Anda di halaman 1dari 12

GENTLE BIRTH VOLUME 2 NO.

2 JUL-DES 2019 ISSN 2623-0461

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MOBILISASI DINI


POST SECTIO CAESARIA TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM
SECTIO CAESARIA DI RS SETIO HUSODO
KISARAN TAHUN 2019

MAIDINA PUTRI
Dosen Tetap Stikes As Syifa Di Kisaran

ABSTRAK

Latar Belakang : Mobilisasi dini post operasi sectio caesaria harus segera mungkin di laksanakan
untuk mencegah komplikasi imobilisasi, mobilisasi tidak terlaksana dengan baik dikarenakan
kurangnya pengetahuan tentang perawatan post operasi. Pendidikan kesehatan pre operasi diperlukan
guna meningkatkan pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh pendidikan kesehatan
tentang mobilisasi dini terhadap tingkat pengetahuan ibu post partum sectio caesaria.
Jenis Penelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Sebagai populasi dan sampel adalah
ibu post partum SC sebanyak 30 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner.
Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan mobilisasi dini dapat
meningkatkan pengetahuan ibu post partum sectio caesaria di RS Setio Husodo Kisaran terkait
dengan rata-rata pengetahuan tentang mobilisasi dini ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan
sebesar 7,97%, kemudian naik menjadi 10,57% setelah diberikan pendidikan kesehatan.
Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan mobilisasi dini terhadap tingkat
pengetahuan ibu post partum sectio caesaria di RS Setio Husodo Kisaran (p-value = 0,000,  0,05)

Kata kunci : Pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan, mobilisasi dini post sectio caesaria
Daftar Pustaka : 27 (2008-2017)
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................19

ABSTRACT

THE EFFECTOF EARLY MOBILIZATION OF HEALTH EDUCATION ON THE LEVEL


OF KNOWLEDGE MOTHER POST PARTUM SECTIO CAESARIA IN SETIO HUSODO
KISARAN HOSPITAL

Background :Early post operative mobilization section caesaria should implementas soon as possible
in order to prevent complications, mobilization is not performing well due to lack of knowledge about
post operative care. Preoperative health education is needed to increase patients' knowledge about
early mobilization.
Purpose : The purpose of this study was to identify the effect of health education on early
mobilization of the level of knowledge mother post partum section caesarea.
Methodology Research :This type of research is quasi-experiment. As the population and the sample
was mother post partum sectio caesaria by 30 respondents. Sampling technique is using accidental
sampling.
Result : The result showed the effect of early mobilization of health education for give improving the
level of knowledge mother postpartum section caesaria as sociated withan average knowledge of early
mobilization mother before being given health education of 7.97%, then rose to 10.57% after agiven
health education.
Summary : There is the effect of early mobilization of health education on the level of knowledge
mother postpartum section caesaria in Setio Husodo Kisaran Hospital (p =0.000, 0.05).

Keywords: health education, the levelof knowledge about early mobilization post section caesaria
Bibliography: 27 (2008-2017)

PENDAHULUAN melahirkan dengan proses sectio caesaria dan


Persalinan sectio caesaria adalah lahirnya sisanya memilih melahirkan secara normal.
janin, plasenta dan selaput ketuban melalui Sectio caesarea di rumah sakit pemerintah
irisan yang dibuat pada dinding perut dan Indonesia rata-rata 20 – 25% dari total jumlah
rahim. Banyak faktor yang menyebabkan persalinan, sedangkan di rumah sakit swasta
diambilnya tindakan sectio caesaria ini, antara jumlahnya lebih tinggi yaitu sekitar 30 – 80 %
lain karena faktor ibu, faktor janin, faktor jalan dari total jumlah persalinan. Angka kematian
lahir berdasarkan partograf dan kegagalan. langsung pada operasi caesar adalah 5,8 per
Keuntungan dilakukannya tindakan sectio 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka
caesariaadalah mengeluarkan janin lebih kesakitan atau komplikasi post sectio caesaria
cepat, perdarahan berkurang, dan tidak sekitar 27,3 % yang disebabkan antara lain
mengakibatkan tertariknya kandung kemih karena terjadinya infeksi pasca bedah,
(Kasdu, 2013). kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari
Menurut Word Health Organitation dalam masa nifas, perdarahan akibat
(WHO), standar rata-rata sectio caesarea terputusnya uteri, sepsis, terjadi keluhan pada
disebuah negara adalah sekitar 5-15%, kandung kemih dan terjadi peritonitis atau
sedangkan di Indonesia tercatat 17.665 angka radang selaput perut. Salah satu penyebab
kelahiran terdapat 35,7% - 55,3% ibu komplikasi tersebut diantaranya karena pasien
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................20

tidak melakukan mobilisasi dini post operasi Husodo Kisaran, antara lain: lama perawatan
sectio caesaria. (Kasdu, 2013). inap di rumah sakit lebih dari 7 hari sebanyak
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang 14 pasien atau (12%), infeksi nifas post sectio
dilakukan sedini mungkin di tempat tidur caesaria sebanyak 7 pasien atau (6%),
dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk perdarahan sebanyak 7 pasien atau (6%).
melakukan peregangan atau belajar berjalan Resiko yang dialami pada ibu post partum
(Nada, 2017). Agar pelaksanaan mobilisasi sectio caesaria lebih besar daripada ibu post
dini dapat berjalan secara efektif serta merubah partum normal, salah satu penyebabnya karena
pemahaman ibu post operasi sectio caesaria luka operasi pada daerah abdomen yang tidak
mengenai mobilisasi dini, maka sangat dapat sembuh segera setelah operasi, sehingga
diperlukannya pendidikan kesehatan. membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
Pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk masa penyembuhannya, dibandingkan dengan
intervensi kesehatan yang mandiri untuk persalinan normal hanya mengalami perlukaan
membantu klien baik individu, keluarga, pada daerah perineum dan jika perawatan luka
kelompok maupun masyarakat dalam jahitannya benar maka ibu post nifas normal
mengatasi masalah kesehatan melalui kegiatan dapat lebih mandiri sesegera mungkin setelah
pembelajaran, yang didalamnya petugas bersalin dibandingkan dengan persalinan sectio
kesehatan berperan sebagai pendidik. Tujuan caesaria yang harus diobservasi minimal 2 x
pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah 24 jam setelah operasi.
pemahaman individu, kelompok, masyarakat Komplikasi pada ibu post partum sectio
dibidang kesehatan agar menjadikan kesehatan caesaria disebabkan karena masalah yang
sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri dalam tidak segera teratasi, masalah tersebut salah
mencapai tujuan hidup sehat, serta dapat satunya dikarenakan pasien tidak melakukan
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada mobilisasi dini post operasi sectio caesaria,
dengan tepat dan sesuai (Suliha, 2012). adapun masalah yang dialami ibu post partum
Berdasarkan survei data yang dilakukan sectio caesaria antara lain adalah lamanya
peneliti di RS Setio Husodo Kisaran, proses pemulihan organ-organ pencernaan
didapatkan jumlah persalinan sectio caesaria yang ditandai dengan flatus, rata-rata pasien
semakin meningkat pada setiap bulannya, post operasi sectio caesaria yang di RS Seti
terutama enam bulan terakhir pada tahun 2019, Husodo Kisaran baru flatus sekitar 10-15 jam
didapatkan sejumlah 210 pasien, dengan setelah operasi, seharusnya pasien jika
jumlah 22 pasien pada bulan Januari, 31 pasien melakukan mobilisasi dini dapat flatus sekitar
pada bulan Februari, 48 pasien pada bulan 1-10 jam post operasi sectio caesaria. Hal ini
Maret, 46 pasien pada bulan April, 27 pasien menandakan bahwa rata-rata pasien post
pada bulan Mei, dan 36 pasien pada bulan Juni. operasi sectio caesaria yang di RS Setio
Adapun komplikasi yang yang timbul akibat Husodo Kisaran tidak melakukan mobilisasi
pasca operasi sectio caesaria di RS Setio secara dini, alasan lainnya adalah ibu takut
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................21

untuk melakukan buang air kecil setelah eksperimental dengan menggunakan rancangan
cateter dilepas, ibu mengalami konstipasi one group pretest post test.
berhari-hari pasca operasi, dan ibu enggan Populasi diperoleh berdasarkan estimasi
untuk menyusui bayinya karena masih rata-rata persalinan sectio caesaria sejak tiga
merasakan nyeri. bulan terakhir di RS Setio Husodo Kisaran,
Mobilisasi dini post sectio caesaria di RS yaitu 30 pasien yang diambil pada bulan
Setio Husodo Kisaran tidak dapat berjalan Januari 2019.
secara efektif, beberapa alasan yang timbul Metode pengambilan sampel yang
salah satunya adalah karena ketidaktahuan ibu digunakan dalam penelitian ini secara non
mengenai mobilisasi dini yang disebabkan random sampling dengan cara accidental
belum adanya petugas kesehatan yang sampling yang dilakukan dengan mengambil
memberikan pendidikan kesehatan secara kasus atau responden yang kebetulan ada atau
rutin, hanya berupa anjuran untuk melakukan tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks
mobilisasi dini saja. Cara mengatasi penelitian. Jumlah sampling sebanyak 30
permasalahan tersebut adalah dengan cara orang, yang diambil dari total sampling.
melakukan pendidikan kesehatan tentang Instrumen yang digunakan dalam
mobilisasi dini post sectio caesaria, penelitian ini adalah dengan lembar kuesioner
harapannya setelah pasien diberikan yang digunakan untuk mengetahui tingkat
pendidikan kesehatan, pasien tersebut dapat pengetahuan ibu post sectio caesaria tentang
merubah pemahamannya untuk melakukan mobilisasi dini.
mobilisasi dini post operasi sectio caesaria.
Berdasarkan fenomena tersebut dan HASIL PENELITIAN DAN
mengingat pentingnya pemberian pendidikan PEMBAHASAN
kesehatan sangat berpengaruh terhadap A. Hasil Penelitian
perubahan pengetahuan pasien mengenai 1. Karakteristik Responden
mobilisasi dini post operasi sectio caesaria, a. Umur
maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih Tabel 4.1
jauh tentang pengaruh pemberian pendidikan Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
kesehatan tentang mobilisasi dini terhadap Ibu Post Sectio Caesarea di RS Setio Husodo
tingkat pengetahuan mobilisasi dini ibu post Kisaran, Tahun 2019.
partum sectio caesaria di ruang nifas RS Setio
Husodo Kisaran Tahun 2019. Umur Frekuensi Persentase
(%)
METODE PENELITIAN < 20 th 2 6,7
Jenis desain penelitian yang digunakan 20-35 th 26 86,6
dalam penelitian ini adalah quasi > 35 th 2 6,7
Jumlah 30 100,0
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................22

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui Jumlah 30 100,0


bahwa dari 30 ibu post sectio caesarea di RS
Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui
Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019 sebagian
bahwa dari 30 ibu post sectio caesarea di RS
besar berumur 20-35 tahun, yaitu sejumlah 26
Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019, sebagian
orang (86,6%).
besar bekerja sebagai ibu rumah tangga, yaitu
sejumlah 23 orang (76,7%).
b. Pendidikan
Tabel 4.2
2. Analisis Univariat
Distribusi Frekuensi Berdasarkan
a. Tingkat Pengetahuan tentang
Pendidikan Ibu Post Sectio Caesarea di RS
Mobilisasi Dini pada Ibu Post Operasi
Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019
Sectio Caesaria Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan
Pendidik- Frek Persentase
an (%) Tabel 4.4

SD 0 0,0 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat

SMP 9 30,0 Pengetahuan tentang Mobilisasi Dini pada

SMA 20 66,7 Ibu Post Operasi Sectio Caesaria Sebelum

PT 1 3,3 Diberikan Pendidikan Kesehatan di RS

Jumlah 30 100,0 Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui Pengetahuan Frek Persentase


bahwa dari 30 ibu post sectio caesarea di (%)
RS Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019 Kurang 6 53,3
sebagian besar berpendidikan SMA, yaitu Cukup 2 40,0
sejumlah 20 orang (66,7%). Baik 2 6,7
Jumlah 0 100,0
c. Pekerjaan
Tabel 4.3 Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui
Distribusi Frekuensi Berdasarkan bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu
Pekerjaan Ibu Post Sectio Caesarea di RS tentang mobilisasi dini pada ibu post

Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019 sectiocaesaria sebelum Diberikan pendidikan


kesehatan di RS Setio Husodo Kisaran, Tahun

Pekerjaan Frekuensi Persentase 2019 dalam kategori kurang, yaitu sejumlah 16

(%) orang (53,3%).

IRT 23 76,7
Wiraswasta 5 16,7
Swasta 2 6,6
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................23

b. Tingkat Pengetahuan tentang Mobilisasi Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui


Dini pada Ibu Post Operasi Sectio bahwa rata-rata pengetahuan tentang
Caesaria Sesudah Diberikan Pendidikan mobilisasi dini ibu sebelum diberikan
Kesehatan pendidikan kesehatan sebesar 7,97%,
kemudian naik menjadi 10,57% setelah
Tabel 4.5 diberikan pendidikan kesehatan.
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Berdasarkan uji t didapatkan t hitung -8,120
Pengetahuan tentang Mobilisasi Dini pada dengan p-value sebesar 0,000. Oleh karena t
Ibu Post Operasi Sectio Caesaria Sesudah hitung -8,120 > t tabel 2,045 atau p-value
Diberikan Pendidikan Kesehatan di RS 0,000 < (0,05), maka Ho ditolak. Hal ini
Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019 disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
Pengetahuan Frekuensi Persentase signifikan pendidikan kesehatan mobilisasi
(%) dini terhadap tingkat pengetahuan mobilisasi
Kurang 7 23,3 pada ibu post partum sectio caesaria di RS
Cukup 10 33,3 Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019.
Baik 3 43,4
Jumlah 0 100,0 B. Pembahasan
1. Gambaran Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui
Tentang Mobilisasi Pasien Post Sectio
bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan ibu
Caesaria sebelum diberikan
tentang mobilisasi dini pada ibu post
pendidikan kesehatan
sectiocaesaria sesudah diberikan pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap
kesehatan di RS Setio Husodo Kisaran, Tahun
pasien post sectio caesaria sebelum diberikan
2019 dalam kategori baik, yaitu sejumlah 13
pendidikan kesehatan di RS Setio Husodo
orang (43,4%).
Kisaran, Tahun 2019, dengan jumlah
3. Analisis Bivariat
responden 30 orang, dari hasil gambaran
Tabel 4.6
distribusi mengenai kemampuan mobilisasi
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Mobilisasi
post section caesaria terdapat tiga kategori
Dini Terhadap Tingkat Pengetahuan
tingkat pengetahuan yaitu kategori kurang
Mobilisasi pada Ibu Post Partum Sectio
sejumlah 16 orang (53,3%), kategori cukup
Caesaria di RS Setio Husodo Kisaran,
sejumlah 12 orang (40,0%), dan kategori baik
Tahun 2019
sejumlah 2 orang (6,7%).
Var Perlak Me Setelah peneliti menganalisis hasil dari
SD T P
uan an
Sebelu 7,9 2,22 - 0,0 tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini
Pengeta m 7 51 00 post sectio caesaria sebelum diberikan
huan Sesuda 10, 2,35 8,1
h 57 9 20 pendidikan kesehatan, sebagian besar tingkat
pengetahuan mereka adalah kategori kurang.
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................24

Hal ini dapat dipengaruhi dari faktor eksternal mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun
mereka yaitu faktor lingkungan dan sosial 2016, yang menyatakan bahwa terdapat
budaya. Lingkungan sekitar sangat hubungan yang bermakna antara tingkat
berpengaruh terhadap akses informasi yang pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu
mereka dapatkan. Rata-rata responden yang dengan pelaksanaan mobilisasi dini post sectio
memiliki pengetahuan dalam kategori kurang caesaria dengan uji statistik didapatkan tingkat
disebabkan karena minimnya informasi yang kemaknaan bahwa hubungan tingkat
mereka peroleh dari lingkungan sekitar tentang pengetahuan mengenai mobilisasi dini dengan
mobilisasi dini post sectio caesaria yang masih pelaksanaan mobilisasi dini dengan nilai
terbatas (misalnya saja dari keluarga/ tempat p=0,001 (p<0,05), dan hubungan tingkat
ibu tinggal/ tempat ibu bekerja yang sangat pendidikan mengenai mobilisasi dini dengan
mempercayai adat dan budaya setempat untuk pelaksanaan mobilisasi dini dengan nilai
tidak melakukan mobilisasi dini setelah p=0,008 (p<0,05).
operasi, yang mana dapat mengakibatkan
robeknya luka jahitan operasi caesar). 2. Gambaran Tingkat Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2010) Tentang Mobilisasi Pasien Post Sectio
dalam teori dan pengukuran pengetahuan, Caesaria Sesudah Diberikan Pendidikan
sikap, dan perilaku manusia, mengatakan Kesehatan
bahwa pengetahuan sangat erat hubungannya Berdasarkan hasil penelitian terhadap
dengan faktor internal (pendidikan, pekerjaan, pasien post sectio caesaria sesudah diberikan
umur) dan faktor eksternal (lingkungan, sosial di RS Setio Husodo Kisaran tahun 2019,
budaya). Jadi dapat disimpulkan bahwa makin dengan jumlah responden 30 orang, dari hasil
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan gambaran distribusi mengenai tingkat
semakin mudah menerima informasi, sehingga pengetahuan tentang mobilisasi pasien post
banyak pula pengetahuan yang dimiliki karena sectio caesaria sesudah diberikan pendidikan
pengetahuan secara tidak langsung dapat kesehatan dapat dilihat terdapat tiga kategori
membentuk dan merubah pola pikir seseorang. kemampuan, yaitu kategori kurang sejumlah 7
Semakin tua umur seseorang maka proses- orang (23,3%) cukup sejumlah 10 orang
proses perkembangan mentalnya bertambah (33,3%), dan baik sejumlah 13 orang (43,4%).
baik, semakin bertambahnya umur seseorang Setelah peneliti memberikan pendidikan
dapat berpengaruh pada pertambahan kesehatan tentang mobilisasi dini post sectio
pengetahuan yang diperolehnya. caesaria, sebagian besar tingkat pengetahuan
Hasil penelitian ini juga didukung oleh mereka dalam kategori baik, namun
penelitian sebelumnya (Noprianto, 2010) kenyataannya masih didapatkan responden
tentang hubungan tingkat pengetahuan dan dengan tingkat pengetahuan kategori kurang.
tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan Rata-rata ke-7 responden tersebut hanya
mobilisasi dini post sectio caesaria di ruang mampu menjawab maksimal 9 item pertanyaan
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................25

dari 15 item yang tersedia, setelah melihat oleh responden, sehingga mereka dapat
hasil nilai sebelum diberikan pendidikan merubah pemahaman/ pengetahuannya
kesehatan ternyata ke-7 responden tersebut berkaitan dengan mobilisasi dini post sectio
juga mendapatkan nilai yang sama yaitu dalam caesaria.
kategori kurang. Jadi dapat ditarik kesimpulan Menurut Mubarok (2016) dalam ilmu
bahwa kemungkinan penyebab dari hasil keperawatan komunitas yang menyatakan
tingkat pengetahuan tentang mobilisasi dini bahwa tujuan pendidikan kesehatan yaitu
post sectio caesaria dalam kategori kurang terjadi perubahan perilaku dan tingkah laku
salah satunya disebabkan karena daya tangkap individu, keluarga, kelompok khusus, dan
pola pikir mereka terhadap informasi masyarakat dalam membina dan memelihara
pendidikan kesehatan yang telah disampaikan perilaku hidup sehat serta berperan aktif dalam
tidak dapat diterima dengan maksimal oleh ke- upaya mewujudkan derajat kesehatan yang
7 responden tersebut. optimal.
Sedangkan untuk responden yang Hasil penelitian ini juga didukung oleh
mendapatkan nilai kategori cukup dan kategori penelitian sebelumnya (Wildan, 2015) tentang
baik, salah satunya dipengaruhi karena pengaruh penyuluhan pre operasi terhadap
motivasi mereka ingin merubah pola pikir dan pelaksanaan mobilisasi post operasi pada
perilaku kesehatan mereka. Rata-rata mereka pembedahan abdomen yang menyatakan
sudah mampu menjawab item pertanyaan yang bahwa terdapat perubahan atau peningkatan
diberikan dengan benar sesuai dengan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan uji
pendidikan kesehatan yang telah disampaikan statistik didapatkan tingkat kemaknaan
sebelumnya, setelah peneliti melihat dan p=0,001 yang artinya penyuluhan berpengaruh
membandingkan hasil nilai sebelum dengan baik terhadap kemampuan responden
hasil nilai sesudah diberikan pendidikan melaksanakan mobilisasi.
kesehatan, ternyata didapatkan adanya
peningkatan hasil nilai pengetahuan mereka 3. Pengaruh Pemberian Pendidikan
tentang mobilisasi dini post sectio caesaria, Kesehatan Tentang Mobilisasi Dini Post
yang semula kategori kurang menjadi cukup Sectio Caesaria Terhadap Tingkat
sejumlah 7 orang, kategori kurang menjadi Pengetahuan Ibu Post Partum Sectio
baik sejumlah 2 orang, kategori cukup menjadi Caesaria di RS Setio Husodo Kisaran,
baik sejumlah 9 orangdan kategori yang tetap Tahun 2019
mendapatkan hasil yang sama yaitu dari Hasil analisa statistik dalam penelitian ini
kategori cukup menjadi cukup sejumlah 3 menunjukkan t hitung -8,120 dengan p-value
orang dan kategori baik menjadi baik sejumlah sebesar 0,000. Oleh karena t hitung -8,120 > t
2 orang. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tabel 2,045 atau p-value 0,000 < (0,05),
pendidikan kesehatan yang sudah diberikan maka Ho ditolak. Hal ini disimpulkan bahwa
peneliti dapat diterima baik dan dimengerti ada pengaruh yang signifikan pendidikan
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................26

kesehatan mobilisasi dini terhadap tingkat serta dapat lebih mudah memahami manfaat
pengetahuan mobilisasi pada ibu post partum mobilisasi dini.
sectio caesaria di RS Setio Husodo Kisaran, Mobilisasi merupakan kemampuan
Tahun 2019. seseorang untuk bergerak bebas, mudah,
Dari 30 responden sebelum diberikan teratur, mempunyai tujuan memenuhi
pendidikan kesehatan terdapat 16 responden kebutuhan hidup sehat, dan penting untuk
dengan kategori kurang, 12 responden dengan kemandirian. Terkait dengan mobilisasi segera
kategori cukup, 2 responden dengan kategori post operasi dapat mempersingkat hari
baik, sedangkan sesudah diberikan pendidikan perawatan, mencegah komplikasi istirahat
kesehatan terdapat 7 responden dengan lama yang mungkin terjadi, terutama berbaring
kategori kurang, 10 responden dengan kategori dengan posisi tetap dan lama dapat
cukup, 13 responden dengan kategori baik. menimbulkan pneumonia hipostatik, luka
Rata-rata nilai tingkat pengetahuan decubitus, atlektasis, infeksi dan komplikasi
mobilisasi dini lebih tinggi dibandingkan lainnya. Untuk meningkatkan kegiatan
sebelum diberikan pendidikan kesehatan. Hal mobilisasi dini post operasi sectio caesaria
ini menunjukkan bahwa pemberian pendidikan tersebut sangat diperlukannya pendidikan
kesehatan mobilisasi dini sangat berpengaruh kesehatan mengenai mobilisasi dini post
terhadap tingkat pengetahuan mobilisasi pada operasi sectio caesaria (Kasdu, 2015).
ibu post partum sectio caesaria. Perubahan perilaku di peroleh dari
Hasil penelitian ini juga didukung oleh pengetahuan yang benar akan mempengaruhi
penelitian sebelumnya (Okwerita, 2010) lebih lama di bandingkan perubahan perilaku
tentang pengaruh penyuluhan terhadap tingkat tanpa didasari pengetahuan. Sebelum terjadi
pengetahuan mobilisasi dini pasien pasca perubahan perilaku seseorang akan mempunyai
bedah sesar di ruangan kebidanan RSUD persepsi terhadap apa yang akan dijalaninya,
Sungai Dareh tahun 2010, yang menyimpulkan munculnya persepsi berhubungan dengan
terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pengetahuan, pengetahuan di peroleh
penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan dari informasi, dan bila informasi yang di
mobilisasi dini pasien pasca bedah sesar terima kurang jelas, dalam hal ini pendidikan
dengan uji statistik didapatkan tingkat kesehatan yang tidak optimal akan
kemaknaan (p=0,014) yang artinya tingkat mempengaruhi persepsi seseorang sehingga
pengetahuan pasien tentang mobilisasi dini perubahan perilaku akan sulit di dapatkan.
setelah persalinan sesar juga mempengaruhi Pendidikan kesehatan pre operasi
kemauan pasien untuk melakukan mobilisasi memberikan kesempatan pada pasien operasi
dini post sectio caesaria. Pengetahuan pasien sectio caesaria untuk lebih memahami tentang
yang luas akan membuat pasien lebih mengerti mobilisasi post operasi, sehingga pasien dapat
tentang pentingnya melakukan mobilisasi dini mengklarifikasi dan mendapatkan solusi
terhadap masalah yang akan dihadapinya.
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................27

PENUTUP operasi sectio caesaria sehingga pasien mudah


A. Kesimpulan mengakses informasi dan meningkatkan
1. Sebelum diberikan pendidikan wawasan serta pengetahuannya tentang
kesehatan, sebagian besar tingkat mobilisasi dini post operasi sectio caesaria.
pengetahuan tentang mobilisasi dini 3. Bagi Tenaga Medis :
post sectio caesaria dalam kategori Bagi tenaga medis (baik bidan dan
kurang, yaitu sejumlah 16 orang perawat) serta mahasiswa praktikan alangkah
(53,3%). baiknya jika dapat lebih meningkatkan kualitas
2. Sesudah diberikan pendidikan mutu pemberian pelayanan kesehatan terutama
kesehatan, sebagian besar tingkat perawatan pasien post partum sectio caesaria
pengetahuan tentang mobilisasi dini yang lebih intensif lagi sesuai dengan SOP/
post sectio caesaria dalam kategori PROTAP yang ada, sehingga pasien dapat
baik, yaitu sejumlah 13 orang (43,4%). meningkatkan pemahaman/ pengetahuannya
3. Ada pengaruh pemberian pendidikan dan dapat merubah pola pikir serta perilaku
tentang mobilisasi dini post sectio kesehatan mereka berkaitan dengan perawatan
caesaria terhadap tingkat pengetahuan sectio cesaria.
ibu post partum sectio caesaria RS 4. Bagi Peneliti :
Setio Husodo Kisaran, Tahun 2019. Penelitian ini dapat menambah dan
dengan p value 0,000 kurang dari (α = memperluas pengetahuan penulis mengenai
0,05). pengaruh pendidikan kesehatan mobilisasi dini
terhadap tingkat pengetahuan mobilisasi pasien
B. Saran post sectio caesaria, untuk peneliti selanjutnya
1. Bagi Kebidanan : hendaknya perlu dilakukan dengan sempel
Hasil penelitian ini dapat digunakan yang homegen dan lebih besar serta
untuk pengembangan dan informasi dalam mengawasi faktor-faktor yang dapat
ilmu kebidanan sehingga asuhan kebidanan mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang
secara mandiri pada pasien post sectio caesaria mobilisasi dini seperti pengalaman sectio
dapat lebih baik lagi dengan memberikan caesaria, pendidikan, umur, lingkungan,
pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dini. emosi, motivasi dan intensitas nyeri.
2. Bagi Rumah Sakit :
Kebijakan sarana dan prasarana dari
pihak rumah sakit sebaiknya perlu
memperlihatkan atau menempelkan di
ruangan-ruangan bersalin mengenai SOP/
PROTAP tentang apa saja perawatan pasca
operasi sectio caesaria serta poster-poster
bergambar mengenai mobilisasi dini post
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................28

DAFTAR PUSTAKA Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. (2016). Ilmu


keperawatan komunitas. Jakarta: CV
Ambarwati, Eny R. (2010). Asuhan kebidanan Sagung Seto.
nifas. Jogjakarta : EGC Mundy, G. Chrissie. (2015). Pemulihan pasca
Arikunto.S (2010).Metodelogi penelitian suatu operasi caesarea. Jakarta : Erlangga
pendekatan praktik. Jakarta: EGC
A.Wawan, Dewi M. (2010). Teori dan Nada.(2017). Artikel mobilisasi pasca caesar.

pengukuran pengethauan, sikap, dan Jakarta

perilaku manusia. Jakarta : Nuha


Notoatmodjo S. (2010). Pendidikan dan
Medika
perilaku kesehatan.Jakarta: Rineka
Cuningham, I. (2015). Obstetri wiliams, Edisi
Cipta
8. Jakarta : EGC
Departemen Kesehatan RI. (2010).Buku (2003). Ilmu kesehatan
panduan manajemen penyuluhan masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
kesehatan masyarakat tingkat propinsi.
Jakarta: Depkes RI (2005). Metodologi penelitian
Dewi, Yusmiati. (2017). Operasi kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta
caesar.Jakarta : EDSA Mahkota
Kasdu, Dini. (2013). Operasi caesar masalah (2012). Promosi kesehatan
dan solusinya. Jakarta : Puspa Swara dan perilaku kesehatan.Jakarta: Rineka
Manuaba, I. B. G. (2008). Memahami Cipta
kesehatan reproduksi wanita. Jakarta :
Arcan Nursalam. (2013). Pendidikan dalam
Manuaba IBG. (2010).Kapita selekta keperawatan. Jakarta : Salemba
penatalaksanaan rutin obstetri Medika
ginikologi dan KB.Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2016). Fundamental
Manuaba, I. B. G. (2008). Konsep obstetri dan
keperawatan jilid I. Jakarta : EGC
ginekologi sosial indonesia. Jakarta :
EGC
Saifudin, A.B. (2016). Buku acuan nasional
Manuaba IBG.(2008). Penuntun kepanitraan pelayanan maternal dan neonatal.
klinik obstetric dan ginikologi. Ed 2. Jakarta: YBPSP
Jakarta :EGC
Sarwono, Prawiroharjo. (2010). Ilmu
Mochtar, Rustam. (2012). Sinopsis obsetri,
kandungan, Cetakan ke-4.Jakarta :PT
jilid II.Jakarta: EGC
Gramedia
Maidina Putri : Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan tentang....................................29

Saryono, Ridwan Kamaludin. (2018).


Pemenuhan kebutuhan mobilisasi fisik Sulistyawati, A. (2012). Buku ajar asuhan
pada pasien di ruang bedah. Jakarta : kebidanan pada ibu nifas. Yogyakarta:
Rekatama CV. Andi Offset

Smeltzer, S.C. and Bare, B.G. (2012). Buku Uha, Suliha, 2012. Pendidikan kesehatan
ajar keperawatan medikal bedah dalam keperawatan, Penerbit Buku
brunner dan suddarth. Jakarta : EGC Kedokteran, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai