oleh

Prof. Dr. Niti Susila, SpM

FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar
 Anatomi Conjunctiva
Conjunctiva tarsal Fornix superior
superior Conjunctiva bulbi

Limbus

Margin
conjunctiva Cornea

Conjunctiva
tarsal inferior conjunctiva bulbi

Fornix inferior
Epithelium

Adenoid layer

Fibrous layer
KHURANA A K,
Comprehensive
Ophthalmology. 4th 2007
 Simple bacterial conjunctivitis
Signs

Crusted eyelids and conjunctival Subacute onset of mucopurulent

injection discharge

Treatment - broad-spectrum topical antibiotics

 Gejala konjungtivitis
Usually bilateral, acute watery Subconjunctival haemorrhages and
discharge and follicles pseudomembranes if severe
Mata merah
• 1. Visus menurun
• 2. Visus normal
Mata merah tanpa infeksi:
• 1. Trauma
• 2. Iritasi
• 3. Alergi
Mata merah infeksi
Mata merah tanpa infeksi
• 1. Iritasi :
* bulu mata
* debu
* akomodasi
* angin
* kurang tidur
* reaksi alergi
dan sebagainya
Jenis mata merah tanpa infeksi

• 1. Pinguekulitis
• 2. Subkonjungtiva bleeding
• 3. Konjungtivitis alergi
• 4. Konjungtivitis vernal
Konjungtivitis iritasi
• Keluhan/subjektif : mata merah, kadang
berair, visus normal
• Klinik/objektif : konjungtiva hiperemi,
kadang tampak ada debu atau benda
asing di konjungtiva, kornea jernih, pupil
normal,
• Terapi: vasokontriksi tetes mata
benda asing di extraksi
 Subconjunctival bleeding
• E/ : trauma, spontan,
kelainan pembuluh darah,
• G/ : mata merah seperti darah
visus normal
Gejala khas tidak ada
• Th/ : kompres dingin
tetes mata, anti perdarahan
SUBCONJUNGTIVA BLEEDING
SUBCONJUNCTIVAL BLEEDING
Pinguekulae  Pinguekulitis
• E/ : iritasi, mata kering
• G/ : ngganjel, perih, mata merah
Visus normal, tampak nodule
kekuningan dikitari oleh pembuluh darah
sehingga mata merah lokal
• Th/ : anti inflamsi tetes mata,
hindari iritasi
Pinguekulitis

Pinguekulae
Pinguekulitis

Penguekulitis
Konjungtivitis alergi
• E/ : alergi terhadap bahan tertentu
• G/ : gatal-gatal, mata merah, skreet molor
seperti benang
visus normal
kornea jernih
• Th/ : anti alergi tetes mata, antihistamin
oral, hindari alergent
Konjungtivitis alergi

SKLERA

PERIKORNEAL INJEKSI

PALPEBRA
 KONJUNGTIVITIS VERNAL
• Inseden: anak – dewasa (5 -12 tahun)
• E/ : alergi atau hipersensitive reaksi tipe I & IV
pemicu debu, terik matahari, sari
bunga
* G/ : Mata gatal, sekreet molor seperti
benang. Mata tampak merah kecoklat
kadang ada papil di limbus dan
konjungtiva tarsal
• Visus masih normal
• Pemeriksaan laboratorium dengan
Geimza didominasi oleh Eosinopil
• Th/ :- Vernacel tetes mata, steroid tetes
mata, hindari alergen
- Kompres dingin
 Progression of vernal conjunctivitis
Diffuse papillary hypertrophy, most marked on superior tarsus
Konjungtivitis infeksi

• E/ : Bakteri
Virus
Jamur
Parasit
G/ : Konjungtivitis bakteri
• Etiologi : bakteri
• Keluhan : mata merah, banyak kotoran
mata, bangun pagi ,mata
dempet, ngganjel, ngeres
• Klinis : Conjungtival vascular injection
Skreet, pseudomembran,
Kornea jernih
• Th/ : Antibiotika tetes mata,
Bersihkan dengan air hangat
Konjunctivitis gonoblenore
• E/ : Gonokokus
• Masa incubasi : beberapa jam  2 mggu
• Menyerang : umumnya bayi sampai orang
dewasa
• G/ : Mata bengkak, skreet bernanah,
berdarah, konjungtiva kemosis.
• Dx/: klinis dan lab: pada Gram tampak
gonokokus gambaran bakteri seperti buah kopi
• Th/ Penisillin procain 15000IU tetes mata
KONJUNGTIVITIS GONOBLENORE

IVITIS GONORE
Gonococcal keratoconjunctivitis
Signs Complications

Acute, profuse, purulent discharge, Corneal ulceration, perforation

hyperaemia and chemosis and endophthalmitis if severe
Treatment
Topical gentamicin and bacitracin
Intravenous cefoxitin or cefotaxime
Neonatal chlamydial conjunctivitis
Presents between 5 and 19 days after birth
May be associated with otitis, rhinitis and pneumonitis

Mucopurulent papillary conjunctivitis

 Trachoma
Infection with serotypes A, B, Ba and C of Chlamydia trachomatis
Fly is major vector in infection-reinfection cycle

Conjunctival scarring (Arlt line

Acute follicular conjunctivitis

Herbert pits
Konjungtivitis oleh virus
• E/ : Virus
• G/ : rasa sakit, berair, agak lengket
mata merah menyala, kadang ada
subkonjungtival bleeding, tampak
folikel di konjungtiva palpebra
• Th/ : Tingkatkan daya tahan tubuh
Antibitika tetes mata
 Herpes simplex conjunctivitis
Signs

Unilateral eyelid vesicles Acute follicular conjunctivitis

Treatment topical antivirals to prevent keratitis

 Molluscum contagiosum conjunctivitis
Signs

Waxy, umbilicated eyelid nodule Ispilateral, chronic, mucoid discharge

May be multiple Follicular conjuntivitis

Treatment - destruction of eyelid lesion

Konjungtivitis Jamur
• E/ : Kandida
• G/ : Khas ada bercak putih
Skreet sedikit
KOH : spora atau hipa
• Th/ : Anti jamur tetes mata
Mata merah dengan visus menurun
• Glaukoma kongestive akut
• Glaukoma kongestive kronis
• Uveitis anterior
• Keratitis
• Skleritis
Skleritis
Glaukoma akut

Keratitis
Mata merah dengan visus menurun
• Uveitis anterior
• E/ : reaksi autoimun, fokal di gigi, THT,
Paru dsbnya.
• G/: kabur, nyeri, berair, silau dan merah
ringan. Visus menurun.
Pericorneal vascular injection
Keratic presipitat (KP) di epitel kornea
sinekhia posterior
Th/ : medriatikum tetes mata
Steroid tetes mata
Steroid oral
Carai fokal infeksi dan dihilangkan
K/ : Katarak komplikata
glaukoma sekunder
endoftami
UVEITIS ANTERIOR
Keratik presiptat di endothel kornea
dan iris pigmen di lensa
Keratitis
• E/ : Bakteri, Jamur, Virus, Trauma dsb.
• G/ : nyeri, berair, silau, kabur
pericorneal vascular injection
kornea keruh ada infiltrat
Visus menurun

• D/ : scrapping lalu dites di Laboratorium

• Th/ : Anti biotika tetes mata ( bakteri )

Anti jamur tetes mata (jamur)
Anti virus tetes mata ( virus )
 Bacterial keratitis
prediposing factor: contact lens wear
chronic ocular surface disease
corneal hypoaesthesia

Expanding oval, yellow-white, Stromal suppuration and

dense stromal infiltrate hypopyon

Treatment - topical ciprofloxacin 0.3% or ofloxacin 0.3%

 Fungal keratitis
Frequently preceded by ocular trauma with organic matter

Greyish-white ulcer which may be Slow progression and occasionally

surrounded by feathery infiltrates hypopyon

Treatment - Topical antifungal agents

- Systemic therapy if severe
- Penetrating keratoplasty if unresponsive
 KERATITIS PARASIT
Contact lens wearers at particular risk
Symptoms worse than signs

Small, patchy anterior Perineural infiltrates (radial keratoneuritis)

stromal infiltrates

Ulceration, ring abscess Stromal opacification

& small, satellite lesions
Treatment - chlorhexidine or polyhexamethylenebiguanide
Skleritis : peradangan di sklera
• E/ : Berhubungan dengan penyakit
rheuma.TBC, Sifilis, dsb.
• G/ : Nyeri, silau, kabur, perih dan
berair mata merah keunguan
yang difuse kadang nekrose
dan ada nodule pembuluh darah
melebar khas.
Th/ :
• Cari fokal infeksi atau penyebabnya dan
dihilangkan
• Steroid tetes mata dan bila perlu
midriatikum tetes mata
• Steroid oral
• Anti inflamasi oral non steroid
SCLERITIS
 Glaukoma kongestive akut =glaukoma
premimer sudut tertutup
• Keluhan : sakit kepala berat, mata sakit cekot-
cekot, berair seperti menangis, penghihatan
sangat suram kadang mual sampai muntah
• Gejala: mata bengkak, konjungtiva merah,
pembuluh darah siliar dan konjungtiva melebar
kornea suram, pupil lebar, fundus suram tapi
papil NII hiperemi
• Tekanan intra okuli meningkat ( nomal < 20
mmHg)
• Visus: < 1/60 sampai 1/S ( menghitung jari
sampai cahaya)
• Palpebra edema
• CVI dan PCVI
• Kornea suram/ edema
• Pupil lebar
• Funduskopi: papil N II hiperemia
Diagnosa:
• 1. Berdasarkan gejala klinik
• 2. Tekanan Intra okuli tinggi
• 3. Lapang pandang menyempit
Terapi :
• Lokal : tetes miotikum
• Oral : Diamox 250 mg
Aspar K dan Neurotropic
Bedah : trabekulecktomi
Prognosa: terlambat buta
JENIS MATA MERAH
 Cicatricial pemphigoid
Chronic and progressive
Typically affects elderly women
Increased prevalence of HLA-B12

Oral mucosal lesions in most cases Skin lesions are less common
 Progression of ocular cicatricial pemphigoid

Diffuse hyperaemia Pseudomembrane formation

Subepithelial fibrosis and shrinkage Symblepharon

Complications of ocular cicatricial pemphigoid