PENELITIAN KEPERAWATAN
Oleh: Nursalam
2013
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF
F-1
a. Angka kematian ibu di Indonesia mencapai angka 307 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2007 dan merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara (Survey AKI, BPS
RI , 2011). Penyebab langsung AKI terutama disebabkan oleh perdarahan (38, 24%),
infeksi dan eklamsi (5,88%) dan penyebab lain adalah partus lama dan aborsi
terkomplikasi (Masruroh, 2007)
b. Salah satu indikator dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri. Apabila fundus
uteri berada di atas batas normal maka hal ini menandakan di dalam rahim terjadi
sesuatu. Salah satunya adalah perdarahan di dalam rahim, ini sangat berbahaya bila
darah keluar dengan deras maka ibu kehilangan banyak darah sehingga terjadi shock
hingga kematian (Bintariadi, 2004).
c. Penyebab perdarahan post partum : atonia uteri (50-60%), retensio plasenta (16-17%),
sisa plasenta (23-24%), laserasi jalan lahir (4-5%) dan kelainan darah (0,5-0,8%).
d. Involusi uteri adalah pose kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan (Bobak, 2005).
e. The return of the uterus to unpregnant state after birth is know as involution. This
process begin immediately after expultion of the placenta with contraction of te
uterine smooth muscle Post partum exercise sould begin as soon as possible, the
woman sould start with simple exercise and gradually progress to more stenous ones
(Nettina,2012).
f. Penurunan TFU terjadi secara gradual, artinya tidak sekaligus tapi setingkat demi
setingkat (Prawirohardjo, 2006)
g. TFU akan berkurang 1-2 cm setiap harinya dan pada hari ke 9 uterus tidak dapat
teraba (Bobak, 2004).
h. Proses involusi akan berlangsung dengan baik jika kontraksi uterus kuat sehingga
harus dilakukan tindakan untuk memperbaiki kontraksi uterus (Cuningham, 2006).
i. Pada multipara proses involusi uterus cenderung menurun kecepatannya dibandingkan
dengan primipara, hal ini disebabkan oleh fisiologi otot-otot rahim multipara yang
berkurang elastisitasnya sehingga terjadi hambatan dalam involusi uterus. Pada
multipara, otot-otot uterus sudah sering teregang, dimana otot-otot yang sudah sering
teregang memerlukan waktu yang lama untuk involusi uteus (Manuaba, 2007)
j. Upaya pencegahan perdarahan post partum dapat dilakukan semenjak persalinan kala
3 dan 4 dengan pemberian oxytocin. Hormon oxytocin ini sangat berperan dalam
proses involusi uterus. Proses involusi akan berjalan dengan baik jika kontraksi uterus
kuat sehingga harus dilakukan tindakan untuk memperbaiki kontraksi uterus
(Cunningham, 2006)
k. Peningkatan kadar estrogen dan progesteron bertanggung jawab menstimulasi
pertumbuhan masif uterus selama kehamilan. Pertumbuhan uterus prenatal terjadi
akibat hiperplasia, peningkatan jumlah sel otot, dan hipertropi, peningkatan ukuran sel
yang sudah ada. Setelah persalinan penurunan hormon ini menyebabkan autolisis,
destruksi jaringan hipertropi berlebih. Sel tambahan yang muncul selama kehamilan
tetap ada, dan berperan dalam meningkatkan ukuran uterus setelah persalinan (Pery,
2010).
l. Upaya untuk mengendalikan terjadinya perdarahan dari tempat plasenta dengan
memperbaiki kontraksi dan serat miometrium yang kuat dengan pijatan oxytocin.
