Anda di halaman 1dari 20

HERNIA

dr. Syafruddin, Sp.B


DEFINISI
Hernia adalah protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan

Hernia juga didefinisikan sebagai suatu penonjolan viskus melalui


suatu lubang dalam dinding kavitas dimana visera tersebut berada

Hernia sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, salah satunya


berdasarkan letaknya hernia yang sering kita temukan yaitu
hernia inguinalis

2
Komponen penting dari hernia yaitu:

• Kantung hernia: pada hernia abdominalis berupa peritoneum


parietalis.
• Isi hernia: berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong
hernia. Pada hernia abdominalis berupa usus.
• Pintu hernia: merupakan bagian locus minoris resistence yang dilalui
kantong hernia.
• Leher hernia/cincin hernia: bagian tersempit kantong hernia yang
sesuai dengan kantong hernia.
• Locus minoris resistence (LMR): merupakan defek/bagian yang
lemah dari dinding rongga.
EPIDEMIOLOGI
Hernia pada dinding abdomen yang tersering adalah hernia
inguinalis yang mencapai hingga 75-80%.

Jenis Hernia Inguinalis ada 3 macam :


1. Hernia Inguinalis Lateralis atau Hernia Inguinalis Indirect
(60%)
2. Hernia Inguinalis Medialis atau Hernia Inguinalis Direct
(25%)
3. Hernia Femoralis (15%)

Insiden hernia : Laki-laki lebih sering (85 %) dari seluruh kasus


4
ETIOLOGI
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali congenital maupun karena
sebab yang didapat.

Faktor yang dipandang dapat berperan sebagai penyebab hernia yaitu :


1. Adanya prosesus vaginalis yang terbuka (bawaan lahir)
2. Peninggian tekanan di dalam rongga perut (kegiatan fisik yang
berlebihan/ mengangkat beban berlebih, batuk kronik dan PPOK)
3. Kelemahan otot dinding perut karena usia
4. Pada hernia femoralis sekunder dapat terjadi sebagai komplikasi
herniorafi pada hernia inguinalis, terutama yang memakai teknik
Bassini atau Shouldice yang menyebabkan fasia transversa dan
ligamentum inguinale lebih tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis
femoralis lebih luas. 5
KLASIFIKASI
Menurut sifatnya hernia dapat diklasifiksasikan menjadi:
1. Hernia reponibel, yaitu bila isi hernia dapat keluar masuk.
2. Hernia irreponibel, yaitu bila isi kantong hernia tidak dapat
dikembalikan ke dalam rongga.
3. Hernia inkarserata, yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin
hernia.
4. Hernia strangulata, yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin
hernia dan terjadi gangguan vaskularisasi.

6
Secara umum hernia inguinalis dibedakan menjadi:
1. Hernia Inguinalis Medialis (direct)
2. Hernia Inguinalis Lateralis (indirect)
3. Hernia Femoralis
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi timbulnya hernia inguinalis pada orang dewasa
biasanya disebabkan karena kegagalan salah satu atau lebih
dari mekanisme pencegahan hernia:

1. Kanalis inguinalis yang berjalan miring


2. Adanya struktur muskulus Oblikus internus abdominis yang
menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi
3. Adanya fascia transversa yang kuat menutupi Trigonum
Hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot

8
Sedangkan patofisiologi timbulnya hernia inguinalis lateralis
pada anak-anak yaitu karena seharusnya pada bayi yg
sudah lahir terjadi obliterasi canalis tempat desendus testis
pada bulan ke-8 kehamilan, namun bila tidak terjadi obliterasi
tersebut maka menimbulkan hernia inguinal lateralis

9
GAMBARAN KLINIS
• Gejala klinis bervariasi dari asimptomatis hingga mengancam
jiwa seperti pada hernia inkarserata dan strangulata.

• Biasanya pasien mengatakan “turun berok”, burut, kelingsir,


atau adanya benjolan di selangkangan/kemaluan yang bisa
mengecil atau menghilang pada waktu tidur dan keluar bila
menangis pada bayi atau anak, mengejan, mengangkat
benda berat, dan posisi berdiri. Nyeri dapat dirasakan apabila
telah terjadi komplikasi.

10
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Beberapa keluhan dan riwayat yang dapat kita temukan
dalam anamnesis pasien dengan hernia antara lain:
• Ada benjolan dilipat paha
• Keluhan nyeri, walau jarang dijumpai
• Pada anak kecil : sering nangis, batuk, kencing lancar/tidak
• Pada usia lanjut : pekerjaan & aktivitas, penyakit kronis,
sering partus
• Nyeri disertai mual muntah (dapat difikirkan kemungkinan
inkarserata atau strangulata)
• Suhu badan meninggi (dapat difikirkan kemungkinan
strangulata)
11
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi: asimetri, terdapat benjolan pada lipat paha yang kemudian bila
dilakukan transiluminasi diperoleh hasil (-). Benjolan pada hernia
inguinalis medialis biasanya berbentuk bulat, sedangkan pada hernia
inguinalis lateralis berjalan dari lateral atas ke medial bawah dengan
bentuk lonjong.
• Palpasi: Secara klinis HIL dan HIM dapat dibedakan dengan tiga teknik
pemeriksaan sederhana yaitu Finger test, Ziemen test dan Tumb test.

Ziemen Test Thumb Tes


Pemeriksaan Finger test 12
• Perkusi: pada pemeriksaan fisik abdomen dapat
ditemukan tanda obstruksi bila telah terjadi komplikasi
berupa gangguan pasase usus seperti inkarserata
maupun strangulata.
• Auskultasi: bising usus (+) pada benjolan hernia yang
terjadi.

13
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan tambahan jarang dilakukan untuk mendiagnosa
hernia, hanya pada kasus tertentu saja kadang diperlukan
foto thoraks, USG dan CT-Scan.

Pemeriksaan tersebut biasa kadang diperlukan untuk mencari


faKtor penyebab hernia yang terjadi sehingga terapi kausatif
yang diberikan dapat lebih optimal dalam mencegah
kekambuhan.

14
DIAGNOSIS BANDING
Beberapa diagnose banding berkaitan dengan diagnose hernia
yang dapat dipertimbangkan antara lain :
1. Hidrocele pada funikulus spermatikus maupun testis.
2. Elephantiasis
3. Limfadenitis
4. Orchitis

15
TERAPI
1. Konservatif
Tindakan ini terbatas pada reposisi, pemakaian penyangga
atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi.. Reposisi dilakukan secara bimanual.

Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan


hernia dan bukan menyembuhkannya sehingga harus dipakai
seumur hidup.

16
2. Operatif
Tindakan operatif merupakan satu-satunya tindakan pengobatan
rasional untuk hernia. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi dan
hernioplasty.

Herniotomi
Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya, kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
direposisi. Kantong hernia dijahit setinggi mungkin lalu dipotong.

Hernioplastik
Dilakukan tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplastik lebih
penting dalam mencegah residif dibandingkan dengan herniotomi.
17
KOMPLIKASI
Komplikasi yang tejadi tergantung pada keadaan isi hernia.
1. Isi tertahan pada hernia ireponibel , disini gejala yang timbul
hanya berupa benjolan.
2. Isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi jeratan
yang menimbulkan gejala obstruksi yang sederhana.
3. Jarang terjadi inkarserata retrograde
4. Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi
jaringan isi hernia.
5. Infeksi
6. Nekrosis usus
7. Peritonitis
8. Sepsis
18
PROGNOSIS
Prognosis dari hernia adalah baik bila segera ditangani sebelum
terjadi komplikasi hernia inkarserata maupun strangulate
yang dapat membahayakan kondisi pasien

19
THANK
YOU!
20

Anda mungkin juga menyukai