Anda di halaman 1dari 35

REFERAT UROLITIASIS

Disusun Oleh : Gishelly Marcella H (406162081)


Pembimbing : Dr. Hakimansyah, SpB

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara


Anatomi Traktus
Urinarius
GINJAL
Nefron ginjal
URETER
• Terdiri dari 2 bagian:
• Pars Abdominis
• Pars Pelvika
• Berfungsi mengalirkan urin dari pielum ke VU
• Pada orang dewasa panjangnya 25-30 cm, diameter 3-4 mm
• Tempat penyempitan:
• Pelvic-ureter junction
• Tempat pada saat ureter menyilang A. iliaca di rongga pelvis
• Pada saat ureter masuk ke buli-buli
• Persarafan :
• simpatetik: serabut preganglionik dari segmen T10-L2
• parasimpatik : serabut N. vagus
Vesica urinaria

• Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter


• Buli-buli yang terisi penuh akan memberikan rangsangan saraf eferen dan
mengaktifkan pusat miksi di medula spinalis segmen S2-4  kontraksi otot
destrussor, terbukanya leher buli-buli, relaksasi sfingter uretra  miksi
• Arteri  A vesikalis superior, cabang dari A iliaka interna
• Vena  mengalir ke V iliaka interna
Urethra
Urethra
• Ukuran uretra pada wanita  3-5 cm & pria  23-25 cm
• Terdiri dari 2 bagian:
• Uretra posterior
• Uretra anterior
• Memiliki 2 sfingter:
• Interna  Di perbatasan VU dan uretra
• Eksterna  Perbatasan uretra posterior dan anterior
• Sfingter uretra interna otot polos yang dipersarafi oleh
sistem simpatetik  terbuka ketika VU penuh
• Sfingter uretra eksterna  sistem somatik  sesuai keinginan
PROSES PEMBENTUKAN URIN
UROLITHIASIS
Definisi
• Batu saluran kemih ( urolitiasis ) adalah adanya massa
keras seperti batu dalam sepanjang saluran kemih, mulai
dari ginjal hingga uretra.
• Komposisi batu yang terbentuk dapat terdiri atas asam
urat, kalsium oksalat, kalsium fosfat, sistin, struvit atau
xantin.
• Berdasarkan statistik, lebih sering terjadi pada usia 30-50
tahun, pasien laki laki 3x > perempuan
Etiologi
• SUPERSATURATED
Supersaturated dari garam-garam dari urine  Terjadi precipitasi
(pengendapan) Menjadi inti pembentukan batu  agregrasi
dan menarik bahan-bahan lain  kristal yang lebih besar 
menempel di epitel sal kemih retensi

• STATIS
Bila ada obstruksi saluran kemih  bendungan urine  terjadi
presipitasi substansi dalam urine  misalnya terbentuknya batu
buli-buli pada obstruksi BPH
Etiologi
• INFEKSI
Bakteri dapat menjadi nidus dimana akan presipitasi calcium
atau garam-garam lainnya. Bila infeksi urine khususnya
organisme urea splitting seperti B. Proteus, splitting urea 
ammonia formation  magnesium amonium phospat (Struvite)

• FAKTOR METABOLIK
Adanya zat pembentuk batu dalam urin
• Calcium
• Urates
• Cystine
Etiologi
• Sosio Ekonomic
Batu ginjal ditemukan dinegara-negara industri

• Diet / Makanan
Pemakan protein hewani dan gula insiden batu saluran kemih >
daripada pemakan protein nabati dan karbohidrat. Pada
Vegetarian insiden rendah

• Occupation
Pekerja kantor > pekerja kasar, disamping perbedaan makanan
juga dihubungkan dengan perbedaan kegiatan fisik.
Etiologi
• Iklim/Musim
Didaerah iklim panas  sering kena sinar ultra violet matahari  produksi
vitamin D3 meninggi  eksresi calcium & oksalat

• Riwayat Keluarga
Penderita batu yang ada hubungan keluarga persentasi dua kali lipat daripada
yang tidak (30% : 15%). Juga lebih sering multipel dan lebih cepat rekurens
Biasanya batu calcium-oxalat  faktor lingkungan dan makanan

• Obat-obatan
• Obat anti hipetensi : Triamteren. Dyazide
• Pemakaian antacide yang mengandung silica dalam waktu lama 
terbentuk batu silicate
• Pemakaian carbonic anhydrase inhibitor
• Pemakaian protease inhibitor  dapat terjadi batu radiolusen
Klasifikasi
• Lokasi batu
• Nefrolithiasis : Batu yang terbentuk pada pielum, tubuli hingga calyx ginjal.
• Ureterolithiasis : Batu yang terdapat pada ureter.
• Vesikolithiasis : Batu yang terdapat pada vasika urinaria.
• Urethrolithiasis : Batu pada saluran uretra

• Karakteristik radiologi
• Radiopaque : kalsium oksalat dihidrat, kalsium oksalat monohidrat,
kalsium fosfat.
• Poor radiopaqum : magnesium ammonium fosfat, apatit, sistein.
• Radiolucent : usam urat, ammonium urat, xantin, 2,8 dihidroxy-adenine.
NEFROLITHIASIS
• Batu ginjal terbentuk pada tubuli , dapat berada di kaliks, infundibulum,
pelvis ginjal.
• Batu dapat juga tumbuh mengikuti bentuk susunan pelviokaliks sehingga
bercabang menyerupai tanduk rusa (Staghorn).
• Gejala :
• Nyeri di pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik
• Riwayat kencing batu
• Hematuri
• Nyeri ulu hati, mual, muntah
• Kadang demam bila terdapat infeksi
• PF:
• Nyeri tekan atau ketok CVA (+)
• Pada batu di pelvis dapat terjadi hidronefrosis sehingga teraba ginjal
membesar
NEFROLITHIASIS
LABORATORIUM
• Urinalisis : banyak lekosit, eritrosit dan mungkin
bakteri
• Darah Rutin : Lekositosis (infeksi), anemia (gangguan
fungsi ginjal)
• Ureum & creatinin mungkin meningkat
• Bila Perlu periksa : uric acid, calcium dan phospat dan
elektrolit
NEFROLITHIASIS
PEMERIKSAAN RADIOLOGIK
• USG
• Melihat ada batu diginjal baik lusen/radiopaque
• Melihat hydroneprosis/pelvio kaliektasis
• Melihat tumor/kista ginjal

• BNO/IVP
• 90% batu radiopaque nampak
• Menentukan lokasi, besar dan jumlah batu
• Melihat komplikasi/hydroneprosis
• Mengetahui fungsi ginjal

• RPG
• Dilakukan bila hasil BNO/IVP meragukan
URETEROLITHIASIS
• Batu ginjal yang tidak terlalu besar didorong oleh peristaltik
otot pelvikaliks dan turun ke ureter.
• Ureter  terdapat tempat penyempitan yang memungkinkan
batu ureter terhenti.
• Peristalsis  gejala nyeri kolik, selama batu bertahan ditempat
yang menyumbat, selama itu kolik akan berulang-ulang sampai
batu bergeser dan memberi kesempatan pada urin untuk
lewat.
• Batu < 5 mm keluar spontan bersama urin, namun seringkali
batu yang lebih besar menetap di buli-buli dan menjadi batu
buli-buli yang lebih besar.
URETEROLITHIASIS
Ada beberapa tempat di ureter yang sempit dimana batu
biasanya tertahan :
• Pelvi-ureteric junction
• Persilangan ureter dengan vasa-iliaca
• Persilangan ureter dengan vas deferens
• Tempat penetrasi ureter pada lapisan luar otot buli-buli
• Ureter intramural dinding buli-buli
URETEROLITHIASIS
TANDA DAN GEJALA
• Pain : Kolik
• Referred pain tergantung lokalisasi batu
• Gejala-gejala gastrointestinal reflex : mual – muntah, kembung
• Hematuri

LABORATORIUM  Sama dengan batu ginjal


RADIOLOGIK
• BNO-IVP : > 90% batu ureter terlihat pada X-Ray
• RPG : dilakukan bila pada IVP non-visualize : afungsi ginjal
dengan batu radio lusen  DD tumor ureter
URETHROLITHIASIS
• Batu uretra umumnya merupakan batu yang berasal dari ureter atau
kandung kemih yang oleh aliran miksi terbawa ke uretra

• Dapat primer dari uretra bila ada kelainan :


• Striktur urethrae
• Diverticulum urethrae
• Pada laki-laki lokalisasi adanya batu urethra :
• Urethra pars prostatica
• Urethra pars bulbaris
• Urethra pars perinealis
• Fossa navicularis
• Meatus urethrae externus
URETHROLITHIASIS
• Tanda dan gejala :
• Miksi tiba-tiba terhenti, menjadi menetes hingga terjadi
retensi urin.
• Nyeri ketika miksi
• Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri dirasakan di
perineum atau rektum.
• Terdapat riwayat sakit pinggang
Diagnosis
Pemeriksan laboratorium
• Untuk mencari kelainan yang dapat menunjang adanya batu saluran
kemih, menentukan fungsi ginjal, dan menentukan sebab terjadinya
batu.
• Pemeriksaan kimia darah yang dilakukan berupa elektrolit, fungsi
renal, asam urat, gula darah puasa, indikator lipid.

Pemeriksaan urin
• Terdapat leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal pembentuk
batu.
• Pemeriksaan kultur urin mungkin menunjukkan adanya kuman
pemecah urea.
• Pemeriksaan pH urin yang menunjukkan <5,5 mengarah pada batu
asam urat, sedangkan bila >6,5 menunjukkan adanya distal renal
tubular ascidosis, dan jika amat tinggi >7,4 perlu dicurigai adanya
infeksi.
Pemeriksaan Radiologi
BNO-IVP
• Secara radiologik, batu dapat radiopak atau radiolusen
• Pada batu radiopak pemeriksaan foto polos sudah cukup untuk memperlihatkan
batu saluran kemih bila diambil foto dua arah. Pada keadaan yang khusus tidak
jarang batu terletak di depan bayangan tulang, sehingga dapat luput dari
pengamatan. Oleh karena itu, foto polos sering perlu ditambah dengan foto
pielografi intravena (IVP)
• BNO-IVP merupakan gold standard untuk mendiagnosis urolithiasis.

USG
• Pemeriksaan ultrasonografi terjangaku, tidak invasif, dan cepat, namun
keterbatasannya sensitivitasnya yang rendah.
• Renal USG lebih cocok dilakukan pada pasien dengan batu radiolusen.
• Gambaran batu di ginjal atau buli-buli ditunjukkan sebagai echoic shadow. Dan
bagus untuk menilai adanya hidronefrosis dan hidroureter.
• USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVU, yaitu
pada keadaan-keadaan alergi terhadap kontras, fungsi faal ginjal yang menurun
(kadar kreatinin > 2 mg/dL), hamil, sedang mengkonsumsi metformin.
Pemeriksaan Radiologi
CT scan non-kontras
• Memiliki sensitivitas yang paling tinggi (94-100%) dan spesifitas
(92-99%) dan dapat diperimbangkan sebagai gold standard
diagnosis batu ginjal. Keterbatasannya adalah paparan
radiasinya, kurang untuk mengevaluasi derajat obstruksi, dan
harganya mahal.(11)

Renogram
• Berguna untuk menentukan faal kedua ginjal secara terpisah
pada batu ginjal bilateral atau bila kedua ureter tersumbat
total. Cara ini dipakai untuk memastikan ginjal masih
mempunyai sisa faal yang cukup sebagai dasar untuk
melakukan tindakan bedah pada ginjal yang sakit.
Tatalaksana Medikamentosa
• Pada batu < 5 mm diharapkan dapat keluar spontan
• Pemberian diuretik & Edukasi pasien untuk minum
banyak juga dapat dilakukan untuk memperlancar aliran
urin.
• Oral alkanizing agents seperti natrium atau kalium
bikarbonat dapat mendisolusikan batu yang bersifat
asam. KI  riwayat gagal jantung / gagal ginjal.
• Jenis batu asam urat:
• Natrium bikarbonat disertai makanan alkalis, batu asam
urat diharapkan dapat larut.
• Allopurinol  menurunkan kadar asam urat
Tatalaksana Non-Medikamentosa
• ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
• Alat ini dapat memecah batu ginjal, ureter proksimal atau buli
buli tanpa melalui tindakan invasive dan tanpa pembiusan.
Menggunakan shockwave batu dapat dipecahkan.
• Batu yang ideal ESWL Φ 2,5 – 3 cm. kalau lebih besar mungkin
perlu beberapa kali “ditembak” dan sebaiknya dipasang DJ-
Stent
• Pasien dapat merasa nyeri kolik pada proses pemecahan batu.
• Kontraindikasi pemecahan batu menggunakan ESWL adalah
pasien hamil, infeksi saluran kemih, gangguan pembekuan
darah.
Tatalaksana Non-Medikamentosa
• PNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy)
• Menggunakan alat endoskopi ke sistem kalises melalui insisi
pada kulit. Batu kemudian dipecah menjadi ukuran yang lebih
kecil.
• Indikasi PCNL :
• Ada obstruksi : Batu dalam divertikel calyx
• Batu yang besar > 3 cm, mis.:batu staghorn
• Posisi batu terhalang untuk di “tembak” misalnya oleh tulang
atau batu yang melengket di ginjal
• PCNL paling baik untuk batu > 3 cm di pole bawah ginjal.
Dengan ESWL hanya bisa bebas + 60%
Tatalaksana Non-Medikamentosa
• Litotripsi
• Menggunakan alat litotriptor dengan akses dari uretra, batu dapat
dipecahkan menjadi fragmen kecil. Pecahan batu dapat dikeluarkan
dengan evakuator Ellik.

• Bedah laparoskopi: cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu


ureter.

• Bedah terbuka
• Terbagi atas pielolitotomi dan ureterolitotomi. Pada tindakan ini
pasien pun dapat dilakukan nefrektomi jika terjadi gagal ginjal,
pionefrosis, korteksnya udah sangat tipis, atau mengalami
pengerutan akibat batu saluran kemih yang menyebabkan obstruksi
dan infeksi yang menahun
Tatalaksana Non-Medikamentosa
Indikasi pengeluaran batu saluran kemih adalah:
• Jika terjadi obstruksi saluran kemih
• Infeksi
• Nyeri menetap atau berulang-ulang
• Batu yang diperkirakan akan menyebabkan infeksi atau
obstruksi
• Batu metabolik yang tumbuh cepat
Pencegahan
• Batu asam urat: pengaturan diet rendah purin dan pemberian allopurinol
sebagai pengontrol kadar asam urat dalam darah
• Batu kalsium fosfat: melakukan pemeriksaan kalsium dalam urin dan darah.
Nilai yang melebihi normal dapat menandakan etiologi primer seperti
hiperparatiroidisme
• Batu kalsium oksalat: sumbernya dapat berasal dari eksogen maupun
endogen. Makanan yang banyak mengandung oksalat adalah bayam, teh,
kopi dan coklat.
• Pembentukan batu juga dapat dihindarkan dengan cara:
• Asupan cairan yang mencukupi
• Aktivitas yang cukup
• Mengobati infeksi saluran kencing

Anda mungkin juga menyukai