Anda di halaman 1dari 16

NAMA KELOMPOK 1 :

1. DILLA SINANSARI (16133530


2. ANISA RISYANTI (16133530
3. ANISA BELLA AMALIA (1613353011)
4. DHEA FRIYUNISA ANANDA (16133530
5. MONAFIA NUR SAKINAH (16133530

DASAR – DASAR QUALITY CONTROL (QC)


Mutu menurut beberapa tokoh
Beberapa tokoh penting telah menelurkan
konsep mutu produk atau jasa, yaitu:
William Edwards
Deming (1900-
1993)
Philip B. Crosby
(1926 –2001)
J.M. Juran (1904-
2008)
William Edwards
Deming (1900-1993)
Mutu ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
atau konsumen.
Philip B. Crosby
(1926 –2001)
Mutu ialah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.

Philip B Crosby mengungkapkan empat Dalil


Mutu sebagai berikut:
a. Definisi mutu adalah kesesuaian dengan
persyaratan.
b. Sistem mutu adalah pencegahan
c. Standar kerja adalah Tanpa Cacat (Zero
Defect).
d. Pengukuran mutu adalah biaya mutu.
J.M. Juran
(1904-2008) Mutu adalah kecocokan penggunaan produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan
kepuasan pelanggan.

1. Perencanaan mutu (quality planning)


J.M. Juran memperkenalkan
tiga proses mencapai mutu 2. Pengendalian mutu (quality control
(trilogy Juran) yaitu : 3. Perbaikan dan peningkatan mutu
(quality Improvement)

Dari ketiga tokoh ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa mutu itu suatu
kebutuhan konsumen, yaitu kepuasan pelanggan sepenuhnya terhadap
suatu produk/ jasa yang dibutuhkan atau mutu merupakan suatu ukuran
yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk/
jasa.
mutu menurut ISO 9000
mutu adalah bentuk keseluruhan dan
karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang
mempunyai kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.

menurut American Society


for Quality Control
mutu adalah gambaran total sifat dari suatu
produk atau jasa pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuannya untuk memberikan
kebutuhan kepuasan.
Hasil pemeriksaan yang dikeluarkan oleh
laboratorium harus memenuhi standar mutu, agar dapat
dipercaya dan memuaskan pelanggan dengan
memperhatikan aspek-aspek teknis seperti ketepatan
(accuracy) dan ketelitian (precision) yang tinggi, serta
didokumentasikan dengan baik sehingga dapat
dipertahankan secara ilmiah.
1. Staff yang qualified
2. Fasilitas yang mencukupi
3. Tersedianya pemeriksaan yang
memadai
4. Tersedianya protokol
pemeriksaan yang baik (SOP)
Untuk mendapatkan mutu 5. Spesimen yang cukup dan
laboratorium yang diharapkan, memenuhi syarat
maka banyak hal yang harus 6. Penanganan dan penyerahan
diperhatikan, seperti: spesimen yang baik
7. Prossesing spesimen yang baik
8. Identifikasi, aliquoting dan
distribusi sampel yang benar
9. Kehandalan hasil pemeriksaan
10. Turn arround time
11. Format pelaporan yang benar
12. Angka rujukan
13. Komunikasi yang baik dengan
pelanggan
Manfaat pemantapan mutu yang
dilakukan adalah :

1. Meningkatkan kualitas laboratorium.


2. Moral tenaga ATLM (kepercayaan diri dalammengeluarkan
hasil pemeriksaan, kesadaran akan usaha yang telah
dilakukan, serta prestice yang diberikan kepadanya).
3.Merupakan suatu metoda pengawasan (kontrol) yang efektif
dilihat dari fungsi manajerial.
4.Melakukan pembuktian apabila terdapat hasil yang
meragukan oleh pengguna (konsumen) laboratorium karena
sering tidak sesuai dengan gejala klinis.
5.Penghematan biaya pasien karena berkurangnya kesalahan
hasil sehingga tidak perlu ada “ duplo “.
adalah salah satu komponen
dalam proses kontrol dan
merupakan elemen utama
dari sistem manajemen
mutu, memonitor proses
QC ( Quality yang berhubungan dengan
Control ) hasil tes serta dapat
mendeteksi adanya
kesalahan yang bersumber
dari :
1. Kesalahan Teknik
2. Kesalahan Non Teknik
Kesalahan Teknik Kesalahan Non Teknik
meliputi: meliputi :
1) Kesalahan
1) Kesalahan acak: pengambilan sampel
hasil pemeriksaan contoh : kesalahan dalam
bervariasi dari persiapan penderita,
nilai seharusnya hemolisis,serumterkena
2) Kesalahan Kesalahan dalam matahari
sistematik : hasil QC 2) Kesalahan penulisan,
pemeriksaan penghitungan hasil.
menjurus kesatu Kesalahan non teknik
arah dapat dihindari
3) Hasil nya selalu dengancara menerapkan
lebih besar atau organisasi yang teratur,
selalu lebih kecil bekerja dengan
dari nilai kesadaran dan
seharusnya. disiplinyang tinggi
QC juga sebagai prosedur manajerial untuk menyesuaikan tahapan-
tahapan dari proses pemeriksaan laboratorium untuk memenuhi standar
tertentu yaitu akurasi dan presisi. Data hasil pemeriksaan bahan kontrol
dianalisis secara statistik dan dipantau untuk menilai keandalan
pemeriksaan. Setiap tes yang dikerjakan di laboratorium harus
mengerjakan bahan kontrol sehingga akurasi dan presisi setiap tes dapat
dipantau dan dijamin validasinya, QC juga memantau proses pemeriksaan
menggunakan teknik statistik untuk mendeteksi, meminimalisasi,
mencegah, memperbaiki penyimpangan yang terjadi selama proses
analisis berlangsung. Statisticaly QC berguna untuk memantau perubahan
yang terjadi pada alat, reagen, kalibrator dan prosedur kerja.
QC meliputi : Program QC yang
baik yaitu:
1. QC reagen ( verifikasi
reagen ), 1. Memantau kinerja
2. QC instrumen ( pemeriksaan dengan
pengecekan fungsi tolok ukur akurasi
instrumen, prosedur dan presisi,
pemelihara 2. Mengindentifikasi
instrumen ), masalah
3. Proses QC ( QC pemeriksaan,
harian, QC periodik ). 3. Menilai keandalan
hasil pemeriksaan.
1. Dapat menjamin mutu
pemeriksaan dengan biaya
minimal ,
2. Prosedur QC dirancang atas
dasar mutu yang diinginkan
dari setiap metode
Tujuan merencanakan pemeriksaan,
prosedur QC adalah : 3. Menggunakan program QC
validator dapat direncanakan
control rules, jumlah
pengukuran bahan kontrol,
kemampuan mendeteksi
kesalahan dan derajat
penolakan palsu suatu
metode pemeriksaan.
Prosedur QC yang tepat dan penerapan yang benar meliputi :

Perhitungan yang tepat untuk mendapatkan


Mean dan SD

Membuat batas kontrol yang tepat,

Menggunakan aturan kontrol yang tepat


(grafik levy jennings dengan penilaian
westgard multirule chart)sehingga dapat
mendeteksi setiap sinyal out of kontrol yang
mewakili kesalahan yang sesungguhnya

Kebutuhan terhadap frekuensi pengukuran


bahan kontrol dengan hasil yang
tepat.Sehingga dalam hal ini pemantauan
kualitas ditikberatkan pada prosedur statistik
yang dilakukan dengan memeriksa sampel
yang konsentrasinya diketahui kemudian
hasilnya dibandingkan dengan nilai target
sampel yang diperiksa.
QA ini lebih ditujukan untuk penilaian terhadap kinerja
Quality Assessement suatu laboratorium. QA adalah suatu kegiatan yg
/Quality Assurance dilakukan oleh institusi tertentu untukmenentukan
(QA) kualitas pelayanan laboratorium. Salah satu kegiatan
yang dilakukan untuk menilai kinerja suatu laboratorium
adalah dengan proficiency test.

Kegiatannya menetapkan bentuk proses pemecahan masalah


untuk mengidentifikasi akar masalah dan mencari
Quality pemecahannya, dengan melakukan quality improment
Improvement ( Q I) penyimpangan akan dapat dicegah dan diperbaiki selama
proses pemeriksaan berlangsung.

Menstandarisasi pemecahan, menetapkan ukuran ukuran


Quality Planning ( untuk menilai kinerja suatu laboratorium serta
QP) mendokumentasikan langkah langkah pemecahan masalah
dan untuk diimplementasikan pada QLP.

Anda mungkin juga menyukai