Anda di halaman 1dari 9

BAKTERI ENTEROBACTERIACEAE

(Escherichia Coli, Salmonela dan shigella)

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Iksanti Hilda Filjannah 2314201010015


2. Jayanti Sukma Rizki 2314201010017
3. Mohammad Sihab Sabrowi 2314201010021
4. Noufal Nugraha Ilahi 2314201010025
5. Nur Fauziatul Mardiyah 2314201010027

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDIA HUSADA MADURA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bakteri
Enterobacteriaceae” untuk memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan. Tak lupa juga
sholawat serta salam kepada junjungan nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang-menderang.

Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan yang membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan juga
kami haturkan terimakasih kepada teman-teman kelompok yang antusias serta
meluangkan waktunya untuk menyelesaian makalah ini dengan maksimal.

Kami menyusun makalah ini tidak hanya untuk memenuhi tugas namun kami
juga belajar serta berkerjasama dengan baik sehingga terciptalah makalah kami
dengan hubungan silaturahmi yang baik dan makalah yang maksimal, kami berharap
dengan kami menyusun makalah ini dapat bermanfaat untuk kami dan para pembaca
yang membaca makalah ini.

Bangkalan, 23 Maret 2024


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme. Mikroorganisme memiliki sifat-sifat yanng sederhana,
perkembangannya yang cepat, dan memiliki berbagai vairasi metabolisme.
Mikroorganisme pertama kali ditemukan oleh Anthony Van Leeuwenhoek
(1663-1723).
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran kecil
yang bersel tunggal yang hanya dsapat dilihat menggunakan mikroskop.
Kelompok mikroba antara lain protozoa, alga, jamur, bakteri dan virus.
Bakteri adalah salah satu jenis mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
langsung oleh mata namun harus menggunakan alat yang di seput mikroskop.
Banyak bentuk bakteri dan bermacam-macam antara lain: bulat (coccus),
kapsul (bacilus), ulir atau spiral (spirilum). Ukuran bakteri biasanya hanya
beberapa mikrometer. Bakteri dibedakan menjadi dua berdasarkan struktur
dinding selnya yaitu gram positif dan gram negatif. Genus bakteri gram positif
antara lain, Staphylococcus, Streptococcus, enterococcus, Listeria, Bacillus,
Clostridium, Mycobacterium. Sedangkan bakteri gram negatif antara lain,
Salmonella, Escherichia, Shigela, Neisseria, Pseudomonas, Vibrio,
Treponema.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan bakteri Escherichia coli?.
2. Apa yang dimaksud dengan bakteri Salmonela Shigella?.
3. Bagaimana penularan bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonela
Shigella?.
4. Bagaimana pertahanan tubuh menghadapi bakteri Escherichia coli dan
bakteri Salmonela Shigella?.
5. Apa perbedaan proses bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonela
Shigella berdasarkan agen infeksius?.
6. Bagaimana pencegahan bakteri Escherichia coli dan bakteri Salmonela
Shigella?.
C. Tujuan
Adapun tujuan pembahasan makalah antara lain;
1. Agar mampu mengetahui dan memahami pengertian dari setiap bakteri
penyebab infeksi.
2. Agar mampu mengetahui dan memahami penularan bakteri kepada
manusia.
3. Agar mampu mengetahui dan memahami pertahanan tubuh menghadapi
bakteri.
4. Agar mampu membedakan proses infeksi bakteri.
5. Agar mampu mengetahui dan memahami upaya pencegahan infeksi.
BAB 2
A. Pengertian Escherchia coli
Escherichia coli merupakan kelompok bakteri yang dapat
menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna manusia dan mikroba yang
paling umum digunakan sebagai indikator sanitasi pada makanan yang berasal
dari hewan atau produk hewani. Escherichia coli tumbuh optimum pada suhu
370C dengan pH optimumnya 7 (Arivo dan Annissatussholeh, 2017).
Escherichia coli memiliki suhu maksimum pertumbuhan 40-450C, di atas
