Anda di halaman 1dari 28

Menolong Partus Normal

Nidya Ikha Putri


Melakukan Observasi kontraksi
• Dengan menggunakan Partograf
• Untuk membantu pemantauan selama fase aktif
persalinan
• Bertujuan mencatat hasil observasi dan
kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui periksa dalam
• Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
secara normal
• Mencatat secaea dini mengidentifikasi adanya
penyulit
Melakukan Amniotomi
• Amniotomi → memecah ketuban
• Dilakukan jika pembukaan sudah hampir
lengkap
pemecahan ketuban dini dihindari jika
• Kemungkinan kompresi tali pusat
• Molase yang meningkatkan serta
kemungkinan kompresi kepala yang tiak
merata
• Tekanan yang meningkat pada janin
mengakibatkan oksigenasi janin yang
berkurnag
Indikasi amniotomi
• Jika ketuban belum pecah dan serviks telah
membuka sepenuhnya
• Akselerasi persalinan
• Persalinan pervaginam menggunakan
instrumen
mekanisme Amniotomi
• saat melakukan pemeriksaan dalam, sentuh ketuban
yang menonjol, pastikan kepala telah engaged dan
tidak teraba adanya tali pusat atau bagian-bagian kecil
janin lainnya
• Pegang ½ klem kocher atau kelly memakai tangaan kiri
dan memasukan kedalam vagina dengan perlindungan
2 jari tangan kanan yang mengenakan sarung tangan
hingga menyentuh selaput ketuban
• Saat kekuatan his sedang berkuraang, dengan bantuan
jari-jari tangan kanan, goreskan klem ½ kocher untuk
menyobek 1-2 cm hingga pecah
• Tarik keluar klem ½ kocher atau kelly dengan tangan
kiri dan rendam dalam larutan klorin 0,5%. Tetap
pertahankan jari-jari tangan kanan didalam vagina
untuk merasakan turunnya kepala janin dan
memastikan tetap tidak teraba adanya tali pusat
• Keluarkan jari tangan kanan dari vagina, setelah yakin
bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat
• Cuci dan lepaskan sarung tangan dalam keadaan
terbalik didalam larutan klorin 0,5 %

• Periksa kembali denyut jantung janin


Mekanisme amniotomi
Istilah untuk menjelaskan penemuan
cairan ketuban atau selaput ketuban
• Utuh(U), membran masih utuh, memberikan sedikit
perlindungan kepada bayi uterus, tetapi tidak memberi
informasi tentang
• kondisi
• Jernih (J), ketuban pecah dan jernih
• Mekonium (M), cairan ketuban bercampur mekonium,
menunkkan adanya anoksia/ anoksia kronis pada bayi
• Darah (D), cairan ketuban bercampur darah, bisa
menunjukkan pecahnya pembuluh darah plasenta, trauma
pada serviks atau trauma bayi
• Kering (K), kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa
selaput ketuban sudah lama pecah atau postmaturitas
janin
Episiotomi
• Insisi dari perineum untuk memudahkan persalinan
dan mencegak ruptur perinium totalis
• Menurut Harry Oxorn, episiotomi adalah insisi
perinium untuk memperlebar ruang pada lubang
keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi
• Pemisahan jaringan perineum yang bertujuab
mencegah kerusakan lebih berat pada jaringan lunak
akibat daya regang yang melebihi kapasitas elastisitas
jaringan tersebut (Maternal Neonatal)
• Insisi bedah pada perineum untuk melebarkan mur
vulva (Ruth Johnson dan Wendy Taylor)
Episiotomi
• Insisi pada perineum yan menyebabkan
terpotongnya selaput lendir vagina, cincin
himen, jaringan seputum rektovaginal.
Melebarkan jalan lahir sehingga
mempermudah kelahiran (Mansjoer Arif, dkk)
Tujuan Episiotomi
• Mempercepat persalinan dengan melebarkan
jalan lahir lunak atau mempersingkat kala II
• Mempercepat tekanan pada kepala anak
• Mengendalikan robekan perineum spontan
• Mempercepat kemungkinan ruptura
perineum totalis
Kerugian Episiotomi
• Tidak dilakukan secara rutin
• Bila tidak tepat waktu dan prosedurnya salah,
terjadi peningkatan jumlah perdrahan, laserasi
derajat 3 atau 4 dan kejadian hematoma
• Menyebabkan nyeri pasca persalinan
• Meningkatkan risiko infeksi
Indikasi Episiotomi
• Terjadi gawat janin dan persalinan mungkin
haru diselesaikan dengan bantuan alat
(ekstraksi cunam atau vakum)
• Adanya penyulit (distosia bahu, persalinan
sungsang)
• Adanya perut yang menghambat proses
pengeluaran bayi
Fungsi Episiotomi
• Episiotomi membuat luka yang lurus dengan
pinggir yang tajam, sedangkan ruptura perinii
yang spontan bersifat luka koyak dengan
dinding luka bergerigi
• Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit
• Mengurangi tekanan kepala bayi
• Mempersingkat kala II
• Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura
perineum totalis
Jenis-jenis Episiotomi
• Episiotomi Medialis adalah yang dibuat didaris
tengah
• Episiotomi mediolateralis dari tengah ke samping
menjauhi anus
• Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro
posterior ke samping
• Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang
spontan atau episotomi medialis yang melebar
sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii
totalis maka digunting ke samping
Gunting Episiotomi
Teknik Episiotomi
TUGASS
• Tulis penatalaksanaan membersihkan jalan
nafas bayi segera setelah lahir
• Kirim ke nidya.stikes.rajawali@gmail.com
• Tanpa BAB I, BAB III
• Paling lambat dikirim tanggal 10 April 2020
pukul 16.00 wib
APGAR Skor
• suatu metode sederhana yang digunakan untuk
menilai keadaan umum bayi sesaat setelah
kelahiran (Prawirohardjo)
• Penilaian ini perlu untuk mengetahui apakah bayi
menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah
frekuensi jantung (Heart rate), usaha nafas
(respiratory effort), tonus otot (muscle tone),
warna kulit (colour) dan reaksi terhadap rangsang
(respon to stimuli) yaitu dengan memasukkam
kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas
dibersihkan (Prawirohardjo)
Soal
• Penilaian APGAR pada BBL
– A artinya apa? Kapan dinilai 0, kapan dinilai 1 dan
kapan dinilai 2
– P artinya apa? Kapan dinilai 0, kapan dinilai 1 dan
kapan dinilai 2
– G artinya apa? Kapan dinilai 0, kapan dinilai 1 dan
kapan dinilai 2
– A artinya apa? Kapan dinilai 0, kapan dinilai 1 dan
kapan dinilai 2
– R artinya apa? Kapan dinilai 0, kapan dinilai 1 dan
kapan dinilai 2
A: Appearance (warna Kulit)
• Warna kulit dinilai dengan cara inspeksi warna
tubuh bayi segera setelah lahir
Tampilan 0 1 2
A= Appearance Pucat atau Warna kulit badan Seluruh tubuh
seluruh tubuh merah, kemerahan
berwarna ekstermitas
kebiruan kebiruan
P= Pulse (denyut Jantung)
• Denyut jantung diperiksa dengan cara
auskultasi, dihitung selama 1 menit penuh
Tampilan 0 1 2
P= Pulse Tidak ada <100x/ Menit >100x /menit
G= Grimace
(reaksi terhadap rangsangan)
• Dengan lembut menggosokkan bolak balik
telapak kaki bayi dengan satu jari pemeriksa.
Amati reaksi bayi pada wajahnya
Tampilan 0 1 2
G= Grimace Tidak ada respon Wajah meringis Meringis,
terhadap atau menyeringai manarik, bersin,
stimulasi atau batuk saat
stimulasi
A= Activity
(Tonus Otot)
• Dilakukan dengan cara inspeksi siku dan
pinggul bayi, karena bayi yang normal adalah
fleksi dengan dengkul disposisikan ke atas
perutnya
Tampilan 0 1 2
A= Activity Tidak ada gerakan Lengan dan kaki Bergerak aktif
dalam posisi fleksi dan spontan
dengan sedikit
gerakan
R= Respiration
(pernapasan)
• Menilai pernapasan bayi dengan cara inspeksi
retraksi dinding dada, keteraturan pernapasan
dan tangisannya
Tampilan 0 1 2
R= Repiration Tidak bernapas Menangis lemah, Menangis kuat,
terdengar seperti pernapasan baik
merintih, dan teratur
pernapasan
lambat dan tidak
teratur
Be contineu...

Anda mungkin juga menyukai