NURAENI 1411C2001
RUSMIYANTI 1411C2009
Toksikologi bahan makanan merupakan ilmu yang
PENGERTIAN mempelajari pengaruh buruk makanan bagi
manusia.
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun
tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
didalamnya adalah bahan tambahan pangan, bahan
baku pangan, dan bahan lain yang sengaja ataupun
tidak disengaja bercampur dengan makanan atau
minuman tersebut.
TOKSIKOLOGI BAHAN MAKANAN
KIMIAWI BIOLOGI
PESTISIDA : pupuk
RACUN : mikroba , LOGAM BERAT : Sulfur oksida,
SINGKONG
BTM virus, dan parasit. Nitrit
JENGKOL
JAMUR
DILARANG
PEWARNA : Rhodamin B
Matanil Yellow
BOLEH PENGAWET : Boraks
Formalin
KEMASAN MAKANAN KALENG : Rusak
Menggembung
ALAMI
1. Singkong
KIMIAWI Sumber :
Varietas singkong jenis Sao Pedro Petro, baik pada umbi maupun daunnya
mengandung glikosida cayanogenik.
Gejala :
Zat ini dapat menghasilkan asam sianida (HCN atau senyawa asam biru
yang bersifat sangat toksik (beracun).
Dosis (DL) :
Umbi dan daun singkong yang mengandung racun dan biasanya berasa
pahit.
Pengobatan :
Perebusan dan perendaman dalam air mengalir dapat mengurangi
kandungan racun yang terkandung karena, sifat dari asam sianida larut di
dalam air.
ALAMI
2. Jengkol
KIMIAWI Sumber :
Keracunan jengkol Yang menyebabkan gejala keracunan ini ialah asam amino
tertentu (asam jengkol) yang dikandungnya.
Gejala:
Gejala keracunan disebabkan oleh tersumbatnya saluran kencing oleh kristal
asam jengkol hingga menimbulkan:
1. Rasa mual dan muntah.
2. Nyeri perut yang sangat dan hilang datang oleh kolik ureter.
3. Merasa sakit jika mencoba buang air kecil.
4. Hematuria, oliguri, anuri.
5. Nafas dan kencingnya berbau jengkol.
Dosis (DL) :
Tidak semua orang yang makan jengkol menderita gejala keracunan.
Sensitifitas terhadap asam jengkol ini merupakan faktor yang menentukan.
P engobatan
Jika gejala ringan: Banyak minum air, berikan bikarbonat natrikus secera oral
ALAMI
3. Jamur
KIMIAWI Sumber :
Keracunan setelah makan jamur yang disebut belakangan ini dapat saja
terjadi. Ada jamur yang mengandung racun amanitin dan muskarin.
G ejala
Racun tersebut bekerja sangat cepat dan menyebabkan
1. Rasa mual
2. Muntah
3. Sakit perut
4. Mengeluarkan banyak ludah dan keringat,
5. Miosis
6. Diplopia
7. Bradikardi sampai konvulsif
8. Manitin dapat menyebabkan disfungsi hepatoseluler dan ginjal.
P engobatan
Pemberian cairan secara oral atau intra vena dapat diberikan secara
intravena antropin sebanyak 0,02 mg/kg.
CEMARAN
KIMIAWI Bahan Tambahan Makanan
Pengawet Yang Dilarang :
1. Formalin
Sumber :
Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air
dengan kadar 30-40 %. Formalin adalah larutan yang tidak
berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin
terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya
ditambahkan metanol hingga 15% sebagai pengawet.
Gejala :
a. Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat :
seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah,
rasa terbakar, sakit perut dan pusing.
b. Kronik : Mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka panjang,
karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh.
Dosis (DL) :
formalin yang boleh masuk ke tubuh dalam bentuk makanan untuk
KIMIAWI orang dewasa adalah 1,5 mg hingga 14 mg per hari. Sementara itu,
berdasarkan hasil uji klinis, dosis toleransi tubuh manusia pada
pemakaian secara terus-menerus (Recommended Dietary Daily
Allowances/RDDA) untuk formalin sebesar 0,2 miligram per kilogram
berat badan.
Pengobatan :
KIMIAWI
2. Boraks
Sumber :
Boraks merupakan suatu kristal lunak yang mengandung unsur boron,
berwarna dan mudah larut dalam air.
Sifat-sifat boraks : berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, larut dalam
air, tidak larut dalam alkohol, memiliki pH 9,5. Boraks adalah senyawa yang
dapat memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang
bagus serta memiliki kekenyalan yang khas.
Gejala :
Mengkonsumsi makanan berboraks dalam jumlah berlebihan akan
menyebabkan gangguan otak, hati, dan ginjal. Dalam jumlah banyak,
boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma,
merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis,
tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
KIMIAWI Dosis (DL) :
Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1
gram / 1 kg pangan.
Pengobatan:
Gejala :
Makanan yang diberi zat pewarna ini biasanya berwarna lebih
terang dan memiliki rasa agak pahit. Kelebihan dosis Rhodamin B
dan MetanilYellow bisa menyebabkan kanker, keracunan, iritasi
paru-paru, mata, tenggorokan, hidung dan usus.
KIMIAWI
Dosis (DL) :
pewarna merah yang masuk kategori Bahan Tambahan Pangan
(BTP) adalah Ponceau 4 R (70 mg/l untuk minuman ringan) dan
merah allura 300 mg/kg makanan.
Pengobatan: