Definisi
Hiperplasia prostat adalah pembesaran prostat yang jinak bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau hiperplasia fibromuskular. Pembesaran Prostat Jinak (BPH, Benign Prostatic Hyperplasia) adalah Pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar. Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) yang menghambat aliran urin dari buli-buli.
Epidemiologi
Jarang ditemukan sebelum usia 40 tahun. Pertengahan dasawarsa ke-5 prostat bisa mengalami hiperplasia perubahan patologi anatomi Pada pria :
usia 50 tahun angka kejadiannya 50% usia 80 tahun angka kejadiannya 80%.
Etiologi
Teori DHT
Testosteron dengan bantuan enzim 5- reduktase dikonversi menjadi DHT yang merangsang pertumbuhan kelenjar prostat.
Ketidakseimbangan estrogen-testosteron Interaksi stroma epitel Berkurangnya kematian sel prostat Teori stem sel
1. Teori Dihidrotestosteron
Dalam sel prostat :
NADPH NADP Testosteron -----------> Dihidrotestosteron 5 reduktase Berikatan dengan RA (reseptor androgen) Kompleks DHT RA (inti sel) Sintesis protein Growth Factor Pertumbuhan sel prostat
http://www.lef.org/magazine/graphics/pros1mar98.jpg
Fungsi estrogen :
Proliferasi sel-sel kelenjar prostat dengan cara :
sensitifitas sel-sel prostat terhadap rangsangan hormon androgen jumlah reseptor androgen jumlah apoptosis sel prostat -> umur lebih panjang
mensintesis
Growth Factor
Proliferasi sel
Mempengaruhi sel stroma itu sendiri secara autokrin dan intrkrin, serta sel epitel secara parakrin
(Fase Dekompensasi)
Ginjal dan Ureter Buli - Buli Hipertrofi otot detrusor Retensi Urine Refluks vesiko ureter Hidroureter
Trabekulasi
selula divertikuli buli - buli
Hidronefrosis
Pionefrosis Pilonefritis Gagal ginjal
IRITASI
Frekuensi Nokturia Urgensi Disuria
Dekompensasi Retensi Urine Inkontinensia Paradoksa
Faktor pecentus Dekompensasi Buli buli 1. Volume buli buli yang tiba tiba penuh (Cuaca dingin, menahan kencing terlalu lama, mengkonsumsi minuman/obata mengandung diuretikum <alkohol,kopi>, minum air>>) 2. Massa prostat tiba tiba membesar (setelah aktivitas seksual, infeksi prostat akut) 3. Setelah mengkonsumsi obat obatan yang dapat mempersempit leher buli buli (antikolinergik/adrenergik )
Keluhan Pada Saluran Kemih Bagian Atas Nyeri pinggang (Obstruksi) Benjolan di pinggang (Hidronefrosis) Demam (Infeksi/urosepsis)
SEDANG HINGGA BERAT (IPSS > 7) Pemeriksaan tambahan Uroflometri PVR (residual urine) TAUS / TRUS (USG) Diskusi dengan pasien tentang pemilihan terapi
JIKA DIKETEMUKAN DRE curiga ganas PSA abnormal Hematuria Nyeri Kelainan neurologis Teraba buli buli Faal ginjal abnromal Riwayat pernah operasi urologi
Medikamentosa
gagal
Etiologi2
Pancaran air seni lemah Residual urin stasis Daya tampung VU mengecil Residual urin
Penyempitan uretra
Peradangan Hesitancy
Hidroureter hidronefrosis
Hipertrofi m. detrusor
Edema submukosa VU
Elektrolit imbalance
Gagal ginjal
Pembentukn batu Otot2 jd menipis Rasa nyeri, pedih, berdarah, panas saat miksi
Hiper kalemia
Hiper natremia
takikardi Menetes
HT Usia
Overflow incontinance 17
Tidak pernah
Kadangkadang (sekitar 50 %)
3
Hampir selalu
5
Skor
2. Seberapa sering Anda harus kembali kencing dalam waktu kurang dari 2 jam setelah selesai kencing ?
Penilaian QoL
Senang sekali
Senang
Tidak bahagia
Buruk sekali
8. Seandainya anda harus menghabiskan sisa hidup anda dengan fungsi berkemih saat ini, bagaimana perasaan anda?
Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Bila sudah terjadi kelainan di traktus urinarius bagian atas, kadang ginjal dapat teraba; bila sudah pielonefritis sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang VU dapat teraba bila sudah retensi total Daerah inguinal perhatikan ada tidaknya hernia Genitalia eksterna untuk lihat kemungkinan sebab lain yang menyebabkan gangguan miksi c/ batu di fosa nafikulare / uretra anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis, kondiloma di daerah meatus.
DRE (Digital Rectal Examination) atau periksa colok dubur untuk : Memberi gambaran tonus sfingter ani mukosa rektum Mengetahui adanya kelainan lain seperti benjolan di rektum Meraba prostat; untuk mengetahui juga keganasan prostat Perhatikan konsistensi : pada PPJ kenyal; adakah asimetri, adakah nodul pada prostat, apakah batas atas dapat diraba dan bila batas atas masih dapat diraba biasanya berat prostat < 60 gram (tidak akurat) Pada adenocarcinoma prostat keras / ada benjolan (nodul) yang konsistensi lebih keras dari sekitar / ada asimetri dengan bagian yang lebih keras Mengetahui adanya batu prostat Bila dapat diraba adanya krepitasi
Pemeriksaan Lab
Urin Memberi keterangan adanya kelainan lain sehingga penanganan penderita bisa lebih tepat c/ : DM Proteinuria petunjuk adanya gangguan pada ginjal Lekositosuria, pikirkan adanya infeksi Hematuria mikroskopik, pikirkan adanya batu / keganasan Darah Kadar ureum / BUN, kreatinin, elektrolit memberi gambaran mengenai fungsi ginjal Biakan kuman urin dan test sensitivitas memberi keterangan adanya infeksi + identifikasi kuman + pemilihan antibiotika yang tepat.
Ukur pancaran urin waktu miksi (uroflowmetri) Pemeriksaan yang baik perlu jumlah urin minimal dalam vesika 125-150 ml. Angka normal untuk flow rata2 (average flow rate) 10-12 ml/detik ; flow max sekitar 20 ml/detik Obstruksi ringan, flow rate menurun sampai average flow antara 6-8 ml/detik ; flow max 15 ml/detik / kurang. Dengan pengukuran flow rate tidak dapat dibedakan antara kelemahan detrusor dengan obstruksi infravesikal.
Pemeriksaan Pencitraan
BNO dan IVP
Memberi keterangan adanya penyakit ikutan misal : BSK, sumbatan ginjal (hidronefrosis), adanya divertikel di buli Kalau foto post miksi dapat dilihat sisa urin Pembesaran prostat terlihat sebagai filling defect pada dasar vesika, sering juga disebut adanya indentasi prostat
Sistogram
Bila dasar buli-buli tampak terangkat / ujung distal ureter membelok ke atas bentuk mata kail (fish hook appearance) perkiraan pembesaran prostat
Sistogram retrograd Bila fungsi ginjal jelek ekskresi ginjal kurang baik / pake kateter menetap memberi gambaran indentasi prostat USG Dianggap baik karena ketepatannya dalam mendeteksi pembesaran prostat, tidak ada bahaya radiasi, relatif murah Untuk mengetahui pembesaran prostat, mendeteksi volume bulibuli, ukur sisa urin, patologi lain seperti divertikel, tumor buli-buli yang besar, batu buli-buli Perkiraan besar prostat dengan USG suprapubik / trans uretral (tapi dianggap terlalu invasif)
TRUS (Trans Rectal Ultrasonografi) Dianggap lebih baik untuk pemeriksaan kelenjar prostat, apalagi bila pakai tranducer yang biplane. Bisa ukur besar prostat, untuk nantinya menentukan jenis terapi yang tepat (bila > 60 gram tergolong besar pilih op terbuka) Ukur volume prostat sering disebut Volumetri
CT-Scan, MRI
Karena mahal, keterangan yang didapat tidak terlalu banyak dibanding pemeriksaan yang lain jarang dipakai
Sistoskopi
Dilakukan bila pada anamnese ditemukan adanya hematuri / pada pemeriksaan urin ditemukan ada mikrohematuri untuk tahu kemungkinan adanya :
Tumor dalam vesika Sumber perdarahan dari atas (dapat dilihat bila darah datang dari muara ureter) Adanya batu kecil radiolusen di dalam vesika
Memberi keterangan tentang besar prostat dengan ukur panjang uretra pars prostatika dan lihat penonjolan prostat ke dalam uretra.
PENATALAKSANAAN
A. WATCHFUL WAITING u./ pasien BPH dgn skor IPSS < 7, keluhan ringan yg tdk menggangu aktivitas. Tdk mndpt th/, hanya diberi penjelasan mengenai hal yg dpt memperburuk keluhannya spt : jgn konsumsi kopi/alkohol stlh makan mlm, kurangi makanan yg pedas dan asin, jgn mehanan kencing terlalu lama.
B. MEDIKAMENTOSA Komponen dinamik (obstruksi intravesika) penghambat adrenergik u/ mengurangi resistensi otot polos prostat. Prazosin (2x/hr), terazosin, afluzosin, doksazosin (1x/hr)
Komponen statik penghambat 5 reduktase u/ m kdar DHT. Finasteride 5mg (1x/hr) selama 6bln p prostat hingga 28%. Fitofarmaka anti estrogen, anti androgen, m kdr sex hormon binding globulin, inhibisi basic fibroblast growth factor dan epidermal growth factor, mengacaukan met PG, efek anti inflamasi, m outflow resistance, memperkecil vol prostat.
C. OPERASI u/pasien : Tdk menunjukkan perbaikan stlh th/ medikamentosa Mengalami retensi urin ISK berulang Hematuria Gagal ginjal BSK atau penyulit lain k/ obstruksi sal kemih bag bwh. Pembedahan terbuka Pembedahan endourologi Elektrovaporisasi prostat Laser prostatektomi TURP (Transurethral Resection of the Prostate) TUIP (Trans-Urethral Incision Of The Prostate) Open Simple Prostatectomy
Umumnya dilakukan dengan anastesi spinal dan dirawat di rumah sakit selama 1-2 hari. Perbaikan symptom score & aliran urin dengan TURP lebih tinggi dan bersifat invasif minimal.
TUIP
Menyerupai TURP, tetapi biasanya dilakukan pada penderita yang memiliki prostat relatif kecil. Pada jaringan prostat dibuat sebuah sayatan kecil
untuk melebarkan lubang pada uretra & kandung kemih perbaikan laju aliran air kemih & gejala
Komplikasi :
perdarahan, infeksi, penyempitan uretra dan impotensi.
D. TINDAKAN INVASIF MINIMAL Termoterapi TUNA (Transurethral Needle Ablation of the Prostate) Stent HIFU (High Intensity Focused Ultrasound)
Hyperthermia
Dihantarkan melaluli kateter transuretra. Bagian alat lainnya mendinginkan mukosa uretra
melakukan ablasi jaringan dengan panas. Ultrasound probe ditempatkan pada rektum
Intraurethral Stents
Alat yang ditempatkan pada fossa prostatika dengan endoskopi Dirancang untuk mempertahankan uretra pars prostatika tetap paten
TERMOTERAPI
TUNA
Terapi Nutrisi
Zat-zat gizi untuk menjaga kesehatan prostat di antaranya adalah :
Vitamin A, E, dan C, antioksidan yang berperan penting dalam mencegah pertumbuhan sel kanker, karena menurut penelitian, 5-10% kasus BPH dapat berkembang menjadi kanker prostat. Vitamin B1, B2, dan B6, yang dibutuhkan dalam proses metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga kerja ginjal dan organ tubuh lain tidak terlalu berat. Copper (gluconate) dan Parsley Leaf, yang dapat membantu melancarkan pengeluaran air seni dan mendukung fungsi ginjal. L-Glysine, senyawa asam amino yang membantu sistem penghantaran rangsangan ke susunan syaraf pusat. Zinc, mineral ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi dan kualitas sperma.
KONTROL
Watchful waiting
Cek IPPS, uroflometri, residu urin paska miksi
5 reduktase
Mgg 12 & bulan 6 utk menilai respons terhadap th Per tahun menilai perubahan gejala miksi
5 adrenergik bloker
6mgg lihat respons pengobatan dg IPSS, uroflometri, residu urin paska miksi
Invasif minimal
Kontrol berkala jangka panjang. Penilaian skor miksi & kultur urin
Pembedahan
Kontrol paling lambat 6mgg cari kemungkinan penyulit Selanjutnya setelah 3bulan utk mengetahui hasil op
Pencegahan
Olah raga teratur Pertahankan berat badan ideal Tidak konsumsi minuman beralkohol Berhenti merokok Minum air putih minimal delapan gelas sehari Mengurangi konsumsi daging dan lemak hewan, karena kandungan lemaknya dapat meningkatkan resiko berbagai penyakit Banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan khususnya yang mengandung antioksidan tinggi