Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KERACUNAN (INTOKSIKASI)

Dosen Pembimbing: Ns. Finny Tumiwa,S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh:

Audrey Manimpurung :01909010008

Arum Ambarwaty Manoy :01909010007

Cindy Oktavia Malun :01909010012

Gery Eko Jovannaldo :01909010023

Ilfani Daeng :01909010025

Justin Valen Dien :01909010030

Poppy Anjelia Kandoli :01909010040

Vichardo Stevanno Mandagi :01909010053

JURUSAN KEPERAWATAN

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA


KOTAMOBAGU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang masih memberikan kami kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas pembuatan makalah ini dengan judul “KERACUNAN”

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan maklah yang akan kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya bagi
para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata
yang kurang berkenan bagi pada pembaca.

Penyusun :

Kelompok 9
DAFTAR ISI

HALAMAN……………………………………………………………………….

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….

DAFTAR…………………………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………..
1. Rumusan Masalah………………………………………………………
2. Tujuan…………………………………………………………….........

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian…………………………………………………………….…….
B. Eiologi………………………………………………………………………
C. Patofisiologi ………………………………………………………………..
D. Manifestasi Klinis…………………………………………………………..
E. Komplikasi………………………………………………………………….
F. Pemeriksaan Penunjang…………………………………………………….
G. penanganan gadar trauma intoksikasi………………………………………

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…..…………………………………………………………
B. Saran…………….………………………………………………………

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pertolongan pada keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun
haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Pertolongan yang keliru
atau secara berlebihan justru mendatangkan bahaya baru. Identifikasi
racun merupakan usaha untuk mengetahui bahan, zat atau obat yang di
duga sebagai penyebap terjadinya keracunan, sehingga tindakan
pennggulangannya dapat dilakukan dengan tepat, cepat dan akurat. Dalam
menghadapi peristiwa keracunan , kita berhadapan dengan keadaan darurat
yang dapat terjadi dimana dan kapan saja serta memerlukan kecepatan
untuk bertindak dengan segera dan juga mengamati efek dan gejala
keracunan yang timbul.
Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan
berbagai cara yang menghambat respons pada system biologis dan dapat
menyebapkan gangguan kesehatan, penyakit, bahkan kematian. Keracunan
sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. Pada kenyataannya
bukan hanya pangan atau bahan kimia saja yang dapat menyebapkan
keracunan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Keracunan?
b. Apa Etiologi Keracunan?
c. Bagaimana patofisiologi Keracunan?
d. Bagaimana Manifestasi Klinis Keracunan?
e. Apa Komplikasi dari Keracunan?
f. Apa pemeriksaan Penunjang Keracunan?
a. Bagiamana penanganan gadar trauma intoksikasi/keracunan makanan
dan obat?

C. Tujuan
b. Untuk mengetahui apa pengertian Keracunan
c. Untuk mengetahui apa etiologi dari Keracunan
d. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dari Keracunan
e. Untuk mengetahui bagaimana Manifestasi Klinis dari Keracunan
f. Untuk mengetahui apa saja Komplikasi dari Keracunan
g. Untuk mengetahui apa saja Pemeriksaan Penunjang dari Keracunan
h. Untuk mengetahui bagaimana penanganan gadar trauma
intoksikasi/keracunan makanan dan obat
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Racun adalah suatu zat yang jika tertelan terhisap diabsorpsi
menempel pada kulit atau dihasilkan didalam tubuh dalam jumlah yang
relatif kecil dapat mengakibatkan cedra dari tubuh dengan adanya reaksi
kimia. . Racun merupakan zat yang bekerja didalam tubuh secara kimiawi
dan fisiologis yang dalam dosis toksik dapat menyebabkan gangguan
kesehatan atau menyebabkan kematian.
Racun dapat diserap melalui pencernaan, hisapan intravena, kulit
atau melalui rute lainnya. Reaksi racun dapat seketika itu juga, cepat,
lambat atau secara kumulatif. keracunan melalui inhalasi dan menelan
materi toksik, baik kecelakaan dan kesengajaan, merupakan kondisi
bahaya yang menggangu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam
tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakan nya.
Keracunan atau intoksikasi menurut WHO adalah kondisi yang
mengikuti masuknya suatu zat psiko aktif yang menyebabkan gangguan
kesadaran, kongnisi, persepsi, efek, perilaku, fungsi dan respon psikologis
sumber lain dapat menyebutkan keracunan dapat diartikan sebagai
masuknya suatu zat kedalam tubuh yang dapat menyebabkan ketidak
normalan mekanisme dalam tubuh bahkan sampai dapat menyebabkan
kematian. Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun.
Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu
organ tubuh tertentu, seperti paru-paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat
tesebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya
pada tulang , hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan
efek yang tidak di inginkan dalam jangka panjang. Keracunan adalah
penyakit yang tiba-tiba dan mengejutkan yang dapat terjadi setelah
menelan makanan/minuman yang terkontaminasi.

B. Etiologi
Ada berbagai macam kelompok bahan yang dapat menyebapkan
keracunan, antara lain :
1. Bahan kimia umum (Chemical toxicans) yang terdiri dari berbagai
golongan seperti pestisida (Organoklorin, organofosfat, karbamat),
golongan gas ( nitrogen metana, karbon monoksida, klor),
golongan bahan organic (akrilamida, aniline, benzene toluene, vinil
klorida)
2. Racun yang dihasilkan oleh makhluk hidup ( Biological toxicant)
mis: sengatan serangga, gigitan ular berbisa, anjing dll.
3. Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri ( Bacterial toxicants) mis:
Bacillus cereus, Compilobacter jejuni, Clostridium botulinum,
Esherichia coli dll.
4. Racun yang dihasilakn oleh tumbuh-tumbuhan ( Botanical
toxicants mis: jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung
dll.

C. Patofisiologi
Keracunan dapat di sebapkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu
factor bahan kimia. mikroba, toksindll. Dari penyebap tersebut dapat
mempengaruhi vaskuler sistemik sehingga terjadi penurunan fungsi organ
organ dalam tubuh. Biasanya akibat dari keracunan menimbulkan muntah,
mual, diare, perut kembung, gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi
darah dan kerusakan hati( sebagai akibat keracunan obat bahan kimia).
terjadi mual, muntah dikarenakan iritasi pada lambung sehinggga HCL
dalam lambung meningkat. Makanan yang mengandung bahan kimia
beracun(IFO) dapat menghambat (inktivasi) enzim asrtikolinesterase
tubuh( KhE). Dalam keadaan normal enzim KhE bekerja untuk
menghidrolisis arakhnoid (AKH) denagn jalan mengikat Akh-KhE yang
bersifat inaktif. Bila konsentrasi racun lebih tinggi denagn ikatan
IFO_KhE lebih banyak terjadi. Akibatnya akan terjadi penumpukan Akh
di tempat-tempat tertentu, sehingga timbul gejala-gejala rangsangan akh
yang berlebihan, yang akan menimbulkan efek muscarinik, nikotinik, dan
sp ( mneimbulkan stimulasi kemudian despresi SSP).

D. Manifestasi Klinis
Ciri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan di pengaruhi oleh cara
pemberian apakah melalui mata, paru, lambung, atau melalui suntikan.
Karena hal ini mungkin mengubah tidak hanya kecepatan absorpsi dan
distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan
metabolismenya, pertimbangan lain meliputi perbedaan respon jaringan.
Hanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti
pupil sangat kecil ( pinpoint), muntah, depresi dan hilangnya pernapasan
pada keracunan akut morfin dan alkaloid.
Kulit muka merah, banayk berkeringat,tinitus, tuli, takikardia dan
hiperventilasi sangat mengarah pada keracunan salisilat akut (aspirin).
Riwayat menurunnya kesadaran yang jelas dan cepat, disertai
dengan gangguan pernapasan dan kadang-kadang henti jantung pada orang
muda sering dihubungkan dengan keracunan akut dekstropokposifen,
terutama bila digunakan bersamaan dengan alcohol.
1. Gejala yang paling menonjol meliputi:
a. Kelainan Visus
b. Hiperaktivitas kelenjar ludah dan keringat
c. Gangguan saluran pernapasan
d. Kesukaran bernafas
2. Keracunan ringan:
a. Anoreksia
b. Nyeri kepala
c. Rasa lemah
d. Rasa takut
e. Tremor pada lidah dan kelopak mata
f. Pupil miosis
3. Keracunan sedang:
a. Nausea
b. Muntah-muntah
c. Kejang dan kram perut
d. Hipersalifa
e. Hiperhidrosis
f. Fasikulasin otot
g. Bradikardi
4. Keracunan berat:
a. Diare
b. Reaksi cahaya negative
c. Sesak nafas
d. Sianosis
e. Edema paru
f. Inkontinensia urine dan feses
g. Kovulasi
h. Koma
i. Blockade jantung akhirnya meninggal

E. Komplikasi
1. Kejang
2. Koma
3. Henti jantung
4. Henti napas
5. Syok
F. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis pada keracunan diperoleh melalui analisis labolatorium.
Bahan analisis dapat berasal dari bahan cairan, cairan lambung atau urine.
Pemeriksaan labolatorium dengan pemeriksaan lengkap ( urine,
gula darah, cairan lambung, analisi gas darah, darah lengkap, osmolalitas
serum, elektrolit, urea N, kreatinin, glukosa, transaminase hati), EKG, foto
toraks/abdomen, skrining toksikologi untuk kelebihan dosis obat, tes
toksikologi kuantatif.

G. Penanganan gadar trauma intoksikasi/keracunan makanan dan obat


1. Penanganan pertama pada keracunan makanan
 Kurangi kadar racun yang masih ada didalam lambung dengan
member korban minum air putih atau susu sesegera mungkin.
 Usahakan untuk mengeluarkan racun dengan merangsang
korban untuk muntah
 Usahakan korban untuk muntah dengan wajah menghadap ke
bawah dengan kepala menunduk lebih rendah dari badannya
agar tidak tersedak
 Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat
 Jangan member minuman atau berusaha memuntahkan isi perut
korban bila ia dalam keadaaan pingsan .
 Jangan berusaha memunthakan korban bila ia menelan bahan-
bahan seprti karat, cairan pemutih, sabun cuci, bensin, minyak
tanah, toner serta pembersih toilet
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Intoksikasi atau keracunan merupakan masuknya zat atau senyawa
kimia dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakanya. Keracunan makananan adalah penyakit yang tiba-tiba
dan mengejutkan yang dapat terjadi setelah menelan makanan/minuman
yang terkontaminasi. Saluran pencernaan terdiri dari mulut,
tenggorokan(faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rectum dan anus. System pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pancreas, hati dan kandung
kemih.

B. Saran
Dengan terselesaikannya tugas makalah ini kami berharap para
pembaca dapat memahami tentang makalah keracunan makanan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk membuat pembaca lebih mengetahui
dan menambah wawasan tentang makalah keracunan makanan.
DAFTAR PUSAKA

https://www.id.scribd.com/document/420426002/keracunan

https://id.scribd.com/doc/308586758/MAKALAH-KERACUNAN-MAKANAN

Http://Sinta.unud.ac.id

Anda mungkin juga menyukai