Anda di halaman 1dari 24

Oleh:

Rizky Fauzan Nuari Simanjuntak, S.Ked

Preseptor
Dr. Syafruddin, Sp. B
 Hemorrhoid
 Wasir
 Ambaien

 Pelebaran vena di
dalam pleksus
hemorrhoidalis
 Internal hemorrhoid dari
superior hemorrhoidal plexus
 Externa hemorrhoid  dari
inferior hemorrhoidal plexus
Anamnesa

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat di lakukan dengan : Inspeksi, colok dubur, anuskopi
dan sigmoidoskopi. Hasil pemeriksaan fisik :
 Terdapat pembengkakan vena yang mengalami prolaps.
 Lokasi di atas linea dentata atau di bawah linea dentata.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan anoskopi di lakukan untuk menilai mukosa rectal dan
mengevaluasi tingkat pembesaran hemoroid.
 Pemeriksaan sigmoidoskopi untuk mengevaluasi perdarahan rektal dan rasa
tak nyaman seperti fisura anal, fistula, kolitis, polip rectal dan kanker.
 Interna
 Ditutup oleh mukosa
 Dilakukan pemeriksaan
RT: benjolan lokasi : jam
3 – 7 – 11
Hemorrhoid Interna
Derajad Perdarahan Penonjolan Reposisi
I + - Tdk perlu
II + + Spontan
III + + Manual
IV + Menetap Tidak dapat

Sumber: Buku Ajar Ilmu Bedah


 Eksterna
 Dibawah garis mukokutan dan ditutup oleh kulit

 Berasal dari pleksus vena hemorrhoidalis inferior


Gejala dan Tanda:
 Defekasi disertai darah.
 Benjolan di anus yang nyeri
 Hemoroid tertutup oleh kulit, hilang pada
penekanan
 RT: tidak didapatkan massa
 Nyeri
• Massa • Nyeri dan
 Fisura anal • Karsinoma massa
 Herpes anal anal • Hematom
 Proktitis ulseratif • Perianal warts perianal
• Skin tags • Pilonidal
 Proctalgia fugax
sinus

• Nyeri dan • Nyeri, massa dan • Perdarahan


perdarahan perdarahan • Polips
• Hematom kolorectal
• Proktitis
perianal • Karsinoma
• Fisura ulseratif kolorectal
anal
Derajad I dan II (hemorrhoid yang belum mengalami
prolaps) dapat ditolong dengan:
 diet tinggi serat untuk membentuk massa feses
sehingga memudahkan defekasi
 memperbaiki kebiasaan defekasi  hindari
pengejanan berlebihan
 Obat-obatan yang dapat memperbaiki defekasi. Serat bersifat
laksatif memperbesar volume tinja dan meningkatkan peristaltik.

 Obat simptomatik yang mengurangi keluhan rasa gatal dan nyeri. Bentuk
suppositoria untuk hemoroid interna dan ointment untuk hemoroid eksterna.

 Obat untuk menghentikan perdarahan. Flavonoid adalah agen


phlebotonik yang paling sering digunakan unruk meningkatkan tonus vaskular,
mengurangi kapasitas vena, mengurangi permeabilitas kapiler, memfasilitasi
drainase limfatik dan memiliki efek anti-inflamasi.

 Obat analgesik dan pelembut tinja mungkin bermanfaat. Terapi topikal


dengan nifedipine dan krim lidokain lebih efektif untuk menghilangkan rasa sakit
daripada lidokain (Xylocaine). Pada pasien hemoroid eksternal berat,
pengobatan dengan eksisi atau insisi dan evakuasi dari trombus dalam waktu 72
jam dari onset gejala lebih efektif dari pada pengobatan konservatif
 Skeloterapi :

penyuntikan larutan kimia yang


merangsang  hemorrhoid
mengalami keradangan dan
meninggalkan jaringan fibrosis
 Ligasi dengan gelang karet

Hemorrhoid diikat dengan gelang


karet sehingga nekrosis pada
pangkal karena iskemia  lepas
sendiri bersama karet.
 Rendam Duduk (Sitz Bath)
Hemorhoidektomi

Ada dua pilihan :

- dengan pisau

- dengan stapler
 Definisi
- Adalah eksisi bedah untuk mengangkat
semua jaringan sisa yang terlibat dalam
proses hemoroid.-
- Prinsip pada hemoroidectomy adalah eksisi
hanya pada jaringan yang menonjol dan
eksisi konservasi kulit serta anoderm normal
 Indikasi
- Penderita hemorroid yang mengalami
keluhan menahun da pada penderita
hemoroid derajat III dan IV
- Penderita yang mengalami perdarahan
berulang dan anemia yang tidak sembuh
dengan cara terapi lainnya yang lebih
sederhana.
+ = Hasil lebih
kecil
kemungkinannya.
++ = Hasil relatif
netral
dibandingkan
dengan prosedur
bedah lainnya.
+++ = Hasil lebih
mungkin.
 Membedakan komplikasi pasca operasi (mis. Abses, proktitis) dari gejala yang
diantisipasi dapat menjadi tantangan. Nyeri dan kepenuhan anal
diperkirakan dalam minggu pertama setelah hemoroidektomi atau
hemoroidopeksi. Obat-obatan lokal digunakan untuk mengatasi rasa sakit
pasca operasi, dengan salep nitrogliserin topikal yang memiliki bukti efektivitas
terkuat.  Injeksi botulinum toksin pasca operasi serta metronidazol oral atau
topikal juga merupakan pilihan, meskipun efektivitasnya masih diperdebatkan. 

 Selain rasa sakit, komplikasi umum pada periode pasca operasi awal
termasuk perdarahan, retensi urin, dan wasir eksternal trombosis .
 Komplikasi yang jarang tetapi berpotensi mengancam jiwa yang harus
diidentifikasi sejak dini termasuk abses, sepsis, perdarahan masif, dan
peritonitis. Komplikasi pada periode pasca operasi kemudian termasuk wasir
berulang, stenosis anal, perdarahan lanjut, sembelit (sering karena penggunaan
narkotika), dan inkontinensia tinja, yang semuanya sering lebih rendah daripada
pada periode pasca operasi awal. 

Anda mungkin juga menyukai