Anda di halaman 1dari 10

ENTEROBACTER

NUR
HIKMAH
NIM:
1511C203
9
NURAENI
NIM:
1411C200
1
DEFENISI
Enterobacter sp. merupakan salah satu jenis
bakteri yang tergolong dalam family
Enterobactericeae bersama dengan Shigella,
Salmonella, Klebsieell, Proteus, E.coli dan
sebagainya. Habitat umum dari bakteri ini
adalah di usus manusia dan hewan.
BakteriEnterobactermerupakan patogen
nosokomial oportunistik yang menyebabkan lebih
banyak infeksi termasuk sampai dengan
septicemias, pneumonia nosokomial,infeksi
saluran kemih nosokomial,kasus peritonitis
pascaoperasi
KLASIFIKASI

Kingdom : Bakteri

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Famili : Enterobacteriaceae
Spesies : Enterobacter aerogenes, E. amnigenus,
E. asburia, E.cancerogenus, E.cloacae,
E.cowanii, E.dissovens, E.gergoviae, E.
hormaechei, E.intermedius, E.kobei,
nimipressuralis, E.pyrinus, E.sakazaki
MORFOLO
GI
Bentuk seperti batang
Panjang 1,2 - 3,0 m dan lebar 0,6 1,0 m
Ukuran koloni besar-besar pada media MCA
Tidak membentuk spora
Memiliki kapsul sebagai pelindung bakteri
Aerob fakultatif, karena memfermentasi gula
dan laktosa sebagai sumber karbon
Tumbuh suhu 37 C, tidak mampu tumbuh
pada 44,5 C dengan adanya garam empedu
Gram negatif batang
SIFAT
KULTUR
Media Mac Conkay Agar (MCA)
Bakteri Enterobacter dapat tumbuh pada media
MCA dengan ukuran koloni besar-besar, berwarna
putih sampai merah keruh, smooth, cembung dan
berbentuk bulat. Mucoid dalam 2 x 24 jam.
Media Blood Agar Plate (BAP)

Bakteri Enterobacter pada media BAP


membentuk koloni sedang-besar, sedikit cembung,
smooth dan bulat. Koloni berwarna putih sampai
abu-abu. Tidak terbentuk zona disekeliling koloni
yang menandakan tidak terjadi hemolisis
(anhaemolysis)
GAMBAR KOLONI
GEJALA KLINIS

Beberapa gejala infeksiEnterobactertermasuk


bakteremia adalah infeksi saluran pernapasan
bawah, infeksi kulit, infeksi jaringan lunak,
infeksi saluran kemih, ISK, endokarditis,
infeksi intraabdominal, septic arthritis,
osteomyelitis, dan infeksi mata, yang
merupakan patogen oportunistik
DIAGNOSA
LABORATORIUM

pengolahan spesimen

penanaman spesimen

Isolasi dan identifikasi tes biokimiawi, tes


serologik dan tes-tes lain seperti tes lisis
kuman dengan bakteriofaga dan tes terhadap
enterotoksin. Juga dilakukan tes kepekaan
kuman terhadap antibiotika untuk mengetahui
sensitivitas kuman yang merupakan dasar
pengobatan pasien.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung pada sistem organ yang
terlibat. Secara umum, terapi awal pasien
dengan bakteremia mungkin adalah empiris.
Pemilihan agen antimikroba spesifik tergantung
pada pola-pola kerentanan setempat.
Aztreonam dapat digunakan pada pasien yang
alergi terhadap antibiotik beta-laktam.
Kuinolon juga pilihan pengobatan yang efektif
untuk rentan isolat pada pasien, baik alergi
carbapenem atau alergi beta-laktam.
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai