Anda di halaman 1dari 15

HERNIA FEMORALIS 2011

FEMORALIS

I PENDAHULUAN

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui

defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada

hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari

lapisan muskulo – aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin,

kantong dan isi hernia.1,2,3

Hernia diberi nama menurut letaknya, umpamanya diafragma,

inguinal, umbilikal atau femoral. Menurut sifatnya, hernia dapat disebut

hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri

atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk ke

perut, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. 1,2,3

1
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga

perut, hernia ireponibel. Ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi

kantong pada peritoneum kantong hernia. Hernia ini disebut hernia akreta.

Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus. 1

Hernia disebut inkarserata atau hernia strangulata bila isinya

terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak

dapat kembali ke dalam rongga perut. Akibatnya, terjadi gangguan pasase

atau vaskularisasi.1

II. PREVALENSI

Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian

pada perempuan kira-kira 4 kali lelaki. Jumlah kejadian hernia femoralis

yang mengalami strangulasi adalah sangat tinggi. 1,4,5

III. DEFINISI

Hernia femoralis adalah protrusi atau penonjolan usus ke dalam

kanalis femoralis.6

2
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

IV. ANATOMI KANALIS FEMORALIS

Kanalis femoralis terletak medial dari vena femoralis di dalam

lakuna vasorum, dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat vena safena

magna bermuara di dalam vena femoralis, Foramen ini sempit dan

dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh

ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamentum

iliopektineale (ligamentum Cooper) sebelah lateral oleh (sarung) vena

femoralis dan disebelah medial oleh ligamentum lakunare Gimbernati. 1

Hernia femoralis keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari

ligamentum inguinale. Keadaan anatomi ini sering mengakibatkan

inkarserasi hernia femoralis.1,3

V. ETIOLOGI & FAKTOR RESIKO

Faktor-faktor resiko bagi penyakit hernia adalah keadaan yang bisa

menyebabkan tekanan dalam rongga badan bertambah dan kelemahan

otot dinding rongga. Antaranya :

 Obesitas

 Usia lanjut dimana otot dinding rongga menjadi lemah disebabkan

proses degenerasi.

 Orang yang mengidap penyakit sirosis hati, asites dan penyakit paru-

paru.

 Mengalami kesusahan untuk membuang air besar atau konstipasi

 Batuk kronik

3
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

 Mengangkat berat dan memberikan tekanan pada rongga abdomen

yang lemah seperti pada daerah trigonom hekselba, femoralis dan

anulus internus.

 Serta sejarah keluarga bagi hernia merupakan faktor-faktor yang

sering meninggikan resiko menghidapi penyakit hernia. 7,8

VI. PATOFISIOLOGI

Secara patofisiologi peninggian tekanan intra abdomen akan

mendorong lemak preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan

menjadi pembuka jalan terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah

kehamilan multipara, obesitas, dan degenerasi jaringan ikat karena usia

lanjut. Hernia femoralis sekunder dapat terjadi sebagai komplikasi

herniorafi pada hernia inguinalis, terutama yang memakai tehnik Bassini

atau Shouldice yang menyebabkan fasia transvera dan ligamentum

inguinable lebih tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis femoralis lebih

luas.1

Hernia femoralis berupa benjolan di lipat paha melalui anulus

femoralis. Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang

berbentuk corong sejajar dengan vena femoralis sepanjang sekitar 2 cm

dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha, hernia femoralis tidak dapat

dikembalikan seperti semula.3,9

Komplikasi yang paling sering terjadi adalah strangulasi dengan

segala akibatnya. Hernia femoralis keluar disebelah bawah ligamentum

4
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

inguinale pada fosa ovalis. Kadang-kadang hernia femoralis tidak teraba

dari luar. Terutama bila merupakan hernia Ritcher. 1

VII. DIAGNOSIS

Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul

terutama pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan

intraabdomen seperti mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini hilang

pada waktu berbaring. Sering penderita datang ke dokter atau rumah sakit

dengan hernia strangulata.1,3

Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha di

bawah ligamentium inguinale di medial vena femoralis dan lateral

tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda sumbatan

usus, sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena kecilnya

atau karena penderita gemuk.1

Pintu masuk hernia femoralis adalah annulus femoralis.

Selanjutnya isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk

corong sejajar dengan vena femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan

keluar pada fosa di lipat paha.1

VIII. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding hernia femoralis, antara lain limfadenitis yang

disertai tanda radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai

bawah, perineum, anus, atua kulit tubuh kaudal dari tingkat umbikulus. 1,4

Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak

preperitoneal pada hernia femoralis.1

5
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

Diagnosis banding lain adalah variks tunggal di muara vena safena

magna dengan atau tanpa varises pada tungkai. Konsistensi variks

tunggal di fosa ovalis lunak. Ketika batuk atau mengedan benjolan variks

membesar dengan “gelombang” dan mudah dihilangkan dengan

tekanan.1,4

Abses dini yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat

menonjol di fosa ovalis. Tidak jarang hernia Ritcher dengan strangulasi

yang telah mengalami gangguan vitalitas isi hernia, memberikan

gambaran seperti abses. Setelah dilakukan tindakan insisi, ternyata yang

keluar adalah isi usus, bukan nanah. 1,4

Untuk membedakannya, perlu diketahui bahwa munculnya hernia

erat hubungannya dengan aktivitas, seperti mengedan, batuk dan gerak

lain yang disertai dengan peninggian tekanan intra abdomen, sedangkan

penyakit lain, seperti torsio tesis atau limfadenitis femoralis, tidak

berhubungan dengan aktifitas demikian. 1

IX. PENATALAKSANAAN

Setiap hernia femoralis memerlukan tindakan operasi, kecuali kalau

ada kelainan lokal atau umum yang merupakan kontraindikasi operasi.

Operasi terdiri dari atas herniotomi disusul dengan hernioplastik dengan

tujuan menjepit annulus femoralis. 1

Hernia femoralis dapat didekati dari krural, inguinal atau kombinasi

keduanya. Pendekatan krural tanpa membuka kanalis inguinalis dipilih

pada perempuan. Pendekatan inguinal dengan membuka kanalis

6
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

inguinalis sambil menginspeksi dinding posteriornya biasanya dilakukan

pada lelaki karena hernia femoralis pada lelaki lebih sering disertai hernia

inguinalis medialis. Pendekatan kombinasi dapat dipilih pada hernia

femoralis inkarserata, hernia residif atau kombinasi dengan hernia

inguinalis.1

Pada pendekatan krural, hernioplastik dapat dilakukan dengan

menjahitkan ligamentum inguinale ke ligamentum cooper. Pada tehnik

Bassini melalui regio inguinalis, ligamentum inguinale dijahitkan ke

ligamentum lakunare Gimbernati.1

X. PROGNOSIS

Pada kebanyakan pasien hernia yang telah dioperasi, dapat

kembali melaksanakan aktifitasnya sehari-hari setelah 2-4 minggu setelah

operasi. Area bekas operasi akan melembek, terutama pada minggu

pertama setelah operasi. Selama itu luka operasi harus dilindungi, dan

pasien harus menghindari kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan

tekanan intraabdomen serta membalut luka operasi dengan verban yang

menekan area tidak terlalu kuat.8

Kegiatan yang harus diwaspadai selama pemulihan paska operasi

meliputi :

 Bergerak dari posisi berbaring ke posisi duduk, atau dari posisi duduk

ke posisi berdiri.

 Bersin-bersin.

 Batuk

7
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

 Memikul beban.

 Muntah.8

XI. PENCEGAHAN

Kelainan kongenital yang menyebabkan hernia memang tidak

dapat dicegah, namum langkah-langkah berikut ini dapat mengurangi

tekanan pada otot-otot dan jaringan abdomen:

 Menjaga berat badan ideal. Jika anda merasa kelebihan berat badan,

konsultasikan dengan dokter mengenai program latihan dan diet yang

sesuai.

 Konsumsi makanan berserat tinggi. Buah-buahan segar, sayur-

sayuran dan gandum baik untuk kesehatan. Makanan-makanan

tersebut kaya akan serat yang dapat mencegah konstipasi.

 Mengangkat benda berat dengan hati-hati atau menghindari dari

mengangkat benda berat. Jika harus mengangkat benda berat,

biasakan untuk selalu menekuk lutut dan jangan membungkuk dengan

bertumpu pada pinggang.

 Berhenti merokok. Selain meningkatkan resiko terhadap penyakit-

penyakit serius seperti kanker dan penyakit jantung, merokok

seringkali menyebabkan batuk kronik yang dapat menyebabkan

hernia.2

8
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

DAFTAR PUSTAKA

1. Jong WD, et al, Hernia Femoralis, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, Balai

Penerbit EGC, Jakarta, 2005, hal 532.

2. Anonim, Hernia, Available from www.dokterkecil.wordpress.com

3. Anonim, Hernia, available from www.balitaanda.indoglobal.com

4. Anonim, Femoral Hernia, available from www.wikipedia.com

5. Anonim, Femoral Hernias, available from www.hernia.tripod.co.id

6. Anonim, Penyakit Hernia,available from www.medicine.ukm.my

7. Heisler J, What is Femoral Hernia, available from

www.surgeryabout.com

8. Anonim, Hernia, available from www.fkuii.org

9
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kepada Tuhan YME penulis

telah selesai menyusun makalah ini guna memenuhi persyaratan

kepaniteraan klinik senior di SMF Bedah RSU Dr.Djasamen Saragih

Pematangsiantar dengan judul “HERNIA FEMORALIS”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada Dr. Guntur Perangin Angin Sp.B atas bimbingan dan arahannya

selama mengikuti kepaniteraan klinik senior di SMF Bedah RSU

Dr.Djasamen Saragih Pematangsiantar serta dalam penyusunan makalah

ini.

Penulis menyadari bahwa hasil usaha penyusunan makalah ini

masih banyak kekurangannya, tidak la mengherankan karena

keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis, kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan

penyusunan makalah lain di kemudian hari.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam

menambah pengetahuan kita bersama.

Pematangsiantar, Desember 2011

Penulis

i
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

II. PREVALENSI................................................................................. 2

III. DEFINISI........................................................................................ 2

IV. ANATOMI KANALIS FEMORALIS................................................. 3

V. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO............................................... 3

VI. PATOFISIOLOGI............................................................................ 4

VII. DIAGNOSIS................................................................................... 5

VIII. DIAGNOSIS BANDING................................................................. 5

IX. PENATALAKSANAAN................................................................... 6

X. PROGNOSIS................................................................................. 7

XI. PENCEGAHAN.............................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

B. Hernia Femoralis

KANALIS FEMORALIS

Kanalis femoralis terletak medial dari v. femoralis di dalam lakuna vasorum,


dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat v. safena magna bermuara di dalam v.
femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas
kranioventral dibentuk oleh ligamentum inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os
pubis dari ligamentum iliopektineale (ligamentum Cooper), sebelah lateral oleh
(sarung) v.femoralis, dan di sebelah medial oleh ligamentum lakunare Gimbernati.
Hernia femoralis keluar melalui lakuna vasorum kaudal dari ligamentum
inguinale. Keadaan anatomi ini mengakibatkan inkarserasi hernia femoralis. B

iii
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian pada


perempuan kira-kira 4 kali lelaki2.
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada waktu
melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen seperti mengangkat
barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada waktu berbaring. Sering penderita ke
dokter atau rumah sakit dengan hernia strangulata. Pada pemeriksaan fisik

iv
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di medial


v. Femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah
tanda sumbatan usus, sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan, karena
kecilnya, atau karena penderita gemuk2.
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan
v.Femoralis sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat
paha2.
Hernia femoralis hampir selalu terlihat sebagai massa yang iredusibel, meskipun
kantungnya mungkin kosong, karena lemak dan kelenjar limfe dari kanalis
melingkari kantung. Kelenjar limfe tunggal yang membesar dapat meniru
hernia femoralis dengan sangat tepat5.
Kantung hernia femoralis berasal dari kanalis femoralis melalui suatu defek
pada sisi medial sarung femoralis (femoral sheath). Kanalis femoralis berisi satu
atau dua kelenjar limfe, yang terbesar disebut dengan Cloquet. Nodus-nodus ini
didesak keluar dari kanalis femoralis oleh suatu penonjolan peritoenal dan
seringkali membentuk massa yang dapat dipalpasi2.
Pada pria, lewatnya testikel melalui dinding abdomen selama tahap embrionik,
melemahkan dan memperbesar orifisium miopektineal di atas ligamentum
inguinalis dan merupakan predisposisi terhadap hernia inguinalis indirek dan
direk. Pada wanita, diameter pelvis sejati yang membesar, bila dibandingkan
dengan pria, secara proporsional memperbesar kanalis femoralis dan mungkin
merupakan predisposisi dari hernia femoralis2.

Patofisiologi Hernia Femoralis


Secara patofisiologi peninggian tekanan intraabdomen akan mendorong lemak
preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan
terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara, obesitas,
dan degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. Hernia femoralis sekunder dapat
terjadi sebagai komplikasi herniorafi pada hernia inguinallis, terutama yang
memakai teknik Bassini atau Shouldice yang menyebabkan fasia transversa dan
ligamentum inguinale tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis femoralis lebih
luas2.

Komplikasi yang paling sering adalah strangulasi dengan segala akibatnya.

Hernia femoralis keluar di sebelah ligamntum inginale pada fosa ovalis. Kadang-
kadang hernia femoralis tidak teraba dari luar, terutama bila merupakan Hernia
Richter.

v
HERNIA FEMORALIS 2011
FEMORALIS

Diagnosa Banding Hernia Femoralis


Diagnosis banding hernia femoralis, antara lain limfadenitis yang disertai tanda
radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai bawah, perineum, anus, atau
kulit tubuh kaudal dari tingkat umbilikus2.
Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak preperitoneal
pada hernia femoralis2.
Diagnosis banding lain adalah variks tunggal di muara v.safena magna dengan
atau tanpa varises pada tungkai. Konsistensi variks tunggal di fosa ovalis lunak.
Ketika batuk atau mengedan benjolan variks membesar dengan “gelombang” dan
mudah dihilangkan dengan tekanan2.
Abses dingin yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol di fosa
ovalis. Tidak jarang hernia Richter dengan strangulasi yang telah mengalami
gangguan vitalitas isi hernia, memberikan gambaran seperti abses. Setelah
dilakukan tindakan insisi, ternyata yang keluar adalah isi usus, bukan nanah2.
Untuk membedakannya, perlu diketahui bahwa munculnya hernia erat
hubungannya dengan aktivitas, seperti mengedan, batuk, dan gerak lain yang
disertai dengan peninggian tekanan intraabdomen, sedangkan penyakit lain,
seperti torsio testis atau limfedenitis femoralis, tidak berhubungan dengan
aktivitas demikian2.

Tata laksana Hernia Femoralis


Operasi terdiri atas herniotomi disusul dengan hernioplastik dengan tujuan
menjepit anulus femoralis2.
Hernia femoralis dapat didekati dari krural, inguinal, atau kombinasi keduanya.
Pendekatan krural tanpa membuka kanalis inguinalis dipilih pada perempuan.
Pendekatan inguinal dengan membuka kanalis inguinalis sambil menginspeksi
dinding posteriornya biasanya dilakukan pada lelaki karena hernia femoralis pada
lelaki lebih sering disertai hernia inguinalis medialis. Pendekatan kombinasi dapat
dipilih pada hernia femoralis inkarserata, hernia residif, atau kombinasi dengan
hernia inguinalis2.
Pada pendekatan krural, hernioplastik dapat dilakukan dengan menjahitkan
ligamentum inguinale ke ligamentum Cooper2.
Pada teknik Bassini melalui regio inguinalis, ligamentum inguinale dijahitkan ke
ligamentum lakunare Gimbernati2.

vi

Anda mungkin juga menyukai