Anda di halaman 1dari 3

Pengertian wawancara

Definisi wawancara menurut Moleong (2009, halaman 186),


wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara

(interviewer)

terwawancara
pertanyaan

yang

(interviewee)

itu.

Dengan

mengajukan

yang

pertanyaan

memberikan

demikian,

interview

dan

jawaban
atau

atas

wawancara

merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan


tanya jawab secara lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan
sumber data responden (terwawancara). Wawancara langsung yaitu
ditujukan langsung kepada orang yang diperlukan keterangan/datanya
dalam

penelitian.

Sedangkan

wawancara

tidak

langsung,

yaitu

wawancara yang ditujukan kepada orang-orang lain yang dipandang


dapat

memberikan

diperlukan

keterangan

datanya.

Tujuan

mengenai

wawancara

keadaan
adalah

orang

sebagai

yang
teknik

pengumpulan data atau informasi yang penting dari narasumber.


Macam-macam wawancara
Menurut

Basuki

(2006)

ada

dua

cara

membedakan

tipe

wawancara yaitu :
1. Wawancara

Terstruktur

Apabila

pertanyaan

yang

diajukan

pewawancara dilakukan secara ketat sesuai dengan daftar


pertanyaan yang telah disiapkan.
2. Wawancara Tidak Terstruktur Apabila
bersifat

fleksibel,

tetapi

tidak

pertanyaan

menyimpang

diajukan

dari

tujuan

wawancara yang telah ditetapkan.


Sikap-sikap yang harus dimiliki pewawancara (interviewer)
Saat

melakukan

wawancara,

pewawancara

harus

dapat

menciptakan suasana agar tidak terkesan kaku sehingga narasumber


mau

menjawab

pertanyaan-pertanyaan

yang

diajukan

oleh

pewawancara. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang


pewawancara adalah sebagai berikut:
1. Netral, pewawancara tidak diperkenankan berkomentar untuk
tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh yang
diwawancari

karena

tugas

pewawancara

adalah

merekam

seluruh

keterangan

dari

yang

diwawancarai,

baik

yang

menyenangkan ataupun tidak.


2. Ramah, disini pewawancara harus dapat membuat suasana
menjadi menarik minat narasumbernya.
3. Adil, pewawancara diharus bisa memperlakukan

semua

narasumbernya dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat


dan

sopan

kepada

semua

narasumbernya

bagaimanapun

keberadaannya.
4. Hindari ketegangan, jangan sampai narasumber merasa dirinya
sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana menjadi terasa
tegang,

narasumber

mempunyai

hak

untuk

membatalkan

pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan


hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan
pembicaraan agar terarah.
langkah wawancara
1. Dalam

wawancara, interviewer harus

mengenalkan

dirinya

kepada interviewee, baik itu secara langsung maupun tidak


langsung,

serta

menyampaikan

maksud

penelitian

untuk

kemajuan ilmu dan kepentingan bersama, serta sekaligus


meminta kesediaan kapan waktu wawancara boleh dimulai.
2. Dalam wawancara, interviewer harus menciptakan hubungan
baik

dengan interviewee dengan

cara

saling

menghormati,

mempercayai, kerja sama, memberi dan menerima.


3. Dalam wawancara, ciptakan suasana santai dan tidak tergesagesa dalam mengajukan pertanyaan.
4. Dalam wawancara, interviewer hendaklah menjadi pendengar
yang

baik

dan

tidak

memotong

maupun

menggiring interviewee kepada jawaban yang diharapkan.


5. Dalam wawancara, interviewer harus terampil dalam bertanya.
Analisis wawancara tentang poster cuci tangan pakai sabun
1. Hasil wawancara
Topik : cuci tangan pakai sabun
Waktu dan tempat : selasa, 29 november 2016 di sekitar SDN
Mulyorejo I
Sasaran wawancara : anak-anak SD kelas 3,4,6
Daftar pertanyaan :
1. Pernah liat tidak poster cuci tangan ?
2. Kalau pernah lihat biasanya dimana?

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apakah kamu tahu tentang cuci tangan?


Kapan sih kita harus mencuci tangan?
Tahu tidak manfaat cuci tangan itu apa?
Kalau cuci tangan itu butuh apa aja?
Tahu tidak cuci tangan yang benar itu bagaimana?
Tahu tidak bahwa cuci tangan itu sebenarnya

bisa

membersihkan tangan dari bakteri, jadi terhindar dari sakit?


Alat yang digunakan :
Tentang cuci tangan (teknik cuci tangan) :
2. Tujuan wawancara
3. Langah wawancara
Keberhasilan suatu wawancara sangat ditentukan oeh bagaimana
hubungan antara respoden dan pewawancara. Suasana hubungan
yang kondusif mendukung keberhasilan suatu wawancara. Suasana
yang kondusif dapat mengindikasikan bahwa terjalin sikap saling
mempercayai dan kerja sama diantara diantara mereka

Husaini Usman dan Purnomo, 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Yang


Menerbitkan PT Bumi Aksara : Jakarta.
http://www.kompasiana.com/yuni2506/cara-efektif-wawancara-denganbaik-dan-benar_5520854aa33311124746cfca

Anda mungkin juga menyukai