Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.

1, September 2017

PENGARUH TERAPI PSIKORELIGIUS: MEMBACA AL FATIHAHTERHADAP SKOR


HALUSINASI PASIEN SKIZOFRENIA

Sri Mardiati1, Veny Elita2, Febriana Sabrian3


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Jalan Pattimura No 9 Gedung G Pekanbaru Riau
KodePos 28131 Indonesia
email veny.elita@gmail.com

Abstrak

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan distorsi dalam pemikiran, persepsi,
emosi, bahasa, kesadaran diri dan pengalaman umum termasuk mendengar suara-suara atau yang disebut dengan
halusinasi. Pengontrolan halusinasi bisa dilakukan dengan terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah terhadap skor halusinasi pasien
skizofrenia. Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan pendekatan pretest-posttest design with
control group. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan. Jumlah sampel sebanyak 34 responden
yang diambil sesuai kritetria inklusi dan menggunakan teknik stratified random sampling. Responden dibagi
menjadi 17 reponden kelompok eksperimen dan 17 responden kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan adalah
kuesioner dan lembar observasi tanda dan gejala halusinasi. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan
bivariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan pengaruh terapi dengan menggunakan uji Wilcoxon dan Man-
Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan nilai median pretest dan posttest setelah diberikan
terapi psikoreligius: membaca Al fatihah yaitu dari 38,00 menjadi 17,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah terhadap skor halusinasi pasien skizofrenia dengan p-value
(0,019) < α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada perawat jiwa, keluarga dan pasien agar dapat
mempraktikkan terapi ini dalam penetalaksanaan pasien skizofrenia dengan halusinasi.

Kata kunci : Al Fatihah, Psikoreligius, Skor Halusinasi

Abstract

Schizophrenia is one of the major mental disorders characterized by distortions in thought, perception, emotion,
language, self-awareness and general experience including hearing voices or being called hallucinations. Hallucination
controlling could be done by psychoreligious therapy: reciting Al Fatihah. This research is aimed to determine influence
of psychoreligious therapy: reciting Al Fatihah towards halusination score of Schizophrenia patients. This research used
quasy-experiment design with pretest-posttest design with control group approach. The research was conducted in
Tampan Mental Hospital (RSJ Tampan). The samples of this research were 34 respondents taken from inclusion criteria
based and stratified random sampling technique. The Respondents were divided into two groups: 17 respondents in
experiment group and 17 respondents in control group. Measuring instruments used were questionnaire and
hallucination signs and symptoms observation checklist. Univariate and bivariate analyses were used to know the
distribution of frequency and therapy influence by using Wilcoxon dan Man-Whitney test. The result of the research
shows that there is a decrease pretest and posttest median after psychoreligious therapy: reciting Al Fatihah from 38.00
to 17.00, so it can be concluded that Psychoreligious therapy: Reciting Al Fatihah influence the halusination score of
schizophrenic patients with p-value (0,019) < α (0,05). Based on the result of this study, It is recommended to nurses,
family and patients to practice this therapy in the treatment of schizophrenic patients with hallucinations.

Keywords : Al Fatihah,hallucination score, psychoreligious

PENDAHULUAN jiwa yang ditandai dengan terganggunya kemampuan


Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa menilai realitas atau tilikan (insight ) yang buruk.
berat. Gangguan jiwa berat merupakan gangguan Gangguan jiwa berat ini akan disertai dengan gejala

79
Sri Mardiati, Veny Elita, Febriana Sabrian, Pengaruh Terapi Psikoreligius: Membaca Al Fatihahterhadap Skor
Halusinasi Pasien Skizofrenia

berupa halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses lanjutan oleh perawat jiwa untuk melaksanakan
pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh terapi yang digunakan oleh pasien gangguan jiwa
seperti agresivitas atau katatonik (Kementerian (Videbeck, 2008). Salah satujenisterapi modalitas
Kesehatan Republik Indonesia, 2013). yan efektif untuk mengurangi gejala halusinasi
Thong (2011) mengatakan bahwa skizofrenia adalah psikoterapi agama atau terapi psikoreligius
merupakan salah satu gangguan jiwa berat yang (Hawari, 2010) seperti sholat, dzikir,
menjadi masalah kesehatan di negara-negara membacaayat Al-Quran atau mendengarkan
berkembang dan maju. Skizofrenia adalah gangguan murrotal bagi pasien yang beragama Islam.
psikotik yang ditandai dengan gangguan utama dalam Menurut beberapa ahli ilmu jiwa, terapi
pikiran, dimana berbagai pemikiran tidak saling psikoreligius sangat dianjurkan. Hal ini sesuai
berhubungan secara logis, terjadinya kekeliruan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyabudi
persepsi dan perhatian, afek yang datar, tidak sesuai (2012) yang menyebutkan bahwa terapi Dzikir
dan berbagai gangguan aktifitas motorik yang aneh berpengaruh terhadap ketenangan jiwa dan dapat
(Davison, Naele & Kring, 2006). Skizofrenia ditandai menurunkan stres. Sedangkan menurut Al-qadhi
dengan distorsi dalam pemikiran, persepsi, emosi, (2010) dengan menggunakan Al-Qur’an sebagai
bahasa, kesadaran diri dan pengalaman umum media relaksasi daya tahan tubuh dapat
termasuk mendengar suara-suara atau yang disebut dipengaruhi sehingga mampu melawan penyakit
dengan halusinasi (WHO, 2016). Skizofrenia dialami dan membantu dalam proses penyembuhan.
oleh lebih dari 21 juta orang diseluruh dunia dengan Membaca Al-Qur’an dapat mendatangkan
kejadian setiap tahunnya terjadi pada 15-20 per kesembuhan (Wiradisuria, 2016).Mengingat Allah
100.000 individu. Prevalensi skizofrenia di Indonesia akan membuat tubuh rileks dengan cara
sebesar 1,7 per mil atau sekitar 400.000 orangdengan mengaktifkan kerja system saraf parasimpatik dan
kejadian di Riau adalah sebanyak 0,9% (Kementerian menekan kerja system saraf simpatik. Hal ini akan
Kesehatan Republik Indonesia, 2013). membuat keseimbangan antara kerja dari kedua
Hasil dari sepuluh besar diagnosa penyakit system saraf otonom tersebut sehingga
rawat inap bulan Januari sampai Desember 2016 di mempengaruhi kondisi tubuh. Sistem kimia tubuh
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Provinsi akan diperbaiki sehingga tekanan darah akan
Riaudidapatkan data bahwa jumlah pasien menurun, pernafasan jadi lebih tenang dan teratur,
skizofrenia sebanyak 958 orang dan 565 orang metabolisme menurun, memperlambat denyut
pasien diantaranya mengalami skizofrenia paranoid jantung, denyut nadi, dan mempengaruhi aktivitas
(Rekam medis RSJ Tampan, 2017). Salah satu tanda otak seperti mengalihkan perhatian dari rasa takut,
dan gejala yang muncul pada pasien cemas, tegang (Maimunah,2011).
skizofreniaadalah halusinasi. Halusinasi merupakan Penelitian yang dilakukan oleh Fanada (2012)
masalah gangguan jiwa terbanyak di ruang rawat tentang penerapan terapi psikoreligius mendapatkan
inap yang ada di RSJ Tampan pada tahun 2016. kesimpulan bahwa dengan melakukan kegiatan
Stuart (2012) mendefinisikan halusinasi shalat dapat membantu menurunkan tingkat stress
sebagai distorsipersepsipalsu yang pada pasien halusinasi. Penelitian lain yang
terjadipadarespon neurobiology yang maladaptive. dilakukan oleh Hidayati (2014) tentang pengaruh
Penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien terapi religius zikir menyatakan bahwa kemampuan
halusinasi untuk meminimalkan komplikasi atau mengontrol halusinasi pendengaran pasien
dampak dari halusinasi sangat beragam. meningkat setelah dilakukan terapi zikir.
Penatalaksanaan ini bisa berupa terapi farmakologi, Penelitian Sari (2016) tentang efektifitas
Electro Convulsive Therapy (ECT), dan terapi non mendengarkan murottal Al-Quran mendapatkan
farmakologi. Terapi farmakologis berupa pengobatan hasil bahwa murottal Al-Quran dengan surah Ar
antipsikotik sedangkan terapi nonfarmakologis lebih Rahman efektif dalam menurunkan skor halusinasi
mengarah kepada terapi modalitas (Viebeck, 2008). pasien. Selain surah Ar Rahman surah lain yang
Terapi modalitas adalah terapi kombinasi dalam sering digunakan untuk terapi dalam kesehatan
keperawatan jiwa, berupa pemberian praktek adalah surah Al Mulk, Al Falaq, AL Ikhlas, An Nas,

80
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

Al Baqarah, dan Al Fatihah. Berdasarkan penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
yang dilakukan oleh Julianto dan Subandi (2015) skizofrenia dengan diagnosa keperawatan
didapatkan hasil bahwa membaca Al Fatihah dapat halusinasi diRumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi
menurunkan depresi dengan menurunkan produksi Riau dengan jumlah 218 pada bulan Februari
hormon kortisol yang dipengaruhi oleh thalamus tahun 2017. Pengambilan sampel menggunakan
melalui coliculus superior dan coliculus inferior dan teknik stratified random sampling. Sampel
hipothalamus dengan merangsang sistem endokrin. berjumlah 34 orang pasien.
Surah Al Fatihah memiliki kedudukan yang Alat pengumpul data yang digunakan yaitu
tinggi dengan sebutan Ummul Kitab yang artinya kuesionerserta lembar observasiterkait tanda dan
induk dari seluruh Al-Qur’an. Surah Al Fatihah ini gejala dari halusinasi yang diambil dari
terdiri dari 7 ayat dan merupakan surah yang Sudiatmika (2011).
popular dan paling dihafal oleh umat muslim Analisa data menggunakan analisa univariat
(Ridha, 2007). Surah Al Fatihah merupakan obat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji
dari segala penyakit dan Rasulullah Saw. Telah alternatif yaitu Wilcoxon dan Mann-Whitney.
mencontohkan berbagai macam pengobatan yang
bisa dilakukan dengan surah Al Fatihah (Alcaff, HASIL PENELITIAN
2014).Membaca surah Al Fatihah sebanyak 70 kali Analisa Univariat
mampu menyembuhkan tremor atau biasa disebut
gemetaran (Pedak, 2009). Tabel 1
Hasil wawancara yang telah dilakukan Distribusi Karakteristik Responden
penelitipada tanggal 6 dan 10 Maret 2017 terhadap Persentase
perawat yang bekerja di Ruang Kuantan RSJ Karakteristik Responden Jumlah
(%)
Tampan, mendapatkan informasi bahwa beberapa Umur
asuhan keperawatan yang pernah diberikan pada Remaja akhir (17-25) 11 32,4
pasien halusinasi adalah mengidentifikasi halusinasi, Dewasa awal (26-35) 9 26,5
cara mengontrol halusinasi, terapi aktivitas Dewasa akhir (36-45) 9 26,5
kelompok: stimulasi persepsi sensori halusinasi, Lansia awal (46-55) 4 11,8
kegiatan kerohanian (ceramah agama), senam Manula (>65) 1 2,9
bersama, terapi Murottal Al-Qur’an dant terapi zikir Total 34 100
Al-Ma’tsurat, adapun terapi membaca surat Jenis Kelamin
AlFatihah belum pernah dilakukan. Selanjutnya, Laki-laki 25 73,5
berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan Perempuan 9 26,5
terhadap pasien didapatkan informasi bahwa lebih Total 34 100
banyak pasien yang hafal surah Al fatihah dari pada Pendidikan Terakhir
surah-surah pendek lainnya didalam Al-Qur’an. Tidak Sekolah 3 8,8
Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti SD 15 44,1
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul SMP 1 2,9
Pengaruh Terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah SMA 14 41,2
terhadap tingkat halusinasi pada pasien skizofrenia. Perguruan Tinggi 1 2,9
Total 34 100
METODOLOGI PENELITIAN Status Pekerjaan
Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat Mahasiswa/Pelajar 2 5,9
inap Sebayang, Kampar, Kuantan, Siak dan PNS 2 5,9
Indragiri Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Wiraswasta 8 23,5
Riau, yang dimulai dari bulan Februari sampai Petani 5 14,7
bulan Juli 2017. Penelitian ini menggunakan Buruh 5 14,7
Tidak Bekerja 12 35,3
desain quasy exsperimental dengan pendekatan
Total 34 100
pretest-posttest design with control group.

81
Sri Mardiati, Veny Elita, Febriana Sabrian, Pengaruh Terapi Psikoreligius: Membaca Al Fatihahterhadap Skor
Halusinasi Pasien Skizofrenia

Status Pernikahan standar deviasi 6,939 dan median kelompok kontrol


Menikah 7 20,6 adalah 35,00 dengan standar deviasi 8,913. Hasil
Belum Menikah 24 70,6 analisa didapatkan nilai p value (0,619)> α (0,05),
Bercerai 3 8,8 maka skor halusinasi pretest kelompok eksperimen
Total 34 100 dan kelompok kontrol adalah homogen.
Lama Dirawat
< 6 bulan 31 91,2 Tabel 4
>6 bulan 3 8,8 Perbedaan Skor Halusinasi Pretest dan Posttest
Total 34 100 pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas responden Perbedaan
Variabel N Median SD p value
pada kelompok eksperimen dan kontrol berada pada Median
rentang usia remaja akhir (17-25) sebanyak 11 orang Kelompok
Eksperimen
(32,4%) dengan mayoritas jenis kelamin laki-laki Pretest 17 38,00 6,936 0,000
sebanyak 25 orang (73,5%). Sebagian besar responden Posttest 17,00 21,00 3,572
memiliki status pendidikan terakhir SD yaitu sebanyak Kelompok
Kontrol
15 orang (44,1%) dengan status pekerjaan mayoritas Pretest 17 35,00 8,913 0,030
tidak bekerja sebanyak 12 orang (35,3%). Status Posttest 25,00 10,00 13,62
pernikahan mayoritas dari responden adalah belum Tabel 4 kelompok eksperimen yang dilakukan
menikah yaitu sebanyak 24 orang (70,6%) dengan menggunakanuji Wilcoxon didapatkan selisih
mayoritas lama dirawat < 6 bulan yaitu sebanyak 31 median skor halusinasi pretest dan posttest pada
orang (91,2%). kelompok eksperimen adalah 21,00. Hasil analisa
data diperoleh p value (0,000) < α (0,05), maka
Analisa Bivariat dapat disimpulkan ada perbedaan median skor
halusinasi yang signifikan sebelum dan sesudah
Tabel 2 diberikan terapi psikoreligius: membaca Al
Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen dan Fatihah pada kelompok eksperimen.
Kontrol Uji statistik untuk kelompok kontrol yaitu uji
Kelompok N P value Wilcoxonmendapatkan selisih skor halusinasi pretest
Pretest 17 0,276 dan posttest adalah 10,00. Hasil analisa data
Eksperimen
Posttest 17 0,000 mendapatkanp value (0,030)< α (0,05), maka dapat
Pretest 17 0,866 disimpulkan ada perbedaan antara median skor
Kontrol
Posttest 17 0,005 halusinasi tanpa pemberian terapi psikoreligius:
Tabel 2 menunjukkan bahwa dariuji normalitas membaca Al Fatihah pada kelompok kontrol namun
data yang menggunakanujiShapiro-Wilkdidapatkan selisih angka pada kelompok kontrol tidak
hasil pada kelompok eksperimen pretestdan sesignifikan pada kelompok eksperimen.
posttestdata terdistribusi tidak normal dengan p
valueposttest (0,000)< α (0,05) dan pada kelompok Tabel 5
kontrol posttest dengan p value (0,005)< α (0,05). Perbedaan Nilai Posttest Skor Halusinasi pada
Kelompok Eksperimen yang diberikan Terapi
Tabel 3 dengan Kelompok tanpa Pemberian Terapi
Uji Homogenitas Skor Halusinasi Pretest
Perbedaan
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Variabel Median SD p value
Median
Median SD p value Kelompok
Kelompok Eksperimen 38,00 6,936 17,00 3,572
Eksperimen
0,619 8,00 0,019
Kelompok Kontrol 35,00 8,913
Kelompok
Tabel 3 menunjukkanbahwadari uji statistik Kontrol
25,00 13,627
didapatkan nilai median sebelum dilakukan terapi Tabel 5menunjukkanbahwadari uji Mann-
(pretest) kelompok eksperimen adalah 38,00 dengan Whitney didapatkan hasil median skor halusinasi

82
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

posttest pada kelompok eksperimen adalah 17,00 laki-laki sebelum awitan penyakit. Secara umum
sedangkan pada kelompok kontrol nilai hasil akhir pasien skizofrenia perempuan lebih baik
medianhalusinasi posttest adalah 25,00 dengan dibandingkan hasil akhir pasien skizofrenia laki-laki
selisih skor halusinasi yaitu sebanyak 8,00. Hasil uji (Sadock & Sadock, 2010). Hal ini terjadi karena
statistik diperoleh p value (0,019)< α (0,05), maka pasien yang berjenis kelamin perempuan lebih patuh
dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna minum obat dari pada laki-laki (Novitayani, 2016).
skor halusinasi antara kelompok eksperimen yang Kejadian gangguan jiwa berat pada perempuan
mendapatkan terapi psikoreligius: membaca Al lebih ringan dibanding laki- laki. Sedangkan untuk
Fatihah dengan kelompok kontrol yang tidak gangguan jiwa ringan dua kali lebih banyak
mendapatkan terapi psikoreligius: membaca Al diderita oleh perempuan dari pada laki-laki, hal ini
Fatihah. Artinya terdapat pengaruh terapi dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi.
psikoreligius: membaca Al Fatihah terhadap skor Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan
halusinasi pasien skizofrenia. mayoritas responden adalah tamat SD yaitu 15 orang
(44.1%). Hal ini disebabkan oleh kondisi pasien
PEMBAHASAN yang mengalami gangguan dalam pikiran dan
Analisa Univariat pembicaraan, gangguan dalam isi pikiran, gangguan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam bentuk pikiran, gangguan gerakan mata,
diketahui mayoritas umur responden berada pada gangguan persepsi, dan gangguan emosi (Nevid,
tingkat remaja akhir dengan rentang 17-25 tahun Rathus, & Greene, 2005), sehingga keadaan pasien
yang berjumlah11 orang (32,4%) . Padarentang ini akan mengurangi konsentrasi dalam belajar dan
usia iniindividumampu melakukan interaksi yang mempengaruhi kemampuan individu dalam
akrab dengan orang lain terutama lawan jenis dan menerima dan mengolah informasi.
mempunyai pekerjaan. Kegagalan dalam interaksi Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
dan pekerjaan akan membuat individu menjauhi kemampuan individu dalam menerima informasi dan
pergaulan dan merasa kesepian kemudian mengolahnya. Tingkat pendidikan yang rendah akan
menyendiri (Keliat, Helena & Farida, 2013). memperoleh pengetahuan atau informasi yang lebih
Elvira (2015) menyatakan bahwa skizofrenia sedikit daripada individu yang berpendidikan tinggi.
muncul pada usia remaja akhir atau dewasa muda Hal tersebut akan mempengaruhi mekanisme koping
dengan rentang usia 15-25 pada laki-laki dan 25- dan pengendalian diri dalam menghadapi suatu
35 pada perempuan. Di usia ini individu akan masalah (Mayasari, 2016).
mudah mengalami ketidak mampuan dalam Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
mengatasi masalah sehingga akan mudah didapatkan informasi bahwa sebelum dirawat di
menyebabkan gangguan emosional. RSJ Tampan mayoritas responden memiliki status
Hasil penelitian menunjukkan sebanyak pekejaan tidak bekerja yaitu 12 orang (35,3%).
25 orang responden berjenis kelamin laki-laki. Status pekerjaan termasuk kedalam faktor sosial
Prevalensi skizofrenia pada laki-laki dan perempuan kultural yang dapat mempengaruhi perilaku
setara, namun perbedaan terletak pada awitan dan manusia (Stuart & Laraia, 2005).
perjalanan penyakitnya. Awitan pada laki-laki terjadi Faktor sosial kultural yang dapat mempengaruhi
lebih dini dibandingkan pada perempuan. Lebih dari perilaku manusia yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan,
separuh pasien skizofrenia yang dirawat adalah laki- penghasilan, pekerjaan, posisi sosial, latar belakang
laki namun hanya sepertiga pasien skizofrenia budaya, nilai dan pengalaman sosial individu. Semua
perempuan yang dirawat di rumah sakit psikiatri faktor ini dapat mempengaruhi kualitas kesehatan jiwa
(Sadock & Sadock, 2010). individu sehingga kemampuan individu dalam
Sejumlah studi mengindikasikan bahwa laki-laki beradaptasi harus ditingkatkan dalam menghadapi
lebih cenderung mengalami hendaya (kemballinya situasi tersebut agar individu tidak jatuh pada
gejala skizofrenia) akibat gejala negatif dari pada skizofrenia (Damayanti, 2014).
perempuan. Perempuan cenderung memiliki Berdasarkan penelitian yang dilakukan
kemampuan fungsi sosial yang lebih baik dari didapatkan karakteristik status pernikahan responden

83
Sri Mardiati, Veny Elita, Febriana Sabrian, Pengaruh Terapi Psikoreligius: Membaca Al Fatihahterhadap Skor
Halusinasi Pasien Skizofrenia

terbanyak adalah 24 orang (70,6%) yaitu belum signifikan yaitu dari 38,00 menjadi 17,00 perubahan
menikah. Stigma negatif yang dialami oleh sebesar 21,00 poin dengan p value (0,000)< α (0,05).
penderita skizofrenia mempersulit penderita Hal ini dapat disebabkan oleh membaca Al Fatihah
skizofrenia untuk memperoleh pasangan hidup yang dilakukan selama satu minggu sebanyak 6 kali
(Loganathan & Murthy, 2008). yang dibacakan dengan tempo yang lambat (<60
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian ketukan/menit) dapat mengatur irama detak jantung
Mayasari (2016) yang juga melakukan penelitian dan mengeluarkan endorphin sehingga membuat
pada pasien skizofrenia dengan halusinasi kenyamanan dan ketenangan. Kahel (2010)
didapatkan responden yang belum menikah adalah mengatakan bahwa membaca dan mendengarkan
sebanyak 17 orang (56,7%) . Penelitian lain juga ayat Al Qur’an akan menstabilkan getaran neuron
menyebutkan bahwa pasien skizofrenia yang sehingga bisa melakukan fungsinya dengan baik.
berjenis kelamin laki-laki dapat mengalami disfungsi Ilmu kedokteran telah banyak membuktikan bahwa
seksual sebagai akibat dari farmakoterapi Al Qur’an dengan kandungannya bermanfaat untuk
antipsikotik olanzapine dan risperidone. Obat pengobatan (Erita & Suharsono, 2014). Seperti yang
antipsikotik risperidone dapat membuat terjadinya terbukti pada penelitian ini bahwa membaca Al
disfungsi organ seksual, sedangkan antipsikotik Qur’an bermanfaat dalam penatalaksanaan
olanzapine dapat menyebabkan terjadinya penurunan halusinasi pada kelompok eksperimen.
libido, masalah ejakulasi dan disfungsi erektil Nilai pretest dan posttest pada kelompok kontrol
(Olfson, Uttaro, Carson & Tafesse, 2005). terjadi penurunan nilai median 10 poin yaitu dari
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil 35,00 menjadi 25,00 dengan p value 0,030 < α
responden terbanyak dirawat kurang dari 6 bulan (0,05). Penurunan ini bisa disebabkan karena telah
yaitu 31 orang dan 3 orang responden yang dirawat banyaknya terapi-terapi modalitas lainnya yang
lebih dari 6 bulan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diruang perawatan. Dari keterangan yang
dilakukan oleh Wahyuni, Yuliet dan Elita (2012) disampaikan oleh pihak perawat ruangan didapatkan
didapatkan informasi bahwa mayoritas lama rawat informasi bahwa penatalaksanaan yang telah
pasien di RSJ Tampan adalah selama 17-109 hari diberikan kepada pasien di RSJ Tampan adalah
dengan angka 61,8 %. Hasil analisis dari penelitian mengidentifikasi halusinasi, cara mengontrol
tersebut didapatkan nilai p value (0,158) > α (0,05) halusinasi, terapi aktivitas kelompok: stimulasi
dengan kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang persepsi sensori halusinasi, kegiatan kerohanian
signifikan antara lama hari rawat dengan (ceramah agama), senam bersama, terapi Murottal
kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi. Al-Qur’an dant terapi zikir Al-Ma’tsurat
Kemampuan pasien dalam mengontrol Hal ini berbeda dengan penelitian yang
halusinasi sangat tergantung pada penatalaksanaan dilakukan oleh Sari (2016) dengan judul efektifitas
yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada terapi murotal Al Qur’an terhadap skor halusinasi
pasien. Danardi (2007) menyebutkan bahwa pendengaran didapatkan median pada kelompok
kualitas pelayanan kesehatan sangat Kontrol pada saat pretest adalah 32 dan posttest
mempengaruhi lama hari rawat pasien. Semakin didapatkan sebesar 30, dengan p value 0,09 > α
baik kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan (0,05). Pada penelitian tersebut dapat disimpulkan
maka semakin cepat masa rawatnya. bahwa tidak terdapat penurunan yang signifikan
Hasil uji homogenitas pada kelompok eksperimen antara skor halusinasi sebelum dan sesudah
dan kelompok kontrol sebelum diberikan terapi diberikan murotal Al-Qur’an.
psikoreligius: membaca Al Fatihah (pretest) adalah p Hasil statistik menunjukkan terdapat perbedaan
value (0,619)> α (0,05) yang berartikedua kelompok yang bermakna antara skor halusinasi setelah diberikan
tersebut homogen, hal ini berarti data dari kedua terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah pada
kelompok ini memiliki varians yang sama. kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p
Nilai pretest dan posttest pada kelompok value (0,019) < α (0,05), terapi psikoreligius: membaca
eksperimen terjadi penurunan nilai median yang Al Fatihah efektif terhadap penurunan skor halusinasi.
Penurunan skor halusinasi pada

