PENDAHULUAN
(halusinasi atau waham), afek tidak wajar, gangguan kognitif (tidak mampu
III (PPDGJ III), skizofrenia dijelaskan sebagai gangguan jiwa yang ditandai
dengan distorsi khas dan fundamental dalam pikiran dan persepsi yang
2% atau berjumlah 24 juta pasien di seluruh dunia. Insidensi atau kasus baru
yang muncul tiap tahun sekitar 0,01% (Lesmanawati, 2012). Data dari
Yogyakarta (2,7 per mil), Aceh (2,7 per mil), Sulawesi Selatan (2,6 per mil),
Bali (2,3 per mil), dan Jawa Tengah (2,3 per mil) (Lesmanawati, 2012). Di DI
perjalanan penyakit skizofrenia terdiri dari tiga fase yaitu fase akut, fase
1
2
stabilisasi dan fase stabil (Reverger, 2012), sehingga sasaran terapi bervariasi
berdasarkan fase dan keparahan penyakit (Melatiani dkk, 2013). Pada fase
kehidupan dalam masyarakat (Melatiani dkk, 2013). Terapi pada fase akut
selama 7 hari pertama, terapi stabilisasi selama 6-8 minggu dan terapi fase
Brahm, 2011). Jenis yang paling sering digunakan untuk antipsikotik tipikal
pasien skizofrenia adalah antipsikotik atipikal (Fahrul dkk, 2014). Hal ini
minimal dan resiko untuk terkena tardive dyskinesia lebih rendah (Irwan dkk,
bahwa efektivitas pengobatan dengan terapi oral tipikal sebesar 6,25% dan
terapi oral atipikal sebesar 15,38% (Lesmanawati, 2012). Dilihat dari skor
pasien skizofrenia yang diberikan Haloperidol sebagai terapi fase akut (Fahrul
dkk, 2014).
mengalami relaps karena faktor ekonomi yaitu tidak adanya biaya untuk
menebus obat setelah keluar dari rumah sakit jiwa, ketidakpatuhan pasien
tersebut didapatkan data lama sakit pasien skizofrenia rerata 6,9 tahun,
dengan lama sakit minimal 3 bulan dan maksimal selama 30 tahun (Dewi,
2013), serta lama rawat inap rerata adalah 23 hari (Melatiani dkk, 2013).
suatu sistem baru dalam pembiayaan kesehatan. Sistem ini dikenal dengan
dalam penyakit kronis yang mendapat jaminan dan pelayanan berobat secara
antipsikotik yang keduanya ditangung oleh JKN. Hal ini tercantum pada
HK.02.03/III/1346/2014.
skizofrenia mau menjalani setiap terapi yang ada. Sebagaimana tertulis dalam
QS. Al Insyirah ayat 5 dan 6, bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.
Seperti hadits :
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
kombinasi dari Risperidon dan Haloperidol pada fase akut pasien skizofrenia.
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi responden
Sebagai upaya mendapatkan penanganan yang tepat dan benar dari segi
farmakoekonomi.
3. Bagi keluarga
4. Bagi peneliti
5. Bagi Penelitian
E. Keaslian Penelitian