ENTEROBACTERIACEAE
MAKALAH
Oleh :
ASNA SAFITRI
190610033
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
JULI 2021
A. LATAR BELAKANG
B. DEFISINI
Dalam rumah sakit atau lembaga lainnya, bakteri ini biasanya ditularkan
oleh personil, instrumen, atau obat-obatan parenteral. Kendali mereka tergantung
pada mencuci tangan, asepsis ketat, sterilisasi peralatan, desinfeksi, menahan diri
dalam terapi intravena, dan tindakan pencegahan yang ketat dalam menjaga
saluran kemih steril (yaitu, drainase tertutup). Shigellae yang habitat alami
shigellae terbatas pada saluran usus manusia dan primata lainnya, di mana
mereka menghasilkan disentri basiler. Jenis-Jenis Entrobakteriaceae: Salmonella,
Proteus, E.Coli, Shigella, Enterobacter, Klebsiella, Serratia
a. Eropa
ESBL pertama kali ditemukan di benua Eropa tepatnya di Jerman pada
tahun 1983 (Rupp dan Fey, 2013). Survei yang dilakukan di Perancis
menunjukkan terdapat 40% K. pneumoniae yang mengalami resistensi
terhadap ceftazidim. Hal yang berbeda ditemukan di Belanda dengan
prevalensi ESBL positif pada E.coli dan K. pneumoniae <1%. Perbedaan
prevalensi di benua Eropa ini belum diketahui penyebabnya (Rupp dan
Fey, 2003).
b. Amerika
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease
Control and Prevention) pada tahun 2013, setiap tahunnya terjadi 26.000
infeksi yang disebabkan oleh Enterobacteriaceae penghasil ESBL dan
sekitar 1.700 diantaranya meninggal dunia.
c. Asia
Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Study for Monitoring
Antimicrobial Resistance Trends (SMART) pada tahun 2007, prevalensi
E.coli dan Klebsiella spp. penghasil ESBL yang berasal dari.
D. KARAKTERISTIK
1) Faktor Virulensi
2) Ciri- ciri
3) Morfologi
a. Enterobacter
b. Escherichia
c. Klebsiella
Genus Klebsiella terdiri dari lima spesies dan empat subspesies (NHS,
2014). Seperti E.coli, Klebsiella spesies biasanya ditemukan di traktus
gastrointestinal manusia (104CFU/ g feses). Faktor virulensi yang paling
utama dari Klebsiella adalah kapsul polisakaridanya, yang menyebabkan
permukaan koloninya menjadi berlendir (mucoid). Klebsiella pneumoniae
adalah spesies yang paling banyak diisolasi dari infeksi pada manusia
karena dapat menyebabkan infeksi nosokomial seperti infeksi saluran
kemih (ISK), septikemia, kolesistitis, dan lain-lain (Tham, 2012).
d. Proteus
e. Shigella
f. Salmonella
1) Salmonella
Klasifikasi
- Domain: Bacteria
- Filum: Proteobacteria
- Kelas: Gammaproteobacteria
- Ordo: Enterobacteriales
- Famili: Enterobacteriaceae
- Genus: Salmonella
- Spesies: S. bongori dan S. enterica
Pengobatan
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara terapi anti mikroba
pada infeksi Salmonella invasif adalah dengan ampisilin, trimetoprim-
sulfametoksazol, sefalosporin generasi ke tiga, atau kloramfenikol.
2) Klebsiella
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma
Proteobacteria
Orde : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Klebsiella
Spesies :
K. pneumonia, K. ozaena, K. Rhinoscleromatis, K. oxytoca, K. planticola,
K. terrigena, K. ornitinolitika, K. singaporensis, K. variicola, K.
senegalensis, K. miletis, K. Aerogenes
Patogenesis :
Penyakit yang sering ditimbulkan oleh E. Coli adalah DIARE. Berikut
adalah penyakit diare yang berkaitan.
Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara terapi anti mikroba
pada infeksi Salmonella invasif adalah dengan ampisilin, trimetoprim-
sulfametoksazol, sefalosporin generasi ke tiga, atau kloramfenikol.