Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

1. BEDSIDE TEACHING
A. Pengertian
Bedside teaching adalah pembelajaran yang dilakukan langsung di depan pasien.
Dengan metode bedside teaching mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan,
melaksanakan kemampuan komunikasi, keterampilan klinik dan
profesionalisme, menemukan seni pengobatan, mempelajari bagaimana tingkah laku dan
pendekatan dokter kepada pasien.
Bedside teaching merupakan metode pembelajaran yang peserta
didiknya mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara
terintegrasi. Sementara itu, dosen bertindak sebagai fasilitator dan mitra pembelajaran yang
siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada peserta didik. Di dalam
proses bedside teaching diperlukan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya hal-
hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara peserta didik (mahasiswa
kesehatan)dan pasien.

B. Tujuan
1. Peserta didik mampu menguasai keterampilan procedural

2. Menumbuhkan sikap profesional.

3. Mempelajari perkembangan biologis/fisik.

4. Melakukan komunikasi dengan pengamatan langsung.

C. Kelemahan
1. Gangguan (misalnya ada panggilan telepon/HP berdering).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.

3
D. Kelebihan
Dalam penelitian Williams K (Tufts Univ,Maret 2008) dihasilkan kesimpulan
bahwa bedside teaching sangat baik digunakan untuk mempelajari keterampilan klinik.
Beberapa keuntungan bedside teaching antara lain :
1. Observasi langsung.
2. Menggunakan seluruh pikiran.
3. Klarifikasi dari anamnesa dan pemeriksaan fisik.
4. Kesempatan untuk membentuk keterampilan klinik mahasiswa.
5. Memperagakan fungsi :
a. Perawatan
b. Keterampilan interaktif
Bedside teaching tidak hanya dapat diterapkan di rumah sakit, keterampilan
bedside teaching juga dapat diterapkan dibeberapa situasi di mana ada pasien.
E. Hambatan Bedside Teaching
Dalam pelaksanaan bedside teaching, ada beberapa hambatan yang mungkin
timbul dalam pelaksanaan bedside teaching:
1. Gangguan (misalnya panggilan telepon).
2. Waktu rawat inap yang singkat.
3. Ruangan yang kecil sehingga padat dan sesak.
4. Tidak ada papan tulis.
5. Tidak dapat mengacu pada buku.
6. Pelajar lelah.
Adapun beberapa hambatan dari pasien :
1. Pasien merasa tidak nyaman.
2. Menyakiti pasien, terutama pada pasien yang kondisi fisiknya tidak
stabil
3. Pasien tidak ada di tempat.
4. Pasien salah pengertian dalam diskusi.
5. Pasien tidak terbuka.
6. Pasien tidak kooperatif atau marah.
F. Proses Bedside Teaching

4
Keterampilan bedside teaching dapat kita laksanakan namun sulit mencapai
kesempurnaan. Oleh karena itu perlu perencanaan yang matang agar berhasil dan efektif.
Persiapan sebelum pelaksanaanbedside teaching :
1. Persiapan
a. Tentukan tujuan dari setiap sesi pembelajaran.
b. Baca teori sebelum pelaksanaan.

2. Ingatkan mahasiswa akan tujuan pembelajaran :


a. Mendemonstrasikan pemeriksaan klinik.
b. Komunikasi dengan pasien.
c. Tingkah laku yang profesional.
3. Persiapan Pasien
a. Keadaan umum pasien baik.
b. Jelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan.
4. Lingkungan/Keadaan
Pastikan keadaan ruangan nyaman untuk belajar :
a. Tarik gorden.
b. Tutup pintu.
c. Mintalah pasien untuk mematikan televisinya.
Pelaksanaan bedside teaching antara lain:
1. Membuat peraturan dasar
a. Pastikan setiap orang tahu apa yang diharapkan dari mereka.
b. Mencakup etika.
c. Batasi interupsi jika mungkin.
d. Batasi penggunaan istilah kedokteran saat di depan pasien.
2. Perkenalan
a. Perkenalkan seluruh anggota tim.
b. Jelaskan maksud kunjungan.
c. Biarkan pasien menolak dengan sopan.
d. Anggota keluarga diperkenankanboleh berada dalam ruangan jika pasien
mengizinkan.

5
e. Jelaskan pada pasien atau keluarga bahwa banyak yang akan didiskusikan, mungkin
tidak diterapkan langsung pada pasien.
f. Undang partisipasi pasien dan keluarga.
g. Posisikan pasien sewajarnya posisi tim di sekitar tempat tidur.
3. Anamnesa
a. Hindari pertanyaan tentang jenis kelamin atau ras.
b. Hindari duduk di atas tempat tidur pasien.
c. Izinkan interupsi oleh pasien dan pelajar untuk menyoroti hal penting atau untuk
memperjelas.
d. Jangan mempermalukan dokter yang merawat pasien.
4. Pemeriksaan fisik
a. Minta pelajar untuk memeriksa pasien.
b. Izinkan pasien untuk berpartisipasi(mendengarkan bising, meraba hepar, dll).
c. Minta tim untuk mendemonstrasikan teknik yang tepat.
d. Berikan beberapa waktu agar pelajar dapat menilai hasil pemeriksaan yang baru
pertama kali ditemukan.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Jika mungkin tetap berada disamping tempat tidur.
b. Rongent, ECG bila mungkin.
c. Izinkan pasien untuk meninjau ulang dan berpartisipasi.
6. Diskusi
a. Ingatkan pasien bahwa tidak semua yang didiskusikan akan dilaksanakan, biarkan
pasien tahu kapan itu biasa dilaksanakan.
b.Hati-hati memberikan pertanyaan yang tidak dapat dijawab kepada mahasiswa yang
merawat pasien.
c. Berikan pertanyaan pertama kali pada tim yang paling junior.
d.Saya tidak tahu” adalah jawaban yang tepat, setelah itu gunakan kesempatan untuk
mencari jawaban.
e.Hindari bicara yang tidak perlu.
f. Izinkan pasien untuk bertanya sebelum meninggalkan tempat tidur.
g. Minta pasien untuk menanggapibedside teaching yang telah dilakukan.
h. Ucapkan terima kasih pada pasien.

6
2. CASE PRESENTATION ( PRESENTASI KASUS)
A. Pengertian
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan
pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih
sering dibawakan dalam acara bisnis dan dalam mempresentasikan hasil penelitian atau
karaya ilmiah. Presentasi adalah komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan
sekelompok pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau professional untuk satu
tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media yang terencana. Pada intinya
presentasi adalah menjelaskan dan meyakinkan audience tentang hal apa yang akan kita
bicarakan. Idealnya, presentasi dengan menggunakan powerpoint/slide selalu disertakan
modul (proposal, makalah, paper) yang berisikan tentang data lengkap ataupun penjelasan
lengkap tentang hal apa yang kita angkat.

B. Tujuan Presentasi.
Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk (biasanya
dibawakan oleh wiraniaga), untuk memberi informasi (biasanya oleh seorang pakar dan
peneliti), atau untuk meyakinkan (biasanya dibawakan oleh seseorang yang ingin
membantah pendapat tertentu). Agar bisa pandai berpresentasi, orang sering kali belajar
pada para pakar presentasi. Juga, ada banyak pembicara terkenal yang sering kali diamati
oleh orang-orang yang ingin pandai berbicara di hadapan umum. Para pembicara terkenal di
Indonesia antara lain James Gwee, KH Abdullah Gymnastiar, Tung Desem Waringin, Andrie
Wongso, Gede Prama, dan masih banyak lagi. Keahlian berbicara dihadapan hadirin
merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden,
manajer, wiraniaga, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian
berpresentasi. Secara umum tujuan presentasi adalah
1. Edukasi atau pendidikan
2. Memberikan Informasi
3. Persuasi atau mempengaruhi
C. Kelemahan
1. Memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan banyak kasus yang ditemui
2. Membutuhkan banyak waktu untuk diskusi

7
3. Untuk pelaksanaan kegiatannya memerlukan fasilitas yang banyak dan kadang-kadang
hal ini sulit dipenuhi seperti persiapan LCD, laptop, ruang dan listrik.
D. Kelebihan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dengan pengamatan yang sempurna tentang sesuatu
gambaran yang nyata, yang betul-betul terjadi didalam hidupnya, sehingga mereka dapat
mempelajari dengan penuh perhatian dan lebih terperinci soalnya. Dengan mengamati,
memikirkan dan bertindak dalam menghadapi situasi tertentu, mereka lebh meyakini apa
yang diamati dan menemukan jalan keluarnya. Pengamatan seperti diatas akan membantu
mahasiswa dalam mengembangkan daya berfikirnya secara sistematis dan logis, sehingga
ia mampu pula mengambil keputusan yang tepat.
2. Mendapatkan pengetahuan tentang dasar-dasar atau sebab-sebab yang melandasi
timbulnya kasus tersebut.
3. Membantu mahasiswa mengembangkan daya intelektual dan keterampilan
berkomunikasi secara lisan maupun secara penulisan.
4. Mahasiswa dapat menggunakan pendekatan secara “problem solving”. Kemudian teknik
kasus ini dapat memperlihatkan kepada mahasiswa tentang masalah atau persoalan hidup
yang dihadapi terutama dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
E. Proses
Sebelum mempersiapkan sebuah presentasi beberapa hal perlu diketahui terlebih dahulu :
1. Situation : Perhatikan waktu dan tempat Anda akan memberikan presentasi.
2. Tujuan : Apa tujuan yang ingin dicapai dari presentasi yang dilakukan.
3. Audience : Perhatikan siapa saja yang menjadi peserta dari presentasi Anda
4. Method : Metode yang tepat dipakai agar tujuan presentasi dapat tercapai
Elemen Penting Dalam Presentasi:
a. Kecepatan presentasi
b. Pembukaan yang menarik
c. Audience mendengarkan
d. Konklusi (relevansi topik)
e. Panjang presentasi jangan sampai melebihi waktu yang tersedia

3. JURNAL PRESENTATION
A. Pengertian

8
Jurnal merupakan suatu kutipan dari laporan,di yang terdapat point-point penting dari
laporan tersebut. Presentation secara harfiah artinya penyajian, pertunjukan dan pemberian.
Jadi yang dimaksud dengan jurnal presentation adalah laporan yang disajikan ke khalayak
ramai untuk memberikan informasi tentang sesuatu hal yang penting.
B. Tujuan
Untuk memberikan informasi dan kejelasan suatu peristiwa yang di dapat berdasarkan
hasil observasi dilapangan

C. Kelemahan
1.Membutuhkan waktu yang relatif lama
2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat
D.Kelebihan
1. Memaparkan secara jelas dan lengkap latar belakang dari permasalahan mengapa
dibuatnya laporan ini.
2. Penjelasan yang disampaikan pada landasan teori memaparkan cukup jelas.

3. Penggunaan tata bahasa yang sesuai dengan EYD.

4. Untuk penulisan sesuai dengan ketentuan pembuatan suatu jurnal.

4. MEET THE EXPERT


A. Pengertian
Meet the expert adalah mini workshop yang diadakan untuk menggali potensi seseorang
dengan membahas dan membedah suatu tema khusus bersama orang yang ahli atau expert
pada bidangnya masing-masing. Meet The Expert, yang berarti bertemu dengan orang-
orang yang ahli di bidangnya ini adalah salah satu cara yang ditempuh demi membekali
para mahasiswa dalam menghadapi tantangan. Meet The Expert sebagai salah satu
pembelajaran praktik di samping teori.
B. Tujuan
Tujuan meet the expert adalah mahasiswa dapat terlebih dahulu mengerti gambaran jelas
mengenai dunia kerja yang sesungguhnya sehingga siap untuk terjun menjadi tenaga yang
professional dan dapat mendalami bidang peminatan yang tepat.

9
C. Kelemahan
1. Memerlukan persiapan waktu dan biaya khusus
2. Kesulitan dalam melobi para ahli atau narasumber
3. Tidak semua para narasumber dapat meluangkan waktu
4. Tidak semua para mahasiswa dapat menjalin hubungan baik dengan para ahli
D. Kelebihan
1. Mahasiswa dapat mendengarkan berbagai cerita dan pengalaman berharga yang secara
nyata pernah dialami para narasumber
2. Mahasiswa diajarkan oleh pakar bagaimana cara yang baik dalam menembus narasumber
untuk sebuah wawancara
3. Mahasiswa dapat belajar dari kesalahan para pakar tersebut agar kesalahan yang sama tidak
kembali terulang
4. Mahasiswa dapat mengenal orang-orang penting yang berpengalaman di bidangnya
E. Hambatan Meet The Expert
KegiatanTemu ahil dilakukan apabila dan skill atau kasus yang telah ditetapkan oleh
masing-masing departemen belum terpenuhi, sehingga diperlukan pendalaman terhadap
kasus/skill dan orang yang ahli di bidangnya dan berpengalaman dalam kasus/skill. Inti
Kegiatan ini adalah kemampuan menjelaskan terkait kasus di komunitas/ masyarakat.

10
11

Anda mungkin juga menyukai