Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EPIDEMIOLOGI

Nama :
1. Danang Setia Budi
2. Popy Puspitasari

101511133039
101511133223

Judul jurnal : Penelitian Karakteristik Kondisi Rumah Penderita Kusta di Wilayah Kerja
Puskesmas Turikale dan Mandae Kabupaten Maros
Analisis :
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan pada jurnal tersebut adalah jenis penelitian
deskriptif sebab tujuan dari dari penelitian tersebut bertujuan untuk untuk membuat
gambaran atau deskrepsi tentang suatu keadaan secara objektif terutama dalam hal ini
bertujuan untuk menggambarkan kondisi rumah penderita kusta diwilayah Puskesmas
Turikale dan Mandae Kabupaten Maros. Penelitian dilakukan dengan meneliti semua
penderita kusta yang ada di wilayah kerja Puskesmas Turikale dan Mandae Kabupaten
Maros.
2. Variabel Epidemiologi Penyakit
Pada jurnal tersebut terdapat beberapa variable yang menjadi obyek penelitian
untuk menentukan pengaruh variable terhadap kejadian penyakit. Variabel yang
diteliti meliputi umur, luas ventilasi dan lantai, kelembapan, pencahayaan dan suhu.
Pada variable umur dilakukan penelitian mengenai kelompok umur yang paling tinggi
terjangkit penyakit kusta. Pada variable ventilasi dilakukan penelitian mengenai ada
tidaknya ventilasi pada rumah penderita kusta yang diteliti diilayah tersebut,
perbandingan luas ventilasi dengan luas lantai pada rumah penderita kusta yang

diteliti, frekuensi responden membuka atau menutup ventilasi terutama jendela,


ukuran dan jumlah ventilasi pada rumah penderita kusta yang diteliti diwilayah
tersebut. Pada variable suhu dilakukan penelitian mengenai keadaan suhu rumah
penderita kusta diwilayah tersebut, korelasi antara suhu dengan penularan kuman
penyakit kusta, ukuran suhu optimum untuk pertumbuhan bakteri Mycobacterium
Leprae . Pada variable kelembapan dilakukan penelitian mengenai pengaruh jumlah
ventilasi dan jumlah cahaya matahari yang masuk ke ruangan terhadap kelembapan
udara, pengaruh kelembapan udara terhdap terjadinya proses penguapan cairan dari
kulit , jumlah rumah yang memiliki ventilasi yang luas dan besar , kondisi
kelembapan rumah penderita kusta. Pada variable pencahayaan dilakukan penelitian
mengenai kondisi pencahayaan di rumah penderita kusta yang diteliti pada wilayah
tersebut.
3. Ukuran Asosiasi
Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 20

rumah

penderita kusta yang terdaftar pada Puskesmas Turikale dan Puskesmas Mandai
dengan rincian 15 rumah diwilayah kerja Kecamatan Turikale dan 5 rumah diwilayah
kerja Puskesmas Mandai. Namun pada penelitian ini hanya 10 rumah penderita kusta
yang dapat didata oleh peneliti yaitu sebanyak 8 rumah diwilayah kerja Puskesmas
Turikale dan 2 rumah diwilayah kerja Puskesmas Mandai. Penelitian ini dilakukan
dengan cara melihat langsung dan mengamati kondisi rumah penderita kusta
diwilayah tersebut.
1) Distribusi penderita kusta berdasarkan umur
Berdasarkan data dari Puskesmas Turikale dan Mandai diperoleh
distribusi penderita kusta menurut umur menunjukkan bahwa kelompok umur
yang terbanyak pada penelitian ini yaitu kelompok dewasa sebanyak 64,3 %
penderita Kusta di wilayah Puskesmas Turikale dan 60 % penderita Kusta di
wilayah Puskesmas Mandai.
2) Distribusi penderita kusta berdasarkan ventilasi
2

Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh gambaran ventilasi udara


rumah penderita Kusta di wilayah Puskesmas Turikale dan Mandai bahwa
semua ventilasi rumah penderita Kusta di wilayah Puskesmas Turikale dan
Mandai tidak memenuhi syarat. Peneliti mengambil data luas ventilasi dan
luas lantai rumah sebanyak 10 rumah penderita Kusta. Hasil luas ventilasi
rumah penderita Kusta yang didapat berkisar 0,3 m 2-0,8 m2 sedangkan luas
lantai rumah penderita Kusta yang didapat berkisar 15 m2 85,2 m2. Dapat
disimpulkan bahwa semua luas ventilasi rumah penderita Kusta yang diteliti
kurang dari 15% dari luas lantai sehingga karakteristik ventilasi rumah
tersebut tidak memenuhi syarat rumah sehat.
3) Distribusi penderita kusta berdasarkan suhu
Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh suhu udara rumah
penderita Kusta di wilayah Puskesmas Turikale yang baik untuk
perkembanganbiakan Mycobacterium leprae bahwa terdapat 30% sedangkan
suhu yang tidak baik untuk perkembangbiakan Mycobacterium leprae sebesar
70%. Adapun Suhu udara rumah penderita Kusta di wilayah Puskesmas
Mandai, semua tidak baik untuk perkembangbiakan Mycobacterium leprae.
4) Distribusi penderita Kusta berdasarkan kelembaban
Berdasarkan data dari Puskesmas Turikale dan Mandai diperoleh
distribusi rumah berdasarkan kelembaban menunjukkan bahwa distribusi
tertinggi untuk rumah penderita Kusta berdasarkan kelembaban yaitu
kelembaban

rumah

yang

tidak

berpotensi

untuk

perkembangbiakan

Mycobacterium leprae yaitu sebanyak 87,5% rumah penderita Kusta di


wilayah kerja Puskesmas Turikale dan semua rumah penderita kusta di
wilayah kerja Puskesmas Mandai
5) Distribusi penderita Kusta berdasarkan pencahayaan
Berdasarkan data dari Puskesmas Turikale dan Mandai diperoleh
distribusi rumah berdasarkan pencahayaan menunjukkan bahwa distribusi

rumah penderita kusta berdasarkan pencahayaan yang tidak memenuhi syarat


yaitu sebanyak 37,5 % rumah penderita Kusta di wilayah kerja Puskesmas
Turikale dan semua rumah penderita Kusta di wilayah kerja Puskesmas
Mandai. Sedangkan rumah penderita Kusta berdasarkan pencahayaan yang
memenuhi syarat sebanyak 50 % rumah di wilayah kerja Puskesmas Turikale.

Anda mungkin juga menyukai