Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DENGAN PENYAKIT


JANTUNG BAWAAN

Ns.
Ns. Amatus
Amatus Yudi
Yudi Ismanto
Ismanto
PJNHK
PENDAHULUAN
 Sistem peredaran darah pada manusia tersusun
atas jantung sebagai pusat peredaran darah,
pembuluh-pembuluh darah dan
darah itu sendiri
 Sistem ini berguna untuk mengangkut zat
makanan dan oksigen ke seluruh bagian
tubuh, mengangkut sisa metabolisme dari
jaringan ke organ ekskresi, dan mengedarkan
hormone serta kelenjar endokrin ke bagian-
bagian tubuh tertentu.

PJNHK
ALAT PEREDARAN DARAH
1. Jantung (cor)
2. Pembuluh Darah
 Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang
membawa darah dari jantung.
 Pembuluh Balik (Vena)

PJNHK
PRINSIP HEMODINAMIK..FAKTOR
1. GRADIEN TEKANAN ( kiri > kanan)
2. ALIRAN (tinggi ke rendah)
3. RESISTENSI (sirkulasi pulomal < sistemik)

PJNHK
I. DEFINISI

Penyakit jantung yang terjadi sejak janin dalam


kandungan, dengan kelainan pada struktural jantung
dan atau pembuluh darah besar, akibat gangguan
atau kegagalan perkembangan struktur jantung
pada fase awal perkembangan janin.

PJNHK
PJNHK
PJNHK
PJNHK
II. PENYEBAB

A. Belum diketahui
B. Faktor
resiko , antara lain :
1. Faktor Genetik : Abnormalitas kromosom,
2. Faktor Lingkungan : Infeksi Maternal Rubela,
cytomegalovirus, diabetes mellitus, rokok, alkohol,
obat obatan seperti ; penenang,corticosteroid,jamu,
ectasy, dll
3. Multifaktorial interaksi antara faktor genetik dan
lingkungan.

PJNHK
III. KLASIFIKASI

PJNHK
A.

PJNHK
Atrial Septal Defects (ASD)
PJNHK
B.

PJNHK
Lanjut VSD
 Gangguan hemodinamik
Tekanan ventrikel kiri yang tinggi memungkinkan
darah mengalir ke ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis.
Akibatnya terjadi peninggian tahanan vaskuler
paru dan peningkatan tekanan arteri pulmonalis
Peningktan beban ventrikel kanan akan
menyebabkan penebalan dinding ventrikel
kanan

PJNHK
C.

PJNHK
Lanjut PDA
Gangguan hemodinamik : darah dari aorta yang
bertekanan tinggi mengalir dari duktus tersebut
ke arteri pulmonal
Manifestasi :
1. Bising jantung mirip mesin (machine murmur)

2. Tekanan nadi melebar

3. Takikardi

4. kardiomegali

PJNHK
D.

PJNHK
Lanjut TOF
 Gangguan hemodinamik
Pulmonary Stenosis menghalangi aliran darah ke
paru-paru dan mengakibatkan peningkatan
tekanan ventrikel kanan, memaksa darah yang
tidak teroksigenasi masuk melalui VSD ke
ventrikel kiri, peningkatan beban kerja pada
ventrikel kanan menyebabkan hipertropi.
Aorta yang overiding menerima darah langsung
dari kedua ventrikel

PJNHK
Manifestasi klinis
 Episode sianotik dan hipoksia (Blue spell),
akhirnya dapat menyebabkan clubinn finger
(JARI TABUH)
Spell terjadi bila kebutuhan oksigen oksigen otak
melebihi suplainya.
Episode ini terjadi bila bayi menangis lama, setelah
makan dan megedan
Bayi lebih menyukai posisi knee chest (squatting
position) : untuk mengurangi hipoksi

PJNHK
PJNHK
PJNHK
E.

PJNHK
 .Akibatnya, aorta menerima darah vena sistemik dari
vena kava, atrium kanan, ventrikel kanan, dan darah
diteruskan ke sirkulasi sistemik serta darah dari vena
pulmonalis dialirkan ke atrium kiri, ventrikel kiri, dan
diteruskan ke arteri pulmonalis dan paru. Dengan
demikian, maka kedua sirkulasi sistemik serta paru
tersebut terpisah dan kehidupan hanya dapat
berlangsung apabila ada komunikasi antara 2 sirkulasi ini
 Supaya anak dapat hidup harus ada pencampuran darah
bersih dan kotor, hubungan ini bisa terjadi di tingkat
ASD (atrial) (BAS/Ballon atrial septostomy); Venrikel
(VSD) atau pembuluh darah besar (PDA)
 Namun adanya defek-defek tersebut meningkatkan
terjadinya Gagal jantung kongestif, karena darah yang
mengalir dari jantung ke paru-paru sangat meningkat.

PJNHK
Manajemen Medis
 Ductus dependent ; pemberian PGE-1

 Tindbedah koreksi ; Arterial Switch


yaitu dg menukarkan posisi kedua arteri
besar disertai pemindahan arteri
koroner.

PJNHK
IV. KOMPLIKASI PENYAKIT
JANTUNG BAWAAN
 Infeksi saluran nafas bag bawah berulang.
 Kesulitan menghisap susu atau makan  sering
tersedak/ muntah  Aspirasi.
 Gagal tumbuh kembang  BB sulit naik,

perkembangan motorik terlambat.


 Gagal jantung.

 Hipoksia jaringan otak ( stroke, abses serebri ).

 Spell berulang.

 Kematian.

PJNHK
Manajemen medis
 Tindakan non bedah; penutupan defek dg menggunakan occluder (pd
duktus (Amplatzer Ductal Occluder/ ADO) atau Coil (Menymbat PDA)
 Tindakan bedah : penutupan ASD dengan patch dacron atau dijahit
lgs. Ligasi PDA (memotong/mengikat pembuluh yang terbuka,
torakotomi), Arterial switch
 Bayi premature : terapi Indomethachine (inhibitor prostaglandin)=
menutp ductus arteriosus
 MANAGEMEN TOF
1. Posisi knee chest.
2. Ber oksigen 100% mell masker atau headbox, OBAT (MORFIN,
PROPANOLOL), koreksi asidosis
Tindakan bedah paliatif;
Blalock Taussig shunt/Central shunt,dll.
Total koreksi : (penutupan VSD, valvulotomi pulmonal, dan reseksi
stenosis infundibulum)
PJNHK
Balloon atrial septostomy (Sumber: https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=1668&language=English#)
PJNHK
Arterial switch procedure (Sumber: https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=1656&language=English#)
PJNHK
ADA
PERTANYAAN?

PJNHK
IV. ASUHAN
KEPERAWATAN

PJNHK
Pemeriksaan penunjang.
 Laboratorium
 Foto toraks: ukuran jantung
 EKG (elektrokardigrafi): memeriksa aktivitas elektris
jantung dengan diagram
 Echocardiografi : penggunaan gelombang suara
berfrekuensi tinggi yang ditangkap oleh sebuah
transduser untuk menghasilkan gambaran struktur
jantung.
 Kateterisasi jantung: (diagnostik, intervensional,
elektrofisioologi).
 MRI Jantung

PJNHK
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
SEBELUM OPERASI
• Penurunan curah jantung b/d Penyakit jantung)
(Perubahan afterload, Perubahan kontraktilitas, Perubahan
frekuensi jantung, Perubahan preload)
1. Ansietas (otang tua) b/d kelainan jantung
kongenital pada anak
2. Kurang pengetahuan (orang tua) b/d rencana
pembedahan
SESUDAH OPERASI
1. Penurunan curah jantung b/d Perubahan afterload,
Perubahan kontraktilitas, Perubahan frekuensi jantung,
Perubahan preload
2. Risiko infeksi b/d prosedur invasif

3. Kurang pengetahuan b/d perawatan & pengobatan


PJNHK
C. RENCANA KEPERAWATAN
MK: KURANG PENGETAHUAN
TUJUAN: ORANG TUA AKAN MENDEMONSTRASIKAN PEMAHAMAN
TENTANG RENCANA PEMBEDAHAN
KRITERIA: KEMAMPUAN MENJELASKAN TUJUAN PEMBEDAHAN,
MENJAWAB PERTANYAAN DENGAN TEPAT
INTERVENSI:
1. KAJI PENGETAHUAN ORTU

2. JELASKAN TENTANG PROSEDUR PERIOPERATIF YANG


MEMERLUKAN PARTISIPASI LANGSUNG.
3. AJARKAN TEHNIK BATUK DAN NAPAS DALAM PADA ANAK JIKA
MEMUNGKINKAN.
4. LIBATKAN ORTU DALAM PERENCANAAN

5. DORONG ORTU UNTUK MENGEKSPRSIKAN PERASAAN

PJNHK
MK: Penurunan curah jantung
TUJUAN: ANAK AKAN MEMPERTAHANKAN CURAH
JANTUNG ADEKUAT SETELAH PEMBEDAHAN
KRITERIA: FJ DAN FN SESUAI USIA, CRT < 3 DETIK
INTERVENSI:
1. Kaji keadaan jantung setiap jam: Hemodinamik, Lab.,
TTV, bunyi jantung)
2. Kaji keadaan cairan dan elektrolit anak

2. Kaji pernapasan

3. Kaji keadaan fungsi ginjal anak: pengukuran dan


pencatatan asupan serta haluaran, Lab.
4. Kaji keadaan neurologis anak, catat reaksi pupil, tonus
otot, dan refleks (menghisap, menelan).

PJNHK
Post operative care
1. Monitoring: status cardio-respirasi, TD, Saturasi,
suhu
2. Monitoring ventilasi sesuai order
3. Sedasi dan ekstubasi (hentikan) sesuai tanda klinis
4. Observe for signs of bleeding from access sites
(umbilical or femoral).
5. Neurovascular observations of lower limbs.
6. Confirm position with an X-ray prior to
commencing fluids
7. Arterial / Capillary blood gas as ordered
PJNHK
MK: PENURUNAN CURAH JANTUNG

Faktor Yang Berhubungan : NOC


•Perubahan afterload Cardiac Pump effectiveness
•Perubahan kontraktilitas Circulation Status
•Perubahan frekuensi jantung Vital Sign Status
•Perubahan preload
•Perubahan irama
•Perubahan volume sekuncup
Kriteria Hasil :
BATASAN KARAKTERISTIK: Tanda Vital dalam rentang normal
Perubahan Frekuensi Irama Jantung
(ARITMIA), (Tekanan darah, Nadi, respirasi)
Perubahan Preload (EDEMA) Dapat mentoleransi aktivitas, tidak
Perubahan Afterload ada kelelahan
(OLIGOURIA) Tidak ada edema paru, perifer, dan
Perubahan kontraktilitas tidak ada asites
(DISPNEA) Tidak ada penurunan kesadaran
Perilaku/Emosi (Ansietas, Gelisah)

PJNHK
NIC Vital Sign Monitoring
Cardiac Care Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas, Catat adanya fluktuasi tekanan darah
lokasi, durasi) Monitor VS saat pasien berbaring,
Catat adanya disritmia jantung duduk, atau berdiri
Catat adanya tanda dan gejala Auskultasi TD pada kedua lengan dan
penurunan cardiac output bandingkan
Monitor status kardiovaskuler Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama,
Monitor status pernafasan yang dan setelah aktivitas
menandakan gagal jantung Monitor suhu, warna, dan kelembaban
Monitor abdomen sebagai indicator kulit
penurunan perfusi Monitor sianosis perifer
Monitor balance cairan Monitor adanya cushing triad (tekanan
Monitor adanya perubahan tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
darah peningkatan sistolik)
Monitor respon pasien terhadap efek Identifikasi penyebab dari perubahan
pengobatan antiaritmia vital sign
Atur periode latihan dan istirahat untuk
menghindari kelelahan
Monitor toleransi aktivitas pasien
Monitor adanya dyspneu, fatigue,
tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan stress
PJNHK
MK: RISIKO INFEKSI
Faktor-faktor risiko : NOC :
-       Prosedur Infasif §  Immune Status
-  Kerusakan jaringan dan peningkatan §  Knowledge : Infection control
paparan lingkungan §  Risk control
-       Malnutrisi Kriteria hasil:
-       Peningkatan paparan lingkungan §  Klien bebas dari tanda dan gejala
patogen infeksi
-       Imonusupresi §  Menunjukkan kemampuan untuk
-       Tidak adekuat pertahanan sekunder mencegah timbulnya infeksi
(penurunan Hb, Leukopenia, §  Jumlah leukosit dalam batas
penekanan respon inflamasi) normal
-       Penyakit kronik §  Menunjukkan perilaku hidup
-       Imunosupresi sehat
-       Malnutrisi §  Status imun, gastrointestinal,
-       Pertahan primer tidak adekuat genitourinaria dalam batas normal
(kerusakan kulit, trauma jaringan,
gangguan peristaltik)

PJNHK
MK: RISIKO INFEKSI
NIC :  
- Monitor tanda dan gejala infeksi
-       Pertahankan teknik aseptif
sistemik dan lokal
-       Batasi pengunjung bila perlu
-       Pertahankan teknik isolasi k/p
-       Cuci tangan setiap sebelum dan
-       Inspeksi kulit dan membran
sesudah tindakan keperawatan
mukosa terhadap kemerahan,
-       Gunakan baju, sarung tangan
panas, drainase
sebagai alat pelindung
-       Monitor adanya luka
-       Ganti letak IV perifer dan
-       Dorong masukan cairan
dressing sesuai dengan petunjuk
-       Dorong istirahat
umum
-       Ajarkan pasien dan keluarga
-       Gunakan kateter intermiten
tanda dan gejala infeksi
untuk menurunkan infeksi kandung
-       Kaji suhu badan pada pasien
kencing
neutropenia setiap 4 jam
-       Tingkatkan intake nutrisi
-       KOLABORASI terapi antibiotik PJNHK
PJNHK
Pertemuan Berikut
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN:
1. LABIOPALATOSKIZIS

2. MAR & hirschsprung

PJNHK

Anda mungkin juga menyukai