BAKTERIOLOGI KLINIK
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah
ini kami membahas mengenai “Escherichia coli”
Makalah ini dibuat dengan berbagai sumber kajian dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri merupakan salah satu organism uniseluler berukuran kecil yang terdapat
hampir diseluruh ekosistem. Bakteri berfungsi untuk mendegradasi dan mendaur ulang
unsur atau elemen esensial, sehingga menjadi salah satu organism utama dalam suatu
ekosistem.
Perbedaan kelas dari bakteri Escherichia coli tersebut di atas dipengaruhi oleh
penyebaran protein yang terdapat pada selnya. Secara umum bakteri E.coli terdiri dari
45% lipid dan 55% protein. Escherichia coli ialah bakteri yang berbentuk batang
pendek (Basil)
tergolong dalam Gram negatif dan hidup dalam saluran pencernaan atau usus baik
pada hewan dan manusia. Escherichia coli yang mencemari bahan makanan berasal dari
tinja manusia, sehingga keberadaannya pada bahan akanan atau ikan segar menunjukkan
adanya ancaman kesehatan pada konsumen (manusia), sebab dapat diartikan bahwa
bahan makanan telah tercemar oleh tinja manusia. Oleh karena itu maka, Escherichia
coli dipakai sebagai indikator cemaran yang berbahaya bagi manusia dan hewan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah definisi, Klasifikasi ilmiah, Morfologi,dan Fisiologi pada
Echerichia coli dan vibrio ?
Seperti apa sajakah jenis-jenis E.coli berdasarkan infeksinya?
Penyakit-penyakit apa saja yang dapat disebabkan E.coli dan vibrio?
C. Tujuan
Untuk memahami penyakit yang ditimbulkan Escherichia coli
Agar dapat mencegah penularan dan penyebaran Escherichia coli
3
BAB II
PEMBAHASAN
E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa
oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, didalam kondisi ini bakteri
tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa organik sebagai media tumbuhnya
Vibrio adalah genus bakteri Gram-negatif yang umumnya hidup di lingkungan laut,
terutama di perairan hangat. Beberapa spesies Vibrio dapat menyebabkan infeksi
gastrointestinal pada manusia. Vibrio cholerae adalah penyebab cholera, suatu penyakit yang
ditandai oleh diare berat yang dapat mengakibatkan dehidrasi dan kematian jika tidak
ditangani dengan cepat. Penularan terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi oleh kotoran yang mengandung bakteri ini. Vibrio parahaemolyticus Bakteri
ini menyebabkan gastroenteritis, yang ditandai oleh diare, muntah, dan demam. Vibrio
parahaemolyticus umumnya dikaitkan dengan konsumsi makanan laut mentah atau kurang
matang, seperti tiram.
4
Pergerakan bakteri ini motil, dan peritrikus. Ada yang bersifat aerobik dan fakultatif anaerob.
Escherichia coli merupakan flora normal usus, dan seringkali menyebabkan infeksi.
Kecepatan berkembang biak bakteri ini berada pada interval 20 menit jika faktor media,
derajat keasaman, dan suhu sesuai. Selain tersebar di banyak tempat dan kondisi, bakteri ini
tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim sekalipun. Suhu yang optimalnya adalah 37
oC. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup dalam tubuh manusia dan vertebrata lainnya
(Jawetz dkk, 2008).
Escherichia coli adalah kuman oportunitis yang banyak ditemukan di dalam usus
besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya unik karena dapat menyebabkan infeksi
primer pada usus misalnya diare pada anak dan travelersdiarhea.
Selama bertahun – tahun Escherichia coli dicurigai sebagai salah satu penyebab diare
yang timbul pada manusia khususnya pada anak – anak yang mengakibatkan kematian.
Ada dua macam enterotoksin yang diisolasi dari Eschrichia coli yaitu:
Seperti toksin kolera, toksin LT bekerja merangsang enzim adenil siklase yang
terdapat didalam sel epitel mukosa usus halus menyebabkan peningkatan aktivitas
enzim tersebut dan terjadinya peningkatan permeabilitas sel epitel usus, sehingga
terjadi akumulasi cairan dalam usus dan berakhir dengan diare. Toksin LT seperti juga
toksin kolera bersifat cytopathis terhadap sel tumor adrenal dan sel ovarium Chinese
hamster serta meningkatkan permeabilitas kapiler pada test rabit skin. Kekuatan toksin
LT adalah 100x lebih rendah dbandingkan toksin kolera dalam menimbulkan diare.
Toksin ST adalah asam amino dengan berat molekul 1970 dalton, mempunyai
satu atau lebih ikatan disulfda yang penting untuk mengatur stabilitas pH 7 dan suhu
37oC.
5
Secara alamiah Escherichia coli merupakan salah satu penghuni tubuh.
Penyebaran E. coli dapat terjadi dengan cara kontak langsung ( bersentuhan, berjabatan
tangan dan sebagainya ) kemudian diteruskan melalui mulut, akan tetapi E.coli pun dapat
ditemukan tersebar di alam sekitar kita. Penyebaran secara pasif dapat terjadi melalui
makanan atau minuman.
Di dalam uji analisis air, E. coli merupakan mikroorganisme yang dipakai
sebagai indikator untuk menguji adanya pencemaran air oleh tinja. Di dalam
kehidupan kita E.coli mempunyai peranan yang cukup penting yaitu selain sebagai
penghuni tubuh ( di dalam usus besar) juga E. coli menghasilkan kolisin yang dapat
melindungi saluran pencernaan dari bakteri patogenik. Escherichia coli akan menjadi
patogen bila pindah dari habitatnya yang normal kebagian lain dalam inang, misalnya,
bila E. coli di dalam usus masuk ke dalam saluran kandung kemih kelamin dapat
menyebabkan sistitis, yaitu suatu peradangan pada selaput lendir organ tersebut.
Bakteri berkembang biak bila ada tempat yang memungkinkan untuk melakukan
perkembang biakan. Tempat kolonisasi bakteri di dalam hospes menentukan apakah dapat
menular atau tidak, jika dapat, secara langsung atau tidak langsung. Jadi konsep dapat
menularnya sebuah infeksi tergantung pada tempat hidup mikroba dari sumber pembiakan
sampai tiba dalam hospes barunya. Untuk berpindah tempat mikroba membutuhkan
reservoir. Reservoir terbagi atas 2 yaitu:
6
1. Reservoir Hidup
2. Reservoir Mati
1. Saluran napas
2. Saluran Cerna
Tempat ini merupakan pintu masuk maupun keluar bagi infeksi yang terjadi melalui ;
secara langsung dari manusia ke manusia, melalui tangan yang kotor: secara tidak
langsung melalui kontak tangan dengan benda terkontaminasi feaces secara melalui
makanan dan minuman, dapat juga melalui tanah yang terkontaminasi feaces dan
dengan perantara hewan atau tumbuh – tumbuhan.
4. Melalui Parental
Rule masuknya mikroorganisme biasanya ditular melalui perantara hidup dalam hal
ini arthropoda ( Tambayong J, 2000)
2.9 Patogenesis
Escherichia coli adalah spesies yang paling penting dari genus Escherichia dan
merupakan flora normal yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran kencing, luka,
bakterimia, septisemia dan meningitis serta infeksi gastrointestinal (Gaani A, 2003).
Sehubungan dengan infeksi pada usus dikenal lima jenis Escherichia coli, yaitu:
8
Menganut kecil dan besar epitel usus dalam biofilm
tebal
dan menguraikan enterotoksin sekresi dan
sitotoksin.
EAEC menyebabkan diare dengfan cara menempel
kuat pada permukaan mukosa usus dengan gejala
tinja encer berair, muntah, dehidrasi, dan biasanya sakit pada abdomen.
Pencegahan infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh E. coli dan Vibrio melibatkan
tindakan sanitasi yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan
dimasak dengan baik, dan menghindari konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.
Pengobatan melibatkan rehidrasi yang memadai untuk mengatasi dehidrasi akibat diare berat,
serta penggunaan antibiotik dalam kasus-kasus tertentu.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat hidup tanpa
oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen, didalam kondisi ini bakteri
tersebut aktif.
E. coli dan Vibrio adalah dua contoh mikroorganisme penyebab infeksi gastrointestinal
yang dapat memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Penting untuk memahami cara
penularan dan tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko infeksi.
Upaya kesehatan masyarakat, sanitasi yang baik, dan kesadaran individu dalam
mempersiapkan dan mengolah makanan secara aman akan membantu mengurangi insiden
infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh mikroorganisme ini.
3.2 Saran
Lebih seringlah membaca buku yang menyangkut tentang penyakit yang berkaitan
dengan kesahatn tubuh baik itu penyebabnya, pencegahannya atau cara mengatasinya
Gunakan berbagai sumber media dalam memperdalam ilmu anda sebagai contoh
refrensi ; buku, media internet, ensiklopedia dll.
Makalah ini jadikan sumber refrensi sebab di dapat dari sumber terpercaya dan dapat
dipertanggung jawabkan
10
DAFTAR PUSTAKA
www.nature.com/reviews/micro/nrmicro818.pdf
www.wikipedia.com
www.jtptunimus-gdl-nurwidayat-5221-2-bab2.com
www.healthinsite.net
11