Anda di halaman 1dari 4

Jawaban apersepsi

Materi sebelumnya adalah tentang…………………….


(zat makanan berupa karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, air)
Yunita
(Kelenjar dan enzim yang terdapat pada system pencernaan manusia)
Norleni

1. Terdapat pada organ apa saja kelenjar dan enzim pada sistem pencernaaan
makanan pada manusia?
Mulut, lambung, usus halus ( fransiska)

2. Bagaimana fungsi enzim dalam tubuh kita?


Enzim pencernaan diproduksi secara alami oleh sistem pencernaan di
dalam tubuh. Mereka bertugas memecah komponen makanan seperti
lemak, karbohidrat, dan protein. Tujuannya adalah agar nutrisi yang
berasal dari makanan dapat diserap ke dalam aliran darah untuk
menunjang fungsi sel-sel tubuh. (Misianti)
Contohnya enzim amilase (ptyalin) diproduksi oleh kelenjar ludah yang
ada dimulut. Berfungsi mengubah amilum menjadi maltose (marnanda)
3. Apa yang terjadi jika kelenjar dan enzim yang terdapat didalam tubuh tidak
bisa melakukan fungsinya dengan baik!
Akan mengalami gangguan/kelainan (Yohanes)
JAWABAN LKPD
1. DARI ANALISIS GAMBAR DAN VIDEO KELAINAN/GANGGUAN YANG TERJADI ADALAH PENYAKIT
DIARE YANG SEDANG MEREBAK SAAT INI. SEHINGGA BANYAK DIRAWAT DI RS.
DIARE ADALAH PENGELUARAN FESES YANG KONSISTENSINYA LEMBEK HINGGA CAIR DENGAN
FREKUENSI SEBANYAK 3 KALI ATAU LEBIH DALAM 1 HARI (kelompok 1)

Tambahan kelompok 3
• Diare terbagi menjadi 2 yaitu diare kronis yaitu Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu
akut atau kronis (persisten). Diare akut adalah diare yang berlangsung dalam waktu singkat.
Ini adalah masalah kesehatan yang umum. Diare akut biasanya berlangsung sekitar satu atau
dua hari, tapi bisa juga lebih lama, kemudian menghilang dengan sendirinya.
• Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari merupakan pertanda dari masalah yang
lebih serius. Diare kronis yang berlangsung minimal 4 minggu bisa menjadi gejala penyakit
kronis. Gejala pada diare kronis bisa berlangsung terus-menerus atau datang dan pergi.

2. Menurut Amaliah 2010, DIARE UMUMNYA DISEBABKAN OLEH MIKROBA SEPERTI E. coli, Shigella,
Vibria hemalyticus, dan juga disebabkan karena KITA MENGKONSUMSI MAKANAN YANG
TERKONTAMINASI, alergi dan malnutrisi. Factor yang menyebabkan terjadinya diare adalah factor
lingkungan, factor individu dan factor perilaku. Factor lingkungan seperti kualitas air yang tidak
bersih, lingkungan yang padat dan kurangnya ketersediaan sarana air bersih. Factor individu
seperti malnutrisi dan factor perilaku seperti sanitasi dan hygiene makanan, buang air besar
sembarangan, tidak mencuci tangan sebelum makan dan tidak mencuci peralatan makan
sebelum digunakan (Utami, 2016) (kelompok 2)

Factor yang menyebabkan makanan menjadi tidak aman yaitu kontaminasi yang terdiri dari
kontaminasi mikroorganisme, kontaminasi fisik, kontaminasi kimia serta kontaminasi radioaktif
dan keracunan yang dapat disebbakan karena bahan makanan alami, infeksi mikroorganisme,
racun, zat kimia dan alergi (Nurlela, 2011) (kelompok 1)

3. Gejala yang ditimbulkan adalah

Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:


 Feses lembek dan cair.
 Nyeri dan kram perut.
 Mual dan muntah.
 Nyeri kepala.
 Kehilangan nafsu makan.
 Haus terus-menerus.
 Darah pada feses.
Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare
dapat ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa
mengeluarkan air mata.

Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif,
mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda
dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu
makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala (kelompok 3)
(Tambahan kelompok 4)
Beberapa komplikasi yang diakibatkan diare, antara lain:
 Dehidrasi ringan hingga berat.
 Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
 Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat
mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
 Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar
saat diare, yang dapat ditandai dengan lemas, lumpuh, hingga kejang.
 Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

4. Cara mengobati penyakit diare adalah: (Kelompok 4)


a. Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral
maupun melalui intravena.
b. Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri.
c. Selain cara di atas, ada juga pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare biasanya
disesuaikan dengan penyebabnya

Cara pencegahannya adalah :


a. Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh
daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk,
dengan menggunakan sabun dan air bersih.
b. Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang
sempurna, serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin
kebersihannya

5. Gangguan/kelainan system pencernaan yang lain adalah :


a. Gastritis
b. Maag
c. Sembelit
d. Hemoroid/wasir
e. Parorotis epidimika
f. Caries gigi/gigi berlubang
g. Apendisitis
h. Tukak lambung
i. Sariawan
j. Cacingan
k. malnutrisi
KESIMPULAN (Risya)
1. Diare merupakan suatu gangguan yang ditandai dengan feses lembek atau cair yang terjadi 3 kali
sehari atau lebih. Terbagi menjadi 2 diare akut (terjadi 1 sampai 2 hari) dan diare kronis (terjadi
minimal 4 minggu)
2. Penyebab penyakit diare adalah Bakteri, Parasit, Intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan,
seperti laktosa dan fruktosa, Alergi makanan, Efek samping dari obat-obatan tertentu,
3. Gejalanya adalah Feses lembek dan cair, Nyeri dan kram perut, Mual dan muntah, Nyeri kepala,
Kehilangan nafsu makan, Haus terus-menerus, Darah pada feses.
4. Faktor resiko diare adalah Jarang mencuci tangan setelah ke toilet, Penyimpanan dan persiapan
makanan yang tidak bersih., Jarang membersihkan dapur dan toilet., Sumber air yang tidak bersih.,
Makan makanan sisa yang sudah dingin, Tidak mencuci tangan dengan sabun
5. Pencegahan yaitu dengan Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan,
Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang sempurna, serta
menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya serta pengobatannya
Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan cairan, baik melalui oral maupun melalui
intravena, Pemberian obat yang dapat melawan infeksi bakteri, Selain cara di atas, ada juga
pengobatan lainnya. Pengobatan untuk diare biasanya disesuaikan dengan penyebabnya

REFLEKSI (Fransiskus)
Diare adalah gangguan pada system pencernaan yang terjadi karena selaput dinding usus besar si
penderita mengalami iritasi dan juga penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis
atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak
terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air menyebabkan feses menjadi
lembek atau bahkan cair. Penyebab yang paling umum adalah disebabkan oleh bakteri E.coli,
Virus Rotavirus, alergi makanan, efek samping obat seperti obat lambung, dll. Ditandai dengan
gejala mual dan muntah, nyeri dan kram perut, kehilangan napsu makan. Cara pengobatan
dengan mengkonsumsi obat yang sesuai dengan gejala atau yang paling sederhana adalah oralit,
pencegahan dengan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, mencuci tangan dengan
sabun sebelum dan sesudah buang air besar, mengkonsumsi makanan dan minuman yang
sudah dimasak serta menghindari makanan yang sudah terkontaminasi kuman penyakit.

Anda mungkin juga menyukai