Anda di halaman 1dari 66

LAPORAN KINERJA

COVER

UPTD PUSKESMAS NGADI

TAHUN 2022

Rencana Strategis UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2021 - 2026 i


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KINERJA

UPTD PUSKESMAS NGADI

TAHUN 2022

Disahkan......

Kepala UPTD Puskesmas Ngadi

Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022 ii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja UPTD Puskesmas Ngadi Tahun
2022 dapat diselesaikan dengan baik.
Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan wajib
menyusun dan melaporkan hasil kinerja upaya/program/kegiatan yang dilakukan di
puskesmas dan jaringannya. Tujuan penyusunan laporan kinerja ini adalah memberikan
gambaran umum tentang UPTD Puskesmas Ngadi baik kondisi geografis, sarana, prasarana,
alat kesehatan, sumber daya manusia serta hasil kinerja administrasi manajemen, Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) baik esensial maupun pengembangan, Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan manajemen mutu.
Kami sadari dokumen ini masih belum sempurna, oleh karenanya masukan dan
saran perbaikan sangat kami harapkan guna penyempurnaannya.

Kediri, 20 Februari 2023


Kepala Puskesmas
UPTD Puskesmas
Ngadi

dr.Ratnasari Tri Sulistyowati


NIP. 198103102011012008
DAFTAR ISI
COVER i
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I. PENDAHULUAN 3
1.1 LATAR BELAKANG 3
1.2 VISI, MISI DAN JANJI LAYANAN 4
1.2.1 VISI 4
1.2.2 MISI 4
1.2.3 MOTTO 4
1.2.4 JANJI LAYANAN 4
1.3 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 4
1.3.1 TUJUAN 4
1.3.2 SASARAN STRATEGIS 4
BAB II. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS 5
2.1 KEADAAN GEOGRAFIS 5
2.2 KEPENDUDUKAN, JUMLAH PENDUDUK, PIRAMIDA PENDUDUK 5
2.3 JUMLAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 8
2.4 JUMLAH JARINGAN PUSKESMAS DAN JEJARING 8
2.5 SITUASI UPAYA/PELAYANAN 9
2.6 PERSYARATAN PELAYANAN 19
2.7 STRUKTUR ORGANISASI 20
BAB III. GAMBARAN SARANA, PRASARANA DAN KETENAGAAN PUSKESMAS 21
3.1 GAMBARAN KONDISI SARANA DAN PRASARANA 21
3.2 GAMBARAN KONDISI PERALATAN 24
3.3 ANALISA SARANA DAN PERALATAN 25
3.4 PENJELASAN GAMBARAN KETENAGAAN 25
3.5 ANALISA KETENAGAAN 26
3.6 KEBUTUHAN TENAGA DAN RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN 26
3.7 GAMBARAN PELATIHAN TENAGA MEDIS, PARAMEDIS DAN NON MEDIS 26
BAB IV. PELAYANAN NON RAWAT INAP 29
4.1 KUNJUNGAN NON RAWAT INAP 29
4.2 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BERDASAR CARA PEMBAYARAN 30
4.3 SEPULUH BESAR PENYAKIT NON RAWAT INAP 30
BAB V. HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS 31
5.1 PENILAIAN KINERJA ADMINISTRASI MANAJEMEN 31
5.2 PENILAIAN KINERJA UKM ESENSIAL DAN PERKESMAS 32
5.3 PENILAIAN KINERJA UKM PENGEMBANGAN 37
5.4 PENILAIAN KINERJA UKP 37
5.5 PENILAIAN KINERJA MUTU 38
BAB VI. PENUTUP 39
LAMPIRAN 40
BAB I
PENDAHULU
AN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kepentingan hajat hidup orang
banyak yang harus ditingkatkan kualitas pelayanannya, dengan memberikan kepuasan
pelayanan kepada masyarakat melalui penyiapan tenaga yang mempunyai kemampuan
secara mental dan profesional keahliannya, sarana prasarana, lingkungan fisik dan
sosial, serta adanya keamanan pelayanan.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah telah
membuat kebijakan dengan adanya Puskesmas di semua kecamatan. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja tertentu. Upaya
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) yang meliputi Upaya Kesehatan Esensial dan Upaya Kesehatan
Pengembangan. Upaya Kesehatan Essensial meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat,
Kesehatan Lingkungan, dan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan mencakup upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
setempat, serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas untuk menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Esensial dan Pengembangan tersebut, Puskesmas harus
melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus manajemen
Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan,
dilaksanakan dalam rangka menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
bermutu. Rangkaian kerja ini harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi
dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerja dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam
satu siklus “Plan-Do-Check- Action (P-D-C-A)”.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari : Perencanaan
Tingkat Puskesmas (P1), penggerakkan pelaksanaan (P2), pengawasan, penilaian dan
pengendalian (P3).
Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,
obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan
kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan
kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian
Kinerja Puskesmas.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas
sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya
secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
hasilnya. Berdasarkan hasil verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas sesuai kriteria sesuai dengan pencapaian
kinerjanya. Pada setiap
kelompok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat melakukan analisa tingkat
kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya
dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.
1.2 VISI, MISI DAN JANJI LAYANAN
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang ada
di kecamatan harus meningkatkan performanya agar dapat menjawab tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga Puskesmas harus dikelola
dengan baik agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Untuk mencapai hal
tersebut ditetapkan Visi dan Misi UPTD Puskesmas Ngadi berdasar Visi Misi Dinas
Kesehatan yaitu :
1.2.1 VISI
“Terwujudnya Masyarakat Ngadi yang Maju, Berkarakter Nasionalis Religius
serta Sejahtera Berdasarkan Ekonomi Kerakyatan yang Didukung Birokrasi yang
Melayani “
1.2.2 MISI
“Pengembangan Sumberdaya Manusia yang Berkarakter Nasionalis-Religius.”
SDM berkarakter nasionalis religius bisa tercapai dengan mewujudkan
kehidupan yang berkualitas melalui pemerataan layanan kesehatan. Selain
melalui pemerataan, layanan kesehatan juga harus lebih bermutu sehingga
masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kehidupan
masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan mandiri untuk
menjadi lebih sehat.
Kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat dicapai dengan
mengoptimalkan kegiatan promosi kesehatan dan kesehatan lingkungan serta
meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
1.2.3 MOTTO
“Kepuasan Anda Harapan Kami “
1.2.4 JANJI LAYANAN
“Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai
standart pelayanan yang telah kami tetapkan dan apabila dalam
penyelenggaaraan pelayanan tidak sesuai dengan standart pelayanan yang
telah ditetapkan, kami bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. “
1.3 TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1.3.1 TUJUAN
Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan
1.3.2 SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1 KEADAAN GEOGRAFIS


UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri mempunya luas wilayah ±56,48 km2
yang terbagi dalam dua dataran yaitu dataran tinggi ± 70 % dan dataran rendah ±30 %,
dan terdiri dari 8 Desa Wilayah Kerja.
Gambar 2.1 Peta Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri

Posisi geografi UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri terletak antara 111°
47’ 05” sampai dengan 112° 18’ 20” Bujur Timur dan 7° 36’ 12” sampai dengan 8° 0’ 32”
Lintang
Selatan. UPTD PuskesmasNgadi Kabupaten Kediri diapit oleh lima Kecamatan di
wilayah Kabupaten / Kota Kediri, yakni :
Sebelah Utara : Desa Ploso Kecamatan Mojo
Sebelah Timur : Desa Kras Kecamatan Kras dan Kabupaten Tulungagung

Sebelah Selatan : Kabupaten Tulungagung


Sebelah Barat : Pegunungan Wilis

Tabel 2.1 Desa Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Ngadi

NO DESA LUAS WILAYAH (KM2)


1 Ngetrep 9,57 
2 Ngadi 2,82
3 Kranding 2,41
4 Ponggok 8,13
5 Petungroto 4,81
6 Maesan 3,15
7 Kedawung 15,57
8 Pamongan 10,02
JUMLAH   56,48

Kondisi Wilayah Kerja


Secara umum kondisi wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadi ada dua dataran
yaitu dataran tinggi ±70% dan dataran rendah ±30%

2.2 KEPENDUDUKAN, JUMLAH PENDUDUK, PIRAMIDA PENDUDUK

Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi pada tahun 2022 adalah
35.646 jiwa. Di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi penduduk terbanyak adalah di Desa
Kedawung dengan jumlah penduduk sebanyak 7.292 jiwa. Desa dengan penduduk
paling sedikit adalah Desa Ponggok yaitu 1.842 jiwa.

Tabel 2.2 Data Kependudukan di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022

NAMA DESA LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH

NGETREP 1.947 1.759 3.706

NGADI 2.545 2.399 4.944

KRANDING 1.575 2.642 4.217

PONGGOK 967 875 1.842

PETUNGROTO 2.243 1.360 3.603

MAESAN 2.616 3.042 5.658

KEDAWUNG 3.368 3.924 7.292

PAMONGAN 2.547 1.837 4.384

 TOTAL 17.808 17.838 35.646

Tabel 2.2 Data Kependudukan dan Sasaran di Wilayah


UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022
N URAI JUML K
O AN AH E
T
1 Jumlah Bayi 268 Orang
2 Jumlah Balita 2611 Orang
3 Jumlah Anak Pra Sekolah 1014 Orang
4 Jumlah WUS 5433 Orang
5 Jumlah Ibu Hamil 556 Orang
6 Jumlah Ibu Bersalin 530 Orang
7 Jumlah Ibu Nifas 530 Orang
8 Jumlah Ibu Meneteki 530 Orang

Sumber : Proyeksi Sungram, Dinas Kesehatan Kab. Kediri 2022

Tabel 2.3 Piramida Penduduk


Tabel piramida penduduk berdasarkan Penduduk Menurut Kelompok
Umur Tahun 2022
Dari grafik diatas dapat diketahui dependency ratio atau angka ketergantungan
atau beban tanggungan penduduk yaitu angka yang menunjukkan besarnya penduduk
golongan umur produktif yang dapat menghasilkan barang dan jasa ekonomi bagi golongan
umur tua dan umur muda (golongan umur tidak produktif).
Penduduk di wilayah UPT Puskesmas Ngadi pada kelompok umur 15 – 64 tahun
adalah 27.334 jiwa, sedangkan kelompok umur 0-14 tahun adalah 8.481 jiwa dan kelompok
umur
>64 tahun adalah 4.856 jiwa. Sehingga dependency ratio di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi
pada tahun 2022 adalah 48,5 %. Angka beban tanggungan tersebut lebih tinggi dari tahun
2021 yaitu 47,5%. Hal ini perlu mendapat perhatian karena angka ketergantungan mendekati
50% dan cenderung naik. Jika angka dependency ratio terus meningkat maka akan
menambah beban ekonomi pada masyarakat dan pemerintah pada akhirnya.
Beberapa data lain terkait kependudukan dan sasaran adalah sebagai berikut :

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam hubungannya dengan


kemampuan penduduk menyerap informasi dari berbagai media dan mencerminkan
intelektual masyarakatnya, hal tersebut ditunjukkan dengan Angka Melek Huruf.
Angka Melek Huruf adalah jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas
yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal. Angka Melek Huruf di Kecamatan Ngadi
adalah sebagai berikut :
Jumlah sarana pendidikan di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai
berikut :
Grafik 2.3 Jumlah Sekolah Berdasar Tingkat
Pendidikan di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi
Tahun 2022

Grafik 2.2 Jumlah Sekolah Berdasar Tingkat Pendidikan di Wilayah UPTD


Puskesmas Ngadi Tahun 2022
Tingkat Pendidikan
30
27

25
21
20

15

10
8

5 4
1
0
0
PAUD TK/RA SD/MI SLTP/MTS SLTA/MA Akademi/PT

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Grafik diatas menunjukkan bahwa sarana pendidikan atau sekolah yang paling
banyak adalah SD/MI/SLB yaitu 28 sekolah atau 44% dari total sekolah termasuk TK, dan
yang paling sedikit adalah SMU/SMK/MA yaitu 4 sekolah atau 6% dari total sekolah termasuk
TK.

2.3 JUMLAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Data Peran Serta Masyarakat:
1. Jumlah Posyandu Balita : 40 Posyandu
2. Jumlah Kader Posyandu Balita : 200 Orang
3. Jumlah Posyandu Lansia : 8 Posyandu
4. Jumlah Kader Posyandu Lansia : 24 Orang
5. Jumlah Taman Posyandu : 9 Posyandu
6. Jumlah Posbindu : 8 Kelompok
7. Jumlah Kader Posbindu : 40 Orang
8. Jumlah Posyandu Jiwa : 1 Posyandu
9. Jumlah Kader Kesehatan Jiwa : 8 Orang
10. Jumlah Posyandu Remaja : 1 Posyandu
11. Jumlah Kader KPK : 8 Orang
12. Jumlah Kader KPM : 8 Orang
13. Jumlah Kader Jumantik : 40 Orang
14. Jumlah SBH :-
15. Jumlah Poskestren : 1 Poskestren
16. Jumlah Poskesdes : 8 Poskesdes
17. Jumlah Polindes : 8 Polindes
18. Jumlah Ponkesdes : 1 Ponkesdes
19. Jumlah KKR : 5 Orang
20. Jumlah Pos UKK : 1 Posyandu
2.4 JUMLAH JARINGAN PUSKESMAS DAN JEJARING
Salah satu upaya peningkatan kesehatan adalah dengan meningkatnya jumlah
fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai standart. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama di wilayah kerja UPTD Puskesmas Ngadi terdiri atas Klinik Pratama, Dokter Praktek
Mandiri, Bidan Praktek Mandiri dan Apotek serta jaringan Puskesmas yang terdiri dari
Puskesmas Pembantu dan Praktik Bidan Desa di wilayah kerja. Fasilitas kesehatan yang ada
di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.4 Data Jaringan dan Jejaring di Wilayah UPTD Puskesmas
Ngadi Tahun 2022
JENIS PELAYANAN PEMERINTA SWAST TOTAL
H A
Puskesmas Induk 1 - 1
Puskesmas Pembantu 1 - 1
BKIA - - -
Dokter Umum - 2 2
Bidan Desa 8 - 8
Klinik, RS, - 1 1
Swasta/Pemerintah
Dokter Gigi - - -
Bidan Praktik Mandiri - 1 1
Perawat Praktik Mandiri - - -
Pengobat Tradisional - - -
Apotik - 4 4
Laboratorium - - -
Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari data diatas tantangan UPTD Puskesmas Ngadi adalah Jumlah fasilitas yang
kurang terutama klinik yang memberikan layanan kesehatan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Ngadi maka memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik dan bermutu,
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah.

2.5 SITUASI UPAYA/PELAYANAN


a. Situasi Derajat Kesehatan
Indikator derajat kesehatan yang dipakai di UPTD Puskesmas Ngadi dalam menilai
kesehatan antara lain :
1) MORTALITAS terdiri atas :
a) Angka Kematian Bayi
b) Angka Kematian Ibu Melahirkan
2) MORBIDITAS terdiri atas :
a) Prevalensi HT dan DM
b) Prevalensi Penderita TB Paru BTA+
c) Prevalensi HIV
d) Prevelansi Demam Berdarah Dengue
f) Prevalensi Stunting
Pencapaian indikator derajat kesehatan di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi adalah
sebagai berikut :
1) Angka Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) menggambarkan jumlah bayi (umur <1 tahun) yang
meninggal disuatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah kelahiran hidup
di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Angka Kematian Bayi (AKB) di wilayah
UPTD Puskesmas Ngadi adalah :
Grafik 2.4 Angka Kematian Bayi
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020 – Tahun 2022

AKI
2.5

2
2

1.5

1
1

0.5

0
0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan bahwa Angka Kematian Bayi di wilayah UPTD Puskesmas
Ngadi fluktuatif dari tahun 2020 yaitu 0 Kasus tahun 2021 ada kematian 1 kasus dan 2
kasus pada tahun 2022.
AKB di UPTD Puskesmas Ngadi disebabkan gemeli, BBLSR, asfiksia, fetal distres dan
premature. Di UPTD Puskesmas Ngadi sudah terbentuk sistem komunikasi jaringan,
jejaring dan faskes rujukan serta mengooptimalkan peran Srikandi Biru yang berupaya
dalam penurunan AKI dan AKB.
2) Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah ibu hamil yang meninggal
karena hamil, bersalin dan nifas di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara
jumlah kelahiran hidup di wilayah pada kurun waktu yang sama. Angka Kematian Ibu
di wilayah UPTD Puskemas Ngadi adalah sebagai berikut :
Grafik 2.5 Angka Kematian Ibu
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2016 – Tahun 2022
AKI
1.2

1
1

0.8

0.6

0.4

0.2

0 0
0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Grafik diatas menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu di wilayah UPTD Puskesmas
Ngadi cenderung fluktuatif, yaitu 0 pada tahun 2020 dan 2021 menjadi 1 kasus pada tahun
2022 turun menjadi 0 kasus kematian. Terjadinya kenaikan AKI pada tahun 2021
disebabkan karena Covid 19. AKI di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi tidak bisa
dibandingkan dengan angka Kabupaten dan Nasional karena jumlah kelahiran hidup
kurang dari 1.000.

3) Angka Kesakitan Hipertensi dan Diabetes Militus


Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah di 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak
segera ditangani, hipertensi bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang
mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal dan stroke. Angka Kesakitan
Hipertensi UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :
Grafik 2.6 Angka Kesakitan Hipertensi
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020 – Tahun 2022
Hipertensi
12000
11277

10000

8000 7284

6000

4000

1837
2000

0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan bahwa Hipertensi mengalami fluktuasi dari 1837 atau 100
% dari target pada tahun 2020, menjadi 7284 atau 26,0% dari target pada tahun 2021, dan
11277 atau 112,3% dari target pada tahun 2022, akibat kesadaran masyarakat yang
meningkat dalam memeriksakan kesehatannya di UKBM dan fasilitas kesehatan dan
sistem pelaporan yang mengalami perbaikan termasuk

jaringan dan jejaring UPTD Puskesmas

Diabetes Militus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan
multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Angka Kesakitan DM UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :
Grafik 2.7 Angka Kesakitan Diabetes Militus
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020 – Tahun 2022
Diabetes mellitus
2500

2000 1911

1500
1306

1000

634
500

0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan bahwa Diabetes Militus di wilayah UPTD Puskesmas


mengalami kenaikan yang signifikan dari 634 atau 100% dari target pada tahun 2020,
menjadi 1306 atau 179,1% dari target pada tahun 2021, dan 1911 atau 262,1% dari target
pada tahun 2022. Target prevalensi DM adalah 2,6% dari jumlah penduduk > 15 tahun.
Kenaikan prevalensi DM akibat kesadaran masyarakat yang meningkat dalam
memeriksakan kesehatannya di UKBM dan fasilitas kesehatan dan sistem pelaporan yang
mengalami perbaikan termasuk jaringan dan jejaring UPTD Puskesmas.
4) Angka Penderita TB Paru BTA +
Tuberculosa Paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis. Mayoritas Kuman TB akan menyerang
paru, akan tetapi kuman TB bisa juga menyerang organ tubuh yang lainnya. (Depkes
:2017)
Ancamannya terhadap status kesehatan masyarakat begitu besar, sehingga angka
kesakitan TB menjadi salah satu indikator yang dipakai dalam menilai derajat
kesehatan masyarakat.

Grafik 2.8 Angka Kesakitan Penderita TB Paru BTA


(+) di UPTD Puskesmas Ngadi
Tahun 2020 – Tahun 2022

KASUS TB ( + )
80
69
70
62 62
60

50

40

30 25
24
19
20

10

0
2020 2021 2022

TARGET CAPAIAN

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan bahwa Angka Pemnemuan kasus TB baru TBC di


wilayah UPTD Puskesmas Ngadi cenderung Fluktuatif, yaitu 24 kasus dari 62 target
pada tahun 2020 menjadi 19 kasus dari 62 target pada tahun 2021 dan mengalami
penurunan menjadi 25 kasus dari 69 target yang diinginkan.
Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) adalah angka yang
menunjukkan prosentase pasien baru TB paru BTA (+) yang sembuh setelah selesai
masa pengobatan diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat di suatu
wilayah dalam waktu satu tahun. Angka kesembuhan dihitung pula untuk pasien BTA
positif pengobatan ulang.

Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) di UPTD Puskesmas Ngadi adalah :
Grafik 2.9 Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA
(+) di UPTD Puskesmas Ngadi
Tahun 2020 – Tahun 2022

ANGKA KESEMBUHAN PENGOBATAN TB


100
90
80
70
60
50
40 36
30 24
21 19
20
10
0
2020 2021 2022

TARGET CAPAIAN

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Angka kesembuhan Penderita TB Paru BTA (+) di UPTD Puskesmas Ngadi
adalah 36 pasien dari 36 target (100 % ) tahun 2020 menjadi 21 dari 24 target yang
diharapkan ( 85% ) pada tahun 2021 karena pasien ada yang meninggal, tahun 2022
naik menjadi 19 pasien dari 19 target yang diharapkan (100%). Angka target
kesembuhan penderita TB paru BTA (+) secara nasional yaitu 85%.
Tidak tercapainya target di Tahun 2021 tersebut disebabkan karena 2 (dua)
pasien meninggal dan 1 pasien pindah.
5) Angka Orang beresiko HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV
Angka Orang beresiko HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV adalah setiap
orang yang berisiko terinfeksi HIV (Ibu hamil, TBC, pasien infeksi menular seksual),
waria, warga binaan pemasyarakatan, pengguna NAPZA mendapatkan pemeriksaan
HIV oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di Puskesmas dan jaringannya
serta lapas/rutan narkotika.
Angka Orang beresiko HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV di UPTD
Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :

Grafik 2.10 Prevalensi HIV di UPTD Puskesmas Ngadi per 100.000


Penduduk Tahun 2020 – Tahun 2022

Angka Orang beresiko HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV

700 650
625
600

500 477
451 437
400

300

200

100
0
0
2020 2021 2022

TARGET CAPAIAN

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Prosentase Angka Orang beresiko HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV


UPTD Puskesmas Ngadi lebih rendah dibandingkan target yang diharapkan. Hal
tersebut seperti fenomena gunung es, karena banyak anggota masyarakat berisiko
yang belum terdeteksi dan mengetahui dirinya mengidap HIV.
6) Angka Kesakitan DBD
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk
adalah angka yang menunjukkan jumlah pengidap DBD pada suatu wilayah dalam
100.000 penduduk pada kurun waktu tertentu. Angka kesakitan Demam Berdarah
Dengue (DBD) di UPTD Puskesmas Ngadi adalah :
Grafik 2.11 Angka kesakitan DBD di UPTD Puskesmas Ngadi
Tahun 2020 – Tahun 2022

KASUS DBD
10
9
9

4
3
3
2
2

0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Demam Berdarah Dengue (DBD) di UPTD Puskesmas Ngadi turun tahun


2020 sebanyak 9 kasus dan 0 meninggal, menjadi 3 kasus juga meninggal 0 orang
pada tahuN 2021, kasus menjadi 2 kasus tanpa kematian tahun 2022.
Dengan perlakuan yang normal seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN), gerakan masyarakat seperti kerja bakti, abatisasi, aktifnya Jumantik (Juru
Pemantau Jentik) dirasa belum efektif dan menyeluruh dilaksanakan, sehingga
diperlukan inovasi untuk menggerakkan masyarakat dalam Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik.
7) Angka Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi
kronis pada 1000 HPK, yang gejalanya baru nampak setelah anak berumur 2 tahun.
Ditandai oleh tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya.
Angka Stunting menggambarkan jumlah anak (umur 0-2 tahun) yang tinngi
badan tidak sesuai dengan umur disuatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara
jumlah total anak usia 0-2 tahun di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Angka
Stunting di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi adalah :
Grafik 2.12 Angka Stunting
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020 – Tahun 2022
ANGKA STUNTING
400
373
361
350

300

250
201
200

150

100

50

0
2020 2021 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Grafik diatas menunjukkan bahwa Angka Stunting di wilayah UPTD Puskesmas
Ngadi cenderung fluktuatif, yaitu 373 balita stunting ( 18,2 % ) pada tahun 2020,turun
menjadi 201( 12 % ) pada tahun 2021 dan naik lagi 361 ( 18,2 % ) pada Tahun 2022.
Namun Angka ini lebih rendah dari standart WHO yang kurang dari 20% dan angka
stunting nasional yang 37%.
Stunting di UPTD Puskesmas Ngadi disebabkan adanya kesalahan tehnik
mengukur dan penggunaan alat ukur yang kurang terstandart, pola asuh
yang kurang tepat seperti pemberian makan bayi dan anak yang tidak sesuai dengan
usianya, tingkat ekonomi yang kurang sehingga kurang akses makanan bergizi/gizi
seimbang, hygine sanitasi kurang serta penyakit infeksi.
Stunting menjadi prioritas nasional memobilisasi upaya penurunan secara masif
melibatkan peran dari banyak sektor seperti PKH, PLKB, Pemerintah Desa dan dinas
lainnya. Upaya tersebut melalui pelatihan pengukuran antropometri, penggunaan alat
ukur yang standart serta upaya intervensi terintegrasi dengan Inovasi Gemanting
menyeluruh semua sektor sehingga terjadi penurunan dalam 3 tahun terakhir. Akan
tetapi angka tersebut masih lebih tinggi dari angka kabupaten yaitu 13% dari yang
ditargetkan Pemerintah Daerah kabupaten Kediri yaitu 10%.
8) Data Kejadian luar biasa dan epidemiologi
penyakit Kriteria kejadian luar biasa adalah :
1) Timbulnya penyakit menular tertentu yang sebelumnya tidak ada
2) Peningkatan kejadian kesakitan secara terus menerus selama 3 kurun waktu
dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya
3) Terjadi peningkatan dua kali lipat penderita baru dalam satu bulan dibanding rata-
rata perbulan dalam tahun sebelumnya
4) Rata-rata kasus per bulan dalam satu tahun meningkat dua kali atau lebih
dibanding rata-rata kasus per bulan pada tahun sebelumnya
5) Case Fatality Rate meningkat 50% atau lebih dari tahun sebelumnya
6) Proportional Rate penderita baru naik dua kali atau lebih dibanding periode sebelumnya
dalam kurun waktu yang sama
Periode tahun 2019 terjadi kejadian luar biasa di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Ngadi yaitu terjadi pandemi Covid 19. Data Covid 19 di UPTD Puskesmas Ngadi
adalah sebagai berikut :
Grafik 2.13 Data Pasien Covid 19
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020-2022

Data kasus terkonfirmasi Covid - 19


60

50
50

40

30

20
13 14
10 11 11 11 11
10 9 9 8
7 7
5
3 2
0 NGETREP NGADI KRANDING MAESAN KEDAWUNG PAMONGAN PETUNGROTO PONGGOK
2021 2022

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan bahwa pasien Covid 19 di wilayah UPTD


Puskesmas Ngadi di Tahun 2020 paling tinggi di Desa Ngadi dan paling rendah di
Desa Pamongan. Di Tahun 2022 paling tinggi di Desa Ngadi dan terendah di Desa
Petungroto.Hal ini karena secara geografis Desa Ngadi berada di pusat keramaian
dengan mobilitas penduduk paling tinggi sedang Desa Pamongan dan Petungroto
berada paling pedalaman dengan kultur masyarakat Pegunungan dan mobilitas
kurang.
Sedangkan angka kematian atau fatality Rate Covid 19 di UPTD Puskesmas
Ngadi adalah sebagai berikut :
Grafik 2.14 CFR Pasien Covid 19
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2020-2022

CFR Pasien Covid 19


16 15
14
12
10
8
6
4
4
2
0
CFR COVID 19

2021 2022

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Grafik diatas menunjukkan angka kematian atau Case Fatality Rate Covid 19 di
UPTD Puskesmas Ngadi paling tinggi di tahun 2021 yaitu 15 kasus kematian dari 120
total kasus

Data epidemiologi penyakit dan kecenderungan pola penyakit yang terjadi di


UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :
Grafik 2.15 Pola 10 Besar Penyakit
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022
Pola 10 Besar Penyakit
1600
1200
800
400
)
in
ig
)
us
)

or
d)

on

0
tis
lit

)
fie

op
s
)

s)
si

)
el
ia

ou
ia

ati

in ies
en
nti

iti

Pr
m
lg

ps

cti
m

tr

ed cab
rt
ya
de

en
pe
es

er

as
pe

fe
(M
ti

et

ys

um
td

um (S
(G
hy
no

ab

(D
.1

6
ac

er
7
y)

pr B8
di
79

.
s

nt

29

(C
ar
iru

K3
nt
M

co

K
rim

2
,v

es
de

1.
ic
a

(p

H6
en

rg
nz

of
lle
l

ep
e

tia
flu

(A
-d

s
en

riti
(In

lin

3
ss

te
L2
su
1

(E

en
J1

- in
0

ro
I1

on

st
(N

ga
1

d
E1

an
ea
ho
rr

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2021


ia
(D
9
A0

Dari grafik diatas dapat diketahui kasus penyakit yang terjadi di UPTD Puskesmas
Ngadi penyakit terbanyak adalah J11 (ISPA) yaitu 1644 kasus dan yang nomor 10
yaitu H61.2 (Cerumen Prop) yaitu 53 kasus. Maka dapat disimpulkan bahwa dari
tahun 2022 kasus penyakit tertinggi ialah J11 yaitu Influeza atau Infeksi Saluran
Pernafasan Atas Akut.
b. Situasi Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawab UPTD Puskesmas Ngadi
adalah sebagai berikut :
Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi :
1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Pemeriksaan Umum
4. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
5. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
6. Pelayanan Laboratorium
7. Pelayanan Kefarmasian
8. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
9. Pelayanan Konseling (Gizi, Laktasi, Klinik Sanitasi)
Sedangkan Pelayanan untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) meliputi :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial :
1) Pelayanan Promosi Kesehatan
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
4) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6) Pelayanan Perkesmas
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan :
1) Pelayanan Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
2) Pelayanan Kesehatan Indera
3) Pelayanan Masalah Penanganan NAPZA
4) Pelayanan Kesehatan Matra
5) Pelayanan Kesehatan Tradisional
6) Pelayanan Kesehatan Olahraga
7) Pelayanan Kesehatan Kerja
8) Pelayanan Kefarmasian
UKM dan UKP yang dilaksanakan oleh Puskesmas Ngadi telah
dikembangkan melalui berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh
masyarakat di wilayah kerja. Beberapa inovasi pelayanan yang telah
dikembangkan antara lain:
1) DOMPET NGADI (Dokter Menyapa Pasien Hipertensi UPTD Puskesmas
Ngadi)
2) GEBER TAKSI (Gerakan Bersama Turunkan Angka Hipertensi)
3) GIRING JKN (Giat Jaring Peserta Baru JKN)
4) MAIN DAKON (Manfaatkan Informasi Media Komunikasi Online)
5) GEBYAR PIS-PK (Gerakan Bersama Update Data PIS-PK)
Capaian Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga UPTD
Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :

Grafik 2.16 Capaian Program Indonesia Sehat


Dengan Pendekatan
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri

Capaian PIS-PK
120

100

80

60

40

20

0
KB PEFAS IDL ASI TBG TB HT GJB ROKOK JKN SAB JBS

2019 2020 2021 2022

Sumber : Data Survei keluarga sehat, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa 3 capaian Program Indonesia


Sehat dengan Pendekatan Keluarga di wilayah UPTD Puskesmas Ngadi paling
rendah adalah Penderita Hipertensi tidak berobat teratur, Kepesertaan JKN dan
Merokok.
c. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Akses pelayanan di UPTD Puskesmas Ngadi mudah dijangkau, berada di jalur
jalan protokol kecamatan, lokasi di dekat dengan Pasar Ngadi. Namun demikian
jaringan berupa Puskesmas Pembantu, Ponkesdes maupun Praktek Bidan Desa di
Polindes berada di desa yang secara greografis pegunungan tetapi masih mudah
dilalui oleh kendaraan roda empat maupun roda dua dan jalan beraspal. Terkait akses
informasi lokasi dan pelayanan bisa dari media sosial dan papan informasi yang
menunjukkan arah di wilayah sekitar puskesmas dan jenis pelayanan di depan
Puskesmas.
Mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Ngadi dinilai dari Indeks Kepuasan
Masyarakat adalah sebagai berikut :
Grafik 2.20 Indeks Kepuasan Masyarakat
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2022


90
88 87.16 87.47

86 85.69
84.64
84 83.39 83.67 83.81
82.72
81.5 81.98 82.14
82
80
78.26
78
76
r

r
s
ri

er
et
i

ril

ei

ni

li

be

be

be
ar

tu
ua

Ju

ob
Ju
ar

M
Ap
nu

us

em

m
br

kt

ve
Ag

se
Ja

Fe

pt

De
No
Se

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat
cenderung naik dan dalam kriteria baik atau memuaskan. Tehnik pengambilan
sampling dilakukan secara ramdom dengan menggunakan kuesioner
d. Perilaku Masyarakat
Perilaku yang mendukung kesehatan adalah datang rutin posyandu dan mengikuti
kegiatan program yang melibatkan masyarakat.
Perilaku yang tidak mendukung kesehatan adalah merokok, makanan
berpantang ibu hamil yang menyebabkan kurang asupan protein dan menjadi anemia,
tidak mau imunisasi karena bertentangan dengan kepercayaan/agama, tidak periksa
kehamilan di trimester awal karena kehamilan tidak diinginkan, masyarakat sering
pindah domisili, kebiasaan buang sampah sembarangan, tidak memilah dan mengolah
sampah (membakar sampah), berobat sendiri ke apotik.
e. Keadaan Lingkungan
Lingkungan UPTD Puskesmas Ngadi berada di tengah perumahan warga.Berada
diatas kontur tanah yang rata dan tidak didirikan diarea saluran udara tegangan tinggi
maupun tegangan ekstra tinggi serta tidak berada pada bantaran sungai maupun
daerah rawan banjir.
Bangunan UPTD Puskesmas Ngadi dekat dengan jalan protokol sehingga mudah
diakses,bangunan permanen,berpagar secara keseluruhan serta tersedia utilitas publik
lain. Adapun kekurangan yang ada di UPTD Puskesmas Ngadi yaitu fasilitas parkir
yang terbatas dan keamanan berupa CCTV belum tersedia dan dengan pengelolaan
kesehatan lingkungan yang belum optimal dengan IPAL yang tidak berfungsi
maksimal. Meskipun banyak kekurangan terkait secara lokasi dan lingkungan telah
memenuhi standart Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.

2.6 PERSYARATAN PELAYANAN


Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas dapat dilaksanakan jika pasien
membawa kartu identitas bisa berupa KTP/Kartu KISS/KK sebagai data dasar untuk di
entry dalam sistem Teman Mas Abdi yaitu ERM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
dan P Care aplikasi dari BPJS. Untuk pelayanan di UKBM seperti kunjungan rumah dan
penyuluhan kelompok dalam UKBM tidak mempersyaratkan apapun.
2.7 STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA PUSKESMAS

KEPALA TATA USAHA

PENANGGUNG JAWAB UKM PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB PENANGGUN G


ESENSIAL DAN KEPERAWATAN KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM JARINGAN PELAYANAN JAWAB MUTU
PUSKESMAS DAN PENANGGUNG JAWAB
KESEHATAN MASYARKAT BANGUNAN, PRASARANA
PENANGGUNG JAWAB UKM JEJARING
DAN PERALATAN
PENGEMBANGAN

KOORDINATOR KESELAMATAN
KOORDINATOR PELAYANAN
KOORDINATOR PELAYANAN GIZI UKP
KESEHATAN TRADISIONAL KOORDINATOR JARINGAN
KOMPLEMENTER KOORDINATOR MANAJEMEN
KOORDINATOR PENCEGAHAN DAN
KOORDINATOR PELAYANAN PROMOSI FASILITAS DAN
KESELAMATAN PENGENDALIAN INFEKSI
KESEHATAN
KOORDINATOR PELAYANAN PEMERIKSAAN
KOORDINATOR JEJARING
UMUM

KOORDINATOR MANAJEMEN RISIKO


KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KESEHATN GIGI DAN MULUT

KOORDINATOR AUDIT INTERNAL

KOORDINATOR PELAYANAN KESEHATAN


KOORDINATOR PELAYANAN
KELUARGA UKP
KESEHATAN KELUARGA UKM
KOORDINATOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA

KOORDINATOR PELAYANAN GAWAT


KOORDINATOR PELAYANAN GIZI DARURAT KOORDINATOR MUTU KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
UKM PUSKESMAS (KMP), UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
(UKM) DAN UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN DAN
KOORDINATOR PELAYANAN PERSALINAN
PENUNJANG (UKPP)

KOORDINATOR PELAYANAN KOORDINATOR PENANGANAN KELUHAN DAN


PENCEGAHAN DAN PENGANDALIAN PENINGKATAN KEPUASAN MASYARAKAT
PENYAKIT KOORDINATOR KEFARMASIAN

KOORDINATOR LABORATORIUM
KOORDINATOR PELAYANAN
KEPERAWATAN KESEHATAN
MASYARAKAT
Laporan Tahunan Kinerja UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022
BAB III
GAMBARAN SARANA, PRASARANA DAN KETENAGAAN PUSKESMAS

3.1 GAMBARAN KONDISI SARANA DAN PRASARANA


Sarana dan prasarana Puskesmas Ngadi cukup lengkap dengan kondisi gedung
barat dibangun pada tahun 2018, akan tetapi gedung timur merupakan gedung lama yang
dibangun tahun 1964. Gambaran kondisi sarana dan prasarana UPTD Puskesmas Ngadi
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kondisi Sarana Prasarana UPTD Puskesmas
Ngadi Tahun 2022
N Sarpras Kondi
o si
A Ruang Kantor Tersedia ruang administrsi kantor, ruang
karyawan dan ruang kepala puskesmas dengan
fasilitas AC, computer/laptop dan printer yang
memadai, ruang rapat kurang besar, masih
memangfaatkan ruang teras yang ada kapasitas
kursi hanya 20 orang, sound sintem beberapa
rusak, layar dan proyektor
tersedia
B Ruang Terdapat ruang tunggu, ruang pendaftaran dan
Pelayanan rekam medis, ruang ISPA, ruang tindakan, ruang
sterilisai, ruang pemeriksaan umum, ruang
KIA/KB, ruang kesehatan gigi dan mulut, ruang
konsultasi gizi, ruang imunisasi, ruang
laboratorium. Perlu ruang konsultasi terpadu
termasuk klinik VCT, R. RM kurang standart dan
tidak ber AC, R. Laborat kurang standart, R. KIA
perlu pemeliharaan cat dan plafon, R. tunggu
perlu penandaan lebih jelas untuk prioritas bumil,
lansia
dan penyandang disabilitas
C Ruang Tersedia 2 rumah dinas 1 rusak berat dan dalam
Penunjang pengajuan alih fungsi menjadi Gudang, 1
berfungsi baik di Lingkup Puskesmas dialihkan
fungsi menjadi Gudang.Fasilitas parkir untuk
karyawan dan ambulance tidak memadai, parkir
untuk pasien kurang dan masih ada bagian yang
terbuka sehingga tidak terlindung dari panas dan
hujan, ruang pertemuan kurang
memadai,kapasitas kursi hanya 20 kursi.
D Prasarana lain Sistem kelistrikan sudah dicek rutin PLN,tidak ada
Genset proteksi petir belum ada, proteksi
kebakaran kurang, jalur evakuasi kurang
penandaan, KM pasien belum punya freezer untuk
limbah medis. Tersedia ambulance 1 dan
puskesmas keliling 1
motor operasional 1 rusak.
E Puskesm Tersedia 1 gedung puskesmas pembantu keadaan
as baik tapi belum ada fasilitas jaringan internet.
Pembant Tidak ada genset.
u
Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Tabel diatas menunjukkan belum semua sarana prasarana tersedia dibandingkan


tuntutan Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas. Upaya yang telah dilakukan
UPTD Puskesmas Ngadi adalah dengan mengalokasikan anggaran setiap tahun untuk
pemenuhan ASPAK dan bersurat ke Dinas Kesehatan terkait pengajuan sarna, prasarana dan
alat kesehatan yang dibutuhkan.
Bangunan Puskesmas dilengkapi dengan sarana penunjang dalam keadaan
terpelihara dan berfungsi dengan baik meliputi :
a. Sistem Penghawaan (ventilasi)
Pengelolaan sistem penghawaan sangat penting dilakukan untuk menjaga
kondisi ruangan-ruangan Puskesmas kualitas udaranya baik. Ruang-ruang yang
membutuhkan kondisi steril seperti, ruang Poli umum, Poli gigi, Poli KIA-KB,
laboraturium dan sebagainya diupayakan udara atau debu yang kurang sehat tidak
masuk atau mengkontaminasi sehingga ruang dibuat minim sirkulasi langsung,
sehingga pada ruangan yang ada di puskesmas Ngadi dibantu dengan air conditioner.
Berikut hasil pengukuran suhu dan kelembaban yang telah dilakukan pada tahun
2022 :
Tabel 3.2 Data Suhu dan Kelembapan
Ruangan di Wilayah UPTD Puskesmas
Ngadi
Tahun 2022
RUANGAN SUHU KELEMBAP KET
(˚C) AN
Ruang Kapus 25 60
Ruang Pertemuan 28,1 55
Ruang Tata Usaha 24,9 50
Ruang Pendaftaran 24,1 50
Ruang Tunggu 26,2 45
Poli Gigi 23,6 50
Poli Umum 24,4 45
Poli KIA 26,7 50
Ruang Konseling 23,6 45
Apotik 24,3 55
Laboratorium 25,6 45
Ruang Rekam Medis 26,1 50
Ruang Tindakan 28,3 55
Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022
Dari hasil pengukuran tersebut, berdasarkan standar baku mutu
1204/MENKES/SK/X/2004 suhu dan kelembaban yang terdapat pada ruang-ruang yang
ada di puskesmas sudah memenuhi syarat.
b. Sistem Pencahayaan
Pengelolaan sistem pencahayaan juga harus cukup untuk menunjang kegiatan,
ruang-ruangan diupayakan mendapat cahaya matahari melalui jendela yang ada di
setiap ruang sehingga ruangan cukup pencahayaan dan tidak lembab. Persyaratan
kesehatan lingkungan Puskesmas termasuk persyaratan udara dan pencahayaan serta
spesifikasi bangunan ruangan puskesmas diupayakan sesuai Peraturan Menteri
kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Berikut hasil pengukuran hasil
pencahayaan :

Tabel 3.3 Data Pencahayaan


Ruangan di Wilayah UPTD
Puskesmas Ngadi Tahun 2022

RUANGAN PENCAHAYAAN (LUX) KET


Ruang Kapus 200
Ruang Pertemuan 200
Ruang Tata Usaha 200
Ruang Pendaftaran 200
Ruang Tunggu 200
Poli Gigi 200
Poli Umum 200

RUANGAN PENCAHAYAAN (LUX) KET


Poli KIA 200
Ruang Konseling 200
Apotik 200
Laboratorium 300
Ruang Rekam 200
Medis
Ruang Tindakan 300

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Dari hasil pengukuran tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
43 tahun 2019 pencahayaan yang ada di beberapa ruang tidak memenuhi syarat. Pada
hasil pengukuran pencahayaan hanya pada ruang laboratorium yang memenuhi standar
yaitu 300 lux. Maka dari itu perlu dilakukan perbaikan atau penggantian bohlam agar
petugas juga tidak terganggu saat melakukan pekerjaan.
c. Sistem air bersih, sanitasi dan hygiene
Kegiatan operasional UPTD Puskesmas Ngadi untuk memenuhi kebutuhan air
bersih menggunakan sumur gali pompa/air tanah yang ada di dalam area puskesmas,
dengan penggunaan sebagian besar untuk keperluan proses pelayanan kesehatan,
sanitasi karyawan. Selain pemenuhan kebutuhan air bersih, setiap tahun UPTD
Puskesmas Ngadi juga melakukan pengawasan kualitas air bersih yang diperiksa di
Labkesda Kabupaten Kediri. Dalam menjaga kualitas air bersih yang ada di puskesmas,
juga dilakukannya klorinasi pada bak penampungan yang ada dengan diganti secara
berkala.
Sarana sanitasi atau toilet yang terdapat pada UPTD Puskesmas Ngadi terdapat 2
toilet pasien yang masih jadi satu dan 1 toilet karyawan yang juga belum terpisah antara
perempuan dan laki-laki. Pada sistem hygiene yang ada di UPTD Puskesmas Ngadi
pada setiap ruangan layanan sudah tersedia sarana cuci tangan yang berupa wastafel
dan sabun.
Pada sistem pembuangan limbah infeksius dan non infeksius yang ada di UPTD
Puskesmas Ngadi dilakukan dengan pemilahan limbah yang ada di setiap masing-
masing ruangan dengan tersedianya tempat sampah yang sudah berlabel.
Pengumpulan limbah medis dilakukan setiap hari dengan mengumpulkan di TPS B3
kemudian akan dimusnahkan oleh PT Putra Restu Abadi (PT PRIA). Pada limbah cair
yang terdapat dimasing-masing ruangan akan dialirkan ke IPAL yang tersedia.
d. Sistem Kelistrikan
Pada sistem kelistrikan yang ada di UPTD Puskesmas Ngadi penggunaan listrik
untuk keperluan kegiatan Puskesmas seluruhnya disuplai dari PLN dengan daya kurang
lebih 13.000 KWH. UPTD Puskesmas Ngadi belum mempunyai sistem daya listrik
darurat yang berupa genset yang berguna untuk pemenuhan kelistrikan pada saat listrik
padam.Sehingga pada saat listrik padam mengganggu sistem pelayanan yang ada di
puskesmas .

Sistem Proteksi Kebakaran mengantisipasi kondisi darurat seperti resiko


kebakaran, Puskesmas menyediakan sarana penanggulangan minimal berupa APAR
yang ditempatkan di lokasi yang stategis, mudah dijangkau pada kondisi darurat.
Kegiatan pencegahan lainnya adalah dengan membuat SOP (Standart Operational
Prosedure) untuk setiap jenis pekerjaan, termasuk kegiatan yang berkaitan dengan
potensi menimbulkan kebakaran serta mitigasi berupa simulasi code red. Jumlah
pemadam kebakaran sudah mencukupi yaitu tersedia 4 buah, standart yang dibutuhkan
adalah 15 meter 1 pemadam.
e. Sistem Pengendalian Kebisingan
Pengendalian kebisingan sangat penting dilakukan untuk menjaga kondisi
pelayanan yang baik. Setiap tahun selalu dilakukan pengukuran kebisingan dalam
rangka untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ada di dalam dan diluar puskesmas.
Hasil pengukuran kebisingan yang telah dilakukan pada tahun 2022 didapatkan hasil
bahwa tingkat kebisingan yang ada di dalam puskesmas 45 dB dan di luar puskesmas
60 dB. Berdasarkan standar yang ada tingkat kebisingan luar bangunan puskesmas
tidak lebih dari 55 dB dan dalam bangunan puskesmas tidak lebih dari 45 dB, sehingga
tingkat kebisingan yang ada di luar lingkungan Puskesmas Ngadi tidak memenuhi
standar dan perlu dilakukannya sistem pengendalian kebisingan.
Sistem pengendalian kebisingan yang ada di Puskesmas Ngadi yaitu dengan
memasang jendela model kedap suara dari luar diharapkan dapat meredam/
mengurangi kebisingan yang ada di luar bangunan puskesmas. Pengendalian
kebisingan yang ada pada dalam bangunan puskesmas menggunakan speaker di ruang
pendaftaran untuk mencegah adanya miss komunikasi antara petugas pendaftaran
dengan pasien pada saat pendaftaran

3.2 GAMBARAN KONDISI PERALATAN


Kondisi peralatan di UPTD Puskesmas Ngadi selain belum semua terpenuhi juga
beberapa yang ada sudah dalam keadaan yang kurang memenuhi standart, baik dalam
keadaan rusak ringan juga beberapa rusak berat. Tahun 2022 beberapa sudah dilakukan
penghapusan diantaranya adalah motor, alat kesehatan dan mebelair.
Gambaran kondisi peralatan di UPTD Puskesmas Ngadi per ruangan adalah sebagai
berikut :

Ta
bel 3.4
Kondisi
Peralata
n UPTD
Puskes
mas
Ngadi
Tahun
2022

Ruang Peralatan yang kurang


1. Ruang Baki logam, tempat alat steril tertutup, handl kaca laring, lup,
Pemeriksa optalmoskop, skinfold calliper, speculum, stetoskop, tonometer
an Umum
2. Ruang Stetoskop anak, dopler, handl kaca, dopler, EKG, gunting bedah,
Tindakan gunting benang, gunting angkat jahitan, kaca laring dan nasofaring,
suction, klem arteri, korentang, laringoskop, tourniquet, pincet,
resusitator, timbangan, alat ukur tinggi/panjang badan, aspirator,
sundip lidah, tisue forcep, timbangan anak, pincet anatomi,
brangkar, sungkup
Manset anak, sound timer, apron, goggle, bagan dinding MTBS,
3. Ruang KIA,KB Pita Pengukur LILA, Waskom Bengkok, Pen Light, Tromol Kasa,
Balon Penghisap, Timbangan, Tabung Oksigen 6M, Termometer
kontrol, tensimeter digital
Skeler
4. Ruang Gigi standar,
5. Ruang
Imunisasi Korentang,
6. Ruang Blood cell counter
Sterilisasi Gelas piala, timbangan mikro, shaker, tang pengaduk, corong,
7. Ruang Laborat cawan, gelas pengukur, pipeting,
8. R. Farmasi Komparator, turbiditymeter, alat pengukur jumlah cacing, alat
pengukur kebutuhan nutrisi RT, termometer pangan, termometer
9. Klinik Sanitasi alat pendingin, parsipatori kit, alat pemberantas nyamuk dan lalat,
Belum ada alkes khusus pusling

10. Pusling

Ruang Peralatan yang Kurang


11. Pustu Bagan dinding MTBS, timbangan bayi dan pengukur panjang
12. Praktik Bidan bayi,
Dopler, lampu periksa, timbangan bayi, IUD kit, implan set, set
Desa resusitasi bayi, goggle, kantong kanguru, tirai, set tumbang anak,
almari arsip, almari alkes, almari obat
13. Pelayanan luar PHN kit, UKS kit, UKGS kit, Posyandu Kit, Sanitarian Kit, SDIDTK
gedung kit,
Sumber : Data primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

3.3 ANALISA SARANA DAN PERALATAN


Tingkat Kelengkapan Data Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan sesuai Permenkes 45 tahun
2019 adalah : 

1. Sarana 71,11% 
2. Prasarana 42,59%
3. Alat Kesehatan 60,13% 

Tabel 3.3 Analisa sarana dan prasarana UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022

No Ruangan-Pelayanan Keterisian Data (Update) Rata-rata Kelengkapan


Alat di Instalasi/Pelayanan Alat di Instalasi/Pelayanan

A RUANG PELAYANAN 100 64.36

Ruangan Pemeriksaan 100 66.67


Umum/BP Umum

Ruang Tindakan dan Gawat 100 44.71


Darurat

Ruangan Rawat Pasca 0 0


Persalinan

Ruangan Sterilisasi 100 50

Ruang Kesehatan Gigi & 100 75.36


Mulut

Ruangan ASI / Laktasi 100 50

Ruangan Farmasi/Kamar 100 46.15


Obat

Laboratorium 100 67.86

Ruangan KIE/Promosi 100 58.82


Kesehatan

Ruangan Persalinan 0 0

Ruangan KIA, KB & 100 87.76


Imunisasi

Ruangan Pemeriksaan 0 0
Khusus/TB/HIV

B PERALATAN UNTUK 100 88.37


PELAYANAN LUAR
GEDUNG PUSKESMAS
Set Keperawatan 0 0
Kesehatan
Masyarakat(PHN KIT)

Kit Imunisasi 100 100

Kit UKS 100 81.25

Kit Bidan 100 96.55

Kit Posyandu 0 0

Kit UKGS 0 0

Kit Sanitarian 100 54.55

C JARINGAN PELAYANAN 100 10.81


PUSKESMAS

Puskesmas Keliling  100 10.81

Sarana dan prasarana Puskesmas Ngadi lengkap dengan kondisi lahan bangunan
yang sempit diantara perumahan penduduk. Masih kekurangan ruang bersalin dan ruang
nifas,ruang lakstasi ruang promosi kesehatan dan ruang pertemuan yang representatif.
Beberapa sarana masih perlu perhatian karena mengalami kerusakan seperti gudang, serta 1
rumah dinas sedang dalam kondisi rusak berat.
Secara administrasi bangunan dan tanah telah memenuhi syarat, merupakan
bangunan permanen, walau belum mempunyai perlindungan terhadap petir, kenyamanan,
perlindungan keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam memberikan pelayanan.
Secara sistem ventilasi, suhu dan kelembapan belum memenuhi standart, hanya
ruang laboratorium dan ruang tindakan. Sistem air bersih, sanitasi dan hygiene serta sistem
kelistrikan belum memenuhi standart.sistem pengolahan limbah ( IPAL ) tidak berfungsi baik
perlu perbaikan,tidak adanya genset sebagai tenaga listrik cadangan, Sistem proteksi
kebakaran sudah ada 4 alat pemadam kebakaran sehingga sudah memenuhi standart 15
meter 1 alat pemadam. Sistem pengendalian kebisingan dari luar gedung telah dilakukan
dengan memasang jendel kanca dan tertutup.

3.4 PENJELASAN GAMBARAN KETENAGAAN


Puskesmas membutuhkan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya dalam
menjalankan fungsinya. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan
upaya kesehatan (UU Kesehatan No 36, 2009).
Ketenagaan Puskesmas Ngadi berstatus ASN ada 19 orang terdiri dari 18 orang
PNS dan 1 PPPK. Kekurangan dipenuhi dengan kontrak dari anggaran BLUD 12 orang,
anggaran BOK 4 orang dan Kontrak Perawat Ponkesdes 1 orang dari anggaran Dinas
Kesehatan.
Tabel 3.5 Profil Kepegawaian UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022
N JENIS TENAGA JUML STATUS STANDA STANDA KURA
O AH RT RT NG
MINIMAL ABK
1 Dokter Umum 2 2 PNS ( 1 1 2 -
Kapusk)
2 Dokter Gigi 1 1 PNS 1 1 -
3 Perawat Induk 4 3 PNS 1 Kontrak 5 5 1
4 Perawat 2 2 PNS 1 Kontrak 3 3 -
Wilayah
5 Bidan Induk 3 1 PNS 2 Kontrak 4 4 1
6 Bidan Wilayah 8 8 PNS 5 5 -
7 Apoteker 1 1 1
8 Ass Apoteker 1 PNS 1 -
9 Pranata Laborat 2 1 PNS , 1 2 -
Kontrak
1 Perawat Gigi 1 PNS 1 -
0
N JENIS TENAGA JUML STATUS STANDA STANDA KURA
O AH RT RT NG
MINIMAL ABK
1 Perekam Medis 1 Kontrak 1 1 -
1
1 Sanitarian 2 1 PNS 1 Kontrak 1 2 -
2
1 Nutrisionis 2 1 PNS, 1 Kontrak 1 2 1
3
1 Adminkes 1 1 PNS (Ka TU) 1 1
4
1 Promkes 2 1 PNS ,1 Kontrak 1 2 1
5
1 Admin Umum 1 Kontrak 1 2 1
6
1 Admin SIK 1 Kontrak 1 -
7
1 Admin Keuangan 2 2 Kontrak 2 -
8
1 Bendahara 0 - -
9
2 Pengelola Barang 1 1 Kontrak 1 1
0
2 Kebersihan 2 Kontrak 2 -
1
2 Jaga Malam 1 Kontrak 1 -
2
2 Sopir 1 Kontrak 1 -
3
Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

3.5 ANALISA KETENAGAAN


Analisa ketenagaan UPTD Puskesmas Ngadi berdasar jenis dan jumlah belum
memenuhi standart minimal sesuai dengan Permenkes no 43 tentang Puskesmas. Dari segi
jenis tenaga yang kurang adalah Apoteker. Sedangkan berdasarkan Angka Beban Kerja
(ABK) jumlah kesehatan masih kurang yaitu tenaga perawat, bidan, apoteker. Sedangkan
tenaga pelaksana yang kurang adalah administrasi umum, bendahara dan pengelola barang.

3.6 KEBUTUHAN TENAGA DAN RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN


Penghitungan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan (SDMKes) dilakukan
setiap tahun dengan menggunakan aplikasi Rencana kebutuhan dan Analisa Beban Kerja
(RENBUT/ABK) dari Kementrian Kesehatan. Penyusunan RENBUT/ABK dilakukan mulai
bulan Oktober setiap tahunnya. Dibuat dokumen rencana usulan kebutuhan pegawai dan
diajukan ke Dinas Kesehatan kabupaten.
Kebutuhan tenaga yang sangat mendesak dan belum dapat diakomodir dalam waktu
cepat oleh Pemerintah Kabupaten Kediri melalui rekrutmen dan seleksi Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), jika tersedia dana
dari BLUD atau dana lain yang sah maka puskesmas melakukan rekrutmen dan
perpanjangan kontrak.
Tata cara rekrutmen dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan
sesuai dengan tata cara rekrutmen Pemerintah Kabupaten Kediri, mulai dari persyaratan
administrasi, tes tulis, tes praktek dan wawancara. Hasil dilaporkan ke Dinas Kesehatan dan
dimasukkan ke dalam aplikasi SISDMK Kementrian Kesehatan.
3.7 GAMBARAN PELATIHAN TENAGA MEDIS, PARAMEDIS DAN NON MEDIS
Sumber daya manusia selain jumlah juga diperlukan kompetensi yang sesuai
standart, kompetensi diperoleh dari pendidikan dan pelatihan. Pegawai UPTD Puskesmas
Ngadi memerlukan kegiatan pelatihan yang banyak sehingga memerlukan alokasi anggaran
yang memadai dan membutuhkan suport anggaran dari Dinas Kesehatan untuk memenuhi
target kompetensi yang dipersyaratkan. Pelatihan terkait mutu dan tim teknis, pelatihan
vaksinasi dan swab covid 19, pelatihan PTM, pelatihan ECG dilakukan via daring di tahun
2020 sampai 2022, akan tetapi terkait ketrampilan membutuhkan pertemuan dan praktik
langsung untuk lebih meningkatkan hasil. Daftar pegawai UPTD Puskesmas Ngadi berdasar
kompetensi adalah sebagai berikut :
PENDIDIKAN PELATIHAN PENSI
SESUAI SESUAI UN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI
NO NAMA JABATAN STANDRT STANDART DALAM
SESU BELU SESU SEBAGI BEL 5 KOMPETENSI JABATAN PELATIHAN TE
AI M AI AN UM TAHUN
1 dr. RATNASARI TRI Dokter Gigi Madya V V Pelatihan DM, Ke
SULISTYOWATI
Komunitas,ACLS
2 NINIK SUPRIJANI, S.Tr.Keb Bidan Ahli Madya V V

3 HANIK MUAWANAH, Bidan Penyelia V V


A.Md.Keb.
4 YULI PERTIWI, S.Tr.Keb. Bidan Penyelia V V V
5 DEDY PURWANTO S.KM Administrator V V Pelatihan Adminis
muda
6 INDAH PRIHATINI NING Nutrisionis V V Emo Demo, PMBA
TYAS, A.Md.Gz penyelia Konselor ASI,
Program
Gizi
Dokter Gigi
7 Drg. DELLA FATMASARI Pertama V V
8 WIWIK SUDARWATI, A.Md.KL Sanitarian mahir V V
9 HENIK SRI REJEKI, Dokter Ahli Muda V V Pelatihan Audit Internal
A.Md.An.Kes.
10 NUR INDAH WULANDARI, Perawat gigi mahir V V
SST.
Bidan Mahir
11 SITI MIZATIN, S.Tr.Keb. V V BLS
12 SUMARTIK, A.Md.Keb. Bidan mahir V V
13 INDAYASTRI, A.Md.Keb. Bidan Mahir V V
IKA SURYANINGSIH, Pelatihan Kestrad
14 A.Md.Farm. Asst. Apotkr V V
Terampil
Perawat PPGD, BLS
15 ENIK SRIHASTUTIK, mahir V V
A.Md.Kep.
RIRIN SRI WAHYUNI,
16 A.Md.Keb. Bidan Terampil V V
17 DENY SIAMA MEULANA, Bidan Terampil V V
A.Md.Keb.
18 ESA AYU MAHARNI, Perawat terampil V V
A.Md.Kep.
19 BEDY WINDYARTI, A.Md.Keb. Bidan Terampil V V
dr. YOPI ARDHIASWARI
20 Dokter umum V V Manajemen Puskesmas K3, ACLS
HAFIDA YUMNA HUWAIDA, Public Speaking,
21 S.KM Promkes V V Pembuatan
Media, Emo Demo
22 MOCHAMMAD CHOIRUL Perawat terampil V V Pelatihan Program Jiwa PPGD
ANWAR, A.Md.Kep
APN, CTU
23 VAMELLA LAVASARI, Bidan V V
A.M.Keb.

RINI OKTAVIA, S.Kep.,Ns.


24 Perawat V V
PENDIDIKAN PENSI
SESUAI PELATIHAN SESUAI STANDART UN RENCANA PENGEMBANGAN KOMPETE
NO NAMA JABATAN
STANDRT DALAM
SESUAI BELUM SESU SEBAGI BELUM 5 KOMPETENSI JABATAN PELATIHAN T
AI AN TAHUN
25 SINTA SETYORINI, Perawat V V PPGD, BLS
A.Md.Kep.
Bidan APN, CTU,
26 NITA HIDAYATUL V V
HAMIDAH, A.Md.Keb.
PPGD, BLS
27 RIZKA LUTFIANA, Perawat V V
S.Kep.,Ns.
AL FAUZI FIRDAUS, S.E.
28 Akuntan V
29 SILVIA HAPSARI, Sanitarian V V STBM
A.Md.Kes.
30 M. KHOIRUL ANWAR Staf Admin V V APAR,Network Ad
Mobile
Programer, Web D
31 NIYA HIDAYATUN Staf Admin V V
NIKMAH
DENDY SAHARA
32 Sopir V V Driver PSC
Petugas
33 MARWAN Kebersihan V V Spillkit, APAR
Petugas Jaga
34 KHOZIN Malam V V
Rekam Medis
35 FERIRA DWI V V ERM
YUSTIKARINI, A.Md.Kes.
36 KURNIA NISA DWI Akuntan V V
ATMAWATI, S.Ak.
37 M ZAINUL KHULUK Petugas V Spillkit, APAR
Kebersihan
38 SIFANA AMALIA, S.KM. Promkes V Public Speaking,
Media, Emo Demo
39 RAJAK FAIZ WULANDARI, ATLM V
A.Md.Kes.
40 SHEREN MARTHA DWI Nutrisonis V
VARANI, A.Md.Gz.
BAB IV
PELAYANAN NON RAWAT
INAP

4.1 KUNJUNGAN NON RAWAT INAP


UPTD Puskesmas Ngadi merupakan puskesmas non rawat inap, jumlah kunjungan
non rawat inap tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kunjungan Non Rawat Inap UPTD Puskesmas Ngadi
berdasar Kelompok Umur
Tahun 2022
N KELOMP BARU LAMA
O TOTA
OK
L P L P L
UMUR
1 0 – 7 hari 1 3     4
2 8 – 28 hari 8 14 2
   
2
3 1 bln - < 1 thn 19 15 466 422 922
4 1 – 4 thn 22 33 578 581 1214
5 5 – 9 thn 44 46 489 555 1134
6 10 – 14 thn 47 49 498 467 1061
7 15 – 19 thn 97 86 601 354 1138
8 20 – 44 thn 105 99 1293 2983
1486
9 45 – 54 thn 122 111 755 801 1789
1 55 – 59 thn 83 73
0 601 888 1645
1 60 – 69 thn 48 63 544 496 1151
1
1 >70 thn 8 5
2 291 288 592
1365
5

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Tabel diatas menunjukkan di UPTD Puskesmas Ngadi jumlah kunjungan non rawat
inap berdasar kelompok umur tahun 2022 paling banyak adalah pada kelompok umur 20 – 44
tahun yang merupakan usia subur dan produktif dan yang paling sedikit adalah pada
kelompok umur 0 – 7 hari.
Pada kelompok neonatus kemungkinan masyarakat masih memilih untuk tidak
keluar rumah dan masih mendapat pendampingan dari bidan desa sehingga yang berkunjung
adalah yang sakit saja, sedangkan bayi sehat pelayanan dilakukan di Posyandu. Kunjungan
tahun 2022 lebih banyak pada pasien lama, hal ini disebabkan pasien pernah berkunjung
memerlukan dan merasa puas atas pelayanan yang diberikan.
Tabel 4.2 Kunjungan Non Rawat Inap UPTD Puskesmas Ngadi
berdasar Ruang Pelayanan Tahun 2022
N BULAN BP KIA/KB GIGI PENDAFTARAN
O
1 JANUARI 839 128 144 1111
2 FEBRUARI 810 111 135 1056
3 MARET 660 133 154 947
4 APRIL 662 151 142 813
5 MEI 567 138 126 841
6 JUNI 960 143 166 1269
7 JULI 811 133 157 1101
8 AGUSTUS 929 122 103 1154
9 SEPTEMBER 961 108 122 1191
10 OKTOBER 1002 146 179 1327
11 NOVEMBER 1263 188 203 1451
12 DESEMBER 979 204 211 1394
13655
TOTAL

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Tabel diatas menunjukkan di UPTD Puskesmas Ngadi jumlah kunjungan non rawat
inap berdasar ruang pelayanan tahun 2022 paling banyak dibulan Nopember dan pada ruang
Pengobatan Umum, sedangkan paling sedikit adalah pada bulan April pada ruangan Gigi.
Sedangkan secara keseluruhan paling banyak pada ruang Pengobatan Umum yaitu 10.443
kunjungan. Kunjungan terbanyak di bulan Nopember merupakan pergantian
musih hujan sehingga masyarakat rentan daya tahan tubuh menurun dan banyak sekali kasus
ISPA sehingga lingkungan mendukung dan host yang rentan meningkatkan angka kesakitan.

4.2 JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BERDASAR CARA PEMBAYARAN


UPTD Puskesmas Ngadi merupakan puskesmas non rawat inap, jumlah kunjungan
non rawat inap berdasar cara pembayaran tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Kunjungan Non Rawat Inap UPTD Puskesmas
Ngadi berdasar Cara Pembayaran Tahun 2022

N BULAN BPJS PBID/ PBI/


O UM MAND GRA JAMKES JAMKESM TOT
UM IRI TIS DA AS AL
1 JANUARI 689 19 8 395 111
1
2 FEBRUARI 698 12 11 335 105
6
3 MARET 536 18 7 386 947
4 APRIL 440 11 13 349 813
5 MEI 459 21 5 356 841
6 JUNI 774 29 17 449 126
9
7 JULI 702 12 15 372 110
1
8 AGUSTUS 704 8 33 409 115
4
9 SEPTEMBER 670 16 27 478 119
1
1 OKTOBER 760 9 44 514 132
0 7
1 NOVEMBER 788 17 88 588 145
1 1
1 DESEMBER 610 14 76 694 139
2 4
1365
TOTAL 5

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Tabel diatas menunjukkan di UPTD Puskesmas Ngadi jumlah kunjungan non rawat
inap berdasar cara pembayaran yang paling banyak pasien umum pada bulan Nopember
secara keseluruhan mencapai 7830 atau 57,34% dari total kunjungan. Sedangkan kunjungan
BPJS mandiri yang paling sedikit yaitu 186 atau 1,36 % dari total kunjungan.
4.3 SEPULUH BESAR PENYAKIT NON RAWAT INAP
Jenis 10 besar penyakit non rawat inap di UPTD Puskesmas Ngadi tahun 2022
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 10 Besar Penyakit Non Rawat Inap UPTD Puskesmas
Ngadi Tahun 2022
No Nama penyakit (Kode ICD X) Jumlah
1. J11 493
2. I10 328
3. E11 152
4. M19.1 146
5. K29.7 145
6. R50 137
7. L23 133
8. K30 79
9. M19.9 67
10. H66 37

Sumber : Data Primer UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Tabel diatas menunjukkan di UPTD Puskesmas Ngadi jumlah 10 besar penyakit


kunjungan non rawat inap paling banyak pasien ISPA sebanyak 493 kasus dan yang paling
sedikit adalah penyakit infeksi telinga sebesar 37 kasus.
BAB V
HASIL PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

5.1 PENILAIAN KINERJA ADMINISTRASI MANAJEMEN


Capaian kinerja administrasi dan manajemen UPTD Puskesmas Ngadi tahun 2022
adalah sebagai berikut :
Grafik 5.1 Capaian Kinerja Adminitrasi
Manajemen UPTD Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri Tahun 2022

Capaian kinerja administrasi dan manajemen

Manajemen Umum
10
9.43

9
Manajemen Pelayanan Kefarmasian 10 10 Manajemen Peralatan dan Sarpras

10
9

10
Manajemen Sumberdaya Manusia TARGET
Manajemen Keuangan CAPAIAN

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Indikator manajemen umum yang belum tercapai adalah RUK Tahun N+ 1, audit
internal, updating data dan informasi yang semuanya bernial 7 dari target 10.
Target tidak tercapai karena keterbatasan kemampuan programer dalam membuat
PDCA program sesuai jadwal, tidak ada reword dan punishment, kurang paham tupoksi,
kurangnya pemahaman terhadap dokumen eksternal baru, kurang pengawasan dari atasan
serta pendampingan dari Dinas Kesehatan kurang.

5.2 PENILAIAN KINERJA UKM ESENSIAL DAN PERKESMAS


Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial terdiri dari 6 program yaitu Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Keluarga/KB, Gizi dan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit serta Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas). Capaian kinerja
Program UKM esensial dan Perkesmas UPTD Puskemas Ngadi tahun 2022 adalah sebagai
berikut :
Grafik 5.3 Capaian Program Promkes
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri Tahun 2022
Capaian Program Promkes

Pengkajian PHBS RT
Pengukuran dan Pembinaan UKBM Pengkajian PHBS Institusi Sekolah

Promosi Kesetan Program Prioritas dalam Gedung\ 100


Pengkajian PHBS Ponpes
100 100
100
Pembinaan Desa Siaga Aktif 100 Rumah Tangga memenuhi 10 Indikator PHBS
100 70
50
51.9
100 64.2
23.5 63

Desa Siaga PURI 18 0 20 73 85.7 Intitusi Pendidikan memenuhi 10-12 indikator


45
50
98
77
100
Desa Siaga Aktif 100 76 100 Ponpes memenuhi 13-15 indikator PHBS
100 100
100 100
Poskesdes Aktif 100 Intervensi Kelompok Rumah Tangga
100

Posyandu Balita PURI Intervensi Institusi Pendidikan


Intervensi Ponpes Target Capaian

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Berdasarkan grafik tersebut indikator program promkes yang belum tercapai adalah
Desa Siaga Aktif PURI yaitu 0% dari target 18%. Hal ini disebabkan karena dukungan dari
Desa dan Kader Bagas belum optimal.
Grafik 5.4 Capaian Program Kesling
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Capaian Program Kesling

Kunjungan Pertama Ibu hamil (K1)


Pelayanan Kesehatan pada Pra usia lanjut ( 45 - 59 ) Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehat
Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia >= 60 tahun) ( Standar Pelayanan Minimal ke 7 ) 200% Pelayanan Nifas oleh tenaga kese

Pelayanan kesehatan remaja Penanganan komplikasi kebid


79.90%
76.00% 100%
87.90% 76.80%
100.30% 76.60%
an pada Usia Pendidikan Dasar kelas 1 sampai dengan kelas 9 dan diluar satuan pendidikan dasar 83.80% Ibu hamil yang diperiksa H
119.40% 77.50%
0%
100.00% 81.20%
ekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 80.40% Pelayanan Kesehatan Neon
100.00% 65.80%
100.00%
91.90%88.70%84.30%
Sekolah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan Pelayanan Kesehatan Neonat

Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan Penanganan komplikasi neonatus
TARGET CAPAIN
Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bu
Pelayanan kesehatan balita (0 - 59 bulan)

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program Kesehatan Lingkungan yang
belum tercapai adalah Pelaksanaan kegiatan STBM di PUSKESMAS 0% dari target 10%.
Target yang belum tercapai lagi adalah KK memiliki akses terhadap jamban 89% dari target
93, desa / kelurahan ODF 75% dari target 82% , serta SAB yang memenuhi syarat Kesehatan
75% dari target 89%,

KK memiliki akses jambanTidak tercapai karena perilaku masyarakat yang sulit dirubah
BAB di sungai dan masih ada keluarga belum mempunyai jamban. Kendala Desa ber STBM
karena masih ada 2 desa belum ODF.
Grafik 5.5 Capaian Program Kesehatan Keluarga
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Capaian Program Kesehatan Keluarga

Pelayanan Kesehatan pada Pra usia lanjutKunjungan


( 45 - 59 ) Pertama Ibu Pelayanan
hamil (K1)Persalinan oleh tenaga
Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia >= 60 tahun) ( Standar Pelayanan Minimal ke 7 ) 200% Pelayanan Nifas oleh tenaga

Pelayanan kesehatan remaja Penanganan komplikasi


79.90%
100%
76.00%
87.90% 76.80%
76.60%
sia Pendidikan Dasar kelas 1 sampai dengan kelas 9 dan diluar satuan pendidikan dasar 100.30% 83.80% Ibu hamil yang diperik
119.40% 77.50%
0%
100.00% 81.20%
ngkat SMA/MA/SMK/SMALB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan 100.00% 80.40% Pelayanan Kesehatan
65.80%
100.00%
91.90%88.70%84.30%
olah setingkat SMP/MTs/SMPLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan Pelayanan Kesehatan Ne

Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan Penanganan komplikasi neo
Pelayanan kesehatan Anak pra sekolah (60 - 72 bulan) TARGET CAPAIN
Pelayanan kesehatan balita Pelayanan kesehatan bayi 29 hari
(0 - 59 bulan)

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program KIA yang tercapai adalah
Penanganan komplikasi tercapai 100% dari target 80%, Penanganan komplikasi neonatus
82,2 % dari target 80%,serta indikator capain anak usia sekolah dan remaja
Faktor penyebab tidak tercapinya target diatas dikarenakan puskesmas belum
malayanai persalinan, kurangnya pencatatan dan pelaporan dari jejaring, programer yang
tidak menjalan program sesuai perencanaan dan besarnya target pelayanan pra lansia.
Grafik 5.6 Capaian Program Kespro
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

CAPAIAN KESPRO
Target Capaian
1.KB aktif (Contraceptive Prevalence Rate/ CPR)

7. CPW dilayanan 100%


kespro catin 2. Peserta KB baru

50%

0%

6. KB pasca persalinan 3. Akseptor KB Drop Out

5. PUS dengan 4 T ber KB 4. Peserta KB mengalami komplikasi


Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program Kesehatan Reproduksi yang
belum tercapai adalah KB pasca salin yaitu 55% dari target 60%.
Tidak tercapainya target dikarenakan alat kontrasepsi bebas diapotik dan peserta
KB dimaksud tidak kontrol atau pelayanan di fasilitas kesehatan, kurang pencatatan dan
pelaporan, serta rendahnya kesadaran ibu ber KB pasca persalinan.

Grafik 5.7 Capaian Program Gizi


di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Capaian Program Gizi

target capaian
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita (6-59 bulan)
Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
200%
Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) PemberianTablet Tambah Darah pada remaja putri

88%
84% 100%
82%
Bayi yang baru lahir mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang 
54% 145%
62%
0%
0%
50%18% 17%
Bayi usia 6 (enam) bulan mendapat ASI Eksklusif 181%Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
84% 75%
100%
Balita stunting (pendek dan sangat pendek) Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi buruk

Balita ditimbang naik berat badannya (N/D) Pemberian Proses Asuhan Gizi di Puskesmas (sesuai buku pedoman asuhan gizi tahun 2018 warna kuning)
Balita yang ditimbang berat badannya (D/S)

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program Gizi yang belum tercapai adalah
pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil yaitu 71,50% dari target 82%, Pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi pada balita (6-59 bulan) yaitu 76,30% dari target 80%, PemberianTablet
Tambah Darah pada remaja putri 30,70% dari 54%, Pemberian makanan tambahan bagi balita
gizi kurang 85% dari target145%, Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil Kurang Energi
Kronik (KEK) 80% dari target 181%, Bayi yang baru lahir mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui
Dini) 34,30% dari target 62%.D/S 60,80% dari target 75%, N/D yaitu 53,60% dari target 84%.
Tidak tercapainya target dikarenakan kunjungan k4 ibu hamil masih rendah, kurangnya
kesadaran masyarakan untuk rutin datang ke posyandu, kesibukan orang tua dan pola asuh
serta asupan gizi yang kurang.
Grafik 5.8 Capaian Program P2 Diare, TBC, ISPA dan
Kusta di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten
Kediri Tahun 2022

Capaian Program P2 Diare, TBC, ISPA dan Kusta


Target Capaian

1.Pelayanan Diare Balita


3.Angka Keberhasilan pengobatan kasus TBC ( Success Rate/SR) 2. Proporsi penggunaan oralit pada balita
200%

2.Persentase Pelayanan orang terduga TBC yang mendapatkan pelayananTBC sesuai standar ( SPM ke 11 ) 3. Proporsi penggunaan Zinc
100%

1.Kasus TBC yang ditemukan dan diobati 4. Pelaksanaan kegiatan Layanan Rehidrasi Oral Akti
0%

5. SD/ MI telah dilakukan screening Kusta Penemuan penderita Pneumonia balita

4. Kader Posyandu yang telah mendapat sosialisasi kusta 1. Pemeriksaan kontak dari kasus Kusta baru

3. Proporsi tenaga kesehatan kusta tersosialisasi 2. RFT penderita Kusta

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program P2 Diare yang belum tercapai
adalah Pelayanan Diare Balita tercapai 5,3% dari target 100%. Program ISPA tercapai 0 %
dari target 100 %,Program P2 Kusta yang belum tercapai adalah sosialisasi pada kader
Posyandu 67,9% dari target >95%. Program P2 TB Paru yang belum tercapai penemuan
penderita baru dan diobati yaitu 44 % dari target 82 %.
Tidak tercapainya target karena sistem pencatatan dan pelaporan kurang, saat
sosialisasi dilakukan beberapa pegawai sedang melakukan kegiatan luar gedung, kurangnya
kesadaran masyarakat untuk periksa dahak jika batuk lebih 2 minggu serta besarnya target
proyeksi kasus TBC dibandingkan yang ditemukan sedangkan yang ditemukan sudah 100%
diobati dan sembuh.
Grafik 5.9 Capaian Program P2 HIV/AIDS, DBD, Malaria dan
Rabies di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Sumber : DataCapaian
Primer,Program P2 HIV/AIDS,Ngadi
UPTD Puskesmas DBD, Malaria
2022 dan Rabies
Target
Dari grafik diatas dapat diketahui Capaian
indikator program P2 HIV/AIDS yang belum
1. Sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
tercapai adalah orang berisiko diperiksa HIV yaitu 87,2% dari target 100%. Program P2 DBD
2.Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi 100% 2. Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriks
tercapai Angka Bebas Jentik yaitu 95,9% dari target 95%. Program P2 malaria dan rabies
belum tercapai semua karena tidak ada kasus dan bukan termasuk
50% daerah endemik.
1.Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 1. Angka Bebas Jentik (ABJ)
Grafik 5.10 Capaian Program Imunisasi
di Wilayah
99 UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten
0% Kediri
Tahun 2022
3.Penderita positif Malaria yang di follow up 2. Penderita DBD ditangani

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Capaian Program Imunisasi
Dari2.Penderita
grafik positif
diatas dapat
Malaria diketahui
yang diobati indikator program imunisasi
sesuai pengobatan
Target standarCapaian
yang
3.PE kasus DBD belum tercapai
1.Penderita
adalah TT5 WUS yaitu 33,4% dari target 85%.dan Malaria yangTT
Imunisasi dilakukan
Plus pemeriksaan
pada BumilSD 79,9 dari 85
1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap)
11. Laporan
% Hal tersebut dikarenakan belum KIPI Zero reporting
adanya program / KIPI khusus
Non serius terkait 100% 2. UCI
TT WUS desa
hanya pada calon
pengantin dan ibu hamil saja, sedangkan target WUS tetap perdasar proyeksi.
10..Ketersediaan buku catatan stok vaksin sesuai dengan jumlah vaksin program imunisasi serta pelarutnya 50% 3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia 18 sd 24 b
Grafik 5.11 Capaian Program Surveilans
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022 0%
9. Pemantauan suhu, VVM, serta Alarm dingin pada lemari es penyimpan vaksin 4. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
Capaian Program Surveilans
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022
Dari grafik diatas dapat diketahui
8.Imunisasi indikator
TT2 Target
plus bumil th)program surveilans UPTD
(15-49Capaian Puskesmas
5. Imunisasi Campak pada anak kelas 1 SD

Ngadi sudah tercapi semua. 1. Laporan


7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) STP yang 6.
tepat waktuTd pada anak SD kelas 2 dan 5
Imunisasi

100%
8.Desa/ Kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi dalam waktu kurang dari 24 (dua puluh empat) jam 2.Kelengkapan laporan STP

50%

7.Grafik Trend Mingguan Penyakit Potensial Wabah 0% 3.Laporan C1 tepat waktu

6.Kelengkapan laporan W2 (mingguan) 4.Kelengkapan laporan C1

5.Laporan W2 (mingguan) yang tepat waktu


Grafik 5.12 Capaian Program PTM dan Jiwa
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022
Capaian Program PTM dan Jiwa
Target Capaian
sekolah yang melaksanakan KTR
persentase merokok usia 10-18
200%
Rujukan RS/RSJ FKTP yang UMB

100%
kunjungan ODGJ usia produktif

0%

penururunan pasung deteksi usia > 15

temuan pasung deteksi CA cerviks

GME pelayanan ODGJ berat


depresi

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022

Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program P2 PTM yang belum tercapai
adalah FKTP yang melaksanakan UBM yaitu 0 % dari target >40%, pelayanan usia produktif
yaitu 44,8% dari target 100%, deteksi usia >15 tahun yaitu 53,3 dari target 80%, deteksi ca
serviks 1,0% dari target 40%. Sedangkan program jiwa yang belum tercapai adalah
penurunan kasus pasung yaitu 0% dari target 10,03% .
Hal tersebut dikarenakan besarnya target dan rendahnya minat masyarakat
mengikuti skrening kesehatan, kurangnya stick alat pemeriksaan darah, kurang optimalnya
pencatatan dan pelaporan dari jejaring, tidak terlaksananya Posbindu PTM sesuai jadwal,
serta kurangnya kemauan masyarakat untuk deteksi ca serviks.
Grafik 5.13 Capaian Program Perkesmas
Capaian
di Wilayah UPTD Program Ngadi
Puskesmas Perkesmas
Kabupaten Kediri
Tahun 2022
Cakupan kunjungan rumah
100%

50%

kat rawan yang mendapat Asuhan Keperawatan (Askep kelompok) 0% Kepala Keluarga (KK) rawan kesehatan yang menda

Kepala Keluarga (KK) yang dibina dan telah Mandiri / memenuhi kebutuhan kesehatan
TARGET CAPAIAN
Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022
Dari grafik diatas dapat diketahui indikator program Perkesmas yang belum tercapai
adalah cakupan kunjungan rumah yaitu 31,67% dari target 60% dan Kepala Keluarga (KK)
rawan kesehatan yang mendapat Asuhan Keperawatan (Askep Keluarga) keluarga yang
mendapat asuhan keperawatan yaitu 14,85% dari target 40%.
Hal tersebut dikarenakan karena kunjungan perkesmas mengikuti program
pembinaan Pis PK karena keterbatasan petugas.
5.3 PENILAIAN KINERJA UKM PENGEMBANGAN
Capaian kinerja Program UKM Pengembangan UPTD Puskemas Ngadi tahun 2022
adalah sebagai berikut :
Grafik 5.14 Capaian Program UKM Pengembangan
di Wilayah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
Tahun 2022

1 UKM PENGEMBANGAN

Target Sasaran
1.PAUD dan TK yang
3. Jumlah masyarakat yang telah tersosialisasikan gemamendapat
cermat penyuluhan/pemeriksaan
2.Kunjungan ke gigi dan mulut
Posyandu terkait kesehatan gigi dan mu
kan Kegiatan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat 100% 1. Deteksi dini gangguan penglihatan dan ganggua
100
g obat pada Gerakan masyrakat cerdas menggunakan obat 1. Penyediaan dan penyebaran informasi tenta
50%
preventif yang dilakukan pada kelompok kesehatan kerja 1. Hasil pemeriksaan kesehatan jamaah haji

0%
skesmas menyelenggarakan pembinaan K3 perkantoran 1. Penyehat Tradisional yang memiliki STPT

1. Puskesmas menyelenggarakan K3 Puskesmas (internal) 2. Kelompok Asuhan Mandiri yang terbentuk

4. Pengukuran kebugaran Anak Sekolah 3. Panti Sehat berkelompok yang berijin


emas menyelenggarakan pelayanan kesehatan Olahraga internal 4. Pembinaan Penyehat Tradisional
2.Pengukuran Kebugaran Calon Jamaah Haji 1.Kelompok /klub olahraga yang dibina

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Berdasarkan grafik tersebut indikator program UKM Pengembangan yang belum
tercapai adalah penyehat tradisional yang mempunyai STPT yaitu 0% dari target 15%, panti
sehat yang berijin tercapai 0% dari target 15%, 3 indikator pelayanan kesehatan kerja tidak
tercapai semua dan masyarakat tersosialisasi gema cermat tercapai 0% dari target 25%.
Hal ini disebabkan kurang koordinasi lintas program, pencatatan dan pelaporan
kurang maksimal, petugas belum terlatih program baru, kurangnya koordinasi dan sosialisasi
program kebugaran disekolah serta belum mendapat anggaran kegiatan.

5.4 PENILAIAN KINERJA UKP


Capaian kinerja Program UKP UPTD Puskemas Ngadi tahun 2022 adalah sebagai
berikut :

Grafik 5.15 Capaian


Program UKP
di Wilayah UPTD
Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri
Tahun 2022

00
1
CAPAIAN PROGRAM UKP
Target Capaian
1. Angka
2. Kelengkapan pengisian rekam medik rawat inap Kontak Komunikasi
2.Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik ( RRNS )
1. Bed Occupation Rate(BOR) 400% 3.Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT)
4. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil 4. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi ( SPM ke 8 )

3.Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal (PMI) 5. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Mellitus ( SPM
200%
.Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil pelayanan laboratorium 6.Kelengkapan pengisian rekam medik

1.Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan standar 0% 7. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi tetap ya

9. Pelayanan Informasi Obat 8.Bumil yang mendapat pelayanan kesehatan gigi

8. Konseling 1.Kelengkapan pengisian informed consent

7. Pengkajian resep,pelayanan resep dan pemberian informasi obat 1.Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas
6. Rerata item obat yang diresepkan 2 . Ketersediaan obat dan vaksin terhadap 45 item obat indikator
5.Penggunaan Injeksiantibiotika
4.Penggunaan pada myalgia 3. Penggunaan
pada penatalaksanaan antibiotika
kasus diare pada penatalaksanaan ISPA non pneumonia
non spesifik

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Berdasarkan grafik tersebut, indikator program UKP yang belum tercapai adalah rasio peserta
prolanis terkendali yaitu 0,7 % dari target ≥5 %, ibu hamil yang mendapat pelayanan kesehatan gigi
97,5% dari target 100 %, rerata item obat yang diresepkan 2,8 dari target ≤ 2,6 item obat. Hal ini
disebabkan ibu hamil pada trimester 1 banyak yang mengeluh mual sehinga tidak bersedia diperiksa
gigi, peserta prolanis tidak rutin untuk kontrol, dan tidak tersedia obat-obatan kombinasi untuk kasus
ISPA sehingga petugas harus meresepkan beberapa item obat.
5.5 PENILAIAN KINERJA MUTU
Capaian kinerja Program Mutu UPTD Puskemas Ngadi tahun 2022 adalah sebagai
berikut :

Grafik 5.16 Capaian


Program Mutu

Capaian kinerja mutu

Kepatuhan Kebersihan Tangan


100%
Kepuasan Pasien Kepatuha
50%

0%

Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan ANC Sesuai Standar Kepatuha

Target Capaian
Keberhasilan Pengobatan Pasien TB Semua Kasus Sensitif Ob
di Wilayah UPTD
Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri
Tahun 2022

Sumber : Data Primer, UPTD Puskesmas Ngadi 2022


Berdasarkan grafik tersebut indikator program Mutu semua target mutu telah
tercapai, diperlukan komitmen lebih kuat untuk mempertahankannya.
BAB VI
PENUTUP

Laporan kinerja tahun 2022 UPTD Puskesmas Ngadi merupakan diskripsi hasil kerja
berdasarkan indikator PKP. Laporan ini dibuat untuk memenuhi permintaan dari Dinas
Kesehatan untuk diterbitkannya umpan balik dan tindak lanjut.
Laporan kinerja tahun 2022 UPTD Puskesmas Ngadi adalah sebagai berikut :
1. Kinerja administrasi dan manajemen : 9,7 dengan kriteria baik
2. Kinerja pelayanan : 88,4 dengan kriteria cukup
a. Kinerja UKM Esensial : 84,1 dengan kriteria cukup
b. Kinerja UKP Pengembangan : 73,6 dengan kriteria kurang
c. Kinerja UKP : 96,1 dengna kriteria baik
3. Kinerja Mutu : 99,7 dengan kriteria baik
4. Rata-rata Kinerja UPTD Puskesmas : 86,75 dengan kriteria cukup

Dari data diatas dapat disimpulkan kinerja UPTD Puskesmas Ngadi tahun 2022
dalam kriteria cukup dan masih memerlukan upaya perbaikan yang komprehensip melibatkan
peran semua pihak termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri terutama dalam pemenuhan
input sarana prasarana dan pengembangan kompetensi tenaganya dan pemenuhan jumlah
tenaga kesehtannya, serta pengawasan dan pendampingan yang lebih maksimal.
L
A
M
P
I
R
A
N
1. Kinerja Pelayanan dan Mutu Tahun 2022
Laporan Tahunan Kinerja UPTD Puskesmas Ngadi Tahun 2022 49

Anda mungkin juga menyukai