Anda di halaman 1dari 7

2.

Health Seeking Behavior


Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan serta
lingkungan. Perilaku kesehatan mencakup :
a. Perilaku seseorang terhadap sakit dan
penyakit. Perilaku ini sesuai dengan tingkat-
tingkat pencegahan penyakit, yaitu :
1. Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior), misalnya makan makanan yang bergizi, olah raga dan
sebagainya.
2. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior) adalah respon untuk
melakukan pencegah penyakit. Misalnya : tidak minum kopi, tidak minum
beralkohol, tidak makan berlemak, hentikan kebiasaan merokok dan sebagainya.
3. Perilaku sehubungan dengan pencarian bantuan pengobatan (health seeking
behavior), yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan. Misalnya :
usaha- usaha mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke
fasilitas-fasilitas kesehatan modern (puskesmas, mantri, dokter praktek dan
sebagainya), maupun ke fasilitas kesehatan tradisional (dukun, sinshe, dan
sebagainya).
4. Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (health rehabilitation
behavior) yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan
kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya melakukan diet (rendah
lemak, rendah garam), mematuhi anjuran-anjuran dokter dalam rangka
pemulihan kesehatannya.
b. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan adalah respon
seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem
pelayanan kesehatan modern ataupun tradisional
c. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior), yaitu respon
seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi
kehidupan.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health
behavior) adalah respon seseorang terhadap lingkungan
sebagai determinan kesehatan manusia.
Health Seeking Behavior (Perilaku Pencarian Pengobatan ) adalah
perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalami sakit atau
masalah kesehatan lain, untuk memperoleh pengobatan sehingga
sembuh atau teratasi masalah kesehatannya. Bagi keluarga,
masalah kesehatan atau penyakit bukan hanya terjadi pada dirinya
sendiri, tetapi juga bagi anggota keluarga lain, terutama anak-anak
(Notoatmodjo, 2010).
Masyarakat atau anggota masyarakat yang mendapat penyakit, dan
tidak merasakan sakit (desease but no illness) sudah barang tentu
tidak akan bertindak apa-apa terhadap penyakitnya tersebut.
Tetapi bila mereka diserang penyakit dan juga merasakan sakit,
maka baru akan timbul berbagai macam perilaku dan usaha.
Respons seseorang apabila sakit adalah sebagai berikut :
a. Tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa (no action)
b. Melakukan pengobatan sendiri (self medication atau self
treatment)
c. Mencari pengobatan keluar, baik tradisional maupun modern
Faktor-faktor yang Mempengaruhi perilaku

• Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan


(dalam Notoatmodjo, 2007) menyatakan bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok,
yaitu faktor perilaku (behaviorcauses) dan faktor
diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya
perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3
faktor yaitu:
1. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang
mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup ketersediaan
sumber-sumber dan fasilitas yang memadai. Sumber-sumber dan
fasilitas tersebut sebagian harus digali dan dikembangkan dari
masyarakat itu sendiri. Faktor pendukung ada dua macam, yaitu :
fasilitas fisik dan fasilitas umum. Fasilitas fisik yaitu fasilitas-
fasilitas atau sarana kesehatan, misalnyapuskesmas, obat-obatan,
alat kontrasepsi, jamban dan sebagainya. Sedangkan fasilitas
umum yaitu media informasi, misalnya TV, koran, majalah.

3. Faktor penguat (reinforcement factor), meliputi sikap dan


perilaku petugas. Semua petugas kesehatan, baik dilihat dari jenis
dan tingkatnya pada dasarnya adalah pendidikan kesehatan.
Petugas kesehatan harus memiliki sikap dan perilaku petugas
kesehatan, tokoh masyarakat, teman sebaya dan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai