TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi adalah studi mengenai apa yang menimpa penduduk, dalam arti
luas dimaksudkan suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan, penyakit, dan
pada kelompok penduduk (Budiono, 2003). Sedangkan menurut Last dalam artikel
Murti (2011), epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan keadaan
Kerja (K3) mempelajari faktor determinan dari penyakit akibat kerja dan kejadian
antara tenaga kerja (host), pekerjaan (agent), dan lingkungan kerja (environment)
a. Umur
karena umur muda mempunyai reaksi dan kegesitan yang lebih tinggi. Akan
7
8
tetapi umur muda pun sering pula mengalami kasus kecelakaan akibat kerja, hal
ini bisa terjadi karena kecerobohan dan sikap suka tergesa-gesa. Orang-orang
tarigan (2011), diungkapkan bahwa pekerja yang berumur muda lebih banyak
mengalami kecelakaan dibandingkan dengan pekerja yang lebih tua. Hal tersebut
b. Jenis kelamin
pria dan wanita memiliki perbedaan fisiologis dan psikologis. Antara pekerja pria
dan wanita memiliki perbedaan daya tahan tubuh, ukuran tubuh, dan postur tubuh
(2009), kasus wanita lebih banyak daripada pria karena secara anatomis,
fisiologis, dan psikologis tubuh wanita dan pria memiliki perbedaan sehingga
kecelakaan akibat kerja. Jumlah dan macam kecelakaan akibat kerja berbeda-
beda di berbagai kesatuan operasi dalam suatu proses. Contohnya pada tenaga
kerja jasa konstruksi memiliki tingkat risiko mengalami kecelakaan kerja yang
b. Peralatan bekerja
terhadap risiko terjadinya kecelakaan kerja. Dengan peralatan yang tidak aman,
pada faktor penyebab kecelakaan kerja. Maka dari itu, semua peralatan kerja
kerja, karena lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang sudah jelas tidak dikehendaki
dan tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta benda, atau
properti maupun korban jiwa yang terjadi dalam suatu proses kerja industri atau
hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat
dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau
berikut:
terjadi di tempat kerja, karena adanya potensi bahaya yang tidak terkendali;
yang terjadi di luar tempat kerja dalam kaitannya dengan adanya hubugan
kerja.
Suatu kecelakaan kerja hanya akan terjadi apabila terdapat berbagai fakor-
faktor penyebab secara bersamaan pada suatu tempat kerja atau proses poduksi. Dari
beberapa penelitian para ahli memberikan indikasi bahwa suatu kcelakaan kerja tidak
dapat terjadi dengan sendirinya, akan tetapi terjadi oleh suatu atau beberapa faktor
kecelakaan kerja, namun secara umum penyebab kecelakaan kerja menurut Tarwaka
Sebab dasar merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara umum
industri meliputi:
11
2. Sebab utama
Sebab utama dari kejadian kecelakaan kerja adalah adanya faktor dan
(Unsafe Action)
and skill);
capability);
defect);
Sikap dan tingkah laku yang tidak aman (unsafe altitude and
habits);
kerja;
conditions)
pekerjaan, dan sistem kerja. Lingkungan dalam arti luas dapat diartikan
agen penyebab atau objek kerja, jenis cidera atau luka dan lokasi tubuh yang terluka.
Klasifikasi kecelakaan kerja di industri secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Terjatuh
c. Tersandung benda atau objek, terbentur kepada benda, terjepit antara dua
benda
e. Terpapar kepada atau kontak dengan benda panas atau suhu tinggi
b. Sarana alat angkat dan angkut, seperti: for-lift, alat angkut kereta, alat
angkut beroda selain kereta, alat angkut di perairan, alat angkut di udara,
dll.
a. Patah tulang
b. Keseleo/dislokasi/terkilir
h. Luka bakar
i. Keracunan akut
(OSHA) dalam penelitian Tarigan (2011), tingkat keparahan semua luka yang
luka kecil yang tidak memerlukan perawatan lebih atau perawatan medis
kondisi luka ringan, bukan tindakan perawatan darurat dengan luka yang
serius.
perawatan untuk luka yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis
Lost work days atau lebih terkenal dengan lost time injury adalah
kehilangan jam kerja akibat kecelakaan. Hari kerja yang hilang ialah hari
rutinnya karena mengalami kecelakaan kerja atau sakit akibat pekerjaan yang
dideritanya. Hari kerja hilang ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
16
a. Jumlah hari tidak bekerja (days away from work) yaitu semua hari kerja
dideritanya.
pekerjaan lain atau pekerja tetap bekerja pada tempatnya tetapi tidak
atas, terdapat pengecualian pada hari saat kecelakaan atau saat terjadinya
4. Kematian (fatality)
waktu yang sudah berlalu antara saat terjadinya kecelakaan kerja ataupun
sakit yang disebabkan oleh pekerjaan yang dideritanya dan saat korban
meninggal.
kehidupan sosial, serta kematian. Tiap dampak yang ditimbulkan merupakan suatu
kerugian, yang antara lain tergambar dari pengeluaran dan besarnya biaya
dikeluarkan sangat besar, padahal biaya tersebut bukan semata-mata beban suatu
(Suma’mur, 2009).
17
Secara garis besar kerugian akibat kecelakaan kerja menurut Tarwaka (2008)
rehabilitasi, seperti:
2. Kerugian/biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu kerugian yang tidak dapat
dikeluarkan dan meliputi suatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa
kecelakaan;
b. Hilangnya waktu kerja dari tenaga kerja lain seperti rasa ingin tahu
kecelakaan;
buruk bagi tenaga kerja maupun pihak-pihak lainnya. Menurut Suma’mur (2009),
1. Sektor pemerintah
keamanan minimal;
manajemen.
publik dibidang jaminan sosial. BPJS Ketenagakerjaan yang sebelumnya adalah PT.
jaminan sosial. Sesuai dengan UU 24 Tahun 2011 tentang BPJS berubah nama
dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua aset, liabilitas, serta hak dan kewajiban
langsung pada presiden dengan prinsip nirlaba. Akan tetapi BPJS Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan saat ini yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM),
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan Jaminan Pensiun (JP). Berikut merupakan
Ketenagakerjaan RI No. 26 Tahun 2015, yaitu : (1) Jaminan Hari Tua (JHT) adalah
20
manfaat uang tunai yang dibayarkan sekaligus pada saat peserta memasuki usia
pension, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap; (2) Jaminan Kematian
(JKM) adalah manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris ketika peserta
meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja; (3) Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang
diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja;
(4) Jaminan Pensiun (JP) adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan/atau ahli warisnya
sama merupakan program pemerintah dalam kesatuan JKN yang diresmikan pada
PAK.
Sakit Pemerintah atau Rumah Sakit Swasta yang setara dan hak kelas
Kematian Pasal 53, pemberi kerja selain penyelenggara negara pada skala usaha
besar, menengah, kecil dan mikro yang bergerak di bidang usaha jasa konstruksi
yang mempekerjakan pekerja harian lepas, borongan, dan perjanjian kerja waktu
tertentu, wajib mendaftarkan pekerjanya dalam program JKK, JKM, dan JHT dengan
Pemberi kerja wajib menyampaikan formulir tersebut yang telah diisi secara
lengkap meliputi data dirinya, data pekerjaannya, dan anggota keluarganya kepada
22
diterima yang dibuktikan dengan tanda terima. BPJS Ketenagakerjaan juga wajib
kepersertaan paling lambat 7 hari sejak formulir pendaftaran diterima secara lengkap
dan benar serta iuran pertama dibayar lunas kepada BPJS Ketenagakerjaan.
2.4.2 Kepesertaan
Setiap pemberi kerja selain penyelenggara negara dan setiap orang yang
bekerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta dalam program
1. Peserta penerima upah yang bekerja pada pemberi kerja selain penyelenggara
negara meliputi:
a. Pemberi kerja;
Iuran JKK tiap peserta berbeda-beda baik peserta penerima upah dan peserta
bukan penerima upah. Iuran JKK bagi peserta bukan penerima upah didasarkan pada
nilai nominal tertentu dari penghasilan peserta dan dipilih oleh peserta sesuai
dikelompokkan dalam 5 (lima) kelompok tingkat risiko lingkungan kerja, yaitu pada
tabel berikut:
Tabel 2.1 besaran persentas iuaran jkk berdasarkan tingkatan risiko lingkungan kerja.
kerja
Indonesia Nomor 609 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyelesaian Kasus Kecelakaan
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja, suatu kasus dinyatakan kasus kecelakaan kerja
apabila terdapat unsur ruda paksa yaitu cedera pada tubuh manusia akibat suatu
peristiwa atau kejadian (seperti terjatuh, terpukul, tertabrak dan lain-lain) dengan
kerja atau sebaliknya melalui jalan yang biasa dilalui atau wajar dilalui.
24
menuju tempat kerja adalah sejak tenaga kerja tersebut keluar dari halaman
yang luas, sehingga sulit untuk diberikan batasan secara konkrit. Namun
melakukan pekerjaan;
dan/atau
d. Melakukan hal-hal lain yang sangat penting dan mendesak dalam jam
c. Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pergi dan pulang dari Base
d. Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan pergi dan pulang melalui jalan
yang biasa dilalui atau wajar bagi tenaga kerja yang setiap akhir pekan
atau lingkungan kerja tidak termasuk PAK. Contoh: seseorang yang telah
serut kayu. Polutan hasil kerja berupa debu partikel kayu tersebut
kesehatan/rumah sakit dan tidak lebih dari 24 (dua puluh empat) jam
Peserta yang mengalami kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berhak
atas manfaat JKK. Manfaat JKK sebagaimana dimaksud pada Peraturan Pemerintah
d. perawatan intensif;
e. penunjang diagnostik;
f. pengobatan;
g. pelayanan khusus;
i. jasa dokter/medis;
j. operasi;
l. rehabilitasi medik.
c. santunan cacat sebagian anatomis, cacat sebagian fungsi, dan cacat total
tetap;
dunia atau cacat total tetap akibat kecelakaan kerja atau penyakit akibat
kerja;
pengganti (prothese);
28
rupiah) bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau cacat total tetap
peserta yang mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
yang dituangkan dalam BAB III yaitu tentang tata cara pelaporan dan penetapan
jaminan kecelakaan kerja dengan Pasal 7 yaitu pemberi kerja selain penyelenggara
negara wajib melaporkan kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang menimpa
1. Tahap I
jawab di bidang ketenagakerjaan setempat tidak lebih dari 2x24 jam sejak
2. Tahap II
dari 2x24 jam sejak pekerja dinyatakan sembuh, cacat, atau meninggal
dunia sebagai laporan tahap II, ditambah dengan peserta yang masih
e. Meninggal dunia.
penasehat;
Ketenagakerjaan; dan