Anda di halaman 1dari 36

PERADANGAN/INFEKSI

MATA
dr. Moh. Roni U.Alitu, SpM, MKes
Tanda-tanda Peradangan?
• Tanda-tanda Peradangan
• Anatomi – Fisiologi Mata/Indra Penglihatan
• Fungsi visual  85% informasi
• Pemeriksaan Fisik Diagnostik Mata
• Alat dan Bahan : senter, lup/kaca pembesar; kapas/kassa steril
• Tehnik pemeriksaan : septik – antiseptik; hygiene/perlindungan diri sendiri
• Diagnosis
• Penatalaksanaan
CARA PEMBERIAN TETES/SALEP MATA
• Persiapan alat/Bahan :
a) Botol obat dengan pensteril atau salep dalam tube (tergantung jenis sediaan obat)
b) Buku obat
c) Bola kapas kering steril(stuppers)
d) Bola kapas basah (normalsalin) steril
e) Baskom cuci dengan air hanga
f) Penutup mata (bila perlu)
g) Sarung tangan
• Prosedur kerja:
1. Cek instruksi dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja dan tempat pemberian.
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Identifikasi klien secara tepat
4. Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat
5. Atur klien dengan posisi terlentang atau duduk dengan hiperektensi leher
6. Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari dalam keluar
7. Minta klien untuk melihat ke langit – langit, Tarik palpebral inferior ke bawah
8. Teteskan/oleskan obat tetes/salep mata pada sakus konjungtiva inferior
PALPEBRA
BLEFARITIS
• => Infeksi kronis/menahun pada margo palpebra
• Biasanya bilateral
• Etiologi
• Infeksi : stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, pseudomonas
• Iritasi eksternal : debu, angin, zat kimia, polusi udara
• Kelelahan mata
• Faktor konstitusional : metabolic, alergi
• Klasifikasi :
1. Blefaritis Skuamosa
2. Blefaritis Ulseratif
Blefaritis Skuamosa Blefaritis Ulseratif
• Ins: semua umur • Ins: anak [tuna mental] < rawat
• Etio: inf Staphylokokus, diri
Streptokokus, Pneumokokus, • Etio: inf Staphylokokus aureus
Pseudomonas,
• Gejala sistemik + • Sub: rasa panas, gatal,fotofobia,
bulu mata rontok -> kronis ->
• Skuama pada pangkal bulu mata
distorsi palpebra,
• Berhub. dgn kel metabolik, ketombe,
Pytirosforum ovale • Oby: palpebra merah, edema,
ulserasi kecil sepanjang margo
• Sub: rs tdk nyaman, gatal,panas
kelopak mata, epifora, bulu mata palpebra ditutupi oleh krusta
rontok [kuning melengket] -> dilepas
• Oby: skuama/sisik, edema,
mudahberdarah
kemerahan margo palpebra.
• Penatalaksanaan
• => menjaga kelopak mata tetap bersih
• => obati infeksi
• => artificial tears
Bersihkan kelopak mata/margo palpebra dgn air hangat+kapas
Perbaiki keadaan umum/hygiene perorangan
Topikal : salep mata antibiotik
• Komplikasi :
• Dry eyes syndrome
• Konjungtivitis, keratitis
• Meibomitis kronis [hordeolum/kalazion]
HORDEOLUM
• => infeksi supuratif akut kelenjar palpebral [Meibom, Zeis, Moll] oleh
stafilokokus atau streptokokus
• Insidens : semua umur (anak-anak dan dewasa muda)
• Kelemahan tubuh, dm, blefaritis kronis  hordeolum berulang
• Self limiting disease 5 – 7 hari
• Klasifikasi :
1. Hordeolum eksternum (kel Zeiss, Moll)
2. Hordeolum internum (kel Meibom)
• Komplikasi : selulitis palpebra
Hordeolum Internum Hordeolum Eksternum
•  Kel Zeiss dan Moll •  Kel Meibom
• Edema palpebra, kemerahan, nyeri tekan,
mengganjal • Edema palpebral dan margo
• Terlokalisir, palpebral
• jika dekat kantus eksternus -> pseudoptosis • Nyeri tekan (sangat nyeri)
• Berlanjut -> nanah+ pembengkakan
mengarah ke kulit margo palpebra => pecah • Eversi kelopak mata => edema di
• Kongesti & kemosis konjungtiva +/- konjungtiva tarsalis [>
• Sistemik : demam, pembesaran kBG eksternum]
preaurikuler
• Jarang pecah sendiri
• Penatalaksanaan
 AB topical dan sistemik
 Lokal :
o Kompres air hangat 3-4 kali/hari
o Salep mata antibiotik 3x/hari
 evakuasi nanah [setelah inflamasi akut teratasi/ 2-3 hari setelah pemberian
antibiotika]
o Hordeolum Int: Epilasi bulu mata, stad lanjut => insisi horizontal
o Hordeolum Eks: insisi vertikal
• Komplikasi
• Selulitis Palpebra
KALAZION
• => peradangan granulomatous kronis kelenjar Meibom  inflamasi kronis jaringan
sekitarnya
• Patofis: obstruksi ductus kel Meibom  proliferasi epitel  akumulasi sekresi sebasea
dalam kelenjar  iritasi  infiltrasi limfosit & sel epitel  jaringan granulasi -> deg
hyaline => massa spt jelly
• Etiologi : multiple, blefaritis kronis, hordeolum interna
• Semua umur (dewasa > anak)
• Klinis :
 Nodul, bbrp minggu – bulan, tidak menghilang
 tidak terasa sakit
 terfiksir pada tarsus
 eversi palpebral -> kongesti konjungtiva
 infeksi sekunder  kalazion supurasi = Hordeolum
• Penatalaksanaan
• Kecil : tidak perlu, kompres air hangat
• Besar/dirasa mengganggu :  Insisi + salep mata antibiotika
• Komplikasi
• Besar => menekan permukaan kornea
=> astigmat
DAKRIOSISTITIS
• ! ANATOMI FISIOLOGI SISTIM LAKRIMAL
DAKRIOSISTITIS
•  Peradangan sakus lakrimal
• Klinis  3 tipe
1. Dakriosistitis pada infant
2. Dakriosistitis primer (pada orang dewasa)
3. Dakriosistitis sekunder (pada penyakit tertentu)

Dakriosistitis pada Infant


• O/k. pembentukan yg tidak sempurna => tersumbatnya ductus nasolakrimalis
• Gejala : sekret seperti pus dari punctum lakrimalis, tut bila sakus lakrimalis ditekan.
• Penatalaksanaan :
 Masasse sakus lakrimalis
 Antibiotika topical
 Tidak membaik dalam bbrp bulan  probing canaliculus
Dakriosistitis Primer
Dakriosistitis Akut
•  inflamasi supuratif akut sakus lakrimalis
• (jika sebelumnya terdapat riwayat penyakit yang sama yang sudah sembuh tapi
timbul lagi => kronis eksaserbasi akut)
• Etiologi:
• Pseudomonas sp (plg banyak)
• Bakteri komensal permukaan bola mata
• Gejala :
• Bengkak kemerahan area kantus medial inferior (bisa meluas spi palpebra inferior – ½ muka)
• Pembengkakan dapat berupa abses
• Nyeri hebat, terasa panas
• Pus/secret pada punctum lakrimal
• Epifora
• Jika abses pecah  fistel + jaringan fibrotik
• Penatalaksanaan :
 AB sistemik + analgetik (bila perlu)
 lokal :
o Kompres hangat
o Jika terbentuk abses, bisa dilakukan insisi untuk mengeluarkan pus (setelah radang akut
teratasi)
 Operasi : Dacryocystorhinostomy
Dakriosistitis Kronis
•  peradangan kronis sakus lakrimalis karena obstruksi ductus nasolakrimalis
• Etiologi :
• Faktor herediter
• Lingkungan tidak sehat : angin/dingin, debu, asap/rokok
• => Streptokokus dan Pneumokokus
• Perempuan > laki-laki
• Gejala :
 unilateral, tanda peradangan minim
 refluks secret dari punc lactimal jika sakus lakrimal ditekan
 epifora
 fistel +/-
• Penanatalaksanaan
 AB sistemik + masase teratur sakus lakrimalis untuk mengeluarkan secret
 Irigasi sakus lakrimalis dengan AB (RS)
 Operasi : dacryocyctorhinostomy
DAKRIOSISTITIS SEKUNDER
• Jarang
• Etiologi :
• Trauma nasolacrimal
• Lupus erythematosus disseminate
• TBC tulang
• Gejala : epifora
• Terapi :
• Penyebab
• Oleh trauma => dacryocystorhinostomy
KONJUNGTIVA
KONJUNGTIVITIS
•  Peradangan konjungtiva yang ditandai oleh dilatasi vaskuler, infiltrasi
sel radang, dan eksudasi
• Klasifikasi :
1. SEBAB : bakteri, virus, chlamydia, alergi
2. USIA SAAT TIMBUL : Neonatorum, dewasa
3. TIPE EKSUDAT : katarhal, purulent, membranous
4. PERLANGSUNGAN : Akut, Kronik
• Gejala & Tanda :
1. Subyektif : sensasi benda asing, berpasir, perih, kadang kabur, sekret dipagi
2. Obyektif : hiperemi konjungtiva, injeksio konjungtiva, lakrimasi/sekret,
kemosis konjngtiva, folikel, hipertrofi papil, adenopati
Perbandingan Gejala dan Tanda Konjungtivitis
Gejala/Tanda Konjungtivitis Virus Konjungtivitis Bakteri Konjungtivitis Alergi
Gatal Minimal Minimal Berat
Hiperemi Menyeluruh Menyeluruh Menyeluruh
Lakrimasi ++ + +
Eksudasi/Sekret Minimal (serous/mucous} Banyak (muko/purulent) Minimal (serous/benang)
Adenopati + Jarang -
Sel-sel Monosit PMN eosinofil

• Penatalaksanaan :
 Hygiene/perlindungan diri saat memeriksa dan merawat pasien dgn infeksi
 Tergantung penyebab
 Atasi penyakit penyerta mis DM
KONJUNGTIVITIS BAKTERI

•  paling sering dijumpai


• Akut – Kronis
• Gejala :
 iritasi bilateral, injeksi konjungtiva, eksudat purulent, aglutinasi palpebra,
udem palpebral
 awal pada satu mata  lalu mata yang lain (kontak melalui tangan),
penyebaran melalui benda yang dipakai penderita
• Klasifikasi :
 konjungtivitis kataral akut (pink eye), sub akut, kronis
 konjungtivitis purulenta
KONJUNGTIVITIS KATARAL

• Sering mewabah, tanda khas : hiperemis konjungtiva akut + secret


mukopurulen
• Bersifat epidemi
• Hiperemi konjungtiva menyeluruh  Pink Eye

Konj Akut Konj Sub Akut Kronis

Waktu < 1mg / 1 – 2 mg 2 – 3 mg > 1 bln

Causa H.Aegyptus, H.Influenzae S.aureus, Moracella


pneumococcus, lacunata
Sekret Mukopurulen – Sedikit, berair Sedikit, keabu-abuan
purulent
• Komplikasi :
 blefaritis marginal kronik
 keratitis/ulkus kornea
 iritis toksik  toksin kuman masuk ke iris
• Penatalaksanaan
 Topikal : Salep/tetes mata antibiotika (terbaik sesuai hasil pemeriksaan
identifikasi bakteri)
 Irigasi sakus konjungtiva : larutan fisiologis
 Higiene perorangan (preventif)
• Prognosis
• Akut => sembuh sendiri, kecuali pada pasien dgn immunocompromized
KONJUNGTIVITIS PURULENTA
• Etiologi : Neisseria gonorrhea, N.meningitidies, Ch.oculogenital
• Penyebaran :
• Dewasa : tertular dikolam renang = swimming pool conjunctivitis
• Bayi : melalui jalan lahir ibu dengan cervicitis go = ophthalmia neonatorum
• Masa Inkubasi :
• Dewasa : 1 – 3 hari
• Neonatus : 1 – 5 hari
• Perjalanan Penyakit :
1. Stadium Infiltrat : 2 hari
- Hiperakut : edema, hiperemi palpebra berat  sukar dibuka
- kemosis konjungtiva yang berat, pseudomembran
- sekret serous/mucous, kadang dgn sedikit darah
- dewasa biasa pada satu mata, bayi pada kedua mata
2. Stadium sekresi purulent : 1 – 2 minggu
- edema dan kemosis berkurang
- palpebral sudah bisa terbuka
- sekret purulent >>
3. Stadium konvalensen : 2 – 3 minggu
- gejala konjungtivitis kronis
- penebalan dan hiperemi konjungtiva terutama konjungtiva palpebra
• Komplikasi konj.purulent Go
 ulkus kornea : pada neonatus kuman Go dapat menembus kornea tanpa
adanya perlukaan terlebih dahulu  kasus emergency
 panoftalmitis
• Penatalaksanaan :
1. Isolasi penderita untuk cegah penularan => hygiene dalam penanganan!!
2. Bersihkan sekret sebelum memberikan obat topikal
3. Antibiotika topical dan sistemik
semakin cepat terapi, prognosis akan semakin baik
• Komplikasi :
• Tergantung kecepatan terapi
• Ulkus kornea  perforasi kornea spontan
• Panoftalmitis

Anda mungkin juga menyukai