Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

IMPLEMENTASI COMC DALAM SENI KEBIDANAN KOMPLEMENTER

“Metode Dan Teknik Alamiah Dalam Keluarga Berencana”

Disusun oleh :

Kelompok 2

Ayu Apriliani P3.73.24.1.17.005

Chaerani Tri H.N P3.73.24.1.17.006

Miranda Kharisma P P3.73.24.1.17.015

Nuning Tri Astuti P3.73.24.1.17.019

Sinta Permaiswari P3.73.24.1.17.025

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

JURUSAN KEBIDANAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN

2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil a’lamin puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
anugrah dari-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah “Metode Dan Teknik Alamiah
Dalam Keluarga Berencana” ini. Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit
hambatan yang penyusun hadapi.

Penyusun bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Implementasi CoMC dalam Seni Kebidanan Komplementer dengan judul “Metode
Dan Teknik Alamiah Dalam Keluarga berencana”. Penyusun menyadari bahwa kelancaran
dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
serta teman-teman yang telah membantu sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi
dapat teratasi.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai bahan evaluasi penyusun
dalam pembuatan makalah berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah
kami kedepannya.

Jakarta, 14 Juli 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3. Tujuan Penyusunan................................................................................................................2

BAB II...................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

2.1 Metode dan Teknik Alamiah dalam Asuhan Keluarga Berencana..........................................3

2.1.1 Metode alamiah.............................................................................................................3

2.1.2 Posisi Beruhubungan.....................................................................................................6

2.2 Refleksi Untuk Kesuburan......................................................................................................8

BAB III................................................................................................................................................14

PENUTUP...........................................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................14

3.2. Saran....................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan pendduk terbanyak didunia.


Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa
menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk indonesia tetapi disatu sisi kondisi
tersebut menyebatkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban
negara juga menimbulkan oermasalahan lain. Banyak nya jumlah pendudu yang tidak
disertai dengan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh
angkatan kerja bisa menimbulkan pegangguran, keriminalitas, yang bersinggungan
pula dengan rusaknya moralitas masyrakat.

Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk


memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana).
Program KB pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan soeharto yaitu saat
orde baru. Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran
anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal 2 anak. Tidak tanggung-tanggung, KB
diberlakukan kepada seluruh lapisan masyrakat, dari lapisan bawah hingga lapisan
atas dalam masyrakat.

Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma


(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding
rahim (Taufan Nugroho dkk, 2014). Keluarga berencana (KB) adalah upaya
mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).

1.2. Rumusan Masalah

1
1. Apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik KB nutrisi?

2. Apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik Posisi Berhubungan ?

3. Apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik Refleksi Kesuburan ?

1.3. Tujuan Penyusunan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik KB nutrisi

2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik Posisi Berhubungan

3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Metode dan teknik Refleksi Kesuburan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode dan Teknik Alamiah dalam Asuhan Keluarga Berencana


2.1.1 Metode alamiah
A. Nutrisi
Kontrasepsi adalah pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim (Taufan Nugroho dkk, 2014).
Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,
perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
Alat kontrasepsi sederhana yaitu dengan memanfaatkan masa
menyusui yang disebut dengan metode Amenorea Laktasi. Menyusui
Eksklusif merupakan suatu metode kontrasepsi sementara yang cukup efektif,
selama klien belum mendapat haid dan waktunya kurang dari enam bulan
pasca persalinan. Efektifnya dapat mencapai 98%. Metode Amenorea Laktasi
efektif bila menyusui lebih dari delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup
asupan per laktasi. (Khofiyah, 2018)
Definisi Metode Amenore Laktasi Metode
Amenorea Laktasi (MAL) merupakan kontrasepsi yang dapat
digunakan pasca persalinan dimana kontrasepsi yang hanya mengandalkan
pemberian ASI secara eksklusif, artinya dengan metode ini haid tidak muncul
teratur selama 24 minggu atau 6 bulan. Namun, kehamilan jarang terjadi
dalam 20 minggu pertama puerperium. Ibu yang tidak menyusui bayinya
selama lebih dari 3 bulan, mereka lebih mempunyai resiko hamil lebih besar,
karena lebih dari 80 % mengalami haid dan ovulasi pada minggu ke-10
setelah melahirkan (Irmawati, 2014).
Amenore Laktasi sebagai metode ber‐KB alamiah yang bersifat
sementara melalui pemberian ASI secara eksklusif segera setelah melahirkan
(post partum) selama 6 bulan. Metode ini akan memberikan perlindungan
kepada ibu dari kehamilan berikutnya yang terlalu dekat/cepat, dengan
efektifitas 98,2% selama 9 sampai 10 bulan (Muryanta,2012).

3
MAL dapat dipakai sebagai kontrasepsi bila:
1. Menyusui secara penuh (full breast feeding) : lebih efektif bila
pemberiannya ≥ 8 × sehari

2. Belum haid
3. Umur bayi kurang dari 6 bulan
4. Harus dilanjutkan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainnya.
(Affandi dkk,2011)
Keuntungan MAL
1. Keuntungan kontrasepsi
2. Efektifitas metode amenore laktasi tinggi (keberhasilan 98 % pada 6
bulan pasca persalinan)
3. Tidak mengganggu senggama
4. Tidak ada efek samping secara sistemik
5. Tidak perlu pengawasan medis
6. Tidak perlu obat-obatan atau alat
7. Tanpa biaya
Keuntungan non kontrasepsi
Untuk bayi :
1. Mendapat kekebalan pasif (mendapatkan antibody perlindungan lewat
ASI)
2. Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang
bayi yang optimal
3. Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi dari air, susu lain
atau formula atau minuman yang dipakai.
Untuk ibu :
1. Mengurangi perdarahan pascapersalinan
2. Mengurangi resiko anemia
3. Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
Kerugian Atau Keterbatasan :
1. Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui
dalam 30 menit pasca persalinan
2. Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi social

4
3. Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virius hepatitis B dan
HIV/AIDS.

Indikasi MAL :

1. Ibu yang menyusui secara eksklusif


2. Bayi berumur kurang dari 6 bulan
3. Ibu belum mendapatkan haid sejak melahirkan
Kontraindikasi MAL
1. Sudah mendapat haid sejak setelah bersalin
2. Tidak meyusui secara eksklusif
3. Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan
4. Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6 jam

Instruksi/teknik penggunaan yang diberikan kepada klien dalam


menggunakan metode amenorhea laktasi:

1. Bayi disusui secara on demand. Biarkan bayi menyelesaiakan hisapan


dari satu payudara sebelum memberikan payudara lain, supaya bayi
mendapat cukup banyak susu akhir (hind milk). Bayi hanya
membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut atau sama sekali tidak
memerlukan lagi. Ibu dapat memulai dengan memberikan payudara lain
pada waktu menyusui berikutnya sehingga kedua payudara
memproduksi banyak susu.
2. Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.
3. Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan
hisapannya.
4. Susui bayi juga pada malam hari, karena menyusui pada malam hari
membantu mempertahankan kecukupan persediaan ASI.
5. Bayi terus disusukan walaupun ibu atau bayi sakit.
6. Selama bayi tumbuh dan berkembang dengan baik serta kenaikan berat
badan cukup, bayi tidak memerlukan makanan selain ASI sampai dengan
umur 6 bulan. (Berat badan naik sesuai umur, sebulan BB naik minimal
0,5 kg, BAK setidaknya 6 kali sehari).

5
7. Apabila ibu menghentikan ASI dengan minuman atau makanan lain,
bayi akan menghisap kurang sering dan akibatnya tidak lagi efektif
sebagai metode kontrasepsi.
8. Ketika ibu mulai dapat haid lagi, itu pertanda ibu sudah subur kembali
dan harus segera mulai menggunakan metode KB lainnya.

Beberapa catatan dari konsensus Bellagio (1988) untuk mencapai efektivitas


MAL 98%, yaitu :

1. Ibu harus menyusui secara penuh


2. Perdarahan sebelum 56 hari pascapersalinan dapat diabaikan (belum
dianggap haid).
3. Bayi menghisap secara langsung.
4. Menyusui dimulai dari setengah sampai 1 jam setelah bayi lahir.
5. Kolostrum diberikan kepada bayi.
6. Pola menyusui on demand (menyusui setiap saat bayi membutuhkan)
dan dari kedua payudara.
7. Sering menyusui selama 24 jam termasuk malam hari.
8. Hindari jarak menyusui > 4 jam.

2.1.2 Posisi Beruhubungan

Metode KB alamiah (tanpa alat) adalah metode kontrasepsi berdasarkan


mengetahui siklus menstruasi perempuan dari mulainya masa subur sampai
dengan masa subur berakhir. Metode KB alamiah biasanya dilakukan dengan
puasa berhubungan secara periodik, yaitu menghindari pertemuan sperma dan
ovum dengan menghindari berhubungan seks selama masa subur berlangsung
dari siklus menstruasi perempuan. Metode KB alamiah harus dilakukan
dengan disiplin karena harus mengetahui kapan tepatnya fase masa subur
berlangsung (Sari, 2014).
Terdapat beberaca cara atau teknik untuk mengetahui kapan terjadinya masa
subur pada wanita. Metode kalender, suhu basal tubuh, lendir serviks, dan sym
to thermal adalah cara untuk mengetahui terjadinya masa suur pada wanita
(Sari, 2014).

6
Metode kalender/pantang berkala adalah metode kontrasepsi dengan tidak
melakukan hubungan seksual pada masa subur yang didasarkan pada siklus
menstruasi wanita (Irianto, 2014).
Masa subur terjadi pada 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya tanpa
memandang panjangnya siklus menstrasi. Siklus menstruasi masing-masing
perempuan tidak selalu sama. Untuk melakukna metode alamiah ini pelu
melakukan pengamatan minimal 6 periode siklus menstruasi. Perhitungan
diuta dnegan mengambil siklus terpendek dan terpanjang dalam 1 tahun,
minimal 6 bulan. Sperma hidup di kelamin perempuan selama 2 hari
(Anggraini & Martini, 2012).
Terdapat beberapa posisi atau metode berhubungan badan yang diketahui
dapat menjegah terjadinya kehamilan, yaitu:
1. Oral seks/tickler
Oral seks/tickler adalah berhubungan badan dengan menggunakan mulut
untuk alat kelamin yaitu dengan tidak melakukan penetrasi (penyatuan
penis dengan vagina). Oral seks dilakukan sampai pasangan masing-
masing mencapai orgasme. Ketika tidak ada air mani yang masuk ke
dalam liang vagina, peluang untuk hamil menjadi nol. Oral seks biasanya
dikenal dengan nama posisi 69. Posisi 69 adalah posisi denga pasangan
berbaring berdampingan atau satu di atas yang lain dengan satu wajah
menghadap ke kaki yang lain. Dengan satu sama lain menggunakan mulut
dan tangan pada saat yang sama (Nath, 2018).
Seks oral tidak mencegah terjadinya IMS. IMS dapat ditularkan melalui
membran mukosa. Mulut merupakan salah satu anggota tubuh
bermembran mukosa. Untuk mencegah IMS saat melakukan oral sex
sebaiknya menggunakan kondom pria dan kondom wanita (Hamilton,
2019).
2. Coitus interuptus
3. Metode keluarga berencana alamiah dengan pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari liang vagina sebelum pencapaian ejakulasi. Hal ini
akan mencegah sampainya sperma ke rahim (Anggraini, Yetti & Martini,
2012).
4. Double finger bang

7
Berhubungan badan dengan menggunakan jari atau tangan. Untuk
mencapai orgasme dengan menggunakan jari untuk merangsang alat
kelamin pasangannya (Hamilton, 2019).
5. Dry humping
Salah satu metode sex dengan menggesekan penis pria ke klitoris wanita.
Klitoris wanita merupakan bagian anggota kelamin yang memiliki
sensitifitas tinggi. Metode ini dapat mencapai orgasme pada kedua
pasangan. Metode ini biasanya memerlukan pelumas/lube. Apabila sperma
tidak sampai masuk ke dalam vagina maka peluang hamil tidak akan ada
(Nath, 2018).
6. Woman on top
Metode berhubungan badan dengan posisi wanita berada di atas tubuh
pria. Metode ini juga disebut cowgirl position. Posisi ini memungkinkan
wanita untuk mengontrol kedalaman penetrasi dan frekuensi dorongannya.
Metode ini dikatakan dapat mencegah spera mengalir ke serviks, karena
gaya gravitasi. Namun, banyak teori yang mengatakan bahwa gravitasi
tidak memiliki hubungan dengan kecepatan sperma untuk mencapai
serviks. Sebaiknya dengan posisi ini tetap menggunakan pengaman
(kondom) (Nath, 2018).
7. Non penetrative sex
Salah satu metode ini adalah dengan menggunakan nipple atau payudara
wanita sebagai alat untuk mencapai orgasme pria. Yaitu dengan
menempatkan penis diantara kedua payudara wanita, metode ini biasanya
memerlukan pelumas/lube. Metode ini dapat digunakan saat tiba masa
menstruasi wanita. (Macmillan, 2018).

2.2 Refleksi Untuk Kesuburan


Pemberian informasi tentang kesadaran akan kesuburan membantu memenuhi
definisi layanan yang lebih luas yang ditawarkan oleh banyak klinik keluarga
berencana. Meskipun informasi tentang keluarga berencana alami diminta oleh
sejumlah kecil klien yang mencari nasihat keluarga berencana, banyak klien yang
mendapat manfaat dari informasi tentang kesadaran akan kesuburan. Kesadaran
kesuburan jauh lebih dari sekadar anatomi dan fisiologi reproduksi dasar; Kesadaran
kesuburan melibatkan pemahaman informasi dasar tentang kesuburan dan reproduksi,

8
mampu menerapkannya pada diri sendiri, dan mampu mendiskusikannya dengan
pasangan atau dengan profesional kesehatan. Kesadaran kesuburan adalah dasar untuk
memahami dan membuat keputusan berdasarkan informasi tentang kesehatan
reproduksi dan kesehatan seksual. Jika klien memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang kesadaran kesuburan, mereka berada dalam posisi yang lebih kuat untuk
membuat keputusan berdasarkan informasi tentang bagaimana mereka ingin
mengelola kesehatan reproduksi dan seksual mereka (Pyper, 1997). Berikut ini
manfaat dari kesadaran akan kesuburan antara lain:
1. Informasi kesadaran kesuburan digunakan untuk membantu pasangan
merencanakan kehamilan serta menghindarinya. Ini dapat membantu pasangan
yang mengalami kesulitan untuk hamil, untuk waktu hubungan seksual atau
untuk waktu beberapa penyelidikan hal-hal yang lebih rinci terkait kesuburan.
2. Informasi ini juga berguna ketika membantu pasangan untuk memahami
bagaimana setiap metode keluarga berencana bekerja, bagaimana metode
keluarga berencana mengganggu kesuburan normal, bagaimana metode ini akan
gagal jika tidak digunakan dengan benar, dan bagaimana kesuburan kembali
ketika metode ini dihentikan.
3. Pasangan usia subur (PUS) memahami penyakit menular seksual dapat merusak
kesuburan mereka.Ketika menasihati pasangan tentang pentingnya menghindari
penyakit menular seksual, penting bagi
4. Pasangan yang hanya memilih untuk menggunakan metode penghalang selama
mereka pikir wanita itu subur adalah kelompok yang tidak siap mengidentifikasi
diri mereka kepada penyedia keluarga berencana. Pasangan-pasangan ini
seringkali tidak memiliki informasi yang memadai tentang kesadaran
kesuburan. (Pyper, 1997)
Terapi Kesuburan
Definisi pijat kesuburan bervarisi berdasarkan para praktisi yang ada. Akan
tetapi, pada umumnya terapi kesuburan mencakup beberapa teknik yang sama. Terapi
kesuburan dapat mencakup pijat jaringan bagian dalam perut yang dimaksudkan untuk
meningkatkan sirkulasi. Hal itu lah yang diperkirakan oleh beberapa praktisi untuk
meningkatkan kesuburan. Terapi ini juga mencakup penggunaan titik akupresur
tertentu di sekitar kaki, terutama pergelangan kaki bagian dalam dan luar yang sesuai
dengan rahim, ovarium dan organ reproduksi lainnya. Cara ini digunakan dalam
bentuk pijat kaki yang disebut pijat refleksi.Teknik relaksasi yang teratur mirip

9
dengan yang digunakan dalam pijatan normal, seperti menggosok bahu dan leher,
pijatan ini lah yang bisa dimasukkan ke dalam jenis terapi kesuburan (Anisya, 2020)

A. Terapi Kesuburan Menurut Medis


Secara umum, terapi kesuburan dalam medis terbagi dalam tiga jenis, yaitu terapi
kesuburuan dengan obat-obatan, terapi kesuburan dengan prosedur bedah atau
operasi, dan terapi kesuburan dengan cara inseminasi buatan serta bayi tabung.
1. Terapi melalui Obat-obatan
Menggunakan obat-obatan yang membantu menyukseskan program hamil
melalui terapi kesuburan, yaitu clomifene. Fungsi obat ini adalah untuk
mendorong pelepasan sel telur secara teratur. Biasanya diberikan kepada
perempuan yang mengalami proses ovulasi tidak teratur atau bahkan tidak bisa
berovulasi sama sekali. Agar bisa merangsang ovulasi pada perempuan, dokter
juga bisa memberikan hormon GnRH (Gonadotrophin-releasing hormon) atau
dopamin(Anisya, 2020).
2. Terapi dengan prosedur bedah
Salah satu tindakan bedah yang dilakukan untuk terapi kesuburan adalah
dengan operasi untuk mengatasi masalah di saluran tuba falopi. Tindakan
bedah ini dilakukan jika saluran sel telur tertutup atau adanya bekas luka
karena penyakit terdahulu. Ada banyak masalah perempuan mengapa sulit
hamil. Dokter akan melakukan tindakan bedah sesuai dengan permasalhan
yang diderita pasiennya. Oleh karena itu penting untuk melakukan cek
kesehatan sebelum mempersiapkan kehamilan (Anisya, 2020).
3. Terapi dengan metode IUI atau bayi tabung
Salah satu metode program hamil yang dapat dilakukan jika terapi kesuburan
tidak membuahkan hasil, adalah dengan inseminasi buatan atau intrauterine
insemination (IUI).
Ini adalah cara memasukkan sperma ke dalam rahim secara langsung pada saat
ovulasi. Atau dengan program bayi tabung (IVF), yang mana proses
pembuahan melalui IVF dilakukan dengan cara mengambil sel telur dari
ovarium, yang kemudian digabungkan dengan sperma untuk pembuahan.
(Anisya, 2020)

10
Titik Refleksi Kesuburan / Fertilitas
Setiap pasangan suami dan istri tentunya memiliki harapan untuk bisa
mempunyai keturunan. Akan tetapi, ada yang diantaranya belum dianugerahi oleh
Sang maha Pencipta akan hadirnya buah hati. Tentunya hal tersebut membutuhkan
banyak usaha dan ikhtiar yang sudah dilakukan. Perlu diketahui, beahwa banyak hal
dan faktor lainnya yang menyebabkan susahnya mendapatkan keturunan
(Almuttaqien, 2017)
Infertilitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang sangat berdampak pada
kesuburan. Hal itu bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, kurangnya
aktifitas fisik serta tingkat stress yang tinggi menjadi pemicu utama berkurangnya
kesuburan pada pria dan wanita. Selain itu masalah kelainan hormon, kurangnya
kualitas sel telur, menopause dini juga menjadi penyebab sulitnya mendapatkan
keturunan. Namun begitu jangan patah semangat, selalu berusaha untuk mendapatkan
karunia-Nya dengan cara yang dibenarkan. Akan tetapi, ada salah satu cara yang bisa
anda tempuh untuk meningkatkan kesuburan adalah dengan memanfaatkan metode
pijat titik refleksi. Metode pijat refleksi sudah lama digunakan untuk mengobati
berbagai macam penyakit termasuk untuk mengatasi masalah kesuburan pada pria dan
wanita, setidaknya ada 12 titik refleksi kesuburan di kedua telapak kaki dan tangan
(Lucas, 2013.
Berikut ini titik refleksi untuk meningkatkan kesuburan baik pada laki-laki dan perempuan,
antara lain:

11
Gambar…………… titik refleksi untuk kesuburan laki-laki dan perempuanSumber:
Almuttaqien, 2017

Keterangan Gambar:

1. Nomor 1 merupakan titik refleksi otak kecil di kedua telapak kaki untuk
mengurangi tingkat stress yang anda alami
2. Nomor 2 adalah titik refleksi kelenjar adrenal di telapak kaki kanan dan kiri
3. Nopmor 3 adalah titik refleksi kelenjar reproduksi (Testis / Indung telur) di
telapak kaki kanan dan kiri
4. Nomor 4 dan 5 adalah titik refleksi kelenjar reproduksi di sisi telapak kaki kanan
dan kiri
5. Nomor 6 adalah titik refleksi kelenjar reproduksi di kedua telapak tangan

Dalam melakukan terapi Refleksi agar cepat hamil perlu dilakukan setelah
anda mengetahui dan memahami letak titik refleksi kesuburan yang sudah dijelaskan
diatas, sekarang saatnya untuk mulai proses terapi refleksi. Silahkan lakukan
pemijatan pada titik refleksi tersebut dimulai dari nomor 1 di telapak kaki sampai ke
nomor 6 yang berada di telapak tangan kanan dan kiri selama minimal 3 menit.
(Almuttaqien, 2017)

Pada tahap awal silahkan lakukan terapi refleksi sehari 3 kali sehari selama 3
hari berturut-turut, setelah itu anda bisa melakukan terapi satu kali setiap hari. Jika
masalah sulitnya mendapat keturunan terletak pada pasangan pria, titik refleksi
kesuburan tersebut juga bisa digunakan pada pria yang memiliki kualitas sperma yang
kurang baik agar kualitas spermanya menjadi lebih baik.Metode pengobatan ini bisa
anda kombinasikan dengan metode pengobatan lainnya seperti menggunakan obat
herbal atau metode lainnya. Jangan lupa untuk memperbanyak do’a, sabar dan
tawakal (Almuttaqien, 2017)

Jenis Pijat Refleksi yang Bisa Meningkatkan Kesuburan dan Mempercepat


Kehamilan

Sebagian besar jenis pijat sebenarnya aman dicoba untuk mempersiapkan kehamilan.
tetapi beda hal jika kamu sedang mengandung. Dibutuhkan terapis profesional dan

12
tidak disarankan melakukannya pada trimester pertama kehamilan. Terdapat jenis-
jenis pijat yang bisa dilakukan untuk mempercepat kehamilan, diantaranya adalah:

1. Pijat refleksi
Pijat ini menggunakan titik akupresur tertentu yang ditemukan di kaki yang mana
berhubungan dengan bagian reproduksi. Beberapa terapis percaya memberikan
tekanan pada titik-titik itu bisa meningkatkan peluang seseorang untuk hamil.
2. Pijat perut
Para terapis cenderung percaya bahwa pijat kesuburan juga berfokus pada perut,
yang dapat diisi dengan ketegangan merupakan kunci untuk meningkatkan upaya
konsepsi.
3. Pijat Swedia
Pijat jenis ini menjadi salah satu teknik paling populer. Ini melibatkan sentuhan
yang lebih ringan, dan dikenal sebagai relaksasi. Jika stres karena berusaha hamil
membebanimu, teknik yang lembut dan berirama ini dapat membantu
menghilangkan ketegangan.
4. Pijat shiatsu
Pijatan ini juga baik untuk memberikan tekanan padan titik-titik yang
berhubungan dengan organ reproduksi serta yang meningkatkan relaksasi yang
dalam untuk mempercepat proses kehamilan.

Meskipun pijat belum memungkinkan membuat kamu cepat hamil, tetapi dengan
melakukan pijat kamu bisa mengurangi beberapa stres, kecemasan yang mungkin
dialami ketika mencoba untuk hamil. Tetapi pastikan kamu mendapatkan pijatan dari
terapis pijat berlisensi yang berpengalaman dalam pijat prenatal. Sehingga tidak ada efek
yang membuat kamu takut melakukan pijat untuk memeprsiapkan kehamilan. (Anisya,
2020)

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas
(BKKBN, 2015)..

Banyak nya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan ketersediaan


lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh angkatan kerja bisa
menimbulkan pegangguran, keriminalitas, yang bersinggungan pula dengan rusaknya
moralitas masyrakat. Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara
untuk memberikan penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk agar tidak terjadi ledakan penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang
dilakukan oleh pemerintah dengan menggalakkan program KB (Keluarga Berencana).
Program KB pertama kali dilaksanakan pada masa pemerintahan soeharto yaitu saat
orde baru. Melalui KB masyarakat diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran
anak, yaitu setiap keluarga memiliki maksimal 2 anak.

3.2. Saran

Sebagai seorang mahasiswa kebidanan diharapkan untuk lebih mempelajari


berbagai model Metode Dan Teknik Alamiah Dalam Keluarga Berenacana agar dapat
memberikan infromasi mengenai metode dan teknik alamiah dalam keluarga
berencana.

14
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, Biran, Dkk. (2012) .Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Almuttaqien, A. 2017. Titik Refleksi Kesuburan Wanita Agar Cepat Hamil

Anisya, Ninda. 2020. Terapi pijat kesuburan, bisa mempercepat kehamilan

Anggraini, Yetti & Martini. 2012. Pelayanan Keluraga Berencana. Yogyakarta: Rohima
Press.

Handayani, Sri. (2010). Buku Ajar Keluarga Berencana.Pustaka Rihana, Yogyakarta

Hamilton J. 2019. 5 safer sex position you need in your life. Sumber:
https://www.cosmopolitan.com/sex-love/positions/g26341537/sex-positions-safer-sex/.
Akses: 12 Juli 2020.

Irianto k. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana: 2 anak cukup. Bandung: Alfabeta.

Irmawati. (2014). Frekuensi Menyusui Dengan Keberhasilan Kontrasepsimetode Amenorhea


Laktasi (MAL)Di Desa Leminggir Kecamatan Mojosarimojokerto , Laporan
Penelitian

Lucas Anthony McLindon, Michael Beckmann, Vicki Flenady, H. David McIntyre, Michael


Chapman. 2013. Women's views of a fertility awareness and hormonal support approach to
subfertility. Human Fertility 16:4, pages 252-257.

Macmillan A. 2018. The best sex position for when you have your period. Sumber:
https://www.health.com/sex/sex-positions-period. Akses: 12 Juli 2020

Muryanta, Andang. (2012) .Amenore Laktasi Sebagai Metode Berkb Serta Urgensinya
Terhadap PP 3 Tahun 2012.Artikel BKKBN

Nath T. 2018. Best sex position to avoiding getting pregnancy. Sumber:


https://pandagossips.com/posts/2672. Diakses pada 12 Juli 2020.

Rosida L, Khofiyah N. 2018. Mal Sebagai Salah Satu Alternatif Kb Pada Masa Antara.

15
Sari, dkk. 2014. Keluarga Berencana: metode sederhana KB alamiah (tanpa alat). Universitas
kader bangsa palembang.

Pyper C. M. M..1997. Fertility awareness and natural family planning, The European


Journal of Contraception & Reproductive Health Care, 2:2, 131-146,

16

Anda mungkin juga menyukai