Anda di halaman 1dari 100

1. Definisi diare adalah ?

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200
ml/24 jam. Diare merupakan buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air
besar encer tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
Sumber : IDAI, 2011

2. Bakteri tersering penyebab diare adalah ?


Bakteri yang paling banyak menyebabkan diare adalah Escherichia coli tipe
entetotoksigenik, Shigella, dan Campylobacter jejuni.
Sumber: Buku Ajar Gastroenterologi Jilid 1 IDAI

3. Apa saja tipe – tipe salmonella ?


Tipe – tipe salmonella
Klasifikasi spesies Salmonella telah diubah dan direstruksisasi beberapa kali. Secara
tradisi, spesies Slamonella dibei nama sesuai dengan sistem magnetik Kaufmann-White
yang didefinisikan oleh berbagai kombinasi somatik antigenO, permukaan antigen Vi, dan
flagella H antigen. (Su, 2007).
Menurut sistem CDC, genus Salmonella terdiri dari 2 spesies, masing-masing berisi
beberapa serotipe. Kedua-dua spesies adalah S. enterica dengan beberapa spesiesnya ,dan
S. bongori yang sebelumnya dikelompokkan sebagai subspecies V. S. enterica dibagi
menjadi enam subspecies yang dirujuk dengan angka romawi dan nama. Setiap subspecies
S. enterica dibedakan dengan sifat biokimia dan juga genom. Penaaman Salmonella yang
digunakan di CDC 2000 bisa dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Penamaan Salmonella yang digunakan di CDC 2000


Taksonomi Penamaan /spesies/subspecies
Genus Salmonella
-enterica:
S. enteric subsp. enteric (I)
Spesies S. enteric subsp. salamae (II)
S. enteric subsp. arizonae (IIIa) S. enteric subsp. diarizona(IIIb) S. enteric subsp.
houtenae (IV) S. enteric subsp. indica (VI) -bongori (subspesies V)
Sumber: http://jcm.asm.org/content/38/7/2465.full

4. Apa saja tipe – tipe Escherichia Coli ?


Tipe – tipe e. coli

Secara garis besar klasifikasi bakteri E. coli berasal dari Filum Proteobacteria, Kelas
Gamma Proteobacteria, Ordo Enterobacterialis, Familia Enterobacteriae, Genus
Escherichia, Spesies Escherichia coli (Bergey’s, 2005). Secara morfologi E. coli berbentuk
batang pendek, gemuk, berukuran 2,4 μm x 0,4 μm sampai 0,7 μm, gram negatif, tidak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. E. coli dapat bertahan hingga suhu 60o C
selama 15 menit atau pada 55o C selama 60 menit (Pelzcar & Chan, 1986).

Penyakit yang mungkin akan muncul akibat dari adanya bakteri E. coli adalah jenis-jenis
penyakit yang dapat menular dengan mudah dari satu orang ke orang lain seperti diare,
muntaber, dan mual-mual. Masa inkubasi bakteri E. coli sekitar 6-24 jam hingga akhirnya
gejala semakin parah pada tubuh orang yang terjangkiti. Penyakit-penyakit yang
ditimbulkan oleh E. coli berupa infeksi saluran kemih dengan gejala yang timbul berupa
sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Infeksi piogenik seperti infeksi luka,
peritonitis, kolesistis dan meningitis (Bonang, 1992).

E. coli dan Streptococcus adalah penyebab utama meningitis pada bayi dan merupakan
penyebab pada sekitar 40% kasus meningitis neonatal (Jawetz, et al., 1996). E. coli
diklasifikasikan oleh ciri khas sifat-sifat virulensinya dan setiap kelompok menimbulkan
penyakit melalui mekanisme yang berbeda. Ada empat kelompok galur E. coli yang
patogen, yaitu :

Enteroaggregative E. coli (EAEC)


Enteropatogenik E. coli (EPEC)
Enterotoksigenik E. coli (ETEC).
Enteroinvasif E. coli (EIEC)
Enterohemoragik E. coli (EHEC)
Sumber : https://ulyadays.com/escherichia-coli/

5. Gejala klinis masing – masing tipe Escherichia Coli adalah ?


Enteroaggregative E. coli (EAEC)
EAEC dikaitkan dengan diare persisten (> 14 hari) dan khususnya terjadi di negara-negara
berkembang (Nataro, 1998). Diare jenis ini biasanya cair, sekretorik dan tidak disertai
demam atau muntah dengan masa inkubasi diperkirakan 20 sampai 48 jam (Benenson,
1995).

Enteropatogenik E. coli (EPEC)


EPEC dikaitkan dengan diare pada bayi dan menyebabkan diare berair atau berdarah (US
FDA). EPEC merupakan penyebab utama diare pada bayi di negara-negara berkembang.
Penularan EPEC yaitu melalui rute fekal-oral dengan masa inkubasi selama 9 jam pada
orang dewasa (Benenson, 1995).

Enterotoksigenik E. coli (ETEC).


ETEC terkait dengan dua sindrom klinis utama yaitu diare wisatawan dan diare pada anak-
anak di negara berkembang (Nataro, 1998). Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik pada
manusia yaitu dengan pelekatan pada sel epitel usus kecil. Masa inkubasi pendek (14
sampai 50 jam) dan menimbulkan gejala berupa diare berair, biasanya tanpa darah atau
lendir dan tidak menimbulkan demam. Infeksi ETEC dapat menyebabkan diare yang mirip
dengan yang diare yang disebabkan oleh Vibrio cholerae (Benenson, 1995).

Enteroinvasif E. coli (EIEC)


EIEC merupakan penyakit yang paling sering terjadi pada anak-anak di negara berkembang
dan para wisatawan yang menuju negara tersebut. EIEC menimbulkan penyakit melalui
invasinya ke sel epitel mukosa usus. Pada sebagian kecil pasien, EIEC dapat menghasilkan
penyakit yang mirip dengan shigellosis (disentri) (Nataro, 1998; Benenson, 1995). Disentri
yang disebabkan oleh EIEC biasanya terjadi dalam waktu 12 sampai 72 jam. Penyakit ini
ditandai dengan munculnya darah dan lendir dalam tinja, kram perut, muntah, demam,
menggigil, dan malaise.

Enterohemoragik E. coli (EHEC)


Bakteri ini mengeluarkan toksin yang disebabkan edema dan perdarahan di kolon. Penyakit
ini ditandai dengan kejang akut dan diare cair yang cepat menjadi berdarah (Jawetz, et al.,
1996)

Sumber : https://ulyadays.com/escherichia-coli/

6. Bagaimana patofisiologi diare karena kolera?


Sekali tertelan,organisme harus melewati lingkungan asam lambung dengan
selamat.Jika berhasil,organisme kemudian membentuk koloni diusus kecil bagian
atas.Perlekatan terutama diperantarai oleh toxin coregulated pilus (TCP),dinamakan
demikian karena sintesis TCP diatur secara paralel dengan toksin kolera (cholerae
toxin,CT).
Beberapa sifat yang lain dari organisme adalah meningkatkan kemampuan
membentuk koloni, termasuk motilitasnya, kemotaksis, dan produksi hemaglutin/proteas.
Yang terakhir, lebih dikenal dengan cholera lectin, sangat dekat berhubungan dengan
pseudomonas aeruginosa elastase.
Keduanya adalah suatu aglutinin dan protease tergantung seng dan dapat memecah
muksin dan fibronektin, sama baiknya dengan toksin kolera sub unit A.Juga dapat
melepaskan organisme sehingga organisme dapat menyerang usus distal atau
diekskresikan Toksin kolera, Toxin coregulated pilus, dan beberapa faktor virulensi lain
yang diduga, meliputi faktor kolonisasi tambahan dan macam hemaglutinin, diatur secara
terkoordinasi oleh produk gen toxR. Protein toxR adalah ’master switch”yang mengatur
ekspresi gen virulensi sebagai respon terhadap tanda yang menerima rangsang lingkungan,
yang paling penting dari itu, sekurang-kurangnya in vitro, adalah perubahan osmolaritas,
PH, keberadaan beberapa asam amino bebas.
Pengaturan yang tekoordinasi memungkinkan organisme membuat kumpulan
protein untuk disesuaikan dengan kebutuhannya ketika melewati lingkungan mikro ke
lingkungan mikro lainnya.Pengaturan tipe toxR telah menjadi contoh model untuk sistem
yang sama yang pernah ditemukan dalam jajaran patogenik bakteri yang luas.Sekali
disusun,organisme memproduksi toksin kolera,suatu toksin protein yang terutama
menimbulkan diare cair yang merupakan ciri khas kolera.Toksin kolera tersusun dari
sebagian enzimatik monomerik (subunit A) dan sebagian ikatan pentamerik (subunit
B).Pentamer B berikatan pada ganglioside GMD,suatu reseptor glikolipid pada permukaan
sel epitel jejenum,dan kemudian mengirim subunit A ketarget sitosoliknya.Subunit A aktif
(A1) memindahkan secara ireversibel ribosa ADP dari nikotinamid adenin dinukleotida
(NAD) ketarget protein spesifiknya,komponen pengaturan ikatan GTP dari adenilat siklase
dalam sel epitel usus.
Ketika ribosilasi ADP yang disebut protein G menaikkan pengaturan subunit
katalitik siklase,hasilnya adalah tingginya kadar AMP siklik (cAMP) dalam akumulasi
intraseluler.cAMP,sebaliknya menghambat sistem transport absorpsi natrium dalam sel
villus dan mengaktifkan sistem transpor ekskresi klorida dalam sel kriptus sehingga
menimbulkan akumulasi natrium klorida dalam lumen usus.Sejak air bergerak pasif untuk
mempertahankan osmolalitas,cairan isotonik terakumulasi dalam lumen.Ketika volume
cairan melebihi kapasitas penyerapan usus,terjadi diare cair.Jika cairan dan elektrolit yang
keluar tidak digani secara adekuat,dapat terjadi syok (karena dehidrasi berat) dan asidosis
(karena kehilangan bikarbonat).

7. Apa bentuk rotavirus ?


Rotavirus merupakan virus double stranded-RNA, Virion rotavirus yang tidak berselubung
terdiri dari 3 kapsids konsentrik yang mengelilingi genom RNA. Genom ini terbagi
menjadi 11 segmen yang mengkode 6 protein struktural dan 6 protein non struktural.
Rotavirus dibagi menjadi 7 grup. A-G, berdasar pada epitop antigen pada protein Rotavirus
memiliki RNA untai ganda. Virion rotavirus yang tidak berselubung terdiri dari 3 kapsids
konsentrik yang mengelilingi genom RNA. Genom ini terbagi menjadi 11 segmen yang
mengkode 6 protein struktural dan 6 protein non struktural.
Sumber: Repository USU

8. Bagaimana sifat rotavirus ?


Rotavirus termasuk dalam famili reoviridae dan merupakan patogen yang paling
bermanfaat pada manusia dalam kelompok reoviridae. Golongan virus reoviridae
menyediakan tiga genus yang dapat menginfeksi manusia yaitu (1) reovirus yang terdiri
dari 3 serotipe (2) rotavirus dengan 2 serotipe (3) orbivirus yan serotipe g dari beberapa.
Sumber: Repository USU

9. Siapakah penemu rotavirus ?


ruth bishop
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Ruth_Bishop

10. Apa warga negara penemu rotavirus ?


Asal negara : australia
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Ruth_Bishop

11. Bagaimana patofisiologi rotavirus pada diare ?


Patogenesis terjadinya diare yang disebabkan virus yaitu virus yang menyebabkan diare
pada manusia secara selektif menginfeksi dan menghancurkan sel-sel ujung-ujung villus
pada usus halus. Biopsi usus halus menunjukkan berbagai tingkat penumpulan villus dan
infiltrasi sel bundar pada lamina propria. Perubahan-perubahan patologis yang diamati
tidak berkorelasi dengan keparahan gejala-gejala klinis dan biasanya sembuh sebelum
penyembuhan diare. Mukosa lambung tidak terkena walaupun biasanya digunakan istilah
“gastroenteritis”, walaupun pengosongan lambung tertunda telah didokumentasi selama
infeksi virus Norwalk.
Virus akan menginfeksi lapisan epithelium di usus halus dan menyerang villus di usus
halus. Hal ini menyebabkan fungsi absorbsi usus halus terganggu. Sel-sel epitel usus halus
yang rusak diganti oleh enterosit yang baru, berbentuk kuboid yang belum matang sehingga
fungsinya belum baik. Villus mengalami atrofi dan tidak dapat mengabsorbsi cairan dan
makanan dengan baik. Selanjutnya, cairan dan makanan yang tidak terserap/tercerna akan
meningkatkan tekanan koloid osmotik usus dan terjadi hiperperistaltik usus sehingga
cairan beserta makanan yang tidak terserap terdorong keluar usus melalui anus,
menimbulkan diare osmotik dari penyerapan air dan nutrien yang tidak sempurna.
Sumber: Buku Ajar Gastroenterologi Jilid 1 IDAI

12. Sebutkan kuman lain yang menyebabkan diare !


Selain virus, diare dapat disebabkan oleh bakteri dan parasit.
Golongan Bakteri :
1. Aeromonas 8. Salmonella
2. Bacillus cereus 9. Shigella
3. Campylobacter jejuni 10. Staphylococcus aureus
4. Clostridium perfringens 11. Vibrio cholera
5. Clostridium defficile 12. Vibrio parahaemolyticus
6. Escherichia coli 13. Yersinia enterocolitica
7. Plesiomonas shigeloides
Golongan Virus :
1. Astrovirus 5. Rotavirus
2. Calcivirus (Norovirus, Sapovirus) 6. Norwalk virus
3. Enteric adenovirus 7. Herpes simplex virus *
4. Coronavirus 8. Cytomegalovirus *
Sumber: Buku Ajar Gastroenterologi Jilid 1 IDAI

13. Selain virus dan kuman, apalagi yang dapat menyebabkan diare ?
Parasit :
1. Balantidium coli 5. Giardia lamblia
2. Blastocystis homonis 6. Isospora belli
3. Cryptosporidium parvum 7. Strongyloides stercoralis
4. Entamoeba histolytica 8. Trichuris trichiura
Sumber: Buku Ajar Gastroenterologi Jilid 1 IDAI

14. Jelaskan patofisiologi diare karena shigella !


Kuman Shigella secara genetik tahan terhadap pH yang rendah, maka dapat melewati
barrier asam lambung Ditularkan secara oral melalui air,makanan, dan lalat yang tercemar
oleh ekskreta pasien. Setelah melewati lambung dan usus halus, kuman ini menginvasi sel
epitel mukosa kolon dan berkembang biak didalamnya. Kolon merupakan tempat utama
yang diserang Shigella namun ileum terminalis dapat juga terserang. Pada keadaan akut
daf fatal ditemukan mukosa usus hiperemik lebam dan tebal, nekrosis superfisial, tapi
biasanya tanpa ulkus Pada keadaan subakut terbentuk ulkus pada daerah folikel limfoid,
dan pada selaput lendir lipätan transversum didapatkan ulkus yang dangkal dan kecil, tepi
ulkus menebal dan infiltrat tetapi tidak berbertuk ulkus bergaung S.dysentriae, S.flexeneri,
dan Ssonel menghaslkan eksotoksin antara lain ShET1 ShEr2 dan toksin Shiga, yang
mempunyai sifat enterotoksik, sitotoksik,dan neurotoksik. Enterotoksin tersebut
merupakan salah satu faktor virulen dari kuman lebih mampu menginvasi sel eptitel
mukosa kolon dan menyebabkan kelainan pada selaput lendir yang memiliki warna hijau
yang khas. Petda infeksi yang menahun akan terbentuk selaput yang tebainya sampai
1,5cm. Dinding kubus menjadi kaku, tidak rata dan lumen usus mengecil. Dapat terjadi
perlekatan dengan peritoneum.
Sumber: https://www.autoimuncare.com/patofisiologi-disentri-kuman-shigella/ diakses
pada 31 Agustus 2018

15. Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan feses lengkap ?


Hasil dan interpretasi
1. Warna : normal tinja berwarna kuning coklat. Warna tinja yang abnormal
dapatdisebabkan atau berubah oleh pengaruh jenis makanan, obat- obatan dan adanya
perdarahan pada saluran pencernaan
2. Bau : bau normal tinja disebabkan olah indol, skatol dan asam butirat. Tinja yang
abnormal mempunyai bau tengik, asam, basi.
3. Konsistensi : tinja normal agak lunak dan mempunyai bentuk seperti sosis
4. Lendir : Adanya lendir berarti ada iritasi atau radang dinding usus. Lendir pada bagian
luar tinja, lokasi iritasi mungkin pada usus besar dan bila bercampur dengan tinja, iritasi
mungkin pada usus kecil.
5. Darah : Normal tinja tidak mengandung darah. Perhatikan apakah darah itu segar (merah
muda), coklat atau hitam, apakah bercampur atau hanya dibagian luar tinja saja.
6. Parasit : Cacing mungkin dapat terlihat.
Sumber : https://dokumen.tips/documents/pemeriksaan-tinja-cara-cara.html

16. Apa alat dan bahan yang digunakan untuk kultur feses ?
Alat :
 Pispot yang bersih
 Sarung tangan
 Wadah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada tabung
untuk kultur feses
 Dua spatel
 Tissue
 Slip permintaan dari laoratorium yang terisi lenkap
 Penyegar udara

17. Bagaimana cara melakukan penanaman kultur feses ?


a. Persiapan pasien : Pasien tidak dibenarkan makan obat pencehar sebelumnya. Preparat
besiakan mempengaruhi warna tinja dan sebaiknya dihentikan 4-6 hari sebelum
pengambilan sampel.Begitupun dengan obat- obat antidiare, golongan tetracycline,
barium, bismuth, minyak ataumagnesium akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.

b. Persiapan sampel : Sampel sebaiknya tinja segar (pagi hari) sebelum sarapan pagi, atau
tinjabaru, defekasi spontan dan diperiksa dilaboratorium dalam waktu 2-3 jam setelah
defekasi(warm stool).Pasien diberitahu agar sampel tinja jangan tercampur dengan urin
atau sekresi tubuh lainnya.Bila sarana laboratorium jauh dan membutuhkan waktu yang
lebih lama, sampel sebaiknyadiberi pengawet buffered glycerol saline.

c. Pengumpulan/ pengambilan sampel


1. Wadah : Pot plastik yang bermulut lebar, tertutup rapat dan bersih. Beri label : nama,
tanggal,nomor pasien, jenis kelamin, umur, diagnosis awal. Tinja tidak boleh mengenai
bagian luarwadah dan diisi jangan terlalu penuh. Kertas toilet tidak dibenarkan sebagai
wadah tinja olehkarena mengandung bismuth.
2. Cara pengambilan :a. Tinja segar : sebaiknya tinja pagi hari atau tinja baru dan
defekasi spontan. Ambil tinja bagiantengahnya sebesar ujung ibu jari, masukkan kedalam
wadah dan tutup rapat.

Sumber : https://dokumen.tips/documents/pemeriksaan-tinja-cara-cara.html

18. Bagaimana cara pengambilan sampel untuk kultur feses ?


Kumpulkan sampel feses yang berdiameter kira – kira 2,5 cm. Gunakan spatel lidah steril
dan tempatkan specimen feses tersebut ke dalam wadah steril bertutup. Penyakit atau
organisme yang menjadi dugaan sumber harus dicatat dalam formulir laboratorium,
Spesimen tidak boleh mengandung urin. Klien tidak boleh diberi barium atau minyak
mineral yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Sumber : https://www.infolabmed.com/2017/02/uji-kultur-darah-sputum-feses-
tenggorok.html

19. Apa saja kandungan ringer laktat ?


Natrium 130 mEq/l
Klorida 109 mEq/l
Kalium 4 mEq/l
Laktat 28 mEq/l
Kalsium 2,7 mEq/l
Osmolaritas 273 mOsm/l

Sumber : https://www.sanbe-
farma.com/public/product_brosur/PI_INFUSAN_RL_IND.pdf

20. Apa indikasi pemberian ranitidine ?


Kegunaan ranitidine adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Gastroesophageal reflux disease (GERD) : suatu penyakit yang disebabkan oleh
iritasi oleh asam lambung. Penderita biasanya mengalami sensasi terbakar pada area dada
dan kerongkongan.
- Untuk mengobati tukak lambung dan tukak usus duabelas jari.
- Ranitidine digunakan juga untuk menangani erosif esophagitis, meskipun
dibandingkan obat-obat golongan penghambat pompa proton seperti omeprazole atau
lansoprazole, efektivitasnya lebih rendah.
- Zollinger ellison syndrome : penyakit langka akibat adanya tumor di pankreas
atau karena usus duabelas jari melepaskan hormon yang menyebabkan kelebihan sekresi
asam lambung. Saat ini, obat-obat penghambat pompa proton (PPI) lebih dipilih untuk
tujuan ini.
- Untuk mengobati penyakit maag, obat-obat antagonis H2 seperti ranitidine lebih
banyak dipilih dibandingkan antasida, karena durasi kerjanya lebih lama dan
efektivitasnya lebih tinggi.
- Pencegahan tukak lambung yang disebabkan oleh pemakaian obat-obat NSAID.
- Mengurangi resiko aspirasi pneumonitis pada pasien sebelum menjalani operasi
bedah. Untuk tujuan ini ranitidine lebih efektif dibandingkan obat-obat golongan
penghambat pompa proton.
- Pengobatan dispepsia pada pasien berusia muda dengan antagonis reseptor-H2
dapat diterima, namun perhatian khusus harus dilakukan jika obat diberikan kepada
pasien dewasa atau usia lanjut karena obat-obat golongan antagonis reseptor-H2 dapat
menutupi gejala kanker lambung.
Sumber: https://www.farmasiana.com/ranitidine/ranitidine/ diakses pada 31 Agustus
2018

21. Apa efek samping ranitidine ?


Beberapa efek samping yang mungkin saja dapat terjadi setelah menggunakan ranitidin
adalah:
- Diare.
- Muntah-muntah.
- Sakit kepala.
- Insomnia.
- Vertigo.
- Ruam.
- Konstipasi.
- Sakit perut.
- Sulit menelan.
- Urine tampak keruh.
- Bingung.
- Berhalusinasi.
Sumber: https://www.alodokter.com/ranitidin.html diakses pada 31 Agustus 2018

22. Bagaimana cara kerja ranitidine ?


Ranitidin adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang bekerja dengan cara
menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi
asam lambung.
Ranitidin diabsorbsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3
jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorbsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh
makanan dan antasida. Waktu paru ranitidin 2,5 – 3 jam pemberian oral. Ranitidin
diekskresi melalui urin.
Sumber: https://bukusakudokter.org/2012/10/08/ranitidin/ diakses pada 31 Agustus 2018

23. Berapa dosis ranitidine ?


Untuk anak (1-16 tahun), dosis ranitidin (oral/ diminum melalui mulut) disesuaikan
dengan berat badan yang dimiliki anak.
- Untuk mengobati maag (khusus untuk anak usia 12 tahun atau lebih): 75 mg satu
kali per hari, diminum 30-60 menit sebelum makan. Maksimal 150 mg per hari.
- Untuk mengobati tukak lambung: 4-8 mg/ kg berat badan dua kali per hari, setiap
12 jam. Maksimal 150 mg per hari.
- Untuk mengobati tukak usus: 4-8 mg/ kg berat badan dua kali per hari, setiap 12
jam. Maksimal 150 mg per hari.
- Untuk mengobati GERD: 4-10 mg/ kg berat badan/ hari diminum dua kali per
hari, setiap 12 jam. Maksimal 300 mg per hari.
Sumber: https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/maag-asam-lambung/aturan-pakai-
ranitidin-untuk-maag diakses pada 6 september 2018

24. Apa isi dari Antrain?


Antrain 500 mg tablet, setiap tablet mengandung metamizole 500 mg. Antrain Injeksi,
setiap mL mengandung metamizole 500 mg. Metamizole, atau dipyrone adalah zat obat
yang memiliki sifat analgesik (pereda nyeri), antispasmodic (pereda spasme otot pada nyeri
kolik) dan antipiretik (penurun panas). Seperti parasetamol, obat ini juga memiliki efek
anti-inflamasi minimal. Penggunaan metamizol umumnya secara oral atau parenteral
(suntikan) untuk mencegah dan mengobati nyeri yang terkait dengan operasi atau untuk
pengobatan nyeri akut.
Sumber : ( Antrain : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus)

25. Berapa dosis antrain ?


Dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter, adapun dosis lazim yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Dosis Antrain injeksi intramuscular
Dosis tunggal untuk semua kelompok umur adalah 8-16 mg / kg berat badan sesuai
dengan skema berikut: berat badan 16-31 kg : 250 mg (½ ml); berat badan 32-46 kg : 500
mg (1 ml); berat badan 47-62 kg : 500-750 mg (1-1,5 ml); berat badan lebih dari 63 kg :
750-1000 mg (1,5-2 ml). Pada kasus sakit terus-menerus, dosis dapat diulang dalam 6-8
jam. Dosis harian maksimal adalah 4.0 g.
Dosis Antrain Tablet:
Dosis dan durasi pengobatan harus ditentukan sesuai dengan tingkat keparahan dari nyeri.
Dosis umum pada orang dewasa adalah 250-500 mg (1/2 -1 tablet) 2 atau 3 kali sehari.
Dosis maksimal selama 24 jam adalah 3 g. Pada anak-anak lebih dari 15 tahun diberikan
dengan dosis 250 mg, 2-3 kali sehari. Antrain sebaiknya tidak diberikan lebih dari 3 hari
atau dalam dosis yang lebih tinggi tanpa konsultasi dokter
Sumber: Antrain : Kegunaan, Dosis, Efek Samping - Mediskus
26. Bagaimana cara kerja cefotaxime?
A.Farmakodinamik
Cefotaxime adalah antibiotik sefalosporin generasi ketiga yang memiliki aktivitas anti
bakteri. Aktivitas bakterisidal didapat dengan cara menghambat sisntesis dinding sel. In
vitro cefotaxime memiliki aktivitas luas terhadap bakteri gram positif dan gram negatif.
Cefotaxime memiliki stabilitas yang sangat tinggi terhadap β-laktamase, baik itu
penisilinase dan sefalosporinase yang dihasilkan bakteri gram-positif dan gram-negatif.
Selain daripadaitu Cefataxime merupakan penghambat poten terhadap bakteri gram
negatif tertentu yang menghasilkan β-laktamase.

B.Farmakokinetik
1.Absorpsi: Cefotaxime diberikan secara injeksi sebagai garam natrium. Diabsorpsi
dengan cepat setelah injeksi intra muskular dengan rata-rata konsentrasi puncak plasma
sekitar 12 dan 20 ug/ml yang dilaporkan berturut-urut setelah 40 menit pemberian
Cefotaxime 0,5 dan 1 g. pada injeksi intravena Cefotaxime 0,5:1 atau 2 g rata-rata
konsentrasi puncak plasma berturut-urut 38:102 dan 215 ug/ml dicapai dalam konsentrasi
bervariasi antara 1 sampai 3 ug/ml setelah 4 jam. Waktu paruh plasma Cefotaxime sekitar
1 jam dan untuk metabolit aktif desocetylcepotaxime sekitar 1,5 jam. Waktu paruh
meningkat pada neonatus dan penderita dengan gangguan ginjal berat, terutama untuk
bentuk metabolit, dalam hal ini pengurangan dosis sangat diperlukan. Sekitar 40%
Cefotaxime dalam sirkulasi dilaporkan berikatan dengan protein plasma.

2.Distribusi: Cefotaxime dan desacetylcefotoxime secara luas didistribusikan dalam


jaringan dan cairan tubuh; konsentrasi terapi dapat ditemui dalam LCS terutama bila
meninges dalam keadaan meradang. Cefotaxime melewati plasenta dan dalam konsentrasi
rendah dapat ditemukan pada air susu ibu. Konsentrasi Cefotaxime dan
desacetylcefotaxime relatif tinngi pada empedu dan 20% dari dosis yang diberikan
ditemukan dalam feses.
3.Metabolisme: Cefotaxime sebagian masuk dalam metabolisme hati menjadi
desacetylcefotaxime dan metabolit inaktif.

4.Ekskresi: Eliminasi Cefotaxime terutama melalui ginjal dan sekitar 40 sampai 60% dari
dosis ditemukan tidak berubah di urin dalam jangka waktu 24 jam; dan sisanya sebanyak
20% diekskresikan sebagai metabolit desacetyl. Probenesid akan berkompetensi dengan
Cefotaxime dalam halsekresi melalui tubulus ginjal yang akan mengakibatkan konsentrasi
plasma efotaxime dan metabolit desacetyl menjadi lebih tinggi dan lebih lama. Cefotaxime
dan metabolitnya dapat dihilangkan dengan hemodialis.

27. Apa efek samping pemberian cefotaxime ?


Gastrointestinal: coIitis, diare, mual, muntah, nyeri abdomen.
Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing.
Sumber :
http://www.kalbemed.com/Products/Drugs/Generic/tabid/246/ID/6006/Cefotaxime-OGB-
HJ.aspx

28. Apa manfaat terapi zink ?


Zinc merupakan mikronutrien penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. Zinc
hilang dalam jumlah banyak selama diare. Penggantian zinc yang hilang ini penting untuk
membantu kesembuhan anak dan menjaga anak tetap sehat di bulan-bulan berikutnya.
Telah dibuktikan bahwa pemberian zinc selama episode diare, mengurangi lamanya dan
tingkat keparahan episode diare dan menurunkan kejadian diare pada 2-3 bulan berikutnya.
Berdasarkan bukti ini, semua anak dengan diare harus diberi zinc, segera setelah anak tidak
muntah.

Sumber : http://www.ichrc.org/bab-5-diare

29. Bagaimana cara kerja zink pada penyakit diare ?


Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya. Pemberian Zinc mampu
menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang tersebut dan mempercepat
penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh sehingga dapat
mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Berdasarkan studi WHO selama lebih dari 18 tahun, manfaat zinc sebagai pengobatan
diare adalah mengurangi :1) Prevalensi diare sebesar 34%; (2) Insidens pneumonia
sebesar 26%; (3) Durasi diare akut sebesar 20%; (4) Durasi diare persisten sebesar 24%,
hingga; (5) Kegagalan terapi atau kematian akibat diare persisten sebesar 42%.
Sumber: http://healthcare-pharmacist.blogspot.com/2011/12/pemberian-zinc-pada-kasus-
diare.htmll diakses pada 31 Agustus 2018

30. Apa saja yang dinilai untuk mengetahui prognosis suatu penyakit ?
Macam prognosis
1. Ad vitam (hidup)
2. Ad functionam (fungsi)
3. Ad sanationam (sembuh)
Jenis prognosis
• Sanam (sembuh)
• Bonam (baik)
• Malam (buruk/jelek)
• Dubia (tidak tentu/ragu-ragu)
1. Dubia ad sanam/bonam (tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik)
2. Dubia ad malam (tidak tentu/ragu-ragu, cenderung buruk/jelek)
Sumber: https://id.wikibooks.org/wiki/Catatan_Dokter_Muda/Prognosis

31. Sebutkan demam berdasarkan tingkat derajat suhunya !


Subfebris : >37,70C - < 380C
Febris : > 380C
Hiperpireksia : > 41,20C

32. Sebutkan tipe demam berdasarkan definisi masing – masing !


a. Demam septic
Pada tipe demam septik, suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali
pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Demam sering
disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ke
tingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.
b. Demam remiten
Pada tipe demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah
mencapai suhu normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat
dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
c. Demam intermiten
Pada demam intermiten, suhu tubuh turun ke tingkat yang normal selama beberapa
jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dua hari sekali disebut tersiana dan bila
terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

d. Demam kontinyu
Pada demam tipe kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu
derajat.
e. Demam siklik
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari yang
diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula.

Pola demam yang ditemukan pada penyakit pediatrik


Kontinyu atau sustained fever: demam tifoid, malaria falciparum malignan.
Demam kontinyu adalah peningkatan suhu tubuh yang menetap dengan fluktuasi
maksimal 0,4oC dalam 24 jam.
Remitten: sebagian penyakit virus dan bakteri. Demam remitten adalah penurunan
suhu tiap hari tetapi tidak mencapai normal dengan fluktuasi lebih dari 0,5oC dalam 24
jam.
Intermiten: malaria, limfoma, endokarditis. Suhu kembali normal tiap hari,
umumnya pada pagi hari, dan puncaknya pada siang hari.
Hektik atau septik: penyakit kawasaki, infeksi pyogenik. Terjadi saat demam
remiten atau intermiten menunjukkan perbedaan antara puncak dan titik terendah suhu
sangat besar.
Quotidian: Malaria karena P.vivax. Disebabkan oleh P.vivax ditandai dengan
paroksisme demam terjadi setiap hari.
Double quotidian: Kala azar, atritis gonokokal, juvenile reumatoid artritis.
Demam dengan siklus 12 jam
Relapsing atau periodik: malaria tertiana atau kuartana. Demam periodik ditandai
oleh episode demam yang berulang dengan interval reguler dan ireguler. Tiap episode
diikuti satu sampai beberapa hari, beberapa minggu, atau beberapa bulan suhu normal.
Rekuren: familial mediterania fever. Demam rekuren adalah demam yang timbul
kembali dengan interval ireguler pada satu penyakit yang melibatkan orang yang sama.
Demam lama (prolonged fever) menggambarkan satu penyakit dengan lama
demam melebihi yang diharapkan untuk penyakitnya.
Demam bifasik menunjukan satu penyakit dengan 2 episode demam yang berbeda

Sumber:
http://erepo.unud.ac.id/10098/3/6d5d3ba933e4f51db1c25bfb85f92ebd.pdf
https://dokumen.tips/documents/pola-demam-pada-anak.html
Nelson, 2014 dan Ismoedjianto. 2016. Demam pada anak. Saripediatri 2(2): 103-108

33. Apa saja yang dinilai pada pemeriksaan penis ?


Pada bayi laki-laki panjang penis 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm.Periksa posisi lubang uretra.
Prepusium tidak boleh ditarik karena akan menyebabkan fimosis. Periksa adanya
hipospadia dan epispadia. Skrortum harus dipalpasi untuk memastikan jumlah testis ada
dua
Sumber: Kusmuyati, Yuni. 2007. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramaya.

34. Sebutkan kelainan kongenital pada penis !


1. Hipospadia: suatu keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah,
bukan di ujung penis. Hipospadia merupakan kelainan kelamin bawaan sejak lahir.
2. Fimosis: prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal
sampai ke korona glandis.
Sumber: https://anandaayumauliantika.wordpress.com/2015/05/24/kelainan-kongenital-
lengkap/

35. Apa sebutan bila testis tidak berada di scrotum ?


Kriptokismus merupakan kelainan proses penurunan testis ke dalam skrotum (kantong
testis). Kelainan ini juga dapat terjadi ketika bayi masih berada di dalam kandungan.
Testis berhenti pada salah satu lokasi penurunan testis, baik pada intra abdomen,
inguinal, ataupun pada proksimal skrotum. Kriptorkismus merupakan kelainan kongenital
tersering pada organ genital laki-laki, mencakup sekitar satu persen dari anak laki-laki
berusia satu tahun. UDT dapat berpengaruh pada kesuburan, bila tidak segera ditangani.
Sumber:http://www.readersdigest.co.id/info-
medis/kenali+kelainan+genital+pada+anak+laki-laki

36. Apa yang dilakukan bila testis belum turun ?


Lakukan terapi hormonal
1. Human Chorio Gonadotropic Hormone
2. Luteinizing-Hormone-Releasing-Hormone
Terapi bedah: Terapi bedah dilakukan bila terapi hormonal tidak berhasil1,5,10,27,37,
terjadinya obstruksi, hernia yang potensial menimbulkan obstruksi1,10, atau dicurigai
terjadinya torsi1, testis yang lokasinya intra abdominal atau letaknya lebih tinggi di atas
kanalis inguinalis37. Tindakan bedah dilakukan bisa satu atau dua tahap7, tergantung
pada spermatic vessels apakah normal atau sangat pendek27. Tujuannya untuk
memobilisasi testis, adekuatnya spermatik, fiksasi testis yang adekuat ke dalam
skrotum62, dan operasi hernia yang menyertainya7,27,28,30.
Sumber:https://dokmud.wordpress.com/2010/10/21/kriptorkismus-dan-
penatalaksanaannya/
37. Apa saja yang dinilai pada pemeriksaan scrotum ?
Adanya bengkak atau benjolan baik di dalam maupun di luar testis
• Perubahan ukuran testis
• Perubahan bentuk testis
• Perubahan sensasi pada testis
• Haematocele
• Varises
• Kista
• Infeksi epididimis
Sumber: https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/cara-memeriksa-testis-sendiri/

38. Apa definisi iktus kordis ?


Iktus kordis merupakan denyut apeks jantung.
Sumber: Pemeriksaan Fisik pada Anak dan Bayi, 2014

39. Apa saja yang dinilai pada iktus kordis ?


Lokasi iktus kordis, karena hal tersebut menggambarkan letak apeks, sehingga dapat
dinilai juga apakah letak dan ukuran jantung normal.
Sumber: Pemeriksaan Fisik pada Anak dan Bayi, 2014

40. Apa batas jantung pada anak usia 9 bulan ?

Batas atas : Intercostalis II parasternal kiri


Batas Kanan : Intercostalis IV garis parasternal kanan
Batas Kiri : Intercostalis IV garis midclavicula kiri

41. Apa definisi murmur ?


Bising jantung atau murmur merupakan bising yang terjadi sebagai akibat arus darah
cepat/turbulen melalui yang relatif sempit atau jalan abnormal
Sumber: Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2017. Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan
Anak. CV Sagung Seto: Jakarta
42. Apa saja yang dinilai bila ditemukan murmur ?
Pada setiap bising jantung yang ditemukan, harus dirinci karakteristik secara lengkap
sebagai berikut:
a. Fase bising
b. Kontur/bentuk bising
c. Derajat bising
d. Pungtum maksimum bising
e. Penjalaran bising
f. Kualitas bising
g. Frekuensi atau nada bising
h. Perubahan intensitas bising dengan perubahan posisi dan respirasi
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Anak dan Bayi 2014

43. Apa yang diperiksa pada inspeksi dan perkusi pemeriksaan paru?

Inspeksi
Inspeksi keadaan pada paru telah dicakup pada waktu inspeksi dada.
- Bentuk dan besar dinding dada
- Dada simetris atau tidak dalam keadaan statis maupun dinamis
- Gerakan dada saat bernafas
- Adakah deformitas pada dada
- Adakah pembonjolan, pembengkakan, jaringan parut

Perkusi
Perkusi paru dapat dilakukan dengan cara langsung dan tidak langsung. Perkusi langsung
dilakukan dengan mengetukkan ujung jari tengah atau telunjuk langsung ke dinding dada.
Cara yang lebih sering dikerjakan yaitu perkusi tidak labgsung yang dilakukan dengan
meletakkan 1 jari pada dinding dada dan mengetuknya dengan jari tangan yang lain.
Biasanya perkusi dilakukan mulai dari daerah supraklavikula, kemudian turun ke bawah,
setiap kali satu sela iga, dan tiap kali dibandingkan sisi kanan dan sisi kiri. Demikian pula
perkusi punggung. suara perkusi paru normal adalah sonor. Bunyi abnormal dapat berupa
hipersonor atau timpani, redup atau pekak.
Sumber: Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2017. Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak.
CV Sagung Seto: Jakarta

44. Definisi suara paru ?


Definisi suara paru?
Jawaban: Suara pernafasan didefinisikan sebagai keseluruhan suara yang
berhubungan dengan respirasi termasuk suara nafas (breath sounds), suara adventif
(abnormal sounds), suara batuk (cough sounds), dengkuran (snoring sounds), dan suara
bersin (sneezing sounds)
(Sumber : Sovijarvi AR, Dalmasso F, Vanderschoot J, Malmberg LP, Righini G,
Stoneman SA. Definition of terms for applications of respiratory sounds. Eur. Respir.
Rev. 2000;10:597–610)

45. Apa saja jenis – jenis suara napas ?


- Suara napas vesikular. Ini adalah suara napas normal terjadi karena udara masuk
dan keluar melalui jalan napas. Suara inspirasi lebih keras dan lebih panjang daripada suara
ekspirasi, dan terdengar seperti membunyikan fff dan www. Suara napas vesikular
melemah terdapat pada penyempitan bronkus (bronkostenosis), dan setiap keadaan yang
menyebabkan ventilasi berkurang. atau bertambahnya hambatan konduksi suara, atau
keduanya. Keadaan tersebut dapat ditemukan pada pasien pneumonia, atelektasis, edema
paru, efusi pleura, emfisema, pneumotoraks, atau emfisema. Suara vesikular mengeras
terdapat pada bertambahnya ventilasi dan bertambah baiknya konduksi suara, misalnya
fase resolusi pneumonia, konsolidasi paru, serta tumor yang mengantarkan suara lebih
baik. Perlu diingat bahwa sebenarnya hampir semua suara napas pada bayi dan anak kecil
merupakan suara napas vesikular mengeras apabila dibandingkan dengan suara napas
orang dewasa. Pada asma terdengar suara vesikular dengan ekspirium memanjang.
- Suara napas bronkial. Pada suara napas ini terdengar inspirasi keras yang disusul
oleh ekspirasi yang lebih keras, dapat disamakan dengan bunyi "khkhkh" Suara napas ini
pada keadaan normal hanya terdengar pada bronkus besar kanan dan kiri, di daerah
parasternal atas di dada depan dan di daerah interskapular di belakang. Bila suara napas
bronkial terdengar di tempat lain, berarti terdapat konsolidasi yang luas, misalnya pada
pnuemonia lobaris. Dikenal pula suara napas subbronkial atau bronkovesikular yang
merupakan kombinasi antara suara antara napas vesikular dan bronkial.
- Suara napas amforik. Suara napas ini sangat menyerupai bunyi tiupan di atas mulut
botol kosong, dapat didengar pada kaverne.
- Cog-wheel breath sound. Istilah ini dipakai untuk menyatakan terdapatnya suara
napas yang terputus-putus, tidak kontinu, baik pada fase inspirasi maupun fase ekspirasi.
Keadaan ini mungkin disebabkan oleh adhesi pleura atau kelainan bronkus kecil, misalnya
pada tuberkulosis dini.
- Metamorphosing breath sound. Suara napas ini dimulai dengan suara yang halus
kemudian mengeras, atau dimulai dengan suara vesikular kemudian berubah menjadi
bronkial.
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014

46. Jelaskan jenis-jenis suara napas !


- Suara napas vesikular. Ini adalah suara napas normal terjadi karena udara masuk
dan keluar melalui jalan napas. Suara inspirasi lebih keras dan lebih panjang daripada suara
ekspirasi, dan terdengar seperti membunyikan fff dan www. Suara napas vesikular
melemah terdapat pada penyempitan bronkus (bronkostenosis), dan setiap keadaan yang
menyebabkan ventilasi berkurang. atau bertambahnya hambatan konduksi suara, atau
keduanya. Keadaan tersebut dapat ditemukan pada pasien pneumonia, atelektasis, edema
paru, efusi pleura, emfisema, pneumotoraks, atau emfisema. Suara vesikular mengeras
terdapat pada bertambahnya ventilasi dan bertambah baiknya konduksi suara, misalnya
fase resolusi pneumonia, konsolidasi paru, serta tumor yang mengantarkan suara lebih
baik. Perlu diingat bahwa sebenarnya hampir semua suara napas pada bayi dan anak kecil
merupakan suara napas vesikular mengeras apabila dibandingkan dengan suara napas
orang dewasa. Pada asma terdengar suara vesikular dengan ekspirium memanjang.
- Suara napas bronkial. Pada suara napas ini terdengar inspirasi keras yang disusul
oleh ekspirasi yang lebih keras, dapat disamakan dengan bunyi "khkhkh" Suara napas ini
pada keadaan normal hanya terdengar pada bronkus besar kanan dan kiri, di daerah
parasternal atas di dada depan dan di daerah interskapular di belakang. Bila suara napas
bronkial terdengar di tempat lain, berarti terdapat konsolidasi yang luas, misalnya pada
pnuemonia lobaris. Dikenal pula suara napas subbronkial atau bronkovesikular yang
merupakan kombinasi antara suara antara napas vesikular dan bronkial.
- Suara napas amforik. Suara napas ini sangat menyerupai bunyi tiupan di atas mulut
botol kosong, dapat didengar pada kaverne.
- Cog-wheel breath sound. Istilah ini dipakai untuk menyatakan terdapatnya suara
napas yang terputus-putus, tidak kontinu, baik pada fase inspirasi maupun fase ekspirasi.
Keadaan ini mungkin disebabkan oleh adhesi pleura atau kelainan bronkus kecil, misalnya
pada tuberkulosis dini.
- Metamorphosing breath sound. Suara napas ini dimulai dengan suara yang halus
kemudian mengeras, atau dimulai dengan suara vesikular kemudian berubah menjadi
bronkial.
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014

47. Sebutkan jenis – jenis ronkhi !


1. Ronkhi kering
2. Ronkhi basah
(Sumber: Markum HMS. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis: Pemeriksaan Fisis
Paru. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI; 2007)

48. Jelaskan masing – masing definisi setiap jenis ronkhi !


1. Ronki kering, merupakan bunyi yang terputus, terjadi oleh getaran dalam lumen
saluran nafas akibat penyempitan. Kelainan ini terjadi pada mukosa atau adanya sekret
yang kental dan lengket. Terdengar lebih jelas pada ekspirasi walaupun pada inspirasi
sering terdengar juga. Suara ini dapat terdengar di semua bagian bronkus, makin kecil
diameter lumen, makin tinggi dan makin keras nadanya. Wheezing merupakan ronki kering
yang tinggi nadanya dan panjang yang biasa terdengar pada serangan asma.
2. Ronki basah. Ronki basah sering juga disebut dengan suara krekels (crackles) atau
rales. Ronki basah merupakan suara berisik dan terputus akibat aliran udara yang melewati
cairan. Ronki basah halus, sedang atau kasar tergantung pada besarnya bronkus yang
terkena dan umumnya terdengar pada inspirasi. Ronki basah halus biasanya terdapat pada
bronkiale, sedangkan yang lebih halus lagi berasal dari alveolus yang sering disebut
krepitasi, akibat terbukanya alveoli pada akhir inspirasi. Sifat ronki basah ini dapat nyaring
(infiltrat)atau tidak nyaring (pada edema paru). Krekel dapat dihilangkan dengan batuk,
tapi mungkin juga tidak. Krekels mencerminkan inflamasi atau kongesti yang
mendasarinya dan sering timbul pada kondisi seperti pneumonia,bronkitis, gagal jantung
kongesti, bronkiektasis, dan fibrosis pulmonal serta khas pada pneumonia dan interstitial
atau fibrosis.Timing (waktu) ronkhi ini sangat penting. Ronki inspirasi awal menunjukan
kemungkinan penyakit pada jalan napas kecil, dan khas untuk hambatan jalan napas kronis.
Ronki lainnya terdengar pada inspirasi awal dan bersifat kasar sedang. Ronki berbeda
dengan yang terdengar pada gagal ventrikel kiri yang terjadi di akhir siklus pernapasan.
(Sumber: Markum HMS. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis: Pemeriksaan Fisis
Paru. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen IPD FKUI; 2007)

49. Apa definisi bising usus ?


Bising usus adalah bunyi yang disebabkan oleh bunyi udara dan cairan di dalam usus yang
bergerak karena peristaltik usus.

50. Apa saja bentuk – bentuk mulut abnormal ?


Berdasarkan organ yang terlibat
a. Celah di bibir (labioskizis)
b. Celah di gusi (gnatoskizis)
c Celah di langit (palatoskizis)
d.Celah dapat terjadi lebih dari satu organ misalnya terjadi di bibir dan langit-langit
(labiopalatoskizis)
Sumber:
https://www.academia.edu/5160570/Makalah_labio_palato
https://fathirphoto.wordpress.com/2011/11/03/palatoschisis-cleft-palate)

51. Apa saja yang dinilai pada pembesaran tonsil ?


• Suhu: demam dikarenakan pembesaran pada tonsil yang inflamasi serta ditutupi pus.
• Bila dilakukan penekanan pada plika anterior dapat keluar pus atau material menyerupai
keju.
• Group A beta-hemolytic Streptococcus pyogenes (GABHS) dapat menyebabkan
tonsilitis yang berasosiasi dengan perjumpaan petechiae palatal.
• Pernapasan melalui mulut serta suara terendam disebabkan pembesaran tonsil yang
obstruktif.
• Tenderness pada kelenjar getah bening servikal.
• Tanda dehidrasi ( pada pemeriksaan kulit dan mukosa ).
• Pembesaran unilateral pada salah satu sisi tonsil disebabkan abses peritonsilar.
• Rahang kaku, kesulitan membuka mulut serta nyeri menjalar ke telinga mungkin
didapati pada tingkat keparahan yang berbeda.
• Warna kemerahan pada plika anterior bila dibanding dengan mukosa faring, tanda ini
merupakan tanda penting untuk menegakkan diagnosa infeksi kronis pada tonsil.
Pada pemeriksaan didapatkan pilar anterior hiperemis, tonsil biasanya membesar
(hipertrofi) terutama pada anak atau dapat juga mengecil (atrofi), terutama pada dewasa,
kripte melebar detritus (+) bila tonsil ditekan dan pembesaran kelenjar limfe angulus
mandibula (Aritomoyo D, 1980 dalam Farokah, 2005).Thane & Cody membagi
pembesaran tonsil dalam ukuran T1 – T4:
• T1: batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai 1⁄4 jarak pilar anterior – uvula.
• T2 : batas medial tonsil melewati 1⁄4 jarak pilar anterior – uvula sampai 1⁄2 jarak
anterior – uvula.
• T3 : batas medial tonsil melewati 1⁄2 jarak pilar anterior – uvula sampai 3⁄4 jarak pilar
anterior – uvula.
• T4 : batas medial tonsil melewati 3⁄4 jarak anterior – uvula sampai uvula atau lebih.
Pada anak, tonsil yang hipertrofi dapat terjadi obstruksi saluran nafas atas yang dapat
menyebabkan hipoventilasi alveoli yang selanjutnya dapat terjadi hiperkapnia dan dapat
menyebabkan kor polmunale (Paradise JL, 2009).Gejala klinis sleep obstructive apnea
lebih sering ditemui pada anak – anak (Akcay, 2006)

Sumber: American Academy of Otolaryngology - Head and Neck Surgery, 2014


52. Sebutkan batas – batas faring !
FARING
• Nasofaring
Depan : Koana
Atas : Basis Kranii
Belakang : Vertebra Servikal
Lateral : Dinding medial leher
Bawah : Palatum Mole
• Orofaring
Depan : Kavum Oris
Atas : Palatum Mole
Belakang : Vertebra Servikal 2,3
Lateral : Dinding Medial Leher
Bawah : Epiglotis
• Laringofaring
Depan : Epiglotis
Atas : Orofaring
Belakang : Vertebra servikal 3,4,5,6
Lateral : Dinding Medial Leher
Bawah : Porta Esofagus

Sumber: https://www.slideshare.net/wwwsry/anatomi-dan-fisiologi-tht-kl

53. Sebutkan kelainan kongenital pada hidung !


• Labio palatoskisis
• Atresia koana
• Kista demoid hidung
• Septum deviasi
• Encephalocele
(Sumber: https://www.scribd.com/presentation/120272100/Kelainan-Kongenital-Pada-
Hidung , di akses pada tanggal 30 Agustus 2018)
54. Apa perbedaan Panjang Badan (PB) dengan Tinggi Badan (TB)?
Panjang badan diukur pada posisi tidur telentang untuk anak usia 0-2 tahun dan setelah
usia 2 tahun tinggi badan diukur sebagai tinggi berdiri.

Sumber: http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-
who

55. Bagaimana cara pengkuran lingkar kepala pada anak usia 9 bulan ?
Lingkar kepala diukur dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas
alis, melewati bagian atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang kepala.
Ukuran lingkar kepala saat lahir snampai usia 2 tahun berkisar antara 35 - 49 cm.
Lingkar kepala dipengaruhi oleh status gizi pada anak sampai usia 36 bulan. Pengukuran
rutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan otak; pengukuran berkala lebih memberi makna daripada
pengukuran sewaktu. Aplikasi terpenting dari pengukuran lingkar kepala adalah
mem”plot” hasil pengukuran tiap bulan pada grafik lingkar kepala Nellhause.

Intepretasi
- Lingkar kepala < sentil ke-5 atau < -2 SD menunjukkan adanya mikrosefali, dan
kemungkinan malnutrisi kronik pada masa intrauterin atau masa bayi/ anak dini.
- Lingkar kepala > sentil ke-95 atau >+ 2SD menunjukan adanya makrosefali.
(Sumber: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-
lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar dan Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi
ke-3, 2014)

56. Bagaimana cara pengukuran lingkar lengan atas pada anak usia 9 bulan ?
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan
pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
a. Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri,
yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan
pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan
sehingga ukurannya lebih stabil.
b. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat
digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
c. Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur.

Sumber : (Artikel Pengukuran Antropometri Pada Bayi)


https://gungbulan8.wordpress.com/2014/01/29/pengukuran-antropometri-pada-bayi-by-i-
gusti-agung-bulan-andari/)

57. Bagaimana proses terbentuknya scar BCG pasca imunisasi BCG ?


Lokasi munculnya bisul adalah di tempat penyuntikan vaksin. Awalnya bekas suntikan
akan mengalami kemerahan yang diikuti bisul berisi nanah yang kemudian akan mengering
dan menimbulkan jaringan parut. Jika anak belum pernah terpapar oleh kuman TB, maka
reaksi bisul BCG terjadi dalam kurun waktu 2 sampai 12 minggu (paling sering antara 4
sampai 6 minggu). Jika bisul muncul kurang dari 1 minggu, kemungkinan besar bayi atau
anak tersebut telah terpapar kuman TB sebelumnya sehingga diperlukan pemeriksaan
lanjutan. Reaksi ini disebut reaksi cepat BCG (accelerated BCG reaction). Secara alamiah,
bisul akan menyembuh dan meninggalkan bekas berupa jaringan parut yang datar
berdiameter 2 – 6 mm. Jaringan parut tersebut biasanya terbentuk dalam waktu 3 bulan.
Jika tidak terbentuk bisul, bukan berarti vaksin BCG gagal atau tidak terbentuk proteksi
sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan walaupun bisul atau jaringan parut tidak
terbentuk.
Bisul akibat BCG tidak berbahaya. Jika timbul bisul di lokasi penyuntikan, tidak perlu
dilakukan tindakan khusus oleh orang tua. Bayi atau anak perlu dibawa ke dokter jika
terjadi bengkak yang hebat, demam tinggi, nanah yang banyak atau yang disebabkan oleh
penyuntikan yang tidak steril (bukan akibat reaksi normal dari BCG). Komplikasi dari bisul
yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder bakterial jika dilakukan penanganan yang
tidak tepat, misalnya ditaburi atau dioles bahan-bahan yang tidak steril.
Sumber: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/skar-bcg diakses pada 31
Agustus 2018

58. Nama lain ubun – ubun kecil ?


Fontanella minor

59. Tulang apa saja yang membatasi ubun – ubun kecil?


Ubun-ubun kecil berbentuk segi tiga, ubun-ubun ini dibatasi oleh pertemuan antara Os.
Parietalis dan Os. Oksipitalis.

60. Pada usia berapa ubun – ubun menutup ?


Ubun-ubun besar menutup pada usia 19 bulan pada 90% bayi, dan 100% menutup pada
24 bulan.
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014

61. Sebutkan bentuk – bentuk kepala abnormal ?


- Anensefali: kegagalan penutupan tempurung kepala
- Acrocephaly adalah sebagai suatu kondisi di mana ada malformasi, wajah tengkorak, tangan dan
kaki. Ini adalah gangguan bawaan. Hal ini juga disebut sebagai sindrom lengkungan branchial. Ini
mempengaruhi lengkungan brakialis pertama yang juga dikenal sebagai lengkungan faring. Hal ini
juga dikenal sebagai sindrom Apert. Ini adalah jenis syndactyly Acrocephaly. Lengkung faring
adalah prekursor dari rahang dan rahang bawah. Gangguan dalam pengembangan lengkungan
brakialis dalam perkembangan janin menciptakan efek jangka panjang.
- Oxycephaly: keadaan dimana puncak kepala melancip atau mengerut akibat penutupan prematur
dari sutura koronal dan sutura lambdoidea. Oxycephaly bisanya terdapat dalam derajat/ tingkatan
yang berbeda dari keparahan dan biasanya seharusnya hasil dari prematur synostosis tulang
membentuk kubah carnial. Insiden ini lebih banyak antara laki-laki dan menunjukkan faktor
keturunan, orbit sangat dangkal karena terjadinya perpindahan dari sphemoid mengarah ke
exophthalmos. Dalam banyak kasus ada Strabismus divergen karena arah miring peningkatan luar
sumbu orbital. Tengkorak biasanya menyempit dan kubah yang tinggi lebih runcing dan berbentuk
kubah. Sebuah diameter antero-posterior pendek dengan dahi miring agak tinggi khas
Oxycephaly.

o
- Dolichocephaly /scaphocephaly. Scaphocephaly (Pengucapan: skaf-O-sef-aly), berasal
dari skaphe; Yunani (perahu ringan atau perahu), menggambarkan / mendeskripsikan berbagai
keadaan spesifik dari kepala yang memanjang sempit menyerupai perahu terbalik. Ini adalah jenis
gangguan sefalika yang terjadi ketika adanya penutupan prematur dari penutupan tulang sagital.
Penutupan tulang sagital bergabung bersama dua tulang parietal tengkorak. Scaphocephaly adalah
keadaan yang paling banyak ditemukan dari kondisi craniosynostosis yang ditandai oleh kepala
panajang dan sempit.

-
- Plagiocephaly adalah kondisi yang ditandai oleh distorsi asimetris (satu sisi datar) dari tengkorak.
Jika pendataran cranium terletak di kedua area anterior frontal bentuk plagicepephaly ini bisa di
kembalikan ke bentuk semula (normal). Plagiocephaly posterior yang unilateral mengacu pada
pendataran di daerah occipitoparietale. Kedua kondisi ini dapat diakibatkan baik pada saat proses
persalinan atau intrauterin. Pada Plagiocephaly synostotic anterior, penutupan sutura yang utuh
atau sebagian ataupun yang prematur, hasil dari synostotic dalam keadaan pelebaran dari fisura
palpebra ipsilateral bersamaan dengan perpindahan posterior dan superior tepi supraorbita
ipsilateral, alis dan dahi dan sering posisi anterior dan telingan menjadi satu sisi. Deviasi dari
puncak hidung menjuju sisi yang mendatar. Pada 3D Ct-scan, penutupan coronal melibatkan
seluruh panjang baik sebagian sisi ataupun keduanya. Sendi yang terdekat dengan basis carnii juga
akan ikut terpengaruh. Di samping itu, ada juga penyimpangan penutupan lambdoid pada sisi
ipsilateral yang bergeser ke arah coronal cynostotic sutura, dengan demikian ada penyimpangan
pada sisi pertengahan yang terkena. Pada sisi kontralateral yang terkena sering terjadi penonjolan/
penggembungan dari orbita superior yang tertekan akibat tekanan dalam fossa canina anterior.
-
- Brachycephaly, juga dikenal sebagai sindrom kepala datar, adalah jenis gangguan tulang
kepala. Hal ini terjadi ketika penyatuan koronal sutura prematur, menyebabkan diameter depan ke
belakang (anteroposterior) menjadi lebih pendek. Penyatu bagian koronal adalah sendi fibrosa yang
menyatukan tulang frontal dengan dua tulang parietal tengkorak. Tulang parietal membentuk atas
dan sisi tengkorak. Kelainan ini dapat dilihat pada sindroma dwon.

-
- Kleeblattschadel: tengkorak daun cengkeh, anomali kongenital dimana terdapat sinostosis
intrauterin beberapa atau seluruh sutura kranial. Sebuah malformasi kongenital dimana
tulang tengkorak bergabung menjadi tiga lobus. Kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan
hydrocephalus dan kelainan bentuk wajah dan tulang. Juga disebut daun semanggi
deformitas tengkorak.

o
- Trigonocephaly: bentuk kepala segitiga, akibat dorongan angulasi yang tajam pada garis tengah
tulang frontal. Penggabungan dari dua tulang frontal mengarah ke pembatasan pertumbuhan dan
ekspansi transversal pertumbuhan paralel. Ini dapat terjadi sindrom yang melibatkan kelainan lain
atau terisolasi.

o
Sumber: (David P. Rice. 2008. Craniofacial Sutures: Developmet, Disease and Treatment.
Vol 3. Finlandia: Karger.; S. Matondang Corry, Wahidiyat Iskandar, Sastroasmoro
Sudigdo. 2003. Diagnosa Fisik pada Anak. Edisi ke dua. Jakarta: Sagung Seto)

62. Mengapa sklera digunakan untuk menentukan ikterik atau tidaknya seseorang ?
Sklera merupakan jaringan yang avaskular. Sehingga, perlu untuk kita ketahui
bahwa sebenarnya yang mengalami ikterik adalah konjungtiva yang tipis yang menutupi
sklera. Karena konjungtiva tersebut menutupi seluruh bagian depan sklera dan pada
dasarnya terlihat transparan, sehingga ketika ikterik terjadi, terlihat warna kekuningan
tersebut menutupi sklera dan yang dianggap kekuningan tersebut berasal dari sklera.
Sklera ikterik merupakan kondisi dimana terdapat warna kekuningan pada bagian
putih mata. Hal ini terjadi akibat sistem pengolahan tubuh bilirubin rusak. Ketika sel darah
merah rusak, mereka menghasilkan bilirubin sebagai produk sampingan. Bilirubin
bergerak melalui sirkulasi darah ke hati, dimana akan dikonversi sehingga bisa disebarkan
oleh tubuh. Pada beberapa individu, bisa terjadi masalah yang bisa terjadi sepanjang rute
ke hati atau di hati, atau selama proses mengeluarkan bilirubin dari dalam tubuh. Hal ini
menyebabkan bilirubin terus beredar dalam darah dimana akhirnya diendapkan dalam
konjungtiva (membran yang menutupi bagian putih mata) sehingga menghasilkan tampilan
mata kuning yang dikenal dengan sklera ikterik.
(Sumber: http://idai.or.id/public-articles/klinik/asi/air-susu-ibu-dan-ikterus.html, diakses
24 Juli 2018).
63. Otot – otot apa saja yang bekerja pada reflek pupil ?
M. aillator pupilae dan M. spincter pappilae

Sumber : Putz, R., Pabst, R. Sobotta Atlas of Human Anatomy. 14th Edition

64. Apa alasannya konjungtiva digunakan untuk memeriksa anemis atau tidaknya seseorang
?
Konjungtiva adalah membran tipis bening yang melapisi permukaan bagian dalam kelopak
mata dan menutupi bagian depan sklera. Jadi, konjugtiva anemis adalah suatu keadaan
dimana konjungtiva pucat karena dari tidak sampai ke perifer yang bisa menjadi salah satu
tanda bahwa seseorang mengalami anemia.
(Studi Kasus dan Asuhan Keperawatam pada Pasien Anemia, 2014)

65. Apa yang menentukan keadaan umum pasien tampak sakit ringan / tampak sakit sedang /
tampak sakit berat ?
A. Sakit Ringan
1. Kesadaran penuh
2. Tanda-tanda vital (TTV) stabil
3. Pemenuhan kebutuhan mandiri
B. Sakit Sedang
Memiliki minimal 3 (tiga) poin di bawah
1. Kesadaran penuh s/d apatis
2. Tanda-tanda vital (TTV) stabil
3. Memerlukan tindakan medis minimal 3 tindakan per hari
4. Memerlukan observasi
5. Pemenuhan kebutuhan di bantu sebagian s/d seluruhnya
C. Sakit Berat
Memiliki minimal 2 (dua) poin di bawah
Kesadaran penuh s/d samnolent
1. Tanda-tanda vital (TTV) tidak stabil
2. Memakai alat bantu organ vital
3. Memerlukan tindakan pengobatan & perawatan yang intensif
4. Memerlukan observasi yang ketat
5. Pemenuhan kebutuhan di bantu seluruhnya
Sumber: https://www.medscape.org/Pain diakses pada 31 Agustus 2018

66. Penilaian kesadaran komposmentis dilihat berdasarkan ?


Pemeriksaan GCS pada anak dan bayi:
a. Eye (Respon membuka mata)
4: spontan
3: patuh pada perintah/suara
2: dengan rangsang nyeri
1: tidak ada respon
b. Verbal (bicara)
5: mengoceh
4: menangis lemah
3: menangis karena rangsang nyeri
2: merintih karena rangsang nyeri
1: tidak ada respon
c. Motorik (gerakan)
6: bergerak spontan
5: menarik karena sentuhan
4: menarik karena rangsang nyeri
3: fleksi abnormal
2: ekstensi abnormal
1: tidak ada respon

Interpretasi:
Komposmentis: 15-14
Apatis: 13-12
Delirium: 11-10
Somnolen: 9-7
Stupor: 6-4
Koma: 3
Sumber: http://www.kalbemed.com/Portals/6/26_233Praktis-
Pemeriksaan%20Neurologis%20pada%20Kesadaran%20Menurun.pdf

67. Sebutkan apa saja cara pemeriksaan kesadaran !


AVPU, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan kata-kata
(verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar sehingga
tidak berespon baik verbal maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).
ACDU, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung / kacau
(confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness).
Skor FOUR diciptakan untuk memenuhi kebutuhan akan skala penilaian tanda- tanda
neurologis yang cepat dan mudah digunakan pada pasien dengan penurunan kesadaran.
Skala ini mengabaikan disorientasi atau delirium pada penilaian verbal, namun
memberikan kemampuan penilaian yang baik untuk pergerakan mata, refleks batang otak,
dan usaha napas pada pasien dengan ventilator. Kelebihan lain dari FOUR score adalah
tetap dapat digunakan pada pasien dengan gangguan metabolik akut, syok, atau kerusakan
otak nonstructural lain karena dapat mendeteksi perubahan kesadaran lebih dini.
Penilaian FOUR SCORE:
(1) Respon mata
4= kelopak mata terbuka atau pernah terbuka dan mengikuti arah atau berkedip oleh
perintah
3 = kelopak mata terbuka namun tidak mengikuti arah
2 = kelopak mata tertutup namun terbuka jika mendengar suara keras
1 = kelopak mata tertutup namun terbuka oleh rangsang nyeri
0 = jika kelopak tetap tertutup dengan rangsang nyeri

(2) Respon motorik


4 = ibu jari terangkat, atau mengepal, atau tanda “damai” (peace sign)
3 = melokalisasi nyeri
2 = memberi respon fleksi pada rangsang nyeri
1 = respon ekstensi
0 = tidak ada respon terhadap nyeri atau status mioklonus umum

(3) Refleks batang otak.


4 = terdapat refleks pupil dan kornea
3 = salah satu pupil melebar terus menerus
2 = tidak ada refleks pupil atau kornea
1 = tidak ada refleks pupil dan kornea
0 = tidak ada refleks pupil, kornea, atau batuk

(4) Respirasi
4 = pola nafas regular, tidak terintubasi
3 = pola cheyne-stokes, tidak terintubasi
2 = pola nafas iregular, tidak terintubasi
1 = nafas dengan kecepatan di atas ventilator, diintubasi
0 = apnea atau pernafasan dengan kecepatan ventilator.
Sumber: http://www.kalbemed.com/Portals/6/26_233Praktis-
Pemeriksaan%20Neurologis%20pada%20Kesadaran%20Menurun.pdf diakses pada 31
Agustus 2018

68. Apa saja yang dinilai pada pemeriksaan nadi ?


Pada pemeriksaan nadi, hal-hal yang perlu dinilai adalah:
- Laju nadi
- Irama nadi
- Kualitas nadi
- Ekualitas nadi
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014

69. Apa saja yang dinilai pada pemeriksaan pernapasan ?


a. Inspeksi
Menilai bentuk dada, apakah ada kelainan seperti luka atau bekas luka.
b. Palpasi
Palpasi dilakukan untuk mengetahui simetris atau asimetrisnya dinding dada, apakah ada
kelainan seperti terdapat massa, limfadenopati, serta apakah ada nyeri tekan. Selain itu
juga periksa frekuensi napas serta pola napas.
c. Perkusi
Pada perkusi, suara normal adalah sonor. Jika didapatkan suara redup, maka dapat
dikenali adanya kelainan.
d. Auskultasi
Pada auskultasi, tentukan suara napas dasar dan apakah ada suara napas tambahan.
Pemeriksaan pernapasan juga harus mencakup:
a. Laju napas
b. Irama atau keteraturan
c. Kedalaman
d. Tipe atau pola pernapasan
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Anak dan Bayi 2014.

70. Sebutkan 9 tempat pengukuran suhu !


Pengukuran suhu dapat dilakukan pada: arteri pulmonalis, esophagus, kandung kemih,
rektal, oral, aksilla, membrane timpani, kulit, vagina.
Sumber : Wahidiyat Iskandar, Pemeriksaan Fisis, Dalam buku Diagnosis Fisis Pada Anak
Edisi Ke-2. Jakarta, 2003. Halaman 18

71. Bagaimana cara pengukuran suhu pada 9 tempat tersebut ?


a. Arteri pulmonalis
Suhu tubuh yang diangap palin mendekati suhu yang terukur oleh thermostat di
hipotalamus adalah suhu darah arteri pulmonalis, tetapi pengukuran tersebut merupakan
cara invasiv, menggunakan kateter arteri pulmonal sehingga hanya sesuai digunakan untuk
perawatan intensif tau pasien badan tertentu.
b. Esofagus
Suhu esofagus dianggap suhu yang mendekati suhu inti karena dekat dengan arteri yang
membawa darah dari jantung ke otak, dan lebih tidak invasive dibandingkan dengan
pengukuran suhu arteri pulmonalis. Namun suhu esofagus tidak sama sepanjang
esophagus. Pada esofagus bagian atas dipengaruhi udara trakeal sedankan bagian 1/3
bawah paralel dengan suhu aliran daerah arteri pulmonalis.
c. Kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat lain yang digunakan untuk pengukuran suhu tubuh,
karena diasumsikan bahwa urin merupakan hasil filtrasi darah yang ekuivalen dengan 20%
curah jantung dan merefleksikan suhu rata-rata aliran darah yang melalui ginjal pada satuan
waktu tertentu. Namun tingkat keakuratan pengukuran suhu sangat tergantung dari jumlah
urin yang keluar.
d. Rektal
Suhu rektal diangap sebagai baku emas dalam pengukuran suhu karena bersifat praktis dan
akurat dalam estimasi rutin suhu tubuh. Namun demikian ditemukan beberapa kelemahan.
Bezinger dkk menyatakan pada rektum tidak ditemukan sistem termoregulasi. Suhu rektal
lebih tinggi dibandingkan tempat lain (arteri pulmonalis), hal ini mungkin akibat aktivitas
metabolik bakteri feses. Nilai suhu rektal dipengaruhi oleh kedalaman insersi termometer,
kondisi aliran darah, dan ada atau tidaknya feses. Selain itu terapat risiko perforasi rektal
dan infeksi nosokomial.
e. Oral
Pengukuran oral lebih disukai karena kemudahan dalam teknik penukurannya, demikian
juga dengan responnya terhadap perubahan suhu inti tubuh. Suhu sublingual cukup dapat
diterima secara klinis karena arteri utamanya merupakan cabang arteri karotid eksterna dan
mempunyai respon yang cepat terhadap perubahan suhu ini.
f. Aksila
Pengukuran suhu aksila relative mudah bagi pemeriksa, nyaman bagi pasien, dan
mempunyai risiko yang paling kecil untuk penyebaran penyakit. Kelemahan pengukuran
suhu aksila terletak pada sensitivitasnya yang rendah dan mempunyai variasi suhu yan
tinggi dan sangat sipengaruhi suhu lingkungan.
g. Membran timpani
Secara teoritis membran timpani merupakan tempat yang ideal untuk pengukuran suhu inti
karena terdapat arteri yang berhubungan dengan pusat termoregulasi. Termometer
membran timpani saat ini menggunakan metode infrared radiation emitted detectors
(IRED). Walaupun dari segi kenyaman cukup baik, pengukuran suhu membran timpani
hingga saat ini jarang dipergunakan karena variasi nilai suhu yang berkorelasi denga suhu
oral atau rektal cukup besar.
h. Kulit
Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui
pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis
arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus
arteriovenosa yang cukup tinggi menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit
menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif
untuk keseimbangan suhu tubuh.
i. Vagina
Suhu tubuh basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam
keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah
bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur atau ovulasi.
Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini
dapat digunakan secara per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta
waktu yang sama selama 5 menit. Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada
waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian
tidak akan kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur atau
ovulasi.

Sumber : Wahidiyat Iskandar, Pemeriksaan Fisis, Dalam buku Diagnosis Fisis Pada Anak
Edisi Ke-2. Jakarta, 2003. Halaman 18

72. Apa kepenjangan BCG ?


Bacillus Calmette-Guérin
Sumber: https://www.alodokter.com/bayi-butuh-imunisasi-bcg-untuk-apa diakses pada
31 Agustus 2018

73. Apa kepanjangan DPT ?


Difteri Pertusis Tetanus

74. Apa kuman penyebab difteri ?


Corynebacterium diphteriae
Sumber: www.hallosehat.com diakses pada 6 semptember 2018

75. Bagaimana sifat kuman difteri ?


Corynebacterium diphtheriae merupakan kuman batang Gram-positif, tidak bergerak,
pleomorfik, tidak berkapsul, tidak membentuk spora, mati pada suhu 60 derajat celcius,
tahan dalam keadaan beku dan kering. Dengan pewarnaan, kuman bisa tampak dalam
susunan palisade, bentuk L atau V, atau membentuk kelompok dengan bentuk huruf yang
mirip dengan media sederhana, tetapi lebih baik dalam media yang mengandung K-tellurit
atau media Loffler. Pada membran mukosa manusia C diphtheriae dapat hidup bersama-
sama dengan kuman diphtheroid saprofit yang.mempunyai morfologi yang serupa,
terkadang untuk kadang-kadang diperlukan pemeriksaan khusus dengan cara fermentasi
glikogen, kanji, glukosa, maltosa dan sukrosa.
Secara umum dikenal 3 tipe utama C diphtheriae yaitu tipe gravis, intermedius dan mitis,
bagaimanapun juga terdapat gejala antigenisitas sebenarnya basil ini sebagai spesies yang
bersifat heterogen dan memiliki banyak serologik. Hal ini mungkin bisa menerangkan
suatu pasien bisa menyelesaikan kolonisasi lebih dari satu jenis C.diphtheriae. Ciri khas C.
diphtheriae adalah kemampuannya memproduksi eksotoksin baik secara in vivo maupun
in vitro. Eksotoksin ini membentuk protein dengan berat molekul 62.000 dalton, tidak
tahan panas/cahaya, memiliki 2 fragmen yaitu fragmen A (amino-terminal) dan fragmen B
(karboksi-terminal). Untuk mencegah bakteriofag, toksin hanya bisa diproduksi oleh C.
diphtheriae yang terinfeksi oleh bakteriofag yang mengandung toxigene.
Sumber: Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI 2008

76. Apa yang disebut bullneck pada difteri ?


Suatu tanda dari difteri akibat pembesaran kelenjar limfe leher.
Sumber: Hospital care for children
77. Apa komplikasi pada difteri ?
Komplikasi dari difteri dapat menyebabkan obstruksi jalan napas, miokarditis, paralisis
otot palatum, otitis media dan juga dapat menyebar ke paru-paru menyebabkan pneumonia.
Pencegahan dengan melakukan imunisasi, pengobatan karier, dan
penggunaan APD.
Sumber : https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/download/1332/pdf

78. Apa itu pseudomembran pada difteri ?


Nekrosis sel disertai dengan inflamasi dan eksudat fibrin yang menyebabkan gambaran
pseudomembrane.tonu

79. Apa kuman penyebab pertussis ?


Bordetella pertussis
Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI 2008

80. Apa saja nama lain dari pertussis ?


Pertusis disebut juga whooping cough, tussis quinta, violent cough, dan batuk seratus
hari.
Sumber: Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI 2008

81. Apa sifat – sifat kuman pertussis ?


Genus Bordetela mempunyai 4 spesies yaitu B. pertusis, B. parapertussis, B. bronkiseptika,
dan B. atvium. Penyebab pertusis adalah Bordetella pertussis dan perlu dibedakan dengan
sindrom pertusis yang disebabkan oleh Bordetela parapertussis dan adenovirus (tipe 123
dan 5). Bordeteila pertussis termasuk kokobasilus, Gram-negatif, kecil, ovoid, ukuran
panjang 0,5-1 um dan diameter 0,2-0,3 um, tidak bergerak, tidak berspora. Dengan
pewarnaan toloidin biru, dapat terlihat granula bipoler metakromatik dan mempunyai
kapsul. Untuk melakukan biakan B. pertussis, diperlukan suatu media pembenihan yang
disebut bordet gengou (potato-blood-glycerol agar) yang ditambah penisilin G0,5 ug/ml
untuk menghambat pertumbuhan organisme lain.
Organisme yang didapatkan secara umum tipe virulen (disebut fase 1). Pasase dalam
biakan dapat digunakan untuk varian yang avirulen (fase II, IIl atau IV). Tahap Strain I
untuk penularan penyakit dan menghasilkan vaksin yang efektif. B. pertussis dapat mati
dengan pemanasan pada suhu 50 ° C selama setengah jam, tetapi bertahan pada suhu rendah
(0-10 ° C)
Sumber: Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI 2008

82. Sebutkan gejala klinis pertussis berdasarkan masa / waktu ?


a. Stadium kataralils (1-2 minggu)
Gejala awal menyerupai gçiala infeksi saluran nafas bogian atas yaitu timbulnya rinore
(pilek) dengan lendir yang cair dan jernih, injeksi pada konjungtiva, lakrimasi, batuk ringan
dan panas tidak begitu tinggi Pada stadium ini biasanya diagnosis pertusis belum dapat
ditetapkan karena sukar dibedakan dengan common cold Selama stadium ini, sejumlah
besar organisme tersebar dalam inti droplet dan anak sangat infeksius, pada tahap ini
kuman paling mudah diisolasi.

b. Stadium paroksismal / stadion spasmodik (2-4 minggu)


Frekuensi dan derajat batuk, khas ada pengulangan 5-10 kali batuk Kuat selama ekspirasi
yang diikuti oleh usaha inspirasi masif yang mendadak dan menimbulkan bunyi
melengking (whoop). Udara yang dihisap melalui glotis yang menyempit. Pada anak yang
lebih tua dan bayi yang lebih muda, serangan batuk hebat dengan berbunyi whoop sering
tidak terdengar. Selama serangan muka merah dan sianosis, mata menonjol, lidah
merijulur, lakrimasi, salivasi dan distensi vena leher bahkan sampai terjadi petekia di wajah
(terutama di konjungtiva bulbi), Episode batuk paroksismal dapat terjadi lagi sampai
mukosa lambung pada saluran nafas menghilang, Muntahiriman batuk paroksismal cukup
khas, tidak ada yang bisa dikenali. Anak menjadi apatis dan berat badan menurun, Batuk
mudah dibangkitkan dengan stres emosional (menangis, sedih, gembira) dan aktivitas fisik.

c. Stadium konvalesen (1-2 minggu)


Stadium penyembuhan ditandai dengan berhentinya whoop dan muntah dengan puncak
serangan paroksismal yang berangsur-angsur menurun Batuk biasanya masih menetap
untuk beberapa waktu dan akan menghilang sekitar 2-3 minggu. Pada beberapa pasien akan
timbul serangan batuk paroksismal kembali. Episode ini terjadi berulang-ulang untuk
beberapa bulan dan sering dihubungkan dengan infeksi saluran nafas bagian atas yang
berulang.
Sumber: Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis IDAI 2008

83. Apa komplikasi pada pertussis ?


Komplikasi pertusis pada anak
• Pneumonia bakteri sekunder – paling sering
• Komplikasi neurologik– kejang
• Otitis media
• Anorexia
• Dehidrasi
• Pneumotoraks
• Epistaxis
• Subdural hematomas
• Hernia
• Rectal prolapse
Komplikasi pertusis pada remaja dan dewasa
• Sulit tidur
• Inkonsistensi urin
• Pneumonia
• Fraktur iga
Sumber: https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/pert.pdf

84. Apa kuman penyebab tetanus neonatorum ?


Clostridium tetanii

85. Apa gejala awal pada tetanus neonatorum ?


Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan jika bayi terinfeksi tetanus neonatorum antara
lain:
- Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke 2-3 pasca kelahiran.
- Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak bisa menyusui.
- Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang menyebabkan tubuh bayi menegang
atau tampak melengkung ke belakang.
- Kejang yang dicetuskan oleh suara, cahaya atau ketika disentuh.
Sumber: https://www.alodokter.com/waspada-bahaya-tetanus-neonatorum-pada-bayi-
baru-lahir diakses pada 31 Agustus 2018

86. Sebutkan jenis tetanus pada anak !


Secara klinis, tetanus dibedakan atas :
1) Tetanus lokal
Ditandai dengan rasa nyeri dan spasmus otot di bagian proksimal luka; gejala ini dapat
terjadi selama beberapa minggu dan menghilang tanpa gejala sisa. Bentuk ini dapat
berkembang menjadi bentuk umum; kasus fatal kira-kira 1%.
2) Tetanus umum
Merupakan bentuk tetanus yang paling banyak dijumpai, dapat timbul mendadak, trismus
merupakan gejala awal yang paling sering dijumpai. Spasmus otot maseter dapat terjadi
bersamaan dengan kekakuan otot leher dan kesukaran menelan, biasanya disertai
kegelisahan dan iritabilitas. Trismus yang menetap menyebabkan ekspresi wajah yang
karakteristik berupa risus sardonicus. Kontraksi otot meluas, pada otot-otot perut
menyebabkan perut papan dan kontraksi otot punggung yang menetap menyebabkan
opistotonus; dapat timbul kejang tetani bermacam grup otot, menimbulkan aduksi lengan
dan ekstensi ekstremitas bawah. Selama periode ini penderita berada dalam kesadaran
penuh.
3) Tetanus sefalik
Jenis ini jarang dijumpai; masa inkubasi 1-2 hari, biasanya setelah luka di kepala, wajah
atau otitis media; banyak kasus berkembang menjadi tipe umum. Tetanus tipe ini
mempunyai prognosis buruk

87. Jelaskan masing – masing gejala pada setiap tingkatan tetanus pada anak !
Gejala penyakit tetanus bisa dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
-Tahap awal
Rasa nyeri punggung dan perasaan tidak nyaman di seluruh tubuh merupakan gejala awal
penyakit ini. Satu hari kemudian baru terjadi kekakuan otot. Beberapa penderita juga
mengalami kesulitan menelan. Gangguan terus dialami penderita selama infeksi tetanus
masih berlangsung.
-Tahap kedua
Gejala awal berlanjut dengan kejang yang disertai nyeri otot pengunyah (Trismus). Gejala
tahap kedua ini disertai sedikit rasa kaku di rahang, yang meningkat sampai gigi mengatup
dengan ketat, dan mulut tidak bisa dibuka sama sekali. Kekakuan ini bisa menjalar ke otot-
otot wajah, sehingga wajah penderita akan terlihat menyeringai (Risus Sardonisus), karena
tarikan dari otot-otot di sudut mulut.
Selain itu, otot-otot perut pun menjadi kaku tanpa disertai rasa nyeri. Kekakuan tersebut
akan semakin meningkat hingga kepala penderita akan tertarik ke belakang.
(Ophistotonus). Keadaan ini dapat terjadi 48 jam setelah mengalami luka.
Pada tahap ini, gejala lain yang sering timbul yaitu penderita menjadi lambat dan sulit
bergerak, termasuk bernafas dan menelan makanan. Penderita mengalami tekanan di
daerah dada, suara berubah karena berbicara melalui mulut atau gigi yang terkatub erat,
dan gerakan dari langit-langit mulut menjadi terbatas.
-Tahap ketiga
Daya rangsang dari sel-sel saraf otot semakin meningkat, maka terjadilah kejang refleks.
Biasanya hal ini terjasi beberapa jam setelah adanya kekakuan otot. Kejang otot ini bisa
terjadi spontan tanpa rangsangan dari luar, bisa pula karena adanya rangsangan dari luar.
Misalnya cahaya, sentuhan, bunyi-bunyian dan sebagainya. Pada awalnya, kejang ini
hanya berlangsung singkat, tapi semakin lama akan berlangsung lebih lama dan dengan
frekuensi yang lebih sering.
Selain dapat menyebabkan radang otot jantung (mycarditis), tetanus dapat menyebabkan
sulit buang air kecil dan sembelit. Pelukaan lidah, bahkan patah tulang belakang dapat
terjadi akibat adanya kejang otot hebat. Pernafasan pun juga dapat terhenti karena kejang
otot ini, sehingga beresiko kematian. Hal ini disebabkan karena sumbatan saluran nafas,
akibat kolapsnya saluran nafas, sehingga refleks batuk tidak memadai, dan penderita tidak
dapat menelan.
88. Bagaimana penanganan tetanus pada anak ?
Pada pasien neonatus
1. Eradikasi kuman
a. Tali pusat dibersihkan dengan alcohol 70% atau providon iodin.
b. Antibiotik
c. Penisilin prokain 50.000 IU/kg/kali IM, tiap 12 jam, atau
d. Ampisilin 50 mg/kg/dosis, atau
• Usia gestasi (UG) < 37 minggu
n< 28 hari tiap 12 jam
> 28 hari tiap 8 jam
• UG > 37 minggu
< 7 hari tiap 12 jam
> 7 hari tiap 8 jam
e. Metronidazole loading dose 15mg/kg/dosis, selanjutnya 7,5mg/kg/dosis, atau
f. Interval
Usia < 28 hari tiap 12 jam
Usia > 28 hari tiap 8 jam
g. Pemberian dosis rumatan
UG < 37 minggu 24 jam setelah loading dose
UG > 37 minggu 12 jam setelah loading dose
h. Eritromisin 15-25 mg/kg/dosis tiap 8 jam
Bila ada sepsis/pneumonia dapat ditambahkan sefotaksim 50 mg/kg/dosis
• UG < 30 minggu
<28 hari tiap 12 jam
>28 hari tiap 8 jam
• UG > 30 minggu
< 14 hari tiap 12 jam
> 14 hari tiap 8 jam
2. Netralisasi toksin
a. ATS 50.000 – 100.000 IU, setengah dosis IM, setengahnya IV, dilakukan uji kulit lebih
dahulu.
b. Bila tersedia dapat diberikan HTIG 3000-6000 IU IM
3. Memberikan pelemas otot untuk mengatasi spasme otot
Diazepam 20-40 mg/kgBB/hari, drip, dilarutkan dalam larutan dekstrose 5%
menggunakan syringe pump. Obat dibagi menjadi empat sediaan untuk menghindari efek
pengendapan obat diazepam. Hati-hati terjadi henti napas dalam pemberiannya. Bila
diazepam telah mencapai dosis maksimal tetapi spasme tetap tidak teratasi dianjurkan
pemberian pelumpuh otot pankuronium 0,05-0,1 mg/kgBB/kali dang penggunaan
ventilator mekanik.
4. Terapi suportif
a. Pemberian oksigen
b. Pembersihan jalan nafas
c. Keseimbangan cairan, elektrolit dan kalori
5. Imunisasi
Diberikan imunisasi Tetanus Toksoid sesuai dengan jadwal imunisasi diberikan pada saat
penderita pulang. http://hmpd.fk.ub.ac.id/tetanus-2/

89. Jenis vaksin polio ?


Jenis vaksin ada 2, OPV dan IPV. OPV diberikan secara tetes (oral) dan IPV diberikan
secara injeksi muskular. Pemberiannya ada 3 OPV 1 IPV atau sebaliknya.
Sumber: Jadwal Imunisasi IDAI 2017

90. Apa kuman penyebab penyakit polio ?


Penyebab polio adalah virus polio

91. Sebutkan tipe – tipe virus polio !


Dapat di isolasi 3 strain virus tersebut yaitu tipe 1 (Brunhilde), tipe 2 (lansing) dan tipe 3
(leon).
https://mediskus.com/penyakit/penyakit-polio
92. Jelaskan patofisiologi penyakit polio !
Patofisiologi polio akibat masuknya virus polio ke dalam tubuh terbagi dalam 2 fase, fase
limfatik dan neurologis.
Fase Limfatik
Fase limfatik dimulai dengan masuknya virus polio ke dalam tubuh manusia secara oral
dan bermultiplikasi pada mukosa orofaring dan gastrointestinal. Dari fokus primer tersebut,
virus kemudian menyebar ke tonsil, plakat Peyer, dan masuk ke dalam nodus-nodus
limfatikus servikal dan mesenterika.
Pada fase limfatik ini, virus polio bereplikasi secara berlimpah lalu masuk ke dalam aliran
darah, menimbulkan viremia yang bersifat sementara, menuju organ-organ internal dan
nodus-nodus limfatikus regional. Kebanyakan infeksi virus polio pada manusia berhenti
pada fase viremia ini. Berdasarkan gejala yang muncul pada fase ini, polio dibedakan
menjadi polio nonparalitik, polio abortif, dan meningitis aseptik nonparalitik.
Polio Nonparalitik
Hampir 72% infeksi virus polio pada anak-anak merupakan kasus asimtomatik. Masa
inkubasi untuk polio nonparalitik ini berkisar 3-6 hari. Satu minggu setelah onset simtom,
jumlah virus polio pada orofaring makin berkurang. Namun virus polio ini akan terus
diekskresikan melalui feses hingga beberapa minggu kemudian, sekitar 3-6 minggu.
Polio Abortif
Sekitar 24% kasus infeksi virus polio pada anak-anak bermanifestasi tidak spesifik, seperti
demam ringan dan sakit tenggorokan, disebut sebagai polio abortif. Pada polio abortif,
terdapat kemungkinan terjadinya invasi virus ke dalam sistem saraf pusat tanpa manifestasi
klinis atau laboratorium. Ciri khas kasus ini adalah terjadi kesembuhan total dalam waktu
kurang dari satu minggu.
Meningitis Aseptik Nonparalitik
Sekitar 1-5% infeksi virus polio pada anak-anak menimbulkan meningitis aseptik
nonparalitik setelah beberapa hari gejala prodromal. Gejala yang dialami penderita berupa
kekakuan leher, punggung, dan/atau tungkai, dengan durasi sekitar 2-10 hari, lalu sembuh
total.
Fase Neurologis
Bila infeksi ini berlanjut, maka virus akan terus bereplikasi di luar sistem saraf terlebih
dahulu, kemudian akan menginvasi ke dalam sistem saraf pusat. Kondisi ini dikenal
sebagai fase neurologis. Pada fase ini, virus polio akan melanjutkan replikasi pada neuron
motorik kornu anterior dan batang otak, sehingga terjadi kerusakan pada lokasi tersebut.
Kerusakan sel-sel saraf tersebut akan berdampak pada manifestasi tipikal pada bagian
tubuh yang dipersarafinya. Keadaan ini berakibat terjadinya lumpuh layu akut, dikenal juga
sebagai acute flaccid paralysis (AFP) sehingga polio yang terjadi dikenal sebagai polio
paralitik.
Masa inkubasi untuk polio paralitik ini biasanya berkisar 7-21 hari. Polio paralitik ini
terjadi kurang dari 1% dari semua kasus infeksi virus polio yang terjadi pada anak-anak.
Gejala paralisis umumnya timbul sekitar 1-18 hari setelah melewati masa gejala prodromal,
berlangsung progresif selama 2 hingga 3 hari. Umumnya, progresivitas paralisis akan
terhenti setelah suhu tubuh kembali normal. Masa infeksius seseorang yang terjangkiti
virus polio adalah 7-10 hari sebelum dan sesudah onset gejala.
Sumber:https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/poliomielitis/patofisiologi
diakses pada 31 Agustus 2018

93. Kenapa imunisasi campak dilakukan pada usia 9 bulan ?


Karena sebelum usia 9 bulan, anak masih mendapatkan perlindungan dari
immunoglobulin ibunya.
Sumber: Buku Ajar Imunologi

94. Apa saja nama lain dari campak ?


Nama lain campak adalah rubeola atau bisa juga disebut morbilli.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Campak diakses pada 31 Agustus 2018

95. Apa nama penyakit yang ditimbulkan oleh rubella ?


Campak Jerman
96. Apa saja gejala klinis penyakit yang disebabkan oleh rubella ?

Penyakit ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 14-21 hari sejak terjadi pajanan sampai
menimbulkan gejala. Gejala-gejala umum rubella meliputi:

 Demam.
 Sakit kepala.
 Hidung tersumbat atau pilek.
 Tidak nafsu makan.
 Mata merah.
 Pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher.
 Ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu
menyebar ke badan, tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya berlangsung selama 1-3
hari.
 Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita.

Begitu terinfeksi, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 5 hari hingga 1
minggu. Potensi tertinggi penderita untuk menularkan rubella biasanya pada hari pertama
sampai hari ke-5 setelah ruam muncul.

97. Bagaimana cara pemberian vaksin hepatitis B pada anak?


0.5 cc secara intra muscular

98. Berapa dosis vaksin hepatitis B ?


Diberikan 3 dosis (dewasa 1 mL, anak 0.5 mL) pada bulan ke 0, 1 dan 6. Booster dapat
diberikan setiap 5 tahun.
a) Muskulus Kuadriseps pada bagian antero-lateral paha (lebih dipilih karena risiko kecil
terinjeksi secara IV atau mengenai tulang femur dan jejas pada nervus skiatikus)
b) Muskulus deltoideus (mengandung sedikit lemak atau jaringan subkutan sehingga
memudahkan penyuntikan). Area ini digunakan hanya untuk pemberian imunisasi
bukan untuk pemberian obat lain. http://pionas.pom.go.id/monografi/vaksin-hepatitis-b-
komponen-tunggal
99. Apa komplikasi dari penyakit hepatitis B ?
Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang aman dan sebagian besar orang tidak mengalami
efek samping yang berarti. Vaksiin ini tidak dapat menyebabkan infeksi hepatitis B. Efek
samping yang umumnya timbul adalah demam dan nyeri pada tempat penyuntikan. Efek
samping lain yang sangat jarang adalah reaksi alergi berat, diare, konstipasi, nyeri kepala,
nyeri sendi, rasa lemas, dan gatal pada kulit
http://www.kerjanya.net/faq/5099-vaksin-hepatitis-b.html

100. Apa sebabnya vaksin hepatitis B tidak boleh disuntikan pada daerah bokong ?
Jangan memberikan vaksinasi didaerah bokong atau pantat (gluteal), yang banyak
jaringan lemaknya daripada massa ototnya, karena dijaringan lemak tidak banyak
mengandung pembuluh darah kapiler untuk mengabsorbsi vaksin yang disuntikkan
didaerah tersebut, akibatnya vaksin akan lama tertimbun disana dan ini mudah
menyebabkan terjadinya abses setelah vaksinasi, dan menyebabkan terjadinya KIPI
pasca vaksinasi. Atau bisa juga terjadi vaksin yang disuntikkan didaerah pantat ini
menjadi kurang efektif, karena absorbsi lambat dan sebagian besar akan di non
aktifkan oleh enzim dari jaringan lemak tadi.
http://selukbelukvaksin.com/vaksinasi-di-lengan-atau-paha-mana-yang-lebih-
baik/

101. Apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan pada anak ?


1). Pola Asuh Orang Tua
Pola asuh merupakan suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam
mendidik anak-anaknya sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada
anak-anaknya. Orang tua mempunyai tanggung jawab yang paling besar
terhadap perkembangan anak. Orang tua harus menciptakan suasana yang
kondusif untuk mewujudkan pola asuh yang baik.
2). Lingkungan
Lingkungan dapat diartikan secara fisiologis, psikologis dan sosio kultural.
a).Lingkungan Secara Fisiologis Faktor lingkungan yang mempengaruhi secara
fisiologis mencakup segala kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh
seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sitem saraf, peredaran darah,
pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indokrin, sel-sel pertumbuhan
dan kesehatan jasmani.
b). Lingkungan Secara Psikologi
Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi yang diterima oleh
individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran . stimulasi itu diantaranya berupa :
sifat-sifat gen,selera, keinginan, perasaan, tujuan-tujuan, minat, kebutuhan,
kemauan, emosi, dan kapasitas intelektual.
c). Lingkungan Secara Sosio-Kultural
Secara sosio-kultural lingkungan meliputi segenap stimulasi, interaksi dan
kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun karya orang
lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat, latihan,
belajar, pendidikan pengajaran baik dirumah ataupun di sekolah, dan bimbingan
penyuluhan.
3). Secara Keturunan
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan anak adalah keturunan, menurut
Monks yaitu perkembangan anak dilihat sebagai pertumbuhan dan pemasakan
organisme. Perkembangan bersifat endogen, artinya perkembangan tidak hanya
berlangsung spontan saja, melainkan juga harus dimengerti sebagai pemekaran
yang telah ditentukan secara biologis dan tidak dapat berubah lagi.

102. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak ?
Faktor Internal :
1. Ras/Etnik
2. Keluarga
3. Umur
4. Jenis Kelamin
5. Genetik
6. Kelainan Kromosom
Faktor eksternal:

Prenatal Perinatal Pascanatal


1. Gizi Komplikasi persalinan 1. Gizi
2. Mekanis seperti trauma kepala dan 2. Penyakit Kronis
3. Toksin asfiksia 3. Stimulasi
4. Endokrin 4. SosioEkonomi
5. Radiasi
6. Infeksi
7. Kelainan Imun
8. Anoksia Embrio
9. Psikologi Ibu

103. Sebutkan jenis pertumbuhan pada anak dan contohnya !


Pada dasarnya jenis pertumbuhan dapat dibagi dua yaitu pertumbuhan yang
bersifat linier dan pertumbuhan masa jaringan. Dari sudut pandang antropometri,
kedua jenis pertumbuhan ini mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan linier
menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat lampau dan pertumbuhan
massa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat sekarang
atau saat pengukuran.
- Pertumbuhan Linear
Bentuk dari ukuran linear adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang.
Contoh ukuran linear adalah panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala.
Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi yang kurang akibat
kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linear yang
paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.
- Pertumbuhan Massa Jaringan
Bentuk dan ukuran massa jaringan adalah massa tubuh. Contoh ukuran masa
jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan tebal lemak bawah
kulit. Apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukkan keadaan gizi kurang
akibat kekurangan energi dan protein yang didertia pada waktu pengukuran
dilakukan. Ukuran massa jaringan yang paling sering digunakan adalah berat
badan.
Sumber: https://www.medscape.org/Development diakses pada 31 Agustus 2018

Contohnya :
a. Pertumbuhan Linear
Bentuk dari ukuran linear adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang.
Contoh ukuran linear adalah panjang badan, lingkar dada, dan lingkar kepala.
Ukuran linear yang rendah biasanya menunjukkan keadaan gizi yang kurang akibat
kekurangan energi dan protein yang diderita waktu lampau. Ukuran linear yang
paling sering digunakan adalah tinggi atau panjang badan.
b. Pertumbuhan Massa Jaringan
Bentuk dan ukuran massa jaringan adalah massa tubuh. Contoh ukuran masa
jaringan adalah berat badan, lingkar lengan atas (LLA), dan tebal lemak bawah
kulit. Apabila ukuran ini rendah atau kecil, menunjukkan keadaan gizi kurang
akibat kekurangan energi dan protein yang didertia pada waktu pengukuran
dilakukan. Ukuran massa jaringan yang paling sering digunakan adalah berat
badan.

104. Apa kontraindikasi pemberian ASI ?


Satu-satunya kontraindikasi pemberian ASI adalah jika ibu menderita mastitis TB.
Pengobatan profilaksis isoniazid yang diberkan kepada bayi dapat mencegah
terjadinya infeksi TB. Apabila baik ibu maupun bayi mendapat terapi TB, maka ibu
dapat kontak langsung dengan bayinya.

Sumber : IDAI 2013

105. Apa yang disebut sebagai pemberian ASI eksklusif ?


ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol bulan sampai 6 bulan. Menurut panduan WHO terbaru
diberikan selama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun karena nutrisi
yang dikandungnya sudah mencukupi untuk 6 bulan pertama kehidupan.
Penelitian-penelitian terbaru menemukan berbagai manfaat ASI yang tidak terkira
sehingga diperolehlah rekomendasi ASI Eksklusif 6 bulan.
(Sumber: https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/2708481/apa-itu-asi-
eksklusif , diakses pada tanggal 31 Agustus 2018)

106. Apa metode awal proses pemberian ASI eksklusif ?


Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah proses menyusu segera yang dilakukan dalam
satu jam pertama setelah bayi lahir. Satu jam pertama kelahiran bayi adalah saat
paling penting, karena di masa satu jam pertama ini terjadi fase kehidupan yang
mempengaruhi proses menyusui. Setelah bayi lahir, semua bayi dari ras manapun
akan mengalami fase yang sama, yakni fase untuk mempertahankan fungsi
kehidupannya yaitu insting untuk mencari sumber makanan (menyusui).
(Sumber: http://menyusui.info/imd/artikel-imd/inisiasi-menyusu-dini-sebuah-
definisi/) diakses pada 31 Agustus 2018

107. Bagaimana cara metode tersebut ?


- Bayi diletakan bertelanjang dada di atas dada ibunya
- Selama kurang lebih 30 menit bayi akan diam namun bayi dalam kondisi
siaga. Fase ini merupakan fase peralihan dari dalam kandungan ke luar
kandungan
- Bayi akan mulai menggerakan kepalanya, bayi akan menoleh ke kiri dan
kanan
- Bayi akan membaui dan menjilati punggung tangan yang masih basah oleh
air ketuban, karena bau air ketuban menjadi penunjuk bagi bayi untuk bisa
mencari payudara ibunya
- Bayi akan bergerak menuju payudara ibunya, kaki akan dihentak-hentakan
agar badan terdorong ke arah payudara
- Bayi akan menjilati puting, mengulum kemudian menghisap payudara
(Sumber: http://menyusui.info/imd/artikel-imd/inisiasi-menyusu-dini-sebuah-
definisi/, diakses pada tanggal 31 Agustus 2018)
108. Apa tanda – tanda hemodinamika pada dehidrasi ringan, sedang, berat ?
Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi
dehidrasi ringan, sedang, atau berat.
1. Dehidrasi Ringan
Tidak ada keluhan atau gejala yang mencolok. Tandanya anak terlihat agak lesu,
haus, dan agak rewel.
2. Dehidrasi Sedang
Tandanya ditemukan 2 gejala atau lebih gejala berikut:
- Gelisah, cengeng
- Kehausan
- Mata cekung
- Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera
kembali ke posisi semula.
3. Dehidrasi berat
Tandanya ditemukan 2 atau lebih gejala berikut:
- Berak cair terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk
- Tidak bisa minum, tidak mau makan
- Mata cekung, bibir kering dan biru
- Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik
- Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil berkurang/kurang
dari 6 popok/hari.
- Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi
Sumber: http://medicastore.com/diare/diagnosa_diare.htm diakses pada 31
Agustus 2018

109. Apa saja yang ditanyakan pada anamnesis pasien diare ?


Keluhan mencret seringkali menyertai gangguan traktus gastrointestinalis, atau
merupakan keluhan penyerta pada penyakit lain. Perlu diketahui, apakah mencret
berlangsung akut atau kronik. Perlu ditanyakan frekuensi defekasi sehari,
banyaknya feses setiap kali defekasi, konsistensi tinja, warnanya (hitam seperti ter,
hijau kuning putih seperti dempul), baunya (busuk, anyir), serta apakah disertai
lendin dan/atau darah. Tinja yang cair dengan warna seperti air cucian beras
mungkin mengarahkan diagnosis kepada kolera/eltor; tinja lembek yang disertai
lendir dan darah, bila disertai dengan tenesmus khas untuk amebiasis intestinal.
Selain rasa mulas, tenesmus serta kolik, perlu juga ditanyakan keluhan-keluhan lain
yang menyertai mencret, misalnya terdapatnya muntah, sesak napas, kejang,
gangguan kesadaran, kencing berkurang, lemas, lecet di dubur, dubur keluar dan
sebagainya.
Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak 2014

110. Apa saja elektrolit yang keluar pada saat diare?


Selama anak diare, terjadi peningkatan hilangnya cairan dan elektrolit (natrium,
kalium dan bikarbonat) yang terkandung dalam tinja cair anak.
Sumber: http://www.ichrc.org/bab-5-diare diakses pada 31 Agustus 2018

111. Suhu 390C berapa farenheit ?


390C = 102,2 Farenheit

112. Sebutkan kelainan kongenital pada penis !


Fimosis Prepusium penis yang tidak
dapat diretraksi (ditarik) ke
proksimal sampai ke
korona glandis penis yang
tidak dapat diretraksi
(ditarik) ke proksimal
sampai ke korona glandis
Parafimosis Prepusium penis yang
diretraksi sampai di sulkus
koronarius tidak dapat
dikembalikan pada keadaan
semula dan timbul jeratan
pada penis dibelakang
sulkus -koronarius.
Hipospadia Suatu kelainan bawaan di
mana meatus uretra
eksterna terletak di
permukaan ventral penis
dan lebih ke proksimal dari
tempatnya yang normal
(ujung gland , penis).
Epispadia Suatu kelainan tak lazim
dengan frekwensi 1 per
120.000 pria, meatus
urethra terbuka pada sisi
dorsal penis.
Burried penis suatu kelainan sejak lahir di
mana suatu jaringan atau
lipatan scrotal kulit
mengaburkan sudut
penoscrotal.
Mikropenis Penis memiliki ukuran
yang jauh di bawah ukuran
rata-rata.
Penile agenesis Tidak adanya penis
sejak lahir atau aphallia,
yaitu suatu keganjilan
jarang yang disebabkan
oleh kegagalan
pengembangan tuberkel
genital.

113. Sebutkan kelainan kongenital pada dinding abdomen !


Diastasis rekti Penonjolan pada garis tengah, biasanya
diantara umbilikus dan prosesus xifoideus
atau kadang di antara umbilikus dan
simfisis.
Omfalokel Kantung peritoneum dan selaput amnion
yang berisikan organ intraabdominal
misalnya hati dan usus.
Gastrokisis Eviserasi usus melalui defek pada otot
rektus abdominis di sebelah lateral
umbilikus.
Urakus yang paten Dapat menyebabkan urin keluar melalui
umbilikus terutama bila kandung kencing
di tekan.
per

114. Sebutkan kelainan pada tulang belakang !


- Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana
terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan
- Lordosis adalah deviasi tulang belakang ke arah anterior
- Kifosis merupakan angulasi ke arah posterior (berlawanan dengan
lordosis)
Sumber: Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2017. Pemeriksaan Klinis pada Bayi
dan Anak. CV Sagung Seto: Jakarta

115. Apa itu gibbus ?


Benjolan pada tulang belakang akibat infeksi tuberkulosis tulang, yang
merupakan kumpulan sel-sel yang telah mati.
Sumber: https://meetdoctor.com/question/setelah-pengobatan-tbc-tulang-
belakang-saya diakses pada 31 Agustus 2018

116. Nama lain tulang belakang ?


Vertebrae salah satu dari tiga puluh tiga tulang columna vertebralis (spinalis)
Sumber: Kamus saku kedokteran Dorland edisi 29, 2015

117. Sebutkan masing – masing tulang belakang !


1. Tulang Belakang Cervical (7 buah)
Tulang Belakang Cervical merupakan tulang belakang yang berada di leher dan
berjumlah 7 buah. Secara umum, bagian ini memiliki bentuk tulang yang kecil
dengan procesus spinosus (bagian belakang tulang yang seperti sayap) yang
berukuran pendek, kecuali tulang ke-2 dan 7. Tulang-tulang tersebut memiliki
sebutan khusus seperti atlas (C1) dan aksis (C2) dan diberi nomor yang sesuai
dengan urutannya mulai dari C1 – C7 (C = cervical). 2. Tulang Belakang Thorax
(12 buah) Tulang Belakang Thorax merupakan tulang punggung bagian atas dan
berjumlah 12 buah. Bagian ini memiliki procesus spinosus yang berhubungan
dengan tulang rusuk. Bagian ini dikenal juga sebagai “tulang punggung dorsal”.
Keduabelas tulang tersebut diberi nomor sesuai dengan urutannya dari T1 -T12 (T
= thorax).
2. Tulang Belakang Lumbal (5 buah)
Tulang Belakang Lumbal merupakan tulang punggung bagian bawah dan
berjumlah 5 buah. Bagian ini memiliki ukuran yang paling besar dan paling lurus
konstruksinya dan menopang beban paling berat daripada tulang belakang lainnya.
Secara umum, nyeri punggung sering disebabkan karena adanya gangguan pada
bagian ini. Keduabelas tulang pada bagian ini juga diberi nomor sesuai dengan
urutannya dari L1 -L5 (L = lumbal).
3. Tulang Belakang Sacral (5 buah)
Tulang Belakang Sacral merupakan tulang belakang yang membentuk sakrum dan
tidak memiliki celah atau diskus intervertebralis antara yang satu dengan yang
lainnya. Bagian ini terdiri dari 4 sampai 5 buah tulang dan setelah usia 26 tahun
membentuk segitiga. Sakrum seperti irisan diantara tulang pinggul. Kelima tulang
tersebut diberi nomor sesuai dengan urutannya dari S1 -S5 (S = sacral).
4. Tulang Belakang Coccygeal (3-5 buah)
Tulang Belakang Coccygeal merupakan tulang belakang yang terletak di bagian
paling bawah tulang belakang atau disebut juga sebagai “tulang ekor”. Bagian ini
terdiri dari 3 sampai 5 buah tulang yang saling bergabung dan tanpa celah. Tulang-
tulang pada bagian ini juga diberi nomor sesuai dengan urutannya dari Co1 -Co5
(Co = Coccygeal).
Sumber: https://mediskus.com/dasar/struktur-fungsi-tulang-belakang-manusia

118. Apa bahasa kedokteran gusi ?


Gingiva

119. Sebutkan jenis - jenis gigi pada anak usia 5 tahun !


Jenis-jenis gigi
Sebelum mengetahui tahap-tahap pertumbuhan gigi bayi, ada baiknya Anda
mengenali jenis-jenis gigi.
Gigi seri, yaitu gigi depan pada rahang atas dan bawah. Biasanya gigi seri atas
dan bawah muncul dalam waktu yang sama. Gigi ini berfungsi untuk menggigit
makanan.
Gigi taring, yaitu gigi yang ujungnya lancip dan berada mengapit gigi seri di
rahang atas dan bawah. Gigi taring berfungsi untuk memotong makanan.
Gigi geraham depan, gigi ini berfungsi untuk menghancurkan makanan.
Gigi geraham belakang, gigi ini juga berfungsi untuk menghancurkan makanan
dan memiliki ukuran yang lebih besar daripada gigi geraham depan.

120. Sebutkan bentuk dada yang abnormal?


 Pektus Eksafatum (Funnel Chest)
 Pektus Karinatum (pigeon chest, dada burung)
 Barrel Chest, Toraks Emfisematikus

(Sumber: Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014)

121. Jelaskan kelainan pada bentuk dada !


Pektus Eksafatum (Funnel Chest) sternum bagian bawah serta rawan uga masuk
ke dalam, terutama saat inspirasi. keadaan ini
dapat merupakan kelainan kongenital, atau
akibat hipertrofi adenoid yang berat. pektus
ekskafatum dapat terlihat pada sindrom marfan
atau Noona

Pektus Karinatum (pigeon chest, dada burung) Sternum membonjol ke luar, biasanya disertai
dengan depresi vertikal daerah kostokondral.
kelqinan ini dapat terlihat pada rakitis,
osteoporosis, sindrom marfan m, sindrom
noonan dan penyakit morquiou.
Barrel Chest, Toraks Emfisematikus Dada berbentuk bulat seperti tong, ditandai
dengan sternum yang terdirong ke depan
dengan iga iga horizontal; terdapat pasa
penyakit paru obstruktif kronik misalnya asma,
fibrosis kistik, emfisema.

122. Sebutkan tipe – tipe kejang epilepsi !


Berdasarkan aktivitas di dalam otak, kejang pada epilepsi dibagi menjadi 2 yaitu
menyeluruh (generalized) dan sebagian (parsial).

Kejang Menyeluruh (Generalized)


Kejang menyeluruh terjadi akibat adanya impuls listrik pada seluruh bagian otak.
1. Kejang Tonik Klonik/Grand Mal
Pada kejang jenis ini, biasanya terjadi penurunan kesadaran dan pasien pingsan.
Penurunan kesadaran kemudian diikuti oleh kekakuan seluruh tubuh (tonik) selama
30-60 detik, yang kemudiaan dilanjutkan dengan hentakan atau kejang di seluruh
tubuh (klonik) selama 30-60 detik, pasien kemudian tertidur. Pada kejang tonik
klonik dapat terjadi berbagai cedera seperti lidah yang tergigit dan mengompol juga
sering terjadi.
2. Kejang Absence
Kejang jenis ini menyebabkan penurunan kesadaran dalam waktu singkat (hanya
beberapa detik) yang kadang disertai atau tanpa gejala. Penderita yang kebanyakan
adalah anak-anak biasanya tiba-tiba berhenti berbicara atau berhenti mengerjakan
sesuatu dan tampak seperti melamun selama beberapa detik sebelum kemudian
melanjutkan kembali aktivitasnya. Penderita biasanya tidak menyadari apa yang
terjadi dan hanya merasa waktu cepat sekali berlalu.
3. Kejang Mioklonik
Merupakan kejang yang bersifat sporadik pada kedua bagian tubuh (anggota
gerak). Penderita biasanya merasakan adanya suatu gelombang listrik singkat atau
bila berat penderita dapat menjatuhkan benda apapun yang sedang dipegang atau
malah melemparnya.
4. Kejang Klonik
Adalah sentakan berulang dan teratur pada kedua bagian tubuh pada saat yang
bersamaan.
5. Kejang Tonik
Terjadi kekakuan pada otot di seluruh tubuh.
6. Atonik
Hilangnya tonus otot menyeluruh secara tiba-tiba, khususnya pada tangan dan kaki,
yang membuat penderita terjatuh.

Kejang Sebagian (Parsial)


Kejang sebagian atau parsial terbagi menjadi kejang simpleks, kompleks, dan
kejang fokal yang kemudian berkembang menjadi kejang menyeluruh. Pada kejang
simpleks, penderita tidak mengalami penurunan kesadaran, sedangkan pada kejang
kompleks, penderita mengalami penurunan kesadaran.
1. Kejang Simpleks
Berdasarkan gejala yang terjadi, kejang simpleks terbagi menjadi 4, yaitu:
• Motorik. Pada kejang simpleks motorik terjadi kekakuan dan gerakan menyentak
• Sensorik. Pada kejang simpleks sensorik terjadi suatu sensasi abnormal yang
dapat mengenai kelima indra (penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan,
dan peraba). Sensasi abnormal ini seringkali disebut dengan aura
• Otonom. Kejang simpleks otonom mengenai sistem saraf otonom yang mengatur
berbagai fungsi organ seperti jantung, lambung, usus, sistem saluran kemih. Oleh
karena itu, gejala yang biasa dialami penderita adalah rasa berdebar-debar, rasa
tidak enak pada perut, diare, gangguan kontrol berkemih. Rasa tidak nyaman atau
adanya sensasi aneh pada perut sering dialami oleh penderita epilepsi lobus
temporal
• Psikologis. Kejang simpleks psikologis biasanya berhubungan dengan ingatan
(perasaan de javu), emosi (takut atau senang), atau fenomena psikologis lainnya
2. Kejang Kompleks
Pada kejang jenis ini, pasien mengalami penurunan kesadaran. Penderita dapat
melakukan gerakan berulang yang tidak bertujuan, seperti bibir mencucu,
mengunyah, merasa gelisah, dan tidak bisa diam (berjalan bolak-balik).
3. Kejang yang Berevolusi
Merupakan kejang yang pada awalnya merupakan kejang sebagian, tetapi
kemudian berubah menjadi kejang menyeluruh jenis tonik klonik.
Sebagian besar penderita epilepsi dengan kejang parsial dapat diobati dengan obat-
obatan atau tindakan pembedahan.

123. Sebutkan kelainan kongenital pada tungkai bawah !


 Genu Varum (tungkai berbentuk o)
 Genu Valgum (tungkai bentuk x)
 Osteogenesis imperfekta
 Displasia skeletal
 Penyakit Paget
 Flatfoot
 Pes Kalkaneovagus
 Congenital talipes equinovarus
 Metatarsus primus varus
 Amioplasia kongenital
 Amiotonia kongenital
 Akalasia diafisial
 Araknodaktili

124. Apa saja yang ditanyakan pada saat anamnesis pasien batuk ?
Anamnesis

Perhatikan terutama pada hal berikut:


 Batuk dan kesulitan bernapas
 Lama dalam hari
 Pola: malam/dini hari?
 Faktor pencetus
 Paroksismal dengan whoops atau muntah atau sianosis sentral
 Kontak dengan pasien TB (atau batuk kronik) dalam keluarga
 Gejala lain (demam, pilek, wheezing, dll)
 Riwayat tersedak atau gejala yang tiba-tiba
 Riwayat infeksi HIV
 Riwayat imunisasi: BCG, DPT, campak, Hib
 Riwayat atopi (asma, eksem, rinitis, dll) pada pasien atau keluarga.

125. Sebutkan jenis – jenis kejang !


 Kejang demam
 Kejang epilepsy
 Kejang sesnitifitas
 Kejang sesak napas
 Kejang cedera
 Kejang meningitis
Sumber : https://spesialissaraf.com/macam-macam-kejang

126. Apa kepanjangan dari CDC?


Centers for Disease Control and Prevention
Sumber: https://www.cdc.gov/cdc.pdf

127. Jelaskan Apa kepanjangan dari NCHS?


National Center for Health Statistics
Sumber: http://www.idai.or.id/professional-resources/growth-chart/cdc-modified-
21-april-2001
128. Sebutkan tipe – tipe pernapasan abnormal !
Suara Pernapasan Abnormal
1. Ronki basah dan ronki kering
2. Wheezing (mengi)
3. Krepitasi
4. Bunyi gesekan pleura (pleural friction rub)

Pola Pernapasan Abnormal


1. Takipneu
2. Bradipneu
3. Dispnea
4. Ortopnea
5. Hipopnea
6. Hiperpnea
7. Pernapasan Kussmaul
8. Pernapasan Cheyne-Strokes
9. Pernapasan Biot

Sumber: Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2017. Pemeriksaan Klinis pada Bayi


dan Anak. CV Sagung Seto: Jakarta

129. Berapa nilai normal hitung jenis?


Nilai referensi dari hitung jenis leukosit adalah sebagai berikut:

Leukosit Total : 00-11.0 x 10 9/L


Neutrofil : 5–7.5 x 10 9/L
Limfosit : 5–3.5 x 10 9/L
Monosit : 2–0.8 x 10 9/L
Eosinofil : 04-0.4 x 10 9/L
Basofil : 01-0.1 x 10 9/L
Dalam bentuk persentase, nilai referensi dari hitung jenis leukosit adalah sebagai
berikut :
Eosinofil : 2-4%
Basofil : 0-2%
Limfosit : 21-35 %
Monosit : 4-8%
Neutrofil
Metamielosit : 0%
Batang : 0-10%
Segmen : 51-67%

130. Apa itu shift to the left pada hitung jenis ?


Shift to the left, atau sering disebut juga left shift, adalah istilah yang digunakan
untuk menunjukan peningkatan bentuk immature dari sel neutrofil. Shift to the left
menandakan adanya fase akut dari suatu proses imunologi, baik itu infeksi akut,
inflamasi akut, ataupun proses nekrosis akut.

131. Apa itu shift to the right pada hitung jenis ?


Shift to the left, atau sering disebut juga left shift, adalah istilah yang digunakan
untuk menunjukan peningkatan bentuk immature dari sel neutrofil. Shift to the left
menandakan adanya fase akut dari suatu proses imunologi, baik itu infeksi akut,
inflamasi akut, ataupun proses nekrosis akut. Shift to the left, atau sering disebut
juga left shift, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan peningkatan
bentuk immature dari sel neutrofil. Shift to the left menandakan adanya fase akut
dari suatu proses imunologi, baik itu infeksi akut, inflamasi akut, ataupun proses
nekrosis akut.

132. Apa kepanjangan RDW ?


RDW dalam tes darah merupakan indikator tingkat anisositosis, atau
heterogenitas sel darah merah berdasarkan volume. Dengan bantuan penelitian
ini, kehadiran darah dalam sel darah merah secara signifikan melebihi volume
nilai rata-rata dan selisih antara sel besar dan kecil ditentukan. Penguraian
singkatan ini adalah distribusi sel darah merah menurut ukuran.
Sumber: http://healthysmed.com/id/stories/3500 diakses pada 31 Agustus 2018

133. Apa kepanjangan MPV ?


Mean platelet volume (MPV)
Mengukur ukuran trombosit yang beredar dalam darah perifer. Andreas dkk16
menemukan bahwa MPV dapat digunakan sebagai petanda aktivitas in amasi pada
in ammatory bowel disease. Hal serupa juga dilaporkan oleh Bunyamin dkk bahwa
peningkatan MPV dapat menunjukkan adanya inflamasi pada kasus spondilitis dan
arthritis rheumatoid.

134. Apa itu MCV?


Mean Corpuscular Volume (MCV) merupakan salah satu pemeriksaan darah yang
menunjukkan volume rata-rata satu sel darah merah dibandingkan dengan volume
sel darah merah keseluruhan dalam darah. MCV dapat dihitung dengan membagi
nilai hematokrit (konsentrasi sel darah merah dalam darah) dengan jumlah sel darah
merah keseluruhan.
Sumber: Pedoman Interpretasi Data Klinik Kemenkes RI 2013

135. Sebutkan kelainan kongenital pada jantung !


 Atrial Septal Defect (lubang di dinding yang memisahkan dua atrium
jantung bagian atas, kanan dan kiri)
 Koarktasi (penyempitan) aorta
 Tetralogi Fallot
 Prolaps Katup Mitral
 Patent Ductus Arteriosus
 Pulmonary Atresia
 Pulmonary/Aortic Stenosis
 Transposisi pembuluh besar
 Ventricular Septal Defect (lubang di dinding yang memisahkan rongga
kanan dan kiri)

136. Sebutkan kelainan kongenital pada lidah !


• Makroglosia
• Mikroglosia
• Tiroid lingual
• Aglosia
(Sumber: Anonim, 2009, Hill's Atlas of Veterinary Clinical Anatomy, Palmolive
Company Published by Veterinary medicine Publishing company, Inc, USA)

137. Apa kelainan kongenital pada diafragma ?


Hernia Diafragmatika
Hernia diafragmatika adalah kondisi langka yang ditandai dengan adanya lubang
abnormal pada diafragma. Lubang atau bukaan ini membuat organ perut masuk ke
rongga dada.

138. Sebutkan kelainan kongenital pada daerah perineum !


Adalah selaput dara yang tidak menunjukkan lubang (hiatus himenalis) sama
sekali, suatu kelainan yang ringan dan yang cukup sering dijumpai. Kemungkinan
besar kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche. Sesudah itu molimina mestruali
dialami tiap bulan tetapi darah haid tidak keluar. Darah itu terkumpul di dalam
vagina dan menyebabkan himen tampak hematokolpos dibiarkan, maka uterus akan
terisi juga dengan darah haid dan akan membesar (hematometra) selanjutnya akan
timbul pula pengikisan tuba kiri dan kanan (hematosalpinks) yang dapat diraba dari
luar sebagai tumor kistik di kanan dan kiri atas simpisis.
Diagnosis tidak sukar dan pengobatannya ialah mengadakan himenektomi, dengan
perlindungan antibiotika, darah tua kental kehidam-hitaman keluar. Sebaiknya
sesudah tindakan penderita dibaringkan dalam letak fowler. Selama 2-3 hari darah
tua kental akan mengalir disertai dengan pengecilan tumor-tumor tadi.
Sekali-kali pada atresia himenalis ditemukan pada neonatus atau gadis kecil vagina
teisi oleh suatu cairan lendir. Apabila timbul tekanan-tekanan dan disertai dengan
radang sekunder, hendaknya himen dibuka dan dipasang drain. Selayaknya pula
diberi antibiotika.
Bila atresia himenalis ditemukan pada gadis tanpa menimbulkan gejala-gejala,
maka keadaan diawasi saja sampai anak lebih besar dan situasi anatomi menjadi
lebih jelas. Dengan demikian dapat diketahui apakah benar ada atresia himenalis
atau apakah vagina sama sekali tidak terbentuk.
Ditemukan bersamaan dengan genitalia interna yang juga kurang berkembang pada
keadaan hipoestrogenisme, infatilisme, dan lain-lain. Biasanya ciri-ciri seks
sekunder juga tidak berkembang. Pepatah perancis mengatakan la vulve est le
mirroir de l’ovair (vulva mencerminkan keadaan ovarium).

139. Warna kebiruan pada daerah bokong disebut ?


Mongolian spot

140. Dimana letak tonsil?


A) Tonsil Palatina
Tonsil palatina adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fosa
tonsil pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior (otot
palatoglosus) dan pilar posterior (otot palatofaringeus). Tonsil terletak di lateral
orofaring. Dibatasi oleh:
 Lateral – muskulus konstriktor faring superior
 Anterior – muskulus palatoglosus
 Posterior – muskulus palatofaringeus
 Superior – palatum mole
 Inferior – tonsil lingual (Wanri A, 2007)

B) Tonsil Faringeal (Adenoid)


Adenoid merupakan masa limfoid yang berlobus dan terdiri dari jaringan limfoid
yang sama dengan yang terdapat pada tonsil. Lobus atau segmen tersebut tersusun
teratur seperti suatu segmen terpisah dari sebuah ceruk dengan celah atau kantong
diantaranya. Lobus ini tersusun mengelilingi daerah yang lebih rendah di bagian
tengah, dikenal sebagai bursa faringeus. Adenoid tidak mempunyai kriptus.
Adenoid terletak di dinding belakang nasofaring. Jaringan adenoid di nasofaring
terutama ditemukan pada dinding atas dan posterior, walaupun dapat meluas ke
fosa Rosenmuller dan orifisium tuba eustachius.

C) Tonsil Lingual
Tonsil lingual terletak di dasar lidah dan dibagi menjadi dua oleh ligamentum
glosoepiglotika. Di garis tengah, di sebelah anterior massa ini terdapat foramen
sekum pada apeks, yaitu sudut yang terbentuk oleh papilla sirkumvalata.

Sumber:http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23175/Chapter%2
011.pdf?sequence=3

141. Apa saja yang diperiksa saat memeriksa tonsil?


Besar tonsil, dalam T0, T1, T2, T3 atau T4. Perhatikan apakah terdapat kripti,
detritus, hiperemis, ulserasi, membran atau bercak-bercak perdarahan.
Sumber: Wahidiyat I dan Sastroasmoro S. 2017. Pemeriksaan Klinis pada Bayi
dan Anak. CV Sagung Seto: Jakarta.

142. Bagaimana cara pemeriksaan masing – masing reflek patologis meningen ?


Pemeriksaan Tanda Rangsangan Meningeal
a. Kaku kuduk:
Cara : Pasien tidur telentang tanpa bantal.
Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring,
kemudian kepala ditekukan ( fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.
Selama
penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan
tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk dapat bersifat ringan
atau berat.

b. Brudzinski I:
Cara : Pasien berbaring dalam sikap terlentang, dengan tangan yang ditempatkan
dibawah kepala pasien yang sedang berbaring , tangan pemeriksa yang satu lagi
sebaiknya ditempatkan didada pasien untuk mencegah diangkatnya badan
kemudian kepala pasien difleksikan sehingga dagu menyentuh dada.

c. Kernig :
Pada pemeriksaan ini , pasien yang sedang berbaring difleksikan pahanya pada
persendian panggul sampai membuat sudut 90 derajat. Setelah itu tungkai bawah
diekstensikan pada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari 135 derajat
terhadap paha. Bila teradapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang dari sudut
135 derajat, maka dikatakan kernig sign positif.

d. Brudzinski II:
Cara : Pasien berbaring terlentang. Tungkai yang akan dirangsang difleksikan
pada
sendi lutut, kemudian tungkai atas diekstensikan pada sendi panggul.

Sumber : Repository UNAND

143. Apa definisi tropi ?


suatu putaran; berputar; perubahan sebagai respon suatu rangsangan
Sumber: Kamus saku kedokteran dorland edisi 29, 2015

144. Bagaimana cara pemeriksaan sensibilitas ?


Terdapat 4 macam sensasi somatik yaitu sensasi nyeri, sensasi suhu, sensasi sikap
dan sensasi tekan. Gangguan sensibilitas dapat terjadi karena gangguan pada
reseptor, konduksi saraf, serabut saraf,traktus dan daya persepsi.Pada neonatus sulit
dilakukan yang sering dinilai adalah respon terhadap nyeri dan goresan.Dengan
melihat refleks wthdrawal.
Sumber: https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2016/09/Pemeriksaan-klinis-neurologis.pdf
145. Apa nama alat yang digunakan untuk mengukur SpO2 ?
Oximeter

146. Bagaimana cara kerja alat tersebut ?


Prinsip kerja oksimeter sangat sederhana, pembuluh darah merupakan tempat
dimana oksigen tersalurkan ke area tubuh. Alat ini memancarkan dua buah
gelombang yang dipantulkan, bila hemoglobin yang mengangkut oksigen terlalu
banyak, maka pantulan tersebut akan menjadi lambat seakan tertahan sehingga
dinyatakan sebagai kadar oksigen sehat diatas 95%.
Sumber: https://www.mitrakesehatan.com/oximeter.html diakses pada 31 Agustus
2018

147. Sebutkan kelainan kongenital pada jari tangan !


a. polidaktili :
Polidaktili adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau jari
kaki melebihi normal. Polidaktili dapat terjadi pada kedua jari tangan (kanan dan
kiri) atau salah satu saja
b. sindaktili : adalah kondisi tdk terdapatnya pembentukan inkomplit jeda
diantara dua jari-jari.
c. Brakidaktili : adalah kelainan berupa pertumbuhan jari yang lebih pendek
dari ukuran normal akibat kelainan genetika yang diturunkan dari sebuah gen
dominan. Hal ini berarti, bila salah satu orang tua memiliki gen ini, maka anak
pasti akan mengalami kelainan jari-jari ini.
Sumber: http//:bio.unsoed.ac.id diakses pada 31 Agustus 2018

148. Apa definisi turgor kulit?


Turgor kulit adalah derajat elastisitas kulit.
(Sumber: https://triakoso.wordpress.com/2016/04/27/turgor-kulit/)
149. Apa komplikasi MR ?
Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat suntikan setelah
imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian
ikutan pasca imunisasi yagn serius sangat jarang terjadi.
http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_vaccine_introductio
n.pdf?ua=1

150. Apa saja yang dinilai pada pembesaran hepar ?


Mengukur besar vertikal hati di lakukan pada linea midklavikula kanan. Pertama
kali adalah menentukan letak dari linea midklavikula. Gunakan ketokan ringan
ataupun sedang, dikarenakan jika menggunakan ketokan yang kuat akan
menyamarkan batas dan ukuran hati. Perkusi dimulai setingkat umbilikus di
kuadran kanan bawah (di daerah timpani, tidak pekak). Ketokan perkusi diteruskan
ke atas menuju hati, tetap berada di linea midklavikula kanan. Identifikasi batas
bawah dari hati dengan ditandai dengan perkusi pekak.
Berikutnya, mengidentifikasi batas atas dari hati, tetap pada linea midklavikula
kanan sebagai panduan. Mulai pada puting, akan terdengar perkusi sonor paru dan
selanjutnya diteruskan ke bawah. Pada pasien perempuan, geser perlahan payudara
untuk memastikan bahwa perkusi dimulai di daerah dengan suara perkusi sonor
paru. Batas atas hati ditandai dengan suara perkusi pekak.
Sekarang jarak antara dua titik (yang didapat dari pemeriksaan di atas) diukur
dengan ukuran centimeter. Ukuran tersebut merupakan ukuran besar hati. Ada
pendapat ahli yang menyebutkan dalam menentukan besarnya hati perlu juga
dilakukan perkusi sejajar dengan linea mid sternalis. Ada juga ahli berpendapat,
batas atas hati (yang dijelaskan di atas) masih batas hati relatif, batas hati absolut
(sebenarnya) didapat dengan menginstruksikan pasien menarik dan kemudian
menahan nafas, hati akan terdorong ke bawah oleh diapragma. Pada titik batas atas
hati (yang sebelumnya pekak) akan menjadi sonor kembali, dan perkusi dilanjutkan
kembali ke arah bawah, dan mendapatkan batas atas dengan suara perkusi pekak
dan titk ini yang dianggap batas atas hati absolut.
Sumber: https://dokudok.com/ketrampilan-klinis/pemeriksaan-fisik-hati/
151. Apa saja yang diperiksa pada palpasi abdomen?
Anak yang koperatif dapat diminta untuk menekukkan kakinya dan menarik nafas
dalam agar ototo perut dapat berelaksasi.

Palpasi abdomen dapat dilakukan dengan monomanual atau bimanual. pada palpasi
monomanual biasanya tangan kanan saja sedangkan bimanual dilakukan dengan
dua tangan. tangan kanan pemeriksa diletakan pada permukaan perut dan tangan
kiri pemeriksa agak mengangkat pinggang pasuen agar alat di dalam rongga
abdomen lebih mudah diraba. palpasu dilakukan seluruh jari tangan dimulai dengan
kuadran kiri bawah. dilanjutkan secara sistematis ke kuadran kiri atas lalu ke kana
atas, dan terakhir ke kanan bawah. pada anak yang cukup besar yang dapat
menunjukan lokasi nyeri, palpasu dilakukan pada bagian yang tidak sakit lebih dilu,
bagian yang sakit dipalpasi di akhir. penekanan pada palpasi harus dimulai dengan
ringan atau superdusial dilanjutkan dgn palpasi lebih dalam.

 Ketegangan dinding perut dan nyeri tekan

Terdapatnya tempat nyeri dapat diluhat dari perubahan mimik anak ataupun
perubahan nada tangis pada palpasi. lokasi nyeri ditentukan dengan adanya nyeri
lepas; yakni melihat reaksi pasien bila pemeriksa melepaskannya secara tiba tiba
palpasi dalam daerah yang jauh dari lokasi nyeri yang dicurigai

 palpasi organ intraabdominal

o hati

dipalpasi secara monomanual atau bimanual; palpasi hati lebih banyak dilakukan
dengan ujung jari. untuk melakukan pengujuran besarnya hati digunakan patokan
dua garis yakni:
-garis yang menghubungkan pusat dengan titik potong garis midclavicula kanan
dengan arkus josta

-garis yang menghubungkan pusat dengan prosesus xyphoideus pembesaran hati


dipandang lebih baik dinyatakan dalam cm dari arjus kosta. Selain ukuran hati harus
dicatat konsistensi, tepi,permukaan dan terdapatnya nyeri tekan.

o limpa

cara palpasi limpa mirip dengan palpasi hati dapat dilakukan monomanual dan
bimanual . pada neonatus kinpa masuh teraba 1-2 cm dibawah arkus kosta.

o ginjal

Dalam keadaan normal tidak teraba kecuali pada neonatus. gunjal yang membesar
dapat didaba dengan cara ballotement yang juga digunakan untuk meraba organ
atau massa lain yang terketak retroperitoneal. caranya adalah dengan meletakan
tangan kiri pemeriksa di pisterior tubuh pasuen sedemikian sehingga jari telunjuk
berada di angulus kostoverebralis. kemudian jari telunjuk menekan organ atau
massa ke atas, sementara tangan kanan melakukan palpasi secara dalam dari
anterior dan akan terasa organ atau massa tersebut menyentuh.

o kandung kencing

Pada bayi dan anak kecil kndung kencing yang penuh mungkin dapat diketahui dari
inspeksi palpasi atau perkusi. kadang kandung kencing teriai penuh sampai ke
pusat.

o massa intra abdominal


Dalam melakukan palpasi masalsa intraabdominal selain ukutlran serta letak massa
harus pula dirinci konsistensi , tepi atau konfigurasi, permukaan, pulsasi, fluktuasi,
adanya nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan alat sekitarnya. bila massa
intraabdominal tersebut dicurigai suatu keganasan, maka palpasi harus dilakukan
dengan sangat hati hati, deteksi massa intraabdominal sukar dilakukan
apabilaterdapat asites yang banyak. massa intraabdominal dapat teraba seperti
tumor wilms, kista duktus koledokus, dan hernia inguinalis

152. Apa saja bentuk – bentuk abnormal dari abdomen ?


Perut yang membesar ditemukan pada:
• Orang sangat gemuk –> penimbunan lemak.
• Meteorismus –> penimbunan gas.
• Penimbunan cairan.
• Pembesaran organ.
• Kehamilan.
Perut yang sangat cekung (scapoid), ditemukan pada:
• Gizi buruk (cachexia).
• Dehidrasi
Pembesaran lokal ditemukan pada:
• Vesika urinaria yang penuh.
• Karsinoma lambung.
Kelainan kulit:
• Perubahan warna.
• Benjolan: hemangioma.
• Striae: ungu – merah muda adalah tanda klasik kelebihan adrenokortikal.
• Jaringan parut post operasi.
Posisi umbilikus:
• Posisi pusat (umbilikus) –> hernia umbilikus atau posisi pusat tergeser –>
dorongan organ tubuh.
• Posisi reversi –> peningkatan tekanan abdominal biasanya karena asites
atau masa yang besar.
• Tanda cullen –> umbilikus kebiru-biruan yang disebabkan oleh
hemoperitoneum karena sebab apapun.
Gerakan-gerakan/kontur usus:
Gerakan usus disebut darm steifung, dan kontur usus (darm countur). Keduanya
terlihat pada ileus obstruksi yang berat, dan penyakit Hirschprung.
Sumber:http://timbangrasaclinic.blogspot.com/2011/09/pemeriksaan-fisik-
abdomen.html

153. Apa itu tonus otot ?


Tonus otot adalah kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot. Pada saat keadaan
otot tidak digerakkan otot tersebut memang tidak dalam keadaan fleksi namun
terdapat regangan dalam satuan tertentu antar otot, nah keadaan regangan inilah
yang disebut dengan tonus otot(kontraksi yang terus dipertahankan oleh otot.
Keadaan tonus otot menurun dinamakanhipotoni. Keadaan tonus Otot meningkat
dinamakan hipertoni. Pemeriksaan terhadap tonus ototdapat dilakukan melalui
palpasi (perabaan) dan gerak pasif. Tonus otot disebabkan oleh impuls (potensi
listrik) yang terus dialirkan oleh serabut otot untuk mempertahankan kontraksi.

154. Apa saja yang dihitung pada pemeriksaan darah lengkap ?


 Hematokrit
 Hemoglobin
 Eritrosit
 MCV
 MCH
 MCHC
 Retikulosit
 Leukosit
 Neutrofil
 Eosinofil
 Basofil
 Limfosit
 Monosit
Sumber : Pedoman interpretasi klinik KEMENKES 2011

155. Apa saja yang dihitung pada pemeriksaan darah rutin ?


Pemeriksaan darah rutin meliputi 6 jenis pemeriksaan; yaitu
 Hemoglobin / Haemoglobin (Hb)
 Hematokrit (Ht)
 Leukosit: hitung leukosit (leukocyte count) dan hitung jenis (differential
count)
 Hitung trombosit / platelet count
 Laju endap darah (LED) / erythrocyte sedimentation rate (ESR)
 Hitung eritrosit

156. Bagaimana cara menghitung trombosit dengan mikroskop ?


Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode
secara langsung dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase
kontras dan mikroskop cahaya (Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang
dianjurkan adalah penghitungan dengan mikroskop fase kontras dan otomatis.
Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa mengurangi
subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik.

157. Bagaimana pemeriksaan Hb dengan cara sahli ?


Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
Tujuan :
Untuk menghitung kadar hemoglobin dalam darah

Prinsip Kerja :
Membandingkan warna asam hematin coklat yang telah di rubah dari hemoglobin
dengan asam klorida 0,1N dengan cara membandingkan pada alat standart
hemoglobinometer.
Alat :
Pipet HB sahli
Hemoglbinometer
Batang pengaduk
Tabung pengencer hemometer

Bahan pemeriksaan :
Darah yang telah di beri antikoagulan / EDTA

Reagen :
Aquadest
Asam klorida 0,1N

Cara Kerja :

 masukkan kurang lebih setes asam klorida / HCl 0,1N ke dalam tabung
pengencer hemometer sampai tanda 2
 hisaplah darah yang telah diberi EDTA samapi garis 0,5 tepat
 hapuslah kelebihan darah yang masih menempel pada bagian luar pipet
dengan tissue
 masukkan darah ke dalam pipet dasar tabung (hati – hati jangan sampai
terjadi gelembung udara)
 bilas isi pipet dengan larutan HCl 0,1N yang ada dalam tabung tersebut
 lalu campurkan isi tabung tadi supaya darah dan HCl bersenyawa
 lalu tambahkan tetes demi tetes aquadest sambil di aduk dengan batang
pengaduk hingga warna sama dengan dengan warna standart pada alat
hemoglobinometer
 kemudian baca kadar hemoglobin yang tertera pada tabung pengencer
tersebut

Angka Normal :
laki – laki dewasa : 13,0 – 16,5 g/dL
wanita dewasa : 11,5 – 16,5 g/dL
wanita hamil : 11,0 – 16,5 g/dL
balita : 122,0 -14,0 g/dL
bayi : 13,5 – 19,5 g/dL

158. Apa perbedaan pertumbuhan pada laki – laki dan perempuan ?


Pada perempuan akselerasi pertumbuhan terjadi lebih dahulu dari pada laki-
laki, dan akselerasi itu tidak terlalu besar pada perempuan dibandingkan dengan
akselerasi pertumbuhan laki -laki. Lalu berhentinya pertumbuhan badan perempuan
pun lebih cepat. Akibatnya perempuan secara umum lebih kecil daripada laki-laki.
Lebih jauh lagi, karena perempuan berhenti bertumbuh lebih cepat daripada laki-
laki, maka perempuan lebih terlihat infantil dibanding laki-laki. Infantil artinya
mempunyai morfologi yang lebih menyerupai anak -anak, atau “imut” (cute), yang
terlihat jelas pada bagian wajahnya, baik pada manusia hidup maupun pada
tengkorak. Anak laki -laki pada umumnya mempunyai tubuh yang lebih berat dan
berlemak sampai umur 11 tahun, dan kemudian ketebalan lemak itu mulai menurun
dan digantikan oleh massa otot dan tulang. Karenanya, berat badan kedua jenis
kelamin berbeda secara signifikan pada hampir semua kelompok umur, kecuali
pada umur 12 dan 13 tahun di mana perempuan mengalami growth spurt.
Ukuran lebar yang diwakili oleh lebar bahu dan lebar panggul mengalami
perbedaan yang bermakna pada sebagian besar kelompok umur, tetapi dengan pola
yang berbeda. Lebar bahu yang sering menjadi penanda maskulinitas (“dada yang
bidang”), mengalami kebermaknaan perbedaan (dengan rata -rata lebih besar pada
laki -laki) sejak umur 13 tahun. Bahkan pada umur 8 dan 10 tahun telah terjadi
perbedaan yang bermakna antara lebar bahu laki-laki dan perempuan.
Lebar panggul, yang merupakan salah satu komponen penentu untuk
mengkontribusi terhadap ukuran tubuh (perawakan) secara keseluruhan, didapati
berbeda secara bermakna antara umur 7, 8, 9, 10 tahun, dan 17 serta 18 tahun.
Ukuran lingkar yang diwakili oleh lebar lengan dan lebar dada memberikan hasil
yang berbeda secara bermakna pada banyak kelompok umur, dengan pola yang
sedikit berbeda pula. Lingkar dada menghasilkan perbedaan yang bermakna pada
umur lebih dini dari pada lingkar lengan. Lingkar lengan mempunyai perbedaan
yang bermakna pada umur 8, 9, 10, 11, dan kemudian 17 dan 19. Lingkar dada
mempunyai perbedaan yang bermakna pada umur 7, 8, 9, 10, 15, 16, 17, 18, dan
19.
Perbedaan antara laki –laki dan perempuan yang disebabkan oleh hormon
seksual mulai terjadi. Dimorfisme seksual yang disebabkan oleh hormon seksual
nampak sangat jelas pada variabel tinggi badan, tebal lemak dan lebar bahu.
Perbedaan yang signifikan dimulai pada umur 13 tahun pada lebar bahu dan tebal
lemak, dan umur 14 tahun pada tinggi badan. Karenanya diperkirakan hormon
seksual telah memberikan pengaruhnya sebelum umur 13 tahun.
Sebaiknya pemberian pengetahuan mengenai perbedaan antara laki -laki dan
perempuan dalam hal morfologi tubuh dan fungsinya dimulai pada umur lebih
lambat pada anak laki-laki. Umur 12 tahun adalah saat yang lebih tepat, karena
mereka mulai merasakan perubahan pada tubuhnya, dikarenakan telah mulai terjadi
growth spurt. Ketertarikan pada seksual juga meningkat pada umur -umur ini
(Haroian, 1980 dalam Hall, 2000).
Sumber : (journal.unair.ac.id/filerPDF/)

159. Sebutkan kelainan kongenital yang diakibatkan oleh toxoplasma !


Seorang anak dengan infeksi toxoplasma kongenital dapat muncul dengan satu dari
empat pola yang dikenal dengan: (1) penyakit neonatus simptomatik; (2) penyakit
simptomatik yang timbul pada bulan pertama kehidupan; (3) sekuele atau relaps;
dan (4) infeksi subklinis. Kebanyakan anak dengan toxoplasmosis kongenital tidak
menunjukkan gejala atau kelainan yang nyata pada waktu lahir.

160. Apa saja yang dinilai segera pada bayi baru lahir dalam waktu kurang dari 5
detik?
Nilai APGAR Interpretasi
7-10 Kondisi bayi baik
4-6 Kondisi bayi mengalami asfiksia sedang
0-3 Kondisi bayi mengalami asfiksia berat

161. Definisi APGAR score?


APGAR score adalah suatau metode sederhana yang digunakan untuk menilai
keadaan umum bayi sesaat setelah lahir . Penilaian ini perlu untuk mengetahui
apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah frekuensi jantung
(Heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus otot (muscle tone), warna kulit
(colour) dan reaksi terhadap rangsang (respon to stimuli) yaitu dengan
memasukkam kateter ke lubang hidung setelah jalan nafas dibersihkan.

(Sumber: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-lailinurul-
6039-2-babii.pdf, diakses pada tanggal 29 Agustus 2018).
162. Bagaimana cara melakukan resusitasi pada bayi yang baru lahir ?

163. Kelainan kongenital pada anus !


Atresia Ani

164. Jelaskan definisi kelainan kongenital pada anus !


Atresia Ani / Atresia Rekti adalah ketiadaan atau tertutupnya rectal secara
congenital .Suatu perineum tanpa apertura anal diuraikan sebagai inperforata.
165. Patofisiologi kelainan kongenital pada rectum !
Atresia ani atau anus imperforate dapat disebabkan karena :
* Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara
komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari tonjolan
embrioni.
* Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur, sehingga bayi
lahir tanpa lubang dubur
* Gangguan organogenesis dalam kandungan penyebab atresia ani, karena ada
kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau tiga
bulan
* Berkaitan dengan sindrom down
* Atresia ani adalah suatu kelainan bawaan
Atresia ani yang terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada
kehidupan embrional. Manifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan adanya
fistula. Obstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen, sekuestrasi cairan, muntah
dengan segala akibatnya. Apabila urin mengalir melalui fistel menuju rektum, maka
urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidosis hiperchloremia, sebaliknya fese
mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. Pada keadaan ini
biasanya akan terbentuk fistula antara rectum dengan organ sekitarnya.
Atresia Ani ini mempunyai 3 macam letak, yaitu :
a. Tinggi (supralevator) yaitu, rektum berakhir di atas M.Levator ani
(m.puborektalis) dengan jarak antara ujung buntu rectum dengan kulit perineum >1
cm. letak supralevator biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau
saluran genital
b. Intermediate. Dimana kelainan ini mempunyai ciri rectum terletak pada
m.levator ani tapi tidak menembusnya
c. Rendah yaitu, rectum berakhir di bawah m.levator ani sehingga jarak antara
kulit dan ujung rectum paling jauh 1 cm.
Pada wanita 90% dengan fistula ke vagina (rektovagina) atau perineum
(rektovestibuler). Pada laki2 biasanya letak tinggi , umumnya fistula menuju ke
vesika urinaria atau ke prostate. (rektovesika) . pada letak rendah fistula menuju ke
urethra (rektourethralis).

166. Sebutkan kelainan kongenital pada vertebra!


• Skoliosis
Orang dengan skoliosis mempunyai tulang belakang yang melengkung ke samping.
Lengkungan tulang bisa berbentuk seperti huruf S atau C. Sudut kelengkungan pada
skoliosis bisa terjadi dalam rentang kecil sampai besar. Tapi, jika kelengkungan
sudah mencapai lebih dari 10 derajat, maka ini sudah dianggap sebagai skoliosis.
Orang dengan skoliosis bisa dilihat dari bahu atau pinggulnya yang tidak rata.
Skoliosis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
• Genetik dari keluarga
• Kelainan pada perkembangan tulang belakang saat di rahim (skoliosis
kongenital)
• Cedera
• Infeksi
• Cacat lahir
• Distrofi otot
• Cerebral palsy
• Marfan syndrome
• Down syndrome
• Fungsional, seperti salah satu kaki lebih panjang atau kejang otot
• Kifosis
Kelengkungan yang terjadi pada punggung atas (lebih dari 50 derajat) dinamakan
dengan kifosis. Orang dengan kifosis terlihat dari postur tubuhnya yang
membungkuk. Kifosis paling sering terjadi pada wanita yang sudah tua, ini
berhubungan dengan usia dan osteoporosis.

Beberapa hal yang bisa menyebabkan kifosis adalah:


• Postur tubuh yang buruk
• Radang sendi
• Osteoporosis
• Spina bifida, cacat lahir di mana terbentuk celah pada tulang belakang bayi
• Penyakit Scheuermann, kondisi yang menyebabkan tulang punggung atas
terangkat, seperti punuk
• Infeksi tulang belakang
• Tumor pada tulang belakang
• Perkembangan tulang punggung yang tidak normal selama masa kehamilan
(kifosis kongenital)

• Lordosis
Lordosis terjadi jika tulang belakang pada punggung bawah melengkung ke depan
secara berlebihan. Normalnya, tulang pada punggung bawah memang melengkung,
tapi jika lengkungan terlalu masuk ke dalam, ini disebut dengan lordosis. Lordosis
dapat memengaruhi punggung bawah dan leher Anda.

Lordosis bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:


• Achondroplasia, di mana tulang tumbuh tidak normal karena mutasi
genetik, sehingga akan menghasilkan perawakan tubuh yang pendek
• Spondylolisthesis, di mana tulang belakang tergelincir ke depan, sehingga
menyebabkan kelengkungan
• Osteoporosis
• Distrofi otot
• Obesitas
• Diskitis, peradangan pada ruang di antara tulang belakang
(https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/berbagai-kelainan-tulang-
belakang/)

167. Jumlah tulang belakang pada manusia?


1. Tulang leher/osteon servikalis (7 buah)

2. Tulang punggung/osteon torakalis (12 buah)


3. Tulang pinggang/osteon lumbalis (5 buah)

4. Tulang kelangkang/osteon sarkum (5 buah)

5. Tulang ekor/osteon coccigialis (4 buah)

168. Cara hitung kebutuhan kalori?


1. Tentukan berat badan ideal (BB)
Langkah awal yang harus diketahui adalah tinggi badan (TB) yang Anda miliki
saat ini. Berat badan (BB) ideal bisa diperhitungkan dengan cara: BB Ideal =
0,9 x (TB-100). H
2. Hitung kebutuhan basal (KB) Kebutuhan basal (KB) adalah kebutuhan minimal
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan saat tidur atau istirahat.
3. Aktivitas fisik (AF) Rata-rata semua orang pasti memiliki aktivitas masing-
masing. Asupan kalori tubuh ini juga dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan.
Secara umum ada tiga kategori aktivitas fisik yang dilakukan yaitu ringan,
sedang, dan berat. Aktivitas fisik ini dihitung dari total kebutuhan basal.
Aktivitas ringan (10-20 persen), aktivitas sedang (20-30 persen) dan aktivitas
berat (40-50 persen)
4. Koreksi usia (KU) Usia juga akan mempengaruhi kebutuhan kalori seseorang.
Semakin bertambahnya usia, maka kebutuhan kalori dan asupan makanannya
pun semakin sedikit.
169. Sebutkan macam – macam bentuk feses !

170. Sebutkan parasit – parasit yang bisa terdapat pada tinja !


Jenis parasit yang dapat menyebabkan diare adalahprotozoa (Giardia lamblia,
Cryptosporidium sp., Isosporabelli, Sarcocystis sp., Entamoeba histolytica,
NonpathogenicAmoeba, Balantidium coli), cacing (Strongyloidesstercoralis,
Capillaria philippinensis, Trichinella spiralis, Trichostrongylus orientalis,
Trematoda, Trichuris trichiura),dan jamur (Candida sp., Aspergillus sp.,
Zygomycosis sp).
Sumber : Sari Pediatri, Vol. 4, No. 4, Maret 2003

171. Sebutkan kelainan kongenital pada leher !


Tortikalis
(Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak Edisi ke-3, 2014)

172. Sebutkan tingkatan gizi dan definisinya masing – masing !


a. Gizi lebih
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan
menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas
b. Gizi baik
Gizi baik adalah gizi yang seimbang. Gizi seimbang adalah makanan yang
dikonsumsi oleh individu sehari-hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5
kelompok zat gizi dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan
(Dirjen BKM, 2002). Sekjen Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI)
Dr. dr. Saptawati Bardosono (2009) memberikan 10 tanda umum gizi baik, yaitu:
1) Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi. Tubuh dengan asupan gizi
baik akan mempunyai tulang dan otot yang sehat dan kuat karena konsumsi protein
dan kalsiumnya cukup. Jika kebutuhan protein dan kalsium terpenuhi maka massa
tubuh akan bertambah dan tubuh akan bertambah tinggi.
2) Postur tubuh tegap dan otot padat. Tubuh yang memiliki massa otot yang padat
dan tegap berarti tidak kekurangan protein dan kalsium. Mengonsumsi susu dapat
membantu mencapai postur ideal.
3) Rambut berkilau dan kuat. Protein dari daging, ayam, ikan dan kacang-kacangan
dapat membuat rambut menjadi lebih sehat dan kuat.
4) Kulit dan kuku bersih dan tidak pucat. Kulit dan kuku bersih menandakan asupan
vitamin A, C, E dan mineral terpenuhi.
5) Wajah ceria, mata bening dan bibir segar. Mata yang sehat dan bening didapat
dari konsumsi vitamin A dan C seperti tomat dan wortel. Bibir segar didapat dari
vitamin B, C dan E seperti yang terdapat dalam wortel, kentang, udang, mangga,
jeruk.
6) Gigi bersih dan gusi merah muda. Gigi dan gusi sehat dibutuhkan untuk
membantu menceerna makanan dengan baik. Untuk itu, asupan kalsium dan
vitamin B pun diperlukan.
7) Nafsu makan baik dan buang air besar teratur. Nafsu makan baik dilihat dari
intensitas anak makan, idealnya yaitu 3 kali sehari. Buang air besar pun harusnya
setiap hari agar sisa makanan dalam usus besat tidak menjadi racun bagi tubuh yang
dapat mengganggu nafsu makan.
8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur.
9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10) Tidur nyenyak
c. Gizi kurang
Menurut Moehji, S (2003:15) Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi
seperti protein, karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
d. Gizi buruk
Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan
energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama. Anak disebut gizi
buruk apabila berat badan dibanding umur tidak sesuai (selama 3 bulan berturut-
turut tidak naik) dan tidak disertai tanda-tanda bahaya.
Sumber: http://eprints.uny.ac.id/7718/3/BAB%202%20-%2008603141021.pdf

173. Apa perbedaan ASI dan PASI ?


I. ASI (Air Susu Ibu)
Air Susu Ibu (ASI) adalah yang terbaik! Menyusui adalah cara alamiah untuk
memberikan kebutuhan makanan kepada bayi baru lahir. Dalam beberapa aspek,
menyusui bayi adalah hal yang paling ideal baik bagi ibu maupun bayinya. ASI
mudah dicerna oleh bayi. ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi
terhadap infeksi dan alergi. Bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang menderita
sakit dan sedikit mengalami gangguan gizi dibandingkan bayi yang mendapatkan
makanan lain.

II. PASI (Pengganti ASI)


Pengganti ASI / susu formula dibuat dari susu sapi yang susunan nutriennya
(kandungan zat gizinya) sudah diubah sehingga sesuai dengan kebutuhan bayi
selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Terdapat bermacam-macam
jenis susu formula bayi dan mintalah nasehat kepada dokter jenis yang terbaik
untuk bayi anda.

174. Kolostrum adalah ?


Kolostrum berupa cairan kental berwarna kekuningan serta konsentrasinya agak
kasar sebab mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel. Kolostrum merupakan
zat penting yang tak bisa tergantikan, meskipun komposisi dari kolostrum ini selalu
berubah dari hari ke hari. Untuk itu para ibu yang menyusui juga perlu
memperhatikan akan pemenuhan kebutuhan Gizi Ibu Hamil sehingga nantinya siap
untuk memberikan air susunya kepada bayinya tercinta ketika tiba masa menyusui
setelah proses melahirkan selesai.
(Sumber: http://portalkesehatanku.blogspot.com/2013/11/asi-eksklusif-dan-
kandungan-kolostrum.html, diakses pada tanggal 30 Agustus 2018)

175. Bila pasien datang dengan dada berdebar – debar, apa saja yang ditanyakan ?
Informasi yang secara umum perlu kita gali adalah kapan pertama kali
pasien merasa berdebar-debar. Apakah keluhan dirasakan terus-menerus atau
kumat-kumatan. Penting untuk menggali durasi keluhan, faktor prncetus, faktor
yang memperberat/memperingan, gejala penyerta, riwayat/keadaan psikososial,
riwayat penyakit jantung dalam keluarga (termasuk riwayat meninggal mendadak),
laju irama jantung (cepat-lambat), derajat keteraturan (reguler-ireguler). Riwayat
peyakit lain yang berhubungan disritmia (diabetes, hipertensi, tiroid dan gangguan
elektrolit) juga perlu ditanyakan.
Pasien dapat diedukasi untuk mengukur frekuensi dan mencatat pola denyut
nadinya sendiri dalam satu menit, ketika keluhan berdebar-debar muncul. Pasien
diharapkan bisa menjelaskan keluhan palitasinya, apakah terasa kuat (pounding),
bergetar (fluttering), meloncat-loncat (flapping) atau ada yang terlewat (skipping).

176. Apa pengertian peristaltik usus ?


Peristaltik : adalah gerakan yang terjadi pada otot-otot pada saluran pencernaan
yang menimbulkan gerakan semacam gelombang sehingga menimbulkan efek
menyedot/menelan makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan.
(Sumber: https://www.scribd.com/doc/314827419/BISING-USUS)

177. Apa perbedaan antara konstipasi dan obstipasi ?


obstipasi dibedakan dari konstipasi berdasarkanpenyebabnya. konstipasi
disebabkan selain dari obstruksiintestinal sedangkan obstipasi karena adanya
obstruksiintestinal. Gejala obstipasi berupa pengeluaran feses yangkeras dalam
jangka waktu tiap 3-5 hari, kadang disertaiadanya perasaan perut penuh akibat
adanya feses atau gasdalam perut.
https://www.scribd.com/doc/225913532/Perbedaan-Konstipasi-Dan-Obstipasi

178. Apa saja tanda – tanda vital yang harus di observasi pada diare ?
Pada diare, pengkajian fisik meliputi system yang berhubungan dengan cairan dan
elektrolit, seperti system integument (status turgor kulit dan edema), system
kardiovaskular (adanya distensi vena jugularis, tekanan darah, dan bunyi jantung),
system penglihatan (kondisi dan cairan mata), system neurologi (gangguan
sensorik/motoric, status kesadaran, dan adanya reflex), dan system gastrointestinal
(keadaan mukosa mulut, lidah, dan bising usus).

179. Riwayat kehamilan apa saja yang ditanya?


Keluhan yang dialami selama kehamilan:Misalnya nausea (mual), muntah,
frekwensi kencing, nyeri kepala, keputihan, oedema, konstipasi, perdarahan,nyeri
abdomen, dan lain-lain. Gerakan janin pertama kali :Ditanyakan untuk mengetahui
gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu pada umur kehamilan berapa
bulan/minggu dan mengetahui masalah yang mungkin terjadi pada janin yang
dikandung. Ditanyakan untuk mengetahui usia kehamilan saat ini, HPHT, gerakan
janin, tanda bahaya dan penyulit, imunisasi, obat seperti penambah darah, dan
kekhawatiran khusus.
https://ayattihasanal.wordpress.com/2014/05/10/anamnesa-ibu-hamil/

180. Apa bahasa kedokteran dagu ?

181. Apa bahasa kedokteran lengan atas ?


Humerus

182. Apa bahasa kedokteran pergelangan kaki ?


Pergelangan kaki terbentuk dari 3 persendian yaitu articulation talocruralis,
articulatio subtalaris dan articulatio tibiofibularis distal.
http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=14356
183. Apa saja bahasa kedokteran langit – langit mulut ?
Palatum (langit – langit )
Palatum terbagi menjadi 2, yaitu :
1.Palatum durum (palatum keras), tersusun atas tajuk – tajuk palatum dari sebelah
depan tulang maksilaris.
2.Palatum mole (palatum lunak), terletak di belakang yangmerupakan lipatan
yang menggantung yang dapat bergerak,dan terdiri dari jaringan fibrosa dan
selaput lendir.
Sumber : http://www.academia.edu/16595273/Anatomi_mulut

184. Apa bahasa kedokteran rongga dada ?


Mediastinum

185. Apa bahasa kedokteran rongga perut ?


Cavum abdomen

186. Apa bahasa kedokteran tali pusar ?


Umbilikal

187. Apa bahasa kedokteran sendi bahu ?


Articulatio humeri

188. Apa bahasa kedokteran sendi lutut ?


Articulatio genu

189. Apa saja nama tulang-tulang yang membentuk sendi lutut?


Sendi lutut dibentuk oleh tulang-tulang sebagai berikut:
 Os. Femur
 Os. Patella
 Os. Tibia
 Os. Fibula
Sumber: Atlas Anatomi Manusia Sobotta

190. Sebutkan tulang – tulang yang menyusun telapak tangan !


Os lunatum, os scaphoideum, os trapezium, os triquetrum, os pisiforme, os
hamatum, os trapezoideum, os capitatum, os metacarpal, os sesamoid.

191. Sebutkan tulang – tulang yang menyusun telapak kaki !


Calcaneus, os cuboideum, os naviculare, os cuneiforme mediale, os cuneiforme
intermedium, os cuneiforme lateral, metatarsal.

192. Sebutkan bagian – bagian telinga !


elix, scapha, fossa triangularis, antihelix, concha, auricular lobularis, tragus, meatus
akustikus eksternus, membran timpani, maleus, incus, stapes, canalis
semisircularis, cochlea, nervus vestibularis, tuba eustachius.
Sumber: sobotta

193. Sebutkan bagian hidung !


Concha nasalis superior, concha nasalis media, concha nasalis inferior, meatus
nasal superior, meatus nasal media, meatus nasal inferior, nares anterior,
vestibulum nasi, septum nasi, dorsum nasi, ala nasi.
Sumber: sobotta

194. Apa saja yang ditanya riwayat makan?


Jawaban:
- pola dan kebiasaan makanan
- jumlah asupan makanan
- jenis makanan yang masuk
- cara pengolahan makanan
- makanan yang tidak bias di konsumsi
https://www.slideshare.net/Dessycis/konseling-gizi-perencanaan
195. Kegunaan pemeriksaan apus darah tepi ?
Guna pemeriksaan apusan darah:
1. Evaluasi morfologi dari sel darah tepi (eritrosit, trombosit, dan leukosit)
2. Memperkirakan jumlah leukosit dan trombosit
3. Identifikasi parasit (misal : malaria. Microfilaria, dan Trypanosoma).
Sumber : http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=12611

196. Apa saja yang dilihat dari pemeriksaan apus darah tepi ?
Pemeriksaan hematologi yang terpenting adalah pemeriksaan hitung jenis leukosit
disertai dengan penilaian morfologi sel darah yang dapat diketahui dengan
pemeriksaan gambaran darah tepi. Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat menilai
kelainan bentuk dari eritrosit, leukosit dan trombosit yang dapat menimbulkan
kelainan secara hematologi
Sumber : Kemenkes RI

197. Apa yang diharapkan ditemukan pada kasus ini apabila terdapat anemia defisiensi
besi pada pemeriksaan apus darah tepi ?
- Ukuran eritrosit berbeda-beda, cenderung lebih kecil dari normal
(mikrositik)
- Pencil cells
Sumber: https://patologiklinik.com/2010/11/24/hapusan-anemia-defisiensi-fe/
diakses pada 6 september 2018

198. Apa arti sutura ?


sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya ditemukan
pada tulang tengkorak
Sumber: https://brainly.co.id/tugas/3464394

199. Apa itu imunisasi Hib ?


Imunisasi Haemophilus influenzae type b (Hib) dan penyakit kelompok
meningokokus
Sumber : https://www2.health.vic.gov.au/Api/downloadmedia/%7B3490860A-
DF96-45A3-9475-A5ED7A8CE641%7D

200. Apa efek samping imunisasi Hib ?


Efek samping umumnya ringan dan jauh kurang sering daripada komplikasi
penyakitnya. Efek samping dapat timbul satu sampai
dua hari sesudah vaksinasi dan dapat termasuk:
• rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan pada tempat suntikan
• kadang-kadang, benjolan pada tempat suntikan (bintil) yang berlangsung
beberapa minggu-perawatan tidak diperlukan
• suhu-badan derajat rendah (demam)
• kehilangan nafsu makan
• gelisah, rongseng, engak, mengantuk, atau tngkah-laku capai dalam anak-anak.

Sumber : https://www2.health.vic.gov.au/Api/downloadmedia/%7B3490860A-
DF96-45A3-9475-A5ED7A8CE641%7D

201. Apa efek samping imunisasi DPT ?


Efek samping pemberian imunisasi DPT amat bervariasi, dari reaksi lokal yang
ringan sampai dengan reaksi sitemik yang berat, dan telah dilaporkan bahwa
kemungkinan untuk timbulnya efek samping pada pemberian vaksin DP(a)T lebih
rendah dibandingkan pada pemberian vaksin DPT biasa. Efek samping yang dapat
timbul antara lain: Reaksi lokal di tempat penyuntikan, berupa kemerahan,
bengkak, serta nyeri Demam tinggi lebih dari 38,5 derajat Celsius Rewel dan
menangis dengan nada tinggi Kejang demam pernah dilaporkan yaitu sebanyak
0,008 % Reaksi alergi sistemik (menyeluruh)
Sumber: https://mediskus.com/dasar/imunisasi-dpt

202. Apa efek samping imunisasi polio ?


Efek samping vaksin polio yang paling umum adalah demam dan kehilangan nafsu
makan, sedangkan efek samping yang sangat jarang terjadi adalah reaksi alergi
berupa gatal, kulit kemerahan, wajah membengkak hingga susah bernapas atau
menelan.
Sumber : https://meetdoctor.com/article/imunisasi-polio-manfaat-jadwal-
pemberian-dan-efek-samping

Anda mungkin juga menyukai