Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP

DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah kerangka hipotesis yang menunjukan keterangan

situasi masalah yaitu faktor atau faktor-faktor yang berhubungan dengan

situasi maslah. (Lapau, 2013)

kepadatan
hunian
Faktor - Ventilasi
lingkungan fisik
Alamiaah
rumah Ventilasi - Ventilasi
Dapur
- Letak dapur - Ventilasi
- Jenis Lantai Buatan
- Jenis Dinding

- Pendidikan Kejadian
Faktor Sosial Orang Tua ISPA
- Pengetahuan

- Kebiasaan
Faktor Perilaku Merokok
- Bahan Bakar
Memasak
- Penggunaan Obat
Nyamuk

Gambar 3.1 Kerangka Teori


Sumber: Kombinasi Depkes RI (2004), Lindawaty, (2010), Achmadi (2008), Citra
(2011), Fitri (2004), (Notoatmodjo (2003), Kusnoputranto (2000).

1
2

3.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu

dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Adanya faktor-

faktor yang dimasukan kedalam kerangka konsep merupakan variabel yang

mudah dinilai dan diukur dalam pelaksanaan penelitian nantinya (Lapau,

2013). Dalam penelitian inivariabel dibedakan menjadi:

3.2.1 Variabel Terikat, tergantung, akibat, terpengaruh atau dependent

variable yang dipengaruhi

Variabel terkait adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjai

akibat karena adanya variabel bebas, variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kejadian ISPA

3.2.2 Variabel bebas, sebab, mempengaruhi atau Independent Variable

atau variabel risiko.

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau

berubahnya variabel terikat. Variabel yang menjadi sebab dalam

penelitian ini adalah faktor lingkungan dan faktor sosial.


3

Faktor Lingkungan
dalam Rumah :
- Ventilasi rumah
- Kepadatan hunian
- Ventilasi dapur
- Jenis Lantai Rumah
- Jenis Dinding
Rumah

ISPA
Faktor Sosial:

- Tingkat Pendidikan Ibu


- Pengetahuan Ibu
- Kebiasaan Merokok dalam
Keluarga
- Bahan bakar memasak
- Obat nyamuk bakar

Gambar 3.2 Kerangka Konsep

3.3 Definisi Operasional

Untuk membatasi ruangan lingkup atau pengertian variabel-variabel

yang diamati/diteliti, perlu sekali variabel-variabel tersebut siberi batasan

atau “definisi operasional”. Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-

variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrument (alat ukur).


4

3.4 Definisi Oprasional

Variabel Dependen

No Varabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1. ISPA Anak balita umur 1-59 bulan yang menderita Kuesioner Wawancara 0. Ya Ordinal
gangguan saluran pernapasan yang berhubungan 1. Tidak
dengan keluhan ISPA dalam kurun waktu 2 minggu
terakhir meliputi batuk, pilek, demam/panas tidak
lebih dari 7 hari, nyeri tenggorokan, tanpa tarikan
dinding dada bagian bawah kedalam atau
peningkatan frekuensi bernapas
(WHO, 2007; Ditjen PP & PL, 2013;Kementerian
Kesehatan RI, 2015)
Variabel Independen

2. Ventilasi dalam rumah berfungsi sebagai sirkulasi udara Kuesioner pengukuran 0. Tidak memenuhi syarat Ordinal
Ventilasi
atau pertukaran udara dalam rumah karena udara yang dan Roll dan (TMS) (Ventilasi <10%
Rumah
segar dalam ruangan sangat dibutuhkan manusia Meter wawancara luas lantai dan ventilasi
(kemenkes RI, 2011) tidak dibuka minimal saat
pagi hari).
1. Memenuhi syarat (MS)
(Ventilasi ≥10% luas lantai
dan ventilasi dibuka
minimal saat pagi hari.
5

(Kementerian Kesehatan RI,


2011)

