MAKALAH
Disusun oleh:
SARJANA KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato
yang berasal dari kata Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua
jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa
darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua
menandakan bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti
lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan
oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
1
2
terhadap penyakit yang dikenal dengan system imunitas. Ada dua jenis
imunitas , yaitu imunitas bawaan dan imunitas adaptif. Kedau imunitas tersebut
merupakan garis pertahanan pertama terhadap semua pengganggu. Bagian utama
tubuh yang berfungsi sebagai imunitas bawaan adalah kulit,air mata dan air liur.
Pada pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan secara cepat dan
instan. Hal ini berdampak juga pada pola makan. Sarapan didalam kendaraan,
makan siang serba tergesa, dan malam karena kelelahan tidak nafsu makan.
Belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga,
dan steres. Apabila terus berlanjut, daya tahan tubuh akan menurun, lesu, cepat
lelah, dan mudah terserang penyakit. Karena itu, banyak orang yang masih muda
mengidap penyakit degenerative. Kondisi stress dan pola hidup modern sarat
polusi, diet tidak seimbang, dan kelelahan menurunkan daya tahan tubuh sehingga
memerlukan kecukupan antibody. Gejala menurunnya daya tahan tubuh sering
kali terabaikan, sehingga timbulberbagai penyakit infeksi, penuaan dini pada usia
produktif.
3
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui yang dimaksud dengan hematologi dan immunologi
2. Dapat mengetahui anatomi hematologi.
3. Dapat mengetahui fisiologi hematologi.
4. Dapat mengetahui sistem imunologi.
5. Dapat mengetahui fungsi sistem imun.
6. Dapat mengetahui macam-macam dari sistem imun.
7. Dapat mengetahui jenis-jenis antibodi.
8. Dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat merendahkan sistem imun.
9. Dapat mengetahui enyakit akibat ketidakseimbangan sistem imun.
BAB II
PEMBAHASAN
Hematologi adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
4
5
a) Membrane eritrosit.
c) Globin : bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta.
(eritosit normal dengan pembesaran mikroskop electron 3000 kali).
dalam sirkulasi. Pada produksi eritosit normal sumsum tulang memerlukan besi,
Vitamin B12, asam folat, piridoksin (vit B6), kobal, asam amino, dan tembaga.
Secara garis besar dapat di simpulkan bahwa perubahan morpologi sel yang
terjadi selama proses deferesiensi sel pronormoblas sampai eritrosit matang dapat
di kelompokan kedalam tiga kelompok:
b) Inti sel manjadi makin padat dan akhirnya dikeluarkan pada tingkatan
eritroblas asidosis
7
2. Lama Hidup
Eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini system enzim mereka
gagal, membrane sel berhenti berfungsi dengan adekuat, dan sel ini di hancurkan
oleh sel system retikulo endothelial.
3. Jumlah Eritrosit
Jumlah normal pada orang dewasa kira kira 11,5-15 gram dalam 100 cc
hematologi. Normal HB wanita 11,5 mg% dan HB laki-laki 13,0 mg%.
1. Struktur Leokosit
8
a) Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit/ bakteri
yang masuk kedalam tubuh jaringan RES (system retikulo endotel).
b) Granulosit , tang terdiri dari limposit (limposit T dan Limposit B) dan monosit.
Pada orang dewasa jumlah sel hematologi putih total 4,0-11,0 x 109/l yang terbagi
sebagai berikut:
a. Granulosit
1) Struktur Trombosit
Trombosit adalah bagian dari beberapa sel besar dlam sumsum tulang yang
berbentuk cakram bulat, oval,bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari.
2) Jumlah Trombosit
3) Fungsi Trombosit
4) Plasma Hematologi
Plasma adalah bagian hematologi yang encer tanpa sel-sel hematologi, warnanya
bening kekuning-kuningan. Hamper 90% dari plasma hematologi terdiri atas air.
Zat-zat yang terdapat dalam plasma hematologi adala sebagai berikut:
f) Antibody.
d. Limpa
1) Struktur Limpa
10
Merupakan organ ungu lunak kurang lebih berukuran satu kepalan tangan.
Limpa terletak pada sebelah kiri atas abdomen dibawah kostae. Limpa memiliki
permukaan luar konveks yang berhadapan dengan diafragma dan permukaan
medial yang konkaf serta berhadapan dengan lambung, fleksura linealis kolon,
dan ginjal kiri.
2) Fungsi Limpa
f) Pembentukan imunoglobin.
2. Hematopoiesis
4. Hemostasis
Adapun prinsif dari hemostasis adalah Mengurangi aliran hematologi yang
menuju daerah trauma. Cara mengurangi hematologi menuju daerah trauma yaitu:
a. Vasokontriksi
11
5. Pembekuan Hematologi
6. Mencegah perhematologian.
Sistem imun adalah suatu sistem komoleks yang memberikan respon imun
(humoral dan selular) untuk menghadapi agen asing spesifik seperti bakteri, virus,
toksin, atau zat lain yang oleh tubuh di anggap, bukan bagian diri."
12
sehingga sel kemudian pecah dan mati. Bila patogen berhasil melewati pertahan
tahap pertama, maka pertahanan kedua akan aktif.
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan
yang menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan oleh
antigen yang sama karena limfosit B yang mengingat antigen tersebut sudah mati.
Limfosit B memori
biasanya berumur panjang dan tidak memproduksi antibodi kecuali dikenai
antigen spesifik. Jika tidak ada antigen yang sama yang menyerang dalam waktu
yang sangat lama, maka Limfosit b bisa saja mati, dan individu yang seharusnya
bisa resisten terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika antogen itu menyerang,
maka seluruh proses respon imun harus diulang dari awal.
Untuk respon imun yang diperantarai sel, Limfosit yang berperan penting
adalah limfosit T. Jika suatu saat ada patogen yang berhasil masuk dalam tubuh
kemudian dimakan oleh suatu sel yang tidak bersalah(biasanya neutrofil), maka
patogen itu dicerna dan materialnya ditempel pada permukaan sel yang tidak
bersalah tersebut. Materi yang tertempel itu disebut antigen. Respon imun akan
dimulai jika kebetulan sel tidak bersalah ini bertemu dengan limfosit T yang
sedang berpatroli, yaitu sel tadi mengeluarkan interleukin 1 sehingga limfosit T
terangsang untuk mencocokkan antibodi dengan antigennya. Permukaan Limfosit
T memiliki antibodi yang hanya cocok pada salah satu antigen saja.
Jadi, jika antibodi dan antigennya cocok, Limfosit T ini, yang disebut
Limfosit T pembantu mengetahui bahwa sel ini sudah terkena antigen dan
mempunyai 2 pilihan untuk menghancurkan sel tersebut dengan patogennya.
Pertama, Limfosit T pembantu akan lepas dari sel yang diserang dan
menghasilkan senyawa baru disebut interleukin 2, yang berfungsi untuk
mengaktifkan dan memanggil Limfosit T Sitotoksik. Kemudian, Limfosit T
Sitotoksik akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel yang terkena
penyakit tersebut. Kedua, Limfosit T pembantu bisa saja mengeluarkan senyawa
bernama perforin untuk membocorkan sel tersebut sehingga isinya keluar dan
mati.
IgM dan IgG memicu sistem komplemen, suatu kelompok protein yang
mempunyai kemampuan unutk memecah membran sel. IgMdan IgG bekerja
paling maksimal dalam sistem sirkulasi,IgA dapat keluar dari peredaran
hematologi dan memasuki cairan tubuh lainnya. IgA berperan penting untuk
menghindarkan infeksi pada permukaan mukosa. IgA juga berperan dalam
resistensi terhadap banyak penyakit. IgA dapat ditemukan pada ASI dan
membantu pertahanan tubuh bayi.IgD merupakan antibodi yang muncul untuk
dilibatkan dalam inisiasi respon imun. IgE merupakan antibodi yang terlibat
dalam reaksi alergi dan kemungkinan besar merespon infeksi dari protozoa dan
parasit.
Sistem imun mempunyai hubungan rapat dengan cara hidup kita. Berikut
adalah faktor-faktor yang merendahkan sistem keimunan kita:
4. Keletihan.
6. Kurang bersenam.
Apabila sistem imun kita menurun, maka lebih mudah untuk kita
mendapat jangkitan. Orang yang mempunyai sistem imun yang rendah mudah
berasa letih, tidak bersemangat, sentiasa selesema, jangkitan usus (makanan yang
tidak sesuai akan menyebabkan muntah dan mual), luka sukar untuk sembuh,
alergi dan sebagainya. Selain itu, sistem imun yang tidak teratur juga boleh
menyebabkan kecederaan pada sel.
19
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hematologi adalah cairan yang ada pada manusia sebagai alat transportasi
berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Sistem imun adalah suatu sistem
komoleks yang memberikan respon imun (humoral dan selular) untuk
menghadapi agen asing spesifik seperti bakteri, virus, toksin, atau zat lain yang
oleh tubuh di anggap, bukan bagian diri."
3.2 Saran
Dari paparan diatas, kami memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahami anatomi sistem hematologi
dan imunologi secara tepat agar terhindar dari kesalahan dalam tindakan baik itu
di rumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi tubuh
akibat kurangnya aktivitas postitif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung
sebagai pusat kehidupan dan berhubungan pula dengan dar
20
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/365127584/Makalah-Hematologi-dan-Imunologi-
fny-docx