Oleh karena itu upaya untuk mempertahankan kontraksi uterus melalui pijatan untuk
merangsang keluarnya hormon oxytocin merupakan bagian penting dari perawatan
post partum (Bobak et al, 2005)
F-2
a. Senam nifas merupakan salah satu cara menjaga agar kontraksi uterus tetap baik
karena dengan senam nifas maka otot uterus akan mengalami kontraksi dan retraksi,
yang mana dengan adanya kontraksi maka pembuluh darah pada uterus akan terjepit
sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan. (Hamnah, 2003)
b. Senam nifas sebaiknya dilakukan setelah melahirkan, lalu secara teratur setiap hari.
Senam nifas harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinu (Hamnah,
2003).
c. Senam nifas merupakan salah satu usaha menguatkan kontraksi otot rahim, dimana
dengan peningkatan kerja otot rahim ini akan mengakibatkan otot-otot dalam rahim
terjepit da pembuluh darah juga akan pecah. Sehingga menyebabkan jaringan otot
kekurangan zat- zat yag diperlukan sehingga jaringan otot bisa mengecil dan ukuran
rahim juga akan mengecil. (Christina Ibrahim : 2006)
d. Aktivitas pada ibu post partum dapat meningkatkan relaksasi, mencegah depresi dan
membantu menciptakan persepsi positif pada ibu terhadap hubungan ibu-anak,
mencegah inkontinensia uri, mencegah timbulnya diactasis recti abdominus,
meningkatkan kualitas tidur dan menurunkan cemas (Scott, 2006)
e. Ibu pospartum yang tidak memiliki komplikasi selama kehamilan dan persalinan
dianjurkan untuk segera beraktivitas (Scott, 2006)
f. Ibu post partum yang melakukan ambulasi dini/latihan senam dapat membantu
memperlancar terjadinya proses involusio uteri (Henry, 2009)
g. Senam nifas adalah senm yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang bertujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa nifas, serta
membantu proses involusio uteri (Brayshaw, 2008, hlm. 105)
h. Manfaat khusus latihan latihan perut ada saat nifas adalah mengurang edema
(pembengkakan akibat tertahannya air) di kaki, mengatasi kram kaki, mencegah
pembentukan gumpalan darah dalam vena (thrombi), memperlancar peredaran darah
(Danuatmaja. 2003, hlm. 100).
i. In order to promote postnatal care, both the Society of Obstetricians and
Gynecologists of Canada, Clinical Practice Obstetrics Committee/Canadian Society
for Exercise Physiology (SOGC/CSEP) in Canada (Davies, Wolfe, Mottola, &
MacKinnon, 2003) and American College of Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) in the United States (Artal & O'Toole, 2003) have published guidelines for
exercise during pregnancy and the postpartum period (Yi-Li Ko et al, 2008).
j. Pemijatan berulang bisa meningkatkan produksi hormon oxytocin. Efek pijat
oxytocin sendiri bisa dilihat reaksinya setelah 6 12 jam pemijatan (Lun et al, 2002)
k. Pijat oxytocin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke
5 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saat parasimpatis untuk
menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oxytocin keluar
(Hamsanani, 2010)
l. Oxytocin dapat diperoleh dengan berbagai cara baik oral, intranasal, intramuscular
maupun dengan pemijatan berulang (Lun et al, 2009).
m. Therapeutic Massage: the use of the hands to apply pressure and motion to the
recipients skin and underlying muscle to promote physical and psychologic
relaxation, improve circulation, relieve sore muscles, and accomplish other
therapeutic effects (Barbara,2003).
n. Pijat oxytocin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampi
tulang costae kelima keenam dan merupakan usaha untuk meransang hormon
prolktin dan oxytocin setelah melahirkan (Biancusso, 2003; Indiyati, 2006; Yohmi &
Roesli, 2009).
o. The research monitored the direct effect of massage, including the release of oxytocin
as well as a number o other physiologic factors, sich as beta-endorphin (BE), nitric
oxide (NO), and adrenocorticotrophin hormone (ACTH). The study result indicate
that 15 minutes of massage has a positive effect on the release of oxytocin, and a
negative effect on levels of ACTH, NO, and BE (Derek, 2012).
p. Tactile stimulation is well known to produce elevation in oxytocin, an effective
regulation of HPA Axis (Yegen, 2010).
Spider Web
Kompres hangat
Modifikasi Terapi Dukungan
lingkungan musik suami Latihan fisik IMD
Rawat gabung HE cara
Bimbingan
Intervensi Stoking anti menyusui
rohani
psikodinamik Bonding emboli kolostrum
DVT
Dukungan Post partum attachment
suami blues Produksi ASI
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pengaruh senam nifas dan
pijat oxytocin terhadap involusi uterus pada ibu post partum. Variabel penelitian adalah
senam nifas, pijat oxytocin dan involusio uterus. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah
penelitian kuantitatif pre eksperimental.
1. Masalah
pengaruh kombinasi pijat oxytocin dan senam nifas terhadap percepatan involusi
uterus pada ibu postpartum belum dapat dijelaskan
2. Rumusan masalah
a. Apakah ada pengaruh pijat oksitosin terhadap kadar oksitosin dan penurunan
TFU pada ibu post partum ?
b. Apakah ada pengaruh senam nifas terhadap kadar oksitosin dan penurunan TFU
pada ibu post partum ?
c. Bagaimanakah kombinasi pijat oksitosin dan senam nifas terhadap kadar
oksitosin dan penurunan TFU pada ibu post partum ?
3. Tujuan penelitian
Tujuan umum : menjelaskan pengaruh kombinasi pijat oxytocin dan senam nifas terhadap
percepatan involusio uterus pada ibu post partum
Tujuan khusus
a. Menjelaskan peningkatan kadar oksitosin dan penurunan TFU pada ibu post
partum yang diberi tindakan pijat oksitosin.
b. Menganalisis kadar oksitosin dan penurunan TFU pada ibu post partum yang
diberi tindakan senam nifas.
c. Menganalisis kadar oksitosin dan penurunan TFU pada ibu post partum yang
diberi kombinasi tindakan pijat oksitosin dan senam nifas
4. Manfaat
Manfaat teoritis:
Hasil penelitian dapat menjelaskan pengaruh kombinasi pijat oxytocin dan senam
nifas terhadap involusio uterus pada ibu post partum
Manfaat praktis:
Pijat oxytocin dan senam nifas diharapkan dapat dilakukan sebagai upaya preventif
terjadinya perdarahan postpartum melalui percepatan involusio uterus
5. Judul
Pengaruh kombinasi pijat oxytocin dan senam nifas terhadap involusio uterus pada
ibu post partum
6. Kerangka konseptual
PROSES
Rangsangan otot polos
Oksitosin
uterus menghambat
Involusi uterus
Kerangka Konseptual Pengaruh Kombinasi Pijat Oxytocin Dan Senam Nifas Terhadap
Involusio Uterus Pada Ibu Post Partum
DAFTAR PUSTAKA
Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan (Essential Midwifery). Jakarta : EGC.
Khairani, L. 2012. Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap Involusi Uteri pada Ibu Post Partum
di Ruang Post Partum Kelas III RSHS Bandung. Skripsi : Tidak Diterbitkan.
Kurniawati, D. 2007. Hubungan Senam Nifas dengan Involusio Uterus di Polindes Alamanda
desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Skripsi: Tidak
Diterbitkan.
Masruroh. 2007. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri pada Ibu
Post Partum. Skripsi : Tidak diterbitkan.
Nettina, Sandra M. 2010. Manual Nursing Practice. Ninth Edition. Philadelpia. Lippincott
William & Wilkins
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika.
Purwaningrum. 2011. Pengaruh Senam Nifas terhadap Kecepatan Penurunan TFU pada Ibu
Primipara Hari Pertama Kelima di PKM Mergangsan. Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes. Volume II.
Johan, T. 2008. Senam Nifas terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Nifas. Jurnal kesehatan Vol
6. 113-118.