Nama Anggota :
D IV ANALIS KESEHATAN
2018
Rhodamin B
Pengertian rhodamin B dalam dunia perdagangan sering dikenal dengan nama tetra ethyl
rhodamin, rheonine B, D dan Red no. 19, C.I. Basic violet 10, C.I. No. 45170 (Yuliarti,
2007).
Rhodamin B adalah zat warna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau
ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan berwarna merah terang berfluorensi.
Rhodamin B semula digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk
berbagai keperluan seperti sebagai pewarna kertas dan tekstil. Rhodamin B seringkali
disalahgunakan untuk pewarna pangan dan pewarna kosmetik, misalnya sirup, lipstik,
pemerah pipi, dan lain-lain. Pewarna ini terbuat dari dietillaminophenol dan phatalic
anchidria dimana kedua bahan baku ini sangat toksik bagi manusia. Biasanya pewarna ini
digunakan untuk pewarna kertas, wol, dan sutra (Djarismawati, 2004).
Karakteristik Rhodamin B
Zat pewarna berupa kristal-kristal hijau atau serbuk ungu kemerahan, sangat larut dalam air
dengan warna merah kebiruan dan sangat berfluorensi. Rhodamin B dapat menghasilkan
warna yang menarik dengan hasil warna yang dalam dan sangat berpendar jika dilarutkan
dalam air dan etanol (Rohman, 2007).
Penggunaan Rhodamin B
Rhodamin B digunakan sebagai reagen untuk antimony, bismuth, tantalum, thallium, dan
tungsten. Rhodamin B merupakan zat pewarna tekstil, sering digunakan untuk pewarna kapas
wol, kertas, sutera, jerami, kulit, bambu, dan dari bahan warna dasar yang mempunyai warna
terang sehingga banyak digunakan untuk bahan kertas karbon, bolpoin, minyak/oli, cat dan
tinta gambar.
1. Warna kelihatan cerah (kemerahan atau merah terang), sehingga tampak menarik
2. Ada sedikit rasa pahit
3. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
4. Baunya tidak alami sesuai makanannya
Beberapa sifat berbahaya dari rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena
mata, menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat
dari klorin yang berikatan dalam struktur rhodamin B. Penyebab lain senyawa ini begitu
berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang radikal. Senyawa
radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur rhodamin kita ketahui mengandung
klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau memiliki reaktivitas yang
tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena merupakan senyawa yang radikal
akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan dengan senyawa-senyawa
dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker pada manusia (Devianti,
2009).
1. Jika tertelan, dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan .dan menimbulkan gejala
keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
3. Jika terkena mata, dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, oedema pada
kelopak mata.
8. Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis, mata dikedip-
kedipkan sampai dipastikan sisa Rhodamin B sudah tidak ada lagi/bersih, bila perlu hubungi
dokter.
9. Bila tertelan dan terjadi muntah, letakkan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk
mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernafasan.
10. Bila korban tidak sadar, miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi, bila perlu hubungi
dokter.
Bahaya utama terhadap kesehatan pemakaian dalam waktu lama (kronis) dapat menyebabkan
radang kulit dan alergi. Penggunaan rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama akan
dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker (Yuliarti,2007).
1. Pemerintah telah mengatur peredaran bahan berbahaya termasuk Rhodamin B, agar tidak
bocor ke produsen pangan dan tidak disalahgunakan untuk pangan.
2. Pemerintah melakukan pengawasan yang intensif terhadap toko-toko bahan kimia yang
selama ini menjual bahan berbahaya termasuk Rhodamin B untuk produsen pangan dan
pengawasan sebelum dan setelah pangan beredar serta pengawasan disertai penindakan keras
terhadap produsen pangan yang dijumpai menggunakan Rhodamin B untuk pewarna pangan.
3. Pemerintah secara terus menerus melakukan pembinaan terhadap produsen pangan yang
belum mengetahui Rhodamin B untuk pewarna pangan.
Di Jepang bagian selatan ditemukan spesies kepiting (Zosimus aeneus), hewan ini
mengakumulasi dalam jumlah besar saxitoxin. Dan dilaporkan menyebabkan kematian pada
manusia yang mengkonsumsinya. saxitoxin yang bersifat neurotoxin (racun yang menyerang
system saraf). Keracunan ini disebabkan karena mengkonsumsi Kepiting Zosimus aeneus
Jika dilihat dari sifat kimianya, saxitoxin bersifat larut dalam air dan methil alkohol,
sedikit larut dalam ethyl alkohol dan asam asetat tetapi tidak larut dalam pelarut organik.
Saxitoxin dapat dihidrolisis dengan asam, stabil terhadap panas dan tidak rusak dengan
proses pemasakan . Saxitoxin memiliki rumus kimia C10H17N7O3.2HCl.
mekanisme :
cara penanganan:
Pertolongan hanya dapat dilakukan dengan cara menguras isi perut dan memberikan
pernafasan buatan.
Gejala utama dari keracunan saxitoxin adalah kelumpuhan (paralysis) pada otot,selain
otot jantung. Penderita mula-mula akan merasakan kesemutan dan menimbulkan gejala
seperti rasa terbakar pada lidah, bibir, dan mulut yang selanjutnya merambat ke leher, lengan,
dan kaki. Gejala selanjutnya terasa pada ujung jari tangan dan kaki yang nyeri seperti
ditusuk-tusuk, pusing, mual, muntah, dan kejang pada otot perut, kesukaran bernafas dan
akhirnya berhenti bernafas, tetapi jantung masih tetap berdenyut. Kemudian berlanjut
menjadi mati rasa sehingga gerakan menjadi sulit. Dalam kasus yang hebat diikuti oleh
perasaan melayang-layang, mengeluarkan air liur, pusing dan muntah. Toksin memblokir
susunan saraf pusat, menurunkan fungsi pusat pengatur pernafasan dan cardiovasculer di
otak, dan kematian biasanya disebabkan karena kerusakan pada sistem pernafasan. Bila tidak
ditolong maka penderita akan meninggal dalam waktu 24 jam. Pertolongan hanya dapat
dilakukan dengan cara menguras isi perut dan memberikan pernafasan buatan.
BUNGA LILI (BAKUNG)
Bunga Lili Stargazer merupakan bunga yang anggun, cantik, wangi, dan juga
beracun. Khususnya bagi kucing. Bunga lili (bunga bakung) jenis ini, dan keluarga botanis
mereka, termasuk Easter lily, Day lily, Asian lily, dan Tiger lily merupakan pilihan yang
banyak disuka sebagai bunga musim liburan (holiday bouquets) dan merupakan bunga yang
disukai banyak tukang kebun. Apa yang membuat bunga jenis lili ini beracun masih belum
diketahui, tapi diketahui bahwa racun bunga ini larut di dalam air dan mematikan.
Lily of the valley ini dapat membahayakan manusia, jika manusia mengkonsumsi
bunga ini dalam jumlah yang banyak. Jika hanya memakan satu atau dua sajar dari bunga ini,
mungkin tidak berdampak banyak pada kesehatan. Namun jika seseorang mengkonsumsinya
dalam jumlah yang banyak maka dampak yang akan di timbulkan sangatlah membahayakan
bagi tubuh yaitu seseorang akan merasa gatal pada bagian mulut, mual yang sangat luar biasa,
muntah-muntah, diare dan serta akan kram seluruh bagian tubuhnya. Karena di dalam tubuh
Lily of the valley ini mengandung racun yang dapat mematikan jika seseorang memakan
Bungan tersebut, racun yang bernama Convallatoxin, racun yang terdapat di dalam tumbuhan
ini dulu digunakan sebagai keperluan medikasi hati. Kegunaan lain dari bunga Lily of the
valley ini adalah untuk membuat parfum. Yang lebih membahayakan adalah jika bunga ini
dikonsumsi seseorang, racun yang ada di dalam bunga lily of the valley ini dapat
menyebabkan disfungsi jantungdan membuat detak jantung melemah.