Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH MIKROBIOLOGI

REAKSI KIMIA TERHADAP KUMAN ENTEROBACTER

OLEH
NURUL AZIZAH HARAHAP (18171066)

FAKULTAS KEDOKTERAN ABULYATAMA


2020/2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Enterobacteriaceae adalah kelompok yang besar dan heterogen dari bakteri batang Gram
negatif yang hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan. Klebsiella adalah bakteri grup
Enterobacteriaceae, Klebsiella ditemukan hidup di saluran pernafasan dan feses pada orang
normal dalam jumlah yang kecil sekitar 5% . Grup bakteri Enterobacteriaceae bersifat fakultatif
aerob dan anaerob, memfermentasi karbohidrat, mempunyai struktur antigen yang kompleks,
dan menghasilkan racun serta faktor virulensi lainnya
Bakteri gram negatif merupakan bakteri yang tidak mampu mempertahankan warna kristal violet
( ungu ) pada dinding selnya saat pewarnaan gram dilakukan. Bakteri Gram negatif memiliki
pepdtidoglikan yang tipis, tetapi memiliki lemak yang tebal. Dinding sel bakteri berupa
lipoprotein dengan pemberian alkohol asam, lipid akan larut sehingga bagian protein yang
masih utuh dan bagian lipid yang berlubang atau terbentuk pori, sehingga pengecatan dengan
safranin akan mengisi pori dan terjadi susunan warna ungu merah, ungu merah akan membaur
dan membentuk warna pink, sehingga warna pada Gram negatif berwarna pink. Pewarnaan
gram sangat penting untuk klasifikasi bakteri maupun identifikasi jenis bakteri. Mengetahui
klasifikasi bakteri dan mengetahui identifikasinya akan memudahkan penanganannya
Enterobacter sp, terutama Enterobacter sakazakii, Enterobacter cloacae dan Enterobacter
aerogenes adalah bakteri patogen karena dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi seperti
bacterimia, infeksi saluran pernapasan ringan, infeksi kulit, infeksi saluran kencing, endocarditis,
infeksi bagian dalam perut, septic arthritis, osteomyelitis dan infeksi pada mata. (Farmer, et al.,
1985). Enterobacter sakazakii telah diduga kuat sebagai agen yang menyebabkan beberapa
dari kondisi klinis pada neonates, termasuk meningitis, bacterimia, sepsis, dan necrotizing
enterocolitis (Sanders dan Sanders, 1997).
Enterobacteriaceae merupakan kelompok gram-negatif berbentuk batang yang paling umum
dibiakkan dalam laboratorium klinis dan bersama-sama Staphylococcus dan Streptococcus
merupakan bakteri yang paling umum menyebabkan penyakit. Keluarga Enterobacteriaceae
mempunyai ciri sebagai berikut yaitu merupakan kelompok gram negatif berbentuk batang baik
itu motil dengan peritrichous flagella atau non mortal tumbuh dalam pepton atau dalam media
kaldu daging tanpa tambahan natrium klorida atau suplemen yang lain, tumbuh dengan baik
pada agar Mac Concey, tumbuh secara aerobic dan anaerobic, lebih sering memfermentasi dari
pada mengoksidasi glukosa terkadang dengan memproduksi gas, menunjukkan katalase positif,
oksidasi negatif, dan mereduksi nitrat menjadi nitrit
Enterobacteriaceae merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang yang pendek. Tipe
morfologi dilihat dalam perkembangannya diatas media padat in vitro namun morfologinya
sangat variable yang berasal dari specimen klinis. Klebsiella memiliki kapsul yang besar dan
regular sedangkan kapsul yang lebih kecil terdapat pada Enterobacter dan jarang terdapat pada
spesies lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Enterobacter


Enterobacter sp. merupakan salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam
family Enterobactericeae bersama dengan Shigella, Salmonella, Klebsieell, Proteus,
E.coli dan sebagainya. Habitat umum dari bakteri ini adalah di usus manusia dan hewan.
Beberapa spesies dari Enterobacter yaitu Aerogenes Enterobacter, E. amnigenus, E.
asburiae, E. cancerogenus, E. cloacae, E. cowanii, E. dissolvens, E. gergoviae, E.
hormaechei, E. intermedius, E. kobei, E. nimipressuralis; E. pyrinus , E. sakazakii,.
Bakteri Enterobacter merupakan patogen nosokomial oportunistik yang menyebabkan lebih
banyak infeksi termasuk sampai dengan 5% dari septicemias didapat di rumah sakit, 5%
dari pneumonia nosokomial, 4% dari infeksi saluran kemih nosokomial, dan 10% dari kasus
peritonitis pascaoperasi (daftar dari Hoffmann dan Roggenkamp 2003 ). Bakteri ini juga
memiliki beberapa kegunaan bagi manusia, namun, misalnya,Enterobacter
cloacae digunakan dalam kontrol biologis penyakit tanaman (Anaesthetist)
Pencemaran limbah dalam suatu perairan mempunyai hubungan dengan jenis dan jumlah
mikroorganisme dalam perairan tersebut. Air buangan kota dan desa yang berpenduduk
padat tidak hanya meningkatkan pertumbuhan bakteri koliform akan tetapi juga
meningkatkan jumlah bakteri patogen seperti Salmonella, Shigella dan Vibrio
cholera (Shuval, 1986).
Infeksi pada luka mungkin ringan tetapi sering berlanjut dengan cepat (setelah beberapa
jam), dengan perkembangan lesi kulit bullous, selulitis, dan miositis dengan nekrosis.
Karena cepatnya kemajuan dari infeksi, maka diperlukan pengobatan antibiotic sesuai
sebelum konfirmasi dengan kultur didapat. Diagnose didapat melalui kultur organisme pada
media laboratorium standar (Jawetz, dkk. 2005).

2.2    Klasifikasi Enterobacter
Kingdom  :   Bakteri
Divisi        :   Proteobacteria
Class        :   Gammaproteobacteria
Ordo        :   Enterobacteriales
family      :   Enterobactericea
Genus       :   Enterobacter
Spesies      :   Aerogenes Enterobacter, E. amnigenus, E. asburiae, E. cancerogenus, E.
cloacae, E. cowanii, E. dissolvens, E. gergoviae, E. hormaechei, E. intermedius, E. kobei, E.
nimipressuralis; E. pyrinus , E. sakazakii,
2.3   Morfologi
Enterobacter merupakan genus umum Gram-negatif , anaerob fakultatif , berbentuk
batang ,-tidak membentuk spora bakteri dari keluarga  Enterobacteriaceae . Beberapa strain
bakteri ini patogen dan menyebabkan  infeksi oportunistik di immunocompromised biasanya
dirawat di rumah sakit) host dan pada mereka yang berada pada ventilsi
mekanik .  The kemih dansaluran pernapasan adalah situs yang paling umum
dari infeksi . The genus Enterobacteradalah anggota dari coliform kelompok bakteri. Itu
bukan milik coliform fecal (atau coliform tahan panas) kelompok bakteri, seperti
halnya Escherichia coli , karena tidak mampu tumbuh pada 44,5 ° C dengan adanya garam
empedu.  Dua spesies dari genus klinis penting ini adalah E. aerogenes dan E. cloacae 
Bakteri Enterobacter yang motil, sel-sel berbentuk batang, beberapa di antaranya
dikemas. Mereka juga memiliki flagela peritrichous.  Sebagai anaerob fakultatif,
beberapa   bakteri Enterobacter memfermentasi glukosa dan laktosa sebagai sumber
karbon. Gas yang dihasilkan dari proses metabolisme, tetapi mereka tidak menghasilkan
hydrogen sulfida.  Enterobacter cloacae A-11 dan bakteri lain yang terkait erat adalah
prototrofik, regangan glikolitik Enterobacter yang ditemukan pada sejumlah benih yang
berbeda dan tanaman.
Tidak Enterobacter genom bakteri telah diurutkan, namun, beberapa gen telah dipelajari
melalui mutan dan sarana lain seperti itu. Misalnya, mutasi pada pfkA di Enterobacter
cloacae menyebabkan perubahan dari apa yang pertumbuhan yang cepat pada karbohidrat
tertentu yang dideteksi dalam eksudat benih pertumbuhan jauh lebih lambat pada
karbohidrat lain, asam amino, dan asam organik (Roberts et al. 1999)
2.4   Ekologi
Enterobacter dapat ditemukan pada kulit manusia dan tanaman serta tanah, air, limbah,
saluran usus manusia dan hewan, dan beberapa produk susu (Health Canada).  Namun,
beberapa spesies  Enterobacter, seperti Enterobacter sakazakii, patogen manusia
oportunistik. Enterobacter cloacae A-11 dan yang sejenis bakteri dapat ditemukan pada
mentimun dan lobak biji serta kacang polong, kedelai, bunga matahari, dan biji jagung
manis.
2.5   Media Pembiakan
a)      Media Mac Conkay Agar (MCA)
Bakteri Enterobacter dapat tumbuh pada media MCA dengan ukuran koloni besar-besar,
berwarna putih sampai merah keruh, smooth, cembung dan berbentuk bulat. Mucoid dalam 2 x
24 jam.
b)      Media Blood Agar Plate (BAP)
Bakteri Enterobacter pada media BAP membentuk koloni sedang-besar, sedikit cembung,
smooth dan bulat. Koloni berwarna putih sampai abu-abu. Tidak terbentuk zona disekeliling
koloni yang menandakan tidak terjadi hemolisis (anhaemolysis)
c)      Uji biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi biokimia, yang biasa
dilakukan diantaranya:
·         TSIA (Tripel Sugar Iron Agar)
Digunakan untuk identifikasi bakteri, untuk melihat kemampuan meragi glukosa dan sukrosa
atau laktosa. Media TSIA merupakan salah satu media differensial, yaitu media yang digunakan
untuk membedakan suatu bakteri yang satu dengan yang lain berdasarkan kemampuannya
menghasilkan H2S, gas dan menfermentasikan gula-gula.
·         Fermentasi karbohidrat/gula-gula
Uji gula-gula dilakukan untuk menentukan kemampuan dari bakteri untuk menfermentasikan
beberapa jenis gula-gula seperti glukosa, laktosa, maltose, manitol dan sukrosa.
·         MR/VP (methyl red /voges proskauer)
Uji ini dilakukan untuk menentukan organisme yang memproduksi dan mengelola asam dan
produk-produknya dari hasil fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan
menentukan organism yang menghasilkan prosuk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari
hasil fermentasi glukosa
·         SIM(sulfur, indol, motility)
Uji ini untuk mengetahui pergerakkan bakteri, produksi indol dan pembentukkan gas H2S
·         Simon Citrate (SCA)
Uji ini dilakukan untuk menentukkan bakteri yang menggunakan sitrat sebagai sumber karbon

KESIMPULAN

Media T S I A tergolong media padat (berdasarkan bentuknya), media semisintesis


(berdasarkan susunannya), dan media diferensial (berdasarkan sifatnya). Media padat biasanya
digunakan untuk mengamati morfologi koloni dan mengisolasi biakan murni. Media semisintetis
merupakan media yang tersusun oleh campuran bahan alami dan bahan sintetis. Sedangkan
media diferensial adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba tertentu serta
penentuan sifat-sifatnya. Sebagai differensial medium, pertumbuhan bakteri memberikan koloni
yang spesifik untuk masing-masing spesies yang didasarkan pada perubahan-perubahan
secara kimiawi (Anonim, 2012). Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA) merupakan metode yang
digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme dalam memfermentasikan gula. Dari
hasil identifikasi dan isolasi  yang telah dilakukan (pewarnaan, pembiakan, uji differensial, uji
biokimia dan gula-gula) pada sampel urine ditemukan bakteri Enterobacter cloacae.
DAFTAR PUSTAKA

Darna, Turnip, M., & Rahmawati. (2018). Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada
Makanan Tradisional Sotong Pangkong. Jurnal Labora Medika, 2(2), 6–12.

Risa Nursanty *, Widya Sari, Safranita, R. N. *, W. S. S., Sari, W., & Safranita, S. (2019).
Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Enterobacteriaceae pada Telur Penyu Lekang
(Lepidochelys olivacea) asal Lhok Pante Tibang, Banda Aceh. Jurnal Sain Veteriner, 37(1),
41. https://doi.org/10.22146/jsv.48514

Riga, P. N., Buntuan, V., & Rares, F. (2015). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Aerob Yang Dapat
Menyebabkan Infeksi Nosokomial Di Ruangan Instalasi Gizi Blu Rsup Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Jurnal E-Biomedik, 3(1). https://doi.org/10.35790/ebm.3.1.2015.6644

Darna, Turnip, M., & Rahmawati. (2018). Identifikasi Bakteri Anggota Enterobacteriaceae pada
Makanan Tradisional Sotong Pangkong. Jurnal Labora Medika, 2(2), 6–12.

Usman, A. G., Saleh, L. M. I., Negeri, M., Mangkurat, L., Kalimantan, P., & Usman, A. G.
(1998). Bab i pendahuluan a. latar belakang. 1–10.

enterobacteriaceae_-_lactose_fermenters (2). (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai