia). Pada umunya
ada dua jenis diabetes insipidus dengan dua penyebab yang berbeda.
28
mengalami gangguan. Gangguan yang terjadi pada hipotalamus dapat disebabkan
karena pertumbuhan tumor atau luka cidera pada hipotalamus itu sendiri, atau
gangguan pada pembuluh darah. Kondisi tersebut yang jika tidak ditangani
Insipidus sentral.
untuk memberikan reaksi pada hormon vasopresin justru tidak bisa melaksanakan
tugasnya dengan baik. Hormon vasopresin tetap diproduksi dengan normal, akan
terapi kondisi ginjal yang tidak prima membuat ginjal tidak mampu untuk
merespon dengan baik, maka dari itu cairan urin yang semestinya bisa dikontrol
penyakit diabetes insipidus nefrogenesis akan lebih sering ke kamar kecil untuk
buang air kecil. Dibutuhkan serangkaian tes yang cukup rumit dan berat untuk
b. Hipersekresi
karena tumor. Hal ini mengakibatkan retensi air, dilusi cairan tubuh, dan
29
3. Abnormalitas Sekresi Hormon Tiroid
a. Hipotiroidisme
dalam satu lingkungan belum tentu memiliki perbedaan. Orang-orang kulit putih
rendah. Orang-orang yang berasal dari daerah dengan insiden rendah cenderung
akan lebih berisiko terkena IDDM jika bermigrasi ke daerah penduduk dengan
insiden yang lebih tinggi. Penderita laki-laki lebih banyak pada daerah dengan
insiden yang tinggi, sedangkan perempuan akan lebih berisiko pada daerah dengan
Secara umum insiden IDDM akan meningkat sejak bayi hingga mendekati
pubertas, namun semakin kecil setelah pubertas. Terdapat dua puncak masa kejadian
IDDM yang paling tinggi, yakni usia 4-6 tahun serta usia 10-14 tahun. Kadang-
kadang IDDM juga dapat terjadi pada tahun-tahun pertama kehidupan, meskipun
30
kematian dini. Gejala bayi dengan IDDM ialah napkin rash, malaise yang tidak jelas
dan protein. Insulin menurunkan kadar glukosa darah dengan cara memfasilitasi
masuknya glukosa ke dalam sel, terutama otot serta mengkonversi glukosa menjadi
pemecahan lemak menjadi trigliserida, asam lemak bebas, dan keton. Selain itu,
insulin juga menghambat pemecahan protein dan lemak untuk memproduksi glukosa
gula darah sewaktu (GDS) meningkat drastis. Batas nilai GDS yang sudah
dikategorikan sebagai diabetes mellitus ialah 200 mg/dl atau 11 mmol/l. Kurang dari
itu dikategorikan normal, sedangkan angka yang lebih dari itu dites dulu dengan Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) untuk menentukan benar-benar IDDM atau kategori
C. Jenis-jenis Kelenjar
1. Kelenjar Hipofisis
Hipofisis disebut juga kelenjar pituitary. Hipofisis merupakan kelenjar kecil
disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon yang dihasilkan
31
oleh hipofisis dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain.
bekerjanya sangat terbatas. Pada pria sejak lahir sampai dengan 21 tahun dan
pertmbuhan drastisnya terjadi pada usia 13 sampai 16 tahun. Pada wanita sejak
lahir hingga usia 18 tahun, dan pertumbuhan drastisnya terjadi saat usia 9
sampai 12 tahun.
bila selesai makan kadar gula dlm darah akan meningkat, dan GH tidak bekerja.
Bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara maksimal. Bila GH
bekerja normal maka tubuh akan normal. Bila hipersekresi maka tubuh manusia
akan menjadi raksasa (giant). Bila hiposekresi maka tubuh manusia akan
menjadi kerdil/cebol.
32
hormon estrone & progesterone, sedangkan untuk pria adalah hormon
testosterone.
4) Prolaktin (PRL)
Hormon ini berfungsi pada saat persiapan produksi air susu ibu (asi).
33
sistem neurosekresi yang mengeluarkan vasopresin dan oksitosin. Pengeluaran
terdiri dari hormon oxytosin yang berfungsi untuk regulasi kontraksi rahim dan
membantu dalam proses pengeluaran asi setelah melahirkan, hormon relaxin yang
berfungsi membukanya simphisis pubis, dan ADH (Anti Diuretika Hormon) atau
pitressin atua vasopressin yang berfungsi untuk mencegah agar urin yang keluar
2. Kelenjar Tiroid
Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat
bersama oleh jaringan tiroid yang menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit
kelenjar yang berbentuk seperti dasi kupu-kupu dan yang melintasi trakea di sebelah
depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, letaknya
Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid. Hormon tiroid ini dibagi menjadi 2
jenis yaitu yang mengandung tiroksin (t4 ) dan triioditironin ( t3 ). Di luar tiroid
sebagian besar t4 yg disekresikan diubah jadi t3. Sebagian besar t3 dan t4 diangkut di
berisi koloid yang membentuk unit fungsional yaitu folikel dan menjadi sel folikel. Di
ruang interstisium diantara folikel terdapat sel sekretorik ( sel c) yang menghasilkan
hormon kalsitonin. Sel folikel memfagosit koloid berisi tiroglobulin untuk melakukan
Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior,
kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon
tiroksin yaitu mengatur metabolisme tubuh baik metabolisme karbohidrat, protein dan
lipid. Hormon Liotironin yang merupakan bahan baku thyroksin dengan syarat harus
34
ada ion iodium yang terdapat di dekat laut atau hasil dari laut seperti ikan, garam yang
parathormon yang juga disekresikan oleh kelenjar parathyroid dan berfungsi untuk
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi
oleh epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera,
cairan yang bersifat lekat yaitu Koloidae tiroid yang mengandung zat senyawa yodium
3. Kelenjar Paratiroid
Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini
bedumlah 4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau
hormon para tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid,
kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan
fosfor di dalam tubuh. Kelenjar paratiroid memiliki panjang kira-kira 6 mm, lebar 3
mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini terlihat seperti lemak
berwarna coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit ditemukan karena tampak seperti
lobus kelenjar tiroid. Fungsi paratiroid adalah Mengatur metabolisme fospor dan
35
mengakibatkan keadaan yang disebut tetani, dengan gejala khas kejang khususnya pada
tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini dapat diringankan
otot, sakit pada tulang, kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin,
dekolsifikasi dan deformitas, dapat juga terjadi patah tulang spontan. Contohnya pada
tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit tulang
dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielitis fibrosa sistika
karena terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat
menyebabkan batu ginjal dan kegagalan ginjal. Kelainan-kelainan di atas dapat juga
4. Kelenjar Adrenal
Merupakan kelenjar suprarenal yang jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian
atas dari ginjal kiri dan kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5 sampai
dengan 9 gram. Secar struktural dan fungsional kelenjar adrenal terdiri dari 2 kelenjar
endokrin yg menyatu yaitu bagian korteks dan medulla. Kelenjar suprarenal ini terbagi
a) Bagian luar
Berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
Korteks adrenal ini secara histologis terdiri dari 3 lapisan (zona), yaitu Zona
36
adaptasi thd stress, dan Zona retikularis (glukokortikoid) dan hormon kelamin / seks
(gonadokortikoid).
b) Bagian medula
Menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin).
Medula adrenal ini terdiri dari sel-sel kromafin ( modifikasi neuron simpatis) yg
yang merangsang jantung, saraf simpatis dan aktifitas metabolik dan Norepinefrin
Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut, serta dalam
keadaan asfiksia dan kelaparan. Peningkatan jumlah zat menaikkan tekanan darah
guna melawan shok. Sedangkan Noradrenalin menaikan tekanan darah dengan jalan
suprarenalis bagian medula terdiri dari Vaso konstriksi pembuluh darah perifer dan
Relaksasi bronkus.
yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks
37
dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks
sekunder.
5. Kelenjar Pankreas
Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri
dari sel-sel alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel
beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes,
insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim
pencernaan protein. Fungsi hormon insulin adalah mengendalikan kadar glukosa dan
pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.Dalam tubuh manusia terdapat 1-2
juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi
dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang lainnya menghasilkan
serta mengnambat sekresi glikogen. Pulau Langerhans ini mengeluarkan Sel alfa yang
mensekresi hormon Glukagon untuk meningkatkan kadar gula darah, Sel beta yang
mensekresi hormon Insulin yang fungsinya untuk menurunkan kadar gula darah, Sel
dan glucagon, dan Sel f yang menghasilkan polipeptida pankreatik dan fungsinya
6. Kelenjar Pineal
Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah
seperti sebuah Gemara. Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui dengan jelas,
38
kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam membantu pankreas dan kelenjar
kelamin. Hormon yang dihasilkan adalah hormon melatonin yang fungsinya untuk
mengatasi jet lag atau perbedaan waktu antara negara bagi yg bepergian. Melatonin ini
paling banyak di produksi pada malam hari, dan paling rendah pada jam 12 siang.
7. Kelenjar Timus
Kelenjar ini terletak di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar
timus ini hanya dijumpai pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di
dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri
atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10grarn atau lebih
sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram kemudian berkerut
lagi. Kelenjar timus ini merupakan penghasil hormon peptida yaitu timosin dan
timopietin yang berfungsi dalam perkembangan normal lymfosit dan respon imun
8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testika yang terdapat pada pria.
jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan
seks sekunder pada laki-laki. Dan kelenjar ovarika yang terdapat pada wanita dan
terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan
hormon progesteron dan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus
serta memberikan sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-
lain.
39
D. Struktur Sistem Endokrin Lain Penghasil Hormon
2. Gaster, yang menghasilkan gastrin dan berfungsi untuk membantu dalam proses gerak
peristaltik yang teratur pada lambung, membentuk makanan yang padat menjadi lunak
atau dalam bentuk cair (chime) sehingga mudah dicerna oleh usus halus.
5. Kulit, kolekalsiferol yang menyebabkan Vitamin D tidak aktif dan sinar matahari yang
1. Endokrin penyakit yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu
2. Endokrin karena perkembangan lesi (seperti nodul atau tumor) dalam sistem endokrin,
yang mungkin atau tidak dapat mempengaruhi tingkat hormon penyakit. Sistem umpan
balik endokrin yang membantu mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah.
Sebuah ketidakseimbangan hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik memiliki
kesulitan menjaga tingkat yang tepat dari hormon dalam aliran darah, atau jika tubuh
Ada berbagai jenis gangguan endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin yang
1. Dwarfisme (Kerdil)
40
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak
bila tinggi badannya hanya mencapai kisaran 147 cm atau lebih pendek. Kondisi ini
lebih sering disebut dengan perawakan tubuh yang pendek dibandingkan penyebutan
a. Komplikasi
Dwarfisme memiliki beberapa komplikasi yang umum terjadi akibat kondisi
ini, misalnya pada kehamilan. Perempuan hamil yang memiliki kondisi dwarfisme
dengan kondisi seperti ini, karena bentuk dan ukuran tulang panggul yang membuat
b. Pengobatan
Mengobati dwarfisme bisa melibatkan berbagai macam dokter spesialis,
sesuai dengan kondisi penderita kondisi ini. Kebanyakan perawatan dwarfisme tidak
yang muncul akibat komplikasi dari kondisi ini. Beberapa pilihan perawatan yang
hormon pertumbuhan yang kurang pada penderita dwarfisme. Suntik hormon ini
dilakukan hingga beberapa kali selama masa remaja, setidaknya hingga tinggi badan
maksimum dari tinggi rata-rata di keluarga pasien tercapai. Selain tinggi badan,
suntikan juga dilakukan untuk memastikan tubuh dapat tumbuh sesuai dengan
terapi hormon lain, misalnya hormon estrogen bagi penderita sindrom Turner.
41
2. Gigantisme (acromegaly)
Gigantisme (acromegaly) adalah Gangguan endokrin yang terjadi karena
hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak dan remaja (sebelum pubertas).
Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak
dan bagian tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan
a. Komplikasi
Gigantisme yang tidak ditangani atau tindakan pengobatan dengan prosedur
hormon atau kegiatan fisiologis pada ovarium atau testis (hipogonadisme), retardasi
pertumbuhan dan perkembangan mental pada anak dan dewasa sebagai akibat
b. Pengobatan
Banyaknya hormon pertumbuhan penyebab gigantisme dapat ditangani
pengobatan lain yang dilakukan untuk mengobati tumor di otak. Terapi ini akan
memaparkan ratusan sinar radiasi kecil pada tumor. Walau lebih efektif serta dapat
mengembalikan level hormon pertumbuhan menjadi normal, terapi ini dapat berisiko
42
belajar. Terapi ini umumnya diambil sebagai alternatif akhir jika metode operasi
mencegah laju produksi hormon pertumbuhan. Obat dapat berbentuk cairan dan
disuntikkan satu kali dalam sebulan. Obat-obatan agonis reseptor dopamin dapat
diberikan dalam bentuk pil untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan
prosedur operasi. Kedua jenis obat ini dapat digunakan bersamaan untuk
digunakan untuk mengurangi gejala gigantisme pada anak jika prosedur operasi
glucose tolerance, hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat
androgen serta aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada
orang, terutama anak-anak, yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid. Penyakit
(80% kasus).
a. Pengobatan
Pengobatan sindrom Cushing dilakukan dengan cara menangani faktor yang
mendasarinya. Apabila lonjakan jumlah hormon kortisol secara tidak wajar di dalam
tubuh disebabkan oleh efek samping penggunaan kortikosteroid, maka dokter dapat
43
Namun jika hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa sindrom Cushing
disebabkan oleh tumor yang bersarang di dalam kelenjar adrenal atau hipofisis,
maka salah satu penanganan yang mungkin dilakukan adalah prosedur operasi untuk
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
Penyakit gondok adalah kondisi dimana terjadi pembengkakan kelenjar tiroid. Kelenjar
tiroid adalah organ berbentuk kupu-kupu yang terletak tepat di bawah jakun. Kelenjar
ini memiliki fungsi penting, yaitu untuk memroduksi hormon tiroid yang berperan
Pada kondisi normal, kinerja kelenjar tiroid cenderung tidak kita sadari sama
seperti organ-organ dalam yang lain. Tetapi jika terjadi pembengkakan, kelenjar tiroid
akan membentuk benjolan pada leher. Benjolan ini akan bergerak naik dan turun saat
anda menelan.
a. Jenis-jenis
Terdapat dua jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini
berdasarkan tekstur benjolannya. Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat
disentuh. Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal.
Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih benjolan
b. Gejala
Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Namun apabila terjadi
gejala , maka munculnya benjolan abnormal atau pembengkakan pada leher adalah
44
Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita. Benjolan yang
berukuran kecil biasanya tidak akan menimbulkan keluhan apapun. Meski demikian,
c. Komplikasi
Apabila terlambat ditangani atau tidak ditangani dengan baik, gondok
Penekanan pita suara (trakea). Hal ini dapat terjadi apabila gondok
Selain suara menjadi serak, pasien juga dapat mengalami kesulitan bernapas.
Sepsis. Sepsis atau infeksi darah dapat terjadi pada saat terjadi tiroid abses,
gondok jenis nodul. Limfoma. Gondok yang multinodul (berjumlah lebih dari satu)
dan gondok yang disebabkan oleh kondisi autoimun berisiko untuk mengalami
d. Pengobatan
1) Obat penurun hormon tiroid
Thionamide akan menurunkan kadar hormon tiroid dengan menghambat
sampingnya meliputi mual, nyeri pada sendi, ruam ringan, serta penurunan
45
Langkah ini dilakukan untuk menangani hipotirodisme dengan
menggantikan hormon tiroid dan umumnya harus dijalani seumur hidup. Contoh
pengobatan ini terbukti dapat mengecilkan ukuran benjolan, tapi juga bisa
memicu hipotiroidisme.
4) Langkah operasi
sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Prosedur ini juga disarankan bagi penderita
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon
a. Pengobatan
Di langkah awal penanganan, dokter biasanya menyarankan untuk
menunggu dan melihat kondisi pasien selama beberapa waktu. Hal ini terutama
dilakukan jika kadar kalsium hanya meningkat sedikit, tidak ada kerusakan pada
jinak adenoma, pengobatan yang paling efektif adalah melalui operasi pengangkatan
46
tumor tersebut dari kelenjar paratiroid. Selain itu, dokter juga kadang-kadang akan
memberikan obat penurun kadar kalsium yang disebut bisphosphonate melalui infus.
kalsium justru bisa menyebabkan tulang mengalami defisiensi kalsium dan akhirnya
memicu osteoporosis. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk minum air putih dalam
terjadi akibat penyakit ginjal yang sebelumnya telah diderita pasien, maka dokter
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi.
Beberapa jenis hipotiroidisme yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat
a. Pengobatan
Pengobatan penyakit melibatkan kurangnya kompensasi untuk hormon
eutiroks) - hormon tiroid sintetis asal digunakan dalam produk praktek terbuat dari
kelenjar tiroid hewan yang telah dikeringkan sebelumnya.Tapi dia tidak dianggap
ideal, karena tidak mungkin untuk benar-benar diukur.Dalam setiap tablet mungkin
47
Lansia untuk memulai dosis lemah diresepkan hormon tiroid, sebagai dosis
tinggi hormon dapat menyebabkan efek samping ireversibel. Meningkat dosis dokter
kembali normal. Obat pasien tersebut menerima hidup.Jika koma, hormon ini
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab
paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah suatu gangguan autoimun yang
a. Pengobatan
Pengobatan yang diberikan terhadap penderita hipertiroidisme bergantung
pada faktor usia, gejala yang dialami, dan kadar hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid dalam darah. Di bawah ini adalah jenis pengobatan yang biasanya
1) Thionamide
adalah carbimazole dan propylthiouracil. Obat ini perlu dikonsumsi sekitar 1-2
Dosis obat ini akan diturunkan secara perlahan setelah produksi hormon
oleh kelenjar tiroid bisa dikendalikan. Efek samping yang jarang terjadi akibat
obat ini adalah sakit persendian dan ruam kulit yang gatal. Risiko mengalami
48
hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif) akibat pengobatan ini lebih
2) Radioterapi
kelenjar tiroid. Pengobatan radioiodine dapat konsumsi dalam bentuk obat cair
atau kapsul.
3) Beta-blocker
thionamide. Efek samping yang paling umum akibat obat ini adalah mual, kaki
49
BAB III
A. Pengkajian
khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
nutrisi.
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi infomasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang
dapat digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
2. Kemampaun makan
Beberapa halyang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan
Aspek lain yang paling penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
5. Tingkat aktifitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
Penampilan fisisk dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek
berikut:
50
a. Rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat tidak kering, dan tidak mengalami
b. Daerah diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap
c. Mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah.
e. Lidah berwarna merah gelaptidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada
daerah permukaannya.
f. Gusi tidak bengkak, tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengililingi gigiharus
rapat serta erat tidak tertarik ke bawah sampai dibawah permukaan gigi.
h. Kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan atau tidak terjadi
8. Pengkajian antropometrik
a. Tinggi badan
Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa, balita dan bayi dilkukan dalam
posisi yang berbeda yaitu dewasa dan balita dengan cara berdiri tanpa alas kaki,
b. Berat badan
- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang
- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama, misalnya sebelu dan sesudah
makan
51
- Anjurkan klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahn pada hasil
pengukuran
- Dalam pengukuran TSF (trisep Skinfold) utamakan lengan klien yang tidak
dominan
d. Lingkat tubuh. Umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah
9. Pemeriksaan biokimia/laboratorium
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limposit,
a. Riwayat diet
b. Riwayat penyakit
Anoreksia
52
Mual dan muntah
Alkoholisme
Kehamilan remaja
Terapi radiasi
Muntah, anoreksia
Ktiteria hasil
Klien atau keluarga akan mengkonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan
makan
Indikator
53
Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi
Kelebihan asupan
Ktiteria hasil
berat badan
Klien akan menjalani program diet sesuai dengan anjuran yang diberikan
Indikator
penciuman
C. Intervensi keperawatan
1. Diagnosa 1
Intervensi umum
a. Mandiri
54
3) Diskusikan dengan klien dan keluarga kemungkinan penyebab hilangnya nafsu
makan
6) Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan
7) Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik
8) Atur agar posisi makanan TKTP disajikan saat klienbiasanya paling lapar
Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji
10) Beri klien atau keluarga daftar nutrisi diet yang terdiri atas:
Pengurangan asupan gula, garam, kolestrol, lemak ttotal dan lemak jenuh
b. Kolaborasi
Pemberian nutrisi melalui enteral (NGT), dan parenteral (cairan infus yang
2. Diagnosa 2
Intervensi umum
55
a. Kaji adanya faktor penyebab berat badan, seperti penurunan indera pembau dan
perasa pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan berat badan lebih dari 15 kg
b. Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi kenyang
e. Tingkatkan kesadaran klien dan keluarga mengenai berbagai tindakan yang bisa
Minta klien atau keluarga untuk menuliskan makanan yang dikonsumsinya dalam
24 jam terakhir
Instruksikan klien atau keluarga untuk membuat buku harian diet selama 1
minggu yang menjelaskan hal-hal: jenis makanan, kapan, dimana dan mengapa
Tinjau kembali buku hariat diet untuk mengetahui pola makan klien yang
seperti:
Kurangi porsi makan tambahan, makanan berlemak, makanan manis, dan alkohol
Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan
buang sisanya.
56
Makan dengan perlahan dan kunyah dengan sempurna
kalori.
D. Implementasi
E. Evaluasi
Klien atau keluarga mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet
1. Data Demografi.
Usia dan jenis kelamin merupakan data dasar yang penting. Beberapa
gangguan endokrin baru jelas dirasakan pada usia tertentu merupakan proses
dibandingkan dengan usia dan gender, misalnya berat badan dan tinggi badan.
Tempat tinggal juga merupakan data yang perlu dikaji, khususnya tempat tinggal
pada masa bayi dan kanak-kanak dan juga tempat tinggal klien sekarang.
seperti yang dialami klien atau gangguan yang berhubungan secara langsung dengan
a. Obesitas
57
b. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
d. Diabetus mellitus
e. Infertilitas
menterjemahkan informasi yang ingin diketahui dengan bahasa yang sederhana dan
Perawat mengkaji kondisi yang pernah dialami oleh klien di luar gangguan
lama bila dihubungkan dengan usia dan kemungkinan penyebabnya, namun karena
Berat badan yamg tidak sesuaai dengan usia, misalnya terlalu kurus
Ganggun psikologis seperti mudah marah, sensitive sulit bergaul dan tidak mampu
Hospitalisasi, perlu dikaji alasan hospitalisasi dan kapan kejadiannya, bila klien
sekarang dan masa lalu. Penggunaan obat-obatan yang diperoleh secara bebas, jenis
anti hipertensi.
58
4. Riwayat Diit.
Perubahan status nutrisi atau gangguan pada saluran pencernaan dapat saja
mencerminkan gangguan endokrin tertentu atau pola dan kebiasaan makan yang
salah dapat menjadi factor penyebab, oleh karena itu kondisi berikut ini perlu dikaji :
Karena status social ekonomi merupakan aspek yang sangat peka bagi
mengarah pada jumlah atau nilai pendapatan melainkan lebih difokuskan pada
klien dan keluarganya memperoleh makanan yang sehat dan bergizi, upaya
59
Atau disebut juga keluhan utama, Perawat memfokuskan pertanyaan pada
b. Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba atau perolehan
1) Tingkat Energi.
dilakukan sendiri tanpa bantuan, dengan bantuan atau sama sekali klien tidak
informasi yang sangat penting. Kaji juga bagaimana asupan makanan klien,
langsung oleh ADH, Aklosteron dan kortisol. Perawat menanyakan tentang pola
berkemih dan jumlah volume urine. Dan apakah klien sering terbangun malam
hari untuk berkemih, nyatakan volume urine dalam gelas untuk memudahkan
keseimbangan air elektrolit tubuh. Bila dari hasil anamneses ada hal yang
60
mengindikasikan volume urine berlebih. Pertanyaan kita diarahkan lebih jauh ke
volume cairan yang dikonsumsi setiap hari, kaji pola sebelim sakit untuk
mempengaruhi tumbang fetus kurang seperti hipertiroid pada ibu. Kondisi ini
dapat pula terjadi setelah bayi lahir artinya selama proses tumbang terjadi
a. Kaji apakah terjadi semenjak bayi dilahirkan dengan tubuh yang kerdil, atau
terjadi selama proses pertumbuhan dan bahkan tidak dapat diidentifikasi jelas
tanggung jawab.
Fungsi seksual dan reproduksi sama penting untuk dikaji baik klien wanita
maupun pria. Pada klien wanita kaji siklus menstruasinya mencakup lama,
volume, frekuensi dan perubahan fisik termasuk sensasi nyeri aau kram abdomen
sebelum, selama dan sesudah haid. Untuk volume gunakan satuan jumlah
61
pembalut yang digunakan, kaji pula pada umur berapa klien pertama kali
menstruasi.
a. Apakah klien mampu ereksi dan orgasme dan bagaimana perasaan klien
setelah melakukannya.
Mengkaji hal – hal yang berhubungan dengan seks masih seringkali menjadi hal
yang tabu untuk diperbincangkan padahal seharusnya itu tidaak perlu terjadi, jika
perbincangan tentang seks ini dilakukan dalam konteks therapy maka tidak perlu
malu. Perawat perlu mawas diri dengan perasaanya, bersikap dewasa, dan
dihilangkan.
7. Pengkajiaan Psikososial.
handai taulan serta bagaimana keyakinan klien tentang sehat sakit, sejumlah
62
fungsi seksual dan reproduksi dan lain-lain yang akan mempengaruhi konsep
dikaji.
B. PEMERIKSAAN FISIK.
Melalui pemeriksaan fisik ada dua aspek utama yang dapat digambarkan yaitu :
kelenjar tiroid dan kelenjar gonad pria (testis). Secara umum tehnik pemeriksaan fisik
1. Inspeksi.
elektrolit, seks dan reproduksi, metabolism dan energy. Berbagai perubahan fisik
dapat berhubungan dengan satu atau lebih gangguan endokrin, oleh karena itu dalam
a. Amatilah penampilan umum klie apakah tampak kelemahan berat, sedang dan
ringan.
63
c. Pemeriksaan wajah fokuskan pada abnormalitas struktur,bentuk dan ekspresi
d. Pemeriksaan mata amati adanya edem periorbita dan exopthalmus serta apakah
f. Ada tidaknya tremor pada saat diam atau bila digerakkan. (kondisi ini biasanya
g. Didaerah leher, apakah leher tampak membesar, simetris atau tidak. Pembesaran
perlu dilakukan palpasi. Distensi atau bendungan pada vena jugularis dapat
kulit (hiperfigmentasi dan hipofigmentasi) pada leher, apakah merata dan cacat
lokasinya dengan jelas. Bila dijumpai kelainan kulit leher, lanjutkan dengan
memeriksa lokasi yang lain ditubuh sekaligus, infeksi jamur, penyembuhan luka
yang lama, bersisik dan petechie lebih sering dijumpai pada klien dengan
hiperfungsi adrenokortial.
h. Hiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut dijumpai pada klien dengan hiperfungsi
kelenjar adrenal. Vitiligo atau hipopigmentasi pada kulit tampak pada hipofungsi
kelenjar adrenal sebagai akibat destruksi melanosit dikulit oleh proses autoimun.
i. Adanya penumpukan masa otot yang berlebihan pada leher bagian belakang yang
biasa disebut Buffalow neck atau leher/punuk kerbau dan terus sampai daerah
clavikula sehingga klien tampak seperti bungkuk, terjadi pada klien hiperfungsi
adrenokortial, amati bentuk dan ukuran dada, pergerakan dan simetris tidaknya.
64
j. Amati keadaan rambut axial dan dada,Pertumbuhan rambut yang berlebihan pada
k. Pada buah dada amati bentuk dan ukuran, simetris tidaknya, pigmentasi dan
adanya pengeluaran cairan. Striae pada buah dada atau abdomen sering dijumpai
l. Pada pemeriksaan genetalia, amati kondisi skrotum dan penis juga klitoris serta
2. Palpasi.
Kelenjar tiroid dan testis, dua kelenjar yang dapat diperiksa melalui rabaan.
Pada kondisi normal kelenjar tiroid tidak teraba namun isthmus dapat diraba dengan
menengadahkan kepada klien. Lakukan palpasi kelenjar tiroid perlobus dan kaji
ukuran, nodul tunggal atau multiple. Apakah ada rasa nyeri pada saat dipalpasi. Pada
saat melakukan pemeriksaan, klien duduk atau berdiri sama saja namun untuk
menghindari kelelahan klien sebaiknya posisi duduk. Untuk hasil yang lebih baik,
dalam melakukan palpasi pemeriksa berada dibelakang klien dengan posisi kedua ibu
jari perawat dibagian belakang leher klien dan keempat jari-jari lain berada diatas
kelenjar tiroid.
Palpasi testis dilakukan dengan posisi tidur dan tangan perawat harus dalam keadaan
hangat. Perawat memegang lembut dengan ibu jari dan dua jari lain. Bandingkan
yang satu dengan yang lainnya terhadap ukuran besarnya, simetris tidanya nodul.
Normalnya testis teraba lembut, peka terhadap sinar dan sinyal seperti karet.
3. Auskultasi.
65
diatas kelenjar tiroid dapat mengidentifikasi “bruit”. “Bruit” adalah bunyi yang
dihasilkan oleh akrena turbelensi pada pembuluh darah tiroidea. Dalam keadaan
normal, bunyi ini tidak terdengar. Dapat diidentifikasi bila terjadi peningkatan
tiroid.
darah dan jantung seperti tekanan darah, ritme dan rate jantung yang dapat
Dilakukan untuk melihat seila tursika, untuk mengetahui apakah terjadi tumor
atau atropi. Tidak dibutuhkan persiapaan fisik secara khusus, namun pendidikan
c. CT Scan Otak.
66
- Kader Growt hoemone (GH) : Nilai normal 10 pg/ml, meningkat pada bulan-
bulan pertama kelahiran, specimen darah vena 5 cc, tanpa persiapan fisik
khusus.
- Kadar Thyroid stimulatine hormone (TSH) : Nilai normal 6-10 pg/ml, untuk
jam.
Persiapan :
3) Bila obat harus diberikan lampirkan jenis obat dan dosisnya pada lembar
pengiriman specimen.
Pelaksanaan :
Hasil :
Normal bila :
1) Kadar ACTH dalam darah menurun kortisol darah kurang dari 5 mg/dl.
67
2. PEMERIKSAAN FISIK KELENJAR TIROID.
iodide.
Persiapan :
Pelaksanaan :
2) Dengan alat pengukur (ditaruh diatas kelenjar tiroid) diukur radioaktif yang
bertahan.
Hasil :
Banyak yodium yang ditahan oleh kelenjar tiroid dihitung dalam presentase
hipertiroidisme).
b. T3 dan T4 Serum.
68
- Nilai normal pada dewasa : yodium bebas 0,1 – 0,6 mg/dl T3 0,2 – 0,3 mg/dl
T4 6 – 12 mg/dl
c. Uptake T3 Resin.
Tujuan : mengukur jumlah hormone tiroid (T3) atau thyrcid binding globulin
Persiapan :
- Puasa 6 – 8 jam
Nilai normal :
Nilai normal 4 – 8 mg% dalam 100 ml darah, Spesimen darah vena 5 – 10 cc,
Persiapan :
69
5) Jelaskan pada klien tujuan pemeriksaan dan prosedurnya.
Penatalaksanaan :
Nilai normal :
a. Percobaan Sulkowitch.
Persiapan :
Penatalaksanaan.
control.
70
- Positif (+++) kekeruhan banyak timbul dalam waktu < 20 detik
b. Percobaan Ellwort-Howard
Cara Pemeriksaannya;
Tujuan: untuk menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam
Nilai normal :
3) Bayi : 50 – 80 mg/dl
Persiapan :
Pelaksanaan :
71
2) Gunakan antikoagulasi bila pemeriksaan tidak dapat dilakukan
4) Setelah pengambilan darah, klien diberi minum dan makan serta obat sesuai
program.
b. Pemeriksaan Fisik.
sebagian dari keseluruhan pengkajian atau mungkin sebagian sudah dapat diatasi
sendiri oleh klien dengan pengetahuan dan kecurigaan terhadap masalah fungsi
endokrin.
Persiapan:
masalah endokrin termasuk insfeksi pada kulit, rambut dan kuku, raut muka,
reflex dan system musculoskeletal. Pengukuran tinggi dan berat badan sangat
digunakan untuk tes reflex tendon bagian dalam. Utamakan latihan, perawat
Tehnik Pemeriksaan :
a) Kulit.
72
1) Hiperpigmentasi ditemukan pada klien Addison desease atau cushing
syndrome
hipotiroidisme.
kelembutan dan bilasan kulit bias menjadi tanda pada klien dengan
Melitus.
Variasi dan bentuk dan struktur muka mungkin dapat diindikasikan dengan
d) Kelenjar Tyroid.
pada klien dengan penyakit graves atau goiter. Minta klien untuk miringkan
kepala kekanan, minta klien untuk menelan, Setelah klien menelan pindahkan
pada sebelah kiri, selama palpasi pada dada kiri bawah metabolic. Seperti
yang ditujukkan hanya pada nodul yang bisa diindikasi bisul, tumor malidna
dan benigna.
e) Fungsi Motorik
73
1) Mengkaji tendon dalam-tendon reflex
f) Fungsi Sensorik.
tubuh dan bandingkan bagian distal dan proksimal dan ekstremitas, minta
klien untuk menutup mata, untuk mengetes nyeri gunakan jarum yang
3) Untuk tes temperature gunakan botol yang berisi air hangat dan dingin.
tersebut.
karpal)
74
d. Pengkajian Untuk Lanjut Usia.
Efek dan usia pada system endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan
organ tubuh lain walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia
menopause. Dari pria dan wanita output anterior pituitary mengalami penurunan.
Umur relative terjadi perubahan pada struktur dan fungsi dan kelenjar endokrin
1) Kelenjar tiroid mengalami derajat yang sama dengan atrofi, fibrosis and
nodularity.
3) Kelenjar adrenal kehilangan beberapa berat badan dan menjadi makin buruk,
fibrotic.
menjadi mati/fibrotic.
berikut :
Pikun, beberapa kecil coklat, flat mucula dapat dilihat pada lengan dan
75
Kulit wajah menjadi longgar dan tulang menjadi lebih menonjol,
- Pria Dewasa : 45 – 54 %
- Wanita Dewasa : 37 - 47 %
- Anak-anak : 30 – 40 %
- Neonatal : 44 – 62 %.
Tidak ada persiapan secara khusus, specimen darah dapat diperoleh dari
perifer seperti ujung jari atau melalui fungsi intravena, Bubuhi antikoagulan
Pada hipofungsi adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemi dan sebaliknya
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
76
1. Resiko ketidak seimbangan gula darah berhubungan dengan penyakit diabetes
melitus.
2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolic yang ditandai
dengan sering lelah, lemah.
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
defisiensi insulin/penurunan intake oral
4. Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan fungsi leucosit/ gangguan sirkulasi.
5. Resiko cidera berhubungan dengan disfungsi sensoris
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Resiko ketidak seimbangan gula darah berhubungan dengan penyakit diabetes melitus.
a. Pantau kadar gula darah
b. Pantau tanda dan gejala hiperglikemi dan hipoglikemi
c. Pantau tanda – tanda vital
d. Instruksikan pada pasien dan keluarga mengenai pencegahan dan pengenalan tanda
hiperglikemi dan hipoglikemi beserta manajemennya
e. Kolaborasikan pemberian insulin.
77
d. Lakukan perubahan posisi, dan anjurkan baruk efektif dan napas dalam
78
BAB IV
PENUTUP
Gangguan Nutrisi
Kesimpulan
bahwa :
2. Dapat diketahui kebutuhan cairan serta dampak dan fungsi pemenuhan kebutuhan
Saran
kebutuhan nutrisi yang diberikan, terutama pada anak-anak, maka kami menyarankan
1. dengan memberikan nutrisi yang tepat kepada anak sesuai dengan usianya, serta
terus memperhatikan dampak yang akan timbul oleh karena nutrisi yang diberikan
itu.
pemenuhan nutrisi dan cairan pada anak, sehingga mampu memberikan anjuran
pendidikan kesehatan yang tepat bagi orang tua dalam penerapan di lapangan.
79
Sistem Endokrin
Kesimpulan
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi
Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
80
DAFTAR PUSTAKA
Solihin, Pudjiadi. 2001. Ilmu Gizi Klinis pada Anak Edisi Empat, FKUI, Jakarta.
Whaley & Wong’s. 1995. Essensials of Pediatric Nursing Fourth Edition. St Louis
Hidayat, Azis Alimul. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika
Bare & Suzanne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 (Edisi 8). Jakarta:
ECG
Corwin J. Elizabeth. 2001. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan (Edisi 2).
Jakarta: ECG
Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan (Edisi III).
Jakarta: ECG
Rostinah. TIM. 2017. Asuhan Keperawatan System Endokrin Dilengkapi Mind Mapping Dan
Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan System Endokrin. Jakarta:
EGC
81