KEPERAWATAN MATERNITAS 2
KONSELING KELUARGA
“Keluarga Berencana"
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Dosen pembimbing:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
konseling keluarga “Keluarga Berencana"
Saya sebagai penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya
untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini
supaya Makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
COVER....................................................................................................................i
KATA PRNGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar
Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan
Masalah........................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................
..........2
1.4. Manfaat..............................................................................................
..........2
BAB 3 ASKEP......................................................................................................42
BAB 4
PENUTUP.............................................................................................................43
4.1 Kesimpulan................................................................................................43
4.2 Saran...........................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
3) Kerugian:
Harus diminum di waktu yang sama setiap hari.
Kurang efektif dibandingkan oral kombinasi
Membutuhkan resep dokter.
4) Efek samping:
Peningkatan berat badan
Jerawat
Kecemasan
Angka kejadian perdarahan tidak teratur tinggi
5) Pengembalian kesuburan:
Ketika dihentikan kesuburan akan cepat kembali
seperti semula.
e. Implan progestin
Implan berbentuk kapsul plastik, tipis, fleksibel, yang
mengandung 36 mg levonorgestrel yang dimasukkan ke dalam
kulit lengan wanita. Setelah diberi obat bius, dibuat sayatan dan
dengan bantu an jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu
dilakukan pen jahitan Kapsul ini melepaskan progestin ke
dalam aliran darah secara perlahan dan biasanya dipasang
selama 5 tahun. Kontra sepsi ini mencegah kehamilan dengan
cara menghambat terjadi nya ovulasi (pelepasan sel telur oleh
indung telur), mempertebal lendir mukosa leher rahim,
mengganggu pergerakan saluran tuba, dan menghalangi
pertumbuhan lapisan endometrium.
1) Efektivitas:
Kontrasepsi ini efektif dalam waktu 48 jam
setelah diimplan dan e l selama 5-7 tahun. Kehamilan
terjadi pada 0,05 per 100 wanita pada 1 tahun
penggunaan pertama
2) Keuntungan:
Sangat efektif.
Bekerja untuk jangka waktu lama.
3) Kerugian:
Membutuhkan prosedur operasi kecil untuk
pemakaian dan pelepasan.
Tidak melindungi dari PMS.
4) Efek samping lokal:
Sakit kepala.
Payudara menjadi keras.
Peningkatan berat badan
Kerontokan rambut:
Jerawat.
Perubahan mood
5) Efek samping:
Gangguan metabolisme lemak
Hirsutisme.
Gangguan menstruasi (memanjang, tidak teratur).
6) Pengembalian kesuburan:
f. Koyo KB
Koyo KB adalah plastik elastis kecil dan tipis yang
ditempelkan di kulit untuk mencegah kehamilan. Tidak seperti
koyo pada umumnya yang digunakan untuk mengurangi
keluhan syaraf pegal pegal.
koyo KB mengandung hormon yang sama dengan pil
KB kombi nasi (estrogen dan progestogen). Koyo KB mungkin
tidak cocok untuk semua wanita. Tapi bagi sebagian besar
wanita, manfaat koyo KB lebih besar daripada potensi
risikonya.
Koyo memberikan dosis hormon harian konstan ke
dalam aliran darah melalui kulit. Hormon akan mencegah
indung telur untuk melepaskan telur (ovulasi) setiap bulan.
Selain itu, hormon dari koyo juga mengentalkan lendir di leher
rahim, sehingga mempersulit sperma untuk mencapai telur dan
membuat lapisan rahim menjadi tipis sehingga kurang mungkin
untuk menerima telur yang dibuahi.
1) Efektivitas:
Efektivitas koyo KB tergantung pada
seberapa hati-hati koyo di gunakan. Lebih dari 99
persen efektif bila digunakan sesuai pe tunjuk. Koyo
kurang efektif pada wanita dengan berat 90 kg atau
lebih
2) Kelebihan:
Koyo memberikan efektivitas pil KB tanpa
harus mengingat setiap hari. Anda cukup
mengingat untuk menggantinya se minggu
sekali.
Tidak mengganggu hubungan seks.
Berbeda dengan pil KB kombinasi, hormon
tidak perlu diserap oleh lambung sehingga
tidak terpengaruh jika anda muntah atau
diare.
Koyo biasanya membuat perdarahan
menstruasi lebih ringan dan tidak sakit.
Membantu mengurangi gejala
pramenstruasi.
Mengurangi risiko kanker rahim, ovarium,
dan usus besar. Mengurangi risiko fibroid,
kista ovarium, dan penyakit payudara non-
kanker.
3) Kekurangan:
Dapat menyebabkan Iritasi kulit pada sejumlah
ke perempuan
Seperti pil KB kombinasi, efek samping mungin
ten sakit kepala, mual, nyeri payudara, dan
perubahan suasana hati.
Perdarahan terobosan (perdarahan yang tidak
terduga sevel menggunakan koyo).
4) Efek Samping:
Koyo KB dapat memiliki beberapa efek
samping yang serasi, tetapi sangat jarang, antara
lain
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan bekuan darah yang dapat menyurat
pembuluh darah (trombosis vena) atau arteri
(trombosis anen. serangs jantung, atau stroke).
Peningkatan risiko kanker payudara
Peningkatan risiko kanker serviks jika
digunakan terus-menerus selama lebih dari 5
tahun.
g. Kondom pria
Kondom pria adalah kantong yang mewadahi sperma
kenta seorang pria mencapai ejakulasi, Kebanyakan kondom
pria terbuat dari lateks tipis Jenis polyurethane dan tactylon
(keduanya plastik) juga tersedia, yang dapat digunakan oleh
mereka yang alergi terhadap lateks. Ada juga kondom yang
terbuat usus hewan, tetapi tidak mudah didapat.
Kondom mencegah kehamilan dengan mengumpuan air
mar saat seorang pria berejakulasi, Hal ini membuat sperma
tidak me masuki vagina, Kehamilan tidak dapat terjadi jika
sperma tidak dapat. bergabung dengan sel telur. Kondom
dipakai dengan menyarungkannya ke penis yang sedang ereksi,
sebelum hubungan seksual dilakukan
1) Efektivitas:
Efektivitas kondom sangat tergantung pada orang
yang meng gunakannya. Jika pria tidak berhati-hati dalam
melepaskan kon dom, membiarkan pasangan untuk
merobek dengan giginya, atau baru memakai di tengah-
tengah hubungan intim, hasilnya akan sangat mengurangi
perlindungan yang ditawarkan. Penggunaan pelumas
berbahan dasar minyak juga dapat membuat lubang di
kondom lateks. Ketika digunakan dengan benar,
efektivitas kondom pria adalah sekitar 98%. Ini berarti
bahwa dengan penggunaan kondom, hanya sekitar 2 dari
setiap 100 wanita yang hamil dalam setahun.
2) Kelebihan:
Mudah untuk didapatkan dan relatif murah.
Dapat dihentikan setiap saat.
Menyediakan sejumlah perlindungan dari
penyakit menularseksual dan HIV
Metode yang handal bagi orang yang tidak dapat
menggunakan metode kontrasepsi hormon
Tanggung jawab pada kedua pasangan.
Dapat dibeli tanpa resep.
Tidak mengganggu menyusui.
3) Kekurangan:
Dapat sedikit mengurangi kenikmatan hubungan
seks, karena pemasangan kondom yang harus
dilakukan ketika sedang ereksi.
Harus mengeluarkan biaya untuk membeli
kondom. Kondom tidak boleh digunakan lagi
setelah dipakai.
Tumpahan atau bocoran sperma dapat terjadi jika
kondom disimpan atau dilepaskan secara tidak
benar.
4) Efek Samping
Beberapa orang mengalami iritasi atau
sensitivitas terhadap lateks
h. Kondom wanita
Kondom wanita adalah selubung poliuretan (plastik)
dengan dus cincin di kedua ujungnya. Tepat sebelum hubungan
seks, cincin yang tertutup dimasukkan ke dalam vagina, di
sekitar leher rahim (seperti diafragma) dan cincin yang terbuka
diletakkan di bibir vagina luar
Kondom wanita mencegah kehamilan dengan menutup
bagian dalam vagina. Cairan pra-ejakulasi dan air mani
tertampung oleh kondom saat seorang pria berejakulasi. Hal ini
membuat sperma tidak memasuki vagina. Kehamilan tidak
dapat terjadi jika sperma tidak dapat bergabung dengan telur
1) Efektivitas:
Kontrasepsi ini memiliki efektivitas sebesar 79%-
95% dalam satu tahun penggunaan
2) Kelebihan:
Dapat dimasukkan ke dalam vagina hingga delapan jam
sebelum hubungan seksual
Dapat digunakan dengan spermisida untuk
meningkatkan efektivitas
Memberikan perlindungan terhadap beberapa penyakit
menular seksual dan HIV
Dapat digunakan oleh orang yang alergi terhadap lateks
atau spermisida atau oleh mereka yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi hormonal.
Terbuat dari plastik poliuretan (polyurethane), yang
meneruskan panas tubuh
Tidak perlu keterlibatan pasangan seks, meskipun dapat
juga dimasukkan oleh pasangan sebagai bagian dari
permainan seks.
Beberapa wanita dan pria merasakan sensitivitas yang
lebih tinggi atau lebih "alami" dibandingkan dengan
kondom laki Laki. Cincin eksternal dapat menstimulasi
klitoris selama sanggama.
Dapat dibeli di apotek dan beberapa supermarket tanpa
resep. Tidak mengganggu menyusui. Tidak memiliki
efek pada hormon alami wanita. .
Dapat digunakan dengan pelumas berbasis minyak atau
air.
3) Kekurangan:
Kesulitan memasukkan dan/atau mempertahankan
kondom di tempat
Tidak dapat dikombinasikan dengan kondom laki-laki
karena akan saling menarik/lengket.
Mungkin berisik (dapat ditambahkan pelumas untuk
mengu rangi).
Dapat membuat iritasi vagina atau penis.
Lebih mahal dari kondom lateks laki-laki.
Harus digunakan setiap kali Anda berhubungan seks.
4) Efek Samping:
Dapat menyebabkan iritasi pada penis atau vagina.
i. Diafragma
Diafragma adalah sebuah tangkup karet lateks
berbentuk kubah yang menutupi leher rahim dan dimasukkan
ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Diafragma
mencegah kehamilan dengan menghalangi sperma bergabung
dengan sel telur. Agar efektif, diafragma harus dikombinasi
dengan spermisida krim, gel,atau jeli. Metode kombinasi Ini
bekerja dengan dua cara, yaitu diafragma menghambat
pembukaan ke rahim dan spermisida melumpuhkan sperma.
Seseorang yang menggunakan metode in sebesar 80-94%
TIDAK mendapat kehamilan (selama tahun pertama
penggunaan)
1) Kelebihan:
Mudah digunakan.
Tidak ada efek samping sistemik yang serius.
Tidak memerlukan keterlibatan mitra.
Baik untuk orang yang tidak melakukan hubungan
seksual secara teratur
Mengurangi risiko beberapa penyakit menular seksual.
Tidak mengganggu bercinta. Kehadirannya tidak
dirasakan oleh Anda maupun pasangan
Mengurangi risiko kanker serviks.
Tidak mengganggu menyusui.
2) Kekurangan:
Penggunaan yang konsisten dan benar diperlukan untuk
mencegah kehamilan
Mungkin sulit bagi beberapa wanita untuk memasukkan
alat kontrasepsi ini.
Dapat terdorong keluar dari tempatnya oleh penis yang
panjang, penetrasi berat, dan posisi seksual tertentu.
Tidak dapat digunakan oleh orang yang alergi terhadap
lateks/silikon
Harus tetap di dalam vagina selama minimal 6 jam
setelah hubungan seksual
Hubungan seksual berulang membutuhkan spermisida
tambahan
Harus dilepas dalam waktu 24 jam untuk menghindari
risiko toxic shock syndrome (TSS).
Harus mengganti diafragma setiap dua tahun.
3) Efek Samping:
Dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Untuk meng hindari infeksi, Anda dapat buang air kecil
sebelum memasuk kan diafragma dan setelah
berhubungan. Jika Anda sering mendapatkan infeksi
saluran kemih, tanyakan ke dokter apakah Anda telah
memasang diafragma dengan benar.
Dapat menyebabkan iritasi vagina. Ini dapat menjadi
tanda sensitivitas terhadap lateks/silikon atau
spermisida. Jika Anda memiliki reaksi ringan, coba
ganti merek spermisida lain untuk mengatasi masalah.
Jika hal itu tidak berhasil, hentikan peng gunaan
diafragma hingga Anda berbicara dengan dokter.
j. Spermisida
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung
bahan kimia (nonoksinol-9) yang digunakan untuk membunuh
sperma. Kontra sepsi ini bekerja dengan menyebabkan
pemecahan sel selaput sel sperma, memperlambat motilitas
sperma, dan menurunkan ke mampuan pembuahan sel telur.
Spermisida terbagi menjadi:
a) Aerosol (busa) yang akan efektif setelah dimasukkan
(insersi). Spermisida jenis ini dianjurkan bila spermisida
digunakan se bagai pilihan pertama atau metode
kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien
b) Tablet vagina, supositoria atau dissolvable film. Jenis ini
mudah dibawa dan disimpan. Pengguna kontrasepsi ini
sebaiknya me nunggu selama 10-15 menit setelah insersi
sebelum melakukan hubungan seksual
c) Krim
1) Efektivitas:
Kemungkinan TIDAK mendapatkan
kehamilan 50-95% (di langan pengguna biasa pada
tahun pertama penggunaan).
2) Kelebihan:
Relatif aman bila dikombinasikan dengan
penggunaan metode penghalang (kondom,
diafragma, penutup serviks)
Dapat menurunkan kemungkinan terinfeksi
penyakit menular seksual bakteri.
Dapat dibeli tanpa resep dan relatif murah.
Perlindungan segera tersedia.
Metode yang baik untuk orang-orang yang jarang
melakukan hubungan seksual.
Dapat digunakan untuk perempuan yang
menunggu untuk memulal pil kontrasepsi atau
pemasangan spiral, atau karena lupa minum pil
atau kehabisan pil. Menyediakan lubrikasi selama
sanggama, terutama dengan penggunaan kondom
Pasangan laki-laki tidak perlu terlibat dalam
keputusan untuk menggunakan produk.
Tidak mengganggu menyusui
3) Kekurangan:
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan
memasukkan dengan benar. Anatomi vagina
abnormal (mis. prolaps rahim dapat mengganggu
penyisipan dengan tepat. Jika tidak di gunakan
persis seperti yang diarahkan, spermisida tidak
dapat membentuk penghalang yang baik atas leher
rahim. Hal ini dapat membuat spermisida kurang
efektif.
Beberapa wanita mengeluhkan spermisida yang
berantakan atau bocor dari vagina mereka.
Kurang perlindungan dari paparan HIV.
4) Efek Samping:
Spermisida dapat mengiritasi penis atau
vagina. Beralih merek dapat memecahkan masalah
tersebut.
k. IUD (spiral)
Spiral adalah perangkat plastik kecil berbentuk T yang
ditempat kan ke dalam rahim wanita untuk pengendalian
kelahiran. Sebuah katan plastik ditautkan di ujung spiral yang
menggantung melalui leher rahim ke dalam vagina. Ada dua
jenis spiral, yaitu hormon dan tembaga. Spiral hormon
melepaskan hormon progestin, se dikit lebih efektif untuk
mencegah kehamilan dibandingkan spiral tembaga selama 5
tahun. Meskipun jauh lebih populer dibanding kan spiral
tembaga di Amerika Serikat, spiral hormon yang di pasarkan
dengan merek "Mirena") tidak populer di Indonesia Beberapa
literatur menyebut spiral hormon sebagai IUS (intra- uterine
system), untuk membedakannya dengan spiral tembaga atau
IUD (intra-uterine device). Pada spiral tembaga IUD tem baga),
kawat tembaga dililitkan di sekitar batang spiral bentuk T.
Spiral tembaga dapat bertahan selama 10 tahun dan merupakan
bentuk kontrasepsi yang sangat efektif.
Spiral bekerja dengan mencegah pembuahan sel telur
dengan merusak atau membunuh sperma. Kontrasepsi ini juga
meme ngaruhi lapisan rahim (tempat perlekatan dan
pertumbuhan sel telur yang dibuahi). Spiral hormon mencegah
pembuahan dengan merusak atau membunuh sperma dan
membuat lendir di leher rahim lebih kental dan lengket,
sehingga sperma tidak dapat me laluinya ke rahim. Spiral ini
juga membuat dinding rahim (endo metrium) tumbuh sangat
tebal sehingga tidak mendukung perlekat an dan pertumbuhan
telur yang telah dibuahi. Hormon dalam spiral ini juga
mengurangi perdarahan dan kram menstruasi. Spiral jenis
tembaga (tembaga merupakan racun bagi sperma) membuat
rahim dan saluran telur menghasilkan cairan yang membunuh
sperma. Cairan ini mengandung sel darah putih, ion tembaga.
enzim, dan prostaglandin.
1) Efektivitas:
Kemungkinan TIDAK mendapatkan
kehamilan adalah 98%-99%. Bila menggunakan
spiral hormon, sekitar 2 dari 1.000 wanita hamil
dalam tahun pertama. Bila menggunakan spiral
tembaga, sekitar 6 dari 1.000 wanita hamil dalam
tahun pertama. Kebanyakan kehamilan dengan
penggunaan spiral terjadi karena spiral ter dorong
keluar dari rahim tanpa disadari. Spiral paling
mungkin untuk keluar dalam beberapa bulan
pertama penggunaan, pemasangan dilakukan setelah
melahirkan, atau pada wanita yang belum pernah
memiliki bayi.
2) Kelebihan:
Mudah digunakan rendah perawatan
Mudah dipasang dan dilepas di klinik atau
kantor dokter
Tidak memiliki efek samping sistemik,
Tergantung pada jenisnya, dapat dibiarkan di
tempat hingga 5 atau 10 tahun.
Mengurangi risiko kehamilan ektopik. Tidak
mengganggu menyusui.
3) Kekurangan:
Harus dipasang dan dilepas di klinik atau
praktik dokter
Mungkin ada sedikit kram atau nyeri pada saat
penyisipan.
Mungkin meningkatkan perdarahan atau kram
selama menstruasi.
Mungkin mengalami bercak antar menstruasi.
Tidak boleh digunakan oleh wanita dengan
banyak pasangan seks karena meningkatkan
paparan penyakit menular seksual, yang secara
signifikan meningkatkan risiko penyakit radang
panggul.
4) Efek Samping:
Spiral jarang menimbulkan efek samping
yang serius bila diguna kan dalam hubungan
monogami (hanya memiliki satu pasangan seks).
Efek samping yang mungkin terjadi, antara lain:
Penyakit radang panggul pada bulan pertama
penggunaan, mungkin karena infeksi bakteri
saat pemasangan.
Menstruasi yang menyakitkan dan berat, sakit
punggung, dan sakit kepala. Spiral jenis
tembaga meningkatkan perdarahan menstruasi.
Sebaliknya, spiral hormon mengurangi
perdarahan menstruasi
Dalam beberapa kasus, spiral dapat menembus
rahim dan dalam kasus yang jarang, spiral dapat
lepas ke luar rahim di panggul pada tahun
pertama pemasangan, bahkan pada be berapa
minggu pertama.
Untuk ibu hamil akseptor spiral, kemungkinan
memiliki ke hamilan ektopik (di luar rahim)
adalah sekitar 5%. Meskipun demikian, risiko
secara keseluruhan dari kehamilan ektopik le bih
rendah dibandingkan yang tidak menggunakan
metode kontrasepsi karena spiral mencegah
kehamilan secara efektif.
l. Cincin Vagina
Cincin vagina adalah sebuah cincin fleksibel yang
berdiameter sekitar 5 cm dan mengandung hormon sintetis
dosis rendah (pro gestin dan estrogen). Cincin ditempatkan di
vagina dan dibiarkan pada tempatnya selama tiga minggu dan
dikeluarkan selama se pekan selanjutnya setiap bulan. Selama
penempatan, cincin me lepaskan hormon yang langsung diserap
melalui dinding vagina dan kemudian didistribusikan ke dalam
aliran darah. Kehamilan dicegah oleh kerja hormon tersebut
Cara kerja cincin vagina sama seperti pada pil
kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progestin. Hormon
tersebut bekerja dengan mencegah ovulasi. Kehamilan tidak
dapat terjadi jika tidak ada telur untuk bergabung dengan
sperma Hormon juga menice kehamilan dengan penebalon
fondit serviks, yang mengham pergerakan sperma Selain itu,
hormon juga menipiskan lap rahim sehingga telur yang dibuahi
tidak dapat menempel di root
1) Efektifitas:
Kemungkinan TIDAK hamil selama setahun
pemakaian 99 Kurang dari 1 per 100 wanita dapat hamil
dengan penggunaan yang tepat
2) Kelebihan:
Cincin vagina bekerja mirip dengan pil sehingga
memiliki kelebihan yang serupa, antara lain
Tidak mengganggu hubungan seks. Otot di dalam
vagina me mungkinkan cincin untuk tetap berada di
tempatnya selama hubungan seks dan/atau olahraga
Tidak perlu mengingat untuk menempatkannya setiap
han minggu (Lama perlindungan 3 minggu, 1 minggu
jeda)
Mengurangi perdarahan dan kram menstruasi.
Mengurangi jerawat
Mengurangi risiko kanker ovarium dan endometrium.
Dapat hamil segera setelah penggunaan dihentikan, jika
ingin mendapatkan kehamilan
3) Kekurangan
Bukari pilihan yang baik jika pasien merasa repot atau
tidak nyaman.
Peningkatan risiko serangan jantung, stroke atau bekuan
darah (di paru paru, kaki, atau lengan), terutama jika
Anda merokok lebih dari 15 batang sehari atau berusia
lebih dari 35 tahun dan merokok
Jika cincin dikeluarkan dari vagina lebih dari 3 jam
setiap hari selama periode 21 hari (3 minggu),
kehamilan dapat terjadi Karena itu metode cadangan
(kondom) dianjurkan selama 7 hari
Tidak mencegah penyakit menular seksual.
4) Efek Samping:
Flek samping yang mungkin terjadi setelah dua atau
tiga bulan pemakaian termasuk:
Perdarahan di luar menstruasi.
Nyeri payudara
Mual dan muntah.
Keputihan, iritasi vagina, atau infeksi.
Mengubah hasrat seksual wanita.
1) Efektivitas:
2) Kelebihan:
Praktis, tidak memerlukan alat apa pun.
Gratis, tidak perlu biaya apa pun.
Alami sehingga tidak memiliki pengaruh apa pun
terhadap tubuh.
3) Kekurangan:
Memerlukan kedisiplinan untuk menarik penis
pada saat yan merupakan puncak kenikmatan
seksual.
Mudah gagal untuk menarik penis cukup awal,
sehingga sem protan pertama terlanjur masuk ke
vagina wanita
Mungkin ada sperma yang hadir dalam "tetes
embun", cairan sang pria hasilkan ketika dia
terangsang, tetapi jauh sebelum dia benar-benar
ejakulasi.
Dapat mengganggu kenikmatan hubungan seksual
karena se cara psikologis terus-menerus
memikirkan untuk menarik penis sebelum
ejakulasi. Pasangan wanita dapat kecewa karena
di saat puncak justru penis ditarik pasangan pria
juga dapat kurang puas karena tidak
mengeluarkan ejakulasi di dalam
4) Efek Samping:
a. Menyusui bayi secara teratur dengan jeda tidak lebih dari 4 jam
antar pemberian ASI di siang hari atau 6 jam di malam hari.
b. Pemberian ASI secara eksklusif, artinya makanan tambahan
bayi tidak melebihi 5% hingga 10% dari total ASI, Pemberian
makanan tambahan meningkatkan risiko ovulasi dan kehamil
an, bahkan pada wanita yang tidak haid.
c. Menyusui bayi secara langsung. Memeras ASI dengan tangan
atau pompa tidak sekuat isapan bayi menyusu dan dapat
mengurangi respons neuroendokrin ibu dan meningkatkan
risiko ovulasi dan kesuburan.
1) Efektivitas:
2) Kelebihan:
MAL adalah metode kontrasepsi transisi yang
paling sesuai untuk wanita yang berencana
menyusui secara eksklusif selama minimal 6 bulan.
Tidak mengganggu hubungan seksual. Tidak
memiliki efek samping apa pun.
Mudah, tanpa biaya.
Menyusui menyediakan bayi asupan gizi yang
paling sempurna dan sehat, meningkatkan
kekebalan dan mencegah penyakit.
Menyusui dapat membantu membangun hubungan
yang erat dan sehat antara ibu dan bayi.
3) Kekurangan:
Perempuan yang memilih untuk menggunakan
metode ini membutuhkan konseling selama periode
prenatal, perinatal, dan postnatal untuk
meningkatkan efektivitas.
Bagi wanita yang tidak menyusui secara eksklusif,
kembalinya ovulasi dan menstruasi tidak dapat
diprediksi sehingga me ningkatkan risiko
kehamilan.
Efektivitas tertinggi hanya pada 6 bulan pertama
setelah ke. hamilan. Setelah 6 bulan, atau dengan
dimulainya kembali menstruasi, kemungkinan
ovulasi dan risiko kehamilan me ningkat (meskipun
dengan ASI eksklusif efektivitas MAL dalam 1
tahun masih tinggi, sekitar 94%).
4) Efek Samping:
Tidak ada
1) Efektivitas:
Efektivitas metode pemantauan suhu tubuh
basal adalah 99% pada tahun pertama penggunaan,
jika digunakan dengan benar dan konsisten. Akan
tetapi, metode ini kurang efektif jika wanita tidak
memonitor suhunya dengan akurat atau jika dia
berhubungan seks tanpa pelindung di masa subur.
Karena banyak wanita mengalami kesulitan untuk
menggunakan metode ini dengan benar dan kon
sisten, sekitar 25% dari mereka yang menggunakan
metode ini menjadi hamil dalam tahun pertama
penggunaan. Beberapa ke sulitan yang dialami
wanita disebabkan oleh pengaruh eksternal (mis.,
peningkatan suhu lingkungan) sehingga suhu wanita
me ningkat dan menyangka bahwa ovulasi telah
berlalu padahal belum
2) Kelebihan:
Alami dan tidak menyebabkan efek samping.
Wanita menjadi lebih memahami perubahan
tubuh mereka yang terjadi selama siklus
menstruasi.
Sangat efektif, bila dilakukan dengan benar.
3) Kekurangan:
Tidak cocok untuk digunakan sementara pada
wanita memiliki kondisi kesehatan yang
menyebabkan kenaikan suhu tubuh, mis.,
penyakit menular.
Membutuhkan pemantauan dan pencatatan
harian shu tubos pada walch yang sama setiap
hari
Masa subur dimulai pada awal siklus menstruasi
(dibandingkan dengan metode berbasis
kesadaran kesuburan lain di mang seorang
Wanita dapat menentukan apakah dia subur
pada 5-7 hari pertama dari siklus)
Tidak melindungi terhadap infeksi PMS
5) Efek Samping:
Tidak ada
2) Kelebihan:
Alami dan tidak menyebabkan efek samping.
Tidak memerlukan perangkat atau prosedur
khusus.
Tidak ada biaya apa pun.
Wanita menjadi lebih memahami siklus
menstruasinya.
Cocok untuk wanita dengan panjang siklus yang
tidak teratur (siklus <26 hari atau >32 hari) yang
tidak dapat menggunakan metode kalender
3) Kekurangan:
Harus memantau perubahan lendir serviks setiap
hari. Hal ini membuat metode ini tidak tepat
bagi sebagian wanita (mis, mereka yang
memiliki keputihan yang fidak bata atau w
nyaman untuk memeriksa lendir).
Mungkin memerlukan perubahan praktik
seksual
Perlu metode kontrasepsi tambahan jika
pasangan lalaikan hübungan sels vaglnal dalam
masa subur
Tidak melindungi terhadap PMS
4) Efek Samping
3. Kontrasepsi Darurat
a. Kontrasepsi darurat hormonal
Pir kontrasepsi darurat (PKD/morning-after pill, seperti nya
adalah sebuah metode kontrasepak darurat yang digunakan setelah
hubungan seksual tanpa kondom afni kegagalan metode pencepli
kehamilan lain. PRD bekerja dengan mengganggu perkembangan
telur. mencegah atau menunda ovulasi, dan menghambat fert lisa
1) Efektivitas:
Peluang TIDAK mendapatkan kehamilan adalah
74%-89%
2) Kelebihan:
4. Sterilisasi
a. Sterilisasi pada pria
1) Efektivitas:
2) Kelebihan:
Metode kontrasepsi yang sangat efektif.
Prosedur bedah yang sangat aman.
Meniadakan keperluan untuk kontrasepsi wanita
Tidak ada efek samping yang lama dan signifikan
Tidak memengaruhi hormon, orgasme, atau
ejakulasi sehingga tidak berdampak negatif pada
kehidupan seksual Anda.
3) Kekurangan:
Perlindungan hanya untuk laki-laki (perempuan
pasangannya tetap berisiko untuk hamil).
Sebagai kontrasepsi permanen, vasektomi bersifat
freversibel Anda tidak dapat memiliki anak bila
kemudian mengingin kannya.
Memerlukan biaya awal yang cukup mahal. Akan
tetapi, man faat biaya dalam jangka panjang besar.
Membutuhkan tenaga medis yang terampil.
Kurangnya perlindungan dari penyakit menular
seksual dan infeksi, termasuk HIV/AIDS.
4) Efek Samping:
Konseling KB
STANDAR No. Dokumen :
No. Revisi :
OPERASIONAL
Tanggal Terbit :
PROSEDUR Halaman:
Konseling KB
Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan
seseorang kepada orang lain dalam membuat suatu keputusan atau
memecahkan masalah melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan
perasaan-perasaan yang terlibat didalamnya. adapun tujuan konseling KB
yaitu meningkatkan peniramaan, menjamin pilihan mencocok menjamin
penggunaan yag efektif menjamin kelangsungan yang lebih lama.
Terdapat langkah-langkah konseling :
1. GATHIER
G (Greet) : Berikan salam, mengenalkan diri dan membuka
komunikasi
A (Ask) : Menanyakan keluhan atau kebutuhan pasien dan menilai
apakah keluhan/keinginan yang disampaikan memang sesuai
dengan kondisi yang dihadapi
T (Tell) : Beritahu bahwa persoalan pokok yang dihadapi pasien
adalah seperti yang tercermin dari hasil tukar informasi dan harus
dicarikan upaya penyelesaian masalah tersebut
H (Help) : Bantu pasien untuk memahami masalah utamanya dan
masalah itu yang harus diselesaikan.
E (Explain) : Jelaskan bahwa cara terpilih telah diberikan atau
dianjurkan dan hasil yang diharapkan mungkin dapat segera
terlihat atau diobservasi beberapa hingga menampakkan hasil
seperti yang diharapkan
R (Return visit) : Rujuk apabila fasilitas tidak dapat memberikan
pelayanan yang sesuai atau buat jadwal kunjungan ulang apabila
pelayanan terpilih telah diberikan.
2. Satu Tuju
SA : Sapa dan Salam - Sapa klien secara terbuka dan sopan - Beri
perhatian sepenuhnya, jaga privasi klien - Bangun percaya diri
pasien - Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan
apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya - Tanyakan informasi tentang dirinya - Bantu klien untuk
berbicara pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi -
Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan
U : Uraikan - Uraikan pada klien mengenai pilihannya - Bantu
klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia inginkan serta jelaskan
jenis yang lain
TU : Bantu - Bantu klien berpikir apa yang sesuai dengan keadaan
dan kebutuhannya - Tanyakan apakah pasangan mendukung
pilihannya
J : Jelaskan - Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan
kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis kontrasepsinya -
Jelaskan bagaimana penggunaannya - Jelaskan manfaat ganda dari
kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk
dilakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika
dibutuhkan
Informed Consent
Persetujuan yang diberikan oleh client atau keluarga atas informasi dan
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap
client.setiap tindakan medis yang berisiko harus persetujuan tertulis di
tanda tangani oleh yang berhak memberikan persetujuan(Client) dalam
dkeadaan sadar dan sehat(Purwoastuti 2015).
Asuhan kebidanan pada akseptor KB
Dokumentasi adalah kebidanan pada ibu / akseptor keluarga berencana
(KB) merupakan bentuk catatan dari asuhan kebidanan yang diberikan
pada ibu yang akan melaksanakan pemakian KB atau calon akseptor KB,
seperti pil, suntik, implant, metode operassi pria (MOP) dan lain
sebagainya. Beberapa teknik penulisan dalam dokumentasi asuhan
kebidanan pada akseptor KB antara lain:
1. Mengumpulkan Data Data yang dikumpulkan pada akseptor antara lain
identitas pasien, keluhan utama tentang keinginan menjadi akseptor,
riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehtana dahulu, riwayat kesehatan
keluarga, riwayat menstruasi (bagi akseptor wanita ), riwayat perkawinan,
riwayat KB, riwayat obsestri, keadaaan psikologis , pola kebiasaan sehari-
hari; riwayat sosial, budaya, dan ekonomi, pemeriksaan fisik dan
penunjang. Contohnya: menanyakan riwayat alat kontrasepsi apa yang
pernah digunakan ibu sebelumnya.
2. Melakukan intrepestasi data Interprestasi data dasar yang akan
dilakukan adalah berasal dari beberapa data yang ditemukan pada saat
pengkajian ibu/akseptor KB. Contohnya: ibu P1A0 ingin menggunakan
alat kontrasepsi. Masalah: Ibu tidak tau alat kontrasepsi apa yang akan dia
gunakan
3. Melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan
mengantisipai penanganannya. Beberapa hasil dari interprestasi data dasar
dapat digunakan dalam mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial
kemungkinanan sehingga ditemukan beberapa diagnosis atau masalah
potensial ibu atau akseptor KB seperti ibu ingin menjadi akseptor KB pil
dengan antisipasi masalah potensial, seperti potensial terjadinya
peningkatan berat badan, potensial fluor albus meningkat, obesitas, mual
dan pusing. Contoh : Seorang ibu mengaku mengalami kenaikan berat
badan setelah menggunakan alat kontrasepsi suntik 1 bulan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau masalah potensial
pada ibu atau akseptor KB Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi
dan melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan kesehatan lain
berdasarkan kondisi pasien seperti kebutuhan KIE ( komunikasi, informasi
dan edukasi ) Contohnya : Ibu mengeluh sakit pada vagina dan mengalami
bau busuk setelah menggunakan alat kontrasepsi IUD, tindakan bidan
yaitu memeriksa keadaan ibu dan kolaborasi dengan dokter spesialis
obgyn.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh Rencana asuhan
menyeluruh pada ibu atau akseptor KB yang dilakukan sebagaimana
contoh berikut : apabila ibu adalah akseptor KB pil, maka jelaskan tentang
pengertian dan keuntungan KB pil, anjurkan menggunakan pil secara
teratur dan anjurkan untuk periksa secara dini bila ada keluhan. Contoh :
saat ibu menggunakan alat kontrasepsi suntik menjelaskan kepada ibu
untuk datang rutin setiap bulannya sesuai jadwal yang diberikan dan
menjelaskan pada ibu bahwa kenaikan berat badan yang dialami ibu
setelah menggunakan suntik 1 bulan adalah fisiologis.
6. Melaksankan perencanaan Pada tahap ini dilakukan rencana asuhan
kebidanan menyeluruh yang dibatasi oleh standar asuhan kebidanan pada
ibu / akseptor KB. Misalnya asuhan pada akseptor kb untuk tetap rutin
memeriksakan keadaannya pada fasilitas kesehatan terdekat.
7. Evaluasi Evaluasi pada ibu / akseptor KB dapat menggunakan bentuk
SOAP sebagai berikut:
S : Data subjektif, berisi tentang data dari pasien melalui anamesis
(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung tentang keluhan atau
masalah KB. Contohnya : ibu mengatakan ingin mengganti alat
kontrasepsinya dari yang suntik 1 bulan menjadi implan.
O : Data objektif, data yang diapat dari hasil observasi melalui
pemeriksaaan fisik sebelum atau selama pemakaian KB. Contohnya
observasi berat badan ibu dari pemeriksaan sebelumnya saat menggunakan
suntik kb 1 bulan selama pemakaian KB.
A : Analisis dan interprestasi, berdasarkan data yang terkumpul kemudian
dibuat kesimpulan meliputi diagnosis, antisipassi diagnosis atau masalah
potensial, serta perlu tidsknya tindakan segera Contoh : P1A0 ingin
mengganti alat kontrasepsi
P : Perencanaan, merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan
termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau laboratorium,
serta konseling untuk tindak lanjut . Contoh : menganjurkan ibu untuk
tetap rutin menggunakan alat kontrasepsi jika tujuannya masih ingin
menjarangkan kehamilannya, menganjurkan ibu untuk tetap
memperhatikan pola nutrisi yang ibu konsumsi.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BERENCANA PADA NY “N” AKSEPTOR
BARU IMPLAN DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA
TANGGAL 06 MEI 2017
No. Register : 465XXX
Tanggal kunjungan: 6 Mei 2017, Pukul 08:17 WITA
Tanggal pengkajian: 6 Mei 2017, Pukul 13:17 WITA
b. Keluhan Utama
Ibu datang ke RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk memasang KB implan
pertama kali.
c. Riwayat menstruasi
Menarce : 14 tahun
Siklus menstruasi: 28-30 hari 3) Lama menstruasi : 4-7 hari 4) Dismenorea
: Klien mengalami adanya riwayat dismenorea. Dismenorea terjadi pada
setiap masa haid, teratur sekitar 2-3 hari sebelum haid sampai 1-2 hari
haid. Nyeri haid tersebut tidak menganggu aktivitas dan klien tidak minum
obat untuk keluhan tersebut.
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Ibu melahirkan anaknya
yang pertama pada tanggal 6 Mei 2017 pukul 10:00 WITA lahir spontan,
cukup bulan dengan presentasi belakang kepala, jenis kelamin laki-laki,
berat badan lahir yaitu 2600 gram, panjang badan 47 cm dan ditolong oleh
bidan di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Ibu masih dalam pemantauan masa
nifas, telah melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) walaupun air susu ibu
(ASI) belum ada, buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) belum
pernah setelah melahirkan atau selama ± 3 jam terakhir.
e. Riwayat KB Ibu belum pernah menjadi akseptor KB.
f. Riwayat kesehatan 1) Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang a) Tidak
ada riwayat penyakit serius seperti hipertensi, asma, diabetes melitus,
kanker dan penyakit jantung. b) Tidak pernah diopname di rumah sakit
ataupun puskesmas. c) Tidak ada riwayat alergi terhadap obat-obatan dan
makanan. 2) Riwayat penyakit keluarga Tidak ada riwayat keluarga
menderita penyakit serius seperti hipertensi, asma, diabetes melitus,
kanker dan penyakit jantung.
g. Pola kebiasaan sehari-hari 1) Nutrisi Frekuensi makan dalam sehari yaitu 3
kali dengan komposisi nasi, sayur dan lauk pauk, kadang ada buah dalam
porsi yang sedikit dan frekuensi minum air putih dalam sehari yaitu ± 5 gelas
( ±1250 cc). Ibu kadang ngemil makanan ringan seperti biskuit dan minum
teh.
2) Eliminasi BAK 5-7 kali dalam sehari dengan warna kuning, bau amoniak
dan BAB 1-2 kali dalam sehari, konsistensi lunak. Tidak ada nyeri pada saat
BAB/ BAK.
3) Pola istirahat Kebutuhan istirahat tidur siang tidak pernah dan kebutuhan
istirahat tidur malam 6-8 jam.
4) Personal hygiene Mandi dan gosok gigi 2 kali sehari, keramas 2 kali
seminggu, ganti baju dan celana dalam 2 kali sehari tiap habis mandi atau
sewaktu-waktu apabila basah setelah BAK/BAB.
5) Aktivitas Aktivitas sebagai ibu rumah tangga memasak, menyapu,
mengepel dan mencuci.
h. Data psikologis, ekonomi, dan spritual 1) Hubungan ibu, suami dan
keluarga baik. 2) Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami. 3) Ibu
telah membicarakan kepada suami dan keluarganya untuk keinginannya ber-
KB implan. 4) Suami setuju apabila istrinya menggunakan KB implan untuk
menjarangkan kehamilannya. 5) Suami adalah pencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya. 6) Ibu dan keluarga taat dalam
menjalankan ibadah.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran