100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
255 tayangan7 halaman
Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) adalah perilaku individu atau masyarakat yang mengalami sakit untuk mendapatkan pengobatan agar sembuh. Terdapat tiga respons utama yaitu tidak bertindak, pengobatan mandiri, atau mencari pengobatan tradisional/modern. Faktor yang mempengaruhi meliputi pengetahuan, sikap, fasilitas kesehatan, dan sikap petugas kesehatan.
Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) adalah perilaku individu atau masyarakat yang mengalami sakit untuk mendapatkan pengobatan agar sembuh. Terdapat tiga respons utama yaitu tidak bertindak, pengobatan mandiri, atau mencari pengobatan tradisional/modern. Faktor yang mempengaruhi meliputi pengetahuan, sikap, fasilitas kesehatan, dan sikap petugas kesehatan.
Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior) adalah perilaku individu atau masyarakat yang mengalami sakit untuk mendapatkan pengobatan agar sembuh. Terdapat tiga respons utama yaitu tidak bertindak, pengobatan mandiri, atau mencari pengobatan tradisional/modern. Faktor yang mempengaruhi meliputi pengetahuan, sikap, fasilitas kesehatan, dan sikap petugas kesehatan.
Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku kesehatan mencakup : a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit. Perilaku ini sesuai dengan tingkat- tingkat pencegahan penyakit, yaitu : 1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health promotion behavior), misalnya makan makanan yang bergizi, olah raga dan sebagainya. 2. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior) adalah respon untuk melakukan pencegah penyakit. Misalnya : tidak minum kopi, tidak minum beralkohol, tidak makan berlemak, hentikan kebiasaan merokok dan sebagainya. 3. Perilaku sehubungan dengan pencarian bantuan pengobatan (health seeking behavior), yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan. Misalnya : usaha- usaha mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas, mantri, dokter praktek dan sebagainya), maupun ke fasilitas kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan sebagainya). 4. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya melakukan diet (rendah lemak, rendah garam), mematuhi anjuran-anjuran dokter dalam rangka pemulihan kesehatannya. b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern ataupun tradisional c. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior), yaitu respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behavior) adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Health Seeking Behavior (Perilaku Pencarian Pengobatan ) adalah perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalami sakit atau masalah kesehatan lain, untuk memperoleh pengobatan sehingga sembuh atau teratasi masalah kesehatannya. Bagi keluarga, masalah kesehatan atau penyakit bukan hanya terjadi pada dirinya sendiri, tetapi juga bagi anggota keluarga lain, terutama anak-anak (Notoatmodjo, 2010). Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan tidak merasakan sakit (desease but no illness) sudah barang tentu tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut. Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit, maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha. Respons seseorang apabila sakit adalah sebagai berikut : a. Tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa (no action) b. Melakukan pengobatan sendiri (self medication atau self treatment) c. Mencari pengobatan keluar, baik tradisional maupun modern Faktor-faktor yang Mempengaruhi perilaku
• Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan
(dalam Notoatmodjo, 2007) menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviorcauses) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu: 1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup ketersediaan sumber-sumber dan fasilitas yang memadai. Sumber-sumber dan fasilitas tersebut sebagian harus digali dan dikembangkan dari masyarakat itu sendiri. Faktor pendukung ada dua macam, yaitu : fasilitas fisik dan fasilitas umum. Fasilitas fisik yaitu fasilitas- fasilitas atau sarana kesehatan, misalnyapuskesmas, obat-obatan, alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya. Sedangkan fasilitas umum yaitu media informasi, misalnya TV, koran, majalah.
3. Faktor penguat (reinforcement factor), meliputi sikap dan
perilaku petugas. Semua petugas kesehatan, baik dilihat dari jenis dan tingkatnya pada dasarnya adalah pendidikan kesehatan. Petugas kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku petugas kesehatan, tokoh masyarakat, teman sebaya dan orang tua.