84
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

responden menunjukkan bahwa responden dengan Bayhaki, 2017) Sistem kimia tubuh akan diperbaiki
pemberian terapi ini telah mampu mengontrol sehingga akan meningkatkan vaskularisasi otak,
halusinasinya. meningkatkan faktor neutropik yang berperan
Menurut beberapa ahli ilmu jiwa, terapi sebagai neuroprotektif dan meningkatkan level
psikoreligius sangat dianjurkan karena terapi dopamine dan serotonin. Serotonin dieksresikan oleh
psikoreligius ini mampu mengurangi penderitaan, nucleus menuju radiks dorsalis medullaspinalis dan
meningkatkan proses adaptasi dan penyembuhan menuju hipotalamus Pelepasan serotonin diarea
dari penyakit kejiwaan (Yosep, 2011). Salah satu nuclei anterior dan nuclei ventromedialhipotalamus
terapi psikoreligius yang mampu menyembuhkan menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
berbagai penyakit adalah dengan menggunakan Penelitian yang dilakukan oleh Fanada (2012)
Al-Qur’an (Al-qadhi, 2010). Hasil kajian literatur didapatkan kesimpulan bahwa dengan melakukan
Psychology Forum UMM (2016) menunjukkan kegiatan shalat dapat membantu menurunkan tingkat
bahwa Al-Quran dapat mengobati segala bentuk stress pada pasien halusinasi. Pada penelitian lainnya
penyakit jasmani dan rohani dan segala yang dilakukan oleh Hidayati (2014) tentang
permasalahan hidup yang dialami oleh manusia pengaruh terapi religius zikir terhadap peningkatan
tidak terbatas pada manusia yang beragama islam kemampuan mengontrol halusinasi pada pasien
saja. Hal ini dikarenakan pada hakikatnya islam halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah DR. Amino
yang didalamnya termasuk Al-Qur’an merupakan Gondohutomo Semarang menyatakan bahwa
rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lill Alamin). kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran
Terapi bacaan Al-Qur’an terbukti mampu pasien meningkat setelah dilakukan terapi zikir.
mendatangkan ketenangan jiwa baik yang membaca Penelitian Sari, Jumaini, dan Utami (2016)
maupun yang mendengarkannya (Wiradisuria, tentang efektifitas mendengarkan murottal Al-
2016). Isnawati (dalam Wiradisuria, 2016) Quran terhadap skor halusinasi pada pasien
menyebutkan bahwa membaca Al-Qur’an halusinasi pendengaran didapatkan hasil bahwa
merupakan salah satu dari sepuluh amal shalih yang murottal Al-Quran dengan surah Ar Rahman
membuat tubuh selalu sehat. Al-Qur’an (Qur’an 8:2) efektif dalam menurunkan skor halusinasi pasien.
yang artinya “sesungguhnya orang-orang yang Selain surah Ar Rahman surah lain yang sering
beriman itu, hanyalah mereka yang apabila disebut digunakan untuk terapi dalam kesehatan adalah
nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila surah Al Mulk, Al Falaq, AL Ikhlas, An Nas, Al
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Nya Baqarah, dan Al Fatihah.
bertambahlah keimananya(karenanya), dan kepada Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Tuhan lah mereka bertawakal”. Julianto dan Subandi (2015) dengan judul membaca
Ayat tersebut menjelaskan tentang gambaran Al Fatihah reflektif intuitif untuk menurunkan
orang mukmin terhadap bacaan Al-Qur’an. depresi dan meningkatkan imunitas didapatkan hasil
Mendengarkan serta membaca bacaan Al-Qur’an bahwa membaca Al Fatihah dapat menurunkan
akan berpengaruh jika dilakukan dalam keadaan depresi dengan menurunkan produksi hormon
yang tenang serta memperhatikan dalam arti kortisol. Dengan menurunnya produksi hormon ini
meninggalkan kesibukan yang dapat mengganggu maka akan membuat jiwa menjadi tenang sehingga
dari kegiatan medengarkan ataupun membaca Al- tidak mengganggu keadaan homeostasis dalam diri.
Qur’an. Keadaan tenang akan memberikan dampak
Mengingat Allah baik dengan membaca Al-Qur’an pada fisiologis tubuh seperti detak jantung yang
ataupun dengan menyebut nama Allah (zikir) akan melambat, tekanan darah menurun, suhu tubuh
membuat tubuh rileks dengan cara mengaktifkan kerja meningkat dan pernafasan yang dalam dan
system saraf parasimpatik dan menekan kerja system panjang (Rusdi & Isnawati, 2009).
saraf simpatik. Hal ini akan membuat keseimbangan Bacaan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur
antara kerja dari kedua system saraf otonom tersebut suara manusia, sedangkan suara manusia merupakan
sehingga mempengaruhi kondisi tubuh. Guyton dan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan alat
Heriyati (dalam Mayasari, Elita & yang paling mudah dijangkau,suara tempo

85
Sri Mardiati, Veny Elita, Febriana Sabrian, Pengaruh Terapi Psikoreligius: Membaca Al Fatihahterhadap Skor
Halusinasi Pasien Skizofrenia

yang lambat (<60 ketukan/menit) menimbulkan Al-Qadhi, A. A. Y. (2010). An introduction to the


ketenangan dan kenyamanan (Heru, 2008). Bacaan sciences of the qur’aan. Diperoleh tanggal 20
ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan dengan tempo Juni 2017 dari https://theauthenticbase.files.
yang lambat, lembut dan penuh penghayatan dapat wordpress.com/2010/11/introduction-sciences-
menimbulkan suatu respon relaksasi. of-the-quran-yasir-qadhi.pdf
Yosep (2011) mengatakan bahwa terapi religius Al Qur’an terjemahan departemen agama. (2010).
mampu mencegah dan melindungi dari penyakit Bandung: Tiga Serangkai.
kejiwaan, mengurangi penderitaan, meningkatkan Damayanti, R., Jumaini, & Utami, S. (2014).
proses adaptasi. Berdasarkan keterangan diatas dapat Efektifitas musik klasik terhadap penurunan
disimpulkan bahwa terapi psikoreligius: membaca tingkat halusinasi pada pasien halusinasi dengar
Al Fatihah dapat menurunkan skor halusinasi pada di RSJ Tampan Provinsi Riau. Diperoleh tanggal
pasien skizofrenia. 20 Juli 2017 dari http://www.jom.unri.ac.id/
index.php/JOMPSIK/article/view/3394/3291
SIMPULAN Danardi. (2007). Asuhan keperawatan bermutu di
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rumah Sakit Jiwa. Diperoleh tanggal 20 Juni
didapatkan hasil sebagai berikut: responden berusia 2017 dari http://persi.co.id/padaversi.news/
antara 17-69 tahun dengan mayoritas jenis kelamin artikel.php.3.id
laki-laki (73,5%) dan paling banyak berpendidikan Davison, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M.
SD (44,1%). Mayoritas status pekerjaan responden (2006). Psikologi abnormal. (9th ed). Jakarta:
adalah tidak bekerja (35,5%) dan status pernikahan PT Raja Gravindo Persada.
yang paling banyak adalah belum menikah (70,6%). Elvira, S. (2015). Bahan ajar psikiatri. Jakarta:
Hasil penelitian ini juga didapatkan rata-rata lama Badan Penerbit FKUI.
dirawat pasien adalah < 6 bulan (91,2%). Erita & Suharsono. (2014). Pengaruh membaca Al
Skor halusinasi pada kelompok eksperimen Qur’an dengan metode tahsin terhadap depresi
didapatkan nilai significancy (p value) 0,019 < pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho Unit Aboyoso Pakem Yogyakarta. Diakses
ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan antara pretest tanggal 20 Juni 2017 dari
dan posttest dan terjadi penurunan nilai median http://thesis.umy.ac.id/ datapublik/t34597.pdf
pretest dan posttest diberikan terapi psikoreligius: Fanada, M. (2012). Perawat dalam penerapan terapi
membaca Al fatihah itu dari 38,00 menjadi 17,00, psikoreligius untuk menurunkan tingkat stres
dapat disimpulkan bahwa adanya penurunan skor pada pasien halusinasi pendengaran di Rawat
halusinasi pada kelompok eksperimen yang telah Inap Bangau Rumah Sakit Ernaldi Bahar
diberikan terapi psikoreligius: membaca Al fatihah. Palembang. Diperoleh tanggal 20 Juli 2017 dari
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan http://www.bayuasinkab.go.id>dokumens
bahwa terapi psikoreligius: membaca Al Fatihah Fitryasari, Y., R & Nihayati, H., E. (2015). Buku
berpengaruh terhadap penurunan skor halusinasi ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:
pasien skizofrenia di RSJ Tampan Provinsi Riau. Salemba Medika.
Hawari, D. (2010). Manajemen stres, cemas dan
SARAN depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti Heru. (2008). Ruqyah syar’i berlandaskan kearifan
menyarankan agar petugas kesehatan, pasien dan lokal. Diakses tanggal 20 Juni 2017 dari http://
keluarga pasien bisa menerapkan terapi ini dalam trainermuslim.com/feed/rss
penatalaksanaan pasien dengan halusinasi. Hidayati, W. C. (2014). Pengaruh terapi religius zikir
terhadap peningkatan kemampuan mengontrol
DAFTAR PUSTAKA halusinasi pendengaran pada pasien halusinasi di
Alcaff, M. (2014). Tafsir Populer Al-Fatihah. RSJD DR. Amino Gondohutomo Semarang.
Bandung: Mizan. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan. Diperoleh

86
Jurnal Ners Indonesia, Vol.8 No.1, September 2017

tanggal 25 Februari 2017 dari http://pmb. Pedak, M. (2009). Mukjizat terapi Al-Qur’an
stikestelogorejo.ac.id/ejournal/index.php/ untuh hidup sukses. Jakarta: Wahyu Medika.
ilmukeperawatan/article/view/243 Rekam medis pasien. (2016). Sepuluh besar
Julianto, V., & Subandi. (2015). Membaca Al diagnosa penyakit rawat Inap Bulan Januari
Fatihah reflektif intuitif untuk menurunkan sampai Desember 2016 Rumah Sakit Jiwa
depresi dan meningkatkan imunitas. Diperoleh Tampan. Pekanbaru: RSJ Tampan.
pada tanggal 20 Juni 2017 dari Ridha, M. R. (2007). Tafsir Al Fatihah (menemukan
https://journal.ugm.ac.id/jpsi/ article/view/6941 hakikat ibadah). Bandung: Al bayan Mizan.
Kaheel, A. (2013). Sembuhkan sakitmu dengan Sadock, B. J., & Sadock, A. V. (2010). Kaplan &
Al-Qur”an. Yogyakarta: Laras Media Prima. sadock buku ajar psikiatri. (2th ed) (Profitasari
Keliat, B. A., Helena, N., & Farida, P. (2013). & Tiara Mahatmi Nisa, Penerjemah). Jakarta:
Manajemen keperawatan Psikososial & kader EGC.
kesehatan jiwa. Jakarta: EGC. Sari, A., Jumaini, & Utami, S (2016). Efektifitas
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. mendengarkan murottal Alquran terhadap skor
(2013). Riset kesehatan dasar. Departemen halusinasi pada pasien halusinasi pendengaran.
Kesehatan Republik Indonesia. Diperoleh Diperoleh tanggal 20 Juni 2017 dari https://
tanggal 25 Februari 2017. Dari http://www. jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/
depkes.go.id/resources/download/general/ view/13097
Hasil%20Riskesdas%202013.pdf Setyabudi, I. (2012). Pengembangan metode efek-
Kusumawati, F & Hartono, Y. (2010). Buku ajar tifitas dzikir untuk menurunkan stres dan afek
keperawatan jiwa. Jakarta: Salemba Medika. negatif pada penderita stadium AIDS. Diperoleh
Loganathan, S. & Murthy, S. R. (2008). Experiences pada 20 Juni 2017 dari http://s3.amazonaws.
of stigma and discrimination endured by people com/academia.edu.documents/45368933/
suffering from schizophrenia. Diperoleh tanggal zikir_stress_aids.pdf?AWSAccessKey-
20 Juni 2017 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/ Id=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Ex-
pubmed/19771306 pires=1501211455&Signature=1mCZ5KX-
Maimunah, A. (2011). Pengaruh relaksasi dengan 7Pw3SkWEdk9A4qEybnNE%3D&response
dzikir untuk mengatasi kecemasan ibu hamil content disposition=inline%3B%20file-
pertama. Diperoleh tanggal 20 Juni 2017 dari name%3DPENGEMBANGAN_METODE_
http://etd.repository.ugm.ac.id EFEKTIVITAS_DZIKIR_U.pdf
Mayasari, E. (2017). Efektifitas terapi psikoreligius: Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principle
Zikir Al Ma’tsurat terhadap skor halusinasi and practice of psychiatric nursing.
pendengaran pada pasien skizofrenia. Skripsi Philadelphia: Elseiver Mosby.
PSIK UNRI. Tidak dipublikasikan. Sudiatmika, I. K. (2011). Efektifitas cognitive be-
Nevid, J.S., Rathus, S.A., & Greene, B. (2005). havior therapy dan rational emotive behavior
Psikologi abnormal. (5th ed) (Tim Fakultas therapy terhadap klien dengan perilaku ke-
Psikologi Universitas Indonesia, Penerjemah). kerasan dan halusinasi di Rumah Sakir DR. H.
Jakarta: Erlangga. Marzoeki Mahdi Bogor. Diperoleh tanggal 06
Novitayani, S. (2016). Karakteristik pasien April 2017 dari http://lib.ui.ac.id/file?file=dig-
skizofrenia dengan riwayat rehospitalisasi. ital/20281432 T%20I%20Ketut%20Sudiatmi-
Diperoleh tanggal 20 juni 2017 dari http://www. ka%20baru.pdf
jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/6442/5279 Thong, D. (2011). Memanusiakan manusia menata
Olfson, M., Uttaro, T., Carson, W. H., & Tafesse, jiwa membangun bangsa. Jakarta: Gramedia.
E. (2005). Male sexual dysfunction and quality of Videbeck, S. L. (2008). Buku ajar keperawatan
life in schizofrenia. Diperoleh tanggal 20 Juni jiwa. Jakarta: EGC.
2017 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/15766299 Wahyuni, S., Yuliet, S. N., Elita, V. (2012). Hubun-
gan lama hari rawat dengan kemampuan pasien

87
Sri Mardiati, Veny Elita, Febriana Sabrian, Pengaruh Terapi Psikoreligius: Membaca Al Fatihahterhadap Skor
Halusinasi Pasien Skizofrenia

dalam mengontrol halusinasi. Diperoleh tang-gal sembuhan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw-


20 Juni 2017 dari http://download.portalgar- jXuLC04cfVAhUMuI8KHRX1CiUQ6A-
uda.org/article.php?article=32283&val=2290 EIOjAE#v=onepage&q=membaca%20al%20
Wiradisuria, S. (2016). Menggapai kesembu-ha n, quran%20dan%20kesembuhan&f=false
sebuah harapan dan peluang mena-paki jalan World Health Organitation. (2016). Schizophrenia.
kebahagiaan. Diperoleh tang-gal 20 Juni 2017 Diperoleh tanggal 20 M aret 2017. Dari http://
dari https://books.google. co . www.who.int/mediacentre/factsheets/fs397/en/
id/books?id=ZlHTDQAAQBAJ&p - Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
g=PA69&dq=membaca+al+quran+dan+ke- Revika Aditama.

88

Anda mungkin juga menyukai