suhu tersebut bakteri akan mengalami inaktivasi (Hawa, Susilo, dan Jayasari,
2011). Bakteri Escherichia coli merupakan mikroorganisme indikator yang
dipakai di dalam analisis air untuk menguji adanya pencemaran oleh tinja,
tetapi untuk media penyebarannya tidak selalu melalui air, melainkan melalui
kegiatan tangan ke mulut atau dengan pemindahan pasif melalui makanan
atau minuman (Melliawati, 2012).
Escherichia coli adalah salah satu bakteri usus dan merupakan anggota
mikrobiota usus normal. Bakteri ini biasanya tidak bersifat patogen dan
berperan dalam fungsi normal dan nutrisi di usus. Bakteri menjadi patogen
ketika berada di luar usus, yaitu di lokasi normalnya atau di tempat lain di
mana flora normal jarang ditemukan (Lestari, Noverita dan Permana, 2020).
Bakteri ini menjadi patogen jika jumlahnya meningkat di saluran cerna atau
jika bakteri tersebut berada di luar saluran cerna (Hutasoit, 2020).
Berdasarkan patogenisitasnya, E. coli dibagi menjadi enam jenis:
enterotoksigenik E. coli (ETEC), enteropatogenik E. coli (EPEC),
enterohemoragik E. coli (EHEC), enteroinvasif E. coli (EIEC), enteroagregatif
E. coli (EAEC), dan difusi adheren E. coli (DAEC) (Rahayu, Nurjanah dan
Komalasari, 2018).
Pengelolaan makanan yang tidak hiegenis atau dengan sanitasi
makanan yang buruk dapat menyebabkan makanan tersebut terkontaminasi
oleh mikroorganisme pathogen, seperti Escherichia coli. Bakteri ini dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang sangat merugikan, seperti gangguan
pada pencernaan.Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mayang(2017)pada minuman es teh yang dijual di Candimulya Jombang,
didapatkan hasil 5 sampel positif terkontaminasi bakteri Escherichia coli
dengan indeks MPN 25-1800 sel/100ml. Hal ini menandakan sampel
minuman teh tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dengan bakteri
kontaminan yaitu sampel 1 sampai 9 terkontaminasi bakteri Eschericia
coli, dan pada sampel 5 dan 10 terkontaminasi bakteri lain yang diduga
Salmonella sp. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492
/Menkes /Per/I V/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yaitu
parameter mikrobiologi untuk total bakteri Escherichia coli jumlah per 100
ml sampel kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0.
B. Pengertian salmonela shigella
C. Penularan
Penularan E.Coli
Bakteri E. coli merupakan bagian dari mikrobiota normal saluran pencernaan
yang dapat berpindah dari satu tempat ketempat lainnya, seperti dari tangan ke
mulut atau dengan pemindahan pasif lewat minuman yang terkontaminasi
dengan bakteri tersebut. Berbagai makanan dan minuman yang dikonsumsi
manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari keberadaan bakteri di
dalamnya. Namun, jika makanan dan minuman tersebut diolah secarahigienis,
mungkin bakteri didalmnya masih memiliki batas toleransi untuk dikonsumsi,
terutama bakteri patogen penyebab penyakit. Menurut Standar Nasional
Indonesia (SNI) keberadaan E.coli pada bahan pangan makanan dan minuman
berjumlah 0 (nol) koloni dalam 100 ml air (Elfidasari et al. 2011).
D. Pertahanan tubuh menghadapi bakteri
E. Perbedaan proses
Bakteri E-Coli hidup pada feses binatang ternak seperti ayam. Dalam jumlah
sedikit, ia bisa masuk ke tubuh manusia lewat kontak dengan kotoran tersebut,
baik melalui makanan maupun minuman yang terkontaminasi. Juga bisa
meracuni tubuh lewat sayuran yang tercemar. Mereka yang terkena langsung
akan menderita diare berat. Dari dehidrasi, mual, muntah, bahkan bisa
menyebabkan perdarahan. Sejumlah ahli kesehatan menyarankan agar
masyarakat memperhatikan kebersihan dan sanitasi lingkungan. Air dan
makanan harus dimasak hingga matang sebelum dikonsumsi. Juga dianjurkan
mencuci tangan dengan sabun sebelum makan. Sebab kuman itu hidup di
lingkungan yang kotor, baik di air, alat makanan, maupun makanan yang akan
dilahap. Pakar virologi dan mikrobiologi pada Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Dokter Abu Tholib Aman,
menjelaskan bahwa E-Coli adalah bakteri berbentuk batang. Pada umumnya,
bakteri ini dapat bergerak aktif. Hanya sebagian kecil yang tidak bisa
bergerak. Ia menyebutkan, E-Coliterutama jenis enterohaemorrhagicbisa
menyebabkan gagal ginjal dan merusak dinding pembuluh darah. Ini terjadi
karena bakteri itu memproduksi racun verocytotoxin. Bila memasuki sel
tubuh, racun itu dapat menghentikan sintesis protein pada sel tersebut. Setelah
diserap usus, racun itu masuk ke aliran darah. Di dalam darah, ia merusak sel
endotel yang terletak di dinding pembuluh darah. Pembuluh darah kecil juga
dapat dirusak. Inilah mengapa EColi bisa mengakibatkan penyakti
kardiovaskular. Sedangkan urusannya dengan ginjal terletak pada produksi
sitokin dan cemokin. Racun-racun ini juga dikeluarkan E-Coli. Terjadi
peradangan ginjal yang, antara lain, ditandai dengan penurunan jumlah
trombosit dan kurangnya sel darah merah (anemia hemolitik). Penderita akan
mengalami gagal ginjal akut. Menurut Dokter Abu Tholib, belum ada studi
mengenai kasus E-Coli enterohaemorrhagic yang komplet di Indonesia.
Namun, beberapa tahun lalu, dijumpai pasien yang dikonsultasikan ke bagian
mikrobiologi UGM. Di luar enterohaemorrhagic, ada EColienteropathogenic,
entertoxigenic, enteroinvasive, diffusely adherent, dan enteroaggregative. Dari
enam strain ini, hanya enteropathogenic, enterohaemorrhagic, dan
entetoxigenic yang paling banyak dijumpai.Profesor Harmani Kalim,
kardiolog di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta, juga mengakui
bahwa E-Coli telah dikenal sebagai pencetus serangan jantung. Patogen itu
dapat menimbulkan plak pada pembuluh darah koroner di jantung. Lalu
merusak dinding dan menimbulkan gumpalan-gumpalan di pembuluh darah.
F. Pencegahan bakteri
Agar terhindar dari infeksi dan komplikasinya, maka perlu dilakukan
pencegahan terhadap infeksi bakteri ini. Ada cara yang bisa dilakukan untuk
menghindari infeksi bakteri E. Coli, di antaranya:
1. Mencuci Tangan
Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan bakteri E. coli adalah
dengan rutin mencuci tangan. Terutama, setelah keluar menggunakan kamar
mandi, menyentuh binatang atau bekerja di lingkungan yang banyak binatang,
dan sebelum memasak, menyajikan, ataupun mengonsumsi makanan.
2. Menjaga Kebersihan Makanan
Seperti diketahui, bakteri E. coli sering ditemukan di usus, dan sangat mudah
masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Maka dari itu,
memperhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi merupakan cara terbaik
untuk menghindari serangan bakteri ini.
Selain mencuci tangan sebelum memasak dan sebelum makan, pastikan juga
untuk selalu mencuci sayur, buah, dan bahan makanan lain hingga bersih.
Sebaiknya perhatikan juga kebersihan peralatan masak dan peralatan makan
yang digunakan.
3. Masak dengan Benar
Bakteri E. coli lebih rentan terkandung dalam makanan yang tidak dimasak
dengan benar, misalnya daging sapi. Karena itu, pastikan untuk memasak
jenis makanan ini dengan suhu yang tepat untuk menghilangkan bakteri E.
coli.

Selain itu, menyimpan bahan makanan dengan benar juga bisa membantu
menghindari bakteri E. coli menyerang. Masukkan makanan sisa ke dalam
lemari pendingin alias kulkas agar tidak terjangkit bakteri.
4. Jangan Sembarangan Minum Air
Bakteri E. coli bisa berada di mana saja, termasuk dalam air. Maka dari itu,
hindari sembarangan minum air agar terhindar dari infeksi bakteri. Selain itu,
tidak mengonsumsi susu mentah atau yang tidak dipasteurisasi.

http://jurnal.stikes-aisyiyah-palembang.ac.id/index.php/JAM/article/view/
1187/909

https://repository.universitasalirsyad.ac.id/id/eprint/390/4/BAB
%202.%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf

https://repository.um-surabaya.ac.id/4858/3/bab_2_.pdf

http://repository.unimus.ac.id/1144/3/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai