Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kebidanan 12 (02) 129 - 266

Jurnal Kebidanan
http : //www. ejurnal.stikeseub.ac.id

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU


POST PARTUM DI PUSKESMAS MARIANA KABUPATEN BANYUASIN
TAHUN 2020

Sri Rahayu1),Umi Solekah 2)


1), 2)
Akademi Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang
Email : srirahayuatirfiyah@gmail.com, umisolekah24@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Involusi uterus adalah suatu proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum
hamil. Proses ini dimulai segera plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus (Ambarwati,
2009). Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan, dimana fungsinya
adalah untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah
timbulnya komplikasi, memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot – otot setelah kehamilan
(Ervinasby, 2008). Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh senam nifas
terhadap involusi uterus pada ibu post partum Di Puskesmas Mariana Kabupaten Banyuasin tahun
2020. Metodologi : Penelitian ini Merupakan penelitian Kuantitatif dengan pendekatan quasi
eksperimen dengan rancangan pretest posttest dengan kelompok kontrol (pretest-posttest with
control group). Hasil : Hasil Penelitian menunjukan bahwa rerata involusi uterus pada kelompok
Kontrol (Tidak melakukan senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, rerata kelompok perlakuan
(melakukan Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Analisis kemaknaan dengan uji Mann Withney
menunjukkan bahwa nilai p = 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua kelompok sesudah diberikan
perlakuan, rerata Involusi Uterus berbeda secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan : Involusi
uterus kelompok kontrol (Tidak melakukan senam) sesudah/Pengukuran ke dua terjadi penurunan
involusi uterus dan Involusi uterus kelompok Perlakuan (melakukan senam nifas) sesudah senam
nifas terjadi penurunan involusi uterus secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Ada pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri.
Kata kunci : senam nifas, involusi uterus

THE EFFECT OF PUERPERAL GYMNASTICS ON UTERINE INVOLUTION IN


POST PARTUM MOTHERS AT MARIANA PUBLIC HEALTH CENTER
BANYUASIN DISTRICT IN 2020
ABSTRACT
Background : Uterine involution, a process by which the uterus returns to its pre-pregnancy. This
process begins as soon as the placenta is born as a result of contraction of the smooth muscles of
the uterus (Ambarwati, 2009). Postpartum gymnastics is a physical exercise performed by mothers
after childbirth, where its function is to restore health, to accelerate healing, prevent
complications, restore and improve stretch in the muscles after pregnancy (Ervinasby, 2008).
Purpose : This study aims to determine the effect of postpartum exercise on uterine involution in
post partum mothers at the Mariana Health Center, Banyuasin Regency in 2020. Methods : This
research is a quantitative research with a quasi-experimental approach with a pretest-posttest
design with a control group (pretest-posttest with control group). Results : The results showed
that the mean uterine involution in the Control group (not doing postpartum exercise) was 5.30 +
0.67 cm, the mean for the treatment group (doing postpartum exercise) was 3.00 + 1.05 cm. The
analysis of significance using the Mann Withney test showed that the value of p = 0.000. This
means that after being given treatment, the mean Uterine Involution was significantly different (p
<0.05). Uterine involution in the control group (did not do exercise) after / The second
measurement there was a decrease in uterine involution and uterine involution in the Treatment
group (doing puerperal exercise) after the puerperal exercise decreased uterine involution
significantly. Based on these results, it can be concluded that there is an effect of postpartum
exercise on uterine involution.
Keywords : puerperal gymnastics, uterine involution.

Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 157


PENDAHULUAN otot bagian punggung, dasar panggul
Involusi uterus suatu proses dan perut (Ervinasby, 2008).
dimana uterus kembali ke kondisi Menurut Anik Maryunani & Yetty
sebelum hamil dengan berat sekitar 60 Sukaryati (2011), Manfaat senam nifas
gram. Proses ini dimulai segera plasenta secara umum adalah membantu
lahir akibat kontraksi otot-otot polos penyembuhan rahim, perut, dan otot
uterus. Involusi uterus memerlukan pinggul yang menglalami trauma serta
perawatan yang khusus, bantuan, mempercepat kembalinya bagian-bagian
pengawasan dan pemulihan demi tersebut ke bentuk normal, membantu
pulihnya kesehatan seperti sebelum menormalkan sendi-sendi yang
hamil. menjadi longgar akibat kehamilan dan
Postpartum merupakan masa persalinan sertamencegah pelemahan
sesudah persalinan dan kelahiran bayi, dan peregangan lebih lanjut.
plasenta, serta selaput yang diperlukan Sebelum melakukan senam nifas,
untuk memulihkan kembali organ sebaiknya bidan mengajarkan kepada
kandungan seperti sebelum hamil ibu untuk melakukan pemanasan
dengan waktu kurang lebih 6 minggu terlebih dahulu. Pemanasan dapat
(Saleha,2009). dilakukan dengan melakukan latihan
Proses involusi dapat terjadi pernapasan dan dengan cara menggerak-
secara cepat atau lambat, faktor yang gerakkan kaki dan tangan secara santai.
mempengaruhi involusi uterus Hal ini bertujuan untuk menghindari
antaralain: mobilisasi dini, menyusui, kekejangan otot selama melakukan
usia, paritas, pijatoksitosin, dan senam gerakan senam nifas. Senam nifas
nifas (Elisabeth S.W& Th. EndangP, sebaiknya dilakukan dalam waktu 24
2015). jam setlah melahirkan. Kemudian
Senam nifas adalah latihan dilakukan secara teratur setiap hari
jasmani yang dilakukan oleh ibu-ibu (Widianti dan Proverawati, 2010).
setelah melahirkan setelah keadaan Langkah-langkah gerakkan senam
tubuhnya pulih, dimana fungsinya nifas
adalah untuk mengembalikan kondisi 1. Pertama
kesehatan, untuk mempercepat Berbaring dengan lutut ditekuk.
penyembuhan, mencegah timbulnya Tempatkan tangan di atas perut di
komplikasi, memulihkan dan bawah iga-iga. Napas dalam dan lambat
memperbaiki regangan padaotot–otot melalui hidung tahan hingga hitungan
setelah kehamilan,terutama pada otot– ke-5 atau ke-8 dan kemudian keluarkan

158 Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020


melalui mulut, kencangkan dinding 3. Ketiga
abdomen untuk membantu Kontraksi vagina dengan
mengosongkan paru-paru. Lakukan berbaring terlentang, kedua kaki
dalam waktu 5-10 kali hitungan pada diregangkan, tarik dasar panggu, tahan
pagi/ sore hari. Gerakkan ini berfungsi selama 3 detik dan kemudian rileks.
untuk mengencangkan otot perut dan Lakukan 8 kali dalam latihan pagi/ sore.
melancarkan peredaran darah. Gerakkan ini berfungsi untuk
memperbaiki, memperkuat dan
mengencangkan otot panggul. Kontraksi
vagina untuk merapatkan vagina.

Gambar 1.Senam nifas dengan berbaring


dengan lutut ditekuk (Maryunani, 2011).

2. Kedua
Berbaring terlentang, lengan
Gambar 3. Senam nifas dengan berbaring
dikeataskan di bawah kepala, telapak terlentang, kedua kaki diregangkan
(Maryunani, 2011).
terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri
sedikit dan regangkan lengan kanan. 1. Keempat
Pada waktu yang bersamaan rilekskan Memiringkan panggul, berbaring lutut
kaki kiri dan regangkan kaki kanan ditekuk. Kontraksikan kencangan otot-
sehingga ada regangan penuh pada otot perut sampai tulang punggung
seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan 15 mendatar dan kencangkan otot-otot
kali gerakkan pada pagi/ sore. Gerakkan bokong tahan 3 detik kemudian rileks.
ini berfungsi untuk memperlancar Lakukan dalam 10-15 kali gerakan pada
peredaran darah pada sendi tulang ekor. pagi/ sore. Gerakkan ini berfungsi untuk
memperbaiki otot tonus betis dan pelvis
serta memperbaiki bentuk tubuh.

Gambar 2. Senam nifas dengan berbaring Gambar 4. Senam nifas dengan


terlentang, lengan dikeataskan di bawah memiringkan panggul, dan berbaring dengan
kepala (Maryunani, 2011). lutut ditekuk (Maryunani, 2011).

Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 159


2. Kelima 4. Ketujuh
Berbaring terlentang, lutut ditekuk, Tidur terlentang dengan kaki terangkat
lengan dijalurkan ke lutut. Angkat keatas, badan agak melengkung dengan
kepala dan bahu kira-kira 45º, tahan 3 letak pada kaki bawah lebih atas.
detik dan rileks dengan perlahan. Lakukan gerakan pada jari-jari kaki
Lakukan dalam 10-15 kali gerakkan seperti mencakar dan meregangkan,
pada pagi/ sore. Gerakkan ini berfungsi selanjutnya diikuti dengan gerakan
untuk mengencangkan otot perut. ujung kaki secara teratur seperti
lingkaran dari luar ke dalam, kemudian
gerakkan telapak kaki kiri dan kanan ke
atas dan ke bawah seperti menggergaji.
Lakukan gerakan ini masing-masing
selama setengah menit dengan 10-15
Gambar 5. Senam nifas dengan berbaring
terlentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan kali gerakan pada pagi/ sore hari.
ke lutut (Maryunani, 2011).
Gerakkan ini berfungsi untuk

3. Keenam memperlancar peredaran darah pada

Posisi tidur terlentang, kaki lurus dan kaki dan membantu ibu lebih rileks dan

kedua tangan di samping badan. segar pasca persalinan

Kemudian lutut di tekuk ke arah perut


90ºc secara bergantian antara kaki kiri
dan kaki kanan. Jangan menghentak
ketika menurunkan kaki, lakukan
perlahan namun bertenaga. Ulangi
gerakan sebanyak 8 kali pada pagi/sore
hari. Gerakkan ini berfungsi untuk
Gambar 2.11 Senam nifas dengan tidur
mengurangi nyeri pada tulang panggul terlentang dengan kaki terangkat keatas
dan mengurangi nyeri pada sendi tulang (Maryunani, 2011).

ekor.
Ingat kekuatan bertumpu pada
perut, tangan diletakan di samping
badan untuk mendorong tubuh untuk
diduduk karena akan berpotensi
menimbulkan nyeri leher. Lakukan
Gambar 6. Senam nifas dengan posisi tidur
perlahan tidak menghentak dan
terlentang, kaki lurus ke atas, dan kedua
tangan di samping badan (Maryunani, 2011). memaksa.

160 Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020


METODE kelompok kontrol dilakukan
Desain Penelitian ini pemeriksaan involusi uterus pada 6 jam
menggunakan penelitian Kuantitatif post partum selanjutnya pada hari ke
dengan pendekatan quasi eksperimen tujuh dilakukan kembali pengukuran
dengan rancangan pretest posttest tinggi fundus uteri.
dengan kelompok kontrol (pretest- Populasi Penelitian menurut
posttest with control group). Kemudian Nursalam (2003),populasi adalah setiap
dilakukan pretest (01) pada kedua subjek yang memenuhi syarat yang telah
kelompok tersebut, dan diikuti ditetapkan yaitu semua ibu postpartum
intervensi (X) pada kelompok diPuskesmas Mariana Kabupaten
eksperimen. Setelah 7 hari dilakukan Banyuasin tahun 2020.
posttest (02) pada kedua kelompok Sampel Menurut Nursalam
tersebut. Dilakukan pemeriksaan (2003) sampel adalah sebagian dari
involusi uteri pada kelompok populasi yang mewakili suatu populasi
eksperiment kemudian responden dari sumber diatas. Pengambilan sampel
dipandu untuk melakukan senam nifas pada penelitian ini dengan metode
pada 6 jam post partum, selanjutnya random dengan teknik Purposive
dilakukan senam nifas setiap hari Sampling dimana setiap populasi
dengan kunjungan rumah selama 7 hari. memiliki kesempatan yang sama untuk
Pada hari ke tujuh dilakukan kembali menjadi responden penelitian
pengukuran tinggi fundus uteri. Pada (Notoadmojo, 2010).

Definisi Operasional dalam penelitian terdapat dibawah ini :


Tabel 1. Definisi Operasional
Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independen : Lembar Observasi - Melakukan Nominal
Senam Nifas Adalah Olahraga Senam Nifas
pemulihan pada masa nifas yang -Tidak Melakukan
bermanfaat untuk membantu Senam Nifas
mempercepat proses involusio uteri dan
juga dapat menguatkan otot dasar
panggul .

Variabel Dependen : Pita centimeter Tinggi Fundus Rasio


Involusi Uteri Uteri dalam
Adalah Perubahan pada uterus yang satuan centimeter
menyebabkan berkurangnya ukuran
uterus ditandai dengan penurunan
ukuran.

Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 161


Analisis data menggunakan Wilcoxon Sign Rank testmenunjukkan
program Software Statistik SPSS, untuk bahwa nilai p = 0,004. Hal ini berarti
membandingkan rerata Involusi Uterus bahwa Involusi uterus kelompok
antar kelompok sebelum dan sesudah kontrol sebelum (Pengukuran pertama)
diberikan perlakuan digunakan uji dan sesudah (pengukuran kedua), rerata
alternative yaitu uji Wilcoxon Sign Rank Involusi uterus berbeda secara
test dan untuk membandingan rerata bermakna (≤ 0,05). Sesudah
Involusi Uterus antar kelompok sebelum (pengukuran ke dua) Involusi Uterus,
dan sesudah pada kelompok control pada kelompok kontrol terjadi
digunakan uji alternative yaitu uji penurunan.
Wilcoxon Sign Rank test.
Tabel 2. Rerata Involusi Uterus
Untuk membandingkan rerata Kelompok Perlakuan Sebelum Dan
Involusi uterus antar kelompok sesudah Sesudah Senam Nifas
perlakuan(Senam Nifas) digunakan uji Kelompok n Rerata Involusi P
alternative yaitu Mann Whitney tes.. Kontrol Uterus ±SD
(cm)
Sebelum 10 7,00 ± 0,66
0,005
HASIL DAN PEMBAHASAN Sesudah 10 3,00 ± 1,05
Hasil
Tabel di atas, menunjukkan
Tabel 1. Rerata Involusi Uterus bahwa rerata involusi uterus pada
Kelompok Kontrol Sebelum dan
Sesudah kelompok Perlakuan (Melakukan senam
Nifas) sebelum diberikan perlakuan
Kelompok n Rerata Involusi P
Kontrol Uterus ±SD senam nifas adalah 7,00+0,66 cm,
(cm)
rerata involusi uterus kelompok
Sebelum 10 7,50 ± 0,70
0,004 perlakuan senam nifas sesudah diberikan
Sesudah 10 5,30 ± 0,67
perlakuan senam nifas adalah 3,00+1,05
Tabel di atas, menunjukkan cm. Analisis kemaknaan dengan uji
bahwa rerata involusi uterus pada Wilcoxon Sign Rank testmenunjukkan
kelompok kontrol (Tidak melakukan bahwa nilai p = 0,005. Hal ini berarti
senam Nifas) pada pengukuran pertama bahwa Involusi uterus kelompok
adalah 7,50+0,70 cm, rerata involusi Perlakuan (Melakukan senam Nifas)
uterus kelompok kontrol (Tidak sebelum dan sesudah diberikan
melakukan senam nifas) pada perlakuan senam nifas, rerata Involusi
pengukuran ke dua adalah 5,30+0,67 uterus berbeda secara bermakna (≤
cm. Analisis kemaknaan dengan uji 0,05). hasil uji statistik menunjukan

162 Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020


adanya perbedaan bermakna antara Diagram 1. Involusi Uterus Sebelum
dan Perlakuan Antar Kelompok
involusi uterus sebelum dan sesudah
perlakuan senam nifas, terjadi
penurunan involusi uterus yang
signifikan sesudah melakukan senam 8
6
nifas.
4 Pre

Tabel 3. Rerata Involusi Uterus Sesudah 2 Post


Perlakuan Antar Kelompok Pre
0
Kelompok kelompok
kontrol perlakuan
Kelompok N Rerata P senam
Kontrol Involusi nifas
Uterus±SD
(cm)
Kontrol 10 5,30±0,67
(Tidak 0,000
Pembahasan
Senam)
Penelitian ini merupakan
Perlakuan 10 3,00±1,05
(melakukan penelitian Kuantitatif dengan
senam nifas) pendekatan quasi eksperimen dengan
Tabel di atas, menunjukkan rancangan pretest posttest dengan
bahwa rerata involusi uterus pada kelompok kontrol (pretest-posttest with
kelompok Kontrol (Tidak melakukan control group). Dalam penelitian ini
senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, sebanyak 20 orang ibu nifas sebagai
rerata kelompok perlakuan (melakukan sampel, 10 responden sebagai
Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. kelompok kontrol (Tidak senam nifas)
Analisis kemaknaan dengan uji Mann dan 10 Responden sebagai kelompok
Withney menunjukkan bahwa nilai p = perlakuan (senam nifas ).
0,000. Hal ini berarti bahwa kedua Pengaruh Senam Nifas Terhadap
kelompok sesudah diberikan perlakuan, Involusi uterus
rerata Involusi Uterus berbeda secara Sebelum dilakukan analisa data,
bermakna (p<0,05). Involusi uterus terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
kelompok kontrol (Tidak melakukan data untuk menentukan penggunaan uji
senam) sesudah/Pengukuran ke dua parametric atau alternative. Data diuji
terjadi penurunan involusi uterus dan normalitasnya dengan menggunakan uji
Involusi uterus kelompok Perlakuan Shapiro-Wilk. hasil uji normalitas data
(melakukan senam nifas) sesudah senam involusi uterus antar kelompok sebelum
nifas terjadi penurunan involusi uterus dan sesudah perlakuan didapatkan data
secara signifikan. dengan nilai sig (p Value) > 0,05 yang

Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 163


berarti data berdistribusi normal namun ukuran rahim juga akan mengecil (Siti
terdapat data dengan nilai sig (p Value) Saleha, 2009)
< 0,05 pada kelompok kontrol sesudah Rerata involusi uterus pada
perlakuan yang berarti data tidak kelompok kontrol (Tidak melakukan
berdistribusi normal. senam Nifas) pada pengukuran pertama
Berdasarkan uji normalitas adalah 7,50+0,70 cm, rerata involusi
terdapat data yang tidak berdistribusi uterus kelompok kontrol (Tidak
normal pada kelompok kontrol sebelum melakukan senam nifas) pada
dan sesudah, maka untuk pengukuran ke dua adalah 5,30+0,67
membandingan rerata involusi uterus cm. Analisis kemaknaan dengan uji
antar kelompok sebelum dan sesudah Wilcoxon Sign Rank testmenunjukkan
digunakan uji alternative yaitu uji bahwa nilai p = 0,004. Hal ini berarti
Wilcoxon Sign Rank test pada kelompok bahwa Involusi uterus kelompok
perlakuan senam nifas, sebelum kontrol sebelum (Pengukuran pertama)
perlakuan data berdistribusi tidak dan sesudah (pengukuran kedua), rerata
normal sedangkan sesudah senam nifas Involusi uterus berbeda secara
data berdistribusi normal sehingga bermakna (≤ 0,05). Sesudah
digunakan uji alternative yaitu uji (pengukuran ke dua) Involusi Uterus ,
Wilcoxon Sign Rank test. pada kelompok kontrol terjadi
Untuk membandingan rerata penurunan.
involusi uterus antar kelompok sesudah Sedangkan Rerata involusi uterus
perlakuan senam nifasdigunakan uji pada kelompok Perlakuan (Melakukan
alternative yaitu uji Mann senam Nifas) sebelum diberikan
Whitney.Analisa data menggunakan perlakuan senam nifas adalah 7,00+0,66
tingkat kepercayaan 95% atau cm, rerata involusi uterus kelompok
dinyatakan berbeda bila p<0,05. perlakuan senam nifas sesudah diberikan
Senam nifas merupakan salah perlakuan senam nifas adalah 3,00+1,05
satu usaha untuk menguatkan kontraksi cm. Analisis kemaknaan dengan uji
otot rahim, dimana dengan peningkatan Wilcoxon Sign Rank testmenunjukkan
kerja otot rahim ini akan mengakibatkan bahwa nilai p = 0,005. Hal ini berarti
otot-otot dalam rahim akan terjepit. bahwa Involusi uterus kelompok
Sehingga menyebabkan jaringan otot Perlakuan (Melakukan senam Nifas)
kekurangan zat-zat yang diperlukan sebelum dan sesudah diberikan
sehingga jaringan otot bisa mengecil dan perlakuan senam nifas, rerata Involusi

164 Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020


uterus berbeda secara bermakna 0,000. Hal ini berarti bahwa kedua
(≤ 0,05). hasil uji statistik menunjukan kelompok sesudah diberikan perlakuan,
adanya perbedaan bermakna antara rerata Involusi Uterus berbeda
involusi uterus sebelum dan sesudah secara bermakna (p <0,05). Berdasarkan
perlakuan senam nifas, terjadi hasil penelitian yang telah dilakukan
penurunan involusi uterus yang Involusi uterus kelompok kontrol
signifikan sesudah melakukan senam (Tidak melakukan senam)
nifas. sesudah/Pengukuran ke dua terjadi
Salah satu faktor yang penurunan involusi uterus dan Involusi
mempercepat involusi adalah senam uterus kelompok Perlakuan (melakukan
nifas yaitu bentuk ambulasi dini pada senam nifas) sesudah senam nifas
ibu-ibu nifas yang salahsatu tujuan nya terjadi penurunan involusi uterus secara
untuk memperlancar proses involusi, signifikan.
sedangkan ketidaklancaran proses
involusi dapat berakibat buruk pada ibu PENUTUP
nifas seperti terjadi perdarahan yang Kesimpulan
bersifat lanjut dan kelancaran proses Berdasarkan hasil penelitian
involusi (Huliana, 2005). Pengaruh Senam Nifas Terhadap
Senam nifas merupakan latihan Involusi Uterus Pada Ibu Postpartum
jasmani yang berfungsi untuk didapatkan kesimpulan Terjadi
mengembalikan kondisi kesehatan, penurunan involusi uterus pada
untuk mempercepat penyembuhan, kelompok kontrol dengan rata-rata 7,50
mencegah timbulnya komplikasi, cm pada pengukuran pertama dan 5,30
memulihkan dan memperbaiki regangan cm pada pengukuran ke dua. Kemudian
pada otot-otot setelah kehamilan, Terjadi penurunan involusi uterus pada
terutama pada otot-otot bagian kelompok perlakuan senam nifas dengan
punggung, dasar panngul dan perut rata-rata 7,00 cm pada pengukuran
(Dewi, 2011). pertama sebelum senam nifas dan 3,00
Rerata involusi uterus pada cm pada pengukuran ke dua sesudah
kelompok Kontrol (Tidak melakukan senam nifas. Berdasarkan hasil tersebut
senam Nifas) adalah 5,30+0,67 cm, dapat disimpulkan bahwa Ada
rerata kelompok perlakuan (melakukan perbedaan bermakna antara Involusi
Senam Nifas) adalah 3,00+1,05 cm. Uterus kelompok kontrol (Tidak
Analisis kemaknaan dengan uji Mann Senam Nifas) dan Kelompok Perlakuan
Withney menunjukkan bahwa nilai p = senam nifas.

Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 165


Saran Nursalam, (2008).Konsep dan
Penerapan Metodelogi Penelitian
Sebagai saran dalam penelitian
Ilmu Keperawatan Edisi Kedua.
ini Dengan adanya penelitian ini Jakarta: Salemba Medika.
Saleha, S. 2009.Asuhan Kebidanan
diharapkan kepada Puskesmas Mariana
pada Masa Nifas. Jakarta:
kabupaten Banyuasin untuk dapat Salemba Medika.
Suherni, dkk.2009. Perawatan Masa
mengadakan senam nifas pada ibu post
Nifas.Yogyakarta: Fitramaya
partum mengingat Manfaat senam nifas Vivian, Dewi.2011.Asuhan Kebidanan
Pada ibu Nifas.jakata; Salemba
yang sangat berpengaruh terhadap
Medika.
involusi uterus kemudian Kepada ibu
Post partum yang sudah melakukan
senam nifas diharapkan dapat lebih
memahami pentingnya senam nifas
sehingga dapat mengajarkan kepada ibu
post partum lainnya yang belum
mengetahui manfaat dari senam nifas
dan diharapkan Hasil penelitian ini
dapat dijadikan sumber informasi atau
pengetahuan baru, sehingga dapat
dikembangkan lagi penelitian-penelitian
sejenis agar dapat mencapai hasil yang
lebih lagi dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Edan Wulandari, D.
2008.Asuhan Kebidanan Nifas.
Yogyakarta: Cendekia
Elisabeth S. Dan Endang Purwosari.
2015. Asuhan Kebidanan Masa
Nifas Dan Menyusui. Yogyakarta:
Pustaka baru press
Maryunani, A Dan Sukaryati.
2011.Senam Hamil, Senam Nifas,
Dan Terapi Musik, Jakarta: Trans
Info Medik
Notoatmodjo, Soekodjo. 2010.
Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Adi Mahasatya

166 Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020


Jurnal Kebidanan, Vol. XII, No. 02, Desember 2020 167

Anda mungkin juga menyukai