3. Perbandingan luas lantai rumah(m2 ) dengan jumlah Kuesioner Wawancara 0. Tidak memenuhi Ordinal
Kepadatan
orang penghuni rumah. (Kepmenkes,1999) dan rollmeter dan syarat(TMS)
hunian pengukuran (10m2/orang)
1. Memenuhi syarat
(MS) (.>10m2
/orang)
4. Keberadaan lubang asap di dapur berupa ventilasi Kuesioner Wawancara 0. Tidak memenuhi syarat Ordinal
Ventilasi
(jendela), dinilai dari ada atau tidaknya lubang dan lembar dan (TMS) (tidak ada lubang
dapur pengeluaran asap dapur sehingga tidak terjadi ceklis observasi asap seperti ventilasi
pengumpulan asap di dapur (Anthony, 2008) (jendela) yang mengeluarkan
asap dapur).
1. Memenuhi syarat (MS)
(ada lubang asap seperti
ventilasi (jendela) yang
mengeluarkan asap dapur).
(Kementerian Kesehatan RI,
2011)
5. Lantai Bahan dari alas atau dasar sebagai penutup bagian Kuesioner Wawancara 0. Tidak Memenuhi syarat Oridinal
Rumah bawah dari rumah (Kemenkes RI, 1999) dan lembar dan (jika lantai rumah terbuat
ceklis Observasi dari tanah, kayu)
1. Memenuhi syarat (jika
lantai rumah terbuat dari
semen, keramik)
6

6. Jenis Dinding Bahan yang membatasi setiap ruang ruamh responden Kuesioner Wawancara 0. Tidak memenuhi syarat Oridinal
Rumah (Kemenkes RI, 1999) dan lembar (jika dinding rumah terbuat
Dan
ceklis dari kayu/bambu)
Observasi
1. Memenuhi syarat (jika
dinding rumah terbuat dari
tembok/plester).
7. Bahan Bakar Bahan bakar untuk memasak adalah jenis bahan bakar Kuesioner Wawancara 0. Tidak Baik (Menimbulkan Ordinal
Memasak yang digunakan untuk memasak (Tulus Aji, 2008) banyak Asap sepert bahan
bakar minyak tanah)
1. Baik (Tidak menimbulkan
banyak Asap seperti bahan
bakar gas)
8. Obat Obat Nyamuk yang digunakan Kuesioner Wawancara 0. Ya Ordinal
Nyamuk
Bakar 1. Tidak

9. Tingkat Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal Kuesioner Wawancara 0. Rendah (Tidak tamat SD, Oridinal
Pendidikan yang didapat dengan ijazah Tamat SD, Tamat SMP)
orang tua 1. Tinggi (Tamat SMA, Tamat
S1)
10. Kebiasaan Ada tidaknya anggota keluarga yang merokok Kuesioner Wawancara 0. Ada Ordinal
merokok 1. Tidak Ada
(Kementerian Kesehatan RI,
2011)

11. Pengetahuan Pengetahuan tentang ISPA yang dimiliki oleh Ibu Kuesioner Wawancara 0. < Median (Pengetahuan Oridinal
Ibu rendah)
7

1. ≥ Median (Pengetahuan
tinggi)
8

3.5 Hipotesis

a. Ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada balita

di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU

Selatan

b. Ada hubungan kepadatan hunian rumah dengan kejadian ISPA pada

balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

c. Ada hubungan antara ventilasi dapur dengan kejadian ISPA pada balita

di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten OKU

Selatan

d. Ada hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian ISPA pada

balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

e. Ada hubungan antara jenis dinding rumah dengan kejadian ISPA pada

balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

f. Ada hubungan antara tingkat pendidikan Ibu dengan kejadian ISPA

pada balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

g. Ada hubungan antara pengetahuan Ibu dengan kejadian ISPA pada

balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan
9

h. Ada hubungan antara Kebiasaan merokok dalam keluarga dengan

kejadian ISPA pada balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau

Beringin Kabupaten OKU Selatan

i. Ada hubungan antara bahan bakar memasak dengan kejadian ISPA

pada balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

j. Ada hubungan antara obat nyamuk bakar dengan kejadian ISPA pada

balita di Desa Gunung Batu Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten

OKU Selatan

Anda mungkin juga menyukai