Anda di halaman 1dari 15

Zalyaleolita Yuliandhani Helmi Zakaria

1610211100
Batu Saluran
Kemih

Terbentuknya batu di saluran kemih,


yang disebabkan oleh pengendapan
substansi yang terdapat dalam urin
yang jumlahnya berlebihan atau
karena faktor lain yang
mempengaruhi daya larut substansi
(Lina,2008)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/
62056/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Teori Supersaturasi
• Bila konsentrasi zat-zat yang relatif tidak larut dalam urin, seperti kalsium,
aksalat, fosfat, dsb  dalam urin  terbentuk kristalisasi zat tsb
Teori Nukleasi / adanya nidus
• Pembentukan batu berasal dari inti batu/nidus yang membentuk kristal atau
benda asing. Inti batu yang terdiri dari senyawa jenuh (ex : ulserasi mukosa,
gumpalan darah, tumpukan sel epitel atau pus, bakteri, jaringan nekrotik
iskemi yg berasal dari neoplasma atau infeksi, dan benda asing)  kristalisasi

Teori Matriks Batu


• Matriks ekstraseluler merupakan komponen yang tersusun atas proteoglikan,
kolagen, protein tempat sel beradhesi, komunikasi sel dan proliferasi.
Matriks akan merangsang pembentukan batu karena memacu penempelan
partikel pada matriks tsb
Teori Epitaksi
• Epitaksi adalah peristiwa pengendapan suatu kristal di atas permukaan kristal
lain, ex : kristal kalsium oksalat menempel pada kristal asam urat yg telah
terbentuk sebelumnya

Teori Kombinasi
• BSK terbentuk berdasarkan gabungan teori yang ada

Teori berkurang atau tidak adanya inhibitor


• BSK terjadi akibat berkurang atau tidak adanya inhibitor (faktor penghambat)
yg secara alamiah terdapat di sistem urinaria dan berfungsi menjaga
keseimbangan dengan zat pembentuk batu untuk mencegah pembentukan
batu
• Berikatan dengan oksalat  garam magnesium oksalat sehingga
Mg2+ jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium (Ca2+) untuk
membentuk kalsium oksalat 

• Berikatan dengan Ca2+ garam kalsium sitrat sehingga jumlah


Sitrat kalsium yang akan berikatan dengan oksalat ataupun fosfat  
jumlah kristal kalsium oksalat atau kalsium fosfat juga 

• Asam amino, terutama alanin


• Sulfat
• Fluoride
Zat lain • Glikosaminoglikan
• Protein Tamm Horsfall
• Nefrokalsin
• Osteopontin
Kalsium Asam
Urat

Oksalat Fosfat

Natrium Sitrat

Magnesium Sulfat
 70 – 80 %
 Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran
dari kedua unsur itu

Faktor terjadinya batu kalsium


 Hiperkalsiuria : kadar kalsium dalam urin >250-300 mg/24 jam
Hiperkalsiuri absobtif  akibat  absorbsi kalsium melalui usus
Hiperkalsiuri renal  akibat gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium melalui
tubulus ginjal
Hiperkalsiuri resorptif  akibat  resorpsi kalsium tulang, yang banyak terjadi
pada hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid.
 Hiperoksaluria : ekskresi oksalat urin >45 gr/hari. Banyak dijumpai pada pasien
yang mengalami gangguan pada usus sehabis menjalani pembedahan usus dan
pasien yang banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, ex : teh, kopi
instan, soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran berwarna hijau terutama
bayam
Faktor terjadinya batu kalsium
 Hiperurikosuria : kadar asam urat dalam urin >850 mg/24 jam. Asam urat yang
berlebihan dalam urin bertindak sebagai inti batu/nidus  batu kalsium oksalat.
Sumber asam urat di dalam urine berasal dari makanan yang mengandung banyak
purin maupun berasal dari metabolisme endogen
 Hipositraturia : sitrat berikatan dengan Ca2+ garam kalsium sitrat sehingga
jumlah kalsium yang akan berikatan dengan oksalat ataupun fosfat   jumlah
kristal kalsium oksalat atau kalsium fosfat juga . Terjadi pada penyakit asidosis
tubuli ginjal (renal tubular acidosis), sindrom malabsobsi, atau pemakaian diuretik
golongan thiazide dalam jangka waktu lama.
 Hipomagnesuria : Magnesium berikatan dengan oksalat  garam magnesium
oksalat sehingga jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium (Ca2+) untuk
membentuk kalsium oksalat . Penyebab tersering hipomagnesuria adalah
penyakit inflamasi usus (inflammatory bowel disease) yang diikuti dengan
gangguan malabsorbsi
 5-10%
 Sumber asam urat berasal dari diet yang
mengandung purin dan metabolisme
endogen di dalam tubuh
 Manusia tidak mempunyai enzim urikase
yang dapat merubah asam urat  allantoin
yang larut dalam air. Karena tidak
mempunyai enzim itu, asam urat yg bersifat
tidak larut air diekskresikan ke dalam urin
dalam bentuk asam urat bebas  mudah
membentuk batu
Faktor terjadinya batu asam urat
 Urin yang terlau asam (pH urin < 6 )
 Volume urin  (<2 liter/hari) atau dehidrasi
 Hiperurikosuri : kadar asam urat 
• Terjadi akibat adanya ISK oleh bakteri golongan pemecah urea (urea
splitter), ex : Proteus sp, Klebsiella, Serratia, Enterobacter, Pseudomonas
dan Staphylococcus
• Menghasikan enzim urease memecah CO(NH2)2 + H2O  2NH3 + CO2.
Batu NH3 hidrolisis  NH4+   pH = 8/9 (basa)
Struvit • Suasana basa memudahkan presipitasi PO43- Mg2+  MgNH4PO4 batu
magnesium ammonia fosfat (MAP)

• Batu sistin, batu xanthin, dan batu silikat (jarang)


• Batu sistin  akibat kelainan absorbsi sistin di mukosa usus dan
kelainan absorbsi asam amino di tubulus ginjal
• Batu xanthin  akibat penyakit kongenital berupa defisiensi enzim
xanthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoxanthin  xanthin
Batu dan xanthin  asam urat
lainnya • Batu silikat  akibat pemakaian antasida yang mengandung silikat
(magnesium silikat atau aluminometilsalisilat) yang berlebihan dan
dalam jangka waktu lama
Faktor Intrinsik
Herediter
• Dent’s disease : terjadi  1,25 dihidroksi vitamin D (kalsitriol)  absorbsi
kalsium di usus   hiperkalsiuria  batu kalsium
• Sindroma Bartter : gangguan reabsorbsi Na, K, Cl  poliuria  BJ urin   zat
terlarut > zat pelarut  hiperkalsiuria  batu kalsium

Usia
• Banyak terdapat pada usia 30-60 tahun

Jenis Kelamin
• Pria (70-81%) > wanita (47-60%)
• Pria  terjadi  testosteron   produksi oksalat endogen pada hati  batu
kalsium oksalat
• Wanita  memiliki faktor inhibitor alami (sitrat)
Faktor Ekstrinsik
Iklim dan cuaca
• Suhu   banyak kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan  volume urin  
konsentrasi urin  urin pekat biasanya bersifat asam  memudahkan terjadi
pembentukan batu

Jumlah cairan
• Asupan cairan  & dehidrasi akibat diare kronik  pH urin   BJ urin   saturasi asam
urat   batu asam urat
• Alkohol banyak mengandung kalsium oksalat & guanosin yg akan diubah menjadi asam
urat  hiperkalsiuria & hiperurikosuria

Diet / pola makan


• Protein hewani (acid ash food)   pH urin   saturasi asam urat   batu asam urat
• Karbohidrat (alkali ash food)   hiperkalsiuria  batu kalsium
• Sayuran hijau   pH urin  & kadar asam urat   saturasi asam urat   batu asam
urat. Sawi, bayam, brokoli, asparagus  hiperkalsiuria
Faktor Ekstrinsik

Pekerjaan
• Pekerjaan yg membutuhkan banyak duduk (ex : pegawai
administrasi ) stasis urin  ISK yg disebabkan bakteri pemecah
urea  batu struvit
• Pekerjaan yg menuntut untuk bekerja pada suhu lingkungan  
banyak kehilangan cairan melalui keringat dan pernapasan 
volume urin ,  konsentrasi urin  urin pekat biasanya bersifat
asam  memudahkan terjadi pembentukan batu

Kebiasaan menahan BAK


• Kebiasaan menahan BAK  stasis urin  ISK yg disebabkan
bakteri pemecah urea  batu struvit
 Basuki B Purnomo, Dasar-dasar Urologi ed 2
 McAninch, Jack W et al. 2013. Smith & Tanagho’s General Urology. 18th
ed. US : McGraw-Hill
 Jameson, J Larry et al. 2013. Harrison’s Nephrology and Acid-Base
Disorders. 2nd ed. US : McGraw-Hill Education
 http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/7842/6.%20B
AB%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y
 http://eprints.undip.ac.id/18458/1/Nur_Lina.pdf
 http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/62056/Chapt
er%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai