KTI
Disusun Oleh :
NIM. P1337420215092
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
LAPORAN KASUS
KTI
NIM. P1337420215092
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ii
iii
iv
v
PRAKATA
di Ruang Flamboyan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Laporan Kasus ini
disusun sebagai syarat mata kuliah untuk memenuhi Tugas Akhir pada Program
dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
Kemenkes Semarang,
3. Ibu Walin, STT, M.Kes selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
vi
6. Ibu Dina Indrati DS., M Kep SpMat selaku Ketua Penguji laporan kasus yang
menguji penulis,
7. Bapak dan Ibu dosen serta Staff Program Studi D III Keperawatan Purwokerto
karena itu masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan laporan kasus sangat
penulis harapkan untuk perbaikan penulisan karya ilmiah ini pada masa
mendatang.
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
MOTTO
Ilmu pengetahuan itu bukan yang dihafalkan, melainkan yang memberi manfaat.
ix
PERSEMBAHAN
menyelesaikan laporan kasus sebagai syarat mata kuliah tugas akhir pada Program
Semarang.
1. Bapak dan Ibu (Bapak Mukhtarom dan Ibu Sumini) yang telah
segala hal.
5. Ny. E dan keluarga yang telah bersedia bekerja sama dengan baik
x
6. Ny. M dan keluarga yang telah bersedia bekerja sama dengan baik
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
xi
DAFTAR ISI
PRAKATA ............................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN .................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
E. Manfaat ................................................................................................ 7
xii
A. Konsep Sectio Caesarea ...................................................................... 9
1. Definisi .......................................................................................... 9
2. Klasifikasi ...................................................................................... 9
3. Indikasi .......................................................................................... 10
4. Kontraindikasi ............................................................................... 10
7. Pathway ......................................................................................... 15
1. Definisi .......................................................................................... 16
1. Pengkajian ..................................................................................... 19
2. Diagnosis ....................................................................................... 20
3. Intervensi ....................................................................................... 20
xiii
4. Implementasi ................................................................................. 22
5. Evaluasi ......................................................................................... 24
C. Partisipan ............................................................................................. 27
A. Hasil ................................................................................................... 33
2. Pengkajian ................................................................................... 33
5. Perencanaan ................................................................................. 47
6. Pelaksanaan ................................................................................. 51
7. Evaluasi ....................................................................................... 55
B. Pembahasan ........................................................................................ 62
1. Pengkajian .................................................................................... 62
xiv
3. Perencanaan.................................................................................. 65
4. Pelaksanaan .................................................................................. 67
5. Evaluasi ........................................................................................ 69
A. Simpulan............................................................................................. 71
B. Saran ................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
perawatan kesehatan (Reeder, Martin & Griffin, 2011). Diluar semua itu,
terjadi pada ibu postpartum tidak hanya perubahan fisiologis, namun juga
diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma dan konteks lingkungan
(Herdman, 2015).
performa peran sebagai ibu, putus asa, tidak percaya diri dan cemas yang
1
2
memerlukan proses adaptasi yang tidak mudah bagi ibu postpartum. Rasa
sakit setelah persalinan dan keterbatasan fisik untuk bergerak dapat juga
maupun negara maju terkait dengan rata-rata sectio caesarea yaitu berkisar
berdasarkan data yang diperoleh dari WHO pada Mei 2012, terjadi
ibu ketika menikah dan hamil (<20 atau >35 tahun), pertama kali
caesarea, perasaan tidak aman serta tidak adanya dukungan dan dorongan
Sulistyorini, 2015)
mampu membantu ibu dengan post sectio caesarea agar dapat menjalankan
konselor tentang cara merawat bayi, cara menyusui yang benar, cara
(Bulecheck,dkk, 2015).
lahir dan sangat bermanfaat untuk ibu maupun bayi, seperti cepatnya
kehamilan serta terbinanya hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
bayi baru lahir, tindakan yang dapat dilakukan salah satunya dengan
tidak hanya dimensi fisik saja akan tetapi juga dimensi psikologis, sosial
dan ekonomi (May, K A& Mahlmeister, L.R., 1994 dalam Pricilla, 2016).
benar, cara memandikan bayi serta cara perawatan tali pusat pada bayi
disusun laporan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan
B. Batasan masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan pada Ibu
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
peran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
d. Bagi Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim
2. Klasifikasi
digunakan. Menurut Reeder hanya ada dua tipe yang paling umum
dilakukan, yaitu :
9
10
b. Secarea Klasik
uterus.
3. Indikasi
sebagai berikut :
b. Indikasi janin
gawat janin.
4. Kontraindikasi
antara lain ialah : janin mati, syok, anemia berat, kelainan kongenital
berat.
11
merawat bayi dan menjadi semakin memahami bayi. Pada ibu dengan
sebagainya.
bayinya.
bayinya.
sebagai ibu. Menurut Dewi dan Sunarsih (2011) sebanyak 80% dari
15
B. Konsep Ketidakefektifan Performa Peran pada Ibu Post Partum
1. Definisi Peran
2. Batasan Karakteristik
16
17
4. Faktor Penyebab
a. Biologis
b. Karakteristik ibu
Peran
Parenting Self Efficacy Pada Ibu Pasca Seksio Sesaria seorang ibu
ibu dalam merawat bayinya, biasanya mereka akan merasa takut dan
taking hold ibu memiliki perasaan yang sangat sensitif sehingga mudah
Sehingga pada fase ini, ibu memerlukan dukungan karena masa ini
penyuluhan dalam merawat diri dan juga bayinya sehingga akan muncul
rasa percaya diri dari ibu. Tugas sebagai tenaga kesehatan antara lain
bayi, cara menyusui yang benar, cara merawat luka jahitan, memberikan
pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu seperti gizi bagi ibu post
1. Pengkajian
2. Diagnosis
adalah suatu pola perilaku yang menyimpang dari harapan, norma dan
3. Intervensi
4. Implementasi
a. Peningkatan Peran
peran
kepercayaan diri
24
5. Evaluasi
intervensi yang dilakukan oleh perawat. Bila tidak atau belum berhasil,
menunjukan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
pada ibu post partum sectio caesarea. Dengan fokus masalah keperawatan
B. Batasan Istilah
Karya tulis ilmiah ini berjudul Asuhan Keperawatan pada Ibu Post
dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan
26
27
dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
atas 500 gram. Ketidakefektifan Performa Peran adalah suatu pola perilaku
dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma dan konteks
C. Partisipan
performa peran pada ibu dengan post partum sectio caesarea), dimana
1. Tempat Penelitian
Purwokerto.
2. Waktu Penelitian
3 Mei 2018.
E. Pengumpulan Data
Kemenkes Semarang.
surat izin studi pendahuluan yang telah di acc oleh Kepala Bidang
Rumah Sakit.
maternitas.
29
membimbing penulis.
a. Wawancara
performa peran.
G. Analisa Data
keperawatan.
sesuai dengan desain penelitian dari studi kasus. Dapat disertai dengan
pendukungnya.
H. Etik Penelitian
hak dan kewajiban partisipan (klien). Beri waktu pada partisipan dan
sukarela.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil dari penulisan studi
perlindungan hukum.
BAB IV
A. Hasil
2. Pengkajian
a. Identitas klien
Tabel 4.1
33
34
b. Riwayat Penyakit
Tabel 4.2
Tabel 4.2
Tabel 4.2
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Pola Nutrisi DS: Pasien mengatakan nafsu DS: Pasien mengatakan nafsu
Metabolik makannya sebelum dan makannya sebelum dan
selama dirawat di rumah selama dirawat di rumah
.
38
Tabel 4.3
Pola Eliminasi DS: Pasien mengatakan setelah DS: Pasien mengatakan setelah
operasi belum BAB, dan operasi belum BAB, dan
BAK melalui selang kencing. BAK melalui selang kencing.
DO: Pasien terpasang DC, warna DO: Pasien terpasang DC, warna
urine kuning transparan urine kuning transparan
Pola Persepsi DS: Pasien mengatakan bahwa DS: Pasien mengatakan bahwa
Kognitif dirinya menyadari statusnya dirinya menyadari statusnya
sebagai seorang isteri dan sebagai seorang isteri dan
seorang ibu yang harus seorang ibu dari 2 orang anak
mampu merawat bayinya, yang harus mampu merawat
namun pasien merasa bayinya berdasar pengalaman
terbatas dalam perawatan yang ia dapatkan, namun
bayinya karena kurang pasien merasa terbatas dalam
keterampilan untuk perawatan bayinya karena
39
Tabel 4.3
Pola Stress dan DS: Pasien mengatakan bila ada DS: Pasien mengatakan bila ada
Koping masalah selalu bercerita masalah selalu bercerita
kepada ibu dan suaminya. kepada suaminya.
DO: Pasien tampak ditemani DO: Pasien tampak ditemani
oleh ibu, dan suaminya. oleh kakaknya.
Pola Peran dan DS: Pasien mengatakan sekarang DS: Pasien mengatakan sudah
Hubungan sudah menjadi seorang ibu, menjadi ibu dengan 2 orang
namun pasien belum anak, namun pasien masih
mengetahui cara perawatan kesulitan dalam perawatan
bayinya dengan benar, belum bayinya, masih kaku saat
bisa menggendong bayinya menggendong bayinya,
dengan benar, menyusui belum menyusui dengan
dengan benar, memandikan benar, masih takut dalam
dan melakukan perawatan memandikan bayinya secara
tali pusat bayi. mandiri dan tidak mengerti
40
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.4
3. Konsep Diri
a. Ideal Diri Pasien mengatakan Pasien mengatakan
bahagia atas kelahiran bayi bersyukur atas kelahiran
pertamanya dan merasa bayi keduanya dengan
bersyukur karena diberi selamat, karena
kesempatan menjadi sebelumnya pernah
seorang ibu. mengalami keguguran
yang membuat ia bersedih.
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Kepala
Rambut Hitam, bersih dan lurus Bersih, hitam bergelombang
Mata Konjungtiva ananemis, sklera Konjungtiva ananemis, sklera
43
Tabel 4.5
Anikhterik Anikhterik
Hidung Tidak ada nafas cuping hidung, Tidak ada nafas cuping hidung,
tidak terdapat polip tidak terdapat polip
Telinga Pendengaran baik, simetris, tidak Pendengaran baik, simetris,
ada serumen tidak ada serumen
Mulut dan Gigi mukosa lembab, tidak terdapat mukosa lembab, tidak terdapat
karies gigi karies gigi
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid tyroid
f. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.6
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin 13.1 L 10.5
Leukosit H 11650 H 20560
Hematokrit 38 L 32
Eritrosit 4.4 3.8
Trombosit 156.000 180.000
MCV 85.3 84.0
MCH 29.6 27.5
MCHC 34.7 32.7
RDW 14.2 H 18.1
MPV 11.7 11.2
Hitung Jenis
Basofil 0.1 0.3
Eosinofil L 0.3 L 0.2
Batang L 0.0 L 1.0
Segmen H 86.9 H 85.7
Limfosit L 8.7 L 9.1
Monosit 4.0 3.7
3. Analisa Data
Tabel 4.7
Klien 1
DS: Pasien mengatakan senang dan telah Ketidakadekuatan Katidakefektifan
menantikan kehadiran sang bayi, persiapan peran Performa Peran
namun pasien merasa kesulitan
dalam melakukan perawatan
bayinya dikarenakan kelahiran
secara sectio caesarea yang tidak
direncanakan sebelumnya, pasien
juga merasa kesulitan dalam hal
45
Tabel 4.7
Klien 2
DS: Pasien mengatakan senang dan telah Nyeri Ketidakefektifan
menantikan kehadiran sang bayi, Performa Peran
namun meski pasien telah memiliki
pengalaman dalam perawatan bayi
pasien masih merasa kurang
mampu dan takut dalam melakukan
perawatan bayinya dikarenakan
kelahiran secara sectio caesarea
yang tidak direncanakan
sebelumnya, dan rasa nyeri pada
luka operasi yang tengah dirasakan
pasien sekarang.
DO: Pasien tampak kesulitan dalam
perawatan bayinya, sehingga
dibantu oleh kakaknya dan perawat
4. Diagnosis Keperawatan
Tabel 4.8
Klien 1
DS: Pasien mengatakan senang dan telah Katidakefektifan Ketidakadekuatan
menantikan kehadiran sang bayi, Performa Peran persiapan peran
namun pasien merasa kesulitan
dalam melakukan perawatan
bayinya dikarenakan kelahiran
secara sectio caesarea yang tidak
46
Tabel 4.8
Klien 2
DS: Pasien mengatakan senang dan telah Ketidakefektifan Nyeri
menantikan kehadiran sang bayi, Performa Peran
namun meski pasien telah memiliki
pengalaman dalam perawatan bayi
pasien masih merasa kurang mampu
dan takut dalam melakukan
perawatan bayinya dikarenakan
kelahiran secara sectio caesarea
yang tidak direncanakan
sebelumnya, dan rasa nyeri pada
luka operasi yang tengah dirasakan
pasien sekarang.
DO: Pasien tampak kesulitan dalam
perawatan bayinya, sehingga
dibantu oleh kakaknya dan perawat
47
5. Perencanaan
Tabel 4.9
Tabel 4.9
Klien 2
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC : Peningkatan peran
Performa Peran selama 3x24 jam diharapkan performa 1. Bantu pasien
berhubungan peran pasien dapat efetif dengan mengidentifikasi perannya
dengan Nyeri indikator : dalam keluarga
NOC : penampilan peran R : Peran sebagai ibu
No Indikator Skala Skala (merawat, menyusui dan
Awal Tujuan
1. Melakukan 2 5 menggendong bayi)
peran sesuai 2. Bantu pasien untuk
harapan mengidentifikasi periode
2. Pengetahuan 2 5 transisi peran pada
tentang masa keseluruhan rentang
perubahan peran kehidupan
3. Melaporkan 2 5 R : Ibu mengetahui masa
peningkatan perubahan pada perannya
peran 3. Bantu pasien untuk
4 Melaporkan 2 5 mengidentifikasi
strategi ketidakcukupan peran
perubahan peran R : Apakah ibu mampu
merawat bayi secara
Keterangan:
mandiri, menyusui
1 : tidak adekuat
bayinya
2 : kurang adekuat
4. Bantu pasien untuk
3 : cukup adekuat
mengidentifikasi strategi-
4 : adekuat
strategi positif untuk
5 : sangat adekuat
memanajemen perubahan-
perubahan peran
R : Membantu ibu
menentukan keterampilan
dalam perawatan bayi
5. Ajarkan perilaku-perilaku
baru yang diperlukan oleh
pasien dalam memenuhi
perannya
R : Mengajarkan kepada
ibu keterampilan
perawatan bayi
6. Bantu orang terdekat
maupun keluarga klien
untuk memberikan
dukungan terhadap klien
50
Tabel 4.9
R : Dengan Dukungan
keluarga diharap ibu dapat
termotivasi
NOC 2 : Kinerja Pengasuhan : Bayi NIC 2 : Pendidikan Orangtua
No Indikator Skala Skala : Bayi
Awal Tujuan
1. Menunjukan 3 5 1. Tentukan pengetahuan,
hubungan yang kesiapan dan kemampuan
saling mencintai orangtua (ibu) dalam
2. Berinteraksi 3 5 belajar mengenai
dengan bayi perawatan bayi
untuk R : Untuk mengetahui
meningkatkan sejauh mana pengetahuan
rasa percaya ibu terhadap perawatan
3. Memilih 3 5 bayi
tambahan 2. Ajarkan orangtua (ibu)
pengasuhan keterampilan dalam
yang tepat merawat bayi yang baru
lahir
R : Ibu mampu
Keterangan :
memberikan perawatan
1 : tidak pernah menunjukan
pada bayinya
2 : jarang menunjukan
3. Perkuat perilaku peran
3 : kadang-kadang menunjukan
(sebagai) ibu
4 : sering menunjukan
R : Ibu dapat melakukan
5 : secara konsisten menunjukan
perawatan secara mandiri
4. Perkuat keterampilan yang
telah dilakukan orangtua
(ibu) dengan baik dalam
merawat bayi untuk
meningkatkan
kepercayaan diri
R : Ibu percaya diri dalam
merawat bayinya
51
6. Pelaksanaan
Tabel 4. 10
Diagnosa Hari 1(Jumat, 6 April 2018) Hari 2(Sabtu, 7 April 2018) Hari 3(Minggu, 8 April 2018)
Keperawatan
Klien 1 Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
Ketidakefektifan 13.00 Mengkaji keadaan umum 08.00 Mengukur tanda-tanda 08.00 Mengukur tanda-tanda
performa peran dan kesadaran pasien vital vital
berhubungan
dengan 13.15 Mengkaji keluhan pasien 08.15 Mengkaji keluhan klien 08.15 Mengkaji keluhan klien
ketidakadekuatan
persiapan peran 13.30 Mengkaji keluhan pasien 10.45 Mendengarkan keluhan 09.00 Mendengarkan keluhan
dalam menjalankan peran pasien dan perasaannya pasien dan perasaannya
barunya tentang perawatan bayinya tentang perawatan bayinya
15.00 Mendengarkan secara 11.00 Membantu pasien untuk 09.30 Membantu pasien untuk
aktif keluhan pasien mengidentifikasi mengidentifikasi
kekurangan dalam peran kekurangan dalam peran
Tabel 4. 10
15.30 Bantu pasien untuk 11.30 Mendemonstrasikan beberapa 11.00 Mendengarkan serta
mengidentifikasi teknik menyusui yang benar memahami perasaan
kekurangan dalam peran pasien
Hari 1 (Kamis, 12 April 2018) Hari 2 (Jumat, 13 April 2018) Hari 3 (Sabtu, 14 April
2018)
Klien 2 Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
Ketidakefektifan 11.00 Mengkaji keadaan umum 08.00 Mengukur tanda-tanda vital 08.00 Mengukur tanda-
performa peran dan kesadaran pasien tanda vital
berhubungan
dengan nyeri 11.15 Mengkaji keluhan pasien 08.15 Mengkaji keluhan pasien 08.15 Mengkaji keluhan
53
Tabel 4. 10
pasien
13.30 Mendengarkan secara aktif 09.30 Membantu pasien untuk 09.45 Membantu pasien
keluhan pasien mengidentifikasi kekurangan untuk
dalam peran mengidentifikasi
kekurangan dalam
peran
13.45 Membantu pasien 10.00 Mengevaluasi pasien tentang 10.00 Mengajarkan pasien
mengidentifikasi perannya perilaku baru untuk tentang perilaku
(peran sebagai ibu) memenuhi peran (evaluasi baru untuk
teknik menyusui yang benar) memenuhi peran
(mengajarkan teknik
memandikan bayi
dan perawatan tali
pusat yang baik)
14.30 Bantu pasien untuk 10.20 Mendemonstrasikan beberapa 10.30 Mendengarkan serta
mengidentifikasi teknik menyusui yang benar memahami perasaan
54
Tabel 4. 10
7. Evaluasi
Tabel 4.11
DX Hari 1(Jumat, 6 April 2018) Hari 2(Sabtu, 7 April 2018) Hari 3(Minggu, 8 April 2018)
Klien 1
Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan belum mampu S : Pasien mengatakan senang mendapat S : Pasien mengatakan sudah tidak takut
performa peran melakukan perawatan pada dukungan dari ibu dan suaminya maupun bingung dalam melakukan
berhubungan bayinya secara mandiri karena dalam melakukan perawatan bayinya perawatan bayinya karena pasien
dengan rasa nyeri yang ia rasakan. meski masih dibantu dalam merawat mendapat dukungan dan bantuan dari
ketidakadekuatan bayinya. ibu dan suaminya, pasien mengatakan
persiapan peran. O : Pasien tampak kesulitan segera setelah nyerinya hilang dapat
menggendong bayinya, bayi O : Pasien sudah tidak kesulitan melakukan perawatan bayinya secara
rewel, belum bisa menyusui menggendong bayinya, bayi tidak mandiri.
dengan benar. rewel, bisa menyusui dengan benar,
belum bisa memandikan bayinya O : Pasien sudah tidak kesulitan
A : Masalah belum teratasi secara mandiri. menggendong bayinya, bayi tidak
No Indikator Awal Tujuan Hasil rewel, bisa menyusui dengan benar,
1. Melakukan 2 5 2 A : Masalah belum teratasi bisa memandikan bayinya meski
No Indikator Awal Tujuan Hasil dibantu orang lain, dapat melakukan
peran sesuai
harapan 1. Melakukan 2 5 3 perawatan tali pusat.
2. Pengetahua 2 5 2 peran sesuai
n tentang harapan A : Masalah teratasi sebagian
No Indikator Awal Tujuan Hasil
masa 2. Pengetahuan 2 5 3
tentang masa 1. Melakukan 2 5 5
56
Tabel 4.11
Tabel 4.11
.
dengan bayi dengan bayi No Indikator Awal Tujuan Hasil
Tabel 4.11
Klien 2
Dx Hari 1 (Kamis, 12 April 2018) Hari 2 (Jumat, 13 April 2018) Hari 3 (Sabtu, 14 April 2018)
Ketidakefektifan S : Pasien mengatakan belum mampu S : Pasien mengatakan berdasarkan S : Pasien mengatakan memahami cara
performa peran melakukan perawatan pada pengalamannya merawat bayi, pada perawatan bayi mulai dari teknik
berhubungan bayinya secara mandiri karena usia bayi 2 bulan pasien baru menyusui, memandikan bayi dan
dengan nyeri rasa nyeri yang ia rasakan. mampu melakukan perawatan bayi perawatan tali pusatnya.
secara mandiri.
O : Pasien tampak tidak benar dalam O : Pasien sudah tidak kesulitan
menggendong bayinya, bayi O : Pasien sudah tidak kesulitan menggendong bayinya, bayi tidak
rewel, belum bisa menyusui menggendong bayinya, bayi tidak rewel, bisa menyusui dengan benar,
59
Tabel 4.11
dengan benar. rewel, bisa menyusui dengan benar, bisa memandikan bayinya meski
tidak bisa memandikan bayinya. dibantu orang lain, dapat melakukan
A : Masalah belum teratasi perawatan tali pusat.
No Indikator Awal Tujuan Hasil A : Masalah belum teratasi
No Indikator Awal Tujuan Hasil A : Masalah teratasi sebagian
1. Melakukan 2 5 2
No Indikator Awal Tujuan Hasil
peran 1. Melakukan 2 5 3
sesuai peran sesuai 1. Melakukan 2 5 5
harapan harapan peran sesuai
2. Pengetahua 2 5 2 2. Pengetahuan 2 5 3 harapan
n tentang tentang masa 2. Pengetahuan 2 5 4
masa perubahan tentang masa
perubahan peran perubahan
peran 3. Melaporkan 2 5 3 peran
3. Melaporka 2 5 2 peningkatan 3. Melaporkan 2 5 4
n peran peningkatan
peningkata 4 Melaporkan 2 5 3 peran
n peran strategi 4 Melaporkan 2 5 4
4 Melaporka 2 5 2 perubahan strategi
n strategi peran perubahan
perubahan Keterangan: peran
peran 1 : tidak adekuat Keterangan:
Keterangan: 2 : kurang adekuat 1 : tidak adekuat
1 : tidak adekuat 3 : cukup adekuat 2 : kurang adekuat
60
Tabel 4.11
Tabel 4.11
B. Pembahasan
yang telah penulis lakukan pada ke dua responden, Ny. E dan Ny. M selama 3
hari.
1. Pengkajian
pada klien 2 pada tanggal 12 April 2018. Dalam pengambilan kasus ini,
dahulu, riwayat ante natal care, dan riwayat persalinan baik sebelumnya
63
ataupun saat ini. Pengkajian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan
konsep citra diri klien serta mengkaji mengenai respon klien terhadap
perawatan bayi baru lahir dan ketidakmampuan dalam merawat bayi baru
pengkajian ini tidak dilakukan maka penulis tidak akan dapat melakukan
anak, serta dikarenakan rasa khawatirnya tentang luka post operasi sectio
Hal ini sesuai dengan teori menurut Reva dan Rubin dalam (Dewi,
fokus perhatian ibu tertuju pada dirinya sendiri, dan didukung oleh
64
bayinya.
2. Diagnosis Keperawatan
cara perawatan bayi yang baik dan benar, juga dikarenakan kelahiran
data subjektif klien mengatakan masih merasa kurang mampu dan takut
sectio caesarea yang tidak direncanakan sebelumnya, dan rasa nyeri pada
benar, klien juga tampak bingung ketika ditanya mengenai cara merawat
bayi baru lahir. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Fitriana (2015)
(Wilkinson, 2013)
3. Perencanaan
merawat bayi yang baru lahir, perkuat perilaku peran (sebagai) ibu,
4. Pelaksanaan
harapan peran klien yaitu cara menyusui yang benar, cara merawat tali
2013).
pertama yang penulis ajaran ialah cara menyusui yang benar, dengan
bayi dan bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi pada bayi, serta
Prosedur (SOP).
5. Evaluasi
Ny. M, pada hari terakhir didapatkan data subjektif klien sudah tidak
takut maupun bingung lagi dalam perawatan pada bayinya karena klien
memahami cara perawatan pada bayi dengan benar setelah diajarkan oleh
benar, menyusui dengan benar dan bayi tidak rewel, serta memahami
(skala awal 2, skala tujuan 5 dengan skala hasil 5), pengetahuan tentang
masa perubahan peran (skala awal 2, skala tujuan 5 dengan skala hasil 4),
hasil 4), melaporkan strategi perubahan peran (skala awal 2, skala tujuan
Hasil evaluasi klien 2 pada hari ketiga Sabtu, 14 April 2018 dengan
(skala awal 2, skala tujuan 5 dengan skala hasil 5), pengetahuan tentang
masa perubahan peran (skala awal 2, skala tujuan 5 dengan skala hasil 4),
hasil 4), melaporkan strategi perubahan peran (skala awal 2, skala tujuan
ketidakcukupan peran.
BAB V
A. Kesimpulan
dengan post partum sectio caesarea yang dilakukan selama 3x24 jam pada
performa peran. Dari hasil wawancara kepada kedua pasien didapat hasil
yang hampir serupa, data subjektif yang diperoleh penulis dari kedua
klien mengatakan masih takut dalam perawatan bayinya yang baru lahir.
Adapun data objektif yang tampak dari kedua klien menunjukan bahwa
bayinya.
71
72
yang benar, cara merawat tali pusat dengan benar, cara memandikan bayi
yang benar, cara memandikan bayi dan cara merawat tali pusat),
B. Saran
Berdasarkan analisan dan kesimpulan, maka dalam sub bab ini penulis akan
1. Bagi Rumah Sakit, penulis menyarankan agar rumah sakit dapat lebih
peran pada ibu post sectio caesarea karena untuk perawatan dirumah pada
psikologis post partum klien karena pada fase ini klien rentan mengalami
merasa kecewa sendirian, takut atau tidak mencintai bayi mereka dan
karena hal ini baik bagi kondisi psikologis ibu, serta penerimaan ibu pada
bayinya.
DAFTAR PUSTAKA
efficacy pada ibu pasca seksio sesaria melalui konseling. Jurnal Ners
Mocomedia.
Kemenkes RI.
Cahyo, K., Rinawati, E,. Widagdo, L & Solikha, A.D. (2008) kajian adaptasi
Dewi, N. V., Sunarsih, T. (2011). Asuhan kebidanan pada ibu nifas. Jakarta :
Salemba Medika.
Fitriana, A.L., Nurbaeti, S. (2015). Gambaran kejadian postpartum blues pada ibu
Oktober 2017).
Gisrang, M.B., Novalina, M., Jaji. (2015). Pengaruh psikoedukasi terhadap tingkat
Herdman, T. H., dan Kamitsuru, S. (2015). Nanda, 2015-2017 edisi 10. Jakarta:
EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2014). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisis
Katikireddi, S.V., Gorman, D.R., & Leyland, A.H. (2013) A comparison of trends
2017).
Yogyakarta : Ganbika
Moorhead, S., Marion, J., Meridean, L.M dan Elizabeth, S. (2013). Nursing
Yogyakarta : Mediaction.
Oktafiani, S., Fajarsari, D. & Mulidah, S. (2014). Pengaruh usia dan konsep diri
terhadap pencapaian peran ibu saat bayi usia 0-6 bulan di desa
Ilmiah Kebidanan, Vol. 5 No. 1 Edisi Juni 2014, hlm. 33-42. (online
http://www.akbidylpp.ac.id/ojs/ index.php/Prada/article/view/89/79)
Pricilla, Vetty. (2016). Perawatan bayi baru lahir dengan pendekatan model
mother-baby care (M-BC) sebagai inovasi dalam upaya
memandirikan ibu postpartum. Jurnal Ners Keperawatan, Vol. 9 No
1(42-48). (online http://ners.fkep.unand.ac.id) diakses pada tanggal 18
Oktober 2017 pukul 10.46 WIB
Rusli, R.A., Meiyuntariningsih, T., Warni, E.W. (2011). Perbedaan depresi pasca
melahirkan pada ibu primipara ditinjau dari usia ibu hamil. Jurnal
INSAN Vol. 13 No. 01, April 2011(21-31). (online
http://www.journal.unair.ac.id/ filerPDF/artikel%203-13-1.pdf,
Sumelung, V., Kundre, R., & Karundeng, M. 2014. Faktor–faktor yang berperan
November 2017).
Wahyuni, S., Murwati, Supiati. (2014). Faktor internal dan eksternal yang
http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/Int/article/view/92/82,
Wilkinson, J.M. & Ahern, N.R. (2013). Buku saku diagnosis keperawatan :
Jakarta : EGC
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2617/2121,
Disusun Oleh :
NIM. P1337420215092
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU POSTPARTUM SECTIO
PURWOKERTO
I. PENGKAJIAN
NIM : P1337420215092
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Umur : 23 th
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
No. RM : 02046804
Diagnosa Medis : SCTP a/i Letak Oblique
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. D
Umur : 27 th
Pekerjaan : TNI
Agama : Islam
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
P : trauma pembedahan
S : skala 7
2. Keluhan Tambahan
rumah sakit
sesar.
6. Riwayat Antrenatal Care
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
7. Riwayat Persalinan
dimulai pukul 09.30 dan selesai pukul 10.20 WIB, ini merupakan
minggu.
C. Data Bayi
1. Pemeriksaan Antropometri
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar kepala : 32 cm
d. Lingkar dada : 33 cm
e. Lingkar lengan : 10 cm
f. Apgar score :
Tanda 0 1 2 score
A (Appearance) Pucat Badan Seluruh 2
Warna kulit merah, tubuh
ekstremit kemerah-
as biru merahan
P (Pulse) Tidak Dibawah Diatas 100 2
Frekuensi ada 100
G (Gremace) Tidak Sedikit Menangis, 2
Reaksi terhadap ada batuk atau
rangsang bersin
A (Activity) Lumpuh Ekstremi Gerakan 1
Tonus otot tas dalam aktif
fleksi
sedikit
R (Resusitasi) Tidak Lemah, Menangis 2
Usaha bernafas ada tidak kuat
teratur
Jumlah 9
2. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 36.5 ºC
b. Nadi : 154x/menit
c. Respirasi : 54x/menit
c. Genitalia : laki-laki
d. Anus : ada
e. Refleks :
1) Mata : mengedip (eyeblink reflex) baik
bayi yang baik dan benar. Selama hamil pasien tidak aktif dalam
perawatan pada bayi seperti mandi dan perawatan tali pusat dengan
3. Konsep diri
a. Ideal diri
Pasien mengatakan bahagia atas kelahiran bayi pertamanya dan
ibu.
b. Harga diri
sebelumnya.
c. Body image
maka dari itu bila klien maupun keluarga klien sakit segera
per hari.
3. Pola Eliminasi
yang dirasakannya.
No Kemampuan 0 1 2 3 4
1 Berpakaian
2 Toileting
3 Ambulansi/ROM
4 Makan/minum
5 Mandi
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
4 : Ketergantungan total
F. Riwayat Obstetrik
1. Menarche : 13 tahun
2. Siklus haid : 28 hari
G. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran : Composmentis
Selama Hamil : 90 kg
N : 90x/menit
RR : 18x/menit
S : 36 ºC
6. Kepala
terdapat polip
serumen
9. Genitalia
a. Lochea : rubra
c. Jumlah : 50 cc
10. Ekstremitas
tangan kanan
IUD.
I. Pemeriksaan Penunjang
J. Terapi
a. IVFD RL 20 tpm
IV. INTERVENSI
VI. EVALUASI
Tabel 7. Evaluasi
Keterangan :
1 : tidak pernah menunjukan
2 : jarang menunjukan
3 : kadang-kadang menunjukan
4 : sering menunjukan
5 : secara konsisten menunjukan
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantu pasien mengidentifikasi perannya dalam
keluarga
2. Tentukan pengetahuan, kesiapan dan kemampuan
orangtua (ibu) dalam belajar mengenai perawatan
bayi
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
ketidakcukupan peran
4. Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi-
strategi positif untuk memanajemen perubahan-
perubahan peran
5. Ajarkan perilaku-perilaku baru yang diperlukan
oleh pasien dalam memenuhi perannya
III S : Pasien mengatakan mulai dapat melakukan miring
kanan dan kiri, meski masih sedikit terasa sulit.
O : Pasien tampak mampu menggeserkan badannya dan
miring kanan dan kiri
No Kemampuan 0 1 2 3 4
1 Berpakaian
2 Toileting
3 Ambulansi/ROM
4 Makan/minum
5 Mandi
A : masalah belum teratasi
No Indikator Skala Skala Skala
Awal Tujuan Hasil
1. Keseimbangan 3 5 4
2. Bergerak 3 5 3
dengan mudah
3. Performa posisi 3 5 3
tubuh
Keterangan :
1 : Gangguan ekstrem
2 : Gangguan berat
3 : Gangguan sedang
4 : Gangguan ringan
5: Tidak ada gangguan
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantu pasien dengan ambulasi awal
2. Bantu pasien untuk duduk
3. Ajarkan teknik ambulasi dan berpindah yang aman
4. Dorong ambulasi independen dalam batas aman
Sabtu, I S : Pasien mengatakan masih merasa nyeri
7 April 2018 P: trauma pembedahan
Q: seperti ditusuk-tusuk Resti
R: nyeri daerah sekitar luka operasi
S: skala 5
T: kadang-kadang(hilang timbul)
O : Pasien tampak mengerutkan dahi dan meringis
menahan sakit
A : Masalah belum teratasi
No Indikator Skala Skala Skala
Awal Tujuan Hasil
1. Mengenali 2 5 4
kapan nyeri
terjadi
2. Menggunakan 2 5 4
tindakan
pencegahan
3. Melaporkan 2 5 3
nyeri yang
terkontrol
Keterangan:
1: Tidak pernah menunjukan
2: Jarang menunjukan
3: Kadang-kadang menunjukan
4: Sering menunjukan
5: Secara konsisten menunjukan
P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komperhensif
yang meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
dan faktor pencetus
2. Ajarkan penggunaan teknik non farmakologi (nafas
dalam)
3. Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
membantu penurunan nyeri.
II S : Pasien mengatakan senang mendapat dukungan dari
ibu dan suaminya dalam melakukan perawatan
bayinya meski masih dibantu dalam merawat
bayinya.
O : Pasien sudah tidak kesulitan menggendong bayinya,
bayi tidak rewel, bisa menyusui dengan benar, belum
bisa memandikan bayinya secara mandiri.
A : Masalah belum teratasi
No Indikator Skala Skala Skala
Awal Tujuan Hasil
1. Melakukan 2 5 3
peran sesuai
harapan
2. Pengetahuan 2 5 3
tentang masa
perubahan
peran
3. Melaporkan 2 5 3
peningkatan
peran
4 Melaporkan 2 5 3
strategi
perubahan
peran
Keterangan:
1 : tidak adekuat
2 : kurang adekuat
3 : cukup adekuat
4 : adekuat
5 : sangat adekuat
PURWOKERTO
I. PENGKAJIAN
NIM : P1337420215092
A. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 30 th
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
No. RM : 02049387
Diagnosa Medis : SCTP a/i Induksi Gagal
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Umur : 35 th
Pekerjaan : buruh
Agama : SMP
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
P : trauma pembedahan
S : skala 6
2. Keluhan Tambahan
sesar.
a. Trimester I
c. Trimester III
7. Riwayat Persalinan
bulan 41 minggu.
C. Data Bayi
1. Pemeriksaan Antropometri
b. Panjang badan : 50 cm
c. Lingkar kepala : 34 cm
d. Lingkar dada : 33 cm
e. Lingkar lengan : 9 cm
f. Apgar score :
Tanda 0 1 2 score
A (Appearance) Pucat Badan Seluruh 2
Warna kulit merah, tubuh
ekstremit kemerah-
as biru merahan
P (Pulse) Tidak Dibawah Diatas 100 2
Frekuensi ada 100
G (Gremace) Tidak Sedikit Menangis, 2
Reaksi terhadap ada batuk atau
rangsang bersin
A (Activity) Lumpuh Ekstremi Gerakan 1
Tonus otot tas dalam aktif
fleksi
sedikit
R (Resusitasi) Tidak Lemah, Menangis 2
Usaha bernafas ada tidak kuat
teratur
Jumlah 9
2. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 36 ºC
b. Nadi : 140x/menit
c. Respirasi : 54x/menit
c. Genitalia : laki-laki
d. Anus : ada
e. Refleks :
Pasien mengatakan telah siap untuk menjadi ibu bagi 2 orang anak,
mandiri.
3. Konsep diri
a. Ideal diri
b. Harga diri
c. Body image
maka dari itu bila klien maupun keluarga klien sakit segera
dibawa berobat ke pelayanan kesehatan terdekat, saat hamil
dirasa.
per hari.
3. Pola Eliminasi
dirasakannya.
No Kemampuan 0 1 2 3 4
1 Berpakaian
2 Toileting
3 Ambulansi/ROM
4 Makan/minum
5 Mandi
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Dibantu alat
4 : Ketergantungan total
sebagai seorang isteri dan seorang ibu dari 2 orang anak yang
suaminya.
1. Menarche : 13 tahun
G. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran : Composmentis
Selama Hamil : 69 kg
N : 91x/menit
RR : 20x/menit
S : 36 ºC
6. Kepala
terdapat polip
7. Dada
setinggi pusat.
9. Genitalia
a. Lochea : rubra
c. Jumlah : 100 cc
10. Ekstremitas
tangan kiri
I. Pemeriksaan Penunjang
J. Terapi
a. IVFD RL 20 tpm
IV. INTERVENSI
V. IMPLEMENTASI
VI. EVALUASI
Tabel 7. Evaluasi
Keterangan :
1 : tidak pernah menunjukan
2 : jarang menunjukan
3 : kadang-kadang menunjukan
4 : sering menunjukan
5 : secara konsisten menunjukan
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantu pasien mengidentifikasi perannya
dalam keluarga
2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
ketidakcukupan peran
3. Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi-
strategi positif untuk memanajemen
perubahan-perubahan peran
4. Ajarkan perilaku-perilaku baru yang
diperlukan oleh pasien dalam memenuhi
perannya
SECTIO CAESAREA
Disusun oleh :
PI337420215092
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SECTIO CAESAREA
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
B. SASARAN
Flamboyan RSMS
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. MEDIA
Leaflet
F. MATERI
Terlampir
G. EVALUASI
H. DAFTAR PUSTAKA
Monika, F.B. (2015). Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta : Mizan
Publik
Sembiring, Juliana Br. (2017). Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
oleh seorang ibu kepada bayinya, demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi
perlu dijadwal karena menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik
bagi produksi ASI. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan
didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat
dapat mengkosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam
lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi tidak
memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola
C. Posisi Menyusui
2. Posisi duduk
ialah:
1. Bagi bayi
rumah sakit.
2. Bagi Ibu
rahim
d. Mengurangi berat badan ibu
4. Bayi akan melakukan hisapan lambat dan dalam, serta menelan ASI
(Sembiring, 2017)
2. BAB berbiji
(Rahayu, 2016)
1. Menjaga privasi
2. Mengatur posisi pasien dengan nyaman (bila duduk lebih baik
sanggah seluruh tubuh bayi jangan hanya leher dan bahunya saja
7. Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada dada ibu dengan
meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di
8. Mengajari ibu untuk memegang payudara ibu dengan ibu jari di atas
dan jari yang lain menopang di bawah serta jangan menekan puting
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi
mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
15. Setelah selesai menyusui, ajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit ASI
1. BAK >6 kali dalam sehari dan BAB berbij 8. Memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari
yang lain menopang di bawah serta jangan menekan
2. Setiap menyusu lahap (isapannya kuat)
puting susu dan areolanya
3. Payudara ibu terasa lunak
9. Merangsang membuka mulut bayi dengan
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUI
menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh
DENGAN BENAR
sudut mulut bayi
1. Cuci tangan sebelum menyusui
10. Setelah bayi mulai menghisap, usahakan tidak
2. Mengatur posisi pasien dengan nyaman memegang atau menyangga payudara lagi
(bila duduk lebih baik menggunakan tem-
pat duduk yang rendah agar kaki ibu tidak 11. Memperhatikan bayi selama menyusui
menggantung dan punggung ibu bersandar DISUSUN OLEH:
RESTI NUR LELA
pada sandaran kursi) 12. Melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukan ke P1337420215092
mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi
3. Mempersilahkan dan membantu ibu mem-
ditekan ke bawah
buka pakaian bagian atas
13. Mengoleskan sedikit ASI pada puting susu dan
4. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan
areola, biarkan kering dengan sendirinya
sedikit, kemudian dioleskan pada puting
K E ME N TR IA N K ES E HA TA N R I
dan sekitar areola payudara (sebagai P O L T EK KE S K E ME NK ES S EMA R AN G
14. Menyendawakan bayinya : Bayi digendong tegak
P R OD I D III K E P ER A WA T AN
disinfektan dan menjaga kelembaban
dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung P U R WO K ER T O
putting susu) 2018
ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa atau
dipangku secara tengkurap
5. Menghadapkan bayi ke dada ibu
dengan posisi sanggah seluruh tubuh
bayi jangan hanya leher dan bahunya
A P A Y A N G D I M A K S U D
D E N G A N T E K N I K
M E N Y U S U I Y A N G B E N A R ?
MACAM-MACAM POS I S I MENYUSUI hangat dan kepribadian yang
percaya diri
Adalah cara memberikan ASI kepada (SEMBIRING, 2017)
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan 2. Manfaat bagi Ibu
1. Posisi berbaring miring
bayi dengan benar (Rahayu, 2016)
a. Ungkapan kasih sayang seorang ibu
2. Posisi Posisi duduk kepada bayinya.
NYUSUI
Sebaiknya dalam menyusui bayi a. Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi
tidak dijadwal, sehingga tindakan me- sampai usia enam bulan
SECTIO CAESAREA
Disusun oleh :
PI337420215092
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Sub pokok bahasan : Definisi, tujuan, persiapan alat dan bahan, serta
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
RSMS
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet
F. MATERI
Terlampir
G. EVALUASI
H. Daftar Pustaka
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta :
Salemba Medika
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
tubuh bayi bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan adanya infeksi.
jangan sampai bayi kedinginan serta kemasukan air ke hidung, mulut, atau
4. Bedak, sabun
5. Kapas minyak
(Hidayat, 2009)
1. Cuci tangan
2. Tidurkan bayi di atas meja yang telah diberi alas handuk atau perlak
3. Lepas baju, popok, dan selimuti bayi dengan handuk agar tidak
kedinginan
6. Sanggalah punggung dan leher bayi dengan telapak tangan kiri sementara
8. Bersihkan dengan sabun, tubuh bagian depan (dada dan abdomen) dan
11. Masukan atau bilas dengan air hangat, masukan bayi kedalam bak atau
tempat untuk memandikan bayi dan tahan punggung serta kepala dengan
13. Olesi minyak telon ke bagian perut dan punggung bayi supaya bayi
merasa hangat
14. Beri bedak pada daerah leher, ketiak, paha, dan pantat
15. Tempatkan bayi di atas alas dan popok yang hangat dan kering,
19. Bungkus atau bedong bayi dengan selimut/bedong yang bersih dan
kering
1. Bak mandi (tempat air hangat) 2. Tidurkan bayi di atas meja yang
yang dilakukan untuk menjaga agar
telah diberi alas handuk atau per-
2. Satu set pakaian
tubuh bayi bersih, terasa segar, dan lak
(baju, popok, selimut
mencegah kemungkinan adanya 3. Lepas baju, popok, dan selimuti
3. Bedak, sabun bayi dengan handuk agar tidak
infeksi. kedinginan
4. Kapas minyak
Disusun oleh :
PI337420215092
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Sub pokok bahasan : Definisi, tujuan, hal-hal yang perlu diperhatikan, persiapan
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
mampu :
Ibu menyusui dengan kelahiran secara sectio caesarea di ruang Flamboyan RSMS
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet
F. MATERI
Terlampir
G. EVALUASI
H. DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC
Saleha, Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Makasar : Salemba Medika
MATERI PENYULUHAN
Menurut Hidayat (2009) perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang
bertujuan merawat tali pusat pada bayi lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya
infeksi.
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus dalam keadaan kering dan bersih
1. Kasa steril
1. Cuci tangan
2. Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas san keringkan dengan kasa steril
3. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi
5. Jika tali pusat terkena kotoran feses, cuci dengan sabun dan air bersih kemudian
keringkan
6. Cuci tangan
PERHATIAN!!! PERAWATAN TALI PUSAT
kesehatan P1337420215092
2. Mempercepat proses pengeringan tali 4. Lipat popok dibawah sisa tali pusat
3. Mempercepat terlepasnya tali pusat bayi feses, cuci dengan sabun dan air
bersih kemudian keringkan
4. Mencegah terjadinya tetanus pada bayi
6. Cuci tangan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)