2
Pangan Olahan
Pangan Siap
Pangan Segar Saji
CORNBEEF
Pangan Segar
Kemana perhatian difokuskan
•Bahan Baku?
•Ingredients, Bahan Penolong?
•Penanganan dan Pengolahan?
3
3
Masalah pangan disekitar kita
(1) (2)
Pangan yang
(3) aman adalah
pangan yang
“bebas bahaya”
BAHAYA BEBAS
FISIK BAHAYA
6
1. Cemaran
Fisik
Pangan mungkin
mengandung:
– Potongan kayu
– Pecahan kaca
– Potongan logam
– Potongan bagian tubuh
serangga
– Kerikil/pasir
– Plastik
– Rambut, dll
Contoh sumber :
•Air tercemar
•Debu
•Serangga (lalat, kecoa)
•Hewan pengerat (tikus)
•Hewan peliharaan
•Peralatan kotor
•Tangan yang kotor
•Penjaja pangan
•Pangan mentah
•dsb
8
• Tanah, feses dan
air kotor
mengandung
mikroba
• Pada tubuh manusia
termasuk kulit, rambut,
telinga, mulut dan hidung
terdapat mikroba
9
Mikroba dan Kita
Rambut
Hidung
Teling
a Mulut
Usus
Badan
Saluran
pembuangan
10
BAHAYA
MIKROBIOLOGIS
11
Clostridium botulinum
Gejala botulisme pada makanan dapat muncul beberapa jam atau
beberapa hari setelah mengkonsumsi.
Makanan pembawa :
•Produk pangan dalam kaleng,
contoh : korned, sarden, jamur kaleng
•Sayuran (tanaman akar), contoh salad kentang yang sudah
dimasak, disimpan beberapa hari pada suhu kamar dengan kondisi
anaerobik.
Tips !!!
•Jangan membeli pangan dalam kaleng yang
dalam keadaan gembung
12
Menghindari Bahaya Mikrobiologis
A. Racun Alami
1. HCN DALAM
- HCN / asam sianida : senyawa
SINGKONG
berwarna biru
15
3. Cemaran Kimia (Lanjutan)
16
3. Cemaran Kimia (Lanjutan)
Banyak terdapat pada bagian hati, telur dan saluran cerna ikan
buntal
Gejala Mual, muntah, mati rasa pada rongga mulut, gangguan
syaraf ditandai dengan rsa gatal pada bibir, kaki dan tangan
Dapat berakibat fatal, kelumpuhan dan kematian akibat
kesulitan
bernafas dan serangan jantung
Proses Pemasakan tidak dapat menghilangkan racun pada ikan
buntal. Sampai saat ini racun ikan ini belum ada penawarnya
3. Cemaran Kimia
B. LOGAM BERAT
18
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
(BTP) berlebih
Contoh :
Makanan jajanan anak sekolah dengan
menggunakan biang gula (pemanis buatan)atau
asam benzoat (pengawet) yang berlebihan
19
FORMALI
• FormalinN
dilarang digunakan dalam pangan
• Disalahgunakan untuk mie basah, bakso,
tahu, ikan, dll
• Kegunaan sebetulnya: kayu, tekstil, lem, anti
busa, industri plastik, cat, kertas, karpet,
pengawet mayat & organ tubuh
Ciri-ciri pangan berformalin
MIE BASAH
•Tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar (25 oC) dan
bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 oC)
•Bau agak menyengat, bau formalin
•Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie
normal
•Tidak dihinggapi lalat
TAHU
•Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar (25 oC) dan bertahan
lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10oC)
•Tahu terlampau keras, namun tidak padat, permukaan menjadi
lebih kering
•Bau agak menyengat, bau formalin
BAKSO
•Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25 oC)
•Teksturnya sangat kenyal,mengkilat
•Tidak dihinggapi lalat
IKAN SEGAR
•Tidak rusak sampai 3 hari pada suhu kamar 25 oC)
•Warna insang merah tua dan tidak cemerlang, pucat
•Jika ikan dibelah, bagian dalamnya sudah agak hancur
•Bau menyengat, bau formalin
•Tidak dihinggapi lalat
IKAN ASIN
•Tidak rusak sampai > 1 bulan pada suhu kamar (25oC)
•Bersih cerah
•Tidak berbau khas ikan asin
•Tidak dihinggapi lalat
AYAM
•Tidak rusak sampai 5 hari pada suhu kamar (25oC)
•Teksturnya Kencang.
•Bau agak menyengat bau formalin.
•Tidak dihinggapi lalat
Boraks / Bleng/ Pijer / Air Ki
Lontong
•Teksturnya sangat kenyal
•Dapat memberikan rasa getir
Kerupuk
•Teksturnya sangat renyah
•Dapat memberikan rasa getir
Rhodamin B
= wantek / sepuhan / sumbo / naftol /
teres
-Di industri biasa digunakan sebagai pewarna
tekstil, kertas, cat, dll.
-Biasa disalahgunakan dalam kerupuk, gulali,
terasi, sirup, dan pangan jajanan yang berwarna
merah
-Warna pangan: merah terang, mencolok, dan
berpendar.
-Bila dikonsumsi secara terus menerus dalam
jangka panjang, dapat mengakibatkan kanker
Methanil Yellow
= wantek / sepuhan / sumbo / naftol /
teres
28
BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA
AMANKAN PANGAN
dan BEBASKAN
PRODUK
dari
BAHAN
BERBAHAYA