Anda di halaman 1dari 24

Accelerat ing t he world's research.

REVIEW ARTIKEL :
FARMAKOTERAPI DAN
REHABILITASI PSIKOSOSIAL PADA
SKIZOFRENIA
Tya Kaluku

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

t eori bab 2.docx


Kumala Dewi

PPK PSIKIAT RI
yudh hart ant o

Skizoafekt if T ipe Deferesif


radio logi
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 210

REVIEW ARTIKEL : FARMAKOTERAPI DAN REHABILITASI PSIKOSOSIAL


PADA SKIZOFRENIA
Auliani Hafifah, Irma Melyani Puspitasari, Rano Kurnia Sinuraya
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung, Sumedang KM 21 Jatinangor 45363
Email: aulianih@gmail.com

ABSTRAK
Skizofrenia termasuk ke dalam gangguan multiple psychiatric dengan komorbiditas dan
mortalitas yang terus meningkat. Pengobatan skizofrenia telah banyak berkembang dan
mengalami kemajuan. Fokus terapinya telah berubah, dari hanya menangani gejala psikosis
hingga mengendalikan fungsi kerja dan sosial. Review artikel ini memberi gambaran
mengenai farmakoterapi dan rehabilitasi sosial yang tengah berkembang. Review dilakukan
terhadap 16 jurnal, 4 handbook dan 1 situs terpercaya, yaitu WHO yang membahas terapi
skizofrenia. Berdasarkan studi yang dilakukan, farmakoterapi skizofrenia yang paling sering
digunakan adalah antipsikotik. Klozapin tidak dijadikan sebagai lini pertama, tetapi digunakan
pada kasus TRS (Treatment-Resistance Schizophrenia). Rehabilitasi psikososial, baik terapi
kognitif maupun SST berperan sebagai komponen kunci dalam proses pemulihan dan berguna
untuk menilai stabilitas gejala serta fungsi kerja-sosial pada penderita skizofrenia.
Kata kunci: skizofrenia, farmakoterapi, psikososial, antipsikotik, terapi kognitif, SST.

ABSTRACT
Schizophrenia belongs to multiple psychiatric disorders with increasing comorbidity and
mortality. Treatment of schizophrenia has grown and progressed. The focus of therapy has
changed, from treating only psychotic symptoms to controlling work and social functions.
This article review provides an overview of the development of pharmacotherapy and
psychosocial rehabilitation. The review was conducted on 16 journals, 4 handbooks and 1
trusted site, WHO discussing schizophrenia therapy. Based on the study, the most commonly
used pharmacotherapy schizophrenia is antipsychotics. Clozapine is not used as a first line,
but is used in the case of TRS (Treatment-Resistance Schizophrenia). Psychosocial
rehabilitation, both cognitive and SST therapies play a key component in the recovery process
and are useful for assessing the stability of symptoms and the function of social work in
schizophrenics.
Keywords: schizophrenia, pharmacotherapy, psychosocial, antipsychotic, cognitive therapy,
SST.
Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018

PENDAHULUAN mengalami gejala baik positif maupun


negatif serta mengalami penurunan fungsi
Skizofrenia termasuk ke dalam
kognitif, motorik dan suasana hati
gangguan multiple psychiatric dengan
(Heckers et al., 2010; Tandon and
komorbiditas dan mortalitas yang terus
Carpenter, 2012).
meningkat (Tandon et al., 2008, 2009).
Prevalensi skizofrenia mencapai
Penderita skizofrenia umumnya orang
0,30%-0,66% di seluruh dunia (Ivan Os
dewasa berusia 15-35 tahun yang
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 211

and Kapur, 2009). Pada negara kedua efektif dalam menangani gejala-
berkembang, 50% penderita skizofrenia gejala negatif. Antipsikotik generasi kedua
tidak menjalani pengobatan dan 90% diketahui memiliki risiko efek samping
penderita skizofrenia tidak diobati dengan ekstrapiramidal yang lebih rendah
tepat (WHO, 2011). Pengobatan dibandingkan antipsikotik generasi
skizofrenia saat ini telah mengalami pertama (Weinbrenner et al., 2009; Hanson
perkembangan dalam hal farmakoterapi et al., 2010). Isu mengenai kekuatan
dan rehabilitasi psikososial. Target efikasi antar keduanya, hingga kini masih
terapipun berubah, dari hanya menangani menjadi topik yang menarik dan seringkali
gejala psikosis hingga mengendalikan dikaitkan dengan efek samping.
fungsi kerja dan sosial (Nasrallah dkk., Pada skizofrenia, rehabilitasi
2014). psikososial, termasuk terapi kognitif dan
Farmakoterapi pada penderita SST (Social Skills Training) atau pelatihan
skizofrenia dipicu oleh penemuan keterampilan sosial merupakan komponen
antipsikotik klorpromazin pada awal 1950- kunci dalam proses pemulihan dan berguna
an dan pengembangan klozapin pada akhir untuk menilai stabilitas gejala serta fungsi
1960-an (Miyamoto et al, 2008). Selama kerja-sosial pada penderita skizofrenia.
setengah abad terakhir, antipsikotik Diskusi mengenai interaksi antara
digunakan dalam pengobatan skizofrenia farmakoterapi dengan rehabilitasi
dan telah menjadi pengobatan andalan psikososial masih belum jelas. Sejauh ini
untuk mengurangi keparahan gejala arah diskusi ditujukan untuk pengobatan
psikotik dan kejadian relaps (pada skizofrenia di masa depan (Kern et al.,
penderita skizofrenia (Biedermann and 2009).
Fleischhacker, 2011; Hanson et al., 2010; Maka dari itu, artikel ini akan
Haukka et al., 2008). memberikan review mengenai
Antipsikotik diklasifikasikan menjadi farmakoterapi dan rehabilitasi psikososial
antipsikotik generasi pertama dan untuk menilai perkembangan pengobatan
antipsikotik generasi kedua. Kedua skizofrenia.
kelompok antipsikotik tersebut memiliki
aktivitas farmakologi yang sama, yaitu METODE
memblokir reseptor dopamin D2 Sumber data
(Bruijnzeel et al., 2014). Sumber data yang digunakan
Antipsikotik generasi pertama efektif sebagai referensi pada review artikel ini
menangani gejala-gejala positif (Conn et terdiri atas sumber data primer berupa
al., 2008). Sedangkan antipsikotik generasi jurnal ilmiah baik nasional maupun
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 212

internasional, sumber data sekunder berupa (Journal of American Medical Association)


handbook dan sumber data tersier berupa Psychiatry. Jurnal yang sesuai dengan
situs terpercaya, seperti WHO. keyword pencarian selanjutnya diskrining
Strategi pencarian data berdasarkan kriteria inklusi.
Pencarian sumber data yang Kriteria inklusi dan ekslusi
digunakan sebagai referensi, baik jurnal Adapun kriteria inklusi bagi sumber
ilmiah maupun website dilakukan dengan data yang digunakan adalah jurnal ilmiah,
menggunakan kalimat yang berhubungan baik nasional maupun internasional yang
dengan skizofrenia, seperti terpercaya serta handbook dan website
psychopharmaca for schizophrenia, resmi yang memuat informasi mengenai
pharmacotherapy of schizophrenia, terapi skizofrenia. Sumber data yang
pharmacotherapy guidelines of digunakan merupakan sumber dengan
schizophrenia, psychosocial therapy of waktu publikasi maksimal 10 tahun
schizophrenia, cognitive therapy of terakhir. Sedangkan sumber data yang
schizophrenia dan Social Skills Training of tidak memuat informasi mengenai terapi
schizophrenia. skizofrenia, waktu publikasi lebih dari 10
Pencarian data-data tersebut tahun terakhir termasuk ke dalam sumber
dilakukan menggunakan web browser data yang diekslusi.
google chrome dengan situs search engine Jumlah studi yang digunakan
berupa google.com, google scholar, ncbi, Jumlah sumber data yang diskrining
elsevier, science direct, springer link dan pada review artikel ini berupa 34 sumber
berbagai situs-situs penyedia jurnal data. Sumber data yang digunakan (n = 20)
terpercaya lainnya, seperti The Lancet, terdiri dari 16 buah jurnal ilmiah (15 jurnal
BMJ (British Medical Journal), The internasional dan 1 buah jurnal nasional)
Canadian Journal of Psychiatry, Journal dan 4 buah handbook. Sumber data lain
of Clinical Psychopharmacology, berupa situs internet mengenai skizofrenia
American Journal Psychiatry dan JAMA yang terpercaya, seperti WHO.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 213

HASIL

Tabel 1. Sumber data yang digunakan


Jenis Nama Judul
No Sumber Jurnal/Buku/ Penulis Jurnal/Buku/ Informasi Utama
Data Situs Internet Situs Internet
1. Artikel Lancet, 371 p: Kahn et al., Effectiveness of Tingkat efektivitas
Ilmiah 085-97 2008 Antipsychotic antipsikotik generasi
Drugs in First- kedua = antipsikotik
Episode generasi pertama
Schizophrenia and
Schizophrenia
Form Disorder: An
Open Randomised
Clinical Trial.
2. Jurnal The Canadian Remington et Guideline for The Rekomendasi
Journal of al., 2017 Pharmacotherapy Farmakoterapi
Psychiatry, 62(9) of Schizophrenia in skizofrenia adalah
Adults. antipsikotik ; klozapin
diberikan pada pasien
TRS (Treatment-
Resistance
Schizophrenia)
3. Jurnal Schizophrenia Abbasi et al., The Effect of Mirtazapine memiliki
Research, 116 p: 2010 Mirtazapine Add efek terhadap gejala
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 214

Jenis Nama Judul


No Sumber Jurnal/Buku/ Penulis Jurnal/Buku/ Informasi Utama
Data Situs Internet Situs Internet
101-106 On Therapy to negatif > plasebo pada
Risperidone in The skala negatif PANSS.
Treatment of
Schizophrenia: A
Double-Blind
Randomized
Placebo-Controlled
Trial.
4. Jurnal Schizophrenia Joffe et al., Add-On Kombinasi Mirtazapine-
Research, 108 p: 2009 Mirtazapine antipsikotik generasi
245-251 Enhances pertama > plasebo pada
Antipsychotic Effect skala positif PANSS.
of First Generation
Antipsychotics in
Schizophrenia: A
Double-Blind,
Randomized,
Placebocontroll-ed
Trial.
5. Jurnal Neuropsychop- Lieberman et A Randomized, Memantine > plasebo
harmacology, 34 al., 2009 Placebo-Controlled pada skala PANSS.
p: 1322-1329 Study of Memantine
as Adjunctive
Treatment in
Patients With
Schizophrenia.
6. Jurnal Jurnal Farmasi Ayuningty-as Pengaruh Klozapin bukan lini
Klinik Indonesia, dkk., 2018 Antipsikotik pertama pada
7(1) p: 19-29 terhadap Penurunan pengobatan skizofrenia
Skor The Positive ; antipsikotik
and Negative berpengaruh terhadap
Syndrome Scale- penurunan skor PANSS
Excited secara signifikan.
Component.

7. Jurnal Asian Journal of Bruijnzeel et Antipsichotic Aripiprazole merupakan


Psychiatry, 635 p: al., 2014 Treatment of satu-satunya
1-5 Schizophrenia: An antipsikotik dengan
Update. aktivitas agonis parsial
terhadap dopamin D2.
8. Jurnal Journal of Foster et al., Combination Kejadian relaps pada
Clinical 2017 Antipsychotic kombinasi antipsikotik
Psychopharma- Therapies An > LAI > antipsikotik
cology, 37(5) p: Analysis From a oral.
595-599 Longitudinal
Pragmatic Trial.

9. Jurnal Neuropsychop- Kinon et al., Early Response to Early response →


harmacology, 35 2010 Antipsychotic Drug treatment dilanjutkan
p: 581-590 Therapy as a (risperidone); Non-
Clinical Marker of responders → peralihan
Subsequent treatment ke
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 215

Jenis Nama Judul


No Sumber Jurnal/Buku/ Penulis Jurnal/Buku/ Informasi Utama
Data Situs Internet Situs Internet
Response in the antipsikotik lain
Treatment of (olanzapine) selama 2
Schizophrenia. minggu, ditemukan
perbaikan gejala.
10. Jurnal JAMA Psychiatry, Tilhonen et Real-World Risiko rehospitalilasi
74(2) p: 686-693 al., 2017 Effectiveness of antipsikotik LAI <
Antipsychotic antipsikotik oral.
Treatments in a
Nationwide Cohort
of 29.823 Patients
With
Schizophrenia.

11. Patient Pilon et al., Treatment Patterns Antipsikotik generasi


Preference and 2017 in Medicaid pertama-LAI >
Adherence, 11 p: Patients with antipsikotik oral dalam
619-629 Schizophrenia hal kepatuhan.
Initiated on A First-
Or Second-
Generation Long-
Acting Injectable
Versus Oral
Antipsychotic.
12. Jurnal Curr Opinion in Meltzet et Pharmacotherapy Antipsikotik generasi
Behavioral al., 2015 of Cognition In kedua memiliki potensi
Sciences, 4 p: Schizophrenia. dalam pengobatan
115-121 gejala kognitif pada
penderita skizofrenia..
13. Jurnal American Journal Davidson et Cognitive Effects Efek kognitif
Psychiatry, al., 2009 of Antipsychotic antipsikotik generasi
166(6) p: 675-682 Drugs in First pertama (haloperidole)
Episode = antipsikotik generasi
Schizophrenia and kedua (amisulpride,
Schizophreniform olanzapine, quetiapine
Disorder: A dan ziprasidone).
Randomized, Open-
Label Clinical Trial
(EUFEST).
14. Jurnal Lancet, 383 Morrison et Cognitive Therapy Terapi kognitif dapat
p:1395-1403 al., 2014 for People with digunakan untuk
Schizophrenia mengurangi gejala
Spectrum psikiatrik. Terapi ini
Disorders Not aman untuk pasien
Taking skizofrenia yang tidak
Antipsychotic menggunakan
Drugs: A Single- antipsikotik.
Blind Randomised
Controlled Trial.
15. Jurnal Open Journal of Shimada et Effects of SST berpotensi
Psychiatry, 3 p: al., 2013 Combination meningkatkan fungsi
273-282 Pharmacotherapy kognitif karena adanya
and Social Skills pengalaman belajar
Training for yang membutuhkan
Schizophrenia: A ingatan dan perhatian
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 216

Jenis Nama Judul


No Sumber Jurnal/Buku/ Penulis Jurnal/Buku/ Informasi Utama
Data Situs Internet Situs Internet
Randomized yang berpengaruh
Controlled Trial. terhadap kehidupan
sosial.
16. Jurnal Schizophrenia Kern et al., Psychosocial SST meningkatkan
Bulletin, 35(2), 2009 Treatments to pengetahuan dan
347-361 Promote keterampilan penderita
Functional skizofrenia.
Recovery in
Schizophrenia.
17. Buku - Wells et al., Pharmacotherapy Algoritma pengobatan
2015. Handbook 9th skizofrenia
Edition. (Gambar 2) ; Jenis
antipsikotik (Tabel 1).
18. Buku - Dipiro et al. Pharmacotherapy: Definisi ;
2011. A Pathophysiologic Prevalensi ;
Approach 8th. Etiologi skizofrenia.
19. Buku - Chisholm- Pharmacotherapy Definisi ;
Burns M. A. Principles & Etiologi ;
et al., 2016. Practice Fourth Gejala kognitif
Edition. skizofrenia.
20. Buku - Wells et al. Pharmacotherapy Patofisiologi
2009. Handbook 7th skizofrenia.
Edition.
21. Situs WHO (World WHO, 2011. Schizophrenia
Internet Health Prevalensi skizofrenia.
Organization).
Keterangan: Epidemiologi
Menurut Epidemiologic Catchment
PANSS (Positive and Negative Syndrome
Area Study, prevalensi penderita
Scales).
skizofrenia berkisar 0,6%-1,9% dari
Definisi Skizofrenia seluruh populasi dunia dengan 2%-3%

Skizofrenia merupakan salah satu populasi menderita skizofrenia semasa

gangguan psikiatri yang kompleks, hidupnya (Dipiro et al., 2011). Umumnya,

ditandai dengan adanya gangguan berpikir penderita skizofrenia adalah orang dewasa

berupa delusi, halusinasi, pikiran kacau berusia 15-35 tahun (WHO, 2011).

dan perubahan perilaku (Dipiro et al., Prevalensi skizofrenia pada pria dan

2011). Tanda lain pada skizofrenia berupa wanita kurang lebih sama, namun onset

hilangnya motivasi (avolitin), menurunnya penyakit cenderung lebih awal pada pria.

pengendalian emosi serta sulitnya Episode pertama pada pria terjadi pada

berbicara. Tiga gejala terakhir merupakan usia 20-an, sedangkan pada wanita terjadi

gejala negatif yang secara kolektif sering pada usia 20-an akhir hingga 30-an awal

disebut dengan sindrom defisit (Chisholm- (Dipiro et al., 2011).

Burns et al., 2016).


Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 217

Menurut Global Burden Disease rentang usianya pada tahun 2000 di


(WHO report), data prevalensi penderita beberapa negara, yaitu:
skizofrenia berdasarkan jenis kelamin dan

Tabel 2. Data Prevalensi Skizofrenia


Rentang Usia Prevalensi (%)
Negara
(tahun) Pria Wanita
Belanda Semua Umur 0,4 0,3
Islandia 55-57 0,7 0,0
Kanada > 18 0,5 0,6
Amerika Serikat 15-54 0,6 0,8
Mexico Dewasa 0,7 0,71
Chili > 18 0,5 1,4
Taiwan > 18 0,3 0,3
China - 0,4 0,7
Hong Kong 18-64 0,8 1,7
Korea 18-65 0,4 0,3
Israel > 18 1,0 0,5
New Zealand 18-64 0,3 0,4

Etiologi Skizofrenia skizofrenia maka kemungkinan kembar


Penyebab skizofrenia masih belum lainnya menderita skizofrenia a sekitar
diketahui secara jelas. Penelitian 50% (Chisholm-Burns et al., 2016).
menunjukkan adanya kelainan pada Patofisiologi Skizofrenia
struktur dan fungsi otak. Kombinasi faktor
Beberapa patofisiologi skizofrenia
genetik dan lingkungan berperan dalam
berdasarkan penyebabnya adalah:
perkembangan skizofrenia. Faktor genetik
dapat menjadi penyebab skizofrenia sekitar a. Peningkatan ukuran ventrikel,
0,6-1,9% pada populasi U.S (Chisholm- penurunan ukuran otak dan asimetri
Burns et al., 2016). otak. Penurunan volume hipokampus
Seseorang dengan riwayat kedua berhubungan dengan kerusakan
orang tua mengalami skizofrenia berisiko neuropsikologis dan penurunan respons
40% untuk menderita skizofrenia (Dipiro terhadap antipsikotik tipikal (Wells et
et al., 2011). Pada kembar monozigot, jika al., 2009).
satu kembar telah didiagnosis menderita b. Hipotesis dopaminergik.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 218

Skizofrenia dapat disebabkan oleh dengan munculnya gejala skizofrenia


hiperaktivitas atau hipoaktivitas (Wells et al., 2009).
dopaminergik pada area tertentu di otak d. Kelainan serotonin (5-HT). Pasien
serta ketidaknormalan reseptor dopamin skizofrenia memiliki kadar serotonin 5-
(DA). Hiperaktivitas reseptor dopamin HT yang lebih tinggi. Hal ini juga
(DA) pada area mesocaudate berkaitan berkaitan dengan adanya peningkatan
dengan munculnya gejala-gejala positif. ukuran ventrikel (Wells et al., 2009).
Sementara hipoaktivitas reseptor dopamin Gejala Skizofrenia
(DA) pada area korteks prefrontal
Gejala psikotik (gejala positif).
berkaitan dengan munculnya gejala-gejala
Gejala psikotik ditandai dengan munculnya
negatif (Guyton and Hall, 2011).
gejala berupa, halusinasi (mendengar suara
Dopamin disekresikan oleh neuron yang
atau pikiran dari luar dirinya), delusi (sikap
badan selnya terletak di bagian tegmentum
yang aneh, sering paranoid dan timbul
ventral mesensefalon, medial dan superior
kecurigaan dan gangguan berpikir
substansia nigra. Neuron-neuron ini
(pemikiran dan ucapan tidak logis).
menyebabkan kondisi hiperaktivitas
Gejala negatif. Gejala negatif pada
dopaminergik pada sistem mesolimbik.
skizofrenia ditandai dengan penurunan
Dopamin tersebut disekresikan ke bagian
fungsi sosial dan emosional, termasuk
medial dan anterior sistem limbik,
ekspresi, cara bicara, kemauan serta
terutama hipokampus, amygdala, anterior
aktivitas sosial dan hedonik (Hanson et al.,
caudate, nukleus dan bagian lobus
2010).
prefronta yang merupakan pusat
Gangguan kognitif. Gangguan
pengendali perilaku (Guyton and Hall,
kognitif ditandai dengan adanya gangguan
2011).
dalam hal attention (perhatian), kecepatan
c. Disfungsi glutamatergik. Penurunan
berpikir dan penyelesaian masalah
aktivitas glutamatergik berkaitan
(Chisholm-Burns et al., 2016).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 219

Algoritma Farmakoterapi Skizofrenia

(Wells et al., 2015)


Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 220

Farmakoterapi Skizofrenia hiperprolaktinemia serta tardive


Antipsikotik dyskinesia. Efek samping tersebut
Penggunaan Antipsikotik sebagai disebabkan oleh blokade pada jalur
farmakoterapi digunakan untuk mengatasi nigrostriatal dopamine dalam jangka waktu
gejala psikotik dengan berbaagai etiologi, lama (Miyamoto et al., 2008). Antipsikotik
salah satunya skizofrenia. Antipsikotik generasi pertama memiliki afinitas yang
diklasifikasikan menjadi antipsikotik rendah terhadap reseptor muskarinik M1
generasi pertama dan antipsikotik generasi Ach, histaminergik H1 dan norepinefrin a1
kedua (Osser et al., 2013). yang memicu timbulnya efek samping
Antipsikotik Generasi Pertama berupa penurunan fungsi kognitif dan
Antipsikotik generasi pertama sedasi secara bersamaan (Hill et al., 2010).
merupakan antipsikotik yang bekerja Antipsikotik Generasi Kedua
dengan cara memblok reseptor dopamin Antipsikotik generasi kedua, seperti
D2. Antipsikotik ini memblokir sekitar risperidone, olanzapine, quetiapine,
65% hingga 80% reseptor D2 di striatum ziprasidon aripriprazol, paliperidone,
dan saluran dopamin lain di otak iloperidone, asenapine, lurasidone dan
(Chisholm-Burns et al., 2016). Jika klozapin memiliki afinitas yang lebih besar
dibandingkan dengan antipsikotik generasi terhadap reseptor serotonin daripada
kedua, antipsikotik ini memiliki tingkat reseptor dopamin. Sebagian besar
afinitas, risiko efek samping antipsikotik generasi kedua menyebabkan
ekstrapiramidal dan hiperprolaktinemia efek samping berupa kenaikan berat badan
yang lebih besar (Marder et al., 1995; dan metabolisme lemak (Chisholm-Burns
Miyamoto et al., 2008). et al., 2016). Klozapin merupakan
Antipsikotik generasi pertama efektif antipsikotik generasi kedua yang efektif
dalam menangani gejala positif dan dan tidak menimbulkan efek samping
mengurangi kejadian relaps. Sebanyak ekstrapiramidal. Oleh karenanya, klozapin
30% pasien skizofrenia dengan gejala akut digunakan sebagai agen pengobatan lini
menghasilkan sedikit atau tanpa respon pertama pada penderita skizofrenia
terhadap pengobatan antipsikotik generasi (Chisholm-Burns et al., 2016). Namun,
pertama. Antipsikotik generasi pertama klozapin dikaitkan dengan peningkatan
memiliki efek yang rendah terhadap gejala risiko hematotoksis yang dapat
negatif (Kane, 1989; Fleischhacker, 1995). menyebabkan kematian (agranulositosis)
Antipsikotik generasi pertama (Kane et al., 1988). Oleh karena itu,
menimbulkan berbagai efek samping, beberapa antipsikotik generasi kedua
termasuk ekstrapiramidal akut, (risperidone, olanzapine, quetiapine dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 221

ziprasidone) digunakan sebagai terapi memiliki afinitas yang lebih tinggi pada
tambahan untuk meningkatkan khasiat reseptor 5-HT7 (Ishibashi et al., 2010).
klozapin tanpa diskrasia darah (Miyamoto
Aripiprazole merupakan jenis
et al., 2005; Lieberman et al., 2005).
antipsikotik generasi kedua yang lain.
Antipsikotik generasi kedua, seperti
Aripiprazole merupakan satu-satunya
paliperidone, asenapine, iloperidone dan
antipsikotik dengan aktivitas agonis parsial
lurasidone telah mendapatkan persetujuan
terhadap dopamin D2. Perbedaan ini
FDA (Food and Drug Administration)
menjadi penentu profil farmakologi dan
Amerika Serikat (Miyake et al., 2012).
efek samping aripripazole. Aripiprazole
Aktivitas farmakologi obat tersebut mirip
diketahui memiliki risiko efek samping
dengan antipsikotik generasi kedua
ekstrapiramidal yang rendah (Leucht et al.,
lainnya, kecuali lurasidone yang diketahui
2008).

Tabel 3. Obat-obat antipsikotik dan rentang dosisnya

Nama Dosis awal Dosis pemeliharaan


Nama Generik Keterangan
Dagang (mg/hari) (mg/hari)

Antipsikotik generasi pertama

Penambahan berat
Chlorpromazine Throrazine 50-150 300-1000
badan
Kadar lebih tinggi
fluphenazine Prolixin 5 5-20
pada episode awal
Haloperidole Haldol 2-5 2-10
Maksimal 10 mg/hari
Loxapine Loxitane 20 50-150 Disetujui hanya oleh
program REMS
Loxapine
Adasuve 10 10 -
inhaled
Perphenazine Trilafon 4-24 16-64 -
QTc berkepanjangan
Thioridazine Mellaril 50-150 100-800
secara signifikan
Thiothixene Nevane 4-10 4-50 -
Trifluoperazine Stelazine 2-5 5-40 -

Antipsikotik generasi kedua

Aripiprazole Abilify 5-15 15-30 -


Asenapine Saphris 5 10-20 Sublingual
Cek kadar dalam
Clozapine Clozaril 25 100-800 plasma sebelum
melebihi 600 mg
Diberikan dalam
Iloperidone Fanapt 1-2 6-24 CYP2D6
metabolisme lambat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 222

Nama Dosis awal Dosis pemeliharaan


Nama Generik Keterangan
Dagang (mg/hari) (mg/hari)
Lurasidone Latuda 20-40 40-120 -
Hindari pada episode
awal karena
Olanzapine Syprexa 5-10 10-20 menyebabkan
penambahan berat
badan
Bioavailabilitas
meningkat ketika
Paliperidone Invega 3-6 3-12
diberikan bersama
makanan
Quetiapine Seroquel 50 300-800 -
Risperidone Risperdal 1-2 2-8 -
Ziprasidone Geodon 40 80-160 Bersama makanan

(Wells, et al. 2015).


Efikasi amisulpride, olanzapine dan quetiapine
Tahun 1990, sebanyak 13 atau ziprasidone pada episode pertama
antipsikotik generasi kedua diperkenalkan skizofrenia juga menunjukkan bahwa tidak
ke dalam bidang klinis dan diyakini ada perbedaan efikasi yang signifikan
memiliki khasiat yang lebih baik antara antipsikotik generasi pertama
dibandingkan antipsikotik generasi dengan antipsikotik generasi kedua
pertama. Hasil studi klinis berskala besar, (Davidson et al., 2009; Kahn et al., 2008).
CATIE (Clinical Antipsychotic Trials of Kinon et al. (2010)., menyebutkan
Intervention Effectiveness) yang bahwa semua antipsikotik yang tersedia
membandingkan monoterapi antipsikotik saat ini memiliki khasiat untuk menangani
generasi pertama (perphenazine) dengan gejala positif dan disorganisasi. Tidak ada
empat antipsikotik generasi kedua perbedaan signifikan yang ditemukan
(olanzapine, quetiapine, risperidone dan mengenai kekuatan efikasi yang dihasilkan
ziprasidone) menunjukkan bahwa oleh antipsikotik tersebut. Kinon et al.
antipsikotik generasi kedua tidak memiliki (2010), kemudian menilai respon awal
efektivitas yang lebih besar dibandingkan antipsikotik (2 minggu) terhadap respon
antipsikotik generasi pertama dalam yang diprediksi (12 minggu) pada 628
menangani gejala kognitif dan sosial pasien yang terdiagnosa gangguan
(Keefe et al., 2007; Lieberman et al., 2005; skizofrenia dan skizoafektif. Respon yang
Swartz et al., 2007). lebih awal ditandai dengan peningkatan ≥
Percobaan antipsikotik generasi 20% total skor PANSS selama 2 minggu
pertama di Eropa membandingkan antara treatment. Total skor PANSS meningkat >
open-label treatment dengan haloperidol, 20%-50% menunjukkan bahwa kelompok
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 223

pasien mengalami respon lebih awal (haloperidol) karena tidak konsistennya


dengan efikasi yang lebih baik gejala yang muncul.
dibandingkan dengan respon lambat. Pada Penelitian oleh Abbasi et al. (2010),
pasien yang menunjukkan respon cepat, Joffe et al. (2009) dan Lieberman et al.
treatment dilanjutkan dengan risperidone. (2009) yang menganalisis gejala pada
Sedangkan untuk respon lambat, treatment penderita skizofrenia dengan menggunakan
dilanjutkan dengan risperidone 2-6 mg/hari PANSS menyebutkan bahwa penggunaan
atau beralih ke olanzapine 10-20 mg/hari mirtazapine dapat menurunkan gejala
selama 10 minggu. negatif yang lebih baik dibandingkan
Penelitian oleh Kahn et al. (2008), plasebo. Sedangkan kombinasi
terhadap 291 pasien skizofrenia yang Mirtazapine-antipsikotik generasi pertama
membandingkan efektivitas antara memiliki efikasi yang baik dibandingkan
haloperidol (1–4 mg /hari; n=40), plasebo pada skala positif PANSS. Selain
amisulpride (200–800 mg /hari; n=72), mirtazapine, memantine juga memiliki
olanzapine (5–20 mg /hari; n=75), efikasi dilihat pada skala PANSS.
quetiapine (200–750 mg /hari; n=53), or Pada peresepan antipsikotik,
ziprasidone (40–160 mg /hari; n=51) seringkali digunakan kombinasi meskipun
dalam hal psikopatologi (PANSS), bukti mengenai efikasi kombinasi
keparahan penyakit (CGI / Clinical Global antipsikotik terbatas. Penelitian oleh Foster
Impression), kemampuan psikososial et al., 2017 terhadap penggunaan
(GAF / Global Assesment of Functioning),, Kombinasi antipsikotik (n=50), LAI
depresi (CDSS / Calgary Depression Scale (n=20) dan antipsikotik oral (n=206)
For Schizophrenia), kualitas hidup menunjukkan bahwa Kombinasi
(MANSA / Manchester Short Assessment) antipsikotik secara tidak signifikan
of quality of life, efek samping menyebabkan kejadian relaps yang lebih
ekstrapiramidal (SHRS / St Hans Rating cepat (68%, rata-rata hari ke 409,5)
Scale), disfungsi seksual (UKU / Udvalg dibandingkan dengan LAI (53%, rata-rata
for Kliniske Undersøgelser) dan BPRS hari ke 594) dan antipsikotik oral (52%,
(Brief Psychiatric Rating Scale) rata-rata hari ke 562,8).
menunjukkan bahwa antipsikotik generasi
kedua tidak dapat disimpulkan memiliki Rehabilitasi psikososial
efektivitas yang lebih besar dibandingkan Terapi Kognitif
dengan antipsikotik generasi pertama Terapi kognitif secara signifikan
meningkatkan fungsi sosial dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 224

memperbaiki beberapa gejala, seperti mg/hari; n=03) dengan antipsikotik


delusi dan halusinasi. Penelitian oleh generasi kedua, yaitu amisulpride, 200 to
Morrinson et al. (2014), pada 37 partisipan 800 mg/hari; olanzapine, 5 to 20 mg/hari;
yang diberi intervensi berupa terapi quetiapine, 200 to 750 mg/hari dan
kognitif dengan farmakoterapi skizofrenia ziprasidone, 40 to 160 mg/hari (N=82)
dan 37 partisipan yang hanya diberi berdasarkan efeknya terhadap gejala
intervensi berupa farmakoterapi kognitif menunjukkan bahwa tidak ada
skizofrenia, menggunakan kuesioner perbedaan antara kelima treatment tersebut
PANSS (Positive and Negative Syndrome terhadap efek kognitif dan hasil skor sub
Scales) menunjukkan hasil skor yang lebih tes (Rey Auditory Verbal Learning Test,
rendah pada kelompok partisipan yang Trail Making Test, Part A dan Part B (dua
menerima terapi kognitif dibandingkan tes), Purdue Pegboard Test dan Digital
farmakoterapi. Interpretasi hasil penelitian Symbol Coding). Sedangkan sub tes
menyatakan bahwa terapi kognitif akan PANSS, tidak memberi hasil yang
lebih aman dan efektif jika diberikan pada signifikan dalam memprediksi efek
penderita skizofrenia yang memilih untuk kognitif pada pasien skizofrenia. Pada
tidak menggunakan antipsikotik. penelitian Davidson et al. (2009), dosis
Kontra dengan penelitian Morrison harian haloperidole yang digunakan yaitu
et al., penelitian oleh Meltzer, (2015)., 2,5 mg/hari dimana dosis tersebut lebih
menyatakan bahwa antipsikotik telah rendah dibandingkan dengan dosis yang
terbukti secara praklinis dalam digunakan oleh penelitian lain. Hal ini
menurunkan gejala kognitif walaupun disebabkan penggunaan dosis tinggi
tidak semua memberikan hasil yang haloperidole meningkatkan risiko efek
efektif. Efek selektif antipsikotik terhadap samping ekstrapiramidal dan penggunaan
hipokampus, kortikal, dopaminergik, antikolinergik yang pada akhirnya dapat
serotonergik, glutamanergik dan mengganggu kecepatan motorik dan
neurotransmisi GABAergik serta berbagai kognitif.
macam protein sinaps mengidentifikasikan
Penelitian lain juga menyebutkan
target yang mengarah pada pengobatan
bahwa penggunaan antipsikotik
gejala kognitif.
berpengaruh terhadap penurunan skor
Penelitian oleh Davidson et al. PANSS secara signifikan, baik pada
(2009), yang dilakukan pada 286 partisipan penggunaan monoterapi maupun
yang didiagnosa menderita skizofrenia kombinasi antipsikotik generasi pertama
membandingkan antara haloperidole (1-4 dan kedua.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 225

Social Skills Training kepatuhan rendah. Penelitian oleh


Penelitian oleh Shimada et al. Schreiner et al. (2017), membuktikan
(2013), menunjukkan bahwa SST bahwa sebanyak 472 partisipan yang
berpotensi meningkatkan fungsi kognitif melakukan peralihan dari oral antipsikotik
karena adanya pengalaman belajar yang (aripiprazole, olanzapine, quetiapine,
membutuhkan ingatan dan perhatian yang risperidone dan paliperidone extended-
berpengaruh terhadap kehidupan sosial. release) menjadi paliperidone palmitat 1x
Hal ini juga disebutkan oleh Kern et al. selama 1 bulan memberikan respon dan
(2009), yang menyatakan bahwa SST tolerabilitas yang baik. LAI menawarkan
meningkatkan pengetahuan dan efek terapetik jangka panjang dengan
keterampilan penderita skizofrenia. memaksimalkan penghantaran obat, kontak
obat dan jadwal pengobatan.
PANSS Klozapin dan antipsikotik LAI
PANSS digunakan pada pasien rawat merupakan perawatan farmakologis
inap skizofrenia untuk mengetahui status dengan tingkat pencegahan relaps yang
kesehatan berdasarkan gejala-gejala yang tinggi. Risiko rehospitalisasi sekitar 20%
ditimbulkan, seperti gejala positif, negatif, hingga 30% lebih rendah selama
dan psikopatologi umum. PANSS terdiri dibandingkan dengan antipsikotik oral
dari 30 pertanyaan yang dinilai dengan yang ekivalen. Penelitian oleh Tilhonen et
skala 1-7 tergantung pada berat atau al. (2017), pada pasien skizofrenia di
ringannya gejala. Jika skor PANSS pasien Swedia tahun 2006 (29.223 total pasien
dari awal hingga akhir pengobatan terus kohort; 4603 pasien kohort yang baru
menurun maka terapi tersebut dapat didiagnosis) menunjukkan bahwa risiko
dikatakan berhasil. Keterbatasan PANSS rehospitalisasi pasien lebih rendah pada
terletak pada hasil skor yang mungkin penggunaan antipsikotik LAI paliperidone,
dipengaruhi oleh faktor lain selain zuclopenthixol, clozapine, perphenazine
intervensi yang diberikan yang dapat dan olanzapine (ketika dibandingkan
menyebabkan hasil skor menjadi bias dengan antipsikotik oral flupentixol,
(Sadock et al., 2010). quetiapine dan perphenazine.
LAI (Long-acting Injectable) Penelitian oleh Foster et al. (2017)
Farmakoterapi, baik antipsikotik oral menunjukkan bahwa LAI menyebabkan
maupun LAI merupakan treatment utama kejadian relaps yang lebih lambat jika
dalam terapi skizofrenia. LAI disarankan dibandingkan dengan kombinasi
untuk pasien yang memiliki tingkat antipsikotik dan kejadian relaps yang lebih
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 226

cepat jika dibandingkan dengan dan diskusi mengenai manfaat dan efek
antipsikotik oral. Kombinasi antipsikotik samping dari masing-masing obat juga
generasi pertama-LAI menunjukkan harus dilakukan.
kepatuhan pengobatan yang lebih baik Pada tahap awal skizofrenia,
dibandingkan dengan antipsikotik oral antipsikotik yang paling banyak digunakan
pada penelitian Pilon et al., (2017). adalah antipsikotik generasi pertama. Pada
PEMBAHASAN tahap ini, peralihan obat antipsikotik sering
Banyak studi yang membahas dilakukan karena diagnosis yang tidak
tentang skizofrenia tahap awal dan begitu jelas dan spesifik. Diagnosis
melaporkan bahwa tidak ada perbedaan skizofrenia memerlukan tanda yang
antara antipsikotik generasi pertama dan kontinu, setidaknya 6 bulan per periode
kedua dalam hal efikasi, kecuali efek (APA, 2013).
samping. Persamaan efikasi dari obat-obat Dalam hal farmakoterapi, data-data
tersebut termasuk penurunan gejala positif mengenai penggunaan antipsikotik akut
dan negatif. Antipsikotik generasi pertama pada skizofrenia tahap awal masih terbatas
dinyatakan memiliki efek yang lebih besar sehingga sulit untuk menilai hasil dan
dalam mengatasi gejala positif. Sebaliknya, membandingkan antara intervensi
antipsikotik generasi kedua dinyatakan farmakologi dengan plasebo atau terapi
memiliki efek yang lebih besar dalam lainnya. Isu etis diketahui menghalangi uji
mengatasi gejala negatif. Perbedaan dalam plasebo meskipun telah banyak penelitian
hal farmakokinetik dan respon pengobatan yang menetapkan efikasi antipsikotik
membuat ukuran kemanjuran tidak dapat dengan cara mengevaluasi kejadian relaps
disetarakan untuk masing-masing obat. setelah dihentikannya pengobatan
Oleh karenanya tidak ada agen maupun antipsikotik pada skizofrenia tahap awal.
dosis yang dianggap paling baik untuk Asenapine dan iloperiodone merupakan
pengobatan pasien skiozofrenia. Pemilihan contoh antipsikotik generasi kedua yang
obat umumnya melalui proses trial and telah dibuktikan memiliki efek terapetik
error dengan menilai respon, efek terhadap gejala positif maupun negatif
samping, manfaat serta risiko yang timbul ketika dibandingkan dengan plasebo
apabila pengobatan dilanjutkan atau (Thompson et al., 2010; Weber et al.,
dihentikan. Pemilihan obat skizofrenia 2009).
sebaiknya dilakukan dengan Pada penderita skizofrenia, baik
mempertimbangkan pandangan keluarga pediatrik maupun dewasa, klozapin
yang merawat pasien. Pemberian informasi merupakan agen antipsikotik yang
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 227

direkomendasikan sebagai pilihan pertama. yang menggunakan dosis rendah yang


Namun, klozapin memiliki risiko dilanjutkan dengan titrasi. Satu-satunya
agranulositosis (Absolute Neutrophil Count strategi empiris untuk mengetahui
(ANC) <500/mm3) atau granulositopenia kesetaraan dosis dilakukan secara in vivo
(500≤ANC≤1.000/mm3) (Goldstein et al., dengan neuroimaging. Namun, metode
2014) yang bisa menjadi lebih parah bila tersebut belum tersedia untuk antipsikotik,
pasien memiliki gangguan hematologi atau seperti aripiprazol, klozapin, quetiapine.
penyakit imun. Akibat risiko tersebut, Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
klozapin tidak diindikasikan sebagai terapi dosis adalah keparahan penyakit (episode
lini pertama pada skizofrenia parah. Selain awal atau lanjutan) serta usia.
itu, FDA juga tidak merekomendasikan Saat ini, sekitar 25%-30% penderita
klozapin sebagai antipsikotik untuk skizofrenia mengalami resistensi terhadap
penanganan skizofrenia akut pada pasien pengobatan antipsikotik, khususnya
pedriatik. Risiko lain dari klozapin adalah antipsikotik generasi pertama. Satu-
menyebabkan neutropenia ringan satunya pengobatan yang
(1.500/mm3 <ANC<2000/mm3) hingga direkomendasikan untuk menangani
sedang (ANC<1.500/mm3) pada anak- kejadian resisten adalah klozapin. Tingkat
anak dan remaja. Individu berusia muda respon klozapin terhadap penderita
dan jenis kelamin laki-laki merupakan skizofrenia yang mengalami resisten yaitu
faktor risiko signifikan timbulnya sekitar 30%-60%. Studi Goodwin, et al.
neutropenia (Glodstein et al., 2014; Maher (2008)., menjelaskan bahwa penggunaan
et al., 2011; Ferrin et al., 2016). klozapin lebih aman bila diresepkan
Dosis antipsikotik yang dianjurkan sebagai monoterapi karena lebih
pada pengobatan skizofrenia, baik tahap memberikan tolerabilitas yang baik.
awal maupun akut adalah batas bawah dari Penelitian oleh Ayuningtyas, dkk.
rentang dosis yang dilanjurkan, kemudian (2018), menyatakan bahwa klozapin
titrasi dosis dengan mempertimbangkan merupakan agen antipsikotik yang
tingkat kemanjuran dan tolerabilitas. memiliki efektivitas lebih besar jika
Peningkatan dosis pada pengobatan dibandingkan dengan monoterapi atau
skizofrenia justru tidak memperbaiki, kombinasi antipsikotik lainnya. Bukti lain
bahkan dapat memperburuk keadaan klinis menunjukkan bahwa penggunaan klozapin
pasien. Klorpromazin dengan dosis lebih justru sering ditunda bahkan tidak
dari 375 mg diketahui tidak memberikan digunakan pada penderita skizofrenia.
manfaat klinis sehingga banyak dokter American Psychiatric Association
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 228

Schizophrenia Patient Outcomes Research menggunakan obat tersebut. Dalam hal ini,
Team and the UK National Institute for LAIs tidak hanya dibatasi untuk pasien
Health and Clinical Excellence juga tidak skizofrenia dengan atau dikhawatirkan
menganjurkan pengobatan selain klozapin memiliki kepatuhan pengobatan yang
pada kasus resistensi. rendah sehingga seharusnya LAI
Jika pasien mengalami resistensi ditawarkan pada semua pasien skizofrenia
terhadap klozapin, maka pengobatan dapat yang menerima pengobatan dengan
dilakukan dengan menggunakan kombinasi antipsikotik. Hasil uji RCT membuktikan
antipsikotik yang memiliki profil reseptor bahwa antipsikotik LAI digunakan lebih
berbeda. Kombinasi antipsikotik lebih awal pada pengobatan skizofrenia. Hal ini
efektif dibandingkan monoterapi pada berarti, LAI sudah tidak digunakan untuk
pasien dengan pengobatan minimal 10 mengatasi ketidakpatuhan pasien. Selain
minggu. Kejadian peralihan dari itu, LAI juga diketahui dapat mengurangi
monoterapi menjadi kombinasi juga lebih tingkat kekambuhan pada skizofrenia tahap
banyak terjadi dibandingkan peralihan dari awal.
kombinasi menjadi monoterapi. Selain terapi yang telah disebutkan,
Selain kejadian resistensi, pada rehabilitasi psikososial, termasuk terapi
penderita skizofrenia juga sering kognitif dan SST dapat dipertimbangkan
ditemukan masalah ketidakpatuhan pada penderita skizofrenia. Terapi kognitif
terhadap pengobatan. Hal ini mungkin secara signifikan dapat meningkatkan
disebabkan oleh bentuk sediaan oral yang fungsi pribadi dan sosial serta menurunkan
memiliki waktu kerja pendek. Faktor lain gejala delusi dan halusinasi. Sedangkan
seperti kondisi pasien dengan pengaruh terapi SST dapat menambah keterampilan
gejala psikotik juga dapat meningkatkan perseptual, motorik dan interpersonal yang
kesulitan dalam hal kepatuhan. dianggap penting bagi penderita
Farmakoterapi lain yang dijadikan andalan skizofrenia dalam mencapai kelangsungan
sebagai pengobatan skizofrenia pada kasus hidup di masyarakat.
ini adalah antipsikotik jenis long-acting Penggunaan antipsikotik pada
injections (LAIs). LAI banyak digunakan pasien yang menerima terapi kognitif
sebagai penanganan atas ketidakpatuhan masih kontroversial. Pada pasien psikosis
pasien dalam mengonsumsi obat. penggunaan farmakoterapi sering dianggap
Penggunaan LAI pada skizofrenia ambivalen. Hasil penelitian menunjukkan
akut dilakukan apabila pada pengobatan bahwa terapi kognitif lebih efektif
sebelumya pernah atau dianjurkan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 229

diberikan jika pasien tidak sedang serta fungsi kerja-sosial pada penderita
menerima terapi antipsikotik. skizofrenia.
Guideline NICE yang membahas UCAPAN TERIMAKASIH
tentang psikosis pada penderita skizofrenia Penulis mengucap syukur pada
anak-anak dan orang dewasa muda Allah.swt., berterimakasih kepada kedua
menyantumkan bahwa pasien dan keluarga orang tua serta kepada dosen metodologi
yang merawat pasien dapat memilih penelitian Pak Rizky Abdullah, Ph.D., Apt.
intervensi psikososial, seperti terapi atas ilmu yang telah diberikan dan kepada
kognitif tanpa adanya intervenai dosen pembimbing Ibu Irma Melyani
antipsikotik (NICE, 2013). Puspitasari, PhD., M.T., Apt dan Pak Rano
Namun, tidak dapat dipungkiri Kurnia Sinuraya, M.K.M., Apt yang telah
bahwa pengobatan utama pada skizofrenia membimbing dan memberi masukan dalam
adalah dengan menggunakan antipsikotik. menyusun artikel ini.
Penggunaan antipsikotik pada terapi DAFTAR PUSTAKA
kognitif mungkin dapat dipertimbangkan American Psychiatric Association. 2013.
bersama dokter, dimana hubungan dokter Diagnostic and statistical manual of
mental disorders, fifth edition (DSM-
dan pasien yang baik mungkin dapat V). Washington (DC): American
meningkatkan kepatuhan pasien dalam Psychiatric Publishing.
Barch DM. 2010. Pharmacological
mengonsumsi obat. strategies for enhancing cognition in
schizophrenia. Curr Top Behav
Neurosci, 4 p: 43--96.
SIMPULAN Biedermann F, Fleischhacker WW. 2011.
Skizofrenia ditandai dengan gejala Emerging drugs for schizophrenia.
Expert Opin Emerg Drugs, 16 p:
positif, negatif dan kognitif. Farmakoterapi 271--282.
skizofrenia yang paling sering digunakan Bruijnzeel, D., Uma, S., Rajiv, T. 2014.
Antipsychotic treatment of
adalah antipsikotik. Berdasarkan schizophrenia: An Update. Asian
efikasinya, antipsikotik generasi pertama Journal of Psychiatry, 635 p: 1-5
Chisholm-Burns, M. A. et al., 2016.
dan kedua tidak menunjukkan perbedaan Pharmacotherapy Principles &
signifikan, kecuali klozapin yang Practice Fourth Edition. New York:
McGraw-Hill Education.
digunakan pada kasus resistensi. Conn PJ, Tamminga C, Schoepp DD,
Rehabilitasi psikososial, baik terapi Lindsley C. 2008. Schizophrenia:
moving beyond monoamine
kognitif maupun SST berperan sebagai antagonists. Mol Interv, 8 p: 99-107.
komponen kunci dalam proses pemulihan Davidson M, Galderisi S, Weiser M,
Werbeloff N, Fleischhacker WW,
dan berguna untuk menilai stabilitas gejala Keefe RS et al. 2009. Cognitive
effects of antipsychotic drugs in first-
episode schizophrenia and
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 230

schizophreniform disorder: a Negative Symptoms of


randomized, open-label clinical trial Schizophrenia. Curr Psychiatry Rep.
(EUFEST). Am J Psychiatry, 166: 12, p: 563-571
675--682. Haukka J, Tiihonen J, Harkanen T,
Dipiro, et al. 2011. Pharmacotherapi: A Lonnqvist J. 2008. Association
pathophysiologic approach 8th between medication and risk of
Edition. New York. McGraw-Hill suicide, attempted suicide and death
Ferrin M, Helen G, Arianna M, Joseph in nationwide cohort of suicidal
MR. 2016. Using antipsychotic patients with schizophrenia.
medication for the treatment of Pharmacoepidemiology and Drug
schizophrenia in children and Safety 17, p: 686–696.
adolescents. Geneva: International Heckers, S., Tandon, R., Bustillo, J. 2010.
Association for Child and Catatonia in the DSM – shall we
Adolescents Psychiatry and Allied move or not? Schizophr. Bull. 36, p:
Proffesions (IACA PAP) Textbook 205–207.
of Child and Adolescent Mental Hill SK, Bishop JR, Palumbo D, Sweeney
Health JA. 2010. Effect of second-
Fleischhacker WW. 1995. New drugs for generation antipsychotics on
the treatment of schizophrenic cognition: current issues and future
patients. Acta Psychiatr Scand challenges. Expert Rev Neurother, 10
(Suppl), 388 p: 24--30. p: 43--57.
Foster et al., 2017. Combination Ishibashi T, Horisawa T, Tokuda K,
Antipsychotic Therapies An Analysis Ishiyama T, Ogasa M, Tagashira R et
From a Longitudinal Pragmatic Trial. al. 2010. Pharmacological profile of
Journal of Clinical lurasidone, a novel antipsychotic
Psychopharmacology, 37(5) p:595- agent with potent 5-
599 hydroxytryptamine 7 (5-HT7) and 5-
Goldstein JI, Jarskog LF, Hilliard C, HT1A receptor activity. J Pharmacol
Alfirevic A, Duncan L, Fourches D, Exp Ther, 334 p: 171-181.
et al. 2014. Clozapine-induced Ivan Os, J., Kapur, S., 2009.
agranulocytosis is associated with Schizophrenia. Lancet 374, p: 635–
rare HLA-DQBI and HLA-B alleles. 645.
Nat Commun, 5 p: 4757. Kahn RS, Fleischhacker WW, Boter H,
Goodwin G, Fleischhacker W, Arango C, Davidson M, Vergouwe Y, Keet IP
Baumann P, Davidson M, de Hert M et al. Effectiveness of antipsychotic
Advantages and disadvantages of drugs in first-episode schizophrenia
combination treatment with and schizophreniform disorder: an
antipsychotics ECNP Consensus open randomised clinical trial.
Meeting. 2008. Nice. Eur Lancet 2008; 371: 1085--1097.
Neuropsychopharmacol. 2009; Kane J, Honigfeld G, Singer J, Meltzer H.
19(7):520–32. 1988. Clozapine for the treatment-
Guyton dan Hall. 2011. Guyron and Hall resistant schizophrenic. A double-
Medical Physiology 12th Edition. blind comparison with
Philadephia: Elesevier chlorpromazine. Arch Gen
Hanson, E., Kristin, H., Daniel, W. 2010. Psychiatry, 45 p: 789--796.
Assesment of Pharmacotherapy for Kane JM. 1989. The current status of
Negative Symptoms of neuroleptic therapy. J Clin
Schizophrenia. Curr Psychiatry, 12 Psychiatry, 50 p: 322--328.
p: 563-571 Keefe RS, Bilder RM, Davis SM, Harvey
Hanson, E., Kristin, H., Daniel, W. 2010. PD, Palmer BW, Gold JM et al.
Assesment of Pharmacotherapy of 2007. Neurocognitive effects of
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 231

antipsychotic medications in patients schizophrenia: a critical review of


with chronic schizophrenia in the pharmacology and mechanisms of
CATIE Trial. Arch Gen Psychiatry, action of antipsychotic drugs. Mol
64 p: 633--647. Psychiatry, 10 p: 79-104.
Kern et al. 2009. Psychosocial Treatments Miyamoto S, Merrill DB, Lieberman JA,
to Promote Functional Recovery in Fleischhacker WW, Marder SR.
Schizophrenia. Schizophrenia 2008. Antipsychotic drugs. In:
Bulletin, 35(2) p: 347-361 Tasman A, Kay J, Lieberman JA, et
Leucht S, Corves C, Arbter D, Engel RR, al. (eds). Psychiatry, 3rd edn.
Li C, Davis JM. 2009. Second- Chichester: John Wiley & Sons, p:
generation versus first-generation 2161--2201.
antipsychotic drugs for Miyamoto S., Miyake N., Jarskog LF.,
schizophrenia: a meta-analysis. Fleischckhhacker WW and
Lancet, 373 p: 31-41. Lieberman. 2012. Pharmacological
Lieberman JA, Stroup TS, McEvoy JP, treatment of schizophrenia: a critical
Swartz MS, Rosenheck RA, Perkins review of the pharmacology and
DO et al. 2005. Effectiveness of clinical effects of current and future
antipsychotic drugs in patients with therapeutic agents. Molecular
chronic schizophrenia. N Engl J Psychiatry, 17 p: 1206-1227
Med, 353 p: 1209--1223. Morrison, et al. 2014. Cognitive therapy
Lieberman JA, Tollefson GD, Charles C, for people with schizophrenia
Zipursky R, Sharma T, Kahn RS et spectrum disorders not taking
al. 2005. Antipsychotic drug effects antipsychotic drugs: a single blind
on brain morphology in first-episode randomised controlled trial. Lancet,
psychosis. Arch Gen Psychiatry, 62 383 p: 1395-403
p: 361--370. Nasrallah HA, Targum SD, Tandon R,
Maher KN, Tan M, Tossell JW, Weisinger McCombs JS, Ross R. 2014.
B, Gochman P, Miller R, et al. Risk Defining and measuring clinical
factors for neutropenia in clozapine- effectiveness in the treatment of
treated children and adolescents with schizophrenia. Psychiatr Serv, 56(3)
childhood-onset schizophrenia. 2013. p: 273-282
J Child Adolesc Psychopharmacol, National Institute for Clinical Excellence.
23(2) p: 110–6. Psychosis and schizophrenia in
Marder SR, Van Putten T, Schatzberg AF, children and young people:
Nemeroff CB. 1995. Antipsychotic Recognition and management. UK:
medications. The American NICE, 2013.
Psychiatric Press Textbook of Osser DN, Roudsari MJ, Manschreck T.
Psychopharmacology. Washington, 2013. The psychopharmacology
DC: American Psychiatric Press p: algorithm project at the Harvard
247--261. South Shore Program: An update on
Meltzer, H.Y. 2015. Pharmacotherapy of schizophrenia. Harvard Review of
cognition in schizophrenia. Current Psychiatry, 21: 18–40. [PubMed:
opinion in behavioral therapy, 4 p: 23656760]
115-121 Sadock, Benjamin J, dan Virginia A.
Miyake N, Miyamoto S, Jarskog LF. 2012. Sadock. 2010. Buku Ajar Psikiatri
New serotonin/dopamine antagonists Klinis. Jakarta: EGC
for the treatment of schizophrenia: Tandon, R., Carpenter, W.T. 2012. DSM-5
are we making real progress? Clin status of psychotic disorders.
Schizophr Relat Psychoses in press. Schizophr. Bull. 38, p: 369–370.
Miyamoto S, Duncan GE, Marx CE, Tandon, R., Keshavan, M.S., Nasrallah, A.
Lieberman JA. 2005. Treatments for 2008. Schizophrenia, ‘‘Just the
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 232

Facts’’. What we know in 2008. Part Weber J, McCormack PL. 2009.


1: Overview. Schizophr. Res, 100 p: Asenapine. CNS Drugs, 23 p:781–
4–19. 792.
Tandon, R., Nasrallah, H.A., Keshavan, Weinbrenner, S., Assion H-J., Stargardt T.,
M.S. 2009. Schizophrenia, ‘‘Just the et al. 2009. Drug Prescription Pattern
facts’’ 4. Clinical features and in Schizophrenia Outpatients:
conceptualization. Schizophr. Res, Analysis of Data from a German
110 p: 1–23. Health Insurance Fund.
Thompson A, Lavedan C, Volpi S. 2010. Pharmacopsychiatry, 42 p: 66 – 71
Absence of weight gain association Wells, et al. 2009. Pharmacotherapy
with the HTRC-759C/T Handbook 7th Edition. New York:
polymorphism in patients with McGraw-Hill
schizophrenia treated with
iloperidone. Psychiatr Res, 165 Wells, et al. 2015. Pharmacotherapy
p:271–273. Handbook 9th Edition. New York:
Tilhonen et al., 2017. Real-World McGraw-Hill
Effectiveness of Antipsychotic
WHO. 2011.
Treatments in a Nationwide Cohort
http://www.who.int/mental_health/m
of 29 823 Patients With
anagement/schizophrenia/en/
Schizophrenia. JAMA Psychiatry,
[diakses 20 Juni 2018).
74(2) p: 686-693.

Anda mungkin juga menyukai