Disusun oleh
Koordinator KIA-KB
Dikoreksi oleh:
Manejemen Mutu
Disetujui oleh
Kepala
UPTD Puskesmas Ngadi
(NINIK S,Amd.Keb)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, POA (Plan of Action) Program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) KB (Keluarga Berencana) di UPTD Puskesmas Ngadi telah dapat
diselesaikan.
UPTD Puskesmas Ngadi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri telah menyusun suatu
POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) KB (Keluarga Berencana) yang
diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Program Gizi di tahun
berikutnya.
POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) KB (Keluarga Berencana) ini
memuat uraian tentang pencapaian kegiatan Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
- KB(Keluarga Berencana) tahun sebelumnya dan analisa permasalahannya serta
rencana tindak lanjut untuk pencapaian kegiatan Program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) KB (Keluarga Berencana) tahun yang akan datang.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan POA
Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) - KB(Keluarga Berencana) ini. Saran serta
kritik membangun tentunya sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) KB
(Keluarga Berencana) ini dapat bermanfaat bagi Penanggungjawab Program dan
pelaksana di Puskesmas.
Penyusun
NINIK SUPRIJANI,Amd.Keb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
BAB IIANALISA SITUASI
a. Identitas Puskesmas
b. Wilayah Kerja
1. Data Geografis
2. Data Demografis
BAB IIIISU STRATEGIS
a. Identifikasi Masalah
b. Penentuan Prioritas
BAB IV ANALISIS PENYEBAB DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
a. Analisis Penyebab Masalah
b. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
BAB V RENCANA KEGIATAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sudah merdeka lebih dari 70 tahun, namun persoalan gizi
masih menghantui sebagian warganya. Bangsa Indonesia masih harus berjuang
memerangi beberapa penyakit dan masalah kurang gizi yang saling berinteraksi
satu sama lain. Masalah gizi buruk pada anak balita di Indonesia menjadi
prioritas utama pembangunan kesehatan dan gizi.
Timbulnya masalah gizi buruk disebabkan oleh banyak faktor, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dipengaruhi oleh
penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan gizi secara kuantitas maupun
kualitas, sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang
baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta rendahnya ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga. Sebagai pokok masalah di masyarakat adalah rendahnya
pendidikan,
pengetahuan
dan
keterampilan
serta
tingkat
pendapatan
masyarakat.
Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk
memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.Bukan hanya dari
dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak orang tua, keluarga, pemuka
masyarakat maupun agama dan pemerintah.
Dari kegiatan Pengambilan Data Dasar (PDD) yang telah dilakukan
beberapa waktu yang lalu, didapatkan beberapa masalah yang harus
diselesaikan
diantaranya
masih
terdapatnya
kasus
gizi
buruk,
tingkat
BAB II
ANALISIS SITUASI
UPTD PUSKESMAS NGADI
A. Identitas Puskesmas
1.
Nama Puskesmas
: Puskesmas Ngadi
2.
: P3506020102
3.
Alamat
4.
No. Telp/fax
: 0355 491001
5.
Pimpinan
Tahun berdiri
6.
Jenis Puskesmas
: Puskesmas(Non Perawatan)
7.
Visi
8.
Misi
1. Menggerakkan
Pembangunan
Berwawasan
dan
meningkatkan
mutu
lingkungannya.
: Kesehatan Anda Prioritas Kami
Motto
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
: Kabupaten Tulungagung
Sebelah Barat
: Pegunungan Wilis
DESA
1.
2.
3.
4.
5.
Ngetrep
Ngadi
Kranding
Ponggok
Petungrot
0-1
113
155
111
62
100
2-4
283
388
278
154
254
5-6
113
155
111
62
101
7-14
329
448
322
178
294
15-64
2377
3253
2337
1293
2127
> 65
291
399
286
158
261
3506
4798
3445
1907
3137
6.
7.
8.
o
Maesan
Kedawung
Pamongan
JUMLAH
151
173
121
986
378
432
303
247
150
173
121
986
438
501
352
2862
3170
3629
2544
20730
388
444
312
253
4675
5352
3753
3057
0
Sumber : BPS Pusat, Kemenkes RI & LB3 KIA 2016
2-4 tahun
5-6 tahun
7-14 tahun
15-64 tahun
> 65 tahun
NO.
TINGKATPENDIDIKAN
JUMLAH
1
2
3
4
5
TK
SD / MI
SLTP/MTS
SLTA/MAN
Akademi/Perguruan Tinggi
24
20
4
1
0
JUMLAH
49
Wilayah Kerja
10
5
0
TK
SD / MIS MP / MT
AKADEMI
SMU
s
/ MA/ Perguruan Tinggi
PEMERINTAH
1
SWASTA
-
Puskesmas Pembantu
1
BKIA
1
Dokter Umum
2
Bidan Praktek
9
Sumber : Laporan Puskesmas Ngadi Tahun 2016
TOTAL
1
1
1
1
9
Puskesmas Induk
Puskesmas
Pembantu
BKIA
Dokter Umum
Bidan Praktek
Kondisi InternalPuskesmas
1. KondisiSumber Daya Manusia
Tabel 2.4. SDM di Puskesmas Ngadi, Tahun 2016
NO. JENIS TENAGA
PKM INDUK
PUSTU
1
Dokter
1
2
Dokter gigi
1
3
Bidan
9
1
4
Perawat
2
5
Perawat Gigi
1
6
Petugas Gizi
1
7
Petugas Sanitasi
1
8
Analis Kesehatan
1
9
Asisten Apoteker
1
10 Tata Usaha
5
TOTAL
20
1
Sumber : Laporan Puskesmas Ngadi Tahun 2016
JUMLAH
1
1
10
2
1
1
1
1
1
5
21
: 1 Unit
Sepeda Motor
: 3 Unit
: ada
Fasilitas PLN
: ada
: ada
: tidak ada
: 38 kelompok
: 190 orang
: 8 Kelompok
: 24 orang
Jumlah Posbindu
: 1 kelompok
: 8 kelompok
4. HASIL KEGIATAN
Data Pencapaian Program
Tabel 2.5. Pencapaian PWS KIA ( Indikator Kesehatan Ibu )
K1
575
2
3
K4
DRT bumil
oleh
masyarakat
Bumil RT
ditangani
Komplikasi
Kebidanan
ditangani
Persalinan
Nakes/Faske
s
Kunjungan
Nifas
575
575
Targe
t
dalam
1
tahun
100
%
95 %
10 %
575
N
o
4
5
Indikator
Sasara
n
Pencapaian s/d
Desember 2016
Prosentas
Jumla
e
h
%
587
102,09
+ 2,09
546
134
100
23,3
+5
+3,3
20 %
150
26,08
+ 6,08
115
80 %
115
80
549
95 %
536
93,22
-1.78
549
95 %
534
92,87
-2,13
Kesenjanga
n
%
10
Kesenjanga
n
%
+4.34
+0.02
+20
+3.66
Paripurna
Kunjungan
Balita
Paripurna
Kunjungan
Apras
Paripurna
2089
88 %
1710
91,43
+3.43
523
87 %
546
104.4
+17.4
Kb baru
Pst aktif
Pst aktif di bina
Efek samping
Kegagalan
Komplikasi
Droup out
Pst pasca salin
Cakupan IVA
Unmetneed
Jumlah
Jumlah
Sasaran
PUS
KB aktif
Bulin
5586
5586
3940
3940
3940
3940
3940
549
Target
Pencapaian
prosenta
absolut
se
10%
70%
70%
12,5%
0,2%
3.5%
10%
60%
480
342
582
3940
2861
417
1
0
620
233
231
47
10,42%
70,53%
72,61%
10,58%
0,03
0
15,74%
42,44%
47,12%
13,74%
Kesenjang
an
+0,42%
+0,53
+2,61%
+1,92%
-0,17
+5,74%
-17,56%
BAB III
ISU STRATEGIS
A. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi di program KIA dalam meningkatkan mutu
pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di fasilitas kesehatan yang
ditangani dari target 95% tercapai 93,22%.
2. Cakupan Nifas yang kurang dari target 95 % dari seluruh ibu nifas di
dapatkan 92,87%.
3. Cakupan lain-lainnya sudah memenuhi target bahkan cenderung melebihi
target namun demikian patut juga dijadikan masalah karena terkadang
petugas kesehatan lalai untuk mempertahankan capaian tersebut.
4. Cakupan pencapaian peserta KB pasca salin 233 orang (42,44%) di banding
target 60 % dari total ibu bersalin
5. Cakupan IVA 231 orang (47,12%) di banding target 480 orang
6. Cakupan unmetneed berKB masih rendah :47 orang (13,74 %) disbanding
target.
B. Penentuan Prioritas Masalah
UPTD PUSKESMAS NGADI
11
a.
5 = sangat serius
b.
4 = serius
c.
3 = cukup serius
d.
2 = kurang serius
e.
1 = tidak serius
3. Growth adalah besar atau luasnya masalah berdasarkan pertumbuhan atau
perkembangan, artinya apabila masalah tersebut bila tidak segera ditangani
pertumbuhannya akan berjalan terus.
Dengan bobot skor :
a.
5 = sangat besar
b.
4 = besar
c.
3 = cukup besar
d.
2 = kurang besar
e.
1 = tidak besar
Berikut adalah matriks penentuan prioritas masalah yang akan diselesaikan
Tabel 3.1.Matriks Penentuan Prioritas Masalah
Masalah
Cakupan Persalinan
oleh Tenaga Kesehatan di fasilitas
kesehatan yang ditangani dari
target 95% tercapai 93,22%
2.
Cakupan Nifas yang
kurang dari target 95 % dari
seluruh ibu nifas di dapatkan
92,87%
3.
Cakupan lain-lainnya
sudah memenuhi target bahkan
cenderung melebihi target namun
demikian patut juga dijadikan
Total
Prioritas
14
11
II
1.
12
10
III
5.
Cakupan peserta KB
pasca salin 285 (47,6)
IV
6.
Cakupan IVA
230(47,9%)
vi
Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas,
adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di fasilitas
kesehatan
2. Kurangnya Cakupan Nifas
3. Kurangnya Cakupan peserta KB pasca salin
4. Kurangnya Kewaspadaan terhadap target lain-lainnya sudah memenuhi
target bahkan cenderung melebihi target namun demikian patut juga
dijadikan masalah karena terkadang petugas kesehatan lalai untuk
mempertahankan capaian tersebut.
5. Kurangnya cakupan IVA
BAB IV
ANALISIS PENYEBAB DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
A. Analisis Penyebab Masalah
Karena keterbatasan SDM dan anggaran yang ada di puskesmas maka
prioritas masalah yang diutamakan adalah 4 teratas. Identifikasi penyebab
masalah dilakukan dengan menggunakan Metode Fish Bone (tulang ikan)
Manusia
Metode
Masalah
Lingkungan
Keuangan
Material
13
b.Metode
Sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu hamil masih kurang.
Kunjungan rumah ibu hamil K4 masih kurang
c. Material
Ambulan untuk mengantar pasien kadang tidak siap 24 jam baik
puskesmas maupun desa.
Pengadaan leaflet untuk ibu hamil yang masih kurang menyebar
secara merata.
d.Keuangan
e. Lingkungan
Kurang dukungan
Manusia (SDM)
Kurangnya pemantauan wilayah setempat oleh bidan desa.
b. Metode
Kunjungan rumah yang efektif
14
b. Metode
c. Maerial
-
d. Keuangan
e. Lingkungan
-
Kebiasaan masyarakat kalau usia sudah di atas 40 tahun ,tidak mau ber
KB
d. Keuangan
e. Lingkungan
- Kurang dukungan keluarga dan masyarakat akan KB pasca salin karena
aturan budaya / kebiasaan
6. Kurangnya cakupan IVA
a. Manusia (SDM)
-
b. Metode
UPTD PUSKESMAS NGADI
15
c. Material
-
II.2.
16
Berikut ini adalah matriks prioritas penyebab masalah yang akan diselesaikan
dari masing-masing masalah yang ada :
1.
PENYEBAB MASALAH
Banyak masyarakat yang
pulang
2.
3.
4.
5
BM
4
KM
3
PM
3
TOTAL
10
PRIORITAS
V
10
IV
13
VII
11
III
12
II
VI
kekampungnya
untuk melahirkan
Banyak ibu hamil yang
tafsiran
persalinannya
memasuki
tahun
berikutnya.
Sosialisasi
dan
penyuluhan kepada ibu
hamil masih kurang.
Kunjungan rumah ibu
hamil K4 masih kurang
Ambulan
untuk
mengantar
pasien
kadang tidak siap 24 jam
baik puskesmas maupun
desa.
Pengadaan leaflet untuk
ibu hamil yang masih
kurang menyebar secara
merata.
Kurang
dukungan
keluarga dan masyarakat
akan
kesehatan
ibu
sehingga banyak ibu
hamil yang pulang ke
kampung asalnya.
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya cakupan komplikasi yang ditangani adalah Kurangnya tenaga
yang kompeten dalam penanganan masalah komplikasi kebidanan.
2.
PENYEBAB MASALAH
Kurangnya pengetahuan
masyarakat
tentang
pentingnya
perawatan
BM
5
masa nifas
UPTD PUSKESMAS NGADI
17
KM
5
PM
3
TOTAL
13
PRIORITAS
I
2.
3.
4.
6.
7.
Kurangnya
tenaga
penyuluh kesehatan di
masyarakat
Kurangnya peran serta
masyarakat
dalam
kegiatan
penurunan
AKI/AKB
Kurangnya peran serta
masyarakat
dalam
kegiatan
penurunan
AKI/AKB
Sosialisasi
dan
penyuluhan terhadap ibu
nifas yang masih kurang.
mendeteksi resiko tinggi
ibu hamil di masyarakat.
Kurangnya lefleat dan
poster tentang perawatan
masa
nifas
serta
pentingnya
kunjungan
mas nifas
Kurang dukungan kader,
keluarga dan masyarakat
akan kesehatan ibu dan
bayi.
10
III
IV
VII
12
II
VI
Dari tabel yang ada maka penyebab masih rendahnya cakupan deteksi
resiko tinggi oleh masyarakat adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya deteksi resiko tinggi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
bayi
3.
Kunjungan
efektif
yang
10
II
3.
III
rumah
PRIORITAS
I
18
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan pada kurangnya
kewapadaan terhadap target lainnya adalah urangnya pemantauan wilayah
setempat oleh bidan desa.
4. Kurangnya cakupan peserta KB pasca salin
Tabel 4.4. Kurangnya Cakupan peserta KB pasca salin
NO. PENYEBAB MASALAH
1. Pengetahuan pasien dan
masyarakat yang kurang
mengenai KB pasca salin
2. Kurang kesetaraan
gender dalam hal KB
3. Sebagian besar bidan
belum mengikuti pelatihan
pemasangan IUD pasca
placenta
4. Kurang dukungan
keluarga dan masyarakat
karena aturan budaya
/kebiasaan
BM
4
KM
3
PM
2
TOTAL
9
PRIORITAS
I
IV
III
II
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya cakupan peserta KB pasca salin adalah kurangnya pengetahuan
pasien dan masyarakat yang kurang mengenai KB pasca salin.
5. Kurangnya cakupan peserta IVA
Tabel 4.5 Kurangnya Cakupan peserta IVA
NO. PENYEBAB MASALAH
1. Kuarngnya pengetahuan
masyarakat tentang
pentingnya pemeriksaan
IVA
2. Tempat pelayanan yang
jauh .
3. Sebagian besar bidan
belum di latih
pemeriksaan IVA
BM
4
KM
3
PM
1
TOTAL
8
PRIORITAS
I
I1
III
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya
cakupan
peserta
IVA.adalah
kurangnya
pengetahuan
19
1. Metodologi (M)
a. 5 = sangat bagus
b. 4 = bagus
c. 3 = cukup bagus
d. 2 = kurang bagus
e. 1 = tidak bagus
2. Efektivitas (Et)
a.
5 = sangat efektif
b.
4 = efektif
c.
3 = cukup efektif
d.
2 = kurang efektif
e.
1 = tidak efektif
3. Efesiensi (Es)
a. 5 = sangat efesiensi
b. 4 = efesiensi
c. 3 = cukup efesiensi
d. 2 = kurang efesiensi
e. 1 = tidak efesiensi
4.
Relevensi (R)
a. 5 = sangat relevan
b. 4 = relevan
c. 3 = cukup relevan
d. 2 = kurang relevan
e. 1 = tidak relevan
Berikut adalah matriks alternatif pemecahan masalah :
1. Alternatif Pemecahan Masalah Kurangnya Cakupan Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan.
NO.
1.
2.
ALTERNATIF
PEMECAHAN
Penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang pentingnya
kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan bayi.
Kunjungan rumah
atau dengan ANC
Et
Es
TOTAL
PRIORITAS
15
II
16
20
3.
4.
mobile.
Menyiapakan
Ambulan untuk
mengantar pasien
kadang tidak siap
24 jam baik
puskesmas
maupun desa.
Minilokakarya
tingkat Puskesmas
12
III
10
IV
ALTERNATIF
M
Et
Es
R
TOTAL PRIORITAS
PEMECAHAN
1. Penyuluhan
5
4
2
5
16
III
kepada
masyarakat
tentang pentingnya
perawatan masa
nifas.
2. Mengadakan
5
4
4
5
18
I
pelatihan tenaga
penyuluh
kesehatan
di
masyarakat/ kader
3. Meningkatkan
5
4
3
5
17
II
peran serta
masyarakat dalam
kegiatan
penurunan
AKI/AKB
4. Pemberian
5
4
3
2
15
IV
informasi melalui
pertemuan Kader
Posyandu
5. Minilokakarya
5
3
2
3
13
V
tingkat Puskesmas
Dari tabel di atas diketahui bahwa alternatif pemecahan masalah urutan
yang pertama adalah Mengadakan pelatihan tenaga penyuluh kesehatan
di masyarakat/ kader.
ALTERNATIF
Et
21
Es
TOTAL
PRIORITAS
PEMECAHAN
Kelas Ibu hamil
5
5
4
5
19
I
Deteksi Dini
5
5
3
5
18
II
Resiko Tinggi Ibu
Hamil/bersalin/nifa
s/neonatus
3. Supervisi
5
5
3
2
15
V
Posyandu / Pustu /
Polindes
4. Pendataan
5
3
2
3
13
VII
sasaran KIA dan
KB di wilayah
Puskesmas
5. Kunjungan Rumah
5
3
4
5
17
III
6. Penyuluhan
5
4
3
2
14
VI
Kesehatan
Reproduksi
7. Pemberian
4
4
4
4
16
IV
informasi melalui
pertemuan Kader
Posyandu
8. Minilokakarya
4
2
3
3
12
VIII
tingkat Puskesmas
Dari tabel di atas diketahui bahwa alternatif pemecahan masalah urutan
1.
2.
2.
3.
4.
ALTERNATIF
PEMECAHAN
Penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang KB Pasca
Salin
Melakukan
konseling kepada
ibu hamil dan
suami tentang KB
pasca salin mulai
dalam kehamilan
Pemberian
informasi melalui
pertemuan Kader
Posyandu
Minilokakarya
tingkat Puskesmas
Et
Es
TOTAL
PRIORITAS
15
III
17
16
II
14
IV
22
2.
3.
4.
ALTERNATIF
PEMECAHAN
Sosialisasi kepada
masyarakat
tentang
pemeriksaan IVA
Membuka
pelayanan
pemeriksaan di
Polindes atau BPM
bagi bidan yang
sudah di latih
Menginformasikan
kepada kader
kesehatan tentang
pemeriksaan IVA
untuk di teruskan
kepada
masyarakat
Minilokakarya
tingkat Puskesmas
Et
Es
TOTAL
PRIORITAS
16
15
I1
13
II1
11
IV
No
1
Kegiatan
Pendataan
sasaran KIA
dan KB
Tujuan Pemecahan
Sasaran
a. Bayi,
Balita, ibu
a. Meningkatkan
hamil, ibu
jangkauan
bersalin
program KIA dan ibu nifas
PUS dan
KB
23
Target
Bayi, Balita,
ibu hamil, ibu
bersalin ibu
nifas PUS
dan WUS
dapat terdat
Lokasi
Wilayah kerja
Puskesmas
Ngadi
Jadwal
Pelaksan
an
Mulai bula
Januari
b. Sebagai bahan
WUS
seluruhnya
perencanaan
kegiatan
program
2
Pemantauan
risti
Bayi, Balita,
ibu hamil, ibu
bersalin ibu
nifas
Wilayah kerja
Puskesmas
Ngadi
Swiping ibu
a. Mencari ibu
hamil baru
Ibu Hamil
100% dari
target ibu
hamil
Rumah ibu
hamil
3.
Penyuluhan a.
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya b.
kesehatan
ibu hamil, ibu
bersalin, ibu
nifas dan
bayi.
Meningkatkan
pengetahuan kader
tentang pentingnya
kesehatan ibu hamil,
bersalin dan nifas
Memberikan
informasi kepada
kader untuk
kemudian diterapkan
ke masyarakat
Kader
Posyandu
yang
ditunjuk
8 Posyandu ,
1 kali
kegiatan,
100%
kegiatan
dilaksanakan
Posyandu
masing masing
4.
Kunjungan a.Memfaslitasi
masyarakat untuk
rumah atau
memeriksakan
dengan ANC
kandungannya agar
mobile.
lebih terjangkau.
Ibu
Hamil di
wilayah
tersebut
Ibu hamil di
wilayah kerja
Puskesmas
Ngadi yang
masih sulit
dijangkau
Di desa yang
sulit dijangkau
Maret,
Juni,
Septem
ber
5.
Kelas Ibu
Hamil
15 orang
100 % dari
sasaran
hadir semua
8 desa
wilayah kerja
puskesmas
Ngadi
Satiap
bulan
b. ibu hamil,
ibu
a.
Mendeteksi
bersalin
dan memantau
ibu nifas
sedini mungkin
resiko yang ada
a.Meningkatkan
a.Sasarannya.
pengetahuan
a dan ibub.
masyarakat tentang
hamil
resiko tinggi ibu
b.Kader dan
hamil
tokoh
b.Meningkatkan
masyara
kesadaran
kat
masyarakat akan
kehamilan resiko
tinggi pada ibu
hamil
c.Meningkatkan
temuan kasus
resiko tinggi pada
ibu hamil
30
Setiap
bulan
Setiap
bulan
Bulan apr
sesuai
jadwal
Posyandu
Bulan Me
8 desa di
Balai Des
Kemitraan
bidan dan
dukun
b.
Meningkatkan c.
Sasc. Sasaranny
seluruh ibu
pencapaian K4 ibu
aranny
hamil dan
hamil dan temuan
seluruh
dukun di
kasusu resiko
ibu
wilayah
tinggi
hamil
tersebut
c. dan
en dukun di
wilayah
tersebut
d.
Pengadaan
leaflet
program KIA
e.a. Sasaran
ibu hamil
d.
Meningkatkan
Kader
dan
pengetahuan
seluruh
masyarakat
masyara
tentang
kat
pentingnya
kesehatan ibu
hamil, bersalin,
nifas, dan bayi.
Seluruh
masyarakat
yang
memeriksak
an diri di
faslitas
kesehatan
Seluruh
fasilitas
kesehatan di
Puskesmas
Ngadi
a.
j
e.
Melakukan
konseling
kepada
Ibu hamil dan
suami tentang
KB pascasalin
mulai dalam
kehamilan
9.
Melakukan
koordinasi
dengan kader
dan PLKB
untuk
Meningkatkan
minat masyarakat
untuk
memeriksakan
kesehatan ibu dan
bayi di faslitas
kesehatan
a. Meningkatkan
a.
pengetahuan
pasangan suami istri
tentang KB
pascasalin
8 desa di
wilayah kerja
PuskesmasNg
adi
b. Meningkatkan
kesadaran pasangan
suami istri tentang
pentingnya KB
pascaSalin
Peerta KB pasca
salin mengalami
peningkatan
Semua ibua.
hamil
beserta
suami di
wilayah
kerja
puskesma
s Ngadi
Semua ibu
hamil
beserta
suami di
wilayah
puskesmas
Ngadi
Pernah
mendapatka
n konseling
Kader
Posyandu
, PLKB
dan ibu
hamil /
38 posyandu ,
3x kegiatan
90 % di
laksanakan
31
Puskesmas ,
BPM,
Polindes ,RB
Balai desa
Setiap
jam
buka
pelayan
an
Februari
,Mei,,Agu
us 2017
penjaringan
KB pasca salin
10
Penyuluhan
kepada
masyarakat
tentang KB
PascaSalin
bersalin
a.Memberikan
penyuluhan kepada
Semua masyarakat
di wilayah kerja
puskesmas Ngadi
Semua
masyarakat
di wilayah
kerja
puskesmas
Ngadi
38
Posyandu,
3x kegiatan
Posyandu
100 % di
laksanakan
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
1. Dengan adanya POA maka puskesmas memiliki rencana program yang baik,
terpadu dan terarah..
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngadi.
3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik
maka indikator SPM akansemakin mudah dicapai.
4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ngadi
32
Maret ,
Juni
,Septe
mber
2016
Saran
I.2.1.
Bagi Puskesmas
a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai
dengan POA yang telah dibuat.
b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2016 juga harus berdasarkan POA yang ada.
I.2.2.
BAB VII
PENUTUP
Demikian Plan Of Action tahun 2016 yang diusulkan oleh Puskesmas Ngadi
berdasarkan hasil penggalian gagasan dan aspirasi hasil kegiatan minilokakarya
Puskesmas Ngadi.Pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah menjadi tekad
yang dicanangkan dengan motto : Menjadi Puskesmas RELIGI yaitu Ramah, Efektif,
Loyal, Indah, Gembira, Istiqomah sebagai bukti dukungan pada pemerintah dalam
mengembangkan program program kesehatan baik secara promotif, preventif ,
maupun kuratif dan rehabilitatif.
Sebagai bentuk konsekwensinya maka pelayanan secara menyeluruh kepada
semua program yang ada dengan menitikberatkan pada pelayanan tentang isu
strategis dengan prioritas masalah guna mendongkrak pencapaian program secara
optimal.
Selain itu dengan adanya isu strategis dan prioritas masalah diharapkan dapat
memperoleh proses pencapaian yang telah dilakukan , serta bisa melakukan
pembenahan terhadap program program yang belum bisa berjalan dengan baik.
UPTD PUSKESMAS NGADI
34
Namun demikian hal ini tergantung pada SDM yang ada serta didukung
dengan sarana dan prasarana yang ada sehingga dengan disusunnya POA ini ,
harapan kami bisa melaksanakan dan tercapai sesuai dengan harapan .Meskipun
demikian untuk program prioritas mungkin masih perlu POA Khusus.
Demikian semoga apa yang telah disusun oleh Team Puskesmas Ngadi ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat atau mampu mengangkat derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi.
35