Anda di halaman 1dari 13

KETERPAPARAN DAN KERENTANAN

Hairil Akbar, S.KM., M.Epid

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES GRAHA MEDIKA
Perbedaan Keterpaparan dan Kerentanan

Keterpaparan adalah suatu keadaan ketika Kerentanan adalah keadaan ketika


pejamu berada pada pengaruh atau pejamu mempunyai kondisi yang
berinteraksi dengan unsur penyebab, baik mudah dipengaruhi atau berinteraksi
penyebab primer maupun sekunder atau dengan unsur penyebab sehingga
dengan unsur lingkungan yang dapat memungkinkan timbulnya penyakit.
mendorong proses terjadinya penyakit.
Hubungan antara Derajat Keterpaparan dengan Kondisi
Kerentanan dalam Proses Terjadinya Penyakit
Keadaan Keterpaparan Keadaan Kerentanan
Rentan Kebal
Terpapar Sakit Tidak sakit
Tidak terpapar Tidak sakit Tidak sakit

Menilai tingkat keterpaparan harus selalu dihubungkan dengan sumber dan


sifat unsur penyebab, keadaan pejamu yang mengalami keterpaparan tersebut
serta cara berlangsungnya proses keterpaparan.
Keterpaparan

 Faktor yang berhubungan erat dengan unsur penyebab antara lain:


1) Lingkungan tempat unsur penyebab berada/penyebab interaksi
2) Sifat dan jenis dari unsur penyebab tersebut
3) Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam hubungannya
dengan unsur penyebab serta hubungannya dengan sifat maupun bentuk
keterpaparan
Faktor yang erat hubungannya dengan derajat
keterpaparan
1) Sifat keterpaparan prosesnya hanya terjadi satu kali saja atau
beberapa kali ataukah proses keterpaparan berlangsung terus menerus.
2) Sifat lingkungan proses keterpaparan terjadi, keadaan lingkungan
tersebut lebih menguntungkan pejamu atau sebaliknya.
3) Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab yang
menimbulkan keterpaparan. Faktor tempat sangat erat hubungannya
dengan lingkungan terjadinya unsur penyebab
berinteraksi/mempengaruhi pejamu.
Kerentanan

Peranan kerentanan sangat berpengaruh


dalam hasil akhir suatu proses kejadian
penyakit, apakah proses tersebut
berakhir sebagai penderita, meninggal,
atau tidak ada perubahan yang jelas

Peranan kerentanan individu yang


berbeda dalam masyarakat dapat
menimbulkan keadaan yang sering
disebut “Fenomena Gunung Es”
Pada penyakit infeksi/menular, hasil akhir dari suatu
proses kejadian penyakit dapat berupa :

1. • Penderita meninggal

2. • Penderita dengan gejala klinis yang jelas

3. • Penderita dengan gejala klinis ringan atau gejala yang tidak


jelas/tidak spesifik untuk penyakit tertentu

4. • Terjadi proses infeksi pada penderita, tetapi tanpa gejala sama


sekali
Pada penyakit noninfeksi, terjadi hasil akhir yang
mempunyai kemungkinan manifestasi dalam bentuk :

1. • Penderita meninggal

2.
• Penderita sakit berat/sakit dengan gejala yang berat atau sampai
mengalami cacat

3. • Penderita yang hanya dengan gejala yang berat atau sampai


mengalami cacat

• Penderita yang tanpa gejala sama sekali dan tidak mengalami


4. perubahan baik secara struktural/anatomis, maupun secara
faal/fisiologis
Penyakit yang berkaitan dengan perilaku sosial,
kemungkinan hasil akhir proses kejadian penyakit akan
berbentuk :

1. • Penderita meninggal karena gangguan jiwa

2.
• Penderita berbuat tingkah laku/berperilaku antisosial atau
menunjukkan gejala psikopatologis

3. • Penderita dengan gejala yang sangat ringan sehingga mampu


melakukan kompensasi psikologis

4. • Penderita yang hanya mengalami penurunan hubungan/keadaan


sosial yang tidak jelas (tanpa gejala)
 Peranan faktor keterpaparan
dan kerentanan sangat penting
dalam epidemiologi

 Kedua faktor tersebut sangat


 Faktor kerentanan dan erat hubungannya dengan
kekebalan masyarakat serta faktor risiko yakni besarnya
sifat penyakit dalam risiko untuk mengalami proses
masyarakat selalu penyakit atau untuk menjadi
diperhitungkan dalam kegiatan sakit
epidemiologis
Peranan Kerentanan

Kegiatan pengamatan Khusus untuk pengamatan


epidemiologi, peranan faktor penyakit menular/infeksi, harus
kerentanan memegang peranan selalu diperhitungkan derajat
yang cukup penting. kerentanan terhadap proses
infeksi serta kemampuan
individu dan masyarakat dalam
menghadapi atau melawan proses
terjadinya penyakit.
 Dalam perhitungan frekuensi penyakit, faktor kerentanan memegang
peranan yang sangat penting dan merupakan bagian dalam perhitungan
rate insiden maupun rate prevalensi.
 Faktor ini juga ini juga diperhitungkan dalam menilai hasil akhir
penyakit dalam masyarakat, misalnya angka kematian suatu penyakit
(case fatality rate maupun mortality rate) dan nilai-nilai rate lainnya.
 Adanya hubungan antara kerentanan dengan keterpaparan dapat dilihat
bahwa pejamu dengan derajat kerentanan tinggi yang disertai dengan
tingkat keterpaparan tertentu akan mendorong ke arah proses
terjadinya penyakit.

Anda mungkin juga menyukai