PENDAHULUAN
gangguan lain. Pada diare terdapat gangguan dari resorpsi, sedangkan selresi
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui efek obat
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui efek obat
dengan parameter frekuensi defekasi, bobot feses dan konsistensi feses pada
TINJAUAN PUSTAKA
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
kandungan air pada feses lebih banyak daripada biasanya (Priyanto &
getah lambung-usus dan motilitas usus meningkat. Menurut teori klasik diare
chymus sangat dipercepat dan masih mengandung banyak air pada saat
1. Diare osmotik : isi usus yang hipertonik menyebabkan air ditarik ke rongga
usus.
2. Diare sekretik : sekresi air dan elektrolit di usus (oleh toksin kuman).
1. Diare akibat virus, misalnya “influenza perut” dan “travelers diarrhoea” yang
disebabkan antara lain oleh rotavirus dan adenovirus. Virus melekat pada
menurun dan sekresi air dan elektrolit memegang peranan. Diare yang
terjadi bertahan terus sampai beberapa hari sesudah virus lenyap dengan
sendirinya, biasanya dalam 3-6 hari. Menurut taksiran 90% dari semua
diare wisatawan disebabkan virus atau kuman E. coli spec (tak ganas).
2. Diare bakterial invasif (bersifat menyerbu) agak sering terjadi, tetapi mulai
gejala hebat, seperti demam tinggi, nyeri kepala dan kejang-kejang. Selain
itu mukosa usus yang telah dirusak mengakibatkan mencret berdarah dan
coli spec, Shigella, Salmonella dan Campyobacter. Diare ini bersifat “self-
limiting”, artinya akan sembuh dengan sendirinya dalam k.l 5 hari tanpa
baru.
3. Diare parasiter akibat protozoa seperti Entamoeba histolytica dan Giardiea
mencret cairan yang intermiten dan bertahan lebih lama dari satu minggu.
enzim laktase.
5. Akibat obat, yaitu digoksin, kinidin, garam-Mg dan litium, sorbitol, beta-
tetrasiklin). Semua obat ini dapat menimbulkan diare “baik” tanpa kejang
II.4 Antidiare
(Harvey,2013).
1. Agen-agen antimotilitas
Dua obat yang digunakan secara luas untuk mengendalikan diare adalah
menurunkan peristaltik. Pada dosis lazim, obat ini kurang berefek analgesia.
Efek samping meliputi mengantuk, kram perut, dan pusing. Karena obat ini
dapat menyebabkan megacolon toksik, obat ini tidak boleh digunakan pada
2. Penyerap
memualkan.
asetat glasial P.
Kegunaan : Laksativum
Kegunaan : Antidiare.
5. Hiosin (Dirjen POM, 2014)
eter P.
Kegunaan : Antidiare.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah, baskom kecil,
III.2 Bahan
1. Loperamide
Dosis untuk mencit 𝐷𝐸 𝐾𝑚 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎
= 𝑥
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝐾𝑚 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑡
2𝑚𝑔 37
= 𝑥
60𝑘𝑔 3
= 0,406𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
0,406𝑚𝑔
= 𝑥 20𝑔
1000𝑔
= 0,008𝑚𝑔/20𝑔𝐵𝐵𝐻𝐶
2. Diapet
200𝑚𝑔 37
= 𝑥
60𝑘𝑔 3
= 41,095𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
41,095𝑚𝑔
= 𝑥 20𝑔
1000𝑔
= 0,821𝑚𝑔/20𝑔𝐵𝐵𝐻𝐶
3. Hiosin
10𝑚𝑔 37
= 𝑥
60𝑘𝑔 3
= 2,046𝑚𝑔/𝑘𝑔𝐵𝐵
2,046𝑚𝑔
= 𝑥 20𝑔
1000𝑔
= 0.040𝑚𝑔/20𝑔𝐵𝐵𝐻𝐶
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
Jumlah Konsistensi
Obat Hewan Uji Bobot Feses
Defekasi Feses
Na-CMC 1 1 1,8g 1
1 5 0.011g 1
Loperamide 2 2 0,078g 1
1 2 1,22g 1
Diapet 2 2 1,72g 1
Rata-rata 2 2,94g -
1 0 0 -
Hiosin 2 0 0 -
Rata-rata 0 0 -
IV.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan uji aktivitas antidiare dari obat
Loperamide, Diapet Dan Hiosin pada hewan coba (mencit) yang diinduksikan
Oleum ricini. Oleum ricini merupakan trigliserida dari asam risinoleat yang
dapat terhidrolisis dalam usus oleh lipase menjadi gliserin dan asam risinoleat.
Sebagai surfaktan anionik zat ini bekerja mengurangi absorpsi neto cairan dan
praktikum ini menggunakan parameter The Bristol Stool Form Scale yang
tercantum pada buku Student Survival Skills “Clinical Skills For Nurse”.
kontrol negatif, karena Na-CMC juga digunakan sebagai pelarut pada obat-
obat untuk kontrol positif. Pada pemberian Na-CMC pada sau mencit, hasil
yang dapat adalah jumlah feses sebanyak 1, bobot feses 1,8g dan konsistensi
feses adalah type 1. Mencit masih mengalami diare dikarenakan Na-CMC yang
resorpsi normal kembali. Hasil yang didapatkan yaitu rata-rata jumlah defekasi
3,5 , rata-rata bobot feses 0,0445g dan konsisensi feses type 1. Pada
pemberian obat loperamide ini mencit masih mengalami diare dikarenakan
merupakan obat herbal yang mengandung Psidium guajava dimana salah satu
kandungan dari Psidium guajava adalah tannin. Menurut Tjay (2015), tannin
bersifat mengendapkan zat putih telur dan berkhasiat adstringens, yaitu dapat
didapatkan yaitu rata-rata frekuensi feses 2, rata-rata bobot feses 2,94g dan
Pada perlakuan dengan obat Hiosin, tidak ada mencit yang mengalami
obat yang tidak sesuai, volume penginduksi yang tidak sesuai dan kurang
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
mampu menghentikan diare. Hiosin merupakan obat yang paling baik untuk
mengatasi diare pada mencit yang diinduksi Oleum ricini dibanding obat
V.2 Saran
dan praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Claire. 2013. Student Survival Skills “Clinical Skills For Nurse”. John
Wiley & Sons, Ltd, UK.
Harvey, R.A dan Champe , P.C. 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar. Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Tjay, T.H dan Rahardja, K. 2015. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
Efek-efek Sampingnya Edisi Keenam. PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Jakarta.
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
“ANTIDIARE”
OLEH:
KELOMPOK 2 GOLONGAN 1
STIFA D 2018
LABORATORIUM FARMAKOLOGI
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR
MAKASSAR
2019
LAMPIRAN