Anda di halaman 1dari 45

PENYAKIT KELANJAR KELOPAK

Hordeolum Kalazion

Hordeolum
peradangan supuratif kelenjar pd kelopak mata Etiologi : Staphylococcus aureus Ada 2 jenis : Hordeolum internum kelenjar Meibom, dgn penonjolan terutama ke daerah konjungtiva tarsal Hordeolum eksternum - kelenjar Zeis atau Moll, dgn penonjolan terutama ke daerah kulit kelopak

Hordeolum
Tanda & gejala Bengkak, mengganjal dgn rasa sakit, merah, dan nyeri bila ditekan Terapi kompres hangat, 3 kali sehari selama 10 menit sampai nanah keluar antibiotik lokal dan sitemik, kadang perlu dilakukan insisi pd daerah abses jk tdk membaik stlah 48 jam

Hordeolum
Penyulit selulitis palpebra (radang jaringan ikat jarang palpebra di dpn septum orbita), abses palpebra DD selulitis preseptal, konjungtivitis adenovirus, granuloma pyogenik

HORDEOLUM INTERNUM

HORDEOLUM EXTERNUM

Kalazion
peradangan granulomatosis kelenjar Meibom yg menahun dgn infeksi ringan. benjolan pd kelopak, tdk hiperemik, tdk ada nyeri tekan & adanya pseudoptosis

Kadang akibatkan perubahan bentuk bola mata akibat tekanannya kelainan refraksi pd mata tsbt

Kalazion
Kadang sembuh / hilang dgn sendirinya akibat diabsorbsi Terapi : kompres hangat, Ab lokal & sistemik serta melakukan insisi jk cukup besar & mengganggu Lesi kecil: suntik steroid ke dlm lesi Kalazion berulang biopsi untuk hilangkan kemungkinan suatu keganasan

PENYAKIT PADA KELOPAK


Blefaritis

Blefaritis
Radang kelopak atau tepi kelopak Etiologi : infeksi dan alergi yang kronis Blefaritis alergi: Debu, asap, bahan kimia iritatif, bahan kosmetik Blefaritis infeksi: Streptococcus alfa atau beta, Pneumococcus, Pseudomonas, Demodex folliculorum

Blefaritis
Gejala umum Kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket,epifora, sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis

Terapi Dibersihkan dengan garam fisiologik hangat. Beri antibiotik yang sesuai

Blefaritis Bakterial
Tersering streptococcus Bentuk infeksi kelopak Folikulitis, Impetigo, Dermatitis eksematoid Terapi Infeksi ringan : Ab lokal &kompres basah dgn as borat, pemakaian kompres hangat Infeksi berat : antibiotik sistemik

Blefaritis Superfisial
Staphylococcus salep antibiotik : sulfasetamid dan sulfisoksazol Sebelum diberi antibiotik, krusta diangkat dengan kapas basah

Bila terjadi blefaritis menahun : penekanan kelenjar meibom

Blefaritis Seboroik
Laki-laki usia lanjut (50 tahun) Tanda & gejala : mata kotor, panas, rasa kelilipan, sekret yg keluar dr kelenjar meibom, hiperemia dan hipertrofi papil pd konjungtiva, pdakelopak dpt terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis, dan jar keropeng

Blefaritis Seboroik
Pengobatan :
Bersihkan kelopak dr kotoran dgn kapas lidi hangat, nitras argenti 1% Beri salep sulfonamid, tetrasiklin oral 4 kali 250 mg Kompres hangat selama 5-10 menit Kelenjar meibom ditekan dan dibersihkan dengan sampo bayi

Penyulit :Flikten, Keratitis marginal, Tukak kornea, Vaskularisasi, Hordeolum, Madarosis

Blefaritis Skuamosa
Blefaritis disertai adanya skuama / krusta pd pangkal bulu mata yg bila dikupas tdk trjd luka kulit Etiologi Kelainan metabolik, Jamur panas & gatal, sisik berwarna halus, penebalan margo palpebra disertai dgn madarosis bersihkan tepi kelopak dgn sampo bayi, salep mata & steroid setempat

Blefaritis Ulseratif
Blefaritis dgn tukak akibat infeksi staphylococ Tdpt keropeng kekuning2an yg bila diangkat terlihat ulkus kecil & keluarkan darah di sekitar bulu mata terapi: Ab & higiene yg baik. Ulseratif luas: Ab sistemik & diberi roboransia Penyulit :madarosis, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolumKalazion

Blefaritis Angularis
Infeksi staphylococ pd tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus
Etiologi :
Staphylococcus aureus Morax axenfeld

Pengobatan : sulfa, tetrasiklin, sengsulfat

Blefaritis Virus
Herpes zoster
Rasa sakit pada daerah yg terkena Badan berasa demam Pd kelopak mata terlihat vesikel & infiltrat pd kornea bila mata terkena Lesi vesikel pd cabang oftalmik saraf trigeminus superfisial Dpt mberikan infeksi pd ganglion gaseri saraf trigeminus

Blefaritis Virus (Herpes zoster)


Pengobatan :
Beri analgesik untuk mengurangi rasa sakit Steroid superfisial tanpa masuk ke dlm mata akan mengurangi gejala radang

Penyulit : uveitis, parese otot penggerak mata, glaukoma, neuritis optik

Herpes simpleks
Vesikel kecil dikelilingi eritema yg dpt disertai dgn keadaan yg sama pd bibir mrpkn tanda herpes simpleks kelopak Pengobatan :
Tdk ada pengobatan spesifik Infeksi sekunder diberi antibiotik sistemik / topikal Asiklovir dapat diberikan pd infeksi dini

Vaksinia
Kelainan pd kelopak brupa pustula dgn indentasi pd bag sentral Tidak ada pengobatan spesifik

Moluskum kontagiosum
Benjolan dgn pnggaungan di tngh biasanya trletak di tepi klpak Tdk ada pengobatan spesifik Dilakukan ekstirpasi benjolan Ab lokal u/ cegah infeksi sekunder

Blefaritis Jamur
Infeksi superfisial
Infeksi jamur pada kelopak superfisial Pengobatan :
Diobati dengan griseofulvin untuk epidermomikosis 0,5-1 gram sehari Pengobatan nistatin topikal 100000 unit per gram untuk infeksi kandida

Blefaritis Jamur
Infeksi jamur dalam
Pengobatan :
Infeksi actinomyces & nocardia efektif diobati dgn sulfonamid, penisilin atau antibiotik spektrum luas Amfoterisin B dipergunakan u/ pengobatan histoplasmosis, sporotrikosis, aspergilosis, torulosis, kriptokokosis, dan blastomikosis

Blefaritis pedikulosis
Penderita dengan higiene yang buruk akan dapat bersarang tuma atau kutu pada pangkal silia di daerah margo palpebra Pengobatan dengan aplikasi salep amoniated 3%. Salep fisostigmin dan tetes mata DFP cukup efektif untuk tuma atau kutu ini

Konjungtivitis
Radang konjungtiva atau selaput lendir yang menutupi belakang kelopak & bola mata Dalam bentuk : Kronis Akut Etiologi
Bakteri (konjungtivitis gonokok) Virus Klamidia Alergi toksik Molluscum contagiosum Infeksi Toxin Trauma Autoimmune Degeneratif Alergi Metabolik

Gambaran klinis
Hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtiva) Lakrimasi Eksudat dengan sekret yang lebih nyata pada pagi hari Pseudoptosis (akibat kelopak membengkak) Kemosis Hipertrofi papil

Folikel Membran Pseudomembran Granulasi Flikten Mata terasa seperti ada benda asin Adenopati preaurikular Bilik mata & pupil dalam bentuk normal

Diagnosis banding konjungtivitis gambaran klinis


Tanda Bakterial Viral Sedang + Alergik Ringansedang Toksik ringan_sedang TRIC Sedang Injeksi Mencolok konjungtivitis Hemoragi +

Kemosis
Eksudat Pseudomem bran Papil Folikel Nodus preaurikular Panus

++

+/-

++
Berserabut(le ngket) putih + -

+/+ (medikasi) -

+/Berserabut lengket +/+ +/+

Purulen atau Jarang, air mukopurulen +/- (strep, C.diptheri) +/+ +/+ ++ -

Diagnosis banding tipe konjungtivitis yang lazim


Klinik & sitologi Gatal Hiperemi Air mata Eksudasi Viral Minim Umum Profuse Minim Bakteri Minim Umum Sedang Mengucur Klamidia Minim Umum Sedang Mengucur Atopik (alergi) Hebat umum sedang minim

Adenopatipreurikular
Pewarnaan Kerokan & eksudat Sakit tenggorokan, panas yang menyertai

Lazim

Jarang

Lazim hanya konjungtivitis inklusi


PMN, plasma sel badanbadan inklusi

Tak ada

monosit

Bakteri, PMN

Eosinofil

Kadangkadang

Kadang-kadang Tak pernah

Tidak pernah

Diagnosis banding konjungtivitis bayi


Penyebab Naisseria Serangan 2-4 hari Sitologi Diplokoki intraselular Gram-negatif Kultur Darah, agar, agar coklat (37*, 10% CO2)

Bakteri lain

1-30 hari

Organism gram negatif atau gram positif


Inklusi intrasitoplasmik Geimsa positif Negatif

Agar darah

Blenore inklusi

2-14 hari

negatif

Kimiawi

1-2 hari

negatif

Perbedaan konjungtivitis dgn keratitis/irits


Tanda Tajam penglihatan Silau Sakit Mata merah Sekret Lengket kelopak Pupil Konjungtivitis Normal Tidak ada Pedes, rasa kelilipan Injeksi konjungtival Serous, mukosa, purulen Terutama pagi hari Normal Keratitis/iritis Turun nyata Nyata Sakit Injeksi siliar Tidak ada Tidak ada Mengecil

Nama Penyakit Hiperemi Folikel Papil Fotofobi Gatal Tidak nyaman Eksudasi Chemosis Edema palpebra Lymphadenopathy Pseudomembran / membran

Trachoma Keratoconjunctivitis + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

HSV + + + + + + + + (+)

VZV + + + + + + +

Hay Fever + + + + + + -

Konjungtivitis bakteri
Etiologi Gonokok Meningokok Staphilococcus aureus Streptococcus pneumoniae Hemophilus influenza Escherichia coli Gejala Sekret mukopurulen & purulen Kemosis konjungtiva Edema kelopak mata Kadang-kadang disertai keratitis & blefaritis Terdapat papil pada konjungtiva & mata merah

Gambaran klinis Konjungtivitis mukopurulen & purulen Perjalan penyakit akut dapat menjadi penyakit kronis dengan tanda:
Hiperemi konjungtiva Edema kelopak Papil Kornea yang jernih

Pengobatan
Sebelum pemeriksaan mikrobiologik Antibiotik tunggal:
Neosporin Basitrasin Gentamisin Kloramfenicol Tobramisin Eritromisin Sulfa Bila pengobatan tidak memberikan hasil dengan antibiotik setelah 3-5 hari maka pengobatan ditunggu hasil pemeriksaan mikrobiologik

Jika tidak diketahui kumam penyebabnya

Berikan antibiotik dengan spektrum yang luas dlm bentuk:


tetes mata tiap jam Salep mata 4-5x sehari

Bila terjadi penyulit pada kornea maka diberikan sikloplegik

Konjungtivitis gonore
Merupakan radang konjungtiva akut atau hebat yang disertai dengan sekret purulen

Etiologi
Gonokok merupakan kuman yang sangat patogen, virulen & bersifat invasif sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat

Pada neonatus infeksi konjungtiva terjadi pada jalan kelahiran, sedang pada bayi penyakit ini ditularkan melalui ibunya yang sedang menderita penyakit tersebut Pada dewasa penyakit ini didapatkan dari penularan penyakit kelamin sendiri

Di klinik kita akan melihat penyakit ini dalam bentuk oftalmia neonatorum (bayi berusia 1-3 hari) Konjungtivitis gonore infantum (usia lebih dari 10 hari) Konjungtivitis gonore adultorum Memberikan sekret purulen padat dengan masa inkubaswi antara 12 jam- 5 hari , disertai perdarahan subkonjungtiva dan konjungtivitis kemotik Pada orang dewasa mempunyai 3 stadium
Penyakit infiltratif Supuratif Penyembuhan

Infiltratif ditemukan kelopak & konjungtiva yang kaku (sakit pada perabaan) Kelopak mata bengkak & kaku sehingga sukar di buka terdapat pseudomembran pada konjungtiva tarsal superior & konjungtiva bulbi merah Kemotik Menebal

Supuratif terdapat sekret yang kental (bayi : sekret kuning kental kadang sekret terdapat sereus. Dewasa : sekret tidak kental sekali) pseudomembran yang merupakan kondensasi fibrin pada permukaan konjungtiva

penyembuhan Pada dewasa penyakit ini berlangsung 6 minggu dan tidak jarang ditemukan pembesaran disertai rasa sakit kelenjar preaurikul

Diagnosis
Pemeriksaan sekret (pewarnaan metilen biru, dimana akan terlihat diplokok di dalam sel leukosit. Pewarnaan gram negatif akan terdapat sel intarselular atau ekstra selular dengan sifat gram negatif Pemeriksaan sensitivitas dilakukan pada agar darah & coklat

Pengobatan
Pasien dirawat dan di beri pengobatan dengan penisilin salep & suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB selama 7 hari Penisilin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan penisilin G 10.000-20.000 unit/ml setiap 1 menit-30 menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 menit-30 menit. Disusul pemberian salep penisilin setiap 1 jam selama 3 hari

Pencegahan
Cara yang lebih aman ialah membersihkan mata bayi setelah lahir dengan larutan borisi & memberikan salep kloramfenikol

Konjungtivitis Virus Akut


Disebabkan infeksi virus Memberikan gejala demam, faringitis, sekret berair dan sedikit, yang mengenai satu atau kedua mata Biasanya disebabkan adeno virus tipe 3 dan 7, terutama mengenai remaja, yang disebarkan melalui droplet atau kolam renang Masa inkubasi 5-12 hari, yang menularkan selama 12 hari, dan bersifat epidemik. Mengenai satu mata yang akan mengenai mata lainnya dalam minggu berikutnya Pengobatannya suportif karena bisa sembuh sendiri. Diberikan kompres, astringen, lubrikaasi, pada kasus yang berat dapat diberikan antibiotik dengan steroid topikal. Pengobatan biasanya simtomatik dan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder

Konjungtivitis Herpetik
Manifestasi primer herpes dan terdapat pada anakanak yang mendapat infeksi dari pembawa virus Akan terdapat limfadenopati preurikel an vesikel pada kornea yang dapat meluas membentuk gambaran dendrit Perjalanan penyakitnya biasanya akut dengan folikel yang besar disertai terbentuknya jaringan parut besar pada kornea Konjungtivitis Herpetik :
Herpes simpleks disertai infeksi kulit dengan pembesaran kelenjar preurikel beri antivirus

Konjungtivitis Herpetik
Konjungtivitis varisela zoster memberikan infeksi pada ganglion Gaseri saraf trigeminus; pada usia 50 tahun; gejala : mata hiperemia, vesikel dan pseudomembran pada konjungtiva, papil, dengan pembesaran kelenjar preurikel; diagnosissel raksasa pada pewarnaan Giemsa, kultur virus, dan sel inklusi intranuklear; pengobatan :
kompres dingin, acyclovir 400 mg/hari untuk selama 5 hari pengobatan umum, 2 minggu pertama dapat diberi analgetik Tetrasiklin kelainan permukaan Steroid tetes deksametason 0,1% episkleritis, skleritis, dan iritis

Penyulit yang dapat terjadi berupa parut pada kelopak, neuralgia, katarak, glaukoma, kelumpuhan saraf III,IV, atrofi saraf optik dan kebutaan

Konjungtivitis Menahun (konjungtivitis alergi)


Bentuk radang konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap noninfeksi, dapat berupa reaksi cepat seperti alergi biasa dan reaksi terlambat sesudah beberapa hari kontak seperti pada reaksi terhadap obat, bakteri dan toksik. Merupakan reaksi antibodi humoral terhadap alergen. Biasanya dengan riwayat atopi Gejala utama penyakit alergi radangmerah,sakit, bengkak dan panas), gatal, silau dan menahun Tanda karakteristik papil besar pada konjungtiva, datang bermusim, yang dapat mengganggu penglihatan Pemeriksaan laboratorium sel eosinofil, sel plasma, limfosit dan basofil Pengobatan menghindarkan pencetus penyakit, memberkan astrinen, sodium kromolin, steroid topikal dosis rendah yang kemudian disusul dengan kompres dingin dan yang berat dapat diberikan antihistamin dan steroid sistemik

Konjungtivitis Alergi
Konjungtivitis vermal Konjungtivitis filkten Konjungtivitis iatrogenik Sindrom Steven Johnson Konjungtivitis atopik

Anda mungkin juga menyukai