Anda di halaman 1dari 20

Mobilitasi dini

Kegel exercise
Manajemen stres

Kelompok 14
Briansyah makalalag
Dewi Pratiwi Putri Manggopa
Fiolita makarao
Ilvalino Sendeong
Oliviya margareta wongkar
Widavika Herlina Ginoga
Mobilisai dini merupakan suatu
kebijakan membimbing ibu untuk
secepat mungkin keluar dari tempat
tidur kemudian membimbingnya
selekas mungkin berjalan
Rentang Gerak dalam Mobilisasi

Rentang gerak pasif bermanfaat untuk menjaga kelenturan otot-otot


serta sendi dengan cara menggerakkan otot orang lain, contohnya
perawat membantu mengangkat serta menggerakkan kaki pasien

Rentang gerak aktif bertujuan untuk melatih kelenturan serta kekuatan


otot dan sendi dengan menggunakan otot-otot secara aktif,
contohnya dengan cara berbaring sambil pasien menggerakkan
kakinya.

Rentang gerak ini berfungsi untuk memperkuat otot-otot sertaa sendi


degan melakukan aktifitas-aktifitas yang diperlukan.
Manfaat Mobilisasi Dini

a. Ibu merasa lebih kuat dan kembali sehat

b. Dapat mengembalikan fungsi usus,


sirkulasi, paru-paru dan perkemihan dengan
baik

c. Dapat memungkinkan tenaga


medis/tenaga keperawatan/tenaga kebidanan
untuk membimbing serta mengajarkan ibu
untuk merawat bayinya
Beberapa hal yang bisa terjadi apabila tidak melakukan mobilisasi dini

Dapat terjadinya peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh


involusi uterus yang tidak baik

Dapat menyebabkan perdarahan yang abnormal

Dapat menyebabkan involusi uteri yang tidak baik


TAHAP – TAHAP MOBILISASI
Tahap Mobilisasi 4 jam post
SC

Dimulai 4 jam pertama, mengangkat kaki lurus, melenturkan lutut


dan kaki

Setelah 6-12 jam, dilakukan pengukuran tekanan darah, apabila


tidak ditemukan hipotensi orthostatik latihan dapat dilanjutkan
dengan belajar duduk, tegak, dan kuatkan tubuh pada posisi stabil

Setelah 24 jam, latihan berdiri dalam kondisi stabil.

Lanjutkan dengan mencoba melangkah sedikit demi sedikit sesuai


dengan kemampuan pasien

Hari ke-2 mampu berjalan mandiri .


Tahap Mobilisasi 8 jam post SC
Memiringkan badan kekiri
dan kekanan

Menggerakkan kaki
Setelah mengembalikan
badan ke kanan dan ke
kiri

Setelah merasa lebih


ringan cobalah untuk
duduk di tempat tidur.

Berdiri atau turun dari


tempat tidur

Ke kamar mandi untuk


memastikan bahwa
keadaan ibu benar -
benar baik dan tidak ada
keluhan
Faktor-faktor yang Mepengaruhi
Mobilisasi Dini

● - Penyakit tertentu dan


cidera
● - Budaya
● - Energi
● - Keberadaan nyeri
● - Faktor perkembangan
● - Tingkat Kecemasan
● - Tingkat Pengetahuan
● - Tingkat Pengetahuan
● - Depresi
Kegel Exercise

Senam kegel membantu


meningkatkan tonus dan kekuatan
otot lurik uretra dan periuretra

senam kegel sebaiknya dilakukan saat hamil dan setelah


melahirkan untuk membantu otot-otot panggul kembali ke
fungsi normal
Manfaat kegel exercise

memulihkan inkontinensia urine

mengendalikan perkemihan dan BAB

mengencangkan otot vagina kembali seperti sebelum


melahirkan

meningkatkan elastisitas otot pelvic


Cara Melakukan Senam Kegel

Lakukan gerakan seperti menahan buang air


kecil, tahan kontraksi 8- 10 detik,
lepaskan.Ulangi beberapa kali
Manajemen Stress

Stres yang terjadi pada kehamilan


trimester pertama bisa berdampak
negatif dan positif, dimana kedua
stres ini dapat mempengaruhi
prilaku ibu.
Stres Instinsik dan Stres Ekstirinsik

● . Stres instiksik berhubungan dengan


tujuan pribadi ibu, dimana dia
berusaha untuk membuat sesempurna
mungkin kehidupan pribadi dan
kehidupan sosialnya.
● Stres ekstrinsik timbul karena faktor
eksternal seperti sakit, kehilangan,
kesendirian dan masa reproduksi.
Resiko Stres dalam Mempengaruhi Kesehatan Ibu Hamil

- Meningkatkan Resiko Abortus (Keguguran)

- Membuat Sistem Kekebalan Bayi Berkurang

- Terganggunya Kesehatan Ibu

Cara Mengurangi Tingkat Stres Selama Masa Kehamilan

- Dukungan Suami
- Menghindari Pekerjaan yang Beresiko
- Melakukan Yoga
- Mengikuti Senam Hamil
Jurnal HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN KOMBINASI SENAM KEGEL
TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM

Pada persalinan pervaginam 75% ibu mengalami luka pada perineum,


baik yang ruptur alami maupun dengan tindakan episiotomi. Pada
penjahitan luka perineum setiap kali jarum masuk ke jaringan tubuh,
jaringan tubuh akan terluka dan menjadi tempat potensial timbulnya
infeksi dan penyembuhan luka terlambat. Penyembuhan luka perineum
yang mengalami keterlambatan pada ibu postpartum dapat disebabkan
karena kurangnya mobilisasi dan olahraga (senam nifas/kegel).
kesimpulan

-Jumlah responden sebanyak 30 orang, 15 orang


responden bersedia melakukan mobilisasi dini
dengan kombinasi senam kegel (50%).

-Penyembuhan luka perineum sangat baik dari 30


responden yaitu sebanyak 22 (73.3%) orang
responden dan penyembuhan luka perineum baik
8 (26.7%) orang.

-Ada hubungan mobilisasi dini dengan kombinasi


senam kegel terhadap penyembuhan luka
perineum di BPM Dince Safrina Pekanbaru tahun
2017 dengan besar p value 0.035.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PENERAPAN MOBILISASI
DINI UNTUK MEMPERCEPAT PENURUNAN TINGGI FUNDUS
UTERI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA

A. Mengatur klien pada posisi terlentang,dkedua lutut ditekuk


B. Meminta klien meletakkan kedua tangannya pada perut dibawah iga
C. . Meminta klien untuk tarik nafas dalam dan perlahan dari hidung
kemudian dikeluarkan melalui mulut sambil mengencangkan dinding
perut
D. Meminta klien tetap berbaring,kedua lengan diluruskan di atas kepala
dengan telapak tangan menghadap ke atas meminta klien
mengendurkan sedikit lengan kiri dan kencangkan lengan kanan pada
saat yang sama,luruskan tungkai kiri dan kencangkan tungkai
kanan,sehingga seluruh sisi tubuh yang kiri menjadi kencang
semuanya. Ulangi hal yang sama pada sisi tubuh yang berlawanan.
E. Meminta klien untuk melakukan gerakan tangan dengan
gerakan membuka dan menggenggam lalu gerakkan jari tanagn
dengan gerakan menjauh dan merapat selama ½ menit.
F. Meminta klien untuk berbaring terlentang,kedua tungkai sedikit
dijauhkan kencangkan dasar panggul,pertahankan selama 3
detik,dan kemudian lemaskan lakukan gerakkan tersebut 10-20
kali
G. Meminta klien untuk berbaring dengan lutut ditekuk,minta klien
untuk mengkontraksikan otot otot perut dan otot otot
pantat.Lakukan selama 3 detik dan kemudian lemaskan.
Lakukaan gerakan tersebut 10-20 kali.
H. Miringkan klien ke salah satu sisi dengan lengan atas didepan.
Bagian dasar tungkai sedikit fleksi,sementara tungkai fleksi pada
paha dan lutut. Kepala klien disangga dengan bantal dan batal
kedua diletakkan memanjang antara tungkai
I. Melatih pasien untuk duduk dari
setengah duduk sampai duduk tegak dan
tanyakan keadaan pasien pusing atau
tidak,kalau pusing kembalikan ke posisi
awal Hari ke-2
J. Melatih klien untuk duduk di tepi tempat
tidur dengan melakuakan gerakan kaki
Hari ke-3 HARI
K . Melatih pasien untuk berjalan
20

Anda mungkin juga